63

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad Efiaty, Iskandar Nurbaiti, Bashiruddin Jenny, Dwi Ratna. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Jakarta : FKUI
Baktiansyah, Abdul. Hubungan Merokok dengan Gangguan Pendengaran di
Kalangan Pekerja Pria PT-X. Tesis. Depok :Universitas Indonesia,. 2004
Banitriono, R.. Hubungan Antara Kemampuan Pendengaran dan Radius Rumah
pada Warga Masyarakat di Sekitar PLTD Siantan Hilir. Pontianak :
Universitas Tanjungpura, 2012
Basharuddin, Jenny, Pengaruh Kebisingan Dan Getaran Pada Fungsi
Keseimbangan Dan Pendengaran, Jakarta : Bagian THT Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo, 2002
Broek P, L. F. Buku Saku Ilmu Kesehatan Tenggorok, Hidung, dan Telinga, Ed.12.
Jakarta: EGC ; (2009).
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. (2011).
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
Per.13/Men/X/2011 Tahun 2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
dan Faktor Kimia di Tempat Kerja. Jakarta : Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia.
Dwi P, Sasongko, dkk. 2000. Kebisingan Lingkungan. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Etykawaty, Riana. 2003. Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Terhadap Kinerja
Petugas Permasyarakatan di Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Surakarta.
Jurnal Daya Saing, Vol. 4, No. 2, Desember 2003
Hisma, S., Russeng SS., Muis M. 2014. Hubungan Kebisingan Dengan Gangguan
Pendengaran Pada Pekerja Di Unit Produksi Paving Block CV. Sumber
Galian Makassar. Penelitian Bagian K3. Makassar: FKM Universitas
Hasanuddin.
Indah K. 2012. Hubungan Tingkat Kebisingan Di Lingkungan Kerja dengan
Kejadian gangguan Pendengaran pada Pekerja Di PT.X 2012. (Skripsi
Ilmiah). Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia.
 64

Iriani, Muslikhah. 2009. Pengaruh Paparan Bising terhadap Gangguan

Pendengaranpada Pekerja. [Skripsi Ilmiah].Surakarta: Diploma IV
Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran UNS.
Istantyo, D. (2011). Pengaruh Dosis Kebisingan dan Faktor Determinan Lainnya
terhadap Gangguan Fungsi Pendengaran pada Pekerja Bagian Operator
PLTU Unit 1-4 PT Indonesia Power UBP Suralaya Tahun 2011. UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jakarta
Jeyaratnam, J. 2009. Buku Ajar Praktik Kedokteran Kerja. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
Kristina. 2013. Pajanan Kebisingan Dan Faktor Yang Berhubungan Dengan
Penurunan Pendengaran Pada Pekerja Di Area Amonia Di PT. Pupuk
Kujang Cikampek Tahun 2013. Universitas Indonesia:2013
Lusianawaty, d. (2002). Gangguan Pendengaran Akibat Bising pada Pekerja
Perusahaan Baja di Pulau Jawa. Kedokteran Trisakti, Vol. 21(No.3), 84-90.
Miristha,M.(2009). Gambaran Dosis Pajanan Bising Disertai Keluhan
Pendengraan pada Operator Alat Berat di PT. Bukit Mandiri Utama, Job
Site Gunung Bayan Pratama Coal, Muara Tae, Kalimantan Timur Tahun
2009. Universitas Indonesia:2009.
NIOSH. (1998). Criteria For A Recommended Standard Occupational Noise
Exposure Revised Criteria 1998. US Departement of Health and Human
Services, NIOSH: OHIO.
Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Revisi ed. Jakarta: PT. Rineka
Cipta; 2010.
NIOSH. (1998). Criteria For A Recommended Standard Occupational Noise
Exposure Revised Criteria 1998. US Departement of Health and Human
Services, NIOSH: OHIO
Occupational Health & safety Administration (OSHA), 2008. Hearing
Conservation Program (HCp). Washington, DC : Author.
P.K Sumamur. (2009) . Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES).
Jakarta : CV. Sagung Seto.
Peraturan Menteri Tenaga` Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia NOMOR:
 65

PER.25/MEN/XII/2008 tentang Pedoman Diagnosis dan Penilaian Cacat

Karena Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja.
Peraturan Tenaga` Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia NO.
PER.08/MEN/VII/2010 Tentang Alat Pelindung Diri.
Permaningtyas LD. Hubungan Lama Masa Kerja Dengan Kejadian Noise-Induced
Hearing Loss Pada Pekerja Home Industry Knalpot Di Kelurahan
Purbalingga Lor. Mandala of Health. 2011;5.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003, Pengamanan Rokok Bagi
Kesehatan.
Ramli, Soehatman. Pedoman Praktis Manajemen Risiko dalam Perseptif K3.
Jakarta : Dian Rakyat, 2010
Ramli, Soehatman. Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja OHSAS
18001. Jakarta : Dian Rakyat, 2010
Soeripto. (2008). Hygiene Industri. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Sahab, Syukri. 1997. Teknik Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Jakarta : P. T. Bina Sumber Daya Manusia.
Sari, d. (2012). Pemetaan Tingkat Kebisingan dan Hubungan Lama Pemaparan
Terhadap Gangguan Pendengaran pada PT PLN (Persero) Sektor Mahakam
Samarinda. Fisika Mulawarman, Vol.8(No.1), 9-18.
Sari IP. Studi Aplikasi Alat Pelindung Diri Sebagai Faktor Risiko Gangguan
Pendengaran Karyawan Unit Produksi PT. Semen Tonasa. FKM Unhas.
Sutopo, M., dkk. (2007). Hubungan Antara Intensitas Kebisingan Aktivitas
Penerbangan di Bandara Adi Sucipto dengan Nilai Ambang Pendengaran
pada Anak. Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 23(No. 1), 12-20.
Sugiyono. 2003. Statistik untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta
Soepardi. (2007). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala
& Leher Edisi Keenam. Jakarta: Balai penerbit FKUI
Tarwaka. Manajamen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja. Surakarta : Harapan
Perss, 2008
Tarwaka, Solichul HA Bakri, Lilis Sudiajeng. Ergonomi untuk keselamatan,
kesehatan kerja dan produktivitas. Surakarta: Universitas Brawijaya Press.
2004
 66

Tantana, O. (2014). Hubungan Antara Jenis Kelamin, Intensitas Bising, dan

Masa Paparan dengan Risiko terjadinya Gangguan Pendengaran Akibat
Bising Gamelan Bali pada Mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukan.
Universitas Udayana, Denpasar.
Primadona, A. (2012). Analisis Faktor Risiko yang Berhubungan dengan
Penurunan Pendengaran pada Pekerja di PT. Pertamina Geothermal
Energy Area Kamojang Tahun 2012. Universitas Indonesia, Depok
Yudha, (2010). Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan tentang Alat
Pelindung Telinga dengan Keluhan Pendengaran di Produksi 1 PT.
WihartaKArya Agung. Universitas Airlangga, Surabaya.
Waskito, H, 2008. Faktor yang mempengaruhi Gangguan Pendengaran
Sensorineural Pekerja Perusahaan Minyak. Urnal Kesehatan Masyarakat
Nasional, 2(5), pp. 220 225