Anda di halaman 1dari 1

BATU HITAM/NABIRONG (BATU PACAT)

KHASIAT BATU : Batu hitam/nabirong atau Batu Pacat merupakan toksin atau obat pertolongan ajaib anti
keracunan didalam darah manusia yang disebabkan oleh gigitan binatang atau serangga, seperti; gigitan Ular
berbisa, Kalajengking, Laba-laba, Lipan, sengatan Tawon, gigitan Anjing berbisa/rabies, gigitan Kucing, Monyet
dll. Batu Hitam/Nabirong atau Batu Pacat juga mujarab melawan keracunan dalam darah yang disebabkan oleh
apa saja seperti lecet kulit, Paku Berkarat, Kudis, Bisul Bernanah, Tetanus, Asma.
CARA PEMAKAIAN:
Pertama-tama buatlah goresan kecil pada lapisan kulit luar dengan jarum suntik atau pisau tajam sampai luka
mengeluarkan darah, lalu segera tempelkan batu pacat pada goresan tersebut. Batu ini akan menempel dan
menyerap racun yang ada dalam tubuh. Jika batu ini tidak melekat atau menempel pada kulit berarti tidak ada
racun dalam tubuh. Terkadang ada rasa sakit pada goresan atau sebaliknya oleh reaksi atau bekerjanya batu ini
untuk mematikan racun. Kalau pemakaian batu hitam ini tidak mencukupi, dapat diulangi setelah proses
pembersihan selesai atau memasang lebih dari satu, bisa dua, tiga atau empat sekaligus pada tubuh si penderita.
Lama pemasangan batu minimal tiga sampai empat jam, bahkan bisa sehari atau lebih, sampai racun tidak ada
dalam tubuh, baru batu ini akan terlepas sendiri. INGAT JANGAN DILEPAS/DICOPOT KALAU BELUM TERLEPAS
SENDIRI.
CARA MEMBERSIHKAN DAN PENYIMPANAN BATU
Setelah batu pacat ini dipakai, masukan kedalam air mendidih atau direbus selama 30 menit. Setelah
itu batu dicelupkan/direndam pada susu murni selama tiga atau empat jam seperti rendaman pakaian.
Yang boleh dipakai adalah susu murni hewani atau susu kaleng cap beruang, boleh juga menggunakan
susu manusia(ASI). Tidak boleh menggunakan susu tepung. Setelah proses ini berlangsung, batu ini
dicuci deangan air bersih lalu dikeringkan di tempat yang sejuk, sampai betul betul kering baru
disimpan di dalam kotak berisikan serbuk kayu halus sebagai pengawet. Akhirnya batu ini siap dipakai
oleh siapa saja yang membutuhkan sampai kapan saja asalkan batu ini dijaga biar tidak jatuh dan
pecah.
Penemu toksin ini adalah: P. FERRARO PASQUALE, SX dari ITALIA

BATU HITAM/NABIRONG (BATU PACAT)


KHASIAT BATU : Batu hitam/nabirong atau Batu Pacat merupakan toksin atau obat pertolongan ajaib anti
keracunan didalam darah manusia yang disebabkan oleh gigitan binatang atau serangga, seperti; gigitan Ular
berbisa, Kalajengking, Laba-laba, Lipan, sengatan Tawon, gigitan Anjing berbisa/rabies, gigitan Kucing, Monyet
dll. Batu Hitam/Nabirong atau Batu Pacat juga mujarab melawan keracunan dalam darah yang disebabkan oleh
apa saja seperti lecet kulit, Paku Berkarat, Kudis, Bisul Bernanah, Tetanus, Asma.
CARA PEMAKAIAN:
Pertama-tama buatlah goresan kecil pada lapisan kulit luar dengan jarum suntik atau pisau tajam sampai luka
mengeluarkan darah, lalu segera tempelkan batu pacat pada goresan tersebut. Batu ini akan menempel dan
menyerap racun yang ada dalam tubuh. Jika batu ini tidak melekat atau menempel pada kulit berarti tidak ada
racun dalam tubuh. Terkadang ada rasa sakit pada goresan atau sebaliknya oleh reaksi atau bekerjanya batu ini
untuk mematikan racun. Kalau pemakaian batu hitam ini tidak mencukupi, dapat diulangi setelah proses
pembersihan selesai atau memasang lebih dari satu, bisa dua, tiga atau empat sekaligus pada tubuh si penderita.
Lama pemasangan batu minimal tiga sampai empat jam, bahkan bisa sehari atau lebih, sampai racun tidak ada
dalam tubuh, baru batu ini akan terlepas sendiri. INGAT JANGAN DILEPAS/DICOPOT KALAU BELUM TERLEPAS
SENDIRI.
CARA MEMBERSIHKAN DAN PENYIMPANAN BATU:
Setelah batu pacat ini dipakai, masukan kedalam air mendidih atau direbus selama 30 menit. Setelah
itu batu dicelupkan/direndam pada susu murni selama tiga atau empat jam seperti rendaman pakaian.
Yang boleh dipakai adalah susu murni hewani atau susu kaleng cap beruang, boleh juga menggunakan
susu manusia(ASI). Tidak boleh menggunakan susu tepung. Setelah proses ini berlangsung, batu ini
dicuci deangan air bersih lalu dikeringkan di tempat yang sejuk, sampai betul betul kering baru
disimpan di dalam kotak berisikan serbuk kayu halus sebagai pengawet. Akhirnya batu ini siap dipakai
oleh siapa saja yang membutuhkan sampai kapan saja asalkan batu ini dijaga biar tidak jatuh dan
pecah.
Penemu toksin ini adalah: P. FERRARO PASQUALE, SX, dari ITALIA

Anda mungkin juga menyukai