Anda di halaman 1dari 8

KATA SAMBUTAN

Pelaksanaan lokakarya di kota kendari pada tanggal 22 s/d 24 mei 2006


bertema UNIFIKASI HUKUM ADAT TOLAKI adalah wujud nyata kerjasama yang baik
antara LEMBAGA ADAT TOLAKI KONAWE MEKONGGA (LATKOM) dengan pemerintah
kabupaten konawe.

Lokakarya yang di selenggarakan LEMBAGA PUSAT PENGKAJIAN


PENGEMBANGAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN TOLAKI [LP3SKT], berhasil
menelurkan suatu kesepakatan hokum adat tolaki khususnya tentang adat
perkawinan tolaki.

Kesepakatan yang di telurkan adalah rumusn kajian ulang dari hasil


kesepakatan temu budaya tahun 1996 di unaaha dan rumusan dari berbagai
masukan peserta lokakarya yang mewakili seluruh kesatuan wilayah hokum adat
tolaki yaitu : kabupaten konawe, kabupaten kolaka, kota kendari, kabupaten kolaka
utara dan kabupaten konawe selatan.

Rumusan kesepahaman yang mencerminkan budaya tolaki sebagaimana


koridor keasliannya, telah di upayakan melalui berbagai seminar, temu budaya dan
sarahenan selama kurun waktu 23 tahun lalu namun baru berhasil menyentuh
harapan pada lokakarya tahun 2006.

Pemerintah kabupaten konawe menyambut baik penulisan ini, dan


menyatakan resmi menjadi pedoman dan panduan pelaksanaan hokum adat
perkawinan tolaki pada umumnya.

Unaaha, 05 juni 2006

Bupati konawe

Drs. H. TONI HERBIANSAH, M.Si


KATA SAMBUTAN penulisan ini, resmi menjadi pedoman dan panduan pelaksanaan hukum adat
perkawinan tolaki, di seluruh kesatuan wilayah adat tolaki.
Bertolak dari pemikiran dan justifikasi bahwa, hukum adat memiliki
hubungan fungsional yang sangat erat dengan dinamika dan gerak sejarah di tubuh PUSTAKA
masyarakat hukum adat, yang bersumber dari satu latar belakang historis sejarah
1. Hukum adat perkawinan tolaki hasil temu budaya tahun ke III tanggal
yang telah muncul bertendensi kea rah pemahaman dan penafsiran yang berbeda
09 november 1996 di unaaha, yang di ikuti kalangan tokoh budaya
beda dapat memicu terjadinya perpecahan internal kesatuan masyarakat hukum
daerah, trokoh adat dan unsur pemerintah daerah kabupaten kendari
adat itu sendiri.
(Arsamid Al Ashur).
Perkembangan hidup manusia semakin cepat bergerak maju dengan 2. Rumusan kajian dan hasil temu budaya tahun 1996 di unaaha, di
berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih sementara itu masyarakat padukan dengan rumusan berbagai masukan kalangan utusan yang
senior hukum adat berangsur angsur hilang di telan zaman dan tulisan pedoman mewakili seluruh kesatuan wilayah hukum adat tolaki, pada lokakarya
tidak ada yang mereka tinggalkan. tanggal 22 s/d 24 mei 2006 dikota kendari (penyaji materi Arsamid Al
Ashur).
Perkembangan yang terjadi membawa pengaruh terhadap pola piker dan
pergeseran tata nilai budaya, pada gilirannya generasi penerusnya akan kehilangan
jejak di saat generasi penuturnya sudah habis terkubur bersama tuturannya.

Menyadari hal tersebut diatas, LEMBAGA ADAT KONAWE MEKONGGA


(LATKOM) secara independent menjadi partner pemerintah daerah di wilayah
kesatuan adat tolaki, menyatakan penghargaan yang setinggi tingginya kepada
LEMBAGA PUSAT PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN
TOLAKI (LP3SKT), atas prakarsa dan keberhasilannya menelorkan suatu rumusan
kesepahaman hukum adat tolaki meliputi berbagai aspek, dengan
menyelenggarakan lokakarya.

Terhadap upaya penulisan khusus tentang materi adat perkawinan tolaki,


adalah produk bahan hukum konvensi yang patut di sambut positif dan di
berdayakan.

Dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim LEMBAGA ADAT TOLAKI


KONAWE MEKONGGA menyatakan bahwa, produk hukum yang di muat dalam
Pengembangan pengetahauan kesepahaman kepada seluruh masyarakat
Klasifikasi imbalan jasa :
hukum adat tolaki, agar di tindak lanjuti oleh masing masing pengurus LATKOM
Setiap jasa kegiatan pada kategori I adalah :
dewan pimpinan daerah dalam bentuk sosialisasi dengan dukungan pemerintah
Dalam 1 wilayah desa/kelurahan (Rp.300.000)
kabupaten daerah yang bersangkutan.
Antar desa dalam 1 wilayah kecamatan (Rp.350.000)
Antar kecamatan dalam 1 wilayah kabupaten (Rp.500.000)
Antar kabupaten dalam 1 wilayah provinsi (Rp.750.000)
Antar provinsi (Rp.1.200.000)
Kendari, 07 juni 2006
Setiap jasa kegiatan pada kategori II adalah :
KETUA UMUM DPP LATKOM Dalam 1 wilayah desa/kelurahan (Rp.300.000)
Antar desa dalam 1 wilayah kecamatan (Rp.350.000)
PROVINSI SULAWESI TENGGARA Antar kecamatan dalam 1 wilayah kabupaten (Rp.500.000)
Antar kabupaten dalam 1 wilayah provinsi (Rp.900.000)
Antar provinsi (Rp.1.500.000)

Dr. H. Takahasi Rahmani, M.PH


Unsur Tokoh dan sesepuh yang hadir: Orang yang dianggap adat tidak perlu lagi dibawakan adat berikutnya, tidak perlu lagi
untuk dihargai secara adat, tetapi harus diperlakukan secara kasar (tidak perlu dihargai).
- H. Surabaya
- Drs. H. Nurdin Abdullah LIASARA
- Drs. H. Adam Moke Orang yang dating dibawakan adat lalu pihak tidak menghargainya seperti:
- H. Malemba Ombili meninggalkan pergi rumahnya atau membuang adat adalah perbuatan LIASARA dan
- Soogo dianggap MATESARA

Penyaji Materi Lokakarya


PEOHALA
- Drs. H. Muslimin Suud, SH Dikenakan pada orang yang sengaja melakukan perbuatan pelanggaran.
- Drs. Pariama Mbio, SH Pelanggaran yang dimaksud seperti:
- Arsamid Al Ashur
MEOMORE dan tidak terjadi hubungan badan, sangsinya adalah :
- H. Abd. Latib Juwarna
PEOHALA MOHEWU, yaitu :
Materi Lokakarya meliputi:
Pelaku membayar 1 fis kaci
- Adat perkawinan
- Hukum adat waris dan pertanahan Pelaku membayar 1 ekor kerbau (Rp. 500.000)
- Hukum adat delik
- Hukum perdata adat dan hutang piutang Pelaku membayar 1 cerek air (Pobubusiano)

- Hukum adat kekerabatan


MEOMORE dan sudah terjadi hubungan badan, sangsinya adalah:
- Hukum adat pribadi
PEOHALA OWOSE, yaitu :
Pelaksanaan Lokakarya :
Pelaku membayar 1 fis kaci
- Penyaji menjelaskan materi bahasan
- Peserta lokakarya diberi kesempatan memeberikan masukan Pelaku membayar 1 ekor kerbau hidup atau uang Rp. 2.500.000
- Dari berbagai masukan ditampung oleh penyaji diklarifikasi
- Masukan-masukan dibahas satu-persatu secara bersama-sama antara penyaj, Pelaku membayar 1 cerek air (Pobubusiano)

pendamping dan semua peserta dengan mendengar dan mempertimbangkan TEHALA


semua pemikiran yang berkembang tetapi bukan keinginan yang memaksakan
kehendak Pelanggaran yang dimaksud seperti sesorang lelaki dengan sengaja
- Kesimpulan yang disepakati bersama menjadi hasil keputusan lokakarya menyatakan cintanya kepada sesorang perempuan. Setelah cintanya diterima, lelaki
tersebut lalu menghindar. Sangsinya adalah Peohala Mohewu yaitu :
Membayar 1 fis kaci PENDAHULUAN
Membayar 1 ekor kerbau (Rp. 500.000)
Lokakarya 3 hari menuju Unifikasi Hukum Adat Tolaki dari tanggal 22 s/d 24 mei 2006
Membayar 1 cerek air (Pobubusiano) bertempat di kota kendari, diselenggarakan oleh Lembaga Pusat Pengkajian Dan
PINEHALA Pengembangan Sejarah dan Kebudayaan Tolaki, bekerja sama dengan Pemerintah Daerah
Konawe.
Pelanggaran yang dimaksud seperti sesorang sengaja menyebarkan gossip
Lokakarya dihadiri utusan dari kesatuan Wilayah Hukum Adat Tolaki sebagai
tersebut kemudiantak dapat dibuktikan kebenarannya. Sangsinya adalah si pembuat peserta, yaitu:
gossip harus membayar :
1. Kecamatan Latoma : 2 Orang
Membayar 1 fis kaci
2. Kecamatan Abuki : 2 Orang
Membayar 1 ekor kerbau (Rp. 500.000)
3. Kecamatan Tongauna : 2 Orang
Membayar 1 cerek air Pobubusiano
4. Kecamatan Lambuya : 2 Orang
5. Kecamatan Puriala : 2 Orang
MEKINDOROA (PERMOHONAN PENGAMPUNAN) 6. Kecamatan Uepai : 2 Orang
Dengan Sengaja mengeluarkan kata-kata penghinaan kepada orang lain 7. Kecamatan Unaaha : 2 Orang
didepan umum adalah : 8. Kecamatan Anggaberi : 2 Orang
Pelaku Membayar 1 fis kaci 9. Kecamatan Wawotobi : 2 Orang
Pelaku Membayar 1 ekor kerbau (Rp. 500.000) 10. Kecamatan Meluhu : 2 Orang
Pelaku Membayar 1 cerek air Pobubusiano 11. Kecaamatan Wonggeduku : 2 Orang
Dengan Sengaja menyakiti badan orang lain dengan maksud 12. Kecamatan Pondidaha : 2 Orang
mempemalukannya adalah : 13. Kecamatan Amonggedo : 2 Orang
Pelaku Membayar 1 fis kaci 14. Kecamatan Besulutu : 2 Orang
Pelaku Membayar 1 ekor kerbau (Rp. 500.000) 15. Kecamatan Sampara : 2 Orang
PelakuMembayar 1 cerek air Pobubusiano 16. Kecamatan Bondoala : 2 Orang
Dengan Sengaja menyakiti badan orang lain mengakibatkan badannya memar, 17. Kecamatan Soropia : 2 Orang
patah tulang atau luka adalah : 18. Kecamatan Sawa : 2 Orang
Pelaku Membayar 1 fis kaci
19. Kecamatan Lembo : 2 Orang
20. Kecamatan Lasolo : 2 Orang
Pelaku Membayar 1 ekor kerbau (Rp. 500.000)
21. Kecamatan Molawe : 2 Orang
Pelaku membayar semua biaya perawatan korban
22. Kecamatan Asera : 2 Orang
Dengan Sengaja menyakiti badan orang lain mengakibatkan korban nyawa
23. Kecamatan Ranomeeto : 2 Orang
adalah :
24. Kota Kendari : 4 Orang
Pelaku Membayar 1 fis kaci
25. Kab. Konawe Selatan : 4 Orang
Pelaku Membayar 1 ekor kerbau (Rp. 500.000) 26. Kabupaten Kolaka : 4 Orang
Pelaku membayar semua biaya pemakaman korban 27. Kab. Kolaka Utara : 4 Orang

Jumlah : 60 Orang
- ISI ADAT Dibungkus pelepah pisang
Sara Wonua Pombesanggari kepada Kepala Desa/Lurah : Rp. 100.000 Diikat 4 jalur melintang dan 3 jalur membujur (ikatan mati)
Sara WonuaPomberahi kepada Toonomotuo : Rp. 100.000 Bahan pengikatnya sama dengan Bite Nggukale
Sara Pombendee kepada Pabitara : Rp. 100.000 pembungkus adatnya satu lembar sarung
Lawasara : Rp. 20.000 pengikat adatnya 1 kalung emas atau dengan uang Rp. 100.000
Pondotokino Osara : Rp. 20.000 Kelengkapan pendukung adalah :
Pehue (dari pihak laki-laki calon mempelai untuk 2 Biji kelapa bertunas
Tolea : Rp. 50.000 2 Botol minyak kelapa
Pabitara : Rp. 50.000 2 Liter beras (dalam belase)
- URUSAN PERKAWINAN MUSYAWARAH MUFAKAT
tidak dihiasi
MONDUUTUDU (Melamar) Yaitu : Pombesawuki dan Pombebabuki
Pondibano Osara : Rp. 20.000
Ponduutudu 1 mata (1 lembar sarung) MOWINDAHAKO yaitu :
Bite Nggukale inea mborakepi :
Niwindahako Puuno pato nggasu
40 Biji pinang muda berkelopak
1 fis kaci
40 Lembar daun siri yang sejajar tulang daunnya
4 Leta Tembakau Hitam 1 ekor kerbau (Rp. 250.000)
4 Biji Gambir 1 lingkar eno (Rp. 250.000)
dibungkus pelepah pinang 1 Gong (Rp. 250.000)
diikat 1 jalur pada bahagian tengah
bungkusan dengan ikatan PINOLONGU OLOLA Tawano :
Bahan Pengikatnya:
Yang menggunakan kalosara garis menengah 45 cm adalah :
OHUKO atau NIWUTI jika waku untuk
80 mata (80 lembar sarung)
Mowindahako akan lama
LANU KINURU jika waktu untuk Dalam hal kemampuan laki-laki calon mempelai kurang mendukung
Mowindahako akan cepat tetap 80 maata (40 Lembar sarung ditambah Rp. 280.000,- uang)
Posukahano Osara Yang menggunakan kalosara garis menengah 40 cm adalah :
: Rp. 20.000 16 mata (16 lembar sarung)
- MONDONGO NIWULE ( meminang ) yaitu : Dalam hal kemampuan laki-laki calon mempelai kurang mendukung
Sara Pombesanggiri kepada Kepala Desa/Lurah : Rp. 100.000 tetap 16 mata ( 8 lembar sarung ditambah Rp. 180.000,- uang)
Sara Pomberahi kepada Toonomatuo : Rp. 100.000 Wawono /ihi/kawi/kiniawiako/Osomba/Popolo/Popodea (Mas Kawin) adalah :
Sara Pombependee kepada Pabitara : Rp. 100.000 Yang menggunakan Kalosara garis menengah 45 cm : Rp. 350.000
Bite Tinongo : Yang menggunakan Kalosara garis menengah 40 cm : Rp. 250.000
40 Biji pinang muda berkelopak
40 lembar daun siri yang sejajar tulang daunnya
4 leta tembakau hitam
4 biji gambir
Sara Peana terdiri dari : Tonomotuo antara lain :
Tumotohaikomiu sara pamberahi Tolea;
Raneranembaa 1 mata (1 lembar sarung) I onggoto mombolako osara hende hendehendelaa pinende orombu akondo
Boku mebebahoa 1 mata (1 baskom) Nolaando papalalo ari keihiro Kpela Desa/Lurah;
Ronga nggooongoo owaano mereurehu;
Sandusandu 1 mata (1 gayung) Sara mbuoto nggo tinebaraako tine olu-olungako;
Maa ionggoto mokolakoi osara;
Siku hulo 1 mata Anggario keno laambo anamotuo toonomeohai ari ine;
Mbulaika nggo tineluolungako;
Like-like matano 1 mata
Maa ionggoki mombependeekeito ine Pabitara.
PINESAMBEPEAKO Pabitara antara lain :
Pinesambepeako (yang dimusyawarahkan) adalah ongkos pesta atau biaya Tumotahaikomiu pombependeemiu Tolea;
Butu ine mburaha/mbulaika;
pesta meliputi :
No inggoto mokolakoi osara;
Banyak beras Keku mokiikii ronga mokondokondo;
Banyaknya Kerbau atau Sapi Ihana imoeri ronga ibunggunggu;
Banyaknya uang belanja Hendehendeno ronga hulahulano;
Kuuito tepumbuu nokoa teporombu;
Semua biaya pesta tidak ada ketentuan tarifnya, karena factor kemampuan Anamotuo tonomeohai;
laki-laki calon mempelai tidak pernah akan sama. Biaya pesta tidak masuk dalam Ari ine ama ari ine ina;
kategori Niwindahako (Adat Perkawinan). Keihiro konduuma mburaha/mbulaika
Laalaa merambi nokiito
Besar kecilnya tergantung pada kesepakatan dalam Musyawarah kedua
Moomondae mopodeaito
belah pihak.
I onggoto mokolakoi osara/peowai;
Dalam hal pihak laki-laki calon mempelai tidak memiliki kemampuan untuk Matewatu tenggano pasipole
menyelenggarakan pesta boleh memohon kebijaksanaan orang tua perempuan
calon mempelai untuk menempuh jalan MOWADAHALA (Bayar Hutang) jika - BUSANA PELAKU ADAT
disepakati. Kain polos berwarna
Buludru warna : Hitam atau biru
Patokan besar kecilnya Niwadahala adalah pada kesepakatan besar kecilnya Baju berkerah pendek
semua biaya pesta. Dari ketiga komponen biaya pesta, lalu dihitung nilai uangnya Baju berlengan panjang
sesuai harga pasaran yang berlau, kemudian dibagi dua. Pakai sarung
Jalan lain yang dapat ditempuh adalah MOWADA MONGGOASO (bayar Penutup kepala;Daster atau kopiah
seklaigus) artinya, pihak laki-laki calon mempelai membayar semua biaya pesta
dalam bentuk uang tunai yang dikalkulasi menurut harga pasaran yang berlaku,
nanti orang tua perempuan calon mempelai yang membelanjakan sendiri.

Anda mungkin juga menyukai