V. CARA KERJA
a. Pasien ditidurkan diatas meja operasi dengan sebelumnya diberikan premedikasi
di Ruang Persiapan oleh bagian anestesi.
b. Dilakukan anestesi oleh Dokter Anestesi.
c. Dilakukan toilet pada daerah operasi dengan Alkohol 70%, kemudian dengan
Betadine.
d. Pasien ditutup dengan duk steril kecuali daerah operasi.
e. Dilakukan irisan pada daerah perut 1 cm diatas SOP ke arah pusat sepanjang 10
cm atau irisan melintang (pfanen style), kemudian irisan diperdalam lapis demi lapis
(subkutis, fasia, otot, peritoneum parietale).
f. Setelah peritoneum dibuka, pasang tampon usus, dilakukan pembukaan pada
plika vesikouterina, kemudian kandung kencing disisihkan sejauh mungkin ke
kaudal.
g. Dilakukan irisan pada segmen bawah rahim kemudian dilebarkan secara tumpul.
h. Tangan kiri operator memegang kepala janin (presentasi kepala), mencari kaki
janin, kemudian melakukan ekstraksi (pada presentasi bokong dan letak lintang),
setelah janin lahir dilakukan pemotongan tali pusat (diantara dua klem), muka bayi
diusap untuk membersihkan lender, kemudian janin diserahkan kepada perawat /
dokter perinatologi untuk Resusitasi.
i. Plasenta secara manual, kemudian disuntikkan 10 unit Oksitosin intra mural.
j. Sudut perdarahan kanan dan kiri diklem, kemudian diikat dengan benang kromik.
k. Segmen bawah rahim dijahit dua lapis secara satu-satu atau kros, kemudian plika
vesikouterina dijahit secara jelujur.
l. Tampon usus diangkat, kavum abdominal dibersihkan, control perdarahan.