Bagi yang sulit mengatakan huruf F/V bisa-bisa disebut dengan huruf P. Maka perlu dilatih
untuk bisa mengucapkannya dengan baik. Keempat istilah jenis-jenis luka di atas cukup mudah
dihafal sehingga nantinya tidak bingung ketika dokter menuliskan diagnosis dalam status pasien.
Kita pahami juga secara ringkas fase penyembuhan luka. Fase penyembuhan luka ada 3 tahapan.
Bisa diringkas dalam rangkuman di bawah ini:
1. Fase inflamasi: munculnya reaksi radang, ditandai dengan dolor (nyeri), rubor (melebar),
kalor (terasa hangat), tumor (membengkak).
2. Proliferasi: dimulainya regenerasi/fibroplasia, ditandai dengan jaringan granulasi atau
kalus tulang menutup.
3. Remodeling: pematangan dan perupaan kembali jaringan, terdapat jaringan parut atau
fibrosis.
Masih banyak lagi istilah yang mesti dipahami oleh tenaga medis. Jangan lupa untuk membuka
kembali buku-buku pelajarannya. Sudah bekerja bukan berarti menganggap diri sudah menghafal
seluruh isi buku. Pemahaman dicapai dengan ilmu yang baik. Teringat kaidah dalam melakukan
sebuah tindakan, semuanya harus didasari dengan ilmu. Ilmu itu sebelum berkata dan bertindak.
KLASIFIKASI LUKA BERDASARKAN DERAJAT KONTAMINASI
a.
Yaitu luka bedah tak terinfeksi yang mana tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada
sistem respirasi, traktus digestivus, genital dan traktus urinari.
b.
Luka yang disebabkan oleh suatu tindakan operasi yang dilakukan oleh seorang ahli di bidangnya, tetapi
terkontaminasi pada saat dilakukannya pembedahan.
Biasanya terjadi di kamar operasi atau pada saat pasien dirawat di ruang perawatan pasca pemulihan
operasi.
Luka operasi terkontaminasi terjadi akibat prosedur operasi yang memasuki sistem respirasi, traktus
digestivus, genital dan traktus urinari dalam keadaan terkontrol, tanpa terkontaminasi tidak lazim.
Contoh :
-
Tube drainage pada bekas operasi amputasi
Histerektomi vagina
c.
Yaitu luka terbuka, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik
atau kontaminasi dari saluran cerna.
Kemungkinan terjadinya infeksi sekitar 10%-17%
Luka terkontaminasi belum tentu terinfeksi (luka terdapat kuman, tetapi belum berkembang biak atau
luka terdapat kuman yang mulai berkembangbiak tapi belum invasif)
Luka terjadi antara 6-8 jam, luka terjadi < 6 jam tetapi ditimbulkan karena daya atau enersi yan besar
(luka tembak/terjepit mesin)
Luka jarang sembuh secara primer, harus diberikan tindakan ekspektatif (kompres antiseptik dan beri
antibiotik)
KLASIFIKASI LUKA
Luka akut
: merupakan luka trauma yang biasanya segera mendapatpenanganan dan biasanya dapat sembuh
dengan baik bila tidak terjadikomplikasi. Kriteria luka akut adalah luka baru, mendadak
danpenyembuhannya sesuai dengan waktu yang diperkirakan Contoh : Lukasayat, luka bakar, luka tusuk,
crush injury
. Luka operasi dapat dianggapsebagai luka akut yang dibuat oleh ahli bedah. Contoh : luka jahit,
skingrafting.
2.
Luka kronik
: luka yang berlangsung lama atau sering timbul kembali(rekuren) dimana terjadi gangguan pada proses
penyembuhan yang biasanyadisebabkan oleh masalah multifaktor dari penderita. Pada luka kronik
lukagagal sembuh pada waktu yang diperkirakan, tidak berespon baik terhadapterapi dan punya
tendensi untuk timbul kembali. Contoh : Ulkus dekubitus,ulkus diabetik, ulkus venous, luka bakar dll
Klasifikasi Luka
Luka atau cedera adalah kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh yang disebabkan suatu
paksaan atau tekanan fisik dan kimiawi.
Berdasarkan jenis penyebab yang menimbulkannya, luka dapat dikelompokkan menjadi empat bagian,
yaitu :
1. Luka bersih
3. Luka kotor
Jenis luka tersebut akan dijelaskan satu per satu seperti berikut.
1. Luka Bersih
Luka bersih adalah luka yang disebabkan oleh suatu tindakan operasi yang dilakukan oleh seorang
yang ahli di bidangnya sehingga resiko yang dihadapi pasien akan sangat kecil karena aspek kontaminasi
dan kebersihan luka sangat diperhatikan.
Luka bersih terkontaminasi adalah luka yang disebabkan oleh suatu tindakan operasi yang
dilakukan oleh seorang yang ahli di bidangnya, tetapi terkontaminasi pada saat dilakukannya
pembedahan. Luka jenis ini biasanya terjadi di dalam kamar operasi atau pada saaat pasien dirawat di
ruang perawatan pascapemulihan operasi.
3. Luka Kotor
Luka kotor adalah luka yang disebabkan suatu kejadian yang tidak disengaja seperti kecelakaan
sehingga mengakibatkan patah tulang terbuka dan luka sobekan terbuka atau memar. Sehubungan
dengan penyebabnya yang di luar dugaan, kita tidak dapat mempersiapkan segala sesuatunya sehingga
memungkinkan adanya mikroorganisme atau kotoran yang masuk dan menempel pada luka tersebut.
Pada akhirnya akan menyebabkan infeksi pada luka tersebut sehingga waktu penyembuhannya
pun bermacam-macam tergantung dari beberapa besar infeksi yang ditimbulkan luka tersebut.
Luka kotor terkontaminasi adalah luka kotor yang sudah terkontaminasi atau luka operasi yang
sudah terkontaminasi pada saat melakukan operasi. Luka tersebut sudah bernanah dan sudah
membentuk lubang yang kotor bernanah sehingga membutuhkan perawatan khusus untuk mencegah
terjadinya pembusukan pada jaringan tubuh lainnya.
Jika hal ini terjadi, jaringan tubuh akan mengeluarkan rekasi yang bermacam0macam terhadap
luka yang ditimbulkannya.
A. Fase 1
Selama beberapa hari pada minggu pertama akan memasuki Fase Inflamasi atau Fase pembengkakan.
Pembengkakan jaringan yang tersayat disebabkan massa cairan tubuh yang terkumpul dan terdapatnya
sel Fibroblast yang dapat meningkatkan suplai darah ke daerah luka.
B. Fase 2
Selama berlangsungnya proses pada Fase 2, Fibroblast akan berubah menjadi jaringan kolagen. Kolagen
adalah sel Protein yang berfungsi membantu penyembuhan luka dengan mempertahankan jaringan agar
tetap terjaga kelenturannya.
C. Fase 3
Proses pada Fase ini adalah pembentukan jaringan Kolagen yang cukup. Selanjutnya, jaringan kolagen
itu secara bertahap akan mengembalikan kelenturan jaringan kulit sehingga kembali pada keadaan
normal.