Anda di halaman 1dari 10

Otot jantung adalah jenis otot lurik tidak sadar yang ditemukan di dinding jantung, khususnya myocardium.

Otot jantung adalah satu dari tiga jenis otot, yang lainnya adalah otot lurik dan otot polos. Sel-sel yang meliputi otot jantung, disebut cardiomyocyte atau sel otot myocardiocyteal, dapat berisi satu, dua, tiga dan empat inti sel (tiga atau empat sangat jarang).[1][2] kontraksi yang terkoordinasi dari sel otot jantung di jantung memompa darah keluar dari serambi and bilik ke pembuluh darah dari kiri/tubuh/sistemik dan kanan/paru-paru. Tindakan yang kompleks ini membentuk sistol pada jantung. Sel-sel pada otot jantung, seperti semua jaringan pada tubuh, bergantung dengan suplai darah yang cukup untuk mengirim oksigen dan nutrisi dan untuk membuang produk sisa seperti karbon dioksida.

s Langsung ke: navigasi, cari Jantung

Gambar penampang melintang jantung manusia

Latin Sistem organ

Cor Kardiovaskular

Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.

Daftar isi

1 Permukaan Jantung 2 Struktur internal jantung 3 Cara Kerja Jantung 4 Seputar Kesehatan Jantung o 4.1 Penyakit Jantung 4.1.1 Serangan Jantung o 4.2 Penanggulangan 5 Referensi 6 Lihat pula

7 Pranala luar

Permukaan Jantung

Bagian-bagian dari jantung Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga torakik, di balik tulang dada. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri. Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung. Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara serambi & bilik jantung.

Struktur internal jantung


Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri. Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas dan memerlukan gaya yang lebih besar untuk mensuplai peredaran darah besar, khususnya pembuluh aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Tiap serambi dan bilik pada masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup

berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup bikuspidalis (katup berdaun dua).

Cara Kerja Jantung


Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru. Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri melalui katup bikuspidalis/mitral, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. dan sebagainya.

Seputar Kesehatan Jantung


Jantung merupakan salah satu organ terpenting tubuh, kelainan pada jantung dapat beresiko kematian. Masalah pada jantung dibagi karena kegagalan organ jantung seringkali hampir menjadi dua bagian, yaitu penyakit jantung dan serangan jantung.

Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain:

Otot jantung yang lemah. Ini adalah kelainan bawaan sejak lahir. Otot jantung yang lemah membuat penderita tak dapat melakukan aktivitas yang berlebihan, karena pemaksaan kinerja jantung yang berlebihan akan menimbulkan rasa sakit di bagian dada, dan kadangkala dapat menyebabkan tubuh menjadi nampak kebiru-biruan. Penderita lemah otot jantung ini mudah pingsan. Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur. Penyakit ini juga membuat penderita tidak dapat melakukan aktivitas yang berat,

karena aktivitas yang berat hampir dapat dipastikan akan membuat tubuh penderita menjadi biru dan sesak napas, walaupun tidak menyebabkan rasa sakit di dada. Ada pula variasi dari penyakit ini, yakni penderitanya benar-benar hanya memiliki satu buah serambi. Serangan Jantung Serangan jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung sama sekali tidak berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan sering disebut gagal jantung. Penyebab gagal jantung bervariasi, namun penyebab utamanya biasanya adalah terhambatnya suplai darah ke otot-otot jantung, oleh karena pembuluh-pembuluh darah yang biasanya mengalirkan darah ke otot-otot jantung tersebut tersumbat atau mengeras, entah oleh karena lemak dan kolesterol, ataupun oleh karena zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang berlebihan yang mengandung Phenol Propano Alanin (ppa) yang banyak ditemui dalam obatobat seperti Decolgen, dan nikotin. Belakangan ini juga sering ditemukan gagal jantung mendadak ketika seseorang sedang beraktivitas, seperti yang menyerang beberapa atlet-atlet sepak bola ternama di dunia di tengah lapangan sepak bola[1]. Biasanya hal itu disebabkan oleh pemaksaan aktivitas jantung yang melebihi ambang batas, atau kurangnya pemanasan sebelum melakukan olah raga. Makanan juga menjadi penyebab utama terjadinya serangan jantung, terutama makanan cepat saji (junk food). Para penelti dari McMaster University, Kanada, menemukan hasil bahwa orang yang banyak mengonsumsi makanan yang digoreng, cemilan bergaram, dan daging memiliki risiko serangan jantung lebih dari 35 persen lebih besar dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi sedikit atau tidak mengonsumsinya[2].

Penanggulangan
Tidak ada penanggulangan yang lebih baik untuk mencegah penyakit dan serangan jantung, di samping gaya hidup sehat (seperti sering bangun lebih pagi, tidak sering tidur terlalu larut malam, dan menghindari rokok dan minuman beralkohol), pola makanan yang sehat (memperbanyak makan makanan berserat dan bersayur, serta tidak terlalu banyak makan makanan berlemak dan berkolesterol tinggi), dan olah raga yang teratur dan tidak berlebihan. Namun, ada beberapa zat yang dipercaya mampu memperkecil atau memperbesar risiko penyakit dan serangan jantung, di antara lain:

Beberapa peneliti menyebutkan bahwa zat allicin di dalam bawang putih ternyata dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa oleh khasiat zat allicin, ketegangan pembuluh darah berkurang 72%[3]. Namun beberapa peneliti lain ada juga yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara bawang putih dengan kesehatan jantung. Dalam studi yang dilakukan pada 90 perokok berbadan gemuk, para peneliti Eropa mendapati bahwa tambahan bubuk bawang putih selama 3 bulan tak memperlihatkan perubahan dalam kadar kolesterol mereka atau beberapa tanda lain risiko penyakit jantung[4]. Studi membuktikan bahwa mengurangi merokok tidak mengurangi risiko penyakit jantung. Untuk benar-benar mengurangi risiko penyakit jantung, seseorang harus benar-benar berhenti merokok [5].

Penemuan yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology mengungkapkan konsumsi suplemen Vitamin C dapat mengurangi risiko penyakit jantung[6]. Penelitian menunjukkan, mengurangi konsumsi garam dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Konsumsi garam dapat meningkatkan tekanan darah. Pada percobaan diet rendah garam menunjukkan risiko penyakit jantung hingga 25% dan risiko serangan jantung hingga 20% Konsumsi makanan-makanan yang dapat menjaga kesehatan jantung seperti Salmon, Tomat, Minyak Zaitun, Gandum, Almond, dan Apel, habatussauda dan obat herbal lainnya

Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut.

Berikut ini adalah lima petunjuk tersembunyi yang bisa menjadi penanda munculnya gangguan pada jantung. Apabila Anda mengalami dua atau lebih gejala seperti dibawah ini secara bersamaan, Goldstein menganjurkan untuk segera pergi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut : 1. Nyeri leher Apakah Anda pernah merasa nyeri otot yang berkepanjangan pada bagian leher? Waspadai bila nyeri in tak kunjung hilang. Pascaserangan jantung, beberapa pasien mengingat kalau mereka sebelumnya merasakan nyeri dan tegang pada leher. Mereka seringkali tak memperhatikan gejala ini karena mereka hanya fokus pada gejala-gejala yang lebih dramatis seperti nyeri akut di sekitar dada, bahu, dan lengan. "Perempuan khususnya lebih kecil kemungkinannya mengalami gejala seperti ini, dan lebih mungkin untuk merasa nyeri mendadak disertai rasa sesak di bagian bahu dan bagian bawah leher," kata Margie Latrella, seorang perawat dan juga penulis dari Women Cardiology Center, New Jersey. Rasa sakit juga dapat merambat ke sisi kiri bagian tubuh, bahu kiri dan lengan. Apa yang terjadi? Saraf dari jaringan jantung yang rusak mengirimkan sinyal rasa sakit yang naik turun pada ruas tulang belakang yang dalam waktu bersamaan merambat ke sarafsaraf di sekitar leher dan bahu. 2. Problem seksual Pria dengan gangguan ereksi biasanya mempunyai masalah dengan penyakit pembuluh darah koroner. Survei terhadap pria di Eropa menunjukkan, mereka yang dirawat karena penyakit jantung dua dari tiga di antaranya menderita disfungsi ereksi selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya didiagnosis memiliki masalah dengan jantung. Menurut Goldstein, beberapa penelitian terbaru yang menguji hubungan antara disfungsi ereksi dan penyakit kardiovaskuler juga semakin meyakinkan. Tak heran bila kini para dokter mempertimbangkan untuk juga mengatasi masalah kardiovaskuler ketika pria mengeluhkan disfungsi ereksi.

"Dalam beberapa tahun terakhir, telah ada bukti yang cukup jelas bahwa ada risiko substansial peningkatan serangan jantung dan kematian pada pasien dengan disfungsi ereksi," kata Goldstein. Apa yang terjadi ? Seperti halnya pembuluh darah di sekitar jantung yang dapat menyempit dan mengeras, hal sama juga dapat terjadi pada pembuluh yang meyuplai darah ke bagian penis. Karena pembuluh darah di sekitar penis lebih kecil, pembuluh-pembuluh ini bisa mengalami kerusakan yang lebih cepat -- bahkan tiga atau empat tahun lebih cepat sebelum penyakit jantung terdeteksi. 3. Pusing, pingsan, atau sesak napas Sebuah studi yang dipublikasikan Circulation: Journal of the American Heart Association, menyebutkan lebih dari 40 persen perempuan melaporkan bahwa mereka cenderung mengalami sesak napas di saat sebelum terjadinya serangan jantung. Anda mungkin akan merasakan tak bisa bernafas, lemas atau pusing serasa berada di ketinggian. Bila Anda tergopoh-gopoh ketika naik tangga, menyapu halaman, berjalan santai, atau aktivitas lain yang sebelumnya tak membuat Anda kesulitan, gejala ini perlu diwaspadai sebagai peringatan penting. Apa yang terjadi ? Ini akibat tidak cukupnya darah mengalir pada pembuluh yang mengangkut oksigen ke jantung. Nyeri pada otot jantung atau angina juga bisa membuat seseorang merasakan sulit menarik nafas dalam. Penyakit pembuluh darah koroner, di mana pembuluh darah jantung tersumbat akibat penumpukan plak, menyebabkan organ jantung tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup. Sensasi mendadak tak bisa bernafas dalam seringkali menjadi pertanda angina, salah satu jenis nyeri pada otot jantung. 4. Gangguan pencernaan, mual, atau heartburn Walaupun kebanyakan dari kita berpikir kondisi yang berhubungan dengan jantung identik dengan nyeri pada dada, tetapi sebenarnya hal ini dapat terjadi juga di bagian perut. Pada beberapa orang khususnya wanita, gejala seperti heartburn atau perasaan terbakar pada bagian dada, sesnsasi perut kekenyangan atau tersedak perlu diwaspadai. Gangguan pencernaan yang parah dan mual juga dapat menjadi tanda awal serangan jantung, atau biasa disebut infark miokard, khususnya pada wanita. Sebuah penelitian menunjukkan, perempuan dua kali lebih mungkin mengalami muntah, mual, dan gangguan pencernaan selama beberapa bulan menjelang serangan jantung. Apa yang terjadi ? Timbunan lemak di pembuluh darah dapat mengurangi atau menurunkan suplai darah ke jantung sehingga menimbulkan perasaan seperti sesak, tertindih atau nyeri yang kebanyakan terjadi di daerah dada tetapi terkadang juga di bagian perut. Tergantung dari bagian jantung mana yang terkena, hal itu akan memberikan sinyal ke seluruh tubuh. Mual dan pusing-pusing juga dapat menjadi pertanda bahwa serangan jantung sedang terjadi. Oleh sebab itu, segera panggil dokter Anda bila keluhan tersebut terus dialami. 5. Sakit pada rahang dan telinga Sakit pada rahang adalah sesuatu yang terkadang misterius dan sangat mengganggu. Kondisi ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, tetapi terkadang bisa menjadi petunjuk adanya penyakit pembuluh darah koroner (CAD) dan awal serangan jantung. Beberapa ahli kini

sedang fokus meneliti hubungan sakit pada rahang dengan risiko serangan jantung. Hasil survei menunjukkan, banyak pasien pasca serangan jantung melaporkan sakit pada rahang mereka menjelang terjadinya serangan jantung. Palpitasi adalah istilah medis untuk denyut jantung tidak teratur, terlalu kuat atau memiliki kecepatan abnormal. Secara umum, orang tidak menyadari denyut jantung mereka. Selama denyut jantung berjalan normal, kita tidak merasakan denyut jantung dalam rutinitas hidup sehari-hari. Ketika jantung berdenyut terlalu cepat atau tidak teratur, ada perasaan yang tidak nyaman. Denyut jantung normal pada saat istirahat berkisar antara 60-100 kali per menit. Para atlet yang sangat terlatih memiliki denyut jantung istirahat 30-40 per menit dan mereka yang kurang berolahraga memiliki denyut jantung 80 per menit. Denyut jantung rata-rata adalah 70 per menit. Jantung berdebar umumnya berlangsung hanya beberapa menit, namun dalam beberapa kasus bisa berjam-jam atau berhari-hari. Beberapa orang mengalami palpitasi beberapa kali sehari, yang lainnya mungkin hanya sesekali.

Penyebab

photo 2010 Shannon Yeh | more info (via: Wylio)Penyebab

palpitasi sangat beragam, di antaranya:

Penyakit jantung. Kebanyakan orang yang mengalami palpitasi tidak memiliki penyakit jantung. Sebagian kecil palpitasi disebabkan oleh gangguan irama jantung (aritmia). Fibrilasi atrial, yaitu gangguan irama jantung yang melibatkan kedua sisi serambi jantung adalah salah satu masalah jantung yang menyebabkan palpitasi. Kondisi yang disebut takikardia atrium paroksismal (ATP) juga menyebabkan jantung berdenyut kencang (seringkali dua kali kecepatan normal). Hal ini terkait dengan gangguan konduksi listrik antar bilik jantung yang berlangsung selama beberapa detik atau menit sebelum kembali normal. Masalah jantung lain seperti kebocoran katup, penyakit jantung koroner, dll juga dapat menyebabkan palpitasi. Pengaruh emosi: respon emosi terhadap peristiwa stres dan emosional. Kegiatan fisik: melakukan kegiatan fisik yang intensif melebihi kemampuan Anemia: anemia menyebabkan otot jantung kekurangan pasokan oksigen. Kekurangan magnesium dan kalium. Makanan: kebiasaan merokok berat, meminum alkohol, kafein berlebihan (dari teh, kopi atau minuman cola), pengawet, penyedap dan pewarna makanan tertentu, dan beberapa jenis obat (misalnya obat asma).

Masalah hormon: produksi hormon tiroid berlebihan atau peningkatan berbagai hormon pada wanita hamil. Tumor kelenjar adrenal.

Diagnosis
Diagnosis biasanya didasarkan pada riwayat medis pasien. Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter tergantung pada gaya hidup (merokok, konsumsi alkohol, dll), usia, berat badan dan fakta lainnya yang ada selain jantung berdebar. Dokter akan mencatat denyut jantung, tekanan darah dan kontrol pernapasan Anda. Tes darah bisa mengukur kadar hormon tiroid, hemoglobin, kalium, magnesium dan obat-obatan yang mungkin menyebabkan jantung berdebar. Dalam hampir semua kasus, jantung berdebar dapat dikonfirmasi dengan EKG, namun hanya untuk keluhan yang sedang terjadi. Elektrokardiogram (EKG) adalah rekaman aktivitas listrik dari otot jantung. Tegangan listrik jantung diukur pada kisaran 1 milivolt, sehingga peralatan tersebut sangat sensitif. Monitor Holter (mesin EKG portabel yang memantau denyut jantung selama 24 jam), tes stres olahraga, dan tes arteri koroner dapat membantu memeriksa palpitasi yang disebabkan masalah jantung. Dokter juga mungkin perlu mengetahui kepekaan Anda terhadap makanan dan alergi tertentu, pemeriksaan fungsi tiroid, dll.

Pengobatan
Palpitasi yang tidak berhubungan dengan masalah kesehatan tertentu biasanya tidak memerlukan perawatan. Ada obat-obatan yang dapat mengurangi palpitasi, tetapi umumnya hanya diperlukan jika palpitasi disebabkan oleh penyakit.

Tips untuk Anda

Pada saat Anda merasakan jantung Anda berdebar, yang terbaik adalah mencoba untuk santai dan tidak panik. Berhentilah melakukan kegiatan dan ambil napas dalamdalam. Berjalan kaki ringan mungkin dapat membantu. Kurangi stres fisik dan stres emosional Berhenti merokok dan minum alkohol. Kurangi asupan kafein. Berhati-hati terhadap makanan sensitif dan hindari pengawet dan pewarna makanan bila memungkinkan. Ganti obat Anda yang mungkin menimbulkan palpitasi. Pastikan Anda cukup magnesium. Kekurangan magnesium menyebabkan denyut jantung lebih cepat. Magnesium terdapat dalam sayuran berdaun hijau tua, ikan, kacang-kacangan, biji, pisang, apel, dan susu dan produk gandum. Pastikan keseimbangan natrium dan kalium. Kedua mineral ini berperan penting dalam transmisi impuls saraf yang tepat pada otot, termasuk otot jantung. Terlalu banyak mineral yang satu menyebabkan kekurangan yang lain, sehingga orang yang makan banyak garam lebih berisiko terkena jantung berdebar-debar. Orang biasanya mendapatkan lebih dari cukup natrium (dalam bentuk garam) melalui makanan. Oleh karena itu, yang lebih penting adalah memastikan kecukupan kalium. Kalium terdapat

pada buah-buahan seperti jeruk dan pisang, biji bunga matahari, sereal, roti dan kentang. Perbanyak makan bawang putih dan habbatussauda. Bawang putih dan habbatussauda dapat membantu memperkuat jantung dan pembuluh darah. Biasanya, jantung kita berdebar-debar jika ada sesuatu terjadi di luar kontrol kita, atau jika kita sedang gugup. Misalnya saat menunggu giliran wawancara, menanti pengumuman kelulusan, atau menanti jawaban calon pacar. Akan tetapi, bukan jantung berdebar macam itu yang kali ini akan kita bahas. Jantung berdebar yang akan kita bahas berkaitan dengan serangan jantung yang disebut-sebut sebagai pembunuh utama di dunia. Orang yang mengalami jantung berdebar mengalami palpitasi atau perasaan (sensasi) yang tidak menyenangkan yang disebabkan oleh denyut jantung yang tidak teratur, terlalu kuat, atau abnormal. Hal ini seringkali dianggap enteng karena sebagian orang tidak begitu memperhatikan kecepatan denyut jantung normal mereka. Jika dibiarkan berlarut-larut, jantung berdebar bisa berakibat fatal. Lamanya seseorang mengalami jantung berdebar berbeda-beda. Ada yang mengalaminya hanya beberapa menit. Ada juga yang sampai berjam-jam hingga berhari-hari. Dalam keadaan santai, denyut rata-rata jantung adalah 60-100 kali per menit. Denyut jantung yang umum adalah 70 per menit. Jantung berdebar dapat menjadi pertanda adanya penyakit akut yang diderita tubuh, misalnya serangan jantung, anemia, masalah hormon, dan tumor kelenjar adrenal. Jantung berdebar juga dapat disebabkan oleh gangguan irama jantung di salah satu bilik jantung. Kebocoran katup jantung dan penyakit jantung koroner juga dapat menyebabkan jantung berdebar lebih cepat. Selain itu, anemia juga dapat menyebabkan jantung berdebar karena tidak ada sel darah merah yang cukup untuk memasok oksigen ke otot jantung. Faktor penyebab jantung berdebar lainnya yaitu kekurangan magnesium dan kalium, mengonsumsi junk food berlebihan, merokok, minum minuman beralkohol, serta konsumsi obat. Jantung berdebar juga dapat disebabkan kelebihan hormon thyroid yang banyak dialami wanita hamil. Stres atau pengaruh emosi pun dapat menyebabkan jantung berdebar makin tak terkendali. Komplikasi lain dari jantung berdebar diantaranya pingsan dan stroke. Saat jantung Anda berdebar begitu kuat, tekanan darah dapat mendadak drop, lalu menyebabkan pingsan. Stroke dapat terjadi akibat tersumbatnya aliran darah ke otak karena ketidaknormalan denyut jantung. Meski demikian, Anda tidak usah terlalu panik karena jantung berdebar dapat didiagnosis dengan penanganan tepat. Biasanya, penderita akan diperiksa berdasarkan pola hidup, usia, berat badan, serta penyebab lain. Setelah itu, dokter akan mencatat denyut jantung, tekanan darah, kontrol pernapasan, dan pemeriksaan lain. Kadar hemoglobin, thyroid, kalium, magnesium, dan obat-obatan juga masuk dalam daftar pemeriksaan. Pemeriksaan terhadap sensitivitas makanan juga perlu dilakukan. Dengan adanya alat bantu Elektrokardiogram (EKG), pemeriksaan jantung berdebar dapat dioptimalkan. Jika Anda mengalami jantung berdebar, Anda dapat melakukan relaksasi sendiri. Hal yang utama adalah mencoba menenangkan diri dan jangan panik. Berhentilah sejenak dari kegiatan Anda, tarik napas dalam-dalam, lalu berjalan kaki perlahan-lahan. Jika Anda stres, usahakan untuk menguranginya dan jalani hidup dengan enjoy. Asupan kafein juga perlu Anda kurangi untuk mencegah jantung berdebar terjadi lagi. Selain itu, kenali makanan apa saja yang memicu alergi sehingga jantung Anda

berdebar. Hindari makan tersebut dan cari makanan lain. Ganti obat yang dapat menimbulkan jantung berdebar. Konsumsi makanan yang mengandung magnesium seperti sayur hijau, ikan, kacang, biji, pisang, dan apel

Anda mungkin juga menyukai