Secara terminology biofloc berasal dari dua suku kata yaitu bio yang berarti
biologi atau hidup dan floc yang berarti gumpalan. bio-floc adalah flok atau gumpalan-
gumpalan kecil yang tersusun dari sekumpulan mikroorganisme hidup yang melayang-
layang di air.Teknologi biofloc adalah teknologi yang memanfaatkan aktivitas
mikroorganisme yang membentuk flok. Prinsip dasar dari teknologi ini adalah konversi
mikroba dari limbah nutrisi dalam sistem akuakultur (terutama amonia) menjadi biomassa
mikroba yang dapat dimanfaatkan kembali oleh organisme budidaya sebagai sumber
makanan. Aplikasi BFT (Bio Floc Technology) banyak diaplikasikan di sistem pengolahan
air limbah industri dan mulai diterapkan di sistem pengolahan air media aquaculture (Crab
et al., 2009).
Bestania, Putri. Dkk (2015). Efektivitas Penggunaan Beberapa Sumber Bakteri Dalam
Sistem Bioflok Terhadap Keragaan Ikan Nila (Oreochromis niloticus). E-Jurnal
Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan. Diakses tanggal 1 Oktober 2015
Schneider O, Sereti V, Eding EH, Verreth JAJ. 2005a. Analysis of nutrient flows in
integrated intensive aquaculture systems. Aquacultural Engineering, 32: 379-401.
Taw N. 2010. Recent progress of biofloc technology for sustainable shrimp (Pacific white
shrimp) farming: efficiency and profitability. Presentation in International
Conference on Shrimp Aquaculture (ICOSA), October 28-29, 2010. Surabaya,
Indonesia. 36 p.