Anda di halaman 1dari 6

1.

Pengaruh Perilaku pada Kesehatan

PENGARUH PERILAKU MASYARAKAT DALAM 3M PLUS TERHADAP


RESIKO KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
LABUHANHAJI TIMUR KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN 2012

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh
virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk betina aedes aegypti dan Aedes
albopictus yang telah terinfeksi oleh virus dengue dari penderita penyakit DBD
sebelumnya. Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti ini perlu
penanganan yang serius mengingat dapat membahayakan keselamatan nyawa manusia.
Dimana kasus DBD pada umumnya cenderung meningkat pada musim hujan,
kemungkinan disebabkan oleh perubahan musim mempengaruhi frekuensi gigitan
nyamuk karena pengaruh musim, dimana puncak gigitan terjadi pada siang dan sore hari.
Perubahan musim mempengaruhi manusia sendiri dalam sikapnya terhadap gigitan
nyamuk misalnya dengan lebih banyak berdiam di rumah selama musim hujan
Keterlibatan masyarakat dalam pencegahan DBD sangat diperlukan karena sangat
mustahil dapat memutus rantai penularan jika masyarakat tidak terlibat sama sekali.
Peran serta masyarakat ini dapat berwujud pelaksanaan kegiatan 3M Plus di sekitar
rumah dan melaksanakan PSN pada lingkungannya. Ketidakberhasilan pemberantasan
DBD secara menyeluruh dapat terjadi dikarenakan tidak semua masyarakat melakukan
upaya pemberantasan vektor penular dan pemberantasan sarang nyamuk tidak mungkin
dapat dilakukan apabila anggota masyarakat dari perkotaan sampai ke lingkungan
pedesaan atau rumah tangga tidak mau melakukannya.
Kabupaten Aceh Selatan adalah salah satu kabupaten di Propinsi Aceh yang
mempunyai letak geografis strategis dengan bentuk wilayah lautan dan pengunungan,
berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan mengenai jumlah
penderita DBD dari tahun 2005 sampai tahun 2011 berjumlah 235 orang, dimana
masing-masing penderita berasal dari kecamatankecamatan di Kabupaten Aceh Selatan
yakni, Kecamatan Sawang, Kecamatan Labuhanhaji Barat, Kecamatan Labuhanhaji
Timur, Kecamatan Meukuk dan Kecamatan Kluet Utara (Dinkes Kab Aceh Selatan).
Kecamatan Labuhanhaji Timur Kabupaten Aceh Selatan yang terdiri dari sebelas desa
dengan jumlah penduduk 2.567 jiwa, umumnya masyarakat di Kecamatan Labuhanhaji
Timur mempunyai tingkat ekonomi rendah dan pendidikan yang rendah, sehingga baik
secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kesadaran masyarakat terhadap
perilaku 3M Plus, hal ini ditandai adanya masyarakat yang terkena DBD.
Bahwa dari 19 responden (31,7 %) yang melakukan perilaku 3M Plus yang
melakukan pengetahuan negatif, 12 responden beresiko, sedangkan 41 responden (68,3
%) melakukan perilaku positif, 32 responden tidak berisiko. Berdasarkan uji statistik,
didapatkan p-value 0,003 yang berarti p < 0,05. Hasil analisa menunjukkan bahwa ada
pengaruh antara perilaku 3M Plus terhadap resiko kejadian DBD di wilayah kerja
Puskesmas Labuhanhaji Timur Kabupaten Aceh Selatan tahun 2012. Berdasarkan Tabel
6.11. di atas menunjukkan bahwa dari 19 responden (31,7 %) yang melakukan perilaku
3M Plus yang pengetahuan negatif,12 responden beresiko,sedangkan 41 responden (68,3
%) melakukan perilaku positif, 32 responden tidak berisiko. Berdasarkan uji statistik,
didapatkan p-value 0,003 yang berarti p < 0,05. Hasil analisa data menunjukkan bahwa
ada pengaruh antara perilaku 3M Plus terhadap resiko kejadian DBD di wilayah kerja
Puskesmas Labuhanhaji Timur Kabupaten Aceh Selatan tahun 2012.
Menurut Notoatmodjo (2003), syarat pembuangan sampah yang memenuhi aturan
kesehatan adalah dengan menempatkan pada suatu tempat dan tidak mengotori
lingkungan sekitarnya, hal ini untuk menghindari tempat vektor bertelur dan
berkembangbiak. Penelitian lain yaitu Zubir et, al (2006) menyimpulkan bahwa
pengaruh perilaku 3m plus mempunyai peran penting dalam mempengaruhi resiko
kejadian DBD. Sampah yang tidak teratur atau sampah yang bertaburan dapat mencemari
lingkungan rumah, pemukiman dan tanah. Dari lingkungan yang tercemar sampah
berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat maka dapat dapat terjangkit
demam DBD.
Berdasarkan asumsi peneliti mengenai perilaku masyarakat/responden terhadap
resiko kejadian demam berdarah deague adalah, perilaku yang masyarakat dalam
menjaga kebersihan yang meliputi faktor karakteristik dan pengetahuan juga dipengaruhi
oleh faktor lingkungan, dimana lingkungan yang kotor sampah dan barangbarang bekas
sangat beresiko terhadap kejadian demam berdarah deague begitu juga sebaliknya
lingkungan yang bersih adalah lingkungan yang bisa menjaga kebersihan salah satunya
dengan perilaku 3M plus (mengubur, mengubur dan menutup).
2. Pengaruh Sosial pada Kesehatan

PENGARUH PAPARAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK TERHADAP


SIKAP SEKSUAL REMAJA DI KOTA SEMARANG

Remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa, dimana terjadi
pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seksual sekunder, tercapainya fertilitas, dan terjadi
perubahan-perubahan psikologi dan kognitif. Untuk tercapainya tumbuh kembang yang
optimal, tergantung pada potensi biologiknya. Berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia
tahun 2000 2025 pada tahun 2007 jumlah remaja umur 10-24 tahun sangat besar
terdapat sekitar 64 juta atau 28,6% dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 222 juta.
Disamping jumlahnya yang besar, remaja juga mempunyai permasalahan yang sangat
kompleks seiring dengan masa transisi yang dialami remaja. Masalah yang sering
menonjol di kalangan remaja masih seputar TRIAD KRR antara lain seksualitas (seks
pranikah, kehamilan tidak didinginkan, aborsi), Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV dan
AIDS dan penyalahgunaan NAPZA. Dari ketiga TRIAD KRR, topik yang sering
menjadi perbincangan masih seputar seksualitas remaja.
Berdasarkan Survey Kesehatan Reproduksi Remaja tahun 2007 yang dilakukan
terhadap remaja usia 15-24 tahun menunjukkan perilaku yang dilakukan remaja pria
maupun wanita ketika mereka berpacaran adalah berpegangan tangan 69% dan 68%,
ciuman bibir 41% dan 29%, merangsang/meraba bagian tubuh yang sensitive 26% dan
9%, berhubungan seksual 6% dan 1%. Remaja cenderung melakukan hubungan seksual
pertama kali di usia kurang dari 20 tahun, dengan alasan karena ingin tahu dan terjadi
begitu saja.
Peningkatan penggunaan jejaring sosial facebook sangat menarik untuk diamati,
dengan jumlah pengguna 32 juta pada akhir 2010, maka jumlah pengguna mencapai 71%
terhadap total pengguna internet di Indonesia yang mencapai 45 juta. Di antara kota-kota
besar di Indonesia, Kota Jakarta memang mendominasi penggunaan jejaring sosial
mencapai 83%, disusul Kota Semarang dengan total pengguna 2,2% dan Yogyakarta 1%.
Namun pertumbuhan tertinggi pada awal tahun ini (di bandingkan 3 bulan sebelumnya)
terjadi di Kota Bandung 57% dan Semarang 49%. Hal ini berarti Kota Semarang juga
menjadi salah satu sasaran empuk bagi merebaknya jejaring sosial di kalangan
masyarakat.
Dari hasil analisis diketahui bahwa variabel kesadaran diri / awareness mempunyai nilai
OR 2,1 yang artinya adalah bahwa remaja yang memiliki kesadaran tinggi / awar-0eness
terhadap akun facebook mempunyai kemungkinan 2,1 kali bersikap lebih permisif terhadap
seksualits dibandingkan remaja yang memiliki kesadaran (awareness) rendah terhadap akun
facebooknya. Diketahui bahwa sekitar 30% hingga 40% utilisasi traffic Internet
internasional digunakan untuk akses konten negatif terutama pornografi, warez activity dan
konten multimedia illegal. Dimana dampak ikutan akses konten negatif ini mengakibatkan
tingginya insiden akibat malware/malicious code. Menurut data statistik forum keamanan
Internet lebih dari 40% malicous code disebarkan menumpang pada material konten negatif
dan sisanya melalui SPAM. Penyebab insiden tertinggi lainnya adalah diakibatkan oleh
kesalahan prosedur pengamanan dan kelalaian pengelola sistem.
DAFTAR PUSTAKA
Afriza, Tuti. 2012. Jurnal Pengaruh Perilaku Masyarakat Dalam 3m Plus Terhadap Resiko
Kejadian Demam Berdarah Di Wilayah Kerja Puskesmas Labuhanhaji Timur Kabupaten
Aceh Selatan Tahun 2012. Aceh : Stikes Ubudiyah Banda Aceh.
Rahmawati dan Kusumawati. 2014. Jurnal Ilmiah Kebidanan : Pengaruh Paparan Situs
Jejaring Sosial Facebook Terhadap Sikap Seksual Remaja Di Kota Semarang. Vol. 5 No.
2 Edisi Desember 2014, hlm. 85-98. Semarang.

Anda mungkin juga menyukai