Anda di halaman 1dari 5

JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 5 (1) 60-64

dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo

Aktivitas Ekstrak Buah Tomat (Lycopersicum esculentum


Mill) Sebagai Penstabil Oksigen Singlet Dalam Reaksi
Fotooksidasi Asam Linoleat
Reynal Maong a , Johnly Alfreds Rorong a* , Feti Fatimah a

a Jurusan Kimia, FMIPA, Unsrat, Manado

KATA KUNCI ABSTRAK


Lycopersicum esculentum Telah dilakukan penelitian untuk menentukan aktivitas ekstrak buah
fotooksidasi tomat apel dan tomat biasa sebagai penstabil oksigen singlet terhadap
penstabil oksigen singlet fotooksidasi asam linoleat dengan menggunakan cahaya dan eritrosin.
asam linoleat Sampel yang digunakan adalah buah segar dari tomat apel dan tomat
biasa. Penelitian ini dilakukan dengan cara ekstraksi menggunakan
pelarut air panas dan etanol selama 2x24 jam. Ekstrak tomat apel dengan
pelarut etanol (ETA) dan air (ATA) memiliki peroksida berturut-turut
sebesar 5.738 dan 6.228 mek/kg, sedangkan ekstrak tomat biasa
dengan pelarut etanol (ETB) dan air (ATB) memiliki nilai peroksida sebesar
8.677 dan 7.024 mek/kg. Ekstrak tomat apel dengan pelarut etanol (ETA)
memiliki potensi penstabil oksigen singlet yang paling besar dan potensi
yang paling kecil adalah ekstrak tomat biasa dengan pelarut etanol (ETB).
Semakin kecil angka peroksida dari ekstrak tomat apel dan tomat biasa,
semakin besar potensi penstabil oksigen singlet yang dimiliki.

KEYWORDS ABSTRACT
Lycopersicum esculentum A research have been done to determine the activity of extract of raw
photooxidation tomatoes and cherry tomatoes as a singlet oxygen quenching in the
singlet oxygen quenching photooxidation reaction of linoleic acid by using eritrosin and light. The
linoleic acid sample used was fruit fresh of raw tomatoes and cherry tomatoes. This
research was done by extraction using solvent of hot water and ethanol for
2 x 24 hours. Extract of raw tomatoes with solvent of ethanol and water
have the numbers of peroxide rate were 5.738 and 6.228 mek/kg, while
extract of cherry tomatoes with solvent of ethanol and water have the
numbers of peroxide rate were 8.677 and 7.024 mek/kg. Raw tomatoes
extract with ethanol solvent have the greatest potential as singlet oxygen
quenching and the lowest potential was cherry tomatoes extract with
solvent of ethanol. The smaller the peroxide numbers of extract of raw
tomatoes and cherry tomatoes, the greater the potential singlet oxygen
quenching was owned.
TERSEDIA ONLINE
20 April 2016

Maulida dan Zulkarnaen (2010) menyatakan bahwa


1. Pendahuluan buah tomat adalah salah satu bahan pangan yang
Di pasaran semakin banyak beredar produk memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi.
bahan pangan yang kaya akan senyawa antioksidan. Buat tomat merupakan salah satu tanaman yang
Kandungan Antioksidan pada bahan pangan dapat banyak ditemui di Indonesia dan termasuk dalam
meredam radikal bebas yang memicu pertumbuhan genus lycopersicum. Buah tomat (Lycopersicum
sel kanker dan berbagai penyakit radikal bebas. esculentum Mill) berasal dari Amerika tropis,

*Corresponding author: Jurusan Kimia FMIPA UNSRAT, Jl. Kampus Unsrat, Manado, Indonesia 95115; Email address:
rorongjohnly@yahoo.co.id
Published by FMIPA UNSRAT (2016)
JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 5 (1) 60-64 61
ditanam sebagai tanaman buah di ladang, reaksi fotooksidasi asam linoleat dengan eritrosin
pekarangan, atau ditemukan liar pada ketinggian 1 - sebagai sensitiser.
1600 m dari permukaan laut. Tanaman ini tidak
tahan hujan, sinar matahari terik, serta 2. Material dan Metode
menghendaki tanah yang gembur dan subur.
Jenis senyawa karotenoid yang ada dalam 2.1. Preparasi Sampel
tomat adalah likopen yang merupakan pigmen yang Sampel yang digunakan adalah sampel segar
menyebabkan warna merah (Di Mascio et al, 1989). dari buah tomat apel dan tomat biasa yang
Penelitian Munisa (2012) menyatakan bahwa buah diperoleh dari pasar Karombasan Manado, Sulawesi
tomat asal Toraja memiliki kadar likopen yang tinggi, Utara. Sampel dicuci dan dipotong-potong kecil,
namun pada buah tomat asal Malino menunjukkan kemudian dimasukkan dalam oven pada suhu 60C
kadar likopen yang lebih rendah dibanding buah hingga kering. Setelah kering, sampel kemudian
tomat asal Toraja. Semakin tinggi kadar likopen diblender.
pada buah tomat semakin tinggi pula aktivitas 2.2. Ekstraksi
antioksidan.
Ekstraksi buah tomat apel dan tomat biasa
Penelitian Andayani et al. (2008) menyatakan dilakukan dengan masing-masing pelarut air dan
bahwa ekstrak metanol buah tomat mempunyai etanol 40%. Metode ekstraksi ini menggunakan cara
kemampuan meredam radikal bebas DPPH lebih maserasi selama 2 x 24 jam. Sebanyak 50 g buah
kecil daripada vitamin C. Dalam penelitian ini juga tomat apel dan tomat biasa kering dimasukkan ke
diketahui bahwa buah tomat segar memiliki dalam gelas Erlenmeyer yang berkapasitas 500 mL,
kandungan likopen yang cukup tinggi. kemudian ditambahkan pelarut etanol 40% sebanyak
Potensi likopen sebagai antioksidan dan 250 mL. Ekstraksi dilakukan dalam ruangan tanpa
penangkap radikal bebas serta penghambat cahaya selama 2 x 24 jam. Selanjutnya dievaporasi
oksidasi oksigen singlet merupakan efek yang untuk menghilangkan pelarutnya dengan rotary
sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. evaporator sehingga diperoleh ekstrak etanol buah
Likopen juga dapat berinteraksi dengan Reactive tomat apel dan tomat biasa. Dengan cara yang sama
Oxygen Species (ROS) seperti H2O2 dan NO2 (Lu, et lakukan dengan pelarut air panas. Keempat ekstrak
al., 1995; Woodall et al., 1997). Buah tomat yang
berwarna merah mengandung banyak vitamin A, kemudian ditimbang dan disimpan pada 40 C
vitamin C, mineral, serat, senyawa-senyawa fenolik sebelum digunakan untuk analisis dan pengujian.
dan karotenoid (Soehardi, 2004; Tugiyono, 2006). 2.3. Penentuan Aktivitas Penstabil Oksigen
Oksigen singlet adalah suatu jenis ROS yang Singlet Ekstrak Buah Tomat terhadap
non radikal elektrofilik (Min & Boff, 2002). Oleh Fotooksidasi Asam Linoleat (Lee et al., 1997)
karena itu, oksigen singlet bisa mempengaruhi Pengaruh masing-masing ekstrak terhadap
suatu proses oksidasi yang khas melalui oksidasi oksigen singlet asam linoleat 0,03 M
penyerangan secara langsung kepada senyawa yang menggunakan konsentrasi 600 ppm yang
kaya elektron tanpa keterlibatan radikal bebas. dipersiapkan dalam etanol dan mengandung eritrosin
Oksidasi komponen biologi yang terinduksi oleh 5 ppm sebagai sensitiser. Sampel dari campuran
oksigen singlet bisa dihubungkan dengan berbagai tersebut sebanyak 8 mL diambil dan dimasukkan ke
jenis peristiswa patologis seperti pigmentasi, dalam botol serum yang berukuran 10 mL yang
katarak, penuan kulit dan kanker (Davies dan dilengkapi dengan penutup karet dan aluminium foil.
Goldberg, 1987; Haliwell dan Gutteridge, 2001; Botol tersebut kemudian diletakkan dan disimpan di
Shahidi, 1997). dalam kotak cahaya (70 x 50 x 60 cm) dengan
Suryanto dan Katja (2009) menyatakan bahwa intensitas cahaya fluoresen 4.000 lux selama 3 jam.
ekstrak pewarna daun bayam dengan pelarut air Angka peroksida diukur dengan metoda AOCS (1990).
memiliki kemampuan penstabil oksigen singlet Penelitian yang sama dilakukan pada kondisi tanpa
paling kuat daripada ekstrak etanol 40%, etanol cahaya.
60% dan etanol 80% dalam fotooksidasi asam Aktivitas penstabil oksigen singlet terhadap
linoleat sedangkan ekstrak etanol 60% dan 80% fotooksidasi asam linoleat dilakukan dengan
menunjukkan aktivitas penstabil oksigen singlet menentukan angka peroksida menggunakan metode
paling kuat dalam sistem fotooksidasi protein dan AOCS (1990), dengan rumus:
vitamin C.
Tomat banyak mengandung senyawa-senyawa Angka peroksida = x 1000
yang baik bagi kesehatan tubuh, namun demikian
belum ada penelitian yang mengungkapkan tentang
aktivitas ekstrak buah tomat sebagai penstabil Keterangan:
oksigen singlet.. Berdasarkan data tersebut, V0 : nilai numerik volume dari larutan natrium
dilakukan penelitian yang bertujuan untuk tiosulfat untuk blanko (mL)
menentukan aktivitas ekstrak buah tomat apel dan V1 : nilai numerik volume dari larutan natrium
tomat biasa sebagai penstabil oksigen singlet tiosulfat untuk sampel (mL)
menggunakan pelarut air dan etanol 40% dalam
62 JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 5 (1) 60-64
T: normalitas larutan standar natrium tiosulfat yang asam linoleat menggunakan eritrosin sebagai
digunakan (N) fotosensitiser dengan ekstrak buah tomat apel dan
m : berat sampel (g) tomat biasa konsentrasi 600 ppm. Aktivitas
penstabil oksigen singlet terhadap asam linoleat
3. Hasil dan Pembahasan adalah sebagai berikut.
3.1. Ekstraksi Buah Tomat Apel dan Tomat Biasa
Daintith (1994) menyatakan bahwa
penambahan pelarut pada suatu bahan harus
didasarkan pada sifat kelarutan dari pelarut yang
digunakan dan sifat dari komponen yang akan
dilarutkan. Senyawa-senyawa yang bersifat polar,
cenderung larut dalam pelarut polar, sedangkan
senyawa-senawa yang bersifat non polar cenderung
larut pada pelarut non polar. Menurut Dey dan
Harbone (1989), komponen fenolik dapat
diekstraksi dari bahan tumbuhan dengan
menggunakan pelarut polar seperti air, metanol, Ket : ATB: ekstrak air tomat biasa, ETB: ekstrak etanol tomat
etanol, aseton atau etil asetat, selanjutnya biasa, ATA: ekstrak air tomat apel, ETA: ekstrak etanol tomat apel,
PTE: pencahayaan tanpa ekstrak, TETC: tanpa ekstrak tanpa
dinyatakan pula bahwa hampir semua pigmen yang cahaya.
berwarna merah pada tumbuhan larut dalam air
atau pelarut polar lainnya. Gambar 1. Efek 600 mg/L ekstrak buah tomat apel
Ekstraksi tomat apel dan tomat biasa dan tomat biasa terhadap fotooksidasi
dilakukan dengan menggunakan pelarut air panas asam linoleat yang diinduksi oleh
90C dan etanol 40%. Buah tomat apel dan tomat eritrosin selama 3 jam
biasa yang dimaserasi selama 2 x 24 jam adalah
buah tomat segar. Persen rendemen masing-masing Berdasarkan Gambar 1 dapat dilihat bahwa
ekstrak terlihat pada Tabel 1. efek penstabil oksigen singlet terhadap asam
linoleat pada konsentrasi ekstrak 600 ppm
Tabel 1. Persen rendemen ekstrak buah tomat terhadap ekstrak ATA, ATE, ETB dan ETA
apel dan tomat biasa memberikan efek penstabil oksigen singlet yang
berbeda-beda. Hal ini ditunjukkan dari besarnya
Bahan Ekstrak % Rendemen angka peroksida yang diperoleh masing- masing
Tomat Biasa Air 18.492 sampel uji berbeda-beda. Angka peroksida yang
Tomat Biasa Etanol 19.676 terbentuk dari asam linoleat juga meningkat
dibandingkan dengan kontrol (dengan pemaparan
Tomat Apel Air 21.774
cahaya). Semakin tinggi angka peroksida
Tomat Apel Etanol 22.218 menunjukkan semakin tinggi terjadinya oksidasi
Tabel 1 menunjukkan bahwa rendemen pada asam linoleat.
ekstraksi pelarut tertinggi diperoleh dari ekstrak Dari hasil analisis di atas, diketahui bahwa
etanol tomat apel (ETA) dan rendemen yang paling potensi penstabil oksigen singlet yang paling besar
rendah yaitu ekstrak tomat biasa dengan pelarut air dimulai dari ekstrak ETA, ATA, ATB dan yang terkecil
(ATB). Persen rendemen ekstrak etanol dari tomat potensinya adalah ETB. Angka peroksida yang
apel dan tomat biasa lebih tinggi karena ketika diperoleh ETA lebih rendah dibandingkan dengan
diekstraksi senyawa-senyawa yang terekstrak lebih sampel uji yang lain yaitu 5.738 mek/kg, bahkan
banyak terlarut dalam pelarut etanol dibandingkan hampir mendekati angka peroksida yang dihasilkan
dengan air. Adapun tujuan penggunaan air dan kontrol tanpa cahaya. Hal ini mengindikasikan
etanol dengan berbagai konsentrasi sebagai pelarut bahwa ekstrak tomat apel dengan pelarut etanol
pada proses ekstraksi adalah untuk mendapatkan mampu berfungsi sebagai penstabil oksigen singlet
komponen fenolik yang paling banyak. lebih kuat dibanding dengan ekstrak yang lain.
Senyawa-senyawa tomat apel dan tomat biasa Tingginya potensi penstabil oksigen singlet dari
dapatterekstrak oleh pelarut etanol dan air. Hal ini buah tomat apel dengan pelarut etanol disebabkan
sesuai dengan pernyataan Dey dan Harborne karena ekstrak ini memiliki kandungan fenolik
(1989) yang menyatakan bahwa hampir semua tertinggi dibandingkan dengan ekstrak-ekstrak lain.
pigmen yang berwarna merah pada tumbuhan larut Sementara itu, aktivitas paling rendah ditunjukkan
dalam air atau pelarut polar lainnya. oleh ekstrak etanol tomat biasa dengan nilai
peroksida yaitu 8.677 mek/kg.
3.2. Aktivitas Penstabil Oksigen Singlet
Terhadap Fotooksidasi Asam Linoleat Dari hasil ini juga dapat diketahui bahwa
potensi penstabil oksigen singlet paling besar
Pengujian aktivitas penstabil oksigen singlet terdapat pada buah tomat apel. Hal ini terjadi
ekstrak buah tomat apel dan tomat biasa terhadap karena kandungan senyawa fenolik dan flavonoid
asam linoleat dilakukan setelah fotooksidasi pada dari tomat apel lebih besar dibanding tomat biasa.
JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 5 (1) 60-64 63
Selain itu, kandungan likopen pada buah tomat apel ekstrak buah tomat apel dan tomat biasa, maka
lebih banyak dibanding buah tomat biasa. fotooksidasi terhadap asam linoleat tidak dapat
Banyaknya kandungan likopen tomat apel dapat dihambat. Sebaliknya tanpa adanya cahaya,
dilihat dari pigmen merah terang yang penghambatan fotooksidasi terhadap asam linoleat
mengindikasikan adanya senyawa karotenoid tinggi sangat tinggi. Dari hasil ini diketahui bahwa adanya
yang terjadi akibat peningkatan konsentrasi likopen. cahaya sangat berpengaruh besar terhadap
Hal in sesuai dengan penelitian George et al (2004) fotooksidasi asam linoleat.
yang menyatakan bahwa banyaknya jumlah Dengan adanya eritrosin sebagai sensitiser
karotenoid pada tomat dapat dilihat dari dapat menyerap energi cahaya dan mentransfer
peningkatan pigmen merah yang terjadi karena kelebihan energinya ke oksigen triplet membentuk
peningkatan konsentrasi likopen. Pada penelitian ini oksigen singlet sehingga dapat menyebabkan
juga diketahui bahwa ekstrak buah tomat biasa oksigen singlet bereaksi dengan ikatan rangkap
dengan pelarut air memiliki aktivitas penstabil yang yang kaya elektron seperti pada asam lemak tak
lebih tinggi dibanding dengan pelarut etanol. Hal ini jenuh dalam hal ini asam linoleat sehingga
terjadi karena kandungan senyawa aktif sebagai menyebabkan oksidasi pada asam lemak tak jenuh.
penstabil oksigen singlet lebih banyak terdapat di Asam lemak tak jenuh sangat mudah mengalami
dalam ekstrak buah tomat biasa dengan pelarut air. oksidasi, hal ini karena lebih rendahnya energi
Selain itu, hal ini juga berbanding lurus dengan aktivasi untuk awal pembentukan radikal bebas
kandungan fenolik dari kedua ekstrak, dimana seperti asam linoleat.
ekstrak tomat biasa dengan pelarut air memiliki
kandungan fenolik lebih tinggi dari pelarut etanol.
4. Kesimpulan
Kontrol tanpa ekstrak tanpa cahaya (TETC)
Berdasarkan hasil penelitian dapat
menghasilkan angka peroksida yang sangat kecil
disimpulkan bahwa aktivitas penstabil oksigen
dibandingkan dengan kontrol dengan adanya
singlet yang besar ditunjukkan oleh buah tomat
penacahayaan yaitu 1.348 mek/kg. Hal ini
apel yaitu ekstrak etanol tomat apel (ETA) dengan
menunjukkan bahwa tanpa adanya cahaya
angka peroksida sebesar 5.738 mek/kg diikuti oleh
kemungkinan untuk terbentuknya oksigen singlet
ekstrak air tomat apel (ATA) sebesar 6.228 mek/kg.
sangat kecil.
Buah tomat biasa memiliki potensi penstabil
Dari Gambar 1 dapat ditentukan persen oksigen singlet yang lebih rendah dari buah tomat
inhibitor dari masing-masing ekstrak dalam apel, yaitu ekstrak air tomat biasa (ETB) sebesar
menstabilkan fotooksidasi yang terjadi pada asam 7,024 mek/kg dan yang paling kecil ekstrak tomat
linoleat. biasa dengan pelarut etanol (ETB) yaitu 8,677
Tabel 2. Persen Inhibitor masing-masing ekstrak mek/kg. Semakin kecil angka peroksida buah tomat
terhadap fotooksidasi asam linoleat apel dan biasa maka semakin besar potensi
penstabil oksigen singlet yang dimiliki.
Ekstrak % Inhibitor
Air tomat apel (ATA) 61.5 Daftar Pustaka
Etanol tomat apel (ETA) 64.5 Andayani, R., Maimunah & Y. Lisawati. Penentuan
Air tomat biasa (ATB) 56.6 Aktivitas Antioksidan, Kadar Fenolat Total dan
Etanol tomat biasa (ETB) 46.3 Likopen pada Buah Tomat (Solanum
lycopersicum L). Jurnal Sains dan Teknologi
Pencahayaan tanpa ekstrak (PTE) 0 Farmasi. 13 (1) : 31-37.
Tanpa ekstrak tanpa cahaya (TETC) 91.7 AOCS. 1990. Offiial and Tentative Methods.
American Oil Chemists Society, Champaign,
Tabel 2 menunjukkan bahwa masing-masing Illinois.
ekstrak tomat apel dan tomat biasa dengan pelarut Daintith, John. 1994. A Concise Dictionary of
etanol maupun air memiliki potensi yang besar
Chemistry. Oxford University Press, London.
dalam menghambat terjadinya fotooksidasi pada
asam linoleat yang disebabkan oleh oksigen singlet. Davis, K.J. & A.I. Goldberg. 1987. Protein damaged
Hal ini karena adanya kandungan fenolik yang by Oxygen radicals are Rapidly Degraded to
cukup tinggi pada masing-masing ekstrak. Semakin Extracts of Red Blood Cells. J. Biol. Chem. 262:
tinggi kandungan fenolik semakin besar persen 8227-8234.
inhibitor terhadap fotooksidasi asam linoleat. Dey, P.M. dan J.B. Harbone. 1989. Methods in Plant
Masing-masing ekstrak mampu menghambat Biochemistry: Plant Phenolics. Academic Press.
fotooksidasi pada asam linoleat dengan % inhibitor New York.
ATA, ETA, ATB, dan ETB berturut-turut adalah 61.5; Di Mascio, P., S. Kaiser & H. Sies. 1989. Lycopene
64.5; 56,6; dan 46.3%. as the Most Efficient Biological Carotenoid
Persen inhibitor terhadap kontrol PTE dan TETC Singlet Oxygen Quencher. Archives of
masing-masing sebesar 0 dan 91.7 %. Hal ini Biochemistry and Biophysics.
menunjukkan bahwa adanya pencahaayan tanpa
64 JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 5 (1) 60-64
Halliwel, B & J.M.C. Gutteridge. 2001. Free Radicals Munisa, A. 2012. Analisis Kadar Likopen dan Uji
in Biology and Medicine. Oxford University Press, Aktivitas Antioksidan pada Tomat Asal Sulawesi
London. Selatan. Jurnal Bionature. 13 (1) : 62-66.
Lee, K.H., M.Y. Yung & S.Y. Kim. 1997. Quenching Shahidi, F. 1997. Natural Antioxidant. Department
Mechanisms and Kinetics of Ascorbyl Palmitate of Biochemistry Memorial University of
for the Reduction of Photosensitized Oxidation Newfounland St. Jhons, Newfoundland. AOCS
Oils. J. Am. Oil Chem. Soc. 74 : 1053-1057. Press. Canada.
Lu, Y., et al. 1995. A New Carotenoid, Peroxide Soehardi, S. 2004. Memelihara Kesehatan Jasmani
Oxidation Products from Lycopene. Biosci. Of Melalui Makanan. ITB, Bandung.
Biotech. and Biochem. 59 : 2153-2155. Tugiyono, H. 2006. Bertanam Tomat. Penebar
Min, D.B. & J.M. Boff. 2002. Chemistry and Reaction Swadaya, Jakarta.
of Singlet Oxygen in Foods. Food Sci. and Food Woodall, A.A., S.W. Lee, R.J. Weesie, M.J. Jackson &
Safety. 1: 58-72. G. Britton. 1997. Oxidation of Carotenoids by
Musaddad, D. dan N. Hartuti. 2003. Produk Olahan Free Radicals; Relationship between Structure
Tomat. Seri agribisnis. Penebar Swadaya, and Radicals. Biochimica et Biophysica Acta.
Jakarta. 1336: 33-42.

Anda mungkin juga menyukai