Abstract
Lycopene, also known as α-carotene is a bright red carotenoid pigment found in tomatoes and other red
fruits especially apple tomatoes. In this study, 60 g of apple tomatoes were extracted using an ethanol
96% and ethyl acetate for 60 minutes with at a stirring speed of 500 rpm with an operating variableand
ratio of apple tomatoes to solvent (g/ml) was of 1:4. The ratio of the ethanol to ethyl acetate (v/v) used
was varied at 1:1, 1:2 and 2:1, while extraction temperature was varied from 65 to 75℃. The extracted
results were continued with the purification/concentration process using a rotary evaporator. The extract
obtained was continued by analyzing the sampleed using a Spectrophotometer UV-Vis with at three
wavelengths of 446, 472 and 505 nm. The sample produced at best conditions resulting from each
experiment were continued by knowing the content of the samplewas analyzed using Gas Chromatography
– Mass Spectroscopy. Extraction of lycopene with using bisolvent ethanol and -ethyl acetate bisolvent in
at a ratio of 1:2 with and extraction temperature of 65°C was the best treatment where theyielded highest
licopene extract yield wasat 3.5309 mg/g or 70.70% from apple tomato extract. The compounds extract
contained have 4 dominant compounds, namely 2-Pyrrolidinone (17.97%), 1-Dodecanamine, N,n-
dimethyl- (58.65%), Hexadecanoic acid, ethyl ester (5.10%) and Octadecanoic acid, ethyl ester (2.37%).
Merujuk pada Tabel 3 dan Gambar 32, senyawa dengan % area di tiap waktu retensi
terdapat 4 senyawa yang dominan. Terlihat tiap masing-masing, yaitu 2-Pyrrolidinone (17,97%)
Y ie ld L iko pe n (m g /g )
dengan waktu retensi 3,826, 1-Dodecanamine,
N,n-dimethyl- (58,65%) dengan waktu retensi
7,520, Hexadecanoic acid, ethyl ester (5,10%)
dengan waktu retensi 11,104 dan 9-Octadecanoic 25
acid, ethyl ester (3,17%) dengan waktu retensi 20
12,249. 15
Menurut Kalaivani (15), komponen 10
penyusun likopen ialah N’n-ethylenebis [2- 5
[2Hydroxyphenylglycine], Cyclopropanebutanoic 0
acid, n-Hexadecanoic acid, 10-Octadecanoic acid, 2:1 1:1 1:2
9-Octadecanoic acid, Heptadecanoic acid dan Rasio Bisolvent (mL/mL)
Oleic acid. Menurut Essay yang diterbitkan
JECFA Monographs (16) fragmentasi terhadap Gambar 3 Rasio Bisolvent terhadap Yield
gugus fungsi likopen terdiri atas ψ,ψ- karoten, Likopen pada Suhu 70oC
all-trans-likopen, 1,2 - benzenedicarboxylic acid,
ethylhexyl ester, (all-E)-likopene, (all-E)-2, 6, 10, Gambar 3 menunjukkan bahwa perolehan
14, 19, 23, 27, 31 - Octamethyl-, 2, 6, 8, 10, 12, yield likopen. mengalami peningkatan pada tiap
14, 16, 18, 20, 22, 24, 26, 30 – rasio bisolvent pada proses ekstraksi dengan suhu
dotriacontatridecaene. ekstraksi 70oC. Pada rasio 1:1 (etanol : etil asetat)
Berdasarkan referensi di atas, melalui mL/mL diperoleh yield likopen sebanyak 7,63
pengamatan menggunakan instrumentasi GC-MS, mg/g bobot massa, kemudian meningkat pada
total perolehan likopen pada ekstrak buah tomat rasio (etanol : etil asetat) = 2:1 mL/mL atau volume
apel ialah sebesar 70,70% dengan senyawa yang etanol dua kali lebih banyak dibandingkan etil
terkandung di dalamnya ialah 1-Dodecanamine, asetat, yield sebanyak 19,79 mg/g bobot massa.
N,n-dimethyl- (58,65%), Hexadecanoic acid, ethyl Pada rasio (etanol : etil asetat) = 1:2 mL/mL atau
ester (5,10%), 9-Octadecanoic acid, ethyl ester volume etil asetat dua kali lebih banyak
(3,17%), 1,2 - benzenedicarboxylic acid, dibandingkan etanol, diperoleh yield likopen
ethylhexyl ester (0,83%), Octadecanoic acid sebanyak 15,94 mg/g bobot massa.
(2,37%), Glycine N-(,omega-hydrohexyl)-1,1- Semakin banyak pelarut maka pemecahan
dimethylethyl ester (0,25%) dan Decanoic acid, 8- dinding dan membran sel akibat perbedaan
methyl-, methyl ester (0,33%). Hal iniKandungan tekanan antara di dalam dan di luar sel berjalan
likopen ekstrak tomat aple jauh lebih sedikit lebih optimal sehingga senyawa di sitoplasma
daripada yang dilakukan olehdiperoleh peneliti akan semakin banyak yang terlarut dalam pelarut
terdahulu Costa , dkk.(17) dimana yield [18]. Penggunaan bisolvent mengacu pada
kandungan likopen yang diperoleh sebesar 81%. eksistensi kepolaran yang identik pada campuran
Hal ini disebabkan karena sifatnya likopen ialah pelarut, dimana etil asetat yang bersifat semi-polar
mudah teroksidasi saat terkena cahaya/paparan dapat berikatan dengan etanol yang polar.
sinarselama penyimpanan sehingga memengaruhi Menurut Pandya dkk. (19), Bisolvent etanol
ekstrak likopen yang akan di deteksi melalui dengan etil asetat merupakan pelarut yang baik
instrumen GC-MS. digunakan untuk esktraksi karena selain nilai
toksisitasnya rendah, tidak higroskopik dan
Analisa Kuantitatif mudah didapat, bisolvent ini mampu
Pengaruh Rasio Bisolvent Etanol : Etil Asetat menghasilkan kandungan ekstrak likopen tertinggi
Terhadap Yield Likopen Pada Suhu 70 ℃ setelah bisolvent aseton dengan etanol.
Adapun pengaruh rasio bisolvent Disini juga terlibat penggunaan dua pelarut
etanol:etil asetat terhadap konsentrasi likopen yaitu etanol dengan etil asetat, dimana Menurut
yang diperoleh dengan waktu ekstraksi 60 menit, Sri, dkk. (20) perbedaan jenis pelarut yang
kecepatan pengadukan 500 rpm dapat dilihat mengesktraksi sampel akan memengaruhi jumlah
pada Gambar 3. ekstrak yang dihasilkan. Ekstrak dengan
menggunakan pelarut etanol memiliki kadar yang
tinggi diikuti dengan ekstrak yang menggunakan
etil asetat. Adanya gugus metoksi yang terdapat
pada etil asetat menyebabkan terbentuknya ikatan
hidrogen dengan senyawa yang terdapat pada
sampel. Ikatan hidrogen yang terbentuk pada Gambar 4 menunjukkan bahwa konsentrasi
pelarut etil asetat lebih lemah dibandingkan ikatan likopen di tiap menunjukkan bahwa konsentrasi
hidrogen yang terbentuk pada etanol sehingga likopen di tiap rasio bisolvent berbeda-beda
mempengaruhi jumlah kandungan dan hasil terhadap variasi suhu. Pada suhu 65°C,
rendemen dari pelarut etil asetat yang lebih konsentrasi likopen ketika volume etanol
sedikit. dilebihkan 2x lebih besar dibandingkan volume
Bila dilihat dari Gambar 3, jumlah volume etil asetat, senilai 0,6090 mg/ml. Kemudian saat
pelarut etanol yang diperbesar dari 1:1 menjadi volume etanol sama dengan volume etil asetat,
2:1 ml/ml akan terlihat peningkatan yield likopen terjadi penurunan angka senilai 0,2835 mg/ml.
yang lebih besar ialah dari 6,93 mg/g menjadi Lalu, bertambahnya rasio volume etil asetat dua
19,79 mg/g dibandingkan dengan peningkatan kali lebih besar dari sebelumnya, mengalami
jumlah volume pelarut etil asetat yang diperbesar kenaikan tajam konsentrasi likopen sebesar
dari 1:1 menjadi 1:2 ml/ml. Terlihat kenaikan 1,3365 mg/ml. Hal yang sama terjadi pada suhu
yield likopen dari 6,93 mg/g menjadi 15,94 mg/g. ekstraksi 70°C. Kadar likopen saat rasio etanol
Hal tersebut sesuai dengan prinsip yang ada dua kali lebih besar dibanding etil asetat, ialah
disebabkan ikatan hidrogen yang terdapat pada senilai 0,8665 mg/ml Lalu saat volum etanol sama
etanol berikatan dengan sampel dalam melakukan dengan etil asetat, perolehan kadar konsentrasi
pemecahan dinding dan membran sel sehingga likopennya sebesar 0,3100 mg/ml.. Pada saat
menghasilkan jumlah lebih banyak daripada volum etil asetat dibuat dua kali lebih besar
penggunaan etil asetat. daripada etanol, perolehan konsentrasi yang
Lalu dari hasil yang didapatkan, diperoleh didapat sebesar 0,6105 mg/ml. Untuk suhu
pada rasio etanol:etil asetat sebesar 2:1 mL/mL ekstraksi 75°C, rasio etanol dibuat dua kali lebih
dengan yield likopen sebanyak 19,79 mg dalam besar dibandingkan etil asetat, maka kadar likopen
60 g bobot massa sampel tomat dengan suhu nya sebesar 0,7170 mg/ml. Pada rasio etanol
70°C. Menurut Pratama (21) melaporkan dalam dengan etil asetat ialah sebesar 1;1, maka kadar
100 gram tomat terdapat yield likopen sebanyak likopen yang diperoleh ialah 1,0810 mg/ml.
3-5 mg. Pada penelitian ini yield likopen Sedangkan untuk volum etil asetat dibuat dua kali
terbanyak pada rasio etanol:etil asetat 1:2 mL/mL lebih banyak, maka kadar likopen yang didapat
sebesar 33,87 mg/g dengan suhu 65°C, dimana sebesar 0,2995 mg/ml.
melampaui Pandya dkk. (19) sebesar 8,02 mg/g. Menurut Daniel dkk. (14), Likopen yang
terkandung dalam buah tomat dapat dipisahkan
Pengaruh Suhu Terhadap Konsentrasi melalui proses pemasakan. Proses pemasakan
Likopen Pada Berbagai Variasi Rasio Bisolvent adalah suatu proses pemisahan yang didasarkan
Adapun pengaruh suhu terhadap atas kelarutan tomat dalam pelarut dengan suhu
konsentrasi likopen yang diperoleh dengan rasio masak tertentu. Pada proses pemasakan tidak
sampel dan pelarut sebesar 1:4 ditampilkan pada jarang kandungan nutrisi tomat mengalami
Gambar 4. kerusakan akibat panas yang diberikan. Faktor-
Konsentrasi Likopen