Anda di halaman 1dari 10

PENETAPAN BORAKS DENGAN KURKUMIN

Amelia Putri Pertiwi


260110150154
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat

ABSTRAK

Penambahan bahan tambahan pada makanan saat ini sudah banyak digunakan untuk memperbaiki
tekstur, cita rasa, penampakkan, bentuk, dan memperpanjang daya simpan makanan. Salah satu
bahan tambahan pangan yang sering digunakan adalah boraks. Pada kali ini, dilakukan analisis
kualitatif terhadap boraks dalam sampel bakso dengan metode uji nyala dengan Asam sulfat dan
Metanol serta menggunakan kertas tumerik. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada uji kualitatif
yang telah dilakukan, tidak terdapat boraks pada sampel bakso bermerk Mawar. Hasil ini sesuai
dengan peraturan Permenkes No. 116/Menkes/Per/X/1999 yang menyatakan bahwa tidak boleh
(dilarang) ada kandungan boraks pada makanan.

Kata Kunci: Bakso, Boraks, Analisis kualitatuf, Uji nyala, Kertas tumerik

DETERMINING BORAKS WITH CURRUMUM

ABSTRACT

The addition of food additives is now widely used to improve texture, taste, appearance, shape,
and extend food storage. One of the most commonly used food additives is borax. At this time, a
qualitative analysis of borax in meatball samples was conducted using flame test method with
sulfuric acid and methanol and using tumeric paper. The result of the analysis shows that in the
qualitative test that has been done, there is no borax on samples of "Mawar" branded meatballs.
This result is in accordance with Permenkes No. 116 / Menkes / Per / X / 1999 said that there
should be (prohibited) any content of borax on food.

Keywords: Meatballs, Borax, Qualitative Analysis, Flame Test, Tumeric Paper


PENDAHULUAN
PENDAHULUAN kulit karena boraks cepat diabsorpsi
oleh saluran pernafasan dan
Boraks adalah senyawa
pencernaan, kulit yang luka, atau
berbentuk kristal putih tidak berbau
membran mukosa (Saparinto and
dan stabil pada suhu ruangan. Boraks
Hidayati, 2006). Boraks dapat
merupakan senyawa kimia dengan
mempengaruhi sel dan kromosom
nama natrium tetraborat
manusia dan dapat mengakibatkan
(NaB4O7.10H2O). Jika larut dalam
abnormalitas kromosom manusia dan
air akan menjadi hidroksida dan
menyebabkan cacat genetik
asam borat (H3BO3). Boraks atau
(Pongsavee, 2009).
asam boraks biasanya digunakan
untuk bahan pembuat deterjen dan Efek boraks pada makanan
antiseptik (Tubagus, et al, 2013). dapat memperbaiki struktur dan
tekstur makanan. Seperti contohnya
Mengonsumsi makanan yang
bila boraks diberikan pada bakso
mengandung boraks memang tidak
akan membuat bakso tersebut sangat
serta berakibat buruk secara
kenyal dan tahan lama, tetapi
langsung, tetapi boraks akan
makanan yang telah diberi boraks
menumpuk sedikit demi sedikit
dengan yang tidak atau masih alami,
karena diserap dalam tubuh.
sulit untuk dibedakan jika hanya
Seringnya mengonsumsi makanan
dengan panca indera, namun harus
yang mengandung boraks akan
dilakukan uji khusus boraks
menyebabkan gangguan otak, hati,
dilaboratorium (Depkes, 1993).
dan ginjal (Triastuti, et al, 2013).
Pengujian sampel di
Mengonsumsi boraks terus
laboratorium dilakukan secara dua
menerus dapat mengganggu
tahap yaitu: tahap pertama adalah
peristaltik usus, kelainan susunan
pengujian boraks secara kualitatif,
saraf, depresi, dan gangguan mental.
apabila hasil tahap pertama positif
Dosis tertentu mengakibatkan
dilanjutkan dengan pengujian tahap
degradasi mental, serta rusaknya
kedua yang terdiri dari tiga jenis
saluran pencernaan, ginjal, hati, dan
pengujian yaitu spektrofotometri,
pemanasan dan daya simpan. proses terbentuknya suatu senyawa
Analisis boraks pada makanan dapat baru akibat adanya interaksi antara
dilakukan dengan secara kualitatif dua atau lebih konstituen (Septiana,
dengan metode nyala api dan 2013).
kuantitatif dengan metode titrasi
METODELOGI
asam basa. Metode nyala api
dilakukan dengan menggunakan ALAT
H2SO4 pekat dan methanol. Jika
Alat-alat yang digunakan dalam
nyala api yang ditunjukkan berwarna
praktikum kali ini adalah cawan
hijau, maka sampel positif
penguap, kertas saring, korek api,
mengandung boraks. Selain uji
pipet tetes, sentrifugator, tabung
nyala, analisis kualitatif juga bisa
sentrifugasi, dan waterbath atau
dilakukan dengan menggunakan
penangas air.
kertas kunyit (tumerik) (Efrilia,
2016). BAHAN

Tujuan praktikum kali ini Bahan-bahan yang digunakna dalam


adalah untuk menentukan kandungan praktikum kali ini adalah Amonia,
boraks pada sampel makanan secara asam oksalat, asam sulfat, aquades,
kualitatif. Metode yang digunakan HCl 5 N, kurkumin 1%, methanol,
yaitu metode sentrifugasi dengan dan sampel yaitu bakso bermerk
Asam Sulfat dan Metanol serta Mawar.
menggunakan kertas tumerik. Prinsip
PROSEDUR
yang digunakan yaitu eksitasi
elektron dan kompleksasi. Eksitasi Metode Sentrifugasi dengan
elektron adalah suatu peristiwa Asam Sulfat dan Metanol
loncatan elektron dari tingkat energi Sebanyak 10 gram sampel
yang tinggi ke tingkat energi yang dihaluskan dan ditambahkan
rendah akibat dikenai energi lain dengan air hingga menjadi bubur.
(cahaya) (Nugraheni, et al, 2014). Sampel yang telah halus tersebut,
Sedangka kompleksasi adalah suatu kemudian dimasukkan ke dalam
tabung sentrifugasi dan dilakukan Cawan penguap kedua yang
sentrifugasi sampel selama 2 berisi supernatant kemudian
menit dengan kecepatan 3000 dikeringkan di atas penangas air.
rpm. Diambil supernatant sampel Lalu ditambahkan dengan HCl 5
dan dibagi ke dalam dua cawan N sampai larutan asam.
penguap. Cawan penguap Kemudian disaring dan
pertama yang berisi supernatant ditambahkan 4 tetes asam oksalat
kemudian dikeringkan di atas jenuh. Kemudian dicelupkan
penangas air. Lalu ditambahkan kertas tumerik (kertas saring
dengan Asam Sulfat dan yang sudah di celupkan dengan
Metanol. Dilakukan uji bakar dan larutan kurkumin). Amati
diamati warna nyala yg perubahan warna kertas tumerik
diberikan. Sampel positif tersebut. Kertas tumerik tersebut
mengandung boraks apabila kemudian diberikan uap
warna nyala yang dihasilkan ammonia dan diamati perubahan
berwarna hijau. warna pada kertas tumerik
tersebut. Sampel positif
Reaksi dengan Asam Oksalat mengandung boraks apabila
dan Kurkumin 1% dalam kertas tumerik berubah warna
Metanol dari kuning kemerahan menjadi
kehijauan.

HASIL PENGAMATAN

Pemeriksaan kualitatif boraks ( metode sentrifugasi dnegan asam sulfat


dan methanol )

No. Perlakuan Hasil


1 Dihaluskan 10 g sampel ke dan Didapatkan sampel telah
ditambah air hingga menjadi bubur dihaluskan
2 Disentrifugasi sampel dengan Didapatkan supernatant dari sampel
sentrifugator dengan kecepatan 3000
rpm selama 2 menit,lalu diambil
supernatannya
3 Sebagian supernatant dikeringkan Didapatkan larutan supernatant
diatas penangas hingga kering yang telah dikeringkan
4 Sebagian supernatant yang Didapatkan larutan supernatant
dikeringkan ditambahkan asam sulfat yang telah ditambahkan asam sulfat
dan methanol,lalu dibakar dan methanol
5 Diamati warna nyala yang terjadi Didapatkan warna nyala api orange
( tidka ada perubahan )

Reaksi dengan asam oksalat dan kurkumin 1 % dalam metanol

No. Perlakuan Hasil


1 Dimasukan sebagian supernatant Didapatkan larutan supernatant
lainnya,lalu ditambahkan HCl 5 N yang telah ditambahkan HCl 5 N
dan disaring
2 Ditambahkan 4 tetes asam oksalat Didapatkan supernatant yang telah
jenuh dan 1 ml kurkumin 1 % dalam ditambahkan asam oksalat dan
metanol kurkumin 1 % dalam methanol :
Kertas menjadi kecoklatan
3 Diuapkan di atas penangas air Didapatkan supernatant yang telah
diuapkan
4 Diberikan uap ammonia pada residu Didapatkan kertas kurkumin
mengalami perubahan warna
menjadi merah kecoklatan

PEMBAHASAN makanan. Boraks sering kali


digunakan sebagai bahan tambahan
Pada praktikum kali ini
pangan dengan tujuan untuk
dilakukan analisis kualitatif untuk
mengawetkan, serta juga dapat
identifikasi boraks pada sampel
membuat tekstur makanan menjadi dengan air hingga menjadi bubur.
lebih kenyal dan memperbaiki Sampel yang telah halus tersebut,
penampilan makanan. Penggunaan kemudian dimasukkan ke dalam
boraks pada produk pangan tabung sentrifugasi dan dilakukan
sebenarnya sangat tidak dianjurkan sentrifugasi sampel selama 2 menit
karena dapat berakibat fatal pada dengan kecepatan 3000 rpm. Tujuan
kesehatan tubuh yang dari dilakukannya sentrifugasi adalah
mengonsumsinya. Mengonsumsi untuk memperoleh supernatant dari
boraks dalam makanan tidak secara sampel yang akan dianalisis.
langsung berakibat buruk, namun Kemudian diambil supernatant
sifatnya terakumulasi (tertimbun) sampel dan dibagi ke dalam dua
sedikit demi sedikit dalam organ cawan penguap. Kedua cawan
hati, otak, ginjal dan testis. penguap yang berisi supernatant
kemudian dikeringkan di atas
Pengujian yang dilakukan
penangas air.
pada praktikum kali ini yaitu dengan
menggunakan metode uji nyala dan Pengujian yang pertama yaitu
kertas tumerik. Metode uji nyala uji nyala. Sampel yang telah
adalah salah satu metode pengujian dikeringkan di atas penangas air
untuk mengetahui apakah di dalam kemudian ditambahkan dengan
sampel makanan terdapat boraks atau Asam Sulfat dan Metanol. Dilakukan
tidak. Disebut uji nyala karena uji bakar dan diamati warna nyala yg
sampel yang digunakan dibakar, diberikan. Sampel positif
kemudian warna nyalanya mengandung boraks apabila warna
dibandingkan dengan warna nyala nyala yang dihasilkan berwarna
boraks asli. hijau. Pada reaksi nyala, sampel yang
positif mengandung boraks
Sampel yang digunakan yaitu
ditunjukkan dengan reaksi nyala
sampel bakso bermerk Mawar
yang berwarna hijau. Nyala dengan
yang ada dipasaran Jatinangor.
pinggiran hijau pada reaksi nyala
Pertama-tama sebanyak 10 gram
disebabkan oleh pembentukan metil
sampel dihaluskan dan ditambahkan
borat B(OCH3)3 atau etil borat Pengujian yang kedua yaitu
B(OC2H5)3. Reaksi pembentukan menggunakan kertas kurkumin.
metil borat dapat ditunjukkan dengan Pembuatan kertas tumerik ini yaitu
reaksi di bawah ini: kertas saring yang dicelupkan
dengan larutan perasan kunyit.
Na2B4O7 + H2SO4 + 5H2O 4H3BO3
+2Na+ + SO42-
Sampel yang telah dikeringkan di
atas penangas air kemudian
H3BO3 + 3CH3OH B(OCH3)3 + 3H2O
ditambahkan dengan HCl 5 N.
(Svehla, 1979). Tujuan ditambahkan HCl adalah
untuk meningkatkan kelarutan
boraks dan mempermudah
identifikasi, sehingga apabila pada
sampel mengandung boraks maka
akan lebih larut. Selain itu juga
penambahan HCl untuk memberikan
suasana asam. Pengujian harus
dilakukan dalam suasana asam
karena apabila dalam suasana basa,
kurkumin akan bereaksi dengan basa
sehingga akan dihasilkan hasil yang
Gambar 1. Hasil pengujian sampel positif palsu. Sehingga untuk
menggunakan Uji Nyala dengan membentuk yang lebih asam,
Asam Sulfat dan Metanol ditambahkan juga beberapa tetes
asam oksalat jenuh. Setelah
Dari hasil uji bakar,
diberikan asam oksalat, kemudian ke
didapatkan warna nyala yang
dalam sampel dicelupkan kertas
berwara kuning oranye dan tidak
tumerik (kertas saring yang sudah di
terlihat sedikitpun warna hijau pada
celupkan dengan kurkumin 1%).
api. Dari hasil tersebut dapat
Amati perubahan warna kertas
disimpulkan bahwa sampel bakso
tumerik tersebut. Sampel positif
yang dianalisis tidak mengandung
mengandung boraks apabila kertas
boraks.
tumerik berubah warna menjadi Pada identifikasi boraks
oranye kemerahan. Kertas tumerik dengan kertas kurkumin, dimana
tersebut kemudian diberikan uap adanya asam kuat akan merubah
ammonia dan diamati perubahan natrium tetraborat menjadi asam
warna pada kertas tumerik tersebut. borat yang akan bereaksi dengan
Sampel positif mengandung boraks kurkumin membentuk senyawa
apabila kertas tumerik berubah kompleks khelat merah rososianin.
warna dari oranye kemerahan Reaksi pembentukan senyawa
menjadi kehijauan. kompleks khelat merah rososianin
dapat ditunjukkan dengan reaksi di
bawah ini:

Gambar 3. Reaksi antara


Blanko ( Kontrol )
Asam Borat dengan Kurkumin

Dari hasil uji dengan kertas


kurkumin, didapatkan warna kuning
oranye kecoklatan dan ketika
diberikan dengan uap ammonia,
warna dari kertas kurkuminnya
menjadi oranye gelap. Dari kedua
Gambar 2. Perubahan warna pada
pengujian yang telah dihasilkan,
kertas kurkumin jika
dapat disimpulkan bahwa sampel
dibandingkan dengan blanko
bakso yang dianalisis tidak
(blanko belum diberi uap
mengandung boraks.
ammonia)
KESIMPULAN Nugraheni, N.T., Fadlilah, M., Nisa,
K., dan Puspita, N. 2011.
Dapat disimpulkan bahwa
Eksperiman Franck Hertz.
pada uji kualitatif yang telah
Tersedia online di
dilakukan, tidak terdapat boraks pada
web.unair.ac.id/admin/file/f_
sampel bakso bermerk Mawar.
41130_ph.docx [diakses
Hasil ini sesuai dengan peraturan
tanggal 1 Oktober 2017]
Permenkes No. 116/Menkes/Per/
X/1999 yang menyatakan bahwa Pongsavee, M. 2009b. Genotoxic
tidak boleh (dilarang) ada kandungan effects of borax on cultured
boraks pada makanan. lymphocytes. Southeast Asian
J. Trop. Med. Public Health.
40(2):411-418.
DAFTAR PUSTAKA
Saparinto, C. and Hidayati, D. 2006.
Depkes 41/MA/93. 1993. Identifikasi Bahan Tambahan Pangan.
Boraks dalam Makanan. edisi ke-1. Yogyakarta:
dalam: Metode .Analisis. Kanisius
Pusat Pemeriksaan Obat dan
Septiana. 2013. Potensi Jus Jeruk
Makanan. Direktorat Jendral
Nipis sebagai Bahan
Pengawasan Obat dan
Pengkhelat dalam proses
Makanan. Jakarta:
pemurnian Minyak Nilam
Departemen Kesehatan RI
dengan Metode
Efrilia, M. 2016. Identifikasi Boraks Kompleksiometri. Jurnal
dalam Bakso di Kelurahan Teknologi Kimia dan Industri
Bahagia Bekasi Utara Jawa Vol. 2 No. 2
Barat dengan Metode Analisa
Svehla. 1979. Buku Ajar Vogel:
Kualitatif . Jurnal Ilmiah
Analisis Anorganik
Ibnu Sina, Vol 1(1), hal. 113-
Kuantitatif Makro dan
120
Semimikro. Jakarta: PT.
Kalman Media Pusaka
Triastuti, E., Fatimawali, dan Tubagus, I., Citraningtyas, G., dan
Runtuwene, M. R. 2013. Fatimawali. 2013.
Analisis Boraks pada Tahu Identifikasi dan Penetapan
yang Diproduksi di Kota Kadar Boraks dalam Bakso
Manado. Pharmacon Jurnal Jajanan di Kota Manado.
Ilmiah Farmasi Vol. 2 No. Pharmacon Jurnal Ilmiah
01. Fakultas MIPA Unsrat Farmasi Vol. 2 No. 04.
Manado Fakultas MIPA Unsrat
Manado

Anda mungkin juga menyukai