Anda di halaman 1dari 8

Tt6Klasifikasi vulnus (luka) dibedakan berdasarkan penyebabnya.

Dalam hal ini, semuanya


memiliki istilah medis tersendiri.

Istilah medis untuk klasifikasi vulnus:


1. Luka sayat (vulnus scissum) disebabkan oleh benda tajam
2. Luka tusuk (vulnus punctum) disebabkan oleh benda runcing
3. Luka robet (vulnus laceratum) disebabkan oeh benda yang permukaannya tidak rata.
4. Luka lecet (vulnus ekskoriasi) disebabkan oleh gesekan.
5. Luka tikam (vulnus ictum)
6. Luka tembak (vulnus sclopetorum)
7. Luka gigitan binatang (vulnus morsum)
8. Luka bakar (vulnus combutio)

Bagi yang sulit mengatakan huruf F/V bisa-bisa disebut dengan huruf P. Maka perlu dilatih
untuk bisa mengucapkannya dengan baik. Keempat istilah jenis-jenis luka di atas cukup mudah
dihafal sehingga nantinya tidak bingung ketika dokter menuliskan diagnosis dalam status pasien.

Kita pahami juga secara ringkas fase penyembuhan luka. Fase penyembuhan luka ada 3 tahapan.
Bisa diringkas dalam rangkuman di bawah ini:

1. Fase inflamasi: munculnya reaksi radang, ditandai dengan dolor (nyeri), rubor (melebar),
kalor (terasa hangat), tumor (membengkak).
2. Proliferasi: dimulainya regenerasi/fibroplasia, ditandai dengan jaringan granulasi atau
kalus tulang menutup.
3. Remodeling: pematangan dan perupaan kembali jaringan, terdapat jaringan parut atau
fibrosis.

Masih banyak lagi istilah yang mesti dipahami oleh tenaga medis. Jangan lupa untuk membuka
kembali buku-buku pelajarannya. Sudah bekerja bukan berarti menganggap diri sudah menghafal
seluruh isi buku. Pemahaman dicapai dengan ilmu yang baik. Teringat kaidah dalam melakukan
sebuah tindakan, semuanya harus didasari dengan ilmu. Ilmu itu sebelum berkata dan bertindak.
KLASIFIKASI LUKA BERDASARKAN DERAJAT KONTAMINASI

a.

Luka Bersih (Clean Wounds)

Yaitu luka bedah tak terinfeksi yang mana tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada
sistem respirasi, traktus digestivus, genital dan traktus urinari.

Biasanya menghasilkan luka tertutup

Kemungkinan terjadinya infeksi pada luka sekitar 1%-5%

b.

Luka Bersih Terkontaminasi (Clean Contamined Wounds)


Yaitu luka pembedahan dimana sistem respirasi, traktus digestivus, genital, dan traktus urinari dalam
keadaan terkontrol.

Luka yang disebabkan oleh suatu tindakan operasi yang dilakukan oleh seorang ahli di bidangnya, tetapi
terkontaminasi pada saat dilakukannya pembedahan.

Biasanya terjadi di kamar operasi atau pada saat pasien dirawat di ruang perawatan pasca pemulihan
operasi.

Kemungkinan terjadinya infeksi pada luka sekitar 3%-11%

Luka operasi terkontaminasi terjadi akibat prosedur operasi yang memasuki sistem respirasi, traktus
digestivus, genital dan traktus urinari dalam keadaan terkontrol, tanpa terkontaminasi tidak lazim.

Contoh :

-
Tube drainage pada bekas operasi amputasi

Penrose drain pada bekas luka insisi tumor jinak payudara

Histerektomi vagina

Sistektomi dengan biakan urin negatif

Kolesistektomi tanpa adanya infeksi empedu

c.

Luka Terkontaminasi (Contamined Wounds)

Yaitu luka terbuka, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik
atau kontaminasi dari saluran cerna.
Kemungkinan terjadinya infeksi sekitar 10%-17%

Luka terkontaminasi belum tentu terinfeksi (luka terdapat kuman, tetapi belum berkembang biak atau
luka terdapat kuman yang mulai berkembangbiak tapi belum invasif)

Luka terjadi antara 6-8 jam, luka terjadi < 6 jam tetapi ditimbulkan karena daya atau enersi yan besar
(luka tembak/terjepit mesin)

Luka jarang sembuh secara primer, harus diberikan tindakan ekspektatif (kompres antiseptik dan beri
antibiotik)
KLASIFIKASI LUKA

Luka dapat terjadi pada trauma, pembedahan, neuropatik, vaskuler,penekanandan keganasanLuka


diklasifikasikan dalam 2 bagian :1.

Luka akut

: merupakan luka trauma yang biasanya segera mendapatpenanganan dan biasanya dapat sembuh
dengan baik bila tidak terjadikomplikasi. Kriteria luka akut adalah luka baru, mendadak
danpenyembuhannya sesuai dengan waktu yang diperkirakan Contoh : Lukasayat, luka bakar, luka tusuk,

crush injury

. Luka operasi dapat dianggapsebagai luka akut yang dibuat oleh ahli bedah. Contoh : luka jahit,

skingrafting.

2.

Luka kronik

: luka yang berlangsung lama atau sering timbul kembali(rekuren) dimana terjadi gangguan pada proses
penyembuhan yang biasanyadisebabkan oleh masalah multifaktor dari penderita. Pada luka kronik
lukagagal sembuh pada waktu yang diperkirakan, tidak berespon baik terhadapterapi dan punya
tendensi untuk timbul kembali. Contoh : Ulkus dekubitus,ulkus diabetik, ulkus venous, luka bakar dll
Klasifikasi Luka

Luka atau cedera adalah kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh yang disebabkan suatu
paksaan atau tekanan fisik dan kimiawi.

Berdasarkan jenis penyebab yang menimbulkannya, luka dapat dikelompokkan menjadi empat bagian,
yaitu :

1. Luka bersih

2. Luka bersih terkontaminasi

3. Luka kotor

4. Luka kotor terkontaminasi

Jenis luka tersebut akan dijelaskan satu per satu seperti berikut.

1. Luka Bersih

Luka bersih adalah luka yang disebabkan oleh suatu tindakan operasi yang dilakukan oleh seorang
yang ahli di bidangnya sehingga resiko yang dihadapi pasien akan sangat kecil karena aspek kontaminasi
dan kebersihan luka sangat diperhatikan.

2. Luka Bersih Terkontaminasi

Luka bersih terkontaminasi adalah luka yang disebabkan oleh suatu tindakan operasi yang
dilakukan oleh seorang yang ahli di bidangnya, tetapi terkontaminasi pada saat dilakukannya
pembedahan. Luka jenis ini biasanya terjadi di dalam kamar operasi atau pada saaat pasien dirawat di
ruang perawatan pascapemulihan operasi.

3. Luka Kotor

Luka kotor adalah luka yang disebabkan suatu kejadian yang tidak disengaja seperti kecelakaan
sehingga mengakibatkan patah tulang terbuka dan luka sobekan terbuka atau memar. Sehubungan
dengan penyebabnya yang di luar dugaan, kita tidak dapat mempersiapkan segala sesuatunya sehingga
memungkinkan adanya mikroorganisme atau kotoran yang masuk dan menempel pada luka tersebut.
Pada akhirnya akan menyebabkan infeksi pada luka tersebut sehingga waktu penyembuhannya
pun bermacam-macam tergantung dari beberapa besar infeksi yang ditimbulkan luka tersebut.

4. Luka Kotor Terkontaminasi

Luka kotor terkontaminasi adalah luka kotor yang sudah terkontaminasi atau luka operasi yang
sudah terkontaminasi pada saat melakukan operasi. Luka tersebut sudah bernanah dan sudah
membentuk lubang yang kotor bernanah sehingga membutuhkan perawatan khusus untuk mencegah
terjadinya pembusukan pada jaringan tubuh lainnya.

Jika hal ini terjadi, jaringan tubuh akan mengeluarkan rekasi yang bermacam0macam terhadap
luka yang ditimbulkannya.

Ada tiga Fase reaksi jaringan tubuh terhadap luka, yaitu :

A. Fase 1

Selama beberapa hari pada minggu pertama akan memasuki Fase Inflamasi atau Fase pembengkakan.
Pembengkakan jaringan yang tersayat disebabkan massa cairan tubuh yang terkumpul dan terdapatnya
sel Fibroblast yang dapat meningkatkan suplai darah ke daerah luka.

B. Fase 2

Selama berlangsungnya proses pada Fase 2, Fibroblast akan berubah menjadi jaringan kolagen. Kolagen
adalah sel Protein yang berfungsi membantu penyembuhan luka dengan mempertahankan jaringan agar
tetap terjaga kelenturannya.

C. Fase 3

Proses pada Fase ini adalah pembentukan jaringan Kolagen yang cukup. Selanjutnya, jaringan kolagen
itu secara bertahap akan mengembalikan kelenturan jaringan kulit sehingga kembali pada keadaan
normal.

Anda mungkin juga menyukai