Anda di halaman 1dari 11

I.

Sistem Transportasi pada Tubuh Manusia

Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan
pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi pada
manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran
darah yaitu jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga
peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe. Pada hewan alat
transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah
dan bagian-bagiannya, sedangkan alat transportasi pada tubuh manusia adalah jantung dan
pembuluh darah.

a. Jantung

Alat utama pada peredaran darah manusia adalah jantung sebagai motor penggerak dan
pembuluh darah sebagai saluran untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Jantung adalah otot
yang sangat kuat dan jantung itu seperti dua buah pompa yang berdampingan kiri dan kanan.
Jantung manusia terdiri dari empat ruang yaitu serambi kiri dan serambi kanan, selanjutnya bilik kiri
dan bilik kanan. Kempat bagian ini berfungsi spesifik dalam system peredaran darah. Serambi kanan
menerima darah dari seliruh tubuh yang banyak mengandung banyak karbon dioksida, sedangkan
serambi kiri menerima darah dari paru-paru yang banyak mengandung oksigen. Bilik kanan
merupakan bagian jantung yang menerima darah dari serambi kanan dan memompakan menuju
paru-paru, sedangkan bilik kiri menerima darah dari serambi kiri yang kaya oksigen dan
memompakannya keseluruh tubuh

b. Darah

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup tingkat tinggi kecuali
tumbuhan, yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap
virus atau bakteri.

Darah juga merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena
berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki kegunaan yang lainnya untuk menunjang
kehidupan. Darah yang terdapat dalam tubuh manusia seperti sel darah merah (eritrosit), sel darah
putih (leukosit), keeping darah (trombosit), plasma darah (cairan darah).

Darah memiliki bebrapa fungsi yang bergunan bagi tubuh manusia, antara lain :

Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah.
Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang
dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea
dikeluarkan melalui ginjal.
Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang
dilakukan oleh plasma darah.
Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah.
Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah
putih.
Menutup luka yang dilakukan oleh keping-keping darah.Menjaga kestabilan suhu
tubuh.

II. Macam-Macam Kelainan pada Sistem Transporasi


Tubuh Manusia

A. Kelainan pada Jantung

1. Jantung Koroner
Penyakit Jantung Koroner adalah suatu penyakit yang terjadi ketika ada
penyumbatan parsial aliran darah ke jantung. Penyakit ini terjadi ketika pasokan darah yang
kaya oksigen menuju otot jantung terhambat oleh plak pada arteri koroner.
Pada dinding pembuluh arteri dapat terjadi kondisi
ateroskelosis, yaitu penumpukan kolesterol dan substansi lainnya
yang semakin bertambah sehingga mempersempit ruang arteri.
Tumpukan ini disebut plak. Sejatinya plak sudah bersarang di
dinding arteri sejak seseorang masih muda. Makin tinggi usia
seseorang, makin menumpuk plak di lokasi yang sama.
Plak sendiri mengeluarkan zat kimia yang membuat dinding
bagian dalam dari pembuluh menjadi lengket. Pada saat bersamaan, darah memuat sel-sel
inflamasi, lipoprotein, dan kalsium. Zat-zat ini kemudian akan menempel di dinding
pembuluh darah sehingga membuat timbunan plak makin banyak.
Makin besar plak, makin sempit arteri koroner sehingga suplai darah kaya oksigen
ke jantung kian menipis. Plak juga dapat pecah dan kemudian menyumbat sebagian besar
hingga seluruh aliran darah pada pembuluh arteri. Bila hambatan aliran darah ini terjadi
pada arteri koroner, maka dapat terjadi serangan jantung.

2. Gagal Jantung
Gagal jantung atau heart failure adalah kondisi saat otot jantung menjadi sangat
lemah sehingga tidak bisa memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini dikenal
juga dengan istilah gagal jantung kongestif. Terjadinya gagal jantung biasanya dipicu oleh
masalah kesehatan, seperti:
Penyakit jantung koroner.
Aritmia atau gangguan ritme jantung.
Kardiomiopati atau gangguan otot jantung.
Kerusakan pada katup jantung
Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Hipertiroidisme atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif.

Ada empat jenis gagal jantung, di antaranya:


Gagal jantung sebelah kiri (ventrikel kiri jantung tidak dapat memompa darah
dengan baik ke seluruh tubuh menyebabkan tubuh kekurangan darah yang
mengandung oksigen).
Gagal jantung sebelah kanan (kerusakan pada ventrikel kanan jantung yang
menyebabkan proses pengambilan oksigen di dalam paru-paru oleh darah tidak
berjalan dengan baik).
Gagal jantung sistolik (otot jantung tidak dapat berkontraksi dengan baik sehingga
proses penyaluran darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh menjadi
terganggu).
Gagal jantung diastolik (jantung sulit terisi darah akibat kekakuan pada otot organ
tersebut).

3. Perikarditis
Perikarditis adalah iritasi dan peradangan pada membran tipis berbentuk kantong
yang melapisi jantung (perikardium). Perikardium terdiri dari 2 lapisan yang dipisahkan
oleh ruang berisi sejumlah kecil cairan, sehingga kedua lapisan ini tidak saling bergesekan.
Fungsi perikardium adalah untuk menjaga letak jantung dan membantu kerja organ
tersebut.
Sekitar 5 persen pasien dengan keluhan nyeri dada,
disebabkan oleh perikarditis. Penyakit ini cenderung diderita oleh
pria, dan dapat terjadi pada segala usia. Namun demikian,
perikarditis paling banyak ditemukan terjadi pada usia 20 sampai
50 tahun.
Kasus perikarditis seringkali ringan, sehingga dapat pulih
hanya dengan istirahat dan pengobatan sederhana. Namun untuk
kasus yang lebih serius, keluhan dapat berlangsung selama
beberapa hari sampai beberapa bulan.

4. Penyakit Katup Jantung


Penyakit katup jantung adalah penyakit yang muncul akibat adanya kelainan atau
gangguan pada salah satu atau lebih dari keempat katup jantung di atas sehingga darah
sulit mengalir ke ruangan atau pembuluh darah selanjutnya, atau sebagian aliran berbalik
ke area sebelumnya.
Katup jantung bekerja tiap kali jantung manusia berdetak.
Katup mitral dan katup trikuspid terbuka bersamaan dengan
darah yang masuk ke dalam bilik jantung, kemudian kedua katup
menutup kembali. Bilik jantung kemudian memompa darah
keluar melalui katup pulmonal dan aorta yang kemudian menutup
setelah darah keluar dari kedua bilik jantung. Mekanisme yang
berulang ini dapat terganggu ketika katup jantung tidak dapat
bekerja dengan baik.
5. Cardiomyopathies
Gangguan otot jantung yang ditandai dengan adanya pembesaran atau pengecilan
jantung secara tidak normal sehingga jantung menjadi kaku. Akibatnya jantung bisa
melemah sehingga jantung memompa secara tidak normal. Tanpa penanganan lebih lanjut
bisa berakibat gagal jantung atau jantung bisa berdetak tidak normal.

6. Kardiomiopati
Penyakit ini adalah karena adanya kerusakan atau gangguan pada otot jantung
sehingga dinding-dinding jantung menjadi tidak bergerak secara sempurna ketika
memompa darah dan menyedot darah. Penderia kardiomiopati pun memiliki risiko tinggi
untuk mengidap arritmatia dan gagal jantung.

7. Penyakit Jantung Rematik


Penyakit jantung rematik merupakan penyakit jantung yang disebabkan karena kerusakan
katup jatung yang diakibatkan oleh demam rematik. Bakteri streptokokus adalah salah satu
penyebabnya.

8. Lemah Jantung
Kardiomiopati (lemah jantung) adalah penyakit yang berhubungan dengan
miokardium atau otot jantung dimana terdapat kelainan pada otot jantung secara struktur
dan fungsi tanpa adanya penyakit jantung koroner, hipertensi, atau kelainan katup jantung.
Bila penyakit ini terbatas hanya pada kelainan
atau kerusakan otot jantung, maka keadaan ini
disebut kardiomiopati primer. Bila
kardiomiopati disebabkan oleh penyakit lain
yang mengakibatkan kelainan pada otot
jantung, keadaan ini disebut kardiomiopati
sekunder.

B. Kelainan pada Sistem Peredaran Darah

1. Anemia
Anemia adalah suatu kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah yang mengandung
hemoglobin untuk menyebarkan oksigen ke seluruh organ tubuh. Dengan kondisi tersebut,
penderita biasanya akan merasa letih dan lelah, sehingga tidak dapat melakukan aktivitas
secara optimal.
Anemia dapat terjadi dalam jangka waktu pendek maupun panjang, dengan tingkat
keparahan ringan sampai berat. Anemia terjadi pada saat tubuh kekurangan sel darah
merah sehat yang mengandung hemoglobin.
2. Hemofilia
Hemofilia adalah kelainan yang bersifat genetis.Penderita tidak mampu melakukan
proses pembekuan darah pada saat luka atau pembuluh darahnya pecah, atau proses
pembekuannya sangat lama sehingga darah terus mengalir.
Hal ini terjadi karena tubuh tidak memiliki faktor pembeku darah, seperti AHG
(AntiHemophilic Globulin) atau PTC (Plasma Thromboplastin Component).Hemofili dapat
diatasi dengan cara transfusidarah selama penderita mengalami pendarahan

3. Leukemia
Leukemia ditandai dengan meningkatnya jumlah leukosit secara tajam,mencapai1
juta per mm darah atau lebih.Keadaan inisangat berbahaya karena sel-sel pada sumsum
tulang yang menghasilkan eritrosit digantikan oleh leukosit sehingga menghambat
pembentukan eritrosit. Untuk mengatasi leukemia, selain pemberian obat-obatan, pasien
diberitransfusidarah atau dilakukan transplantasisumsum tulang belakang.

4. Varises
Varises adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena).Dapat terjadidi bagian
bawah kakidan disekitar lutut.Varises disekitar dubur disebut hemoroid.Hal ini terjadi
karena katup-katup pada pembuluh balik tidak dapat menutup dengan sempurna dan
lemahnya dinding pembuluh darah

5. Hipertensi
Hipertensi (tekanan darah tinggi) dan hipotensi (tekanan darah rendah) merupakan
kelainan pada tekanan darah.Hal inidisebabkan oleh kekentalan darah diatas normal atau
dibawah normal.Kekentalan darah dipengaruhi oleh kandungan garam dan gula dalam
darah.Jika darah terlalu kental, alirannya lambat sehingga jantung harus memompa lebih
kuat.Oleh karena itu, terjaditekanan darah tinggi.Keadaan inidapat diperbaikidengan cara
mengurangiasupan garam dan gula ke dalam tubuh.

6. Aterosklerosis
Aterosklerosis disebabkan oleh tumpukan lemak di bagian bawah lapisan dinding
arteri. Aterosklerosis bisa terjadi di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya, dan lengan
serta tungkai. Jika aterosklerosis terjadi di arteri yang menuju otak (arteri karotid), maka
bisa menyebabkan stroke. Jika arterosklerosis terjadi dalam arteri yang menuju jantung
(arteri koroner), maka bisa menyebabkan serangan jantung. Aterosklerosis bermula saat sel
darah putih (leukosit) pindah dari aliran darah ke dinding arteri dan berubah menjadi sel-sel
penumpuk lemak.Penumpukan ini menyebabkan penebalan di lapisan arteri.

7. Polisitemia Vera
Polisitemia Vera adalah salah satu jenis gangguan pada sumsum tulang. Penyakit ini
termasuk langka dan lebih sering dialami oleh pria dibandingkan dengan wanita.
Pada kondisi normal, tubuh kita mengatur dan menentukan jumlah sel-sel darah
yang akan diproduksi sesuai yang dibutuhkan. Jika Anda mengidap polisitemia vera, gen
JAK2 yang Anda miliki mengalami mutasi, sehingga sel-sel sumsum tulang akan memroduksi
sel darah merah secara berlebihan.
Penyebab di balik mutasi tersebut belum diketahui secara pasti. Namun risiko
polisitemia vera akan meningkat seiring bertambahnya usia, khususnya pada orang berusia
di atas 60 tahun.

8. Thalasemia
Thalasemia adalah kelainan darah yang diturunkan yang mana tubuh tidak
memproduksi cukup hemoglobin sehingga mengakibatkan jumlah hemoglobin di dalam
tubuh sedikit. Hemoglobin adalah protein pembentuk sel darah merah yang berguna untuk
mengikat oksigen dan membawanya ke seluruh tubuh. Saat tubuh kekurangan hemoglobin,
sel darah merah tidak bisa berfungsi dengan baik dan hanya dapat hidup untuk waktu yang
pendek.
Karena sedikitnya sel darah merah sehat yang beredar ke seluruh tubuh, maka
oksigen yang diantarkan ke seluruh tubuh tidak cukup dan mengakibatkan seseorang
terkena anemia dengan gejala mudah merasa lelah, lemah, dan bahkan sesak napas. Orang
dengan thalasemia dapat mengalami anemia ringan ataupun berat. Anemia berat dapat
mengakibatkan kerusakan organ dan mengakibatkan kematian.

III. Teknologi untuk Mengatasi Gangguan dan Kelainan pada Sistem Transportasi
Manusia

1. Ekokardiograf (Echocardiography, ECG)

Ekokardiografi adalah sebuah alat yang dapat mengeluarkan gelombang suara


ultrasonik atau USG untuk menilai jantung. Ekokardiografi dapat menilai struktur dan fungsi
jantung dengan akurat. Namun, Sobat harus membedakan ekokardiografi ini dengan
elektrokardiografi atau yang sering disebut EKG atau rekam jantung.

Dengan ekokardiografi, kita dapat menilai fungsi dan struktur jantung secara
langsung atau real-time. Dengan alat ini kita dapat melihat apakah fungsi jantung baik -
apalagi jika pasca serangan jantung-, bagaimana gerakan katup jantung, bagaimana dinding
jantung, dan bagaimana aliran cairan yang mengalir di ruangan jantung.
Alat ekokardiografi terdiri dari probe yang akan disentuhkan ke tubuh, kemudian
terhubung dengan kabel, dan masuk ke dalam mesin yang berlayar. Probe ini pertama akan
mengeluarkan gelombang suara ultrasonik yang akan masuk ke dalam tubuh dan memantul
lagi dan akhirnya diinterpretasi atau diubah ke dalam bentuk gambar di layar mesin.

2. Angioplasti

Angioplasti adalah prosedur untuk


membuka penyumbatan atau penyempitan
pembuluh darah jantung karena timbunan
lemak (plak). Setelah menjalani angioplasti,
harapan hidup seseorang yang pernah atau
berisiko mengalami serangan jantung dapat
meningkat dan risiko untuk serangan jantung
berikutnya dapat berkurang.

Pada umumnya angioplasti berperan


meningkatkan aliran darah pada jantung. Mekanisme ini dilakukan dengan memasukkan
dan menggembungkan balon kecil di bagian pembuluh darah yang tersumbat untuk
membantu memperluas salurannya. Prosedur ini sebenarnya termasuk umum dalam
penanganan penyakit jantung, terutama pada pasien di atas 65 tahun.

Prosedur ini kerap dikombinasikan dengan penempatan tabung kawat kecil yang
disebut dengan stent. Sebagian stent dilapisi obat-obatan yang membantu menjaga aliran
darah dalam pembuluh darah tetap terbuka. Penempatan stent bertujuan membuka
dinding pembuluh darah dan mencegahnya kembali menyempit.

Angioplasti dilakukan dengan membuat sayatan kecil pada kulit lengan, kaki, atau
pergelangan tangan, sehingga kateter kecil dapat dimasukkan ke dalam pembuluh darah
menuju pembuluh darah jantung yang tersumbat atau menyempit. Balon di ujung kateter
kan digembungkan dan dikempiskan beberapa kali pada pembuluh darah tersebut, sampai
dinding pembuluh benar-benar mengembang. Lalu kateter dikeluarkan. Nyeri dada bisa
terjadi selama proses angioplasti karena saat balon dikembangkan, aliran darah ke jantung
sedikit terhambat. Selama menjalani prosedur, pasien akan dibius tapi tetap sadar dan alat
rekam jantung akan memonitor denyut jantung pasien.

3. Operasi Bypass Jantung

Operasi bypass umumnya dijalankan untuk mengatasi penyempitan pembuluh


darah akibat penyumbatan plak. Meski berisiko, tetapi tindakan operasi yang sukses
dapat memperpanjang usia pasien hingga 10 tahun atau lebih.

Arteri yang menyuplai darah ke jantung dapat mengalami penyempitan dan


pengerasan yang disebut aterosklerosis. Pasien yang mengalami aterosklerosis di arteri
koroner disebut menderita penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner dapat
berakibat pada serangan jantung jika tidak ditangani. Hal ini dikarenakan pembentukan
bekuan darah akibat aliran darah yang melambat. Bekuan ini juga turut berkontribusi
pada terhentinya aliran darah.
Kondisi ini umumnya diiringi gejala-
gejala seperti sesak napas, detak jantung tidak
teratur, dan nyeri dada yang terindikasi sebagai
angina. Orang-orang yang lebih berisiko
mengalaminya adalah mereka yang obesitas,
perokok berat, dan juga yang mengonsumsi
banyak lemak.

Proses operasi bypass atau coronary


artery bypass grafting (CABG) yang memakan
waktu kurang lebih 3-6 jam ini bertujuan
mengalirkan lebih banyak oksigen dan darah ke
jantung. Selain membantu menurunkan risiko serangan jantung dan meredakan gejala
angina, umumnya seseorang yang menjalani operasi bypass dapat bertahan hidup
hingga 10 tahun tanpa keluhan.

4. Pemindaian dengan bahan radioaktif

Pemindaian dengan bahan radioaktif ini merupakan cara yang sangat aman untuk
mendeteksi penyakit jantung. Pada dasarnya metode ini dilakukan untuk mengetahui aliran
darah di arteri jantung dan untuk mengetahui fungsi ventrikel.

Diketahui bahwa pasien yang disuntik dengan bahan radioaktif yang tidak
berbahaya. Kemudian, pasien berbaring dan di bagian jantung diperiksa dengan detektor
gamma. Detektor akan merekam gambar jantung dan dari rekaman tersebut dapat dibuat
foto polariodnya.

Namun hal yang mungkin tidak enak ataupun tidak nyaman dalam metode ini
hanya terletak alat apa yang digunakan, sebab metode ini menggunakan jarum untuk
proses penyuntikkan jadi jarum suntik ini saja yang menjadi suatu ketidaknyaman pada
pasien.

Apabila pasien tersebut phobia pada jarum. Namun jarum yang digunakan tidaklah
berbahaya dan pastinya sudah steril. Dalam metode ini hamper tidak ada mengalami
komplikasi. Sebab metode ini digunakan untuk memeriksa rasa nyeri dada atau memastikan
hasil uji dari penggunaaan metode lain, dan memeriksa hasil terapi jantung atau disebut
operasi bypass.

5. Golongan darah dan pengujian keturunan

Golongan darah merupakan sifat yang diwariskan . oleh sbab itu, go,ongan darah
ayah dan ibu dapat digunakan sebagai penentu golongan darah anak. Sebaliknya golongan
darah anak dapat digunakan untuk memprediksi golongan darah orantuanya jika terjadi
sengketa mengenai siapaorang tua dari seorang anak yang diperebutkan
6. Transplantasi jantung

Transplantasi jantung adalah Mengganti jantung pasien yang sudah Rusak dengan
jantung baru yang masih baik. Keberhasilan transplamtasi Jantung pertama kali dilakukan
pada 3 Desember 1967. Dr. Christian Barnard mengambil jantung Seorang pasien yaitu
Louis Washkansky yang rusak dan Menggantinya dengan jantung yang masih baik Dari
seorang Wanita yang Meninggal akibat Kecelakaan.. operasi ini Merupakan cikal bakal
berkembangnya transpalantasi Jantung. Sampai saat ini telah Banyak berhasil Dilakuakan
Transplantasi Jantung.

7. Kemoterapi

Terapi ini mengandalkan kemampuan dari obat-obat khusus untuk menghancurkan


sel-sel kanker yang menyerang tubuh. Obat tesebut bekerja dengan memperlambat
maupun menghentikan pertumbuhan sel kanker. Bagaimanapun, pasien kanker perlu
mempertimbangkan terapi dengan cermat sebelum mereka menjalani tindakan tersebut.
Ini karena kemoterapi juga dapat membahayakan sel-sel sehat yang membagi diri dengan
cepat, tidak hanya sel ganas. Termasuk sel yang membuat rambut untuk dapat tumbuh
serta sel-sel yang melapisi mulut dan usus. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya efek
samping seperti hilangnya rambut dan nyeri perut berat selama menjalani pengobatan.

8. Transplantasi Sel Punca (stem cell)

Sel punca atau stem cell disebut-disebut sebagai metode pengobatan baru bagi
pengidap penyakit kronis, seperti kanker. Dibalik potensi besar yang diharapkan dari sel
punca, metode ini masih banyak diperdebatkan dan informasinya belum tersebar luas.

Peran utama sel punca dalam pengobatan adalah sebagai bahan transplantasi.
Transplantasi sel punca dijalankan dengan menanamkan sel-sel punca sebagai sel sehat
untuk menggantikan sel yang rusak dan digunakan untuk menangani penyakit tertentu.

Sel-sel punca sendiri adalah sel induk di mana sel-sel lain yang lebih terspesialisasi
berasal. Sel ini akan membelah untuk membentuk sel-sel lain yang disebut sel anak.
Pembelahan dapat terjadi di dalam tubuh atau laboratorium. Sel-sel anak ini kemudian
dapat terbentuk ke dalam dua jenis, yaitu sel punca baru (proses memperbanyak diri) atau
sel dengan fungsi khusus (proses diferensiasi). Sel fungsi khusus meliputi sel otak, sel darah,
serta tulang, dan otot jantung.

9. Operasi Jantung Laser

Transmyocardial Laser Revascularization (TMLR) adalah operasi jantung yang


dilakukan apabila perawatan terhadap penyakit jantung sebelumnya, tidak mengalami
kemajuan.

Pada operasi jantung laser, dokter akan memberikan radiasi level rendah untuk
membuat saluran melalui otot jantung, kemudian masuk ke ruang kiri bawah jantung, atau
biasa disebut di dunia kedokteran jantung sebagai ventrikel kiri. Prosedur ini dilakukan
menggunakan laser karbondioksida, yang kemudian menumbuhkan arteri koroner baru
yang kemudian dapat menggantikan arteri koroner yang telah rusak.

Prosedur ini bukan tindakan pertama untuk penyakit jantung koroner. Biasanya
untuk jantung koroner, dilakukan penanganan lain seperti pemasangan ring jantung atau
pembuat bypass. Bila penanganan konvensional gagal, maka operasi laser baru dipilih
sebagai jalan alternatif dalam mengatasi jantung koroner.
Daftar Pustaka
https://www.deherba.com/5-jenis-operasi-jantung.html

http://www.alodokter.com/mengganti-sel-yang-rusak-dengan-transplantasi-sel-punca

https://awirku.wordpress.com/2010/12/25/teknologi-yang-terkait-dengan-sistem-
peredaran-darah/

http://gr33nleaf.blogspot.co.id/2011/12/teknologi-pada-sistem-peredaran-darah.html

http://pembuluhdarah.com/macam-macam-penyakit-pembuluh-darah/

http://wildan-archibald.blogspot.co.id/2012/05/makalah-sistem-peredaran-darah.html

http://www.pelajaran.co.id/2016/17/13-penyakit-dan-gangguan-pada-jantung-dengan-
penjelasan-lengkap.html

Anda mungkin juga menyukai