Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Islam dan Budaya Banjar
Oleh:
RIFKY ABDILLAH
NIM: 18.11.20.0109.01588
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta
alam, yang karena hanya dengan rahmat serta karunia-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktu nya. Shalawat serta salam selalu
terlimpah dan dicurahkan kepada Junjungan Nabi Besar, Nabi Muhammad SAW,
serta keluarga dan sahabatnya.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini sangat jauh dari
kata sempurna. Karena itu penyusun memohon maaf atas segala kekurangan dan
keterbatasan ilmiah dalam makalah ini. Penyusun pun selalu mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi perbaikannya makalah ini. Semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kita semua. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.
Rifky Abdillah
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Kebudayaan merupakan suatu sistem nilai, lambang, dan perilaku hidup serta
perwujudannya yang khas pada suatu masyarakat. Hal itu merupakan seluruh
gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya.
Kebudayaan menjadi identitas masyarakat yang bersangkutan sehingga dalam
kenyataannya tidak ada dua masyarakat yang kebudayaannya seluruhnya sama.
Maksud dari penelitian ini ialah untuk menggali dan mengkaji sejarah,
budaya, dan kebudayaan Nusantara sebagai leluhur bangsa Indonesia, agar dapat
duduk sejajar dengan kebudayaan besar dunia. Dan untuk mengakaji pandangan islam
terhadap sesajen atau piduduk, terkuhusus terhadap kepercayaan dan keyakinan
masyarakat terhadah sesajen kopi pahit.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sesajen atau piduduk?
2. Apa makna dan nilai filosofis dari sesajen kopi pahit?
3. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap sesajen kopi pahit?
4. Bagaimana pandangan islam terhadap sesajen kopi pahit?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa itu sesajen atau piduduk.
2. Untuk mengetahui apa makna dan nilai filosofis dari sesajen kopi pahit.
3. Untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap sesajen kopi pahit.
4. Untuk mengetahui pandangan islam terhadap sesajen kopi pahit.
BAB II
PEMBAHASAN
Sedangkan secara luas kata sesajian atau sesajen atau yang biasa disingkat
dengan ‘sajen’ ini adalah istilah atau ungkapan untuk segala sesuatu yang disajikan
dan dipersembahkan untuk sesuatu yang tidak tampak namun ditakuti atau
diagungkan, seperti roh-roh halus, para penunggu atau penguasa tempat yang
dianggap keramat atau angker, atau para roh yang sudah mati (leluhur).2
1
Dato Paduka Haji Ahmad bin Kadi, Kamus Bahasa Melayu Nusantara, (Brunei Darussalam:
Dewan Bahasa dan Pustaka, 2003), H. 2337
2
Artikel : Ibnuabbaskendari.wordpress.com. Diakses tanggal 15 Maret 2021.
3
I Ketut Wiana, Makna Upara Yajna Dalam Agama Hindu, (Surabaya: Paramita, 2002), H.
1-5
halus diatas kekuatan manusia tidak mengganggu manusia. Wujud sesajen
bermacam-macam tergantung kebutuhan yang diperlukan.
2. Pengertian Piduduk
a. Beras
b. Gula merah
c. Telur
d. Benang
e. Jarum, dan
f. Kelapa4
1. Hidup Berkah
1) Beras
4
Wajidi, Akulturasi Budaya Banjar di Benua Halat, (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher,
2011), H. 114
Beras mempunyai makna sebagai bentuk kepercayaan bahwa beras itu
mempunyai nilai kesucian karena beras memiliki warna putih, serta memiliki harapan
agar dalam menjalani suatu hubungan selalu diberikan kebahagian.
2) Pisang
2. Berperilaku Baik
3. Hidup Bersama
Makna hidup bersama disimbolkan dengan baras lakatan (beras ketan), gula
habang (gula merah) dan hintalu (telur). Berikut akan dijelaskan makna dari simbol
tersebut. 5
1) Lakatan
2) Gula habang
5
Kamariah, Makna Simbolik Dalam Adat Badudus Pangantin Banjar, Universitas Negeri
Surabaya, H. 53-54
bahwa gula tersebut dalam melambangkan suatu kehidupan yang indah yang dijalani
bersama pasangan hidupnya.
3) Hintalu
6
Ibid
7
Ibid