Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

GANGGUAN ALAM PERASAAN

A. KONSEP MEDIK

1. PENGERTIAN

Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi


seluruh keperibadiaan dan fungsi kehidupan seseorang. Gangguan alam perasaan ditandai oleh
syndrom depresif sebagian atau penuh, selain itu juga ditandai oleh kehilangan
minat atau kesenangan dalam aktifitas sehari-hari dan rekreasi (Gibbson Towsend , M C,
1 !".

Gangguan alam perasaan adalah gangguan afek ( suasana hati" dengan manifestasi
gejala-gejala mania dan depresi. seseorang dengan gangguan alam perasaan biasanya
akan didapat suatu keadaan sedih, ketakutan, putus asa, gembira berlebihan dan khawatir
(#eliat $.%. 1 ".

Man a adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam
perasaan yang meningkat. #eadaan ini diiringi dengan prilaku berupa peningkatan
kegiatan, banyak bi&ara, ide ' ide yang melon&at, senda gurau, tertawa berlebihan,
penyimpangan seksual. ( rnawati )alami, *++ "

Depres adalah suatu gangguan alam perasaa n yang ditandai dengan perasaan sedih dan
berduka yang berlebihan dan berkepanjangan. )epresi adalah gangguan mental umum
yang menyajikan dengan mood depresi, kehilanga n minat atau kesenangan, perasaan
bersalah atau rendah diri, tidur terganggu atau nafsu makan, energi rendah, dan hilang
konsentrasi. ( rnawati )alami, *++ ".

!. ETIOLOGI

$erbagai teori telah diajukan untuk menjelaskan gangguan alam perasaan yang parah.
Teori ini menunjukan rentang fa&tor ' fa&tor penyebab yang mungkin bekerja sendiri atau
dalam kombinasi.

a. aktor genetik,
aktor geneti& dianggap mempengaruhi transmisi gangguan afektif melalui riwayat
keluarga atau keturunan. al ini disebabkan bahwa fa&tor keturunan dan lingkungan
memegang peranan penting dalam beberapa gangguan mood. Gangguan tipe bipolar dan
mayor depressi e terjadi pada keluarga, tetapi fakta menunjukan bahwa yang

1
menunjukan bahwa yang diturunkan adalah tipe bipolar, dengan ke&enderungan sebagai
berikut /
0alah satu orangtua menderita gangguan mood tipe bipolar/ ke&enderungan
terjadi *! pada anak.
)ua orang tua menderita gangguan mood bipolar/ ke&enderungan terjadi !+ '
2! pada anaknya.
0atu mono3ygote kembar mengalami bipolar / 4+ ' 2+ ke&enderungannya
terjadi pada kembarannya.
0atu di3ygote kembar mengalami bipolar / ke&enderungan *+ terjadi pada
saudara kembarnya.
0atu orangtua mengalami kelainan tipe depresif / 1+ -5+ ke&enderungan terjadi
pada anaknya.

b. %gression turned inward theory


Teori agresi menyerang ke dalam menunjukan bahwa depresi terjadi karena perasaan
marah yang ditunjukan kepada diri sendiri. Menurut 0igmund reud depresi adalah agresi yang
diarahkan pada diri sendiri sebagai bagian dari nafsu bawaan yang bersifat merusak (instin&
agresif". 6ntuk beberapa alasan tidak se&ara langsung diarahkan pada objek yang nyata atau
objek yang berhubungan serta disertai perasaan berdosa7 bersalah. 8rosesnya terjadi akibat
kehilangan atau perasaan ambi alen terhadap objek yang sant di&intai. #lien merasa marah dan
men&intai yang terjadi se&ara bersamaan dan hal ini tidak mampu untuk mengekspresikan
kemarannya sebab dianggap tidak tepat dan

tidak rasional. Misalnya/ ia marah pada kekasihnya yang diketahui memiliki kekasih selain
dirinya. 9a ungkapkan kemarahanya kepada diri sendiri karena timbul perasaan
ambi alen pada kekasihnya, yaitu perasaan memben&i sekaligus men&intai. $ila hal
tersebut dianggap sebagai peme&ahan masalah yang adatif maka seharusnya ia akan
menggunakan koping tersebut yang sebenarnya bersikap destruktif.

&. :bje&t loss theory

Teori kehilangan objek merujuk pada perpisahan traumati& indi idu dengan benda atau
seseorang yang sangat berate dalam fase membutuhkan seseorang yang memberikan rasa
aman untuk letakan (atta&hment". )ua isu penting dalam teori ini adalah / kehilangan dalam
masa kanak ' kanak sebagai fa&tor predisposisi terjadinya depresi pada masa dewasa dan
perpisahan dalam kehidupan setelah dewasa yang menjadi fa&tor pen&etus terjadinya stress.
akta untuk model ini pertamakali dilaporkan oleh 0pit3 yang

mendeskripsikan reaksi perpisahan bayi dari ibunya saat usia ;-1* bulan. <eaksi tersebut
adalah sebagai berikut/ kekhawatiran (apprehension", menangis, menarik diri, gerakan
psikomotor yang lambat, sedih, dan patah hati, pingsan, kesulitan tidur, tidak nafsu
makan, kelambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan. 0indroma ini dikenal dengan
%nalyti& )epression.

2
d. 8ersonality :rgani3ation Theory

Teori organisasi kepribadian menguraikan bagaiman konsep diri yang negati e dan
harga diri rendah mempengaruhi sistem keyakinan dan penilaian seseorang terhadap
stressor. 8andangan lain dari depresi adalah memfokuskan pada ariable utama dari
psikososial, yaitu harga diri rendah. #onsep diri klien menjadi isu pokok. #etika
mengekspresikan kesedihan hati atau depresi atau o er kompensasi. Gambaran harga diri
yang teran&am seringkali memperlihatkan mani& atau hippomani& episode. %n&aman
terhadap harga diri menimbulkan penampilan peran yang miskin, merasakan tingkat yang
rendah fungsi kehidupan sehari ' hari dan hilangnya identitas diri se&ara jelas.

e. Cogniti e model
Model &ongniti e menyatakan bahwa depresi merupakan masalah &ongniti e yang
didominasi oleh e aluasi negati e seseorang terhadap dirinya sendiri, dunia seseorang dan
masa depannya. $erdasarkan teori ini adanya kejadian yang merugikan, sebagai &ontoh/
seorang suami mengatakan =ia meninggalkan saya karena saya tidak mampu
men&intainya>, tanpa mempertimbangkan alternatif lainnya sebagai penyebab, misalnya
kepribadiannya yang tidak &o&ok, istrinya memiliki masalah sendiri, atau perubahan
perasaan istrinya terhadap suami. 9a selalu memfokuskan pada kekurangan pribadinya, ia
hanya dapat berpikir tentang dirinya se&ara negtif dan tidak men&oba memahami
kemampuannya, prestasinya, dan atribut ' atribut yang ada pada dirinya. #esimpulan
dalam teori ini adalah klien depresi didominasi oleh sikap pesimis.

f. ?earned helplessness model


Model ketidakberdayaan yang dipelajari menunjukan bahwa bukan semata 'mata
trauma depresi tetapi keyakinan bahwa seseorang tidak mempunyai kendali terhadap
hasil yang penting dalam kehidupannya, oleh karena itu ia mengulang respon yang
adatif. :rang ini per&aya bahwa tidak seorangpun yang dapat membantunya, dan tidak
seorangpun dapat melakukan sesuatu untuknya. #eyakinan yang negati e tersebut
menyebabkan dia putus harapan, bersikap pasif, dan ketidakmampuan untuk bersikap
aseratif pada dirinya dan orang lain.

g. $eha ioral model


Model prilaku berkemb ang dari kerangka teori belajar so&ial, yang mengasumsi
bahwa penyebab depresi terletak pada kurangnya keinginan positif dalam berinteraksi
dengan lingkungan. )epresi berkaitan dengan interaksi antara indi idu memiliki
kemampuan untuk memeriksa dan mempertimbangkan perilakunya. Mereka bukan hanya
melakukan reaksi dari fa&tor internal. Mereka menyeleksi, mengorganisir, dan
mentransformasikan stimulus yang datang pada dirinya.
9ndi idu tidak dipandang sebagai objek yang tidak berdaya yang dikendalikan lingkungan.
Tetapi tidak juga bebas dari pengaruh lingkungan dan melakukan apa saja yang mereka
pilih tetapi antarindi idu dengan lingkungan memiliki pengaruh yang

3
bermakna antarsatu dengan yang lainnya. #onsep reinfor&ement sangat penting dalam
pandanganya tentang depresi. 9nteraksi positif antarindi idu dengan lingkungan
menyediakan reinfor&ement yang positif. #urangnya reinfor&ement yang positif dari
lingkungan menyebabkan kesedihan. %sumsi kun&i dari model ini adalah rendahnya
jumlah reinfor&ement positif dari lingkungan merupakan faktor pendukung terjadinya
prilaku depressi e.

h. $ilogi&al model
Model biologi& menguraikan perubahan kimia dalam tubuh yang terjadi selama
masa depresi, termasuk defisiensi katekolamin, disfungsi endokrin, hipersekresi kortisol,
dan ariasi periodi& dalam irama biologis. %bnormalitas yang signifikan dapat dilihat ketika
terjadi depresi. Termasuk di dalamnya adalah kelainan dalam elektrolit, khususnya sodium
dan kalium. 8erubahan dalam neurofisiologis, kegagalan fungsi regulasi otonom dari akti
itas sistem syaraf seperti adrenokortikal, tiroid, perubahan gonad, perubahan dalam
neurotransmitter seperti katekolamin, norepinephrin, dan epinephrine.

i. Masalah dalam bounding and atta&hment dan genetik


Gangguan ikatan antara ibu dan anak (mother-&hild bonding" pada usia dini,
sangat penting dalam terjadinya keadaan patologis pada perkembangan kepribadian di
kemudian hari. $ila seseorang ibu menderita depresi, makaperan dan fungsinya sebagai
ibu akan terganggu, yang mengakibatkan relasi patologik pada anak. 8engalaman pada
awal pertama kehidupan masa kanak ' kanak yang menimbulkan trauma psikis, dapat

membentuk kepribadian yang rentan untuk mengalami depresi . Mengapa < lebih rentan atau
mempunyai risiko yang lebih besar untuk mengalami depresi dibandingkan anak '
anak lainnya@ #arena sebenarnya banyak yang mendapat perlakuan lebih buruk dari <
(pernah dipermalukan atau dike&ewakan oleh guru dan teman ' teman sekolah", tetapi
mereka tidak sampai depresi. $ila < menjadi depresi, tentu ada sesuatu yang
membuatnya menjadi rentan.

)epresi lebih banyak dijumpai pada seseorang dengan kepribadian tertentu, sedang
kepribadian banyak ditentukan oleh genetik. 8ada keluarga yang salah satu orang tuanya
mengalami depresi akan berpeluang 1+ -1! untuk memiliki anak yang akan menderita
depresi di kemudian hari. )i sisi lain meskipun anak tidak mempunyai riwayat depresi
se&ara genetik, anak ' anak akan belajar untuk meniru perilaku depresi dari orang tuanya.
0eseorang yang sehat kepribadian dan jiwanya, bisa saja menderita depresi apabila yang
bersangkutan tidak mampu menanggulangi stressor psikososial yang dialami. (9yus
Aosep, *++ "

". MANI#ESTASI KLINIK

4
Mania

a" Gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasaan yang
meningkat atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang.
b" )apat diiringi perilaku berupa peningkatan akti itas flight or idea, euphoria,
penyimpangan seB.

Tanda dan gejala dengan mania (Stuart & Sundeen, 1995)

a" %fektif / Gambaran berlebihan, peningkatan harga diri, tidak tahan kritik.
b" #ognitif / %mbisi mudah terpengaruh, mudah beralih perhatian, waham
kebosanan, flight or idea.
&" isik / Ga ngguan ti dur, nutrisi ti dak ad ekuat, pe ningkatan ak ti itas,
dehidrasi.
d" Tingkah laku / %gresif, akti itas motorik meningkat, kurang perawatan, seks
berlebihan dan bi&ara bertele-tele.

Tanda dan gejala dengan depresi (Stuart & Sundeen, 1995)

%fektif 0edih, &emas apatis, murung, keben&ian, kekesalan, marah,


perasaan ditolak, perasaan bersalah, meras tidak berdaya, putus
asa, merasa sendirian, merasa rendah diri, merasa tak berharga.

#ognitif %mbi alen&e, bingung, ragu-ragu, tidak mampu konsentrasi,


hilang perhatian dan moti asi, menyalahkan diri sendiri, pikiran
merusak diri, rasa tidak menentu, pesimis.

isik 0akit perut, anoreksia, mual, muntah, gangguan pen&ernaan,


konstipasi, lemah, lesu, nyeri kepal, pusing, insomnia, nyeri dada,
o er a&ting, perubahan berat badan, gangguan selera makan,
gangguan menstruasi, impoten, tidak berespon terhadap seksual.

Tingkah laku %gresif, agitasi, tidak toleran, gangguan tingkat akti itas,
kemunduran psikomotor, menarik diri, isolasi so&ial, irritable,
berkesan menyedihkan, kurang spontan, gangguan kebersihan.

5
$. RENTANG RESPON EMOSIONAL

<espon adatif <espon Maladatif

<esponsi <eaksi #ehilangan 0upresi <eaksi #ehilangan Mania7 depresi


e yang wajar yang memanjang

<entang respon emosi seseorang yang normal bergerak se&ara dinamis. Tidak
merupakan suatu titik yang statis dan tetap. )inamisasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai fa&tor
seperti organobiologis, psikoedukatif, sosiokultural. 8ada klien yang mengalami gangguan alam
perasaan, reaksinya &enderung menetap dan memanjang. Tetapi hal tersebut juga sangat
tergantung pada tipe gangguan alam perasaannya. %pakah termasuk tipe mani&, depresif, atau
kombinasi dari keduanya. <entang respon emosi bergerak dari emotional responsi e sampai
mania7 depresi dengan &iri sebagai berikut/ (9yus Aosep, *++ "

Ke%erangan Gam&ar '

• <esponsif adalah respons emosional indi idu yang terbuka dan sadar akan perasaannya.
8ada rentang ini indi idu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal (memahami harapan
orang lain" dan internal (memahami harapan dirinya".
• <eaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normal dialami oleh indi idu
yang mengalami kehilanga n. 8ada rentang ini indi idu menghadapi realita dari kehilangan
dan mengalami proses kehilangan, misalnya bersedih , berfokus pada diri sendiri, berhenti
melakukan kegiatan sehari-hari. <eaksi kehilangan yang wajar ini tidak berlangsung lama.

• 0upresi merupakan tahap awal respons emosional yang maladaptif, indi idu menyangkal,
menekan atau menginternalisasikan semua aspek perasaannya terhadap lingkungan.
• <eaksi berduka yang memanjang merupakan penyangkalan yang menetap dan
memanjang, tetapi tidak tampak reaksi emosional terhadap kehilangan. <eaksi berduka
yang memanjang ini dapat terjadi beberapa tahun.

Mania7)epresi merupakan respons emosional yang berat dan dapat dikenal melalui
intensitas dan pengaruhnya terhadap fisik indi idu dan fungsi sosial. Aang hebat dan
lama, menetap pada indi idu yang bersangkutan. ( rnawati )alami, *++ "

$. Terap Depres

6
1. Terapi Individual

a" ksplorasi perasaan kehilangan, dan fasilitasi proses berduka.


b" )iskusikan perilaku mengalahkan diri, harapan yang tidak realistis,dan kemungkinan
distorsi dari realita.
&" #aji bagaimana distorsi kognitif pada klien turut menyebabkan depresi.
d" )orong pengungkapan rasa frustasi,marah,dan putus asa.
e" 6payakan untuk mengubah pola berpikir negatif otomatis tentang diri, orang lain,
lingkungan, dan masa depan.
f" $eri kesempatan kepada klien, seperti berdiskusi dan bermain peran untuk menyelesaikan
masalah interpersonal.
g" Monitor masalah-masalah fisiologis yang diinduksi atau diperburuk oleh depresi.
h" )orong diskusi tentang seksualitas sehingga klien dapat men&eritakan kekhawatiran,
mengetahui bagaimana depresi mempengaruhi libido, dan menyadari bahwa hasrat
seksual biasanya kembali mun&ul jika depresi menurun.

2. Terapi Keluarga

a" #aji fungsi keluarga, pola komunikasi, peran yang diharapkan, keterampilan
menyelesaikan masalah, dan stresor.
b" )apatkan informasi dari masing-masing anggota keluarga tentang situasi keluarga saat ini.

&" Tentukan bagaimana konflik atau krisis ditangani, dan e aluasi dukungan anggota
keluarga yang satu terhadap yang lain.
d" #aji tingkat ketertutupan dan ketidakpedulian anggota keluarga.
e" okuskan pada mengidentifikasi dan menginter ensi distorsi kognitif yang mengganggu
fungsi keluarga yang sehat.
f" %jarkan anggota keluarga tentang keterampilan komuni kasi, penyelesaian masalah,
pengelolaan stres, dan ekspresi perasaan yang konstruktif.
g" asilitasi pengungkapan ansietas, rasa marah,rasa tidak berdaya dan rasa bermusuhan,
dan ajarkan &ara-&ara untuk mengatasi se&ara efektif aspek-aspek yang mengan&am
pada situasi saat ini.
h" #aji perasaan bersalah dan menyalahkan yang mungk in terjadi akibat pand angan yang
tidak realistis terhadap situasi krisis.

(. PENGO)ATAN

1" L % um *ar&+na%, sebuah obat antimatik, adalah obat pilihan untuk klien yang menderita
gangguan bipolar.
*" Peng+&a%an an% ps *+% * digunakan untuk klien yang menderita hiperakti itas hebat
dan untuk menangani perilaku manik.
5" An% *+n,ulsan diberikan karena keefektifannya dalam antimanik.

7
4" Peng+&a%an an% ans e%as, misalnya klona3epam (klonopin" dan lota3epam (%nti
an", digunakan untuk klien yang menderita episode manik akut dan untuk klien yang sulit
ditangani.
!" K+m& nas l % um an% *+n,ulsandigunakan untuk gangguan bipolar siklus &epat,

Tiga fase penatalaksanaan farmakologis yang digambarkan dalam panel 8edolaman )


epresi adalah fase akut, fase lanjut, dan fase pemeliharaan. )alam fase akut gejalanya
ditangan, dosis obat disesuaikan untuk men&egah efek yang merugikan, dan klien diberikan
penyuluhan.pada fase lanjut klien dimonitor pada dosis efektif untuk men&egah terjadinya
kambuh. 8ada fase pemeliharaan, seorang klien yang berisiko kambuh seringkali tetap diberi
obat bahkan selama waktu remisi. 6ntuk klien yang dianggap tidak berisiko tinggi mengalami
kambuh, pengobatan dihentikan.

a" Sels-% ,e ser+%+n n reup%a*e n & %+rs /SSRIs0 terbukti sudah sangat berguna untuk
menangani depresi, terutama karena obat tersebut lebih sedikit memiliki efek
antikolinergik yang merugikan, lebih sedikit toksisitas jantung, dan reaksi lebih &epat
daripada antidepresan trisiklik dan inhibitor oksidase monoamin (M%:"
b" Tr s *l * an n & %+r MAO, generasi pertama antidepresan, jarang digunakan sejak
adanya 00<9 dan 00<9s atipikal.
&" An% ps *+% * kadang-kadang digunakan untuk menangani gangguan tidur dan ansietas
sedang.
d" )okter dapat memprogramkan, tetapi ele*%r+*+n,uls 2/E3P0 jika terdapat depsresi

hebat, klien sangat ingin melakukan bunuh diri, atau jika klien tidak berespon terhadap protokol
pengobatan antidepresan.

II. Pr+ses Kepera4a%an

Peng*a5 an.

% aktor 8redisposisi

1. aktor genetik, mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan


melalui garis keturunan.

*. Teori agresi berbalik pada diri sendiri, mengemukakan bahwa depresi diakibatkan
oleh perasaan marah yang yang dialihkan pada diri sendiri. reud mengatakan

bahwa kehilangan obyek7orang, ambi alen antara perasaan ben&i dan &inta dapat
berbalik menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri.

5. Teori kehilangan, berhubungan dengan fa&tor perkembangan misalnya kehilangan


orang tua pada masa anak, perpisahan yang bersifat traumatis denagn orang yang
sangat di&intai, indi idu tidak berdaya mengatasi kehilangan.

8
4. Teori kognitif, mengemukakan bahwa depresi terjadi sebagai akibat gangguan
perkembangan terhadap penilaian diri, yaitu penilaian negatif terhadap diri,
sehingga terjadi gangguan proses pikir. 9ndi idu menjadi pesimis dan memandang
dirinya tidak adekuat dan tidak berharga serta hidup sebagai tidak harapan.

! Model belajar ketidakberdayaan, menge mukakan bahwa depresi terjadi karena


indi idu mempunyai pengalaman kegagalan-kegagalan, lalu menjadi pasif dan
tidak mampu menghadapi masalah. %khirnya timbul keyakinan indi idu akan

ketidakmampuannya mengendalikan kehidupannya sehingga ia tidak berupaya mengembangkan


respons yang adaptif.

; Model perilaku, mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya


penguatan positif selama bereaksi dengan lingkungan.

2. Model biologis, mengemukakan bahwa pada keadaan depresi terjadi perubahan


kimiawi, yaitu defisiensi katekolamin, tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi
kortisol.

$. aktor presipitasi

%da lima stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan/

1. #ehilangan kasih sayang se&ara nyata atau bayang an, termasuk kehilangan &inta
seseorang, fungsi tubuh, status atau harga diri.

*. #ejadian penting dalam kehidupan seseorang sebagai keadaan yang mendahului


episode depresi dan mempunyai dampak pada masalah saat ini dan kemampuan
indi idu untuk menyelesaikan masalah

5. $anyaknya peran dan komplik peran, dilaporkan mempengaruhi berkembangnya


depresi, terutama pada wanita.

4. 0umber koping termasuk status so&ial ekonomi, keluarga, hubungan inter personal
dan organisasi kemasyarakatan. #urangnya sumber pendukung so&ial, menambah
stress indi idu.

! #etidak seimbangan metabolisme dapat menimbulkan gangguan alam perasaan.


#hususnya obat-obatan anti hipertensi dan gangguan 3at adiktif. #ebanyakan
penyakit kronis yang melemahkan sering disertai depresi. )epresi pada usia lanjut
akan menjadi komplek jika disertai kerusakan organi& dan gejala depresi se&ara
klinik.

9
C. Mekanisme koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah
denial dan supresi, hal ini dilakukan untuk menghindari tekanan yang hebat. 8ada depresi
mekanisme koping yang digunakan adalah represi, supresi, mengingkari dan disosiasi.
Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakibatkan
karena kurang efektifnya koping dalam menghadapi kehilangan.

). 8erilaku

8erilaku yang berhubungan dengan mania dan depresi ber ariasi. Gambaran utama dari
mania adalah perbedaan intensitas psikologikal yang tinggi. 8ada keadaan depresi kesedihan
dan kelambanan dapat menonjol atau dapat terjadi agitasi.

8: : M%0%?%

solasi sosial De&%i pera'a an diri

Resiko men%ederai diriakibat


Menarik diri

Menarik diri
G3 alam perasaan ("ore #ro$lem)
Gg Konsep Diri (HDR)

8enyebab
Koping maladap i!

Masalah #eperawatan

1. 9solasi so&ial
*. <esiko men&ederai diri
5. )efi&it perawatan diri

1
D.Peren-anaan

Tu5uan Umum /

0etelah tindakan perawatan diterapkan, klien dapat berespon emosional


yang o adaptif yang dapat diterima oleh lingkungan.

Tu5uanK usus Ras +nal sas T n a*an

1 #lien terlindungi da ri #lien dengan gangguan alam 1. <awat klien


dari upaya men&ederai perasaan berat berada dalam dirumah sakit
diri sendiri atau bunuh resiko tinggi untuk bila ada resiko
diri. melakukan bunuh diri bunuh diri
yang tinggi

* #lien mampu 8erubahan lingkungan dapat 1. 0e&ara terus


mengembangkan diri melindungi klien, menerus
mengurangi stress dan e aluasi klien
memberikan sumber terhadap
pengembangan baru kemungkinan
melakukan
bunuh diri

*. $antu klien
untuk dapat
beradptasi
dengan
lingkungan

11
barunya.

5 #lien mampu #lien depresi biasanya 1. ?akukan


membina hubungan enggan terlibat dalam pendekatan
terapeutik dengan hubungan terapeutik. yang hangat,
perawat . )iperlukan &ara agar klien menerima klien
dapat menerima dan bertahan apa adanya dan
dalam hubungan terapeutik. bersifat empati

*. Mawas diri dan


dapat
mengendalikan
perasaan dan
reaksi diri
perawat sendiri
(misalnya rasa
marah, frustasi
dan empat"

12
4 #lien mampu #lien depresi mempunyai 1. Tunjukkan
mengenali dan kesulDitan dalam respon
mengekspresikan mengidentifikasi dan emosinal dan
emosinya mengekspresikan menerima klien
perasaannya.
*. Gunakan
kemampuan

berkomunikasi.
5. $erikan respon
empati dengan
berfokus pada
perasaan bukan
pada kenyataan
yang terjadi.

4. Mengaku
kesedihan klien
dan berikan
harapan

!. $antu klien
untuk
mengekspresik
an
perasaannya.

;. $antu klien
untuk
mengekspresik
an perasaan
marahnya
dengan tepat

2. $antu klien
untuk
menurunkan
tingkat
ke&emasannya

13
/

1.0ediakan waktu
untuk berdiskusi dan
bina hubungan yang
sifatnya supportif.

*.$eri waktu untuk


klien berespon.

5.$eri perawatan
indi idu sebagai
manusia layaknya.

! #lien mampu Memodifi memodifikasi pola 1. )iskusikan


memodifikasi pola kognitif yang negatif akan tentang
kognitif yang negatif membantu meningkatkan masalah yang
pengendalian diri, tingkah dihadapi klien
laku dan perubahan harga tanpa
diri memintanya
untuk
menyimpulkan
nya.

*. 9dentifikasi
pemikiran yang
negatif dan
$antu untuk
menurunkanny
a melalui
interupsi atau
substitusi.

5. $antu klien
untuk
meningkatkan
pemikiran yang

14
positif.

4. aluasi
ketepatan
persepsi klien,
logika dan
kesimpulan
yang dibuat
klien.

!. 9dentifikasi
persepsi klien
yang tidak
tepat,
penyimpangan
dan
pendapatnya
yang tidak
rasional

;. $antu klien
untuk dapat
merubah tujuan
yang tidak
realistis
ketujuan yang
realistis.

2. #urangi
tujuan-tujuan
yang tidak
mungkin
di&apai.

E. #urangi
penilaian klien
yang negatif
terhadap
dirinya.

15
. $antu klien
untuk
menyadari nilai
yang
dimilikinya
atau
perilakunya
dan perubahan
yang terjadi.

; #lien mampu untuk 8enampilan prilaku yang 1. $eri tanggung


aktif men&apai tujuan baik akan jawab untuk
yang realistik mengurangi7menghilangkan melakukan
perasaan tak berdaya dan terapi tindakan
putus asa. yang
terorientasi.

*. $eri dorongan
kepada klien
untuk
melakukan
kegiatan se&ara
teratur atau
beri kebebasan
melakukan
kegiatan
sehingga energi
klien dapat
disalurkan.

5. 8ersiapkan
program yang
dapat
dilakukan
dengan baik.

4. Tetapkan
tujuan yang
realistis,

16
rele an dengan
kebutuhan
klien dan
minatnya serta
difokuskan
pada kegiatan
yang positif.

!. okuskan
kegiatan pada
saat ini, bukan
kegiatan pada
masa lalu atau
masa dating

;. $eri pujian jika


klien berhasil
melakukan
kegiatan atau
penampilannya
bagus

2. 8ertahankan
penampilan
atau kegiatan
jika mungkin.

E. $uat jadwal
eBer&ise fisik
dalam ren&ana
keperawatan.

2 #lien mampu untuk 0osialisasi akan mengurangi 1. #aji


melakukan hubungan kesempatan untuk menarik kemampuan
interpersonal diri dan akan meningkatkan klien untuk
harga diri, melalui bersosialisasi
pemanfaatan dari dukungan dan dukungan
lingkunagn yang tepat dan yang
menerima. diperlukan

17
serta minat
klien

*. )iskusikan
sumber so&ial
yang ada dan
dapat

digunaka.
5. Tunjukkan
kemampuan
bersosialisi
yang efektif.

4. Gunakan role
play dalam
melakukan
interaksi so&ial.

!. $eri umpan
balik dan
pujian terhadap
kemampuan
klien dalam
melakukan
hubungan
interpersonal
yang efektif.

;. $eri dorongan
kepada klien
untuk
meningkatkan
hubungan
sosialnya
dalam
lingkungan
yang lebih luas.

2. $eri dorongan

18
dengan penuh
kekeluargaan
terhadap
respon
emosional
klien yang
adaptif.

E. $eri dukungan
dan libatkan
dalam terapi
keluarga dan
terapi
kelompok jika
diperlukan.

E #lien mampu 8erawatan fisik dan terapi 1. ?engkapi


meningkatkan somati& diperlukan untuk pengkajian
kesehatan fisik dan mengatasi perubahan fisik tentang
kesejahteraannya. yang terjadi karena gangguan kesehatan
alam perasaan fisiologi klien.

*. $antu klien
untuk
memenuhi
kebutuhan
perawatan diri
terutam
kebutuhan
nutrisi, dan
kebersihan diri.

5. %njurkan klien

untuk dapat
melakukan
pemenuhan
kebutuhan
perawatan diri
se&ara mandiri

19
jika
memungkinkan
.

4. $erikan terapi
pengobatan.

9nter ensi dan <asional depresi /

a" $uat kontrak dengan klien untuk tidak bunuh diri. Tujuan utama kontrak adalah agar klien
men&ari staf nakes jika timbul perasaan ingin bunuh diri dan lebih membi&arakan perasaan
tersebut dari pada melaksanakannya. Tujuan lain adalah agar tersedia waktu untuk
mengeksplorasi beberapa alternatif bersama dengan klien. Menegosiasikan kerangka waktu
kontrak pen&egahan bunuh diri bersama dengan klien didasari pada kemampuan klien untuk
bekerja sama dengan perawat.

b" Tentukan tingkat pen&egahan bunuh diri yang diperlukan dan e aluasi ulang kemungkinan
bunuh diri dikegiatan sehari-hari. 0eorang klien depresi dapat beresiko besar melakukan bunuh
diri jika terapi mengalami kemajuan dan tingkat energi bertambah.

&" Cari adanya benda berbahaya pada barang pribadi milik klien. Tindakan ini meningkatkan rasa
aman dan men&egah klien agar tidak melukai diri dengan meenggunakan barang pribadi.

d" Monitor klien se&ara ketat selama operan, waktu makan, dan jika staf nakes yang tersedia
lebih sedikit. #lien &enderung untuk melakukan bunuh dirijika anggota staf sedang sibuk atau
melakukan tugas ganda.

e" )orong klien untuk mengekspresi perasaannya yang kuat kepada staf nakes. #lienn
memerlukan penguatan untuk mempelajari dan mempraktikan ekspresi perasaan yang sesuai.

E.E,aluas

1" 0emua sumber pen&etus stress dan persepsi klien dapat digali.

*" Masalah klien mengenai konsep diri, rasa marah dan hubungan interpersonal dapat digali.

5" 8erubahan pola tingkah laku dan respon klien tersebut tampak.

4" <iwayat indi idu klien dan keluarganya sebelum fase depresi dapat die aluasi sepenuhnya.

2
!" Tindakan untuk men&egah kemungkinan terjadinya bunuh diri telah dilakukan.

;" Tindakan keperawatan telah men&akup semua aspek dunia klien.

2" <eaksi perubahan klien dapat diidentifikasi dan dilalui dengan baik oleh klien.

DA#TAR PUSTAKA

#eliat $.%. 1 . =#umpulan 8roses #eperawatan Masalah #eperawatan Fiwa>. Fakarta /


9#-69
#eliat $.%. *++!. =8roses #eperawatan Fiwa>. Fakarta / GC
Gibbson Towsend , M C, 1 !. =#umpulan #eperawatan Fiwa>. Fakarta / $uku #edokteran

21

Anda mungkin juga menyukai