Anda di halaman 1dari 3

Tanggaran (20/08/2019).

Menjalankan program kerja ke tiga oleh KKN


IAIN Tulungagung posko 2 desa Tanggaran dilasanakan pada tanggal 20
Agustus 2019 pukul 13.30 yang bertempatkan di kediaman Ibu Suratmi dusun
Krajan desa Tanggaran dengan narasumber dari Bendahara PKK oleh Ibu Sri
Hartini. Penyuluhan ini bertema Indonesia Melayani dan Indonesia Bersih
dengan judul Penyuluhan Abatisasi Dalam Pencegahan Sarang Nyamuk.
Adapun tamu undangan yang menghadiri sosialisasi yaitu: segenap ibu-ibu
jamaah yasinan, mahasiswa IAIN Tulungagung, dan Ibu Suratmi sekeluarga.
Penyuluhan ini membidik pada tata cara yang tepat dalam penggunaan obat
Abate. Selain itu pemateri juga memberikan penyuluhan bagaimana menjaga
kebersihan lingkungan. 

   Pemateri juga menjelaskan terkait Abate. Yang mana Abate sendiri adalah
obat yang tergolong memberantas nyamuk saat masih berada masa larva.
Manfaat Abate adalah untuk memberantas penyakit demam berdarah dengan
cara mengendalikan jumlah vektor. Bubuk abate merupakan pengendalian
vektor penyakit demam berdarah secara kimia. 

    Tata cara penggunaan bubuk abate adalah dengan cara menaburkan bubuk
tersebut ke dalam wadah penampungan air kamar mandi dan wadah untuk air
minum. Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan masyarakat faham akan tata
cara penggunaan, manfaat, dan dosis obat Abate. Sedangkan dalam tindak lanjut
mahasiswa KKN IAIN Tulungagung Posko 2 desa Tanggaran akan
menyebarkan obat abate dengan berat 5 kg dan dibagi menjadi sejumlah 180
kantong, 1 kantong sama dengan 2 sendok. Obat Abate tersebut, dibagikan
kepada ibu-ibu jamaah Yasinan, warga RT 11 dan 12 dusun Krajan desa
Tanggaran.

Dosis abate pada program abatisasi nasional adalah 10 gram dalam 100 liter
air. Abate atau temefos ini dapat menimbulkan resistensi jika tidak
menggunakan dosis yang sesuai.

Abate adalah obat anti larva yang mengandung temefos dan biasanya berbentuk
pasir berwarna cokelat muda atau keabu-abuan. Di antara pasir yang berwarna
cokelat itu, Anda akan menemukan butiran yang berwarna kemerahan yang
berfungsi memastikan efek abate bisa sampai ke dasar penampungan
air.Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), temephos adalah bahan kimia
yang berupa insektisida fosfat organik non sistemik. Penggunaan temefos tidak
mencemari lingkungan dan sudah dijamin keamanannya bagi manusia maupun
hewan di sekitarnya.Di Indonesia, produk abate beredar dengan dua varian,
yakni bubuk abate dan cairan abate. Cairan abate mengandung 500 gram bahan
aktif per liter, sedangkan bubuk abate mengandung bahan aktif 1% per
kilogram, serta bisa didapat secara cuma-cuma di pusat kesehatan milik
pemerintah maupun dibagikan gratis oleh tenaga kesehatan ke rumah-rumah
warga.

Fungsi bubuk abate

Bubuk abate terbuat dari pasir temefos yang berwarna keabuan. Bubuk abate
harus ditabur di genangan air untuk mengendalikan populasi nyamuk.Temefos
paling sering digunakan untuk mengendalikan populasi nyamuk dan serangga
lainnya dengan cara dicampur pada genangan air, seperti air pada bak mandi,
tempayan, kolam ikan, dan lain-lain yang merupakan tempat nyamuk
berkembang biak.Ketika diaplikasikan pada air yang menggenang tersebut,
abate obat bubuk bekerja dengan cara membunuh larva nyamuk dan
mencegahnya berkembang menjadi nyamuk dewasa yang mungkin menjadi
perantara penyakit, seperti demam berdarah maupun malaria.Abate
memperpendek siklus perkembangan larva nyamuk, misalnya nyamuk Aedes
aegypti sehingga larva akan menetas sebelum waktunya dan mati.Meskipun
demikian, menggunakan abate pada penampungan air saja tidak cukup untuk
membasmi jentik nyamuk penyebab demam berdarah maupun malaria.Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, Anda harus melakukan langkah
pemberantasan sarang nyamuk lain dengan tetap memerhatikan aspek
keamanannya.Selain itu, pastikan untuk selalu menjaga kebersihan rumah dan
lingkungan sekitar agar tidak ada nyamuk yang berkembang di sana. Hal ini
bisa diwujudkan dengan melakukan kerja bakti.

Cara menggunakan bubuk abate yang benar

Penggunaan abate bubuk sangat mudah, yakni Anda hanya perlu menuang 1
gram bubuk abate ke bak mandi yang berisi 10 liter air. Efek bubuk abate untuk
membunuh larva nyamuk akan bertahan selama 3 bulan, asalkan Anda tidak
menguras tempat penampungan air tersebut maupun menyikat dindingnya. Bila
disikat, lapisan abate pada dinding bak akan hilang sehingga efeknya pun ikut
hilang.Jangan khawatir akan keamanan air yang telah ditaburi bubuk abate.
Meski efektif memberantas larva nyamuk, bubuk abate tidak menyebabkan
perubahan rasa, warna, dan bau pada air yang telah mengandung bahan kimia
ini.WHO bahkan menyebut air yang telah mengandung bubuk abate tetap aman
diminum oleh manusia maupun hewan peliharaan Anda. Namun, WHO tetap
menganjurkan agar air yang telah ditaburi bubuk abate sebaiknya tidak
diberikan pada bayi atau anak-anak untuk menghindari efek yang tidak
diinginkan.Jangan lupa juga untuk merebus air hingga mendidih terlebih dahulu
untuk menghilangkan kuman atau bakteri yang mungkin mengontaminasi air
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai