Anda di halaman 1dari 2

Apakah perbedaan ragam hias murni dan ragam hias simbolis pada wirausaha tekstil? ?

Ragam Hias Murni, artinya ragam hias yang fungsinya memberikan pertambahan
nilai keindahan pada benda itu dan tidak ada kaitannya dengan nilai kegunaan benda
itu.

Ragam Hias Simbolis, artinya ragam hias yang memiliki fungsi mempercantik juga
mempunyai makna khusus yang sumbernya berasal dari kebudayaan, agama ataupun sistem
sosial, yang wajib dilaksanakan aturan - aturannya untuk mencegah salah tujuan
terhadap pengguna ragam hias itu. Misalnya untuk ragam hias ini antara lain
kaligrafi, ragam hias bambu,, ragam hias burung gereja, ragam hias payung, dan lain
lain.

Ragam hias murni adalah ragam hias yg hanya berfungsi untuk member nilai tambah
estetika pada benda tersebut dan tidak berhubungan dengan nilai fungsi benda
tersebut.
ragam hias simbolis adalah ragam hias yg selain berfungsi memperindah juga memiliki
makna tertentu yg bersumber dari adat istiadat, agama maupun sistem sosial, yg
harus ditaati norma normanya untuk menghindari salah pengertian bagi pengguna ragam
hias tersebut.

Ragam hias murni ialah ragam hias yang berfungsi untuk memberi nilai
tambah,estetika pada benda tersebut ,dan tidak berhubungan dengan nilai fungsi
benda tersebut .
ragam hias simbolis ialah ragam hias yang selain berfungsi memperindah,juga
memiliki makna tertentu yang bersumber dari adat istiadat,agama maupun sistem
sosial ,yang harus di taati norma normanya untuk menghindari salah pengertian bagi
penggunaan ragam hias tersebut .

Mungkin saya sudah kehabisan kata-kata untuk mengungkapkan alasan mengapa


blogsuyono.com ini jarang sekali update, selalu saja alasan klise yang sering
terlontar dan lama-kelamaan seakan menjadi standar dan otomatis. Untuk itu saya
tidak akan lagi mengumbar alasan-alasan tersebut.

Pada posting kali ini saya ingin berbagi cerita mengenai pembelajaran seni budaya
(seni rupa) yang sudah kami laksanakan di kelas 8 pada materi ragam hias
(ornamen).

Ragam hias atau kata ornamen berasal dari kata ORNARE (bahasa Latin) yang berarti
menghias, juga berarti dekorasi atau hiasan. Sering disebut juga sebagai disain
dekoratif atau disain ragam hias. Ornamen dibuat pada suatu bentuk dasar dari suatu
hasil kerajinan tangan (perabotan, pakaian dan sebagainya) termasuk arsitektur.

Ornamen berfungsi untuk menambah nilai estetis dari suatu benda/produk yang
akhirnya pula akan menambah nilai finansial/ekonomis dari benda atau produk
tersebut. Ragam hias dapat juga berfungsi sebagai ragam hias murni, maksudnya
bentuk-bentuk ragam hias yang dibuat hanya untuk menghias saja demi keindahan suatu
bentuk (benda ) atau bangunan, dimana ornamen tersebut ditempatkan. Penerapannya
biasanya pada alat-alat rumah tangga, arsitektur, pada pakaian (batik, bordir,
kerawang) pada alat transportasi dan sebagainya.

Selain fungsinya sebagai penghias suatu benda, ragam hias juga memiliki nilai
simbolis tertentu di dalamnya, menurut norma-norma tertentu (adat, agama, sistem
sosial lainnya). Bentuk, motif dan penempatannya sangat ditentukan oleh norma-norma
adat maupun agama untuk menghindari timbulnya salah pengertian akan makna atau
nilai simbolis yang terkandung didalamnya, oleh sebab itu pengerjaan suatu ornamen
simbolis hendaknya menepati aturan-aturan yang ditentukan. Contoh ragam hias ini
misalnya motif kaligrafi, motif pohon hayat sebagai lambang kehidupan, motif
burung phonik sebagai lambang keabadian, motif padma, swastika dan sebagainya.

Ragam hias/ornamen memiliki banyak sekali motif, motif merupakan bentuk dasar dalam
penciptaan/perwujudan suatu karya ornamen. Motif dalam ornamen antara lain meliputi
motif geometris, motif tumbuh-tumbuhan, motif binatang, motif manusia, motif
gunung, air, awan, batu-batuan dan lain-lain serta motif kreasi/ khayalan.

Pada pembelajaran kompetensi dasar menerapkan ragam hias flora, fauna dan
geometrik pada benda kriya dengan berbagai teknik, kami mencoba mengajak siswa
untuk memahami pengertian, fungsi dan macam ragam hias tersebut. Setelah itu kami
mengajak siswa untuk menggubah/mencipta ragam hias dengan tema flora, dalam hal ini
bunga dan buah.

Pada tahap awal kami mengarahkan siswa untuk membuat rancangan satu unit motif
ragam hias flora (bunga atau buah) ciptaan mereka di atas kerta HVS. Dalam proses
perancangan siswa boleh melihat contoh-contoh ragam hias yang sudah ada sebagai
sumber inspirasi mereka, bukan dicontoh mentah-mentah.

Setelah motif rancangan siswa selesai, kami mengarahkan siswa untuk menyusun motif
tersebut di kertas gambar yang sudah di siapkan, dalam hal ini kertas tersebut
sudah diberi bagan berupa garis-garis bantu berbentuk kotak-kotak. Hal ini untuk
memudahkan siswa dalam menata/menyusun motif dengan pola tertentu.

Dalam proses pembelajaran kami meihat siswa cukup antusias dalam mengerjakan tugas
yang diberikan. Hal itu tampak dari keinginan sebagian besar siswa untuk membuat
motif ragam hias yang lain dari teman-temannya. Beberapa kendala yang dapat kami
temukan antara lain kurangnya motivasi sebagian kecil siswa yang mengerjakan tugas
dengan seadanya dan tidak berusaha semaksimal mungkin.

Sebagai bahan evaluasi kami dapat menyampaikan beberapa point yang mungkin akan
menjadi pegangan bagi kami untuk pembelajaran di masa yang akan datang, antara lain
adalah sebagai berikut, pada prosesnya kami belum/tidak menggunakan LKS, hal ini
cukup menjadi kendala ketika siswa bertanya mengenai proses/langkah-langkah serta
contoh-contoh pembuatan motif ragam hias. Agar proses pembelajaran dapat berjalan
lancar dan lebih berhasil kami kira penting untuk mempersiapkan LKS yang lengkap
dan jelas.

Demikian sharing kami tentang prose pembelajaran menggambar/mencipta motif ragam


hias (ornamen) yang sudah kami laksanakan. Mudah-mudahan dengan sharing ini dapat
memancing diskusi yang lebih dalam mengenai topik bersangkutan, sehingga dapat
menambah wawasan dan kedepan dapat dilaksanakan dengan lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai