Anda di halaman 1dari 14

Nama : Puput Irna Aqdia

NIM : 108115049
S1 KEPERAWATAN 2B

BAB 1 POSISI JANTUNG


Penugasan : baca buku sobatta dan pelajari tentang bentuk dan posisi jantung normal
Jawaban:
Jantung memiliki bentuk cenderung berkerucut tumpul ,jantung pada tubuh manusia
menempati diantara kedua paru paru tepatnya pada bagian tengah rongga toraks. Sebuah
jantung memiliki 4 buah ruang berongga. Ukuran jantung sendiri kurang lebih sebesar
kepalan tangan pemiliknya. Jantung manusia terletak disebelah kiri bagian dada diantara paru
paru, terlindungi oleh tulang rusuk, pada bagian luar terdiri dari otot-otot yang saling
berkontraksi. Otot-otot inilah yang berperan penting dalam memompa darah melalui
pembuluh arteri. Letak jantung di dalam rongga mediastinum dari rongga dada diantara
kedua paru.
- Bagian depan di lindungi oleh sternum dan tulang-tulang iga setinggi costae ke 3-4
- Dinding samping berhubungan dengan paru paru dan varses mediastinalis
- Dinding atas tinggi torakal ke 6 dan servikal ke 2 berhubungan dengan bronkus dextra
dan sinistra
- Dinding belakang mediastinum posterior esofagus, aorta descendent vena azigas dan
columna vertebra torakal
- Bagian baawah berhubungan dengan diafragma 2/3 jantung berada disebelah kiri
sternum. Apeks jantung berada disela ke 4 / 5 pada garis tengah clavikula. pada
dewasa rata-rata panjangnya 12 cm dan lebar 9 cm dengan berat 300-400 gram

BAB 2 RUANG DAN KATUP JANTUNG


Penugasan :
Cari buku/referensi tentang fungsi dari bagian-bagian jantung yang anda ketahui
Jawaban :
1. Otot Jantung
Fungsi otot jantung adalah bertanggung jawab terhadap pemompaan darah oleh jantung yang
terjadi secara ritmis. Ketika otot jantung berelaksasi maka darah dapat masuk ke atrium dan
ventrikel dan ketika otot jantung berkontraksi maka darah di ventrikel dapat dipompa ke luar
jantung.
pembuluh darah dan otot jantung

2. Pembuluh darah besar


Sebagai organ yang memompa darah Jantung memiliki beberapa pembuluh darah besar yang
masuk menuju jantung dan keluar dari jantung, yaitu:

Vena kava : merupakan vena yang terbesar. Terdapat dua vena kava yang masuk ke
jantung yaitu vena kava superior dan vena kava inferior. Vena kava superior adalah
vena kava yang memiliki fungsi membawa darah yang banyak karbon dioksida dari
seluruh bagian atas tubuh menuju atrium kanan jantung. Vena kava inferior adalah
vena kava yang memiliki fungsi membawa darah yang banyak karbon dioksida dari
seluruh tubuh bagian bawah tubuh menuju atrium kanan jantung.
Arteri pulmonalis : merupakan arteri yang berfungsi membawa darah yang banyak
karbon dioksida dari ventrikel kanan jantung menuju paru paru untuk ditukar
dengan oksigen
Vena pulmonalis : merupakan vena yang berfungsi membawa darah yang banyak
oksigen dari paru paru menuju atrium kiri jantung
Aorta : merupakan arteri yang terbesar. Aorta berfungsi membawa darah yang
banyak oksigen dari ventrikel kiri jantung ke seluruh tubuh.
Baca juga: Fungsi Pembuluh Darah Arteri dan Vena
3. Ruang jantung
Jantung manusia dibagi menjadi empat ruang atau bagian yaitu dua atrium dan dua ventrikel.
Adapun fungsi bagian bagian jantung tersebut adalah sebagai berikut :

Atrium : merupakan ruang jantung yang terletak di bagian atas. Jantung memiliki dua
atrium yaitu atrium kanan dan atrium kiri. Atrium kanan berfungsi menerima darah
yang banyak karbon dioksida dari seluruh tubuh dan membawanya menuju ventrikel
kanan. Sedangkan Atrium kiri berfungsi menerima darah yang banyak oksigen dari
paru paru dan membawanya menuju ventrikel kiri.
Ventrikel : merupakan ruang jantung yang terletak di bagian bawah. Jantung
memiliki dua vetrikel yaitu ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Ventrikel kanan
berfungsi menerima darah yang banyak karbon dioksida dari atrium kanan dan
memompanya ke paru paru. Sedangkan Ventrikel kiri berfungsi menerima darah
yang banyak oksigen dari atrium kanan dan memompanya ke seluruh tubuh
4. Katup Jantung
Agar menjalankan fungsinya sebagai pompa darah satu arah jantung dilengkapi dengan
beberapa katup jantung. Adapun fungsi katup jantung tersebut adalah sebagai berikut :

bagian dan fungsi katup jantung

Katup trikuspid : merupakan katup yang terdiri dari tiga daun katup dan terletak di
antara artium kanan dan ventrikel kanan. Katup trikuspid memiliki fungsi untuk
mencegah darah dari ventrikel kanan kembali ke atrium kanan pada saat ventrikel
kanan kontraksi memompa darah ke paru paru
Katup pulmonal : katup ini terletak pada pangkal arteri pulmonalis. Katup ini
berfungsi mencegah darah dari arteri pulmonalis kembali ke ventrikel kanan pada
saat ventrikel kanan relaksasi
Katup bicuspid atau Katup mitral : merupakan katup yang terdiri dari dua daun katup.
Katup ini terletak di antara atrium kiri dan ventrikel kiri. Katup ini berfungsi untuk
mencegah darah dari ventrikel kiri kembali ke atrium kiri pada saat ventrikel kiri
kontraksi memompa darah ke seluruh tubuh.
Katup aorta : katup ini terletak pada pangkal aorta. Katup ini berfungsi mencegah
darah dari aorta kembali ke ventrikel kiri pada saat ventrikel kiri relaksasi

BAB 3 LAPISAN DINDING JANTUNG

Penugasan : Carilah referensi tentang perbedaan secara histologi antara otot jantung, otot
lurik, dan otot polos

Jawaban :

1. Otot Polos
Sesuai sebutannya, otot polos memiliki bentuk yang polos, tidak berlurik, dan serabut
ototnya tidak beraturan dengan sebuah inti di tengah-tengahnya. Pola gerakan otot ini
relatif lamban tetapi bisa bekerja dalam waktu yang lama. Saraf otot polos bekerja
secara otonom artinya tidak disadari dan tidak berkontraksi. Letak otot ini berada di
organ dalam seperti usus, lambung, paru-paru, hati, dan lain-lain.
2. Otot Lurik
Otot lurik memiliki ciri melekat pada rangka yang dapat digerakkan sehingga disebut
juga otot rangka. Otot ini mampu berkontraksi cepat dan kuat. Struktur otot lurik,
yaitu memiliki banyak inti yang terletak di tepi. Otot lurik bekerja secara sadar, yaitu
dapat dikendalikan oleh kehandak anda. Otot lurik bereaksi cepat terhadap
rangsangan. Oto lurik ini dapat ditemukan pada tendon, yaitu otot-otot yang melekat
padan rangka. Otot rangka menyusun otot pada organ gerak, misalnya pada kaki dan
tangan.
3. Otot Jantung
Otot jantung adalah otot yang hanya terletak di organ jantung manusia. Sama seperti
otot polos, otot ini memiliki sebuah inti sel serta bekerja secara lambat, tidak mudah
lelah, dan tidak sadar. Bedanya, wujud otot jantung adalah berlurik-lurik dan memiliki
serabut otot yang beraturan.
Otot jantung hanya ditemukan pada dinding jantung. Otot ini memiliki kemampuan
untuk memompa darah keluar dari jantung dan mengalirkannya ke seluruh tubuh.

BAB 4 PERSARAFAN SISTEM KARDIOVASKULER

Penugasan :mencari literatur hormon ADH, kemudian kaitkan bagaimana pengaruh hormon
ADH terhadap kinerja jantung

Jawaban :

Vasopresin (ADH) yaitu hormon yang mencegah ekresi air berlebih oleh ginjal dengan jalan
meningkatkan resopsi kembalinya oleh tubuh ginjal. Mekanisme kerjanya adalah pelebaran
pori-pori di membran dalam mukosa tubuh, hingga molekul air darah melintasinya sehingga
dalam kelompok lebih besar hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipotalamus terletak di
bagian dasar otak yang terhubung langsung dengan kelenjar pituitari melalui vena porta.
Hipothalamus memainkan peran penting dalam kadar glukosa darah dan kadar air dalam
tubuh yang dipengaruhi oleh makanan. Rasa takut dan ketertarikan dapat memacu
hipothalamus untuk merangsang peningkatan denyut jantung, peredaran darah cepat,
pernafasan cepat dan penyempitan pupil.
BAB 5 SISTEM KELISTRIKAN JANTUNG

Penugasan : gambar konduksi listrik jantung beserta gambar

Jawaban :

Sistem konduksi (listrik jantung) yang berperan dalam pencatatan pada EKG, yang terdiri
dari :
1. SA Node ( Sino-Atrial Node )
Terletak dibatas atrium kanan (RA) dan vena cava superior (VCS). Sel-sel dalam SA Node
ini bereaksi secara otomatis dan teratur mengeluarkan impuls (rangsangan listrik) dengan
frekuensi 60 100 kali permenit kemudian menjalar ke atrium, sehingga menyebabkan
seluruh atrium terangsang
2. AV Node (Atrio-Ventricular Node)
Terletak di septum internodal bagian sebelah kanan, diatas katup trikuspid. Sel-sel dalam AV
Node dapat juga mengeluarkan impuls dengan frekuensi lebih rendah dan pada SA Node
yaitu : 40 60 kali permenit. Oleh karena AV Node mengeluarkan impuls lebih rendah, maka
dikuasai oleh SA Node yang mempunyai impuls lebih tinggi. Bila SA Node rusak, maka
impuls akan dikeluarkan oleh AV Node.
3. Berkas His
Terletak di septum interventrikular dan bercabang 2, yaitu :
1. Cabang berkas kiri ( Left Bundle Branch)
2. Cabang berkas kanan ( Right Bundle Branch )
Setelah melewati kedua cabang ini, impuls akan diteruskan lagi ke cabang-cabang yang lebih
kecil yaitu serabut purkinye.
4. Serabut Purkinye
Serabut purkinye ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari sel-sel ventrikel
impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel akan dirangsang. Di ventrikel
juga tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang secara otomatis mengeluarkan impuls dengan
frekuensi 20 40 kali permenit.

A. Bentuk Gelombang dan Interval EKG


Pada EKG terlihat bentuk gelombang khas yang disebut P, QRS, dan T, sesuai dengan
penyebaran eksitasi listrik dan pemulihannya melalui sistem hantaran dan miokardium.
Gelombang gelombang ini direkam pada kertas grafik dengan skala waktu horisontal dan
voltase vertikal. Makna bentuk gelombang dan interval pada EKG adalah sebagai berikut :

1. Gelombang P
Sesuai dengan depolarisasi atrium. Rangsangan normal untuk depolarisasi atrium berasal dari
nodus sinus. Namun, besarnya arus listrik yang berhubungan dengan eksitasi nodus sinus
terlalu kecil untuk dapat terlihat pada EKG. Gelompang P dalam keadaan normal berbentuk
melengkung dan arahnya ke atas pada kebanyakan hantaran.
Pembesaran atrium dapat meningkatkan amplitudo atau lebar gelombang P, serta mengubah
bentuk gelombang P. Disritmia jantung juga dapat mengubah konfigurasi gelombang P.
misalnya, irama yang berasal dari dekat perbatasan AV dapat menimbulkan inversi
gelombang P, karena arah depolarisasi atrium terbalik.

2. Interval PR
Diukur dari permulaan gelombang P hingga awal kompleks QRS. Dalam interval ini tercakup
juga penghantaran impuls melalui atrium dan hambatan impuls melalui nodus AV. Interval
normal adalah 0,12 sampai 0,20 detik. Perpanjangan interval PR yang abnormal menandakan
adanya gangguan hantaran impuls, yang disebut bloks jantung tingkat pertama.

3. Kompleks QRS
Menggambarkan depolarisasi ventrikel. Amplitudo gelombang ini besar karena banyak massa
otot yang harus dilalui oleh impuls listrik. Namun, impuls menyebar cukuop cepat,
normalnya lamanya komplek QRS adalah antara 0,06 dan 0,10 detik. Pemanjangan
penyebaran impuls melalui berkas cabang disebut sebagai blok berkas cabang (bundle branch
block) akan melebarkan kompleks ventrikuler. Irama jantung abnormal dari ventrikel seperti
takikardia juga akan memperlebar dan mengubah bentuk kompleks QRS oleh sebab jalur
khusus yang mempercepat penyebaran impuls melalui ventrikel di pintas. Hipertrofi ventrikel
akan meningkatkan amplitudo kompleks QRS karena penambahan massa otot jantung.
Repolasisasi atrium terjadi selama massa depolarisasi ventrikel. Tetapi besarnya kompleks
QRS tersebut akan menutupi gambaran pemulihan atrium yang tercatat pada
elektrokardiografi.

4. Segmen ST
Interval ini terletak antara gelombang depolarisasi ventrikel dan repolarisasi ventrikel. Tahap
awal repolarisasi ventrikel terjadi selama periode ini, tetapi perubahan ini terlalu lemah dan
tidak tertangkap pada EKG. Penurunan abnormal segmen ST dikaitkan dengan iskemia
miokardium sedangkan peningkatan segmen ST dikaitkan dengan infark. Penggunaan
digitalis akan menurunkan segmen ST.

5. Gelombang T
Repolarisasi ventrikel akan menghasilkan gelombang T. Dalam keadaan normal gelombang T
ini agak asimetris, melengkung dan ke atas pada kebanyakan sadapan. Inversi gelombang T
berkaitan dengan iskemia miokardium. Hiperkalemia (peningkatan kadar kalium serum) akan
mempertinggi dan mempertajam puncak gelombang T.

6. Interval QT
Interval ini diukur dari awal kompleks QRS sampai akhir gelombang T, meliputi depolarisasi
dan repolarisasi ventrikel. Interval QT rata rata adalah 0,36 sampai 0, 44 cdetik dan
bervariasi sesuai dengan frekuensi jantung. Interval QT memanjang pada pemberian obat
obat antidisritmia seperti kuinidin, prokainamid, sotalol (betapace) dan amiodaron
(cordarone).
BAB 6 SIKLUS JANTUNG

Penugasan: referensi mekanisme siklus jantung

Jawaban :

Siklus jantung terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan diastole
(relaksasi dan pengisian jantung). Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastole
yang terpisah. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi ke seluruh jantung, sedangkan
relaksasi timbul satelah repolarisasi otot jantung.

Selama diastole ventrikel dini, atrium juga masih berada dalam keadaan distol. Karena aliran
darah masuk secara kontinu dari system vena ke dalam atrium, tekanan atrium sedikit
melebihi tekanan ventrikel walaupun kedua bilik tersebut melemas. Karena perbedaan
tekanan ini, katup AV terbuka, dan darah mengalir mengalir langsung dari atrium ke dalam
ventrikel selama diastole ventrikel. Akibatnya, volume ventrikel perlaha-lahan meningkat
bahkan sebelum atrium berkontraksi. Pada akhir diastol ventrikel, nodus SA mencapai
ambang dan membentuk potensial aksi. Impuls menyebar keseluruh atrium. Depolarisasi
atrium menimbulkan kontraksi atrium, yang memeras lebih banyak darah ke dalam ventrikel,
sehingga terjadi peningkatan kurva tekanan atrium. Peningkatan tekanna ventrikel yang
menyertai berlangsung bersamaan dengan peningkatan tekanan atrium disebabkan oleh
penambahan volume darah ke ventrikel oleh kontraksi atrium. Selam kontraksi atrium,
tekanan atrium tetap sedikit lebih tinggi daripada tekanan ventrikel, sehingga katup AV tetap
terbuka.

Diastol ventrikel berakhir pada awal kontraksi ventrikel. Pada saat ini, kontraksi atrium dan
pengisian ventrikel telah selesai. Volume darah di ventrikel pada akhir diastol dikenal sebagai
volume diastolik akhir(end diastilic volume,EDV), yang besarnya sekitar 135 ml. Selama
sikluus ini tidak ada lagi darah yang ditambahkan ke ventrikel. Dengan demikian, volume
diastolik akhir adalah jumlah darah maksimum yang akan dikandung ventrikel selama siklus
ini.

Setelah eksitasi atrium, impuls berjalan melalui nodus AV dan sistem penghantar khusus
untuk merangsang ventrikel. Secara simultan, terjadi kontraksi atrium. Pada saat pengaktifan
ventrikel terjadi, kontraksi atrium telah selesai. Ketika kontraksi ventrikel dimulai, tekanan
ventrikel segera melebihi tekanan atrium. Perbedaan yang terbalik ini mendorong katup AV
ini menutup.

Setelah tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium dan katup AV telah tertutup,tekanan
ventrikel harus terus meningkat sebelum tekanan tersebut dapat melebihi tekanan aorta.
Dengan demikian, terdapat periode waktu singkat antara penutupan katup AV dan
pembukakan katup aorta pada saat ventrikel menjadi bilik tetutup. Karena semua katup
tertutup, tidak ada darah yang masuk atau keluar ventrikel selama waktu ini. Interval waktu
ini disebut sebagai kontraksi ventrikel isovolumetrik (isovolumetric berarti volume dan
panjang konstan). Karena tidak ada darah yang masuk atau keluar ventrikel, volume bilik
ventrikel tetap dan panjang serat-serat otot juga tetap. Selama periode kontraksi ventrikel
isovolumetrik, tekanan ventrikel terus meningkat karena volume tetap.

Pada saat tekanan ventrikel melebihi tekanan aorta, kautp aorta dipaksa membuka dan darah
mulai menyemprot. Kurva tekanan aorta meningkat ketiak darah dipaksa berpindah dari
ventrikel ke dalam aorta lebih cepat daripada darah mengalir pembuluh-pembuluh yang lebih
kecil. Volume ventrikel berkurangs secara drastis sewaktu darah dengan cepat dipompa
keluar. Sistol ventrikel mencakup periode kontraksi isovolumetrik dan fase ejeksi
(penyemprotan) ventrikel.

Ventrikel tidak mengosongkan diri secara sempurna selam penyemprotan. Dallam keadaan
normal hanya sekitar separuh dari jumlah darah yang terkandung di dalam ventrikell pada
akhir diastol dipompa keluar selama sistol. Jumlah darah yang tersisa di ventrikel pada akhir
sistol ketika fase ejeksi usai disebut volume sistolik akhir (end sistolik volume,ESV), yang
jumlah besarnya sekitar 65 ml. Ini adalah jumlah darah paling sedikit yang terdapat di dalam
ventrikel selama siklus ini.

Jumlah darah yang dipompa keluar dari setiap ventrikel pada setiap kontraksi dikenal sebagai
volume /isi sekuncup (stroke volume,SV); SV setara dengan vvolume diastolik akhir
dikurangi volume sistolik akhir; dengan kata lain perbedaan antara volume darah di ventrikel
sebelum kontraksi dan setelah kontraksi adalah jumlah darah yang disemprotkan selama
kontraksi.

Ketika ventrikel mulai berelaksasi karena repolarisasi, tekanan ventrikel turun dibawah
tekanan aorta dan katup aorta menutup. Penutupan katup aorta menimbulkan gangguan atau
takik pada kurva tekanan aorta yang dikenal sebagai takik dikrotik (dikrotik notch). Tidak ada
lagi darah yang keluar dari ventrikel selama siklus ini karena katup aorta telah tertutup.
Namun katup AV belum terbuka karena tekanan ventrikel masih lebih tinggi dari daripada
tekanan atrium. Dengan demikian semua katup sekali lagi tertutup dalam waktu singkat yang
disebut relaksasi ventrikel isovolumetrik. Panjang serat otot dan volume bilik tidak berubah.
Tidak ada darah yang masuk atau keluar seiring dengan relaksasi ventrikel dan tekanan terus
turun. Ketika tekanan ventrikel turun dibawah tekanan atrium, katup AV membuka dan
pengisian ventrikel terjadi kembali. Diastol ventrikel mencakup periode ralaksasi
isovolumetrik dan fase pengisian ventrikel.

Repolarisasi atrium dan depolarisasi ventrikel terjadi secara bersamaan, sehingga atrium
berada dalam diastol sepanjang sistol ventrikel. Darah terus mengalir dari vena pulmonalis ke
dalam atrium kiri. Karena darah yeng masuk ini terkumpul dalam atrium, tekanan atrium
terus meningkat. Ketika katup AV terbuka pada akhir sisitl ventrikel, darah yang terkumpul
di atrium selama sistol ventrikel dengan cepat mengalir ke ventrikel. Dengn demikian, mula-
mula pengisian ventrikel berlangsung cepat karena peningkatan tekanan atrium akibat
penimbunan darah di atrium. Kemudian pengisian ventrikel melambat karena darah yang
tertimbun tersebut telah disalurkan ke ventrikel, dan tekanan atrium mulai turun. Selama
periode penurunan pengisian ini, darah terus mengalir dari vena-vena pulmonalis ke dalam
atrium kiri dan melalui katup AV yang terbuka ke dalam ventrikel kiri. Selama diastol
ventrikel tahap akhir, sewaktu pengisian ventrikel berlangsung lambat, nodus SA kembali
mengeluarkan potensial aksi dan siklus jantung dimulai kembali.
BAB 7 PEREDARAN DARAH ARTERI

Penugasan : cari gambar arteri

Jawaban :
BAB 8 PEMBULUH DARAH VENA

Penugasan : cari gambar vena

Jawaban :
Sumber

Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Ed 2. Jakarta: EGC. 2002

http://www.phschool.com/science/biology_place/biocoach/images/cardio1/beatnh
rt.gif

http://osler.ucalgary.ca/ume/UT/ASCM1/Physical_Examination/ascm1/Precordial
/images/fig%203%20cardiac%20cycle.jpg

https://oktavie.wordpress.com/2010/05/16/mekanisme-siklus-jantung/

http://farof.blogspot.co.id/2015/05/ini-perbedaan-otot-polos-otot-lurik-dan.html
http://aripurwahyudi.com/ekg/sistem-konduksi-jantung/

http://mediskus.com/dasar/fungsi-bagian-bagian-jantung-manusia

Anda mungkin juga menyukai