BASANDI KITABBULAH
Bukik Marapalam di awal abad ke 19 dari dua arus besar (main-streams) Pandangan Dunia dan
• Filosofi Adat Basandi Syara’ – Syara’ Basandi Kitabullah (ABS – SBK), merupakan puncak dari
persentuhan, perbenturan, penyesuaian dan perpaduan antara adat Minangkabau yang sudah ada
semenjak dari ninik moyang dengan agama Islam yang datang kemudian.
• Kesepakatan itu telah memberikan peluang tumbuhnya beberapa angkatan ”generasi emas” selama
Dalam periode keemasan itu, Minangkabau dikenal sebagai lumbung penghasil tokoh dan pemimpin, baik dari
kalangan alim ulama ”suluah bandang anak nagari” maupun ”cadiak pandai” (cendekiawan pemikir dan
pemimpin sosial politik) yang berkiprah di tataran nusantara serta dunia internasional.
IMPLIKASI TRAKTAT BUKIT MARAPALAM
Arsitektur :
Arsitektur sakral pada bangunan masjid dan surau, terdapat menara mempunyai struktur
yang terdiri atas simbol bangunan adat (bergonjong) dan simbol arsitektur bangunan Islam
(berkubah).
Arsitektur bangunan sipil dalam wujud rumah penduduk dan rumah gadang adat
mengesankan adat berdampingan dengan rumah ibadah.
Pemerintahan :
Rajo nan Tigo Selo” (Raja yang tiga bertahta duduk berdampingan), Raja Alam di pusat
pemerintahan Pagaruyuang menjalankan pemerintahan adat
Raja Adat di Buo Lintau menjalankan urusan adat
Raja Ibadat di Sumpur Kudus menjalankan urusan ibadah (persoalan agama Islam)
Sosial Budaya :
KONDISI SAAT INI
Interaksi antar budaya saat ini sangat mudah terjadi dikarenakan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Beberapa teknologi sangat mempengaruhi budaya diantaranya teknologi transportasi dan teknologi informasi.
Budaya minangkabau merupakan budaya yang sangat sering berinteraksi dengan budaya lain ditatanan nasional maupun global.
o Interaksi secara secara fisik terjadi dikarenakan mobilitas masyarakat minangkabau yang relatif tinggi yang dipengaruhi oleh
kegiatan merantau masyarakat minang dan kegiatan perdagangan antar daerah dan antar negara
o Interaksi secara virtual dikarenakan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, yang memungkinkan penduduk
seluruh dunia terhubung setiap saat
Interaksi antar budaya mengakibatkan terjadinya persentuhan, percampuran
Perubahan signifikan terjadi dalam struktur sosial, ekonomi, politik, dan kebudayaan itu sendiri.
Masyarakat Minangkabau sedang beranjak dari masyarakat agraris berorientasi modal lahan/ tanah pusaka ke masyarakat
modern yang berorientasi uang.
Kehidupan yang bersifat komunal beranjak kepada kehidupan yang bersifat individual didominasi hak privat.
Kehidupan rural berpindah ke kehidupan urban dan global.
Relevansi ABS - SBK pada Masa Sekarang
Filosofi Adat Basandi Syara’ – Syara’ Basandi Kitabullah (ABS – SBK) merupakan
jati diri masyarakat Minangkabau
Filosofi ABS – SBK sebagai landasan, motivasi dan standar dalam melakukan
perubahan masyarakat
Dihayati dan diamalkan oleh masyarakat Minangkabau untuk menanggulangi
dampak negatif dari globalisasi. Sehingga masyarakat Minangkabau tidak
akan tercerabut dari budayanya
UU No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah diganti dengan UU No. 32/
2004 plus UU No. 08/2005, Sumatera Barat kembali ke sistem nagari berbasis
surau,
ABS – SBK cukup kuat sebagai filter dan daya tangkal terhadap pengaruh
Falsafah Adat basandi syara’-syara’ basandi kitabullah” merupakan filter yang
sangat relevan dalam menghilangkan dampak negatif budaya lain.
IMPLEMENTASI DI PEMERINTAH DAERAH
MABIT
Safari Fajar
Sholat Berjamaah
Pelaksanaan Puasa Sunnah Senin Kamis
Pelaksanaan Magrib Mengaji
Masyarakat yang penuh Toleransi dan
Tolong Menolong
Goro Badunsanak
Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro berbasis masjid.
Tata Kelola Pembangunan dan
Pemerintahan yang Modern dan Maju
Konsep tata pembangunan dan pemerintahan dengan konsep Smart City
Konsep smart city untuk mewujudkan peningkatan pelayanan kepada
masyarakat