Anda di halaman 1dari 47

BAB III

TINJAUN KASUS

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Pasien
Nama : NY.I
Umur : 55 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Diploma
Pekerjaan : IRT
Alamat : JL.Lio genteng III, no 23 Astana anyar
Tanggal Masuk RS : 27 September 2017 jam 07.30
Tanggal Pengkajian : 27 September 2017 jam 15.30
Diagnosa Medis : CHF
No Medrec : 742080

b. Penanggung Jawab Pasien


Nama :Tn. Lili
Umur : 57 Tahun
Pekerjaan : Swasta
Alamat : JL.Lio genteng III, no 23 Astana anyar
Hubungan dg Pasien : Suami

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Keluhan Utama
Klien mengatakan napasnya sesak dan batuk berdahak

2) Riwayat Keluhan Utama


Saat klien mengawali aktivitas kerja pada jam 9 pagi, klien merasakan tiba-tiba bicara jadi rero dan tangan kanan susah
untuk digerakan, dengan bantuan rekan kerja pasien dibawa ke puskesmas terdekat dan disana disarankan untuk dibawa
kerumah sakit, pasien di bawa ke RS santosa karena ruangan rawat nginap penuh, pasien ke IGD RSMB diantar oleh
anaknya dan rekan kerja. Pasien mengatakan batuk sejak 3 bulan yang lalu, kurang tidur dan bengkak pada bagian kedua
betis, paha dan perut

3) Riwayat kesehatan dahulu


1 tahun yang lalu menderita penyakit jantung, asam urat dan maag
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Dikeluarga pasien tidak ada yang pernah mengalami kondisi seperti yang pasien derita saat ini.

B. PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan Umum
a. Tingkat Kesadaran : Composmentis
b. GCS : 15 (E: 4 , M: 6 , V: 5)
c. BB sebelum sakit : 43 Kg
d. BB saat ini : 43 Kg
e. Tinggi Badan : 155 cm
f. IMT : 19 cm
g. Tanda-tanda vital
i. Tekanan Darah : 100/70mmHg
ii. Nadi : 110 x/menit
iii. Respirasi : 33 x/menit
iv. Suhu : 35,50 C
2. Pemeriksaan Fisik
a. Sistem Respirasi
Pernafasan melalui hidung, ada pernafasan cuping hidung (pch). Ukuran dan bentuk hidung simetris, tidak ada sekret,
terdapat bulu hidung (fibrise), Tidak terdapat polip, pola nafas Ireguler, frekwensi 33x/menit, terpasang oksigen dengan binasal
canule 3 Lpm, posisi semifowler. Pasien mengeluhan sesak disertai kadang ada batuk. Pergerakan dada simetris antara kanan dan
kiri, tidak ada nyeri tekan, auskultasi bunyi nafas terdengar suara ronchi pada sebagian area paru.

b. Sistem Cardiovaskuler
Konjungtiva anemis, tampak sianosis, tidak ada peningkatan JVP, akral teraba hangat, auskultasi bunyi jantung terdengar
galop, tidak ada clubing finger, tensi darah 100/70 mmHg, Nadi 98x/ menit, CRT < 2 detik.

c. Sistem Gastrointestinal
Bentuk bibir simetris, keadaan bibir kering, gigi Tidak lengkap, gigi geraham atas dan bawah tinggal sebagian, uvula
berada ditengah tidak ada pembesaran tonsil, saat diinspeksi daerah abdomen cembung terdapat acites,terdapat luka bekas sc,,
terdengar bising usus 16 x/menit, saat dipalpasi abdomen normal, tidak ada benjolan. BAB sebelum dan saat sakit 1x/ hari, lidah
bersih, porsi makan diet jantung
d. Sistem Genitourinari
1. Perkemihan
Pada saat dikaji pasien terpasang DC, produksi banyak, warna kuning agak keruh keruh. Pasien merasa tidak nyaman dengan
pemasangan DC.
2. Genitalia
Tidak Terkaji

e. Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas Atas dan bawah
Kedua tangan simetris, tidak ada massa atau lesi, terpasang IV line ditangan kanan dengan cairan infus NaCl 15tt/menit,
tetesan lancar, tidak terdapat tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, nyeri, maupun flebitis, ROM tangan kiri dan kaki kiri aktif,
ROM tangan kanan aktif dan kaki kanan aktif, reflex bisep (+/,-),reflex patella (+/+) reflex trisep (+/-), turgor kulit (+), CRT < 2
detik, akral hangat. Terdapat oedema derajat 3 ( kedalaman 5mm waktu kembali 7 detik) di ekstremitas bawah

f. Sistem Integumen
Saat diinspeksi warna kulit klien merata, tekstur kulit kering, sensasi kulit (+), turgor kulit (+), akral hangat, suhu tubuh pasien
36,50 C .
g. Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening, limfa, dan tiroid. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit Hipertensi.

h. Sistem Reproduksi
Pasien biasa melakukan hubungan seksual dengan suaminya seminggu sekali sebelum sakit,dan selama sakit belum pernah.

i. Sistem Saraf Pusat


1) Fungsi Serebral dan Kortikal
GCS pasien 15, pasien bisa mengingat memori jangka panjang dan jangka pendek
2) Fungsi Saraf Kranial
i. NI (Olfaktorius)
Tidak Terkaji
ii. NII (Optikus)
Fungsi penglihatan pasien normal tapi kadang menggunakan alat bantu (kaca mata)
iii. N III (Okulomotorius)
Refleks pupil (+), ketika terkena sinar pupil mata mengecil, klien dapat membuka mata, dan mengangkat kedua alis
iv. NIV (Trochlearis)
Bola mata dapat bergerak ke kanan dan ke dalam minimal
v. NV (Abdusen)
Refleks pupil berkontriksi saat diberikan rangsangan cahaya, pupil bulat.
vi. NVI (Trigeminus)
Fungsi gerakan mengunyah dan menelan baik.
vii. NVII (Fasialis)
Pasien dapat mengangkat alis mampu mengerutkan dahi.
viii. NVIII (Akustikus)
Pasien dapat mendengar bisikan yang diberikan perawat dan pasien dapat mengulanginya.

ix. NIX (Glosofaringus)


Saat dikaji letak uvula berada ditengah-tengah
x. NX (Vagus)
Kemampuan pasien untuk menelan baik
xi. NXI (Aksesorius)
Tidak Terkaji
xii. NXII (Hypoglosus)
Tidak Terkaji

C. Pola Aktivitas Sehari-hari

NO. ADL DI RUMAH DI RS


1. Nutrisi

a. Makan

Jenis Diet MB rendah


Nasi dan lauk pauk garam

3x sehari
Frekuensi
3x Sehari
Keluhan
Tidak ada Tidak ada

b. Minum

Jenis
Air putih, teh, kopi Air putih
Frekuensi
5-6x sehari 1 Lt/ hari
Keluhan
Tidak ada Tidak ada

2. Eliminasi

a. BAB
Frekuensi 1x/hari sekali 1 x/ sehari

Konsistensi Tidak Terkaji Menggunakan


pempers

biasa
Warna Tidak Terkaji
tidak ada
Keluhan Tidak ada

b. BAK
dipasang DC
Frekuensi 4-5 x/ hari
kuning agak keruh
Warna keruh
kadang sakit saat
Keluhan Tidak ada
mau bak

3. Istirahat Tidur

a. Siang jarang Susah tidur

b. Malam kurang tidur susah tidur

4. Personal Hygiene
a. Mandi 1-2x sehari 1x sehari di lap

b. Keramas 2 hari sekali Belum pernah

c. Gosok gigi Tiap mandi Kadang-kadang

5. Aktivitas

a. Merokok Tidak pernak Tidak pernah

b. Minuman beralkohol Tidak pernah Tidak pernah

D. Riwayat Psikologi dan Spiritual


a. Data Sosial
Klien dapat berinteraksi verbal baik dengan perawat, pengunjung, dan keluarga. Pasien ditunggui oleh anak dan suami pasien.
b. Data Psikologis
a. Status emosi dan gaya komunikasi
klien dapat berinteraksi menggunakan bahasa verbal, dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Sunda dalam
berkomunikasi sehari-hari.
b. Konsep diri
a) Body image
Klien merasa khawatir atas keadaan sakit yang dideritanya
b) Harga diri
Klien merasa diperhatikan oleh keluarga dalam kondisi sakit yang sedang menimpanya.
c) Ideal diri
Klien merasa seharusnya dia yang melayani suami dan anak-anaknya kl kondisinya sehat.
d) Peran diri
Pasien sebagai seorang istri dan ibu dikeluarganya merasa lemah saat sakit dan tidak bisa menjalankan peraan tersebut.
e) Koping kehidupan
Pasien hanya bisa berdoa semoga cepat disembuhkan dari penyakit yang dideritanya
c. Data Spiritual
Pasien beragam islam, sebelum sakit dan pada saat sakit pasien rutin
sholat lima waktu

E. DATA PENUNJANG

1. Hasil Pemeriksaan EKG


Pada tanggal 27 september 2017
Sinus takikardi
2. Hasil Laboratorium
Pada tanggal 27 september 2017
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI KET
NORMAL

HEMATOLOGI (Apus darah Tepi) 27-9-2017


jam 12.31

Hemoglobin 6,1 gr/dl 11,6-16,6

Leukosit 2.990 mm3 4.000-10.0


00

Trombosit 96.000 /mm3 150.000-40


0.000

PCV 18,3 % 40-54

MCV 89,6 Fl 82-97

MCH 30,1 Pg 26-34

MCHC 33,6 g/dl 32.0-36.0

RDW 18,1 % 11.0-16.0

Eritrosit Normokrom
Normositik

Leukosit Jumlah kurang


Tidak ditemukan kelainan
morfologi morfologi
Tidak ditemukan sel muda
(blast)

Trombosit Jumlah kurang


Tidak ditemukan kelainan
morfologi

Kesan Pansitopenip perifer susp


Anemia aplastik

Hematologi rutin Hb 9,1 gr/dl


Tgl 27 9-2017 Hematokrit 27 %
Jam 08.13 Leukosit 6.600 mm3
Trombosit 189.000 mm3

Urine Rutin
Warna Kuning
agak
keruh

BJ 1.025

PH 6,0

Protein Negatif

Reduksi Negatif

Urobilin Normal

Bilirubin urine Negatif

Sedimen Negatif

Leukosit 0-1 / lpb

Eritrosit 0-1 /
Lpb

Kristal -
Silinder -

Sel epitel +

3. Hasil USG Jantung


Pada tanggal 30 september 2017

Working diagnosis and clinical question Normal values


MEASUREMENTS

Aorta Root diameter 2,11

Left atrium Dimension LA/


Ao Ratio 3,77 < 1.3

Right ventricle Dimension < 30 mm

Left ventricle IVS diastole 7,2 7-11 mm

EDD 45,5 35-52 mm

PW diastole 8,9 7-11 mm

IVS systole 7,8


ESD 36 26-36 mm

PW systole 15

EF 42% 53-77

IVS/ PW Ratio

Mitral valve < 13

Aortic valve

Tricuspid valve

Pulmonal valve

TAPSE >17mm

FINDINGS : LA dilatasi I, VH (-) EF 42%, fungsi diastolic tdk


dapat dinilai hipokinetik anterior MR severe, PH mild Efusi pleura
kiri

DIAGNOSTIC IMPRESSION : CAD fungsi sistolik menurun


MR efusi pleura kiri
F. THERAPY

NO TANGGAL NAMA OBAT PEMBERIAN WAKTU PEMBERIAN

1 27-09-2017 17.00
28-09-2017 18.00
29-09-2017 Digoxin 25mg Oral 17.00
30-09-2017 18.00

2 27-09-2017 Ramipril 2,5mg Oral 13.00

3 27-09-2017 13.00
28-09-2017 07.00
29-09-2017 Clopidogrel 75mg Oral 07.00
30-09-2017 07.00

4 27-09-2017 20.00
28-09-2017 20.00
29-09-2017 Candesartan 4mg Oral 07.00
17.00
30-09-2017 07.00
5 27-09-2017 12.35
28-09-2017 Simarc 1x1 Oral 12.00
29-09-2017 12.00
30-09-2017 12.00

6 27-09-2017 12.35
28-09-2017 12.00
29-09-2017 Spirola 25mg Oral 07.00
30-09-2017 07.00

7 28-09-2017 20.00
29-09-2017 Car Q 100mg Oral 20.00
30-09-2017 20.00

8 27-09-2017 12.00
28-09-2017 17.00
29-09-2017 Codein 10mg Oral 07.00
30-09-2017 07.00
17.00

9 28-09-2017 Ceftrizin 1x1 Oral 22.30


10 28-09-2017 pantoprazole IV 23.00

11 28-09-2017 ondancentron IV 23.00

12. Infus Nacl 0,9%


500cc/24 jam

G. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH

DS: Kontraktilitas jantung Kelebihan volume


menurun cairan
- Pasien mengeluh kaki bengkak

DO:
Cardiac Output menurun
- Terdengar Ronki basah di paru
bagian belakang

- Terdapat edema extermitas Aliran darah ke ginjal


bawah derajat 3 menurun

- Terdapat Asites

- Efusi pleura
Peningkatan renin +
angiotensin II

Retensi cairan

Edema , Asites , efusi


pleura

DS :

- Pasien menggeluh sesak Kontraktilitas atrium kiri Gangguan Pertukaran


menurun gas
- Pasien mengeluh sering batuk

DO :
- Pasien tampak lemah dan sesak Darah refluk ke paru-paru
napas cepat dan dangkal

- RR : 33x/menit
Efusi pleura
- Tidak ada retraksi Otot-otot dada

- Efusi pleura
Pertukaran O2 dan CO2
- Hb 6,1 gr/dl terganggu
DS : Penurunan curah jantung/ Intoleransi aktivitas
- Pasien megeluh lemah dan cardiac out put
sesak jika banyak bergerak

DO :
Penurunan suplay O2 ke
- Perawatan diri dibantu jaringan
- Pasien tampak lemah
- Ekg Sinus Tachicardi
- Hasil USG jantung fungsi
sistolik menurun Metabolisme menurun

Energi jaringan menurun

Lelah,letih dan lemah

Intoleransi aktivitas

DS : Penurunan curah
Disfugsi miocard
jantung
- Klien mengeluh susah tidur

DO :
kontraktilitas
- TD :100/70mmhg
- Nadi :110x/m

- RR :33x/m gagal pompa ventrikel

- Suhu :35,5 C

- CRT >3 detik

Laboratorium curah jantung menurun


(COP)
- Hb 6,1gr/dl

- EKG

Sinus takikardi

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung b.d penurunan kontraktilitas jantung
2. Kelebihan volume cairan b.d retensi cairan
3. Gangguan pertukaran gas b.d adanya efusi pleura
4. Intoleransi aktifitas b.d suplay oksigen tidak mencukupi
I. INTERVENSI KEPERAWATAN
DX TUJUAN (NOC)
INTERVENSI (NIC)

1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Monitor tanda-tanda vital meliputi


selama 5 x 24 jam ada peningkatan curah tensi, nadi, respirasi
jantung dengan kriteri : 2. Atur posisi semi fowler
Tensi dalam rentang normal 110-120 / 70-80 3. Monitor peningkatan HB dan CRT
Nadi < 100 x menit 4. Ciptakan lingkungan yang nyaman
Crt < 3 detik agar pasien bis tidur dengan
Peningkatan kadar HB nyenyak
Kualitas tidur baik 5. Monitor kualitas tidur pasien
6. Managemen pemberian obat
digitalis sesuai terapi dokter

2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Observasi edema ektermitas bawah


selama 5 x 24 jam kelebihan volume cairan 2. Batasi cairan yang masuk
teratasi dengan kriteria : 3. Monitor intake output cairan pasien
Derajat edema ekstermitas berkurang 4. Diit rendah garam
menjadi 1 5. Pasang DC dan perawatan DC
Efusi pleura 6. Cek albumin
Ronki 7. Kolaborasi pemberian diuretic
Intake output adekuat
Nilai albumin

3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Berikan oksigen binasal 3 lpm


selama 5 x 24 jam pertukaran gas adekuat 2. Monitor suara paru ronki
dengan kriteria : 3. Monitor batuk
Sesak nafas 4. Monitor adanya efusi pleura
Batuk 5. Cek HB
Hb meningkat 6. Cek nilai AGD
Rr 20 x / menit
Nilai AGD normal

4 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Bantu pemenuhan ADL


selama 5 x 24 jam intoleransi aktifitas 2. Observasi pasien saat melakukan
berkurang dengan kriteria : aktifitas
K/U membaik 3. Berikan jeda istirahat setelah
Pasien tidak mengeluh sesak saat melakukan melakukan aktifitas
aktifitas 4. Libatkan keluarga dalam
pemenuhan ADL pasien.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

TANGGAL IMPLEMENTASI CATATAN PERKEMBANGAN PARAF


DAN JAM

28/9/2017 1. Mengukur tanda-tanda vital meliputi tensi, nadi, Dx 1


Jam 10.00 2. Mengatur posisi semi fowler S : Pasien masih mengeluh susah tidur
3. Mengukur CRT dan mengobservasi konjungtiva O :Tensi : 110/70 mmhg
4. Menciptakan lingkungan yang nyaman agar pasien Nadi : 85 x/ mnt
bisa tidur dengan nyenyak, mematikan lampu, CRT > 3detik
emnutup korden, menyampaikan ke penunggu agar Konjungtiva anemis
tidak ramai, membimbing ibu berdoa sebelum tidur A : Masalah belum teratasi
5. Memonitor kualitas tidur pasien
6. Managemen pemberian obat digitalis sesuai terapi
dokter, dengan memfasilitasi pemberian obat
digoksin 4x 25 mg

29/9/2017 1. Mengukur tanda-tanda vital meliputi tensi, nadi, Dx 1


Jam 10.00 2. Mengatur posisi semi fowler S : Pasien masih mengeluh susah tidur
3. Mengukur CRT dan mengobservasi konjungtiva O :Tensi : 90/70 mmhg
Nadi : 74 x/ mnt
4. Menciptakan lingkungan yang nyaman agar pasien CRT > 3detik
bisa tidur dengan nyenyak, mematikan lampu, Konjungtiva anemis
emnutup korden, menyampaikan ke penunggu agar A : Masalah belum teratasi
tidak ramai, membimbing ibu berdoa sebelum tidur P : Lanjutkan Intervensi
5. Memonitor kualitas tidur pasien
6. Managemen pemberian obat digitalis sesuai terapi
dokter, dengan memfasilitasi pemberian obat
digoksin 4x 25 mg

30/9/2017 1. Mengukur tanda-tanda vital meliputi tensi, nadi, Dx 1


Jam 10.00 2. Mengatur posisi semi fowler S : Pasien mengatakan bisa tidur mulai jam 21.00
3. Mengukur CRT dan mengobservasi konjungtiva 03.00 WIB tetapi tidur siang tidak bisa
4. Menciptakan lingkungan yang nyaman agar pasien O :Tensi : 90/70 mmhg
bisa tidur dengan nyenyak, mematikan lampu, Nadi : 74 x/ mnt
emnutup korden, menyampaikan ke penunggu agar CRT > 3detik
tidak ramai, membimbing ibu berdoa sebelum tidur Konjungtiva kemerahan
5. Memonitor kualitas tidur pasien A : Masalah belum teratasi
6. Managemen pemberian obat digitalis sesuai terapi P : Lanjutkan intervensi
dokter, dengan memfasilitasi pemberian obat
digoksin 4x 25 mg
2/10/2017 1. Mengukur tanda-tanda vital meliputi tensi, nadi, Dx 1
Jam 10.00 2. Mengatur posisi semi fowler S : Pasien mengatakan bisa tidur mulai jam 21.00
3. Mengukur CRT dan mengobservasi konjungtiva 03.00 WIB tetapi tidur siang tidak bisa
4. Menciptakan lingkungan yang nyaman agar pasien O :Tensi : 100/70 mmhg
bisa tidur dengan nyenyak, mematikan lampu, Nadi :100 x/ mnt
emnutup korden, menyampaikan ke penunggu agar CRT > 3detik
tidak ramai, membimbing ibu berdoa sebelum tidur Konjungtiva kemerahan
5. Memonitor kualitas tidur pasien A : Masalah belum teratasi
6. Managemen pemberian obat digitalis sesuai terapi P : Lanjutkan intervensi
dokter, dengan memfasilitasi pemberian obat
digoksin 4x 25 mg

3/10/2017 EVALUASI HASIL DX I


Jam 16.00 S : Pasien mengatakan sudah bisa tidur mulai jam
21.00 s/d 03.00
O : Tensi 110 /70 mmhg
Nadi 88 x/ mnt
CRT 3 detik
Konjungtiva kemerahan
A : Masalah Teratasi

DX II 1. Mengobservasi edema ektermitas bawah S:


28/9/2017 2. Membatasi cairan yang masuk sesuai dengan - Pasien mengeluh kaki masih bengkak
Jam 10.00 output pasien dalam 24 jam dengan perhitungan
O:
jumlah urine / kgbb per jam ( 1032 cc)
- Terdengar Ronki basah di paru bagian
3. Memonitor intake output cairan pasien
belakang
4. Memasang DC
- Terdapat edema extermitas bawah derajat 3
5. Diit rendah garam
6. Kolaborasi pemberian obat ( Ramipril 2,5 mg 1x1) - Terdapat Asites

- Ronchi (+)

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

29/9/2017 1. Mengobservasi edema ektermitas bawah S :


Jam 10.00 2. Membatasi cairan yang masuk sesuai dengan - Pasien mengeluh kaki masih bengkak
output pasien dalam 24 jam dengan perhitungan
O :
jumlah urine / kgbb per jam ( 1032 cc)
3. Memonitor intake output cairan pasien
4. Diit rendah garam - Terdengar Ronki basah di paru bagian
5. Kolaborasi pemberian obat ( Ramipril 2,5 mg 1x1) belakang

- Terdapat edema extermitas bawah derajat 2

- Terdapat Asites

- Ronchi (+)

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

30/9/2017 1. Mengobservasi edema ektermitas bawah S : Pasien mengeluh kaki masih bengkak
Jam 10.00 2. Membatasi cairan yang masuk sesuai dengan O :
output pasien dalam 24 jam dengan perhitungan
- Terdengar Ronki basah di paru bagian
jumlah urine / kgbb per jam ( 1032 cc) belakang
3. Memonitor intake output cairan pasien
- Terdapat edema extermitas bawah derajat 2
4. Diit rendah garam
- Terdapat Asites
5. Kolaborasi pemberian obat ( Ramipril 2,5 mg 1x1)
- Ronchi (+)

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

02/10/2017 1. Mengobservasi edema ektermitas bawah S :


Jam 10.00 2. Membatasi cairan yang masuk sesuai dengan - Pasien mengatakan bengkak berkurang
output pasien dalam 24 jam dengan perhitungan - Pasien mengatakan batuk berkurang
jumlah urine / kgbb per jam ( 1032 cc)
O :
3. Memonitor intake output cairan pasien
- Terdengar Ronki basah di paru bagian
4. Diit rendah garam
belakang berkurang
5. Kolaborasi pemberian obat ( Ramipril 2,5 mg 1x1)
- Terdapat edema extermitas bawah derajat 2

- Asites berkurang

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

03/10/2017 Evaluasi hasil DX II


Jam 16.00 S :

- Pasien mengatakan bengkak berkurang

- Pasien mengatakan batuk berkurang

O :

- Terdengar Ronki basah di paru bagian belakang


berkurang

- Terdapat edema extermitas bawah derajat 2


- Asites berkurang

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

DX III 1. Megelola pemberian oksigen binasal 3 lpm S : Pasien mengatakan masih Sesak nafas
28/09/2017 2. Memonitor suara paru ronki Pasien mengatakan masih batuk
Jam 10.00 3. Memonitor batuk O : Pasien tampak batuk
Rr 28 x / menit
A : Masalh belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

29/09/2017 1. Megelola pemberian oksigen binasal 3 lpm S : Pasien mengatakan masih Sesak nafas
Jam 10.30 2. Memonitor suara paru ronki Pasien mengatakan masih batuk
3. Memonitor batuk O : Pasien tampak batuk
Rr 28 x / menit
A : Masalh belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

30/09/2017 1. Megelola pemberian oksigen binasal 3 lpm S : Pasien mengatakan masih Sesak nafas
Jam 10.30 2. Memonitor suara paru ronki Pasien mengatakan masih batuk
3. Memonitor batuk O : Pasien tampak batuk
Rr 28 x / menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

2/10/2017 1. Megelola pemberian oksigen binasal 3 lpm S : Pasien mengatakan sesak nafas berkurang
Jam 10.00 2. Memonitor suara paru ronki Pasien mengatakan batuk berkurang
3. Memonitor batuk O : Rr 26 x / menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

3/10/2017 Evaluasi Hasil DX III :


17.00 S : Pasien mengatakan sesak nafas berkurang
Pasien mengatakan batuk berkurang
O : Rr 24 x / menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

DX IV 1. Membantu pemenuhan ADL S :


- Pasien mengatakan masih lemah dan sesak
28/09/2017 2. Mengobservasi pasien saat melakukan aktifitas jika banyak bergerak
Jam 09.00 3. Memberikan jeda istirahat setelah melakukan
O :
aktifitas - K/U masih terlihat belum membaik
- Pasien masih mengeluh sesak saat
melakukan aktifitas
4. Melibatkan keluarga dalam pemenuhan ADL A : Masalah belum teratasi
pasien. P : Lanjutkan intervensi

DX IV 1. Membantu pemenuhan ADL S :


- Pasien mengatakan masih lemah dan
29/09/2017 2. Mengobservasi pasien saat melakukan aktifitas merasakan sesak jika banyak bergerak
Jam 08.00 3. Memberikan jeda istirahat setelah melakukan
O :
aktifitas - K/U masih terlihat belum membaik
4. Melibatkan keluarga dalam pemenuhan ADL - Pasien masih mengeluh sesak saat
pasien. melakukan aktifitas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

DX IV 1. Membantu pemenuhan ADL S :


- Pasien mengatakan masih lemah tapi sudah
30/09/2017 2. Mengobservasi pasien saat melakukan aktifitas bisa makan sendiri
Jam 16.00 3. Memberikan jeda istirahat setelah melakukan
O :
aktifitas - K/U sedikit membaik
4. Melibatkan keluarga dalam pemenuhan ADL - Pasien sedikit mengeluh sesak saat
pasien. melakukan aktifitas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
DX IV 1. Membantu pemenuhan ADL S :
- Pasien mengatakan sedikit lemah tetapi
02/10/2017 2. Mengobservasi pasien saat melakukan aktifitas sudah bisa makan sendiri dan duduk sendiri
Jam 09.00 3. Memberikan jeda istirahat setelah melakukan
O :
aktifitas - K/U terlihat membaik
4. Melibatkan keluarga dalam pemenuhan ADL - Pasien mengeluh sedikit sesak saat
pasien. melakukan aktifitas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

DX IV Evaluasi hasil DX IV :
S :
03/10/2017
- Pasien mengatakan sudah bisa makan sendiri
Jam 16.00 dan duduk sendiri
- Pasien mengatakan sudah kuat untuk buang air
kecil dan buang air besar di kamar mandi

O :
- K/U terlihat membaik
- Pasien sedikit sesak saat melakukan aktifitas
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai