di:
RSD Kalisat
Puskesmas Ambulu
Puskesmas Tanggul
Oleh :
Fathimatu
NIM 111611101003
Puji Syukur kami panjatkan ke khadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat, taufik dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan PKL
IKGM IV di RSD Kalisat, Puskesmas Ambulu, Puskesmas Tanggul.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran
mengenai pelaksanaan kegiatan PKL IKGM IV di RSD Kalisat, Puskesmas
Ambulu, Puskesmas Tanggul serta sebagai syarat untuk memenuhi tugas
praktikum profesi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.
ii
9. dr. Rita wahyuningsih selaku Kepala Puskesmas Ledokombo
10. drg. Sylvia Narulita selaku Kepala Poli Gigi Puskesmas
Ledokombo
11. Staff dan karyawan di RSUD Blambangan Banyuwangi,
Puskesmas Tanggul dan Puskesmas Ledokombo.
Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, institusi pendidikan
dan masyarakat luas.
Jember, November2016
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
SURAT TANDA TERIMA. ii
KATA PENGANTAR . iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................v
DAFTAR TABEL.. vii
DAFTAR LAMPIRAN... x
BAB 1 PUSKESMAS TANGGUL... 1
1.1. Profil Puskesmas Tanggul........ 1
A. Geografi ....................... 2
B. Demografi . 3
C. Sarana Pendidikan . 3
D. Tenaga Kesehatan . 4
E. Jenis Pelayanan . 4
1.2. Rencana Program Kerja di Puskesmas Tanggul ..... 7
1.3. Pelaksanaan Kegiatan di Puskesmas Tanggul.... . 9
1.3.1. Kegiatan Orientasi di Puskesmas Tanggul .. . 9
1.3.2. Kegiatan Diskusi di Puskesmas Tanggul .. .16
1.4. Hasil Kegiatan di Puskesmas Tanggul................................... .19
1.4.1. Kegiatan Luar Gedung .. . . 19
1.4.2. Kegiatan Dalam Gedung . 19
1.5. Pembahasan Hasil Kegiatan di Puskesmas Tanggul..... 30
iv
2.2. Rencana Program Kerja di Puskesmas Ledokombo ............ 36
2.3. Pelaksanaan Kegiatan di Puskesmas Ledokombo ............ 38
2.3.1. Kegiatan Orientasi di Puskesmas Ledokombo ... 38
2.3.2. Kegiatan Diskusi di Puskesmas Ledokombo ..... 50
2.4. Hasil Kegiatan di PuskesmasLedokombo ........................... .
2.4.1. Kegiatan Luar Gedung ....... 53
2.4.2. Kegiatan Dalam Gedung . 55
2.5. Pembahasan Hasil Kegiatan di Puskesmas Ledokombo .. 63
BAB 4 PENUTUP
4.1. Kesimpulan.... 93
4.2. Saran........94
DAFTAR PUSTAKA...... 95
LAMPIRAN......................................................................................................... 96
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Data Kunjungan Pasien di Poli Gigi Puskesmas Tanggul
Berdasarkan Jenis Kelamin...................................................... . 21
Tabel 1.2. Data Kunjungan Pasien di Poli Gigi Puskesmas Tanggul
Berdasarkan Kelompok Usia ..................................................... 23
Tabel 1.3. Data Kunjungan Pasien di Poli Gigi Puskesmas Tanggul
Berdasarkan Diagnosa .............................................................. 24
Tabel 1.4. Data Kunjungan Pasien di Poli Gigi Puskesmas Tanggul
Berdasarkan Tindakan ............................................................. . 26
Tabel 1.5. Data UKGS di Puskesmas Tanggul Berdasarkan
Diagnosa ................................................................................... 27
Tabel 1.6. Data UKGMD di Puskesmas Tanggul Berdasarkan
Diagnosa ................................................................................... 29
Tabel 2.1. Data Kunjungan Pasien di Poli Gigi Puskesmas Ledokombo
Berdasarkan Jenis Kelamin ....................................................... 55
Tabel 2.2. Data Kunjungan Pasien di Poli Gigi Puskesmas Ledokombo
Berdasarkan Kelompok Usia ..................................................... 56
Tabel 2.3. Data Kunjungan Pasien di Poli Gigi Puskesmas Ledokombo
Berdasarkan Diagnosa .............................................................. 57
Tabel 2.4. Data Kunjungan Pasien di Poli Gigi Puskesmas Ledokombo
Berdasarkan Tindakan ............................................................. . 59
Tabel 2.5. Data UKGS di Puskesmas Ledokombo Berdasarkan
Diagnosa ................................................................................... 60
Tabel 2.6. Data UKGMD di Puskesmas Ledokombo Berdasarkan
Diagnosa ................................................................................... 61
Tabel 3.1. Data Kunjungan Pasien di Poli Gigi RSUD Blambangan
Berdasarkan Jenis Kelamin ....................................................... 83
Tabel 3.2. Data Kunjungan Pasien di Poli GigiRSUD Blambangan
Berdasarkan Kelompok Usia ..................................................... 85
vi
Tabel 3.3. Data Kunjungan Pasien di Poli GigiRSUD Blambangan
Berdasarkan Diagnosa .............................................................. 86
Tabel 3.4. Data Kunjungan Pasien di Poli GigiRSUD Blambangan
Berdasarkan Tindakan ............................................................. . 88
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Tugas Melaksanakan PKL IKGM IV(1 lembar) ........... . 97
Lampiran 2. Rencana Program Kerja di Puskesmas Tanggul ....................... 98
Lampiran 3. Rencana Program Kerja di Puskesmas Ledokombo ................. 99
Lampiran 4. Rencana Program Kerja di RSUD Blambangan ....................... 100
Lampiran 5. Data Kunjungan Pasien di Puskesmas Tanggul ...................... . 101
Lampiran 6. Data Kunjungan Pasien di Puskesmas Ledokombo .................. 104
Lampiran 7. Data Kunjungan Pasien diRSUD Blambangan .........................108
Lampiran 8. Daftar Nama Siswa UKGS di Puskesmas Tanggul .................. 113
Lampiran 9. Daftar Nama Siswa UKGMD di Puskesmas Tanggul .............. 114
Lampiran 10. Daftar Nama Siswa UKGS di Puskesmas Ledokombo ............ 115
Lampiran 11. Daftar Nama Siswa UKGMDdi Puskesmas Ledokombo ....... . 116
Lampiran 12. Dokumentasi Kegiatan di Puskesmas Ledokombo ................... 117
Lampiran 13. Dokumentasi Kegiatan di Puskesmas Tanggul. .................. . 119
viii
BAB 1 RSD Kalisat
(3 April 2017-15 April 2017)
A. Geografi:
1
1. Luas wilayah : 199,99 km2
2. Jumlah wilayah kerja : 5 desa
a. Desa Tanggul Kulon
b. Desa Tanggul Wetan
c. Desa Patemon
d. Desa Manggisan
e. Desa Kramat Sukoharjo
Puskesmas -
Pustu/Posy 1/9
Penduduk 8396
KK 1727
Luas Wil 152.63
Puskesmas - Puskesmas -
Polindes/Posy 1 / 14 Pustu/Posy 1 / 11
Penduduk 9194 Penduduk 10267
KK 2728 KK 3165
Luas Wil 111.07 Luas Wil 117.79
Puskesmas 1 Puskesmas -
Pustu / Posy - / 15 Pustu/Posy 1 / 17
Penduduk 13398 Penduduk 15904
KK 5037 KK 3460
Luas Wil 115.63 Luas Wil 88.99
2
B. Demografi:
1. Jumlah penduduk seluruhnya : 55.821 orang
Laki-laki : 26.865; Perempuan : 28.956
3
7. BPS (Bidan Praktek Swasta) : 3
8. Sarana Kesehatan lainnya :1
D. Tenaga Kesehatan
1. Pegawai Negeri Sipil :34 orang
2. Dokter Umum : 2 orang
3. Dokter Gigi :1 orang
4. Perawat : 9 orang
5. Bidan : 11 orang
6. Ass. Apoteker : 1 orang
7. Gizi : 1 orang
8. Refraksionis : 1 orang
9. Jurumasak :1 orang
10. Pembantu Bidan : 1 orang
11. Pembantu Kamar Obat : 1 orang
12. Tenaga Umum : 4 orang
13. Pegawai TidakTetap (PTT) : 7 orang
14. Bidan : 5 orang
15. Perawat : 2 orang
16. Pegawai Magang : 48 orang
17. Perawat : 20 orang
18. Bidan : 12 orang
19. Analis Kesehatan : 2 orang
20. Tenaga Umum : 11 orang
21. Kader Posyandu : 330 orang
E. Jenis Pelayanan
1. Program kesehatan pokok:
a. Promosi Kesehatan
b. Upaya Penyehatan Lingkungan
c. Upaya Perbaikan Gizi
4
d. Kesehatan Ibu dan Anak
e. Keluarga Berencana
f. Pemberantasan Penyakit Menular
g. Pengobatan
5
2) Upaya mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV
dan AIDS bagisemua yang membutuhkan
3) Upaya mengendalikan penyebaran dan menurunkan
jumlah kasus baru malaria dan TB
6
o. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masy miskin
1005
p. Cakupan pelayanangawat darurat level 1 diberikan sarkes
RS kabupaten 90%
q. Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
PE < 24 jam 95%
r. Cakupan desa siaga aktif 50%
7
2. Orientasi di bagian radiologi
8
1. Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut
2. Menghadap Kepala Puskesmas Tanggul
3. Menghadap Kepala Poli Gigi Puskesmas Tanggul
9
Kendala pada UGD Puskesmas Tanggul yaitu banyaknya keluarga
pasien yang tidak kooperativ sehingga bagian UGD kesulitan untuk
menangani pasien.
10
komplikasi pasca persalinan harus diobservasi terlebuh dahulu di bagian
VK selama 24 jam tetapi bila kasus Hb rendah pasca persalinan, maka
bagian VK akan melakukan rujuan pasien ke rumah sakit umum untuk
dilakukan tranfusi darah.
11
d. Menerima, menyimpan dan memelihara LPLPO (Laporan
Pemakaian dan Laporan Permintaan Obat) yang sudah diisi.
e. Melayani permintaan oleh kamar obat dan Puskesmas
Pembantu.
f. Menerima dan mengumpulkan obat rusak/kadaluarsa dari
gudang simpanannya, kamar obat dan Puskesmas
Pembantu.
g. Melaporkan obat yang tidak dipakai, hilang, rusak dan
kadaluarsa kepada Kepala Puskesmas.
12
Promosi kesehatan adalah upaya agar masyarakat mengetahui
program-program kesehatan yang terdapat di puskesmas. Kegiatan yang
dilakukan yaitu penyuluhan baik di dalam atau diluar gedung yang
dilaksanakan kader Posyandu, kelompok pengajian, kader kesling.
Promosi kesehatan dipuskesmas merupakan tanggung jawab bersama
antara petugas, pengunjung maupun masyarakat. Petugas puskesmas
diharapkan menjadi teladan perilaku sehat dimasyarakat dan melahirkan
gerakan pemberdayaan masyarakat. Sedang para pengunjung puskesmas
yaitu para pasien dan keluarganya dapat menerapkan perilaku sehat juga
aktif menjadi penggerak atau kader kesehatan dimasyarakat.
13
2. Orientasi di bagian Tata Usaha dan Kantor
Tata Usaha puskesmas merupakan bagian yang mempunyai tugas
melakukan pengelolaan surat menyurat dan kearsipan, melakukan
pengelolaan administrasi keuangan dan kepegawaian, melakukan evaluasi
dan pelaporan, melaksanakan inventarisasi dan pemeliharaan aset daerah,
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT Puskesmas.
Tugas bagian TU adalah membawahi:
a. Subbag Umum, antara lain: pembuatan SK direktur,
undangan rapat, pelaksanaan rapat, pemeliharaan
kendaraandinasdan ambulans, mengurusi perpustakaan
rumah sakit, dll.
b. Subbag kepegawaian antara lain; recruitment tenaga kerja,
tenaga kontrak, cpns, pns, ijin perkawinan dan perceraian,
ijin cuti, mutasi pegawai, pension, dll.
c. Subbag rumah tangga atau inventaris, antaralain: pengadaan
interior, logistik, alat alat rumah sakit, lemari, kursi, kasur,
fotokopi dan penggandaan, bahan habis pakai seperti sabun,
rinso, dll.
14
I. Kamis, 27 Oktober 2016
1. Orientasi di bagian Gizi
Klinik Gizi merupakan salah satu program pokok puskesmas.
Tugasnya adalah:
a. Melakukan program pencegahan dan penanggulangan gizi
buruk.
b. Melakukan program penanggulangan GAKI.
c. Melakukan program penanggulangan kekurangan vitamin
A.
d. Melakukan penanggulangan anemia (kekurangn zat besi).
e. Melakukan penanggulangan kekurangan Iodium.
f. Melakukan konsultasi untuk pasien dengan penyakit
sistemik (DM, hipertensi dan lain-lain).
15
b. Sore dari jam 14.00 sampai 20.00
c. Malam dari jam 20.00 sampai jam 07.30
Petugas terdiri dari tiga orang. Pasien masuk rawat inap bisa
melalui poli atau pasien dari balai pengobatan umum yang memerlukan
perawatan intensif, dan dapat juga melalui UGDsaat diluar jam aktif.
Kasus terbanyak adalah diare dan suspect thypoid. Sebagian besar pasien
pulang setelah 3 hari perawatan inap.
16
dengan kedua alat tersebut. Dalam metode ini, blade atau instrument yaitu
tang atau bein ditekan masuk ke dalam ligamentum periodontal diantara
akar gigi dengan dinding tulang alveolar. Bila akar telah berpegang kuat
oleh tang, dilakukan gerakan kearah buko-lingual atau buko-palatal
dengan maksud menggerakkan gigi dari socketnya. Gerakan rotasi
kemudian dilakukan setelah dirasakan gigi agak goyang. Tekanan dan
gerakan yang dilakukan haruslah merata dan terkontrol sehingga fraktur
gigi dapat dihindari.
1. Epulis Granulomatosa
Epulis ini terjadi dari suatu reaksi jaringan yang granulomatik
karena iritasi kronik akibat sisa akar, tepi karies, tumpatan yang
overhanging, atau klamer yang tajam.
2. Epulis Fissuratum
Pertumbuhan jaringan ikat fibrosa yang berlebihan di daerah
mukosa yang berkontak dengan tepi gigi tiruan yang biasanya terlalu cekat
dan menekan mukosa.
Epulis ini tampak sebagai lipatan jaringan fibrous satu atau lebih
pada vestibulum yang tidak disertai tanda keradangan, tidak menimbulkan
rasa sakit kecuali bila terjadi infeksi sekunder.
17
3. Giant Cell Epulis
Epulis jenis ini Penyebab pastinya tidak diketahui, namun
diperkirakan giant cell epulis terjadi sebagai respon terhadap suatu cedera
dan pengaruh hormonal dapat memainkan peranan terhadap perkembangan
lesi ini.
Epulis gigantoselulare terjadi akibat trauma pada jaringan lunak
gingiva yang dapat diakibatkan oleh ekstraksi gigi, iritasi denture, maupun
infeksi kronis
4. Epulis Kongenital
Epulis tipe ini adalah kondisi kongenital yang sangat jarang
ditemui, dan terjadi pada bayi saat kelahiran. Pada bayi yang baru lahir
dijumpai Massa tonjolan pada mulutnya, biasanya pada tulang rahang atas
bagian anterior (depan).
6. Epulis Fibromatosa
Epulis ini terjadi pada rongga mulut terutama pada tepigingivadan
juga sering terjadi pada pipi dan lidah. Etiologinya berasal dari iritasi
kronis yang menyebabkan reaksi hyperplasia dari jaringan fibrous. Epulis
ini tidak mudah berdarah dan tidak menimbulkan rasa sakit.
18
1.4.1. Kegiatan Luar Gedung
A. UKGS
1. Tanggal 18 Oktober 2016 di SDN Tanggul Wetan 03. Jumlah
siswa yang diperiksa kelas 6 sebanyak 23 orang
2. Tanggal 25 Oktober 2016 di SDN Tanggul Wetan 05. Jumlah
siswa yang diperiksa kelas 6 sebanyak 21 orang
B. UKGMD
1. Tanggal 19 Oktober 2016 Posyandu Melati 11 desa Tanggul
Wetan.Jumlah peserta posyandu 21 orang meliputi 8 balita, 3 ibu
hamil dan 10 masyarakat umum.
2. Tanggal 28 Oktober 2016 mengikuti puskesmas keliling pada
wilayah Tanggul. Jumlah peserta 12 orang yang terdiri dari pasien
dewasa.
19
Dari hasil pemeriksaan didapatkan kesimpulan banyaknya balita yang rata-
rata sudah menderita karies terutama karies rampan. Ibu hamil juga menderita
penyakit gigi dan mulut seperti gingivitis dan karies. Ibu-ibu masyarakat umum
juga banyak menderita karies. Hal ini dikarenakan karena baik ibu hamil,
masyarakat umum maupun ibu balita kurang memiliki kesadaran dalam menjaga
kebersihan gigi dan mulut. Pada saat UKGMD posisi dokter gigi berada di meja
posyandu ke 4. Posyandu terdiri dari 5 meja, yaitu meja 1 (pendaftaran), meja 2
(penimbangan), meja 3 (pengisian KMS), meja 4 (penyuluhan perorangan), dan
meja 5 (pelayanan oleh paramedis).
20
Jenis Kelamin
Total
Instansi Laki-laki Perempuan
N % N % N %
30
25
20
15
Laki-laki
10 Perempuan
Table 1.1 menunjukkan pasien laki - laki lebih banyak daripada pasien
perempuan yaitu sebesar 55%.
21
B. Data Jumlah Kunjungan Pasien Poli Gigi Puskesmas Tanggul
Berdasarkan Kelompok Usia
Tabel berikut merupakan data hasil kunjungan pasien pada poli gigi di
Puskesmas Tanggul pada tanggal 17 Oktober 29 Oktober 2016 berdasarkan
kelompok usia.
Puskesmas Tanggul
No Kelompok Usia
N %
1 <10 29 59%
2 11-20 2 4%
3 21-30 5 10%
4 31-40 0 %
5 41-50 8 16%
6 51-60 4 8%
7 >60 1 2%
Total 49 100%
Tabel 1.2. Data Kunjungan Pasien di Poli Gigi Puskesmas Tanggul Berdasarkan
Kelompok Usia
35
30
<10
25 11-20
21-30
20
31-40
15
41-50
10 51-60
>60
5
Grafik 1.2. Grafik Kunjungan Pasien di Poli Gigi Puskesmas Tanggul Berdasarkan
Kelompok Usia
Tabel 1.2 menunjukkan jumlah pasien terbanyak adalah pasien pada
kelompok usia<10 tahun sebanyak 59%.
22
C. Data Jumlah Kunjungan Pasien di Poli Gigi Puskesmas Tanggul
Berdasarkan Diagnosa
Tabel berikut merupakan data hasil kunjungan pasien pada poli gigi di
Puskesmas Tanggul pada tanggal 17 Oktober 29 Oktober 2016 berdasarkan
diagnosa.
Puskesmas Tanggul
No Kode Penyakit
N %
1 K.00 27 55%
2 K.01 0 %
3 K.02 0 %
4 K.03 1 2%
5 K.04 10 20%
6 K.05 10 20%
7 K.06 1 2%
8 K.07 0 %
9 K.08 0 %
10 K.09 0 %
11 K.10 0 %
12 K.11 0 %
13 K.12 0 %
14 K.13 0 %
Total 49 100%
Tabel 1.3. Data Kunjungan Pasien di Poli Gigi Puskesmas Tanggul Berdasarkan
Diagnosa
30 K.00
K.01
25 K.02
K.03
K.04
20
K.05
K.06
15 K.07
K.08
10 K.09
K.10
K.11
5
K.12
K.13
0
Grafik 1.3. Grafik Kunjungan Pasien di Poli Gigi Puskesmas Tanggul Berdasarkan
Diagnosa
23
Keterangan:
K.00 : Persistensi, gangguan perkembangan dan erupsi gigi
K.01 : Impaksi
K.02 : Karies gigi
K.03 : Penyakit jaringan keras lain
K.04 : Kelainan pada pulpa dan jaringan periapikal
K.05 : Gingivitis dan penyakit periodontal
K.06 : Infeksi odontogen
K.07 : Dentofasial maloklusi
K.08 : Kehilangan gigikarena kecelakaan, atrofi dan edentulous alveolar ridge
K.09 : Kista rongga mulut
K.10 : Penyakit rahang lain
K.11 : Penyakit kelenjar liur
K.12 : Stomatitis dan lesi rongga mulut
K.13 : Penyakit bibir dan mukosa mulut lainnya
Tabel 1.3 menunjukkan pasien dengan diagnose K.00 adalah yang paling
banyak yaitu 55%.
24
Puskesmas Tanggul
No Tindakan
N %
1 Ekstrasi CE 26 53%
2 Ekstrasi 4 8%
3 Medikasi 12 24%
4 PSA 0 %
5 Tumpatan Permanen 0 %
6 Skaling 0 %
7 Konsultasi 7 14%
8 Lain-lain 0 %
Total 49 100%
Tabel 1.4. Data Kunjungan Pasien di Poli Gigi Puskesmas Tanggul Berdasarkan
Tindakan
30
25 Ekstrasi CE
Ekstrasi
20
Medikasi
PSA
15
Tumpatan Permanen
10 Skaling
Konsultasi
5
Lain-lain
Grafik 1.4. Grafik Kunjungan Pasien di Poli Gigi Puskesmas Tanggul Berdasarkan
Tindakan
Tabel 1.4 menunjukkan pasien dengan tindakan ekstraksi CE adalah yang
paling banyak yaitu 53%.
25
E. Data UKGS di Puskesmas Tanggul Berdasarkan Diagnosa
Tabel berikut merupakan data hasil kegiatan UKGS di Puskesmas Tanggul
pada tanggal 17 Oktober 29 Oktober 2016 berdasarkan diagnosa.
Puskesmas Tanggul
No Kode Penyakit
N %
1 K.0 4 10%
2 K.00 0 %
3 K.01 0 %
4 K.02 16 39%
5 K.03 0 %
6 K.04 17 41%
7 K.05 4 10%
8 K.06 0 %
9 K.07 0 %
10 K.08 0 %
11 K.09 0 %
12 K.10 0 %
13 K.11 0 %
14 K.12 0 %
15 K.13 0 %
Total 41 100%
18 K.0
K.00
16 K.01
14 K.02
K.03
12 K.04
K.05
10
K.06
8 K.07
K.08
6
K.09
4 K.10
K.11
2 K.12
0 K.13
26
Keterangan:
K.0 : t.a.a / baik
K.00 : Persistensi, gangguan perkembangan dan erupsi gigi
K.01 : Impaksi
K.02 : Karies gigi
K.03 : Penyakit jaringan keras lain
K.04 : Kelainan pada pulpa dan jaringan periapikal
K.05 : Gingivitis dan penyakit periodontal
K.06 : Infeksi odontogen
K.07 : Dentofasial maloklusi
K.08 : Kehilangan gigikarena kecelakaan, atrofi dan edentulous alveolar ridge
K.09 : Kista rongga mulut
K.10 : Penyakit rahang lain
K.11 : Penyakit kelenjar liur
K.12 : Stomatitis dan lesi rongga mulut
K.13 : Penyakit bibir dan mukosa mulut lainnya
27
F. Data UKGMD di Puskesmas Tanggul Berdasarkan Diagnosa
Tabel berikut merupakan data hasil kegiatan UKGMD di Puskesmas
Tanggul pada tanggal 17 Oktober 29 Oktober 2016 berdasarkan diagnosa.
Puskesmas Tanggul
No Kode Penyakit
N %
1 K.0 4 13%
2 K.00 0 %
3 K.01 0 %
4 K.02 5 16%
5 K.03 0 %
6 K.04 10 31%
7 K.05 13 41%
8 K.06 0 %
9 K.07 0 %
10 K.08 0 %
11 K.09 0 %
12 K.10 0 %
13 K.11 0 %
14 K.12 0 %
15 K.13 0 %
Total 32 100%
14 K.0
K.00
12 K.01
K.02
10 K.03
K.04
8 K.05
K.06
6 K.07
K.08
4 K.09
K.10
2 K.11
K.12
0 K.13
28
Keterangan :
K.0 : t.a.a / baik
K.00 : Persistensi, gangguan perkembangan dan erupsi gigi
K.01 : Impaksi
K.02 : Karies gigi
K.03 : Penyakit jaringan keras lain
K.04 : Kelainan pada pulpa dan jaringan periapikal
K.05 : Gingivitis dan penyakit periodontal
K.06 : Infeksi odontogen
K.07 : Dentofasial maloklusi
K.08 : Kehilangan gigikarena kecelakaan, atrofi dan edentulous alveolar ridge
K.09 : Kista rongga mulut
K.10 : Penyakit rahang lain
K.11 : Penyakit kelenjar liur
K.12 : Stomatitis dan lesi rongga mulut
K.13 : Penyakit bibir dan mukosa mulut lainnya
29
awal gigi insisif pertama permanen erupsi dan menggantikan gigi sulung (Ahmad,
2014).
Distribusi kunjungan pasien berdasarkan diagnosa di Puskesmas Tanggul
didapatkan diagnosakasus K00sebanyak 28 pasien. K00 adalah untuk diagnose
persistensi.
Persistensi dan kehilangan prematur gigi sulung merupakan beberapa
contoh dari gangguan tumbuh kembang gigi yang dapat mempengaruhi susunan
gigi geligi pada rahang. Adapun akibat yang ditimbulkannya dapat berupa
pergeseran posisi erupsi dan mempengaruhi waktu erupsi gigi permanen. Adanya
pergeseran gigi yang tidak pada tempatnya tersebut menyebabkan deviasi
signifikan dari oklusinormal seseorang yang disebut maloklusi (Galuh made,
2012) Etiologi maloklusi dibagi atas dua golongan yaitu faktor umum dan faktor
lokal. Hal yang termasuk factor umum yaitu herediter, kelainan kongenital,
perkembangan atau pertumbuhan yang salah pada masa prenatal dan posnatal,
malnutrisi, kebiasaan jelek, sikap tubuh, trauma, dan penyakit-penyakit dan
keadaan metabolik yang menyebabkan adanya predisposisi ke arah maloklusi
seperti ketidakseimbangan kelenjar endokrin, gangguan metabolis, penyakit-
penyakit infeksi. (J.Inka dkk, 2014). Faktor lokal yang menyebabkan terjadinya
maloklusi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Trauma
Terbagi menjadi trauma sebelum lahir, trauma saat
dilahirkan, dan trauma sesudah lahir.
30
tanggal padahal sudah waktunya gigi sulung untuk tanggal karena
gigi penggantinya sudah tumbuh.
4. Kebiasaan buruk
Kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan terjadinya
maloklusi adalah kebiasaan menghisap ibu jari, menjulurkan lidah,
menghisap bibir, menggigit kuku, bernafas melalui mulut serta
kebiasaan lainnya.
5. Malnutrisi
Nutrisi yang baik adalah penting untuk memperoleh
pertumbuhan oral yang baik. Pengambilan nutrisi atau energi yang
kurang dapat mempengaruhi pertumbuhan sehingga membatasi
potensi pertumbuhan seseorang. Malnutrisi dapat mempengaruhi
ukuran bagian badan, sehingga terjadi perbandingan bagian yang
berbeda-beda dan kualitas jaringan yang berbeda-beda seperti
kualitas gigi dan tulang. Adanya malnutrisi dapat berakibat
langsung pada organ-organ tubuh.
Pencabutan gigi merupakan suatu proses pengeluaran gigi
dari alveolus, dimana pada gigi tersebut sudah tidak dapat
dilakukan perawatan lagi.Tindakan ini merupakan hal yang biasa
dilakukan dengan prosedur rutin pada pasien, oleh karena
pencabutan gigi merupakan cara termudah dan terbaik untuk
menghilangkan sakit gigi apabila gigi tersebut tidak dapat
31
dapat dimunculkan pada keadaan supernumerary teeth yaitu
diantaranya susunan gigi tidak rapi, mengganggu estetik terutama
apabila gigi ini terdapat pada bagian depan, gangguan tumbuhnya
gigi tetap, abses pada jaringan pendukung dan berbagai masalah
lainnya. Oleh karenaitu, pada keadaan seperti ini di indikasikan
untuk pencabutan gigi (J. Inka dkk, 2014)
Distribusi diagnosa pada peserta UKGS terbanyak adalah
K04. K04 merupakan kode untuk penyakit pulpa dan jaringan
periapikal gigi. Peserta UKGS adalah anak-anak usia sekolah dan
pra sekolah. Di Indonesia prevalensi karies gigi mencapai 85%
pada anak-anak usia sekolah (Rahim, 2015). Penulis beranggapan
bahwa anak-anak masih belum memiliki kesadaran yang baik
dalam menjaga kebersihan dan kesehatan gigi oleh karena
keterbatasan motorik yang belum sempurna.
Distribusi diagnosa pada peserta UKGMD terbanyak adalah
K.05. K.05 merupakan kode untuk gingivitis dan penyakit
periodontal (periodontitis kronis atau gangren radiks termasuk
didalamnya). Peserta UKGMD adalah anak-anak balita peserta
posyandu, ibu hamil, dan masyarakat umum. Sedangkan peserta
Pusling adalah laki laki dewasa. Penulis beranggapan bahwa
kurangnya kesadaran ibu dalam menjaga kesehatan gigi dirinya
sendiri dan anaknya, sehingga perkembangan karies tidak dapat
dihindarkan. Sedangkan pada pasien laki laki dewasa adalah
adanya kebiasaan buruk merokok yang dapat menjadi factor resiko
terjadinya penyakit di rongga mulut.
32
BAB 2 PUSKESMAS LEDOKOMBO
(31 Oktober 12 November 2016)
A. Geografi:
1. Luas wilayah : 94,76 km
2. Jumlah wilayah kerja : 10 desa
a. Desa Ledokombo
b. Desa Sumber Lesung
c. Desa Sumber Bulus
d. Desa Sumber Salak
e. Desa Suren
f. Desa Lembengan
g. Desa Sumber Anget
h. Desa Karang Paiton
i. Desa Slateng
j. Desa Sukogidri
B. Demografi:
1. Jumlah penduduk : 65.273 orang
2. Laki-laki : 32.080orang
3. Perempuan : 33.193orang
4. Jumlah KK : 22.257orang
5. Jumlah Penduduk Miskin :47.455orang
6. Jumlah Bayi : 955bayi
33
7. Jumlah Balita : 3.977balita
8. Jumlah WUS : 17.135orang
9. Jumlah PUS : 11.097orang
10. Jumlah Bumil : 1.086orang
11. Jumlah Ibu Bersalin : 1.037orang
12. Jumlah Ibu Menyusui : 1.928orang
D. Tenaga Kesehatan
1. Pegawai Negeri Sipil:
a. Dokter Umum : 1 orang
b. Dokter Gigi : 1 orang
c. Asisten Apoteker : 1 orang
d. KaSubBag TU : 1 orang
e. Perawat : 5 orang
f. Bidan : 7 orang
g. Gizi :1 orang
h. Analis : 0 orang
i. Sanitarian : 0 orang
j. Administrasi : 5 orang
34
2. Pegawai Tidak Tetap:
a. Bidan : 5 orang
b. Perawat : 6 orang
3. Pegawai Magang:
a. Perawat : 1 orang
b. Bidan : 7 orang
c. Administrasi : 5 orang
d. Petugas Kebersihan : 0 orang
e. Gizi : 0 orang
f. Supir : 1 orang
g. Pekarya : 2 orang
35
D. Kamis, 03 November 2016
1. Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut
2. Orientasi di bagian Balai Pengobatan Umum
3. Melaksanakan UKGMD 1
36
J. Kamis, 10 November 2016
1. Membantu pelayanan di poli Gigi dan Mulut
2. Orientasi bagian Laboraturium
3. Orientasi bagian SP2TP
37
c. Ibu hamil yang dilayani di puskesmas minimal 40% dari
total ibu hamil di Ledokombo.
d. Apras yang dilayani di puskesmas minimal 20% dari total
apras di Ledokombo.
e. Masyarakat umum yang dilayani di puskesmaas minimal
4% dari total penduduk Ledokombo.
f. Ibu hamil yang dilayani di posyandu minimal 60% dari
total ibu hamil di Ledokombo.
g. Balita yang dilayani di posyandu minimal 60% dari balita
di Ledokombo.
h. Kunjungan ke posyandu minimal 2x dari total posyandi di
Ledokombo.
i. Perbandingan perawatan di puskesmas antara pencabutan
dan penambalan adalah 1:1.
38
b. Laporan BPJS
c. Laporan Pelayanan Bulanan
39
3) Sarana pembuangan air limbah
4) Sarana tempat sampah
5) Cuci tangan pakai sabun
Selain STBM, kegiatan yang dilakukan lainnya adalah PSN
(Pemberantasan Sarang Nyamuk) yang dilakukan 1 minggu sekali di kegiatan
Posyandu dimana setiap kader bertanggung jawab pada 10 Kepala Keluarga, dan
banyaknya kader Posyandu adalah 5 orang. Inspeksi Sanitasi dilakukan di
Tempat-Tempat Umum seperti masjid, sekolah dan pasar. Kegiatan ini yang
bertanggungjawab adalah pemegang masing-masing desa.
40
2. Orientasi bagian promkes
Kegiatan yang dilakukan di promosi kesehatan antara lain:
a. Pembinaan desa siaga
1) Pengadaan forum masyarakat desa
2) BAGAS (Pembantu Petugas) yang bertugas
mengelola POSKESDES sebanyak 2 orang.
3) Survey Mawas Diri. Diperoleh dari hasil kuesioner
pada kegiatan bulanan Gizi, KIA, dan Kesling.
Hasil kegiatan dibuat presentasi di kegiatan
Musyawarah Masyarakat Desa supaya warga tahu
dan bisa dibuat perencanaan oleh desa. Dalam
kegiatan ini, Puskesmas hanya berperan sebagai
fasilitator saja.
4) Donor Darah. Selain kegiatan donor darah, juga
dilakukan pencatatan golongan darah masyarakat.
5) Ambulan Desa. Ambulan desa diperoleh dari mobil
pribadi masyarakat dan disiagakan ditiap dusun.
6) Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) dan Sistem Pencatatan
Kehamilan Kelahiran dan Kematian (SIPENK3).
7) Survailance dilakukan ketika ada Kejadian Luar
Biasa.
8) Sistem Gadarkes (Gawat Darurat dan Kesehatan
Bencana Alam)
9) Tabulin (Tabungan Ibu Bersalin)
10) Dasolin (Dana Sosial dan Bersalin). Dana ini
diperoleh dari iuran masyarakat.
41
b. Posyandu
Kegiatan di posyandu antara lain:
1) KIA
2) KB
3) Gizi
4) Imunisasi
5) Supervisi fasilitas Posyandu
6) Taman Posyandu
7) Program inovatif seperti TOGA dan KP ASI
c. PHBS
Kegiatan di Pola Hidup Bersih dan Sehat antara lain:
1) Survey, dengan target 20% dari Kepala Keluarga
2) Intervensi dan Penyuluhan, target 70% dari KK
yang disurvey
3) Intervensi Pendidikan
4) Intervensi Kesehatan
5) Intervensi Tempat Kerja
6) Intervensi Tempat Umum seperti masjid, pasar dan
warung.
42
F. Sabtu, 05 November 2016
1. Orientasi Bagian Loket
Loket buka setiap hari senin sampai sabtu. Senin sampai kamis
serta sabtu bukanya mulai dari jam 08.00 sampai 11.00, jumat dari jam
08.00 sampai jam 10.00. Pendaftaran pasien pada loket tidak dikenakan
biaya. Jika ada pasien yang datang ke UGD diluar jam buka loket,
keesokan harinya pasien tersebut harus didaftarkan di loket.
Pada bagian loket untuk pengambilan nomor antrian dibagi
menjadi 3 macam:
a. Balai Pengobatan Umum : warna nomor antrian merah
b. Poli gigi : warna nomor antrian kuning
c. KIA : warna nomor antrian biru
Setelah mengambil nomor antrian, maka selanjutnya pasien
mendaftar ke loket. Pasien yang menggunakan fasilitas Jamkesmas, Askes
dan sejenisnya, ditulis pada kertas laporan pelayanan. Kendala yang
dialami bagian loket adalan ketika pasien tidak membawa kartu nomor
rekam medis, sehingga perlu mencari secara manual di buku daftar pasien
sehingga memperlambat kerja bagian loket.
43
dengan jam kerja mulai dari pukul 08.00-11.00 pada hari senin sampai
kamis dan sabtu, pukul 08.00-10.00 pada hari jumat. Penyakit yang paling
banyak dirawat di bagian balai pengobatan umum puskesmas ini adalah
ISPA, gastritis dan penyakit kulit. Pasien yang tidak dapat ditangani di
puskesmas dilakukan rujuk ke rumah sakit.
44
juga kemudian dikirim ke laboratorium. Apabila hasil
laboratorium positif, maka pasien dilakukan perawatan.
c. Cross check. Yaitu untuk mengetahui apakah suatu hasil
pengetestan dahak tersebut false positif atau false negatif.
Kendala dari bagian ini adalah kurangnya SDM , sehingga kegiatan kurang
berjalan secara maksimal.
2. Orientasi bagian TU
Tata Usaha memiliki tugas yang berhubungan dengan
kesekertariatan, kepegawaian, serta administrasi Puskesmas seperti: surat
45
tugas, kenaikan pangkat, kenaikan gaji, mutasi, absensi, DP3, cuti, diklat
struktural dan fungsional, pensiun pegawai, pensiun, dokumen
kepegawaian, operasional Puskesmas, manajemen keuangan.
46
b. Penerimaan. Obat-obatan yang didapat dari GFK kemudian
dilakukan pengecekan sediaan. Setelah itu obat-obat
tersebut didata dan dicatat ke buku obat.
c. Penyimpanan. Setelah dicatat kemudian dimasukkan ke
gudang obat, ditata menurut abjad. Jika terdapat stok obat
yang sudah kedaluarsa maka dilkukan ke GFK untuk
dilakukan pemusnahan.
d. Distribusi. Distribusi obat dilakukan di dalam dan di luar
puskesmas. Dalam puskesmas, apotek melayani
permintaan obat dari balai pengobatan, balai TB, poli gigi,
dan KIA-VK, dan UGD. Obat dipasok dari gudang obat
Puskesmas Ledokombo. Resep yang diminta dari bagian-
bagian, tiap harinya dicatat ke buku harian resep dan rekap
harian obat.
47
3. Orientasi bagian P2M
Pengendalian penyakit disini terbagi menjadi dua, yaitu
pengendalian penyakit menular dan tidak menular. Penanganannya pun
berbeda-beda tergantung jenis penyakitnya dan penyebabnya. Program
P2M sebenarnya adalah sebagai surveilance epidomologi, yaitu bertugas
untuk mengamati kejadian yang ada di wilayah Puskesmas Ledokombo,
jika ditemukan penyakit tertentu maka bisa segera ditindaklanjuti,
ditangani agar tidak menjadi kejadian luar biasa.Program P2M tidak dapat
bekerja sendiri, P2M bekerja sama dengan pemegang program kesling dan
imunisasi.
Untuk pengendalian penyakit menular (P2M) memiliki tujuan
untuk menemukan dan mengamati kasus-kasus penyakit menular, sedini
mungkin mengurangi faktor resiko lingkungan masyarakat yang
memudahkan terjadinya penyebaran suatu penyakit menular.Beberapa
program P2M adalah:
a. Pemberantasan penyakit diare
b. Pemberantasan penyakit ISPA
c. Pemberantasan TB Paru
48
c. Balita : Penta-Bio, BCG, DPT, Polio, dan Campak
yang diberikan ketika usia 1,5 3 tahun.
49
mempengaruhi kesehatan mukut dan gigi, Peningkatan resiko terjadinya
pembengakan gusi maupun pendarahan pada gusi dapat terjadi saat
kehamilan. Hal ini terjadi karena pelunakan dari jaringan daerah gusi
akibat peningkatan hormon, kadang timbul benjolan - benjolan berwarna
bengkak kemerahan pada gusi, dan gusi mulai berdarah.Terganggu
kenyamanan dan kurang istirahat akibat sering sakit gigi dan ngilu dapat
terjadi pada saat kehamilan.
Ibu hamil dengan keadaan gigi yang rusak cukup parah akan
memicu keluarnya hormone prostaglandin. Hormone tersebut bersifat
merangsang timbulnya kontraksi pada rahim. Bila terus menerus rahim
berkontraksi maka kelahiran prematur bahkan keguguran dapat
terjadi.Infeksi pada gigi ibu hamil dapat menginfeksi janin dalam
kandungan.
Dokter gigi memiliki pertimbangan - pertimbangan tersendiri saat harus
melakukan perawatan pada ibu hamil. Pada umumnya perawatan yang
dilakukan terhadap pasien hamil dibatasi pada prosedur - prosedur operatif
yang sederhana, seperti penambalan karies gigi, dan tindakan yang tidak
menimbulkan komplikasi seperti tindakan scalling root planning.Prosedur
perawatan saluran akar sederhana dapat dilakukan selama masa kehamilan,
dengan menggunakan tehnik yang asepsis dan menghindari keadaan yang
menimbulkan stress bagi pasien. Prosedur -prosedur yang dapat
menimbulkan stress atau yang melelahkan bagi pasien, seperti
pengambilan gigi terpendam sebaiknya dihindari atau ditunda dulu.
50
a. KIA: di program KIA terdapat kegiatan bernama kelas Bumil
dan ANC terpadu, dengan memanfaatkan program tersebut
maka taget pelayanan untuk ibu hamil bisa memenuhi.
b. UKS: program gigi bisa memanfaatkan program UKS untuk
melakukan skrining dan penyuluhan kesehatan gigi pada siswa-
siswa di sekolah.
c. Program Usila: program gigi bisa memanfaatkan posyandu
lansia untuk memberikan penyuluhan ke warga lanjut usila dan
melakukan rujukan agar melakukan perawatan di puskesmas
d. Program promosi kesehatan: program gigi bisa memanfaatkan
pelatihan kader posyandu untuk membekali kader dalam
masalah kesehatan gigi dan mulut.
C. Management Puskesmas (dr. Rita Wahyuningsih/Sabtu, 11 November
2016)
Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara
sistematik untuk menghasilkan luaran yang Puskesmas yang efektif dan efisien.
Manajemen Puskemas meliputi 1) perencanaan; 2) pelaksanaan - pengendalian; 3)
pengawasan - pertanggungjawaban, yang harus dilaksanakan secara terkait dan
berkesinambungan.
Perencanaan adalah proses penyusunan rencana Puskesmas untuk
mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Rencana Puskemas
dibedakan atas dua macam yaitu Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk kegiatan
pada setahun mendatang dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) pada tahun
berjalan. Perencanaan Puskesmas disusun meliputi upaya kesehatan wajib, upaya
kesehatan pilihan dan upaya inovatif baik terkait dengan pencapaian target
maupun mutu Puskesmas. Istilah RUK dan RPK merupakan istilah umum, adapun
istilah/terminologi yang dipergunakan dalam perencanaan disesuaikan dengan
pedoman penganggaran di daerah.
Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan,
pemantauan serta penilaian terhadap kinerja penyelenggaraan rencana tahunan
Puskesmas, baik rencana tahunan upaya kesehatan wajib maupun rencana tahunan
51
upaya kesehatan pilihan, dalam m Penyelenggaraan
Setelah pengorganisasian selesai dilakukan, kegiatan selanjutnya adalah
menyelenggarakan rencana kegiatan Puskesmas, dalam arti para
penanggungjawab dan para pelaksana yang telah ditetapkan pada
pengorganisasian. engatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
B. Kegiatan UKGMD
Kegiatan UKGMD dilakukan di Posyandu Flamboyan 28 Desa
Sumbersalak. Kegiatan UKGMD ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 2
November 2016. Kegiatan yang dilakukan adalah pemberian penyuluhan tentang
kesehatan gigi dan mulut, seperti cara menjaga kesehatan gigi balita serta
konsultasi masalah kesehatan gigi dan mulut, dan pemeriksaan gigi dan mulut.
52
Jumlah peserta sebanyak 19 orang. Kasus terbanyak adalah gigi dengan gangren
radiks.
Kegiatan UKGMD dilakukan di Posyandu Flamboyan 15 Desa
sumberbulus . UKGMD ini dilaksanakan pada hari Kamis, 3 November 2016.
Kegiatan yang dilakukan adalah pemberian penyuluhan tentang kesehatan gigi
dan mulut, seperti cara menjaga kesehatan gigi balita serta konsultasi masalah
kesehatan gigi dan mulut, dan pemeriksaan gigi dan mulut. Jumlah peserta
sebanyak 9 orang.Kasus terbanyak adalah gigi dengan hiperemi pulpa.
53
Jenis Kelamin
Total
Instansi Laki-laki Perempuan
N % N % N %
Puskesmas
23 37% 40 63% 63 100%
Ledokombo
45
40
35
30
25
20 Laki-laki
15 Perempuan
10
54
B. Data Jumlah Kunjungan Pasien Poli Gigi Puskesmas Ledokombo
Berdasarkan Kelompok Usia
Tabel berikut merupakan data hasil kunjungan pasien pada poli gigi di
Puskesmas Ledokombo pada tanggal 31 Oktober 12 November 2016
berdasarkan kelompok usia.
Puskesmas Ledokombo
No Kelompok Usia
N %
1 <10 31 49%
2 11-20 5 8%
3 21-30 12 19%
4 31-40 6 10%
5 41-50 4 6%
6 51-60 5 8%
7 >60 0 %
Total 63 100%
35
30
<10
25 11-20
21-30
20
31-40
15
41-50
10 51-60
>60
5
55
C. Data Jumlah Kunjungan Pasien di Poli Gigi Puskesmas Ledokombo
Berdasarkan Diagnosa
Tabel berikut merupakan data hasil kunjungan pasien pada poli gigi di
Puskesmas Ledokombo pada tanggal 31 Oktober 12 November 2016
berdasarkan diagnosa.
Puskesmas Ledokombo
No Kode Penyakit
N %
1 K.00 24 38%
2 K.01 0 %
3 K.02 5 8%
4 K.03 0 %
5 K.04 19 30%
6 K.05 15 24%
7 K.06 0 %
8 K.07 0 %
9 K.08 0 %
10 K.09 0 %
11 K.10 0 %
12 K.11 0 %
13 K.12 0 %
14 K.13 0 %
Total 63 100%
Grafik 2.3. Grafik Kunjungan Pasien di Poli Gigi Puskesmas Tanggul Berdasarkan
Diagnosa
56
Keterangan:
K.00 : Persistensi, gangguan perkembangan dan erupsi gigi
K.01 : Impaksi
K.02 : Karies gigi
K.03 : Penyakit jaringan keras lain
K.04 : Kelainan pada pulpa dan jaringan periapikal
K.05 : Gingivitis dan penyakit periodontal
K.06 : Infeksi odontogen
K.07 : Dentofasial maloklusi
K.08 : Kehilangan gigikarena kecelakaan, atrofi dan edentulous alveolar ridge
K.09 : Kista rongga mulut
K.10 : Penyakit rahang lain
K.11 : Penyakit kelenjar liur
K.12 : Stomatitis dan lesi rongga mulut
K.13 : Penyakit bibir dan mukosa mulut lainnya
Tabel 2.3 menunjukkan pasien dengan diagnose K.00 adalah yang paling
banyak yaitu 38%
57
Puskesmas Ledokombo
No Tindakan
N %
1 Ekstrasi CE 24 38%
2 Ekstrasi 2 3%
3 Medikasi 11 17%
4 PSA 14 22%
5 Tumpatan Permanen 2 3%
6 Skaling 0 %
7 Konsultasi 10 16%
8 Lain-lain 0 %
Total 63 100%
30
25 Ekstrasi CE
Ekstrasi
20
Medikasi
PSA
15
Tumpatan Permanen
10 Skaling
Konsultasi
5
Lain-lain
58
E. Data UKGS di Puskesmas Ledokombo Berdasarkan Diagnosa
Tabel berikut merupakan data hasil kegiatan UKGS di Puskesmas
Ledokombo pada tanggal 31 Oktober 12 November 2016 berdasarkan diagnosa.
Puskesmas Ledokombo
No Kode Penyakit
N %
1 K.0 34 24%
2 K.00 14 10%
3 K.01 0 %
4 K.02 29 20%
5 K.03 0 %
6 K.04 29 20%
7 K.05 38 26%
8 K.06 0 %
9 K.07 0 %
10 K.08 0 %
11 K.09 0 %
12 K.10 0 %
13 K.11 0 %
14 K.12 0 %
15 K.13 0 %
Total 144 100%
1 K.0
K.00
0.9
K.01
0.8 K.02
0.7 K.03
K.04
0.6 K.05
0.5 K.06
K.07
0.4
K.08
0.3 K.09
K.10
0.2
K.11
0.1 K.12
0 K.13
59
Keterangan:
K.0 : t.a.a / baik
K.00 : Persistensi, gangguan perkembangan dan erupsi gigi
K.01 : Impaksi
K.02 : Karies gigi
K.03 : Penyakit jaringan keras lain
K.04 : Kelainan pada pulpa dan jaringan periapikal
K.05 : Gingivitis dan penyakit periodontal
K.06 : Infeksi odontogen
K.07 : Dentofasial maloklusi
K.08 : Kehilangan gigikarena kecelakaan, atrofi dan edentulous alveolar ridge
K.09 : Kista rongga mulut
K.10 : Penyakit rahang lain
K.11 : Penyakit kelenjar liur
K.12 : Stomatitis dan lesi rongga mulut
K.13 : Penyakit bibir dan mukosa mulut lainnya
60
F. Data UKGMD di Puskesmas Ledokombo Berdasarkan Diagnosa
Tabel berikut merupakan data hasil kegiatan UKGMD di Puskesmas
Ledokombo pada tanggal 31 Oktober 12 November 2016 berdasarkan diagnosa.
Puskesmas Ledokombo
No Kode Penyakit
N %
1 K.0 8 29%
2 K.00 0 %
3 K.01 3 11%
4 K.02 5 18%
5 K.03 0 %
6 K.04 2 7%
7 K.05 10 36%
8 K.06 0 %
9 K.07 0 %
10 K.08 0 %
11 K.09 0 %
12 K.10 0 %
13 K.11 0 %
14 K.12 0 %
15 K.13 0 %
Total 28 100%
1 K.0
K.00
0.9
K.01
0.8 K.02
0.7 K.03
K.04
0.6 K.05
0.5 K.06
K.07
0.4
K.08
0.3 K.09
K.10
0.2
K.11
0.1 K.12
0 K.13
61
Keterangan :
K.0 : t.a.a / baik
K.00 : Persistensi, gangguan perkembangan dan erupsi gigi
K.01 : Impaksi
K.02 : Karies gigi
K.03 : Penyakit jaringan keras lain
K.04 : Kelainan pada pulpa dan jaringan periapikal
K.05 : Gingivitis dan penyakit periodontal
K.06 : Infeksi odontogen
K.07 : Dentofasial maloklusi
K.08 : Kehilangan gigikarena kecelakaan, atrofi dan edentulous alveolar ridge
K.09 : Kista rongga mulut
K.10 : Penyakit rahang lain
K.11 : Penyakit kelenjar liur
K.12 : Stomatitis dan lesi rongga mulut
K.13 : Penyakit bibir dan mukosa mulut lainnya
62
awal gigi insisif pertama permanen erupsi dan menggantikan gigi sulung (Ahmad,
2014).
Distribusi kunjungan pasien berdasarkan diagnosa di Puskesmas
Ledokombo didapatkan diagnosa kasus K00 sebanyak 24 pasien. K00 adalah
untuk diagnose persistensi.
Persistensi dan kehilangan prematur gigi sulung merupakan beberapa
contoh dari gangguan tumbuh kembang gigi yang dapat mempengaruhi susunan
gigi geligi pada rahang. Adapun akibat yang ditimbulkannya dapat berupa
pergeseran posisi erupsi dan mempengaruhi waktu erupsi gigi permanen. Adanya
pergeseran gigi yang tidak pada tempatnya tersebut menyebabkan deviasi
signifikan dari oklusi normal seseorang yang disebut maloklusi (Galuh made,
2012)
Distribusi diagnosa pada peserta UKGS terbanyak adalah K04. K04
merupakan kode untuk penyakit pulpa dan jaringan periapikal gigi. Peserta UKGS
adalah anak-anak usia sekolah dan pra sekolah. Di Indonesia prevalensi karies
gigi mencapai 85% pada anak-anak usia sekolah (Rahim, 2015). Penulis
beranggapan bahwa anak-anak masih belum memiliki kesadaran yang baik dalam
menjaga kebersihan dan kesehatan gigi oleh karena keterbatasan motorik yang
belum sempurna.
Distribusi diagnosa pada peserta UKGMD terbanyak adalah K.05. K.05
merupakan kode untuk gingivitis dan penyakit periodontal (periodontitis kronis
atau gangren radiks termasuk didalamnya). Peserta UKGMD adalah anak-anak
balita peserta posyandu, ibu hamil, dan masyarakat umum. Sedangkan peserta
Pusling adalah laki laki dewasa. Penulis beranggapan bahwa kurangnya
kesadaran ibu dalam menjaga kesehatan gigi dirinya sendiri dan anaknya,
sehingga perkembangan karies tidak dapat dihindarkan. Sedangkan pada pasien
laki laki dewasa adalah adanya kebiasaan buruk merokok yang dapat menjadi
factor resiko terjadinya penyakit di rongga mulut.
63
BAB 3 RSUD BLAMBANGAN
(14 November 26 November2016)
64
Seiring perkembangannya pada tahun 1966 sampai 1968, RSUD
Blambangan membangun beberapa fasilitas ruang perawatan yaitu:
a. Ruang Penyakit Dalam
b. Ruang Perawatan Anak
c. Ruang Bedah dan Kecelakaan
d. Ruang Penyakit Kandungan
e. Ruang Rawat Jalan
65
klinik dengan perawatan dan 45 puskesmas yang tersebar di seluruh Kabupaten
Banyuwangi. Luas areal lahan RSUD Blambangan adalah 33.415 M2 dan luas
bangunan 15.327,30 M2. Lokasi RSUD Blambangan sangat strategis, berada di
pusat kota, tepatnya di Jalan Letkol Istiqlah Nomor 49 dan berdekatan dengan
instansi-instansi terkait.
Sarana Kesehatan
1. Fisik Rumah Sakit
Lokasi rumah sakit dapat terjangkau dengan mudah karena merupakan
poros utama lalu lintas di kabupaten. Luas lahan adalah 33.415 m2 dan luas
bangunan adalah 15.327,30 m2 dengan jumlah tempat tidur 176.
2. Sarana Ruang Rawat Inap
Jumlah tempat tidur yang tersedia di RSUD Blambangan adalah 176
tempat tidur, yang terbagi dalam klas perawatan, yaitu
Ruang Agung Wilis : 18 TT
Ruang Perawatan Paviliun : 11TT
Ruang Klas I : 14 TT.
Ruang Kanak- Kanak : 21 TT
Ruang Intensif Care Unit : 7TT
Ruang Perinatology : 20TT
Ruang Penyakit Kandungan : 22 TT
Ruang Penyakit Dalam I : 34 TT
Ruang Penyakit Dalam II : 29TT
3. Pelayanan Rumah Sakit
a. Pelayanan Rawat Jalan : Pelayanan Rawat Jalan ini dilakukan
oleh beberapa poliklinik yang dilayani oleh dokter spesialis
sesuai bidangnya, yaitu :
1) Poliklinik THT
2) Poliklinik Penyakit Dalam
3) Poliklinik Bedah
4) Poliklinik Kulit dan Kelamin
66
5) Poliklinik Syaraf
6) Poliklinik Jantung
7) Poliklinik Mata
8) Poliklinik Kandungan dan Kebidanan
9) Poliklinik Anak
10) Poliklinik Gigi
11) Poliklinik Rehabilitasi Medis
12) Poliklinik Jiwa
13) Poliklinik Tapisan ( Umum )
14) Poliklinik Psikologi
15) Poliklinik Gizi
16) Poliklinik VCT ( Voluntary Counseling and Testing )
b. Pelayanan Rawat Inap
Dilaksanakan di ruang rawat inap yang terdiri dari :
1) Ruang Kelas I dan Utama serta V I P
2) Ruang I C U
3) Ruang Anak-anak
4) Ruang Bedah Kecelakaan
5) Ruang Perinatologi
6) Ruang Penyakit Kandungan dan Kebidanan
7) Ruang Penyakit Dalam I dan Ruang Penyakit Dalam II
c. Pelayanan Instalasi Rawat Darurat ( IRD )
Melayani selama 24 jam perhari , 7 hari dalam seminggu
d. Pelayanan Perawatan Intensif:
Diselenggarakan oleh Ruang ICU selama 24 jam perhari dan 7 hari
dalamseminggu
67
1) Instalasi Bedah Sentral melayani:Kegiatan di instalasi bedah
sentral dilaksanakan baik secara elektif maupun cito, yang
terdiri dari tindakan :
a. Tindakan Operasi Kecil
b. Tindakan Operasi Sedang
c. Tindakan Operasi Besar
2) Pelayanan Anestesi
3) Pelayanan Keperawatan
4) Pelayanan Penunjang Medik meliputi :
a. Laboratorium,
b. Radiologi,
c. Farmasi
d. Gizi
e. Hemodialisa
5) Pelayanan Penunjang Non Medik meliputi :
a. Pengolahan Limbah
b. Ambulance
c. Kedokteran Kehakiman dan Kamar Jenazah
68
Rabu,16 November 2016
1. Mengikuti visite dokter
2. Membantu pelayanan di Poliklinik Gigi danMulut RSUD Blambangan
3. Orientasi di bagian Rekam Medik
69
Kamis, 24 November 2016
1. Mengikuti visite dokter
2. Membantu pelayanan di Poliklinik Gigi danMulutRSUD Blambangan
3. Orientasi di BagianRadiologi
70
Sistem pencatatan dan penyimpanan rekam medik pada RSUD Blambangan
Banyuwangi telah menggunakan sistem komputerisasi. Data di entry pada siang
hari, setelah jam pelayanan selesai dan kartu RM dari setiap poli di kirim kembali
ke bagian Rekam Medik. Sistem ini mempermudah pembuatan laporan akhir,
khususnya untuk menentukan 10 kasus terbesar yang terjadi setiap bulannya di
RSUD Blambangan Banyuwangi.
71
Laboratorium memiliki jam kerja sama dengan poli rawat jalan. Apabila
pada sore hari ada pemeriksaan emergensi maka petugas akan datang kerumah
sakit (On Call). Pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium RSUD Blambangan
meliputi:
1. Hematologi : hemoglobin, Laju endap darah, leukosit, golongan darah,
hematokrit, trombosit, Masa perdarahan, PPT penderita dan KPPT
penderita.
2. Serologi : Hbs Ag, Plano, Widal O, Widal H, Widal A dan Widal B.
3. Faal hati : SGOT, SGPT dan Albumin
4. Faal Ginjal : Kretinin Serum, Urea, Asam Urat dan klirens kreatinin.
5. Lemak : kolesterol total, HDL, LDL dan Trigliserida.
6. Gula darah : puasa, 2 jam Pp dan acak.
7. Urine
8. Bakteri
9. Elektrolit
10. Tinja
11. Parasit dan endoktrin
Alur proses pemriksaan laboratorium adalah pasien dari Poli, IGD atau
pasien rawat inap melakukan administrasi laboratorium kemudian membayar UPP
dilanjutkan dengan pengambilan sampel (sampling dan labeling), proses
pemeriksaan dan verivikasi hasil, kemudian menunggu hasil laboratorium yang
kembali di serahkan ke bagian awal.
72
e. Menyiapkan data pelaporan, penyiapan bahan evaluasi terhadap
pelaksanaan tugas
f. Menyusun hasil pelaporan tugas.
Terdapat kendala pada bagian kepegawaian yaitu kurangnya personil
sehingga kerja tidak berjalan maksimal.
73
c. Rekonsiliasi obat
d. Pelayanan informasi obat
e. Konseling
f. Visite
g. Pemantauan terapi obat
h. Monitoring efek samping obat
i. Evaluasi penggunaan obat
j. Dispensing sediaan steril
k. Pemantauan kadar obat dalam darah
Terdapat kendala pada bagian instalasi farmasi yaitu tidak dapat dilakukan
pemantauan kadar obar dalam darah karena tidak tersedianya alat yang digunakan.
74
b. Meningkatkan mutu tenaga pelayanan khusus gawat darurat secara
berkesinambungan.
c. Berpartisipasi dalam melaksanakan penelitian di bidang gawat darurat.
d. Pelayanan di IGD dilakukan 24 jam, pelayanan darurat yang
dilakukan kepada penderita yang memerlukan pengobatan atau
tindakan yang cepat dan tepat. Apabila terjadi keterlambatan dalam
penanganan akan menyebabkan kerusakan anggota tubuh yang
permanen/fatal bahkan kematian. Bila pasien membutuhkan rawat
inap, biasanya langsung dirujuk ke ruang perawatan rawat inap. Bila
ada pasien poli yang memerlukan penanganan segera, juga dilayani di
IGD. Model pelayanan di IGD dibagi sistem jaga shift yang terbagi
menjadi shift pagi, siang, dan malam.
75
Tugas instalasi gizi adalah melaksanakan pelayanan gizi secara efektif
dengan kualitas yang optimal dalam upaya kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan kesehatan pasien .
Pelayanan gizi yang lengkap (yang) umumnya diselenggarakan di rumah
sakit yang terdiri dari :
a. Penyediaan, pengelolaan dan penyaluran makanan bagi penderita, baik
makanan biasa maupun makanan diet
b. Pelayanan gizi di ruang perawatan, terutama untuk melayani pasien
yang memerlukan makanan khusus atau diet khusus
c. Pelayanan konsultasi gizi, baik bagi penderita rawat jalan maupun
penderita rawat tinggal
d. Berbagai kegiatan penelitian untuk mengembangkan teknologi
penyembuhan penyakit melalui pengaturan makanan dan aspek-aspek
lain dari pelayanan gizi;
e. Pendidikan bagi tenaga paramedis terutama yang bertugas di ruang
perawatan bertalian dengan kegiatan pelayanan gizi di ruang
perawatan
76
Setelah hasil foto dibaca oleh dr spesialis radiologi, hasil foto dan
pembacaan hasil foto selanjutnya dikembalikan ke dokter di poli. Untuk pasien
umum pembayaran dilakukan di kasir. Sedangkan untuk pasien JAMKESMAS
dan BPJS gratis.
77
2. Diskusi materi Hubungan Chronic Kidney Disease dan periodontitis
(Selasa, 15 November 2016)
Periodontitis merupakan manifestasi dari rongga mulut yang tidak sehat
kesehatan rongga mulut yang buruk dapat menyebabkan berbagai macam
komplikasi salah satunya penyakit gagal ginjal kronis (CKD). Pasien yang
mengalami transplantasi ginjal mengkonsumsi imunosupresan seperti
cyclosporine dan tacrolimus. Penggunaan obat tersebut memiliki efek
terhadap kesehatan rongga mulut yaitu dapat mengurangi produksi saliva
sehingga dapat terjadi keadaan xerostomia, hal ini dapat berpengaruh pada
self cleansing rongga mulut sehingga dapat memudahkan infeksi pada rongga
mulut (Friyanikowan, 2016)
Pasien yang mengalami terapi hemodialisis pada penyakit ginjal biasanya
dianjurkan untuk perawatan gigi dan mulut setelah 2-3 hari
hemodialisa,karena pada saat akan hemodialisa pasien mengkonsumsi obat
yang akan berpengaruh pada rongga mulut dan menyebabkan xerostomia
(Friyanikowan, 2016)
78
digunakan dalam bidang kedokteran gigi. Simple interrupted suture memiliki
potensial yang rendah dalam menyebabkan edema dan kerusakan sirkulasi kulit.
Kerugian dari jahitan ini adalah waktu yang dibutuhkan cukup panjang.
79
4.Penatalaksanaan gigi avulsi (23 November 2016)
Gigi avulsi adalah gigi yang terlepas dari soketnya dan dapat dilakukan
replantasi. Replantasi adalah penempatan kembali seluruh gigi yang
mengalami avulse ke dalam soket gigi untuk memperoleh perlekatan kembali.
Dalam replantasi ada hal-hal yang harus diketahui oleh dokter gigi, hal
tersebut dapat dikatakan sebagai syarat. Syarat replantasi adalah :
1. Gigi yang avulse sebaiknya sehat, tidak terdapat karies maupun kalkulus
untuk mencegah kerusakan ligament periodontal
2. Tulang alveolar harus tetap utuh agar dapat menahan gigi
3. Gigi yang avulse sebaiknya berada dalam lengkung yang baik
4. Lamanya gigi berada di luar mulut harus dipertimbangkan
5. Cara menyimpan gigi sebelum di replantasi akan sangan mempengaruhi
keberhasilan perawatan
Tehnik replantasi :
a. Lakukan anastesi pada region yang akan di replantasi
b. Bersihkan permukaan gigi dengan larutan saline dengan perlahan - lahan
c. Soket dibersihkan dari darah beku dan benda asing secara perlahan-lahan
dengan menggunakan excavator
d. Gigi dimasukkan ke dalam soket dengan menggunakan jari dan dengan
tekanan yang ringan. Bila gigi tidak masuk, kemungkinan ada benda
asing di dalam soket.
e. Setelah melakukan replantasi, maka untuk menstabilkannya diperlukan
splinting untuk mencegah kerusakan jaringan periodontal.
80
Jenis Kelamin
Total
Instansi Laki-laki Perempuan
N % N % N %
45
40
35
30
25
20 Laki-laki
15 Perempuan
10
81
3.4.2 Data Kunjungan Pasien di RSUD Blambangan berdasarkan usia
Tabel berikut merupakan data hasil kunjungan pasien pada poli gigi
di RSUD Blambangan pada tanggal 14 November 26 November2016
berdasarkan kelompok usia.
Tabel 3.2. menunjukkan jumlah pasien terbanyak adalah pasien pada
kelompok usia 21-30 tahun sebanyak 32%.
RSUD Blambangan
No Kelompok Usia
N %
1 <10 5 7%
2 11-20 3 4%
3 21-30 24 32%
4 31-40 21 28%
5 41-50 9 12%
6 51-60 6 8%
7 >60 6 8%
Total 74 100%
Tabel 3.2. Data Kunjungan Pasien di Poli Gigi RSUD Blambangan Berdasarkan
Kelompok Usia
82
3.4.3 Data Kunjungan Pasien berdasarkan Diagnosa
Tabel berikut merupakan data hasil kunjungan pasien pada poli gigi di
RSUD Blambangan pada tanggal 14 November 26 November2016
berdasarkan diagnosa.
RSUD Blambangan
No Kode Penyakit
N %
1 K.00 4 5%
2 K.01 34 46%
3 K.02 2 3%
4 K.03 0 %
5 K.04 10 14%
6 K.05 17 23%
7 K.06 0 %
8 K.07 0 %
9 K.08 5 7%
10 K.09 2 3%
11 K.10 0 %
12 K.11 0 %
13 K.12 0 %
14 K.13 0 %
Total 74 100%
Tabel 3.3. Data Kunjungan Pasien di Poli Gigi RSUD Blambangan Berdasarkan
Diagnosa
Grafik 3.3. Grafik Kunjungan Pasien di Poli Gigi RSUD Blambangan Berdasarkan
Diagnosa
83
Keterangan:
K.00 : Persistensi, gangguan perkembangan dan erupsi gigi
K.01 : Impaksi
K.02 : Karies gigi
K.03 : Penyakit jaringan keras lain
K.04 : Kelainan pada pulpa dan jaringan periapikal
K.05 : Gingivitis dan penyakit periodontal
K.06 : Infeksi odontogen
K.07 : Dentofasial maloklusi
K.08 : Kehilangan gigikarena kecelakaan, atrofi dan edentulous alveolar
ridge
K.09 : Kista rongga mulut
K.10 : Penyakit rahang lain
K.11 : Penyakit kelenjar liur
K.12 : Stomatitis dan lesi rongga mulut
K.13 : Penyakit bibir dan mukosa mulut lainnya
Tabel 3.3 menunjukkan pasien dengan diagnose K.01 adalah yang paling
banyak yaitu 46%.
84
RSUD Blambangan
No Tindakan
N %
1 Odontektomi 18 24%
2 Ekstrasi 16 22%
3 Medikasi 5 7%
4 PSA 5 7%
5 Tumpatan Permanen 2 3%
6 Skaling 0 %
7 Konsultasi 8 11%
8 Lain-lain 20 27%
Total 74 100%
Tabel 3.4. Data Kunjungan Pasien di Poli Gigi RSUD Blambangan Berdasarkan
Tindakan
25
Odontektomi
20
Ekstrasi
Medikasi
15
PSA
Tumpatan Permanen
10
Skaling
5 Konsultasi
Lain-lain
Grafik 3.4. Grafik Kunjungan Pasien di Poli Gigi RSUD Blambangan Berdasarkan
Tindakan
Tabel 3.4 menunjukkan pasien dengan tindakan Odontektomi adalah yang
paling banyak yaitu 24%
85
tahun lebih banyak. Distribusi kunjungan pasien berdasarkan diagnosa di RSUD
Blambangan didapatkan diagnosa kasus K01 sebanyak 34 pasien. K01 adalah
untuk diagnose Impaksi
Gigi impaksi merupakan gigi yang menghalangi jalan normalnya erupsi
pada lengkung gigi karena kurangnya ruang pada lengkung atau obstruksi pada
jalannya erupsi gigi. Gigi molar ke tiga maksila dan mandibula, kaninus maksila
dan insisif sentral maksila merupakan gigi yang paling sering terjadi impaksi.
Kebanyakan gigi molar ke tiga yang impaksi atau tidak erupsi dapat erupsi dengan
normal dan tidak menyebabkan masalah secara klinis. Gigi molar ke tiga rahang
bawah impaksi dapat mengganggu fungsi kunyah dan sering menyebabkan
berbagai komplikasi. Komplikasi yang terjadi dapat berupa resorbsi patologi gigi
yang berdekatan, terbentuknya kista folikular, rasa sakit neuralgik, perikoronitis,
bahaya fraktur rahang akibat lemahnya rahang dan berdesakan gigi anterior akibat
tekanan gigi impaksi ke anterior. Akibat lainnya adalah terjadi periostitis,
neoplasma dan komplikasi lainnya (Amaliyana dkk, 2014). Terjadinya gigi
impaksi disebabkan oleh faktor genetika, gangguan endokrinologik, celah palatal,
radiasi, gigi supernumerari, terlambat atau hilangnya perkembangan akar, trauma,
ekstraksi dini, adanya posisi ektopik, tumor odontogenik, atau adanya gangguan
pada palatum (Sahetapy dkk, 2015).
Komplikasi yang diakibatkan gigi impaksi maka perlu dilakukan tindakan
pencabutan. Pencabutan dianjurkan jika ditemukan akibat yang merusak atau
kemungkinan terjadinya kerusakan pada struktur sekitarnya dan jika gigi benar -
benar tidak berfungsi. Upaya mengeluarkan gigi impaksi terutama pada molar
ketiga rahang bawah dilakukan dengan tindakan pembedahan yang disebut
sebagai odontektomi. Odontektomi sebaikya dilakukan pada saat pasien masih
muda yaitu yaitu pada usia 25-26 tahun sebagai tindakan profilaktik atau
pencegahan terhadap terjadinya patologi. Pencabutan gigi pertama kali dilakukan
hanya dengan menggunakan tang. Oleh karena timbulnya berbagai macam
masalah dalam prosedur pencabutan gigi yang menyebabkan gigi tersebut sulit
untuk dicabut atau dikeluarkan bila hanya menggunakan tang saja maka kemudian
dilakukan pembedahan. Pemeriksaan awal harus berupa sebuah riwayat medis dan
86
dental, serta pemeriksaan klinis ektra oral dan intral oral yang menyeluruh. Hasil
penemuan positif dari pemeriksaan ini seharusnya dapat mendeterminasikan
apakah pencabutan diindikasikan atau disarankan, dan harus mengikutsertakan
pemeriksaan radiologi. Setelah dilakukan pemeriksaan awal, maka selanjutnya
adalah melakukan pemeriskaan umum.Pemeriksaan umum harus dilakukan
dengan cara yang sama dengan prosedur pembedahan lainnya. Adanya gangguan
sistemik atau penyakit sistemik harus dideteksi dan kehati-hatian harus diterapkan
sebelum pembedahan.
87
BAB 4 PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam melaksanakan PKL IKGM di
puskesmas dan rumah sakit dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil analisa data dari data kunjungan pasien berdasarkan jenis
kelamin yaitu jenis kelamin perempuan lebih banyak mengunjungi
poli gigi dibandingkan dengan laki-laki.
2. Hasil analisa data dari data kunjungan pasien berdasarkan umur
yaitu paling banyak pada umur usia 0-10 tahun pada Puskesmas
Tanggul, 0-10 tahun pada Puskesmas Ledokombo dan 21-30 pada
RSD Blambangan.
3. Hasil analisa data dari data kunjungan pasien berdasarkan kasus
terbanyak pada Puskesmas Tanggul dan Puskesmas Ledokombo
yaitu Persistensi, sedangkan pada RSD Blambangan yaitu Impaksi
4. Hasil analisa data dari data kunjungan pasien berdasarkan
perawatan terbanyak pada Puskesmas Tanggul dan Puskesmas
ledokombo adalah Extraksi CE dan RSD Blambangan adalah
Odontektomi
5. Hasil program kegiatan UKGS didapatkan kasus terbanyak pada
puskesmas Tanggul yaitu Kelainan Pulpa dan Jaringan Periapikal,
sedangkan pada Puskesmas Ledokmbo didapatkan Gingivitis dan
Penyakit Periodontal. Untuk hasil program kegiatan UKGMD
didapatkan kasus terbanyak pada Puskesmas Tanggul dan
Puskesmas Ledokombo yaitu gingivitis dan penyakit periodontal
(periodontitis kronis atau gangren radiks termasuk didalamnya).
88
4.2. Saran
1. Mahasiswa disarankan lebih mempersiapkan diri dalam bidang
ilmu pengetahuan dan keterampilan sebelum mengikuti PKL
IKGM/IKGP IV.
2. Puskesmas setempat perlu meningkatkan kembali upaya promotif
berupa pelajaran mengenai kesehatan gigi dan mulut, serta program
preventif berupa pelatihan sikat gigi yang benar secara masal yang
dilaksanakan sedini mungkin.
89
DAFTAR PUSTAKA
Galuh, Made. 2012. Hubungan Gangguan Tumbuh Kembang Gigi Dengan Status
Maloklusi Dengan Dental Kelas 1 Pada Siswa SDN Asauk Usia 9-12
Tahun. Skripsi. Jakarta : Universitas Indonesia
J. Inka, et al. 2014. Gambaran Indikasi Pencabutan Gigi Dalam Periode Gigi
Bercampur Pada Siswa SMP Negeri 1 Lengowan. Jurnal e-Gigi Volume 2
(2)
90
Rahim, R. 2015. Hubungan Kebiasaan Menggosok Gigi Malam Hari dan
Kejadian Karies Gigi pada Anak Sekolah Dasar Negeri Karang Tengah 07
Tangerang. Forum Ilmiah. Vol. 12 (1).
91
Lampiran 1
SURAT TUGAS MELAKSANAKAN PKL IKGM IV
92
Lampiran 2
RENCANA PROGRAM KERJA
DI PUSKESMAS TANGGUL
93
Lampiran 3
RENCANA PROGRAM KERJA
DI PUSKESMAS LEDOKOMBO
94
Lampiran 4
RENCANA PROGRAM KERJA
DI RSUD BLAMBANGAN
95
Lampiran 5
DATA KUNJUNGAN PASIEN
DI PUSKESMAS TANGGUL
96
No Tanggal Nama Pasien JK Usia Elemen Diagnosa Kode Terapi
17 19 Okt Adam L 10 73 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
18 19 Okt Hasan L 19 36 Persistensi K.04 Konsultasi
2016
19 19 Okt Viona P 6 61 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
20 20 Okt Mursani P 46 48 Periodontitis K.05 Extraksi
2016 Kronis
21 20 Okt Septi P 18 37 Periodontitis K.04 Medikasi
2016 Akut
22 20 Okt Fadholi L 43 37 Periodontitis K.05 Extraksi
2016 Kronis
23 20 Okt Sunari L 54 35 Periodontitis K.05 Extraksi
2016 kronis
24 20 Okt Siska Ayu P 8 54 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
25 20 Okt Dio Putra S. L 7 61 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
26 21 Okt Winda Mesyi P 9 53 Abses Bucalis K.05 Medikasi
2016
27 21 Okt Dila Aulia P 7 81 Persistensi K.06 Extraksi CE
2016
28 21 Okt Yuliastutik P 43 36 Periodontitis K.04 Medikasi
2016 Akut
29 22 Okt A. Aziz L 42 35 Abses Gingiva K.05 Medikasi
2016
30 22 Okt Aswan L 7 71 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016 Hamzah
31 22 Okt Nasir L 64 45 Periodontitis K.04 Medikasi
2016 Akut
32 24 Okt Fahri L 8 71 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
33 24 Okt Putri W. P 9 71 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
34 25 Okt Fendi L 9 62 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
35 25 Okt Iin Irawati L 26 37 Periodontitis K.05 Konsultasi
2016 Kronis
97
No Tanggal Nama Pasien JK Usia Elemen Diagnosa Kode Terapi
36 25 Okt Munir L 45 36 Periodontitis K.04 Medikasi
2016 Akut
37 25 Okt Ana Lutfi P 24 36 Periodontitis K.05 Konsultasi
2016 Kronis
38 26 Okt Radit L 4 61 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
39 26 Okt Denok P 53 46 Periodontitis K.04 Medikasi
2016 Akut
40 26 Okt Novita P 7 71 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
41 27 Okt Intan P 7 51 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
42 27 Okt M. Salman L 6 51 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
43 27 Okt M. Fahri P. L 6 71 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
44 28 Okt Kiptiyah P 24 36 Pulpitis K.04 Extraksi
2016 Reversibel
45 28 Okt Puteri R. P 7 71 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
46 28 Okt Anisa P. P 7 81 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
98
Lampiran 6
DATA KUNJUNGAN PASIEN
DI PUSKESMAS LEDOKOMBO
99
No Tanggal Nama Pasien JK Usia Elemen Diagnosa Kode Terapi
17 31 Okt Saniba P 46 14 KM K.02 ROP
2016
18 01 Nov Devi P 26 36 KPP K.04 ROP
2016
19 01 Nov Fitri P 21 46 KPP K.04 ROP
2016
20 01 Nov Hamida P 26 37 KPP K.04 ROP
2016
21 01 Nov M. L 7 36 Abses Buccalis K.05 Medikasi
2016 Habibullah
22 01 Nov Alvis L 7 73 Resobsi K.00 Extraksi CE
2016 Fisiologis
23 01 Nov Kevin L 7 61 Resobsi K.00 Extraksi CE
2016 Fisiologis
24 01 Nov Alvis L 7 61 Ukus Decubitus K.00 Extraksi CE
2016
25 01 Nov Fareli L 26 GMK K.05 Konsultasi
2016
26 01 Nov Endang P 25 37 KM K.02 ROP
2016
27 01 Nov Susiani P 41 14 SA K.05 Medikasi
2016
28 01 Nov Ria P 51 14 SA K.05 Medikasi
2016
29 01 Nov Ali Maki L 30 27 KP K.04 Konsultasi
2016
30 01 Nov Zulfa P 6 85 KPP K.04 ROP
2016
31 01 Nov Qorima P 6 71 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
32 01 Nov Miftahus P 21 37 KPP K.04 ROP
2016
33 01 Nov Kuni Nayla P 7 71 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
34 01 Nov A. Rohyan L 9 83 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
35 01 Nov Ririn P 31 17 KM K.02 ROP
2016
100
No Tanggal Nama Pasien JK Usia Elemen Diagnosa Kode Terapi
36 02 Nov Sumiatus P 20 36,37 Gingivitis K.05 Konsultasi
2016
37 02 Nov Rida P 13 11 KPP K.04 Konsultasi
2016
38 02 Nov Rakeit L 7 61 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
39 02 Nov Jum'ati P 54 15 KM K.02 Tambal GI
2016
40 02 Nov M. Imron L 7 51 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
41 02 Nov Siti Amalia P 8 52 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
42 03 Nov Fanida P 23 GMK RB K.05 Konsultasi
2016
43 03 Nov Yulita P 9 82 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
44 03 Nov Uci Fitria P 56 26 Periodontitis K.05 Extraksi
2016 Kronis
45 03 Nov Hanan L 37 37 KPP K.04 ROP
2016
46 08 Nov Siti Kuwaida P 16 36 KPP K.04 Medikasi
2016
47 08 Nov Rudi Hartono L 7 51 Ukus Decubitus K.00 Extraksi CE
2016
48 08 Nov Gadiza P 8 53 Abses Buccalis K.05 Medikasi
2016
49 08 Nov Dinda P 7 61 Resobsi K.00 Extraksi CE
2016 Fisiologis
50 08 Nov Sita P 7 82 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
51 08 Nov M. Daril L 6 51 Ukus Decubitus K.00 Extraksi CE
2016
52 08 Nov M. Kevin L 6 73 Resobsi K.00 Extraksi CE
2016 Fisiologis
53 08 Nov Siti Khotimah P 41 28 SA K.05 Medikasi
2016
54 08 Nov Nurul Aisah P 8 82 Resobsi K.00 Extraksi
2016 Fisiologis
101
No Tanggal Nama Pasien JK Usia Elemen Diagnosa Kode Terapi
55 08 Nov Dwi S. P 11 46 KPP K.04 Medikasi
2016
56 08 Nov Lia P 24 37 KPP K.04 Medikasi
2016
57 08 Nov Adinda P 8 51,61 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
58 08 Nov Saadah P 37 26 KPP K.04 Medikasi
2016
59 08 Nov Habibullah L 7 56 KPP K.04 Medikasi
2016
60 09 Nov Sintia P 24 36 SA K.05 Konsultasi
2016
61 09 Nov M. Fathur L 8 82 Persistensi K.00 Extraksi CE
2016
62 10 Nov Sania P 9 36 KPP K.04 ROP
2016
63 10 Nov Bagas L 35 46 KPP K.04 ROP
2016
102
Lampiran 7
DATA KUNJUNGAN PASIEN
DI RSUD BLAMBANGAN
103
No Tanggal Nama Pasien JK Usia Elemen Diagnosa Kode Terapi
17 16 Nov Cris mada L 16 47 Gangren pulpa K.04 ROP
2016
18 16 Nov Mulyadi L 37 48 Post odontektomi K.01 Control
2016
19 16 Nov Nurhasanah P 58 Abses sublingual K.01 Medikasi
2016
20 16 Nov Sayu atikah P 51 13 Gangren pulpa K.04 ROP
2016
21 17 Nov Luluk P 33 48 Impaksi K.01 Odontektomi
2016
22 17 Nov Syari L 46 24 Abses Gingival K.05 Medikasi
2016
23 17 Nov Hayyu Riska P 24 48 Impaksi K.01 Odontektomi
2016
24 17 Nov Septian L 30 26 Periodontitis K.05 Medikasi
2016 kronis
25 18 Nov Randih L 58 35 Periodontitis K.05 Ekstraksi
2016 kronis
26 18 Nov Helmi L 42 38 Impaksi K.01 Odontektomi
2016
27 18 Nov Faturrahman L 14 - Post epulis lidah K.09 Control
2016
28 18 Nov Rukayanto L 49 - Abses buccal K.05 Medikasi
2016
29 19 Nov Eni P 46 35 Abses gingival K.05 Medikasi
2016
30 19 Nov Nurhanifa P 28 38 Post odontektomi K.01 Control
2016
31 19 Nov Mariana P 32 36 Abses gingival K.05 Medikasi
2016
32 19 Nov Nitya P 24 46 Impaksi K.01 Odontektomi
2016
33 19 Nov Januar L 22 38 Impaksi K.01 Odontektomi
2016
34 19 Nov Yeliansyah L 27 48 impaksi K.01 Control
2016
35 21 Nov safii P 25 48 Impaksi K.01 odontektomi
2016
104
No Tanggal Nama Pasien JK Usia Elemen Diagnosa Kode Terapi
36 21 Nov Rohima P 50 37 Impaksi K.04 Odontektomi
2016
37 21 Nov Riklas L 39 38 pulpitis K.01 Konsul
2016
38 21 Nov Nitya P 24 38 Impaksi K.01 odontektomi
2016
39 21 Nov Nurhasanah P 58 - Tumor lidah K.09 Control
2016
40 21 Nov Bella p 7 65 Persistensi K.00 Ekstraksi CE
2016
41 22 Nov Kusmiarti P 34 38 Impaksi K.01 Odontektomi
2016
42 22 Nov Setyowati L 27 48 Impaksi K.01 Odontektomi
2016
43 22 Nov Sofatul P 6 81 Persistensi K.00 Ekstraksi CE
2016
44 22 Nov Purnama L 49 47 Abses gingival K.05 Medikasi
2016
45 22 Nov Ivan L 29 38 impaksi K.01 Konsultasi
2016
46 23 Nov Diniyah P 22 18 Impaksi K.01 Odontektomi
2016
47 23 Nov Anawati P 33 48 Impaksi K.01 Odontektomi
2016
48 23 Nov Qurotul P 49 24 Abses gingival K.05 Medikasi
2016
49 23 Nov Hafida P 61 35 Periodontitis K.05 Ekstraksi
2016 kronis
50 23 Nov Siti p P 65 38 Post impaksi K.01 Control
2016
51 23 Nov Nurhasanah P 22 48 Impaksi K.01 Odontektomi
2016
52 23 Nov Viki L 22 48 Impaksi K.01 Odontektomi
2016
53 23 Nov Andi L 30 48 Impaksi K.01 Odontektomi
2016
54 23 Nov trisulo L 65 - Partial denture K.09 Cetak
2016
105
No Tanggal Nama Pasien JK Usia Elemen Diagnosa Kode Terapi
55 23 Nov RR Fidyah P 22 - Partial denture K.09 Cetak
2016
56 23 Nov Anis P 30 - Partial denture K.09 Cetak
2016
57 24 Nov Taufiq L 33 48 Impaksi K.01 Odontektomi
2016
58 24 Nov Muslika P 33 18 Impaksi K.01 Odontektomi
2016
59 24 Nov Abdullah L 4 21 Abses gingival K.05 Medikasi
2016
60 24 Nov Uliatul P 38 36 Pulpitis K.04 Medikasi
2016
61 24 Nov Merdiah P 47 38 Impaksi K.01 Odontektomi
2016
62 24 Nov Nessan L 54 - Full denture K.09 Cetak
106
No Tanggal Nama Pasien JK Usia Elemen Diagnosa Kode Terapi
74 26 Nov syarino L 55 - Partial denture K.09 Cetak
2016
107
Lampiran 8
DAFTAR NAMA SISWA UKGS
DI PUSKESMAS TANGGUL
108
Lampiran 9
DAFTAR NAMA SISWA UKGMD
DI PUSKESMAS TANGGUL
109
Lampiran 10
DAFTAR NAMA SISWA UKGS
DI PUSKESMAS LEDOKOMBO
110
Lampiran 11
DAFTAR NAMA PASIEN UKGMD
DI PUSKESMAS LEDOKOMBO
111
Lampiran 12
DOKUMENTASI KEGIATAN
Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut
di Posyandu Flamboyan 15 Desa Sumberbulus di SD Ledokombo 3
112
Pemeriksaan Gigi dan Mulut Pemeriksaan Gigi dan Mulut
di SD Ledokombo 3 di SD Ledokombo 3
113
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
di SD tanggul Wetan 03
114
115