Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH RASIO BISOLVENT DAN SUHU TERHADAP YIELD EKSTRAK

LIKOPEN DARI BUAH TOMAT APEL (Lycopersicum pyriporme)

THE EFFECT OF BISOLVENT AND TEMPERATURE ON THE YIELD OF


LYCOPENE EXTRACT FROM APPLE TOMATOES (Lycopersicum pyriporme)

Iriany. Okta Bani, Adolf Todo Hotmaruli Butarbutar


Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara,
Jalan Almamater , Kota Medan, Kode pos 20155, Indonesia
Email: adolftodo11@gmail.com
Abstrak
Likopen atau yang sering disebut sebagai α-karoten adalah suatu karotenoid pigmen merah terang yang
banyak ditemukan dalam buah tomat atau buah-bbuahan yang berwarna merah termasuk tomat apel.
Pada penelitian ini dilakukan proses ekstraksi tomat apel sebanyak 60 g menggunakan campuran pelarut
etanol 96% dan etil asetat selama 60 menit dengan kecepatan pengadukan 500 rpm dan rasio bahan :
pelarut(g/ml) ialah 1 : 4. Rasio bisolvent etanol dengan etil asetat (v/v) sebesar divariasikan pada 1:1,
1:2 dan 2:1, sedangkan suhu ekstraksi divariasikan dari 65 ke 75℃. Hasil yang diperoleh dilanjutkan
dengtan proses pemurnian/pemekatan menggunakan rotary evaporator. Ekstrak yang didapatkan
dianalisis menggunakan Spektrofotometer UV-Vis dengan tiga nilai panjang gelombang 446, 472 dan 505
nm. Kondisi terbaik melalui analisa Spektrofotometer UV-Vis dilanjutkan dengan menganalisis
kandungan sampel ekstrak tomat apel menggunakan Gas Chromatography Mass Spectroscopy. Ekstraksi
likopen dengan pelarut bisolvent etanol dan etil asetat dengan rasio 1:2 dengan suhu ekstraksi sebesar
65°C merupakan perlakuan terbaik dimana didapat yield ekstrak 3,5309 mg/g atau sebesar 70,70% dari
ekstrak tomat apel. Senyawa yang terkandungEkstrak likopen memiliki 4 senyawa dominan yaitu 2-
Pyrrolidinone (17,97%), 1-Dodecanamine,N,n-dimethyl- (58,65%), Hexadecanoic acid, ethyl ester
(5,10%) dan Octadecanoic acid, ethyl ester (2,37%).
Kata kunci : bisolvent, buah tomat apel, ekstraksi, likopen, yield

Abstract
Lycopene, also known as α-carotene is a bright red carotenoid pigment found in tomatoes and other red
fruits especially apple tomatoes. In this study, 60 g of apple tomatoes were extracted using an ethanol
96% and ethyl acetate for 60 minutes with at a stirring speed of 500 rpm with an operating variableand
ratio of apple tomatoes to solvent (g/ml) was of 1:4. The ratio of the ethanol to ethyl acetate (v/v) used
was varied at 1:1, 1:2 and 2:1, while extraction temperature was varied from 65 to 75℃. The extracted
results were continued with the purification/concentration process using a rotary evaporator. The extract
obtained was continued by analyzing the sampleed using a Spectrophotometer UV-Vis with at three
wavelengths of 446, 472 and 505 nm. The sample produced at best conditions resulting from each
experiment were continued by knowing the content of the samplewas analyzed using Gas Chromatography
– Mass Spectroscopy. Extraction of lycopene with using bisolvent ethanol and -ethyl acetate bisolvent in
at a ratio of 1:2 with and extraction temperature of 65°C was the best treatment where theyielded highest
licopene extract yield wasat 3.5309 mg/g or 70.70% from apple tomato extract. The compounds extract
contained have 4 dominant compounds, namely 2-Pyrrolidinone (17.97%), 1-Dodecanamine, N,n-
dimethyl- (58.65%), Hexadecanoic acid, ethyl ester (5.10%) and Octadecanoic acid, ethyl ester (2.37%).

Keywords: bisolvent, buah tomat apel, ekstraksi, likopen, yield.

Pendahuluan sedangkan tomat tipe liar hanya memiliki sedikit


Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) variasi bentuk dan ukuran buah [2].
merupakan buah yang tergolong tanaman Buah tomat adalah salah satu tanaman
semusim, berbentuk perdu dan termasuk kedalam yang terpopuler dan terpenting dalam kebutuhan
famili Solanacea [1]. Buah tomat merupakan manusia di seluruh dunia. Tidak cuma untuk
salah satu jenis tanaman hortikultura utama yang dikosumsi dalam keadaan matang atau mentah,
berasal dari Amerika Latin kemudian menyebar tetapi buah tomat menyediakan nutrisi yang
ke seluruh dunia. Tomat hasil kultivasi domestik penting untuk tubuh [3]. Buah tomat identik
memiliki bentuk dan ukuran buah yang bervariasi, dengan warna merah menyala yang disebabkan
oleh pigmen merah karotenoid [4]. Karotenoid Vitamin A µg 489
Likopen µg 3.041
yang paling berlimpah dalam buah tomat adalah B-karoten µg 293
likopen sebesar 60-64%. Likopen memiliki Lutein µg 94
aktivitas antioksidan tertinggi dibandingkan Vitamin E mg 0,56
karotenoid lainnya seperti α- karoten, β-karoten, Vitamin K µg 2,8
zeaxanthin dan lutein [5].
Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Likopen atau yang sering disebut sebagai
Nasional (SUSENAS) periode 2015-2019 α-carotene adalah suatu karotenoid pigmen merah
menunjukkan bahwa konsumsi rata-rata buah terang yang banyak ditemukan dalam buah tomat
tomat di Indonesia sebesar 850,974 ribu ton dan buah-buahan lain yang berwarna merah.
dimana angka ini lebih kecil bila dibandingkan Likopen merupakan karotenoid yang sangat
dengan ketersediaan buah tomat dari produksi dibutuhkan oleh tubuh dan merupakan salah satu
buah tomat per tahun. Produksi buah tomat per antioksidan yang sangat kuat. Likopen merupakan
tahun rata-rata sebesar 944,196 ribu ton. Produksi salah satu jenis karotenoid yang dapat diserap oleh
tomat di Indonesia yaitu 1.020.330 ton pada tahun tubuh, namun distribusinya pada bagian tubuh
2019 [6]. tidak merata. Likopen didistribusikan terutama
Buah tomat mentah dan olahan tomat pada jaringan lemak dan organ seperti kelenjar
merupakan sumber likopen paling banyak. adrenal, hati, dan testis. Likopen termasuk dalam
Banyak likopen banyak terdapat pada bagian senyawa terpen yang termasuk dalam kelompok
daging buah tomat. Berdasarkan biosintesisnya, karotenoid yang dibentuk dari 8 unit isopren dan
likopen terbentuk melalui siklus asam mevalonat merupakan hidrokarbon yang mengandung 11
yang terjadi di dalam sitosol dan deoksisilolusa ikatan tidak jenuh yang berkonjugasi dengan 2
fosfat yang terjadi di dalam kloroplas dan ikatan jenuh yang berkonjugasi [11]. Berikut
kromoplas [7]. struktur gugus fungsi senyawa likopen.
Pada penelitian ini, buah tomat apel akan
diteliti sebagai salah satu penghasil yield likopen
terbesar. Kondisi yang optimal akan dikaji dengan
mengekstraksi likopen dari buah tomat apel.
Penelitian ini memvariasikan kondisi operasi yaitu
rasio volume antarpelarut dan suhu ekstraksi.
Gambar 1. Struktur likopen [11].
Teori
Tanaman tomat memiliki banyak variasi, Struktur khas dari likopen menunjukkan
salah satunya dari bentukannya, yaitu Tomat sifat unik antioksidan dengan kemampuan
berbentuk apel yang dikenal sebagai Tomat Apel. mengikat oksigen tunggal dan menangkap
Tomat Apel bentuk buahnya bulat, kuat, sedikit peroksida. Likopen mampu mengikat oksigen
keras menyerupai buah apel (pir). Tomat ini tunggal dua kali lebih tinggi daripada β-karoten
biasanya tumbuh subur di daerah pegunungan [8]. dan sepuluh kali lebih kuat daripada α-tokoferol.
Tomat varietas apel (Lycopersicum Likopen berbentuk kristal seperti jarum, panjang,
esculentum Mill pyriforme), suku solanaceae, dan dalam bentuk tepung berwarna merah
merupakan salah satu tanaman yang bermanfaat kecoklatan. Likopen larut dalam kloroform,
bagi tubuh karena banyak mengandung vitamin C benzen, n-heksana dan pelarut organik lainnya
yang baik untuk memberikan nutrisi pada kulit, dan bersifat hidrofobik kuat [10]. Likopen juga
termasuk likopen yang dipercaya efektif sebagai mampu mengalami degradasi dengan asam, proses
antioksidan selain memberikan warna merah pada isomerasi dan oksidasi akibat cahaya, oksigen,
buah tomat apel [9]. Berikut kadar nutrisi yang suhu tinggi, teknik pengeringan, penyimpanan dan
terdapat dalam 100 g buah tomat apel. proses pengelupasan [11].
Faktor-faktor yang memengaruhi
Tabel 1. Kandungan dalam 100 g Tomat Apel terjadinya degradasi pada likopen yaitu suhu,
[10]. makin tinggi suhu dan makin lama pemanasan
Nutrisi Satuan Kadar maka makin besar kehilangan likopen. Perolehan
Vitamin C mg 22,8 ekstrak likopen terbesar secara optimum terdapat
Vitamin B-6 g 0,0078 pada suhu 70oC [12].
Folat IU 13
Likopen merupakan suatu senyawa yang
penting, bukan hanya karena penggunannya Panjang Gelombang Maksimum
sebagai pewarna alami makanan tetapi juga Panjang Gelombang
karena likopen telah diakui memiliki manfaat bagi Pengulangan
446 nm 472 nm 505 nm
kesehatan. Pada pembentukan likopen, suhu
mempunyai peranan penting, jika suhu naik maka I 0,5903 0,6713 0,5865
likopen akan semakin banyak terbentuk [13]. II 0,5872 0,6692 0,6673
Metodologi Penelitian III 0,5865 0,4767 0,4724
Pada penelitian ini bahan yang Terlihat pada tabel bahwaTabel 2, setiap
digunakan antara lain tomat apel, aquadest, panjang gelombang pada setiap repetisi memiliki
etanol 96 %, etil asetat dan n-heksana. nilai tertinggi. Sehingga, dapat disimpulkan
Adapun alat-alat yang digunakan ialah bahwa ekstrak yang dianalisis mengandung
aluminium foil, beaker glass, blender, corong likopen, dimana terdapat puncak tertinggi pada
gelas, corong pemisah, erlenmeyer, Gas masing- masing pengulangan di tiap panjang
Chromatography – Mass Spectroscopy (GC- gelombang (446, 472, 505) nm dengan analisa
MS), gelas ukur, hotplate, kertas saring, neraca menggunakan Spektrofotometri UV-VIS.
analitik, rotary evaporator, stirrer, spatula, Namun, dikaji melalui studi Fish dkk. (14)
Spektrofotometer UV-VIS, statif dan klem dan bahwa dalam menentukan nilai panjang
thermometer. gelombang pada absorbansi yang diteliti, maka
harus mencakup daerah permukaan gelombang
Prosedur Penelitian magnitudo dalam pelarut heksana yang tidak
Penelitian ini dilakukan dalam tiga dilewati jalur gelombang magnitude senyawa
tahap yaitu pretreatment bahan baku, proses karotenoid lainnya agar meminimalkan gangguan
ekstraksi serta pemisahan dua lapisan dan dari senyawa karotenoid yang lain yang terdapat
proses pemekatan ekstrak dengan rotary pada ekstrak tomat apel, sehingga dipilih panjang
vacuum evaporator. Proses ekstraksi dilakukan gelombang pada tingkat penyerapan sebesar 446
dengan memvariasikan rasio jenis antarpelarut nm. Sehingga untuk pPenelitian selanjutnya
yakni etanol : etil asetat (v/v) sebesar 1:1, 1:2 dan digunakan menggunakan panjang gelombang 446
2:1 dengan variasi suhu ekstraksi sebesar 65, 70 nm sebagai parameter pengukuran ekstrak likopen
dan 75 ℃. Kemudian dilanjutkan dengan terhadap beberapa pengaruh yang memengaruhi
memisahkanPemisahan lapisan atas (non polar) hasil jumlah likopen yang didapat.
dengan lapisan bawah (polar) dengan
menggunakan corong pemisah. Setelah Analisa Kuantitatif Menggunakan Gas
didapatkan ekstrak berupa filtrat bebas, ampas Chromatography – Mass Spectroscopy
kemudian dipekatkan dengan rotary vacuum Hasil ekstrak likopen yang diperoleh pada
evaporator pada suhu 78℃ dan kecepatan kondisi suhu 70°C, rasio bisolvent 1:2 g/ml
pemutaran 80 rpm hingga didapat konsentrasi dengan waktu ekstraksi selama 60 menit
ekstrak pekat. diidentifikasi dengan Gas Chromatography -
Pada hasil ekstrak tersebut dilakukan Mass Spectroscopy untuk mengetahui kandungan
karakterisasi hasil percobaan berupa analisa senyawa apa saja yang terdapat pada ekstrak
kuantitatif yield likopen menggunakan likopen dan berapa banyak kandungan likopen
Spektrofotometer UV-VIS, dan analisa kualitatif dalam ekstrak tersebut. Hasil analisa disajikan
kandungan ekstrak likopen kental menggunakan pada gambar Gambar 32. Kromatogram
Gas Chromatography – Mass Spectroscopy. menunjukkan adanya 28 senyawa dalam ekstrak
likopen dan 4 diantaranya merupakan senyawa
Hasil dominan.
Analisa Kuantitatif Menggunakan
Spektrofotometer UV-VIS.
Ekstrak likopen diidentifikasi dari penelitian ini
pada kondisi suhu 70oC dengan rasio bisolvent
etanol:etil asetat sebesar 1:2 (ml/ml) ditunjukkan
pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2 Absorbansi Likopen pada Tiga Puncak


Gambar 2 Kromatogram GC-MS Ekstrak menggunakan instrumentasi GC-MS. Ada 28
Likopen Buah Tomat Apel senyawa terkandung dalam ekstrak likopen yang
telah diidentifikasi seperti yang dipaparkan dalam
Ekstrak likopen dari tomat apel telah dianalisis Tabel 3.

Tabel 3 Analisa Kandungan Ekstrak Likopen Tomat dengan GC-MS

Peak Waktu Rumus Berat %


Senyawa
No. Retensi Molekul Molekul Area
1 2(5H)-Furanone, 3-methyl- 3,346 C5H6O2 98 1,05
2 2-Pyrrolidinone 3,826 C4H7NO 85 17,97
6-Acetyl-3,8,8-trimethylbicyclo
3 6,043 C12H18O 178 0,25
[2.2.2] octa-2,5-dien-1-ol
4 Phenol, 4-(2-aminoethyl)- 6,911 C8H11NO 137 1,10
Benzeneethanol,
5 7,077 C8H10O2 138 2,46
4-hydroxy-
6 Cyclohexadecane 7,336 C16H32 224 0,29
7 1-Dodecanamine, N,n-dimethyl- 7,520 C14H31N 213 58,65
8 Nonanoic acid, ethyl ester 8,241 C11H22O2 186 0,19
9 Cyclohexadecane 8,924 C16H32 224 0,21
10 2-(octadecyl-oxy)-ethanol 9,257 C20H42O2 314 0,39
[(t-butyl)-(4’-chlorobenzyl)-
11 9,404 C12H18ClO2P 260,5 0,10
(Methoxy)phospine] –P’-oxide
Glycine N-(,omega-
12 hydrohexyl)-1,1-dimethylethyl 9,737 C12H25NO3 231 0,25
ester
Methoxyacetic acid, dodecyl
13 9,922 C15H30O3 258 1,36
ester
Decanoic acid, 8-methyl-,
14 10,679 C12H24O2 200 0,33
methyl ester
Hexadecanoic acid,
15 11,104 C18H36O2 284 5,10
ethyl ester
16 2-Eicosanol, (.+-.)- 11,289 C20H42O 298 0,57
17 1-Octadecanol 11,677 C18H38O 270 0,34
9-Octadecanoic acid,
18 12,249 C20H38O2 310 3,17
ethyl ester
Octadecanoic acid,
19 12,415 C20H40O2 312 2,37
ethyl ester
Neopentyl 2,2-
20 12,545 C10H20O2 172 0,10
dimethylpropanoate
21 Pentane, 3-bromo- 13,745 C5H11Br 151 0,08
22 Nonadecane 15,352 C19H40 268 0,44
1,2-Benzenedicarboxylic acid,
23 16,165 C24H38O4 390 0,83
bis (2-ethylhexyl) ester
24 Pentatriacontane 16,812 C35H72 492 0,57
25 Pentatriacontane 18,696 C35H72 492 0,63
26 9-Octadecanamide, (z)- 20,746 C18H35NO 281 0,24
27 Pentatriacontane 21,116 C35H72 492 0,50
28 Tetracosane 24,274 C24H50 338 0,42

Merujuk pada Tabel 3 dan Gambar 32, senyawa dengan % area di tiap waktu retensi
terdapat 4 senyawa yang dominan. Terlihat tiap masing-masing, yaitu 2-Pyrrolidinone (17,97%)
Y ie ld L iko pe n (m g /g )
dengan waktu retensi 3,826, 1-Dodecanamine,
N,n-dimethyl- (58,65%) dengan waktu retensi
7,520, Hexadecanoic acid, ethyl ester (5,10%)
dengan waktu retensi 11,104 dan 9-Octadecanoic 25
acid, ethyl ester (3,17%) dengan waktu retensi 20
12,249. 15
Menurut Kalaivani (15), komponen 10
penyusun likopen ialah N’n-ethylenebis [2- 5
[2Hydroxyphenylglycine], Cyclopropanebutanoic 0
acid, n-Hexadecanoic acid, 10-Octadecanoic acid, 2:1 1:1 1:2
9-Octadecanoic acid, Heptadecanoic acid dan Rasio Bisolvent (mL/mL)
Oleic acid. Menurut Essay yang diterbitkan
JECFA Monographs (16) fragmentasi terhadap Gambar 3 Rasio Bisolvent terhadap Yield
gugus fungsi likopen terdiri atas ψ,ψ- karoten, Likopen pada Suhu 70oC
all-trans-likopen, 1,2 - benzenedicarboxylic acid,
ethylhexyl ester, (all-E)-likopene, (all-E)-2, 6, 10, Gambar 3 menunjukkan bahwa perolehan
14, 19, 23, 27, 31 - Octamethyl-, 2, 6, 8, 10, 12, yield likopen. mengalami peningkatan pada tiap
14, 16, 18, 20, 22, 24, 26, 30 – rasio bisolvent pada proses ekstraksi dengan suhu
dotriacontatridecaene. ekstraksi 70oC. Pada rasio 1:1 (etanol : etil asetat)
Berdasarkan referensi di atas, melalui mL/mL diperoleh yield likopen sebanyak 7,63
pengamatan menggunakan instrumentasi GC-MS, mg/g bobot massa, kemudian meningkat pada
total perolehan likopen pada ekstrak buah tomat rasio (etanol : etil asetat) = 2:1 mL/mL atau volume
apel ialah sebesar 70,70% dengan senyawa yang etanol dua kali lebih banyak dibandingkan etil
terkandung di dalamnya ialah 1-Dodecanamine, asetat, yield sebanyak 19,79 mg/g bobot massa.
N,n-dimethyl- (58,65%), Hexadecanoic acid, ethyl Pada rasio (etanol : etil asetat) = 1:2 mL/mL atau
ester (5,10%), 9-Octadecanoic acid, ethyl ester volume etil asetat dua kali lebih banyak
(3,17%), 1,2 - benzenedicarboxylic acid, dibandingkan etanol, diperoleh yield likopen
ethylhexyl ester (0,83%), Octadecanoic acid sebanyak 15,94 mg/g bobot massa.
(2,37%), Glycine N-(,omega-hydrohexyl)-1,1- Semakin banyak pelarut maka pemecahan
dimethylethyl ester (0,25%) dan Decanoic acid, 8- dinding dan membran sel akibat perbedaan
methyl-, methyl ester (0,33%). Hal iniKandungan tekanan antara di dalam dan di luar sel berjalan
likopen ekstrak tomat aple jauh lebih sedikit lebih optimal sehingga senyawa di sitoplasma
daripada yang dilakukan olehdiperoleh peneliti akan semakin banyak yang terlarut dalam pelarut
terdahulu Costa , dkk.(17) dimana yield [18]. Penggunaan bisolvent mengacu pada
kandungan likopen yang diperoleh sebesar 81%. eksistensi kepolaran yang identik pada campuran
Hal ini disebabkan karena sifatnya likopen ialah pelarut, dimana etil asetat yang bersifat semi-polar
mudah teroksidasi saat terkena cahaya/paparan dapat berikatan dengan etanol yang polar.
sinarselama penyimpanan sehingga memengaruhi Menurut Pandya dkk. (19), Bisolvent etanol
ekstrak likopen yang akan di deteksi melalui dengan etil asetat merupakan pelarut yang baik
instrumen GC-MS. digunakan untuk esktraksi karena selain nilai
toksisitasnya rendah, tidak higroskopik dan
Analisa Kuantitatif mudah didapat, bisolvent ini mampu
Pengaruh Rasio Bisolvent Etanol : Etil Asetat menghasilkan kandungan ekstrak likopen tertinggi
Terhadap Yield Likopen Pada Suhu 70 ℃ setelah bisolvent aseton dengan etanol.
Adapun pengaruh rasio bisolvent Disini juga terlibat penggunaan dua pelarut
etanol:etil asetat terhadap konsentrasi likopen yaitu etanol dengan etil asetat, dimana Menurut
yang diperoleh dengan waktu ekstraksi 60 menit, Sri, dkk. (20) perbedaan jenis pelarut yang
kecepatan pengadukan 500 rpm dapat dilihat mengesktraksi sampel akan memengaruhi jumlah
pada Gambar 3. ekstrak yang dihasilkan. Ekstrak dengan
menggunakan pelarut etanol memiliki kadar yang
tinggi diikuti dengan ekstrak yang menggunakan
etil asetat. Adanya gugus metoksi yang terdapat
pada etil asetat menyebabkan terbentuknya ikatan
hidrogen dengan senyawa yang terdapat pada
sampel. Ikatan hidrogen yang terbentuk pada Gambar 4 menunjukkan bahwa konsentrasi
pelarut etil asetat lebih lemah dibandingkan ikatan likopen di tiap menunjukkan bahwa konsentrasi
hidrogen yang terbentuk pada etanol sehingga likopen di tiap rasio bisolvent berbeda-beda
mempengaruhi jumlah kandungan dan hasil terhadap variasi suhu. Pada suhu 65°C,
rendemen dari pelarut etil asetat yang lebih konsentrasi likopen ketika volume etanol
sedikit. dilebihkan 2x lebih besar dibandingkan volume
Bila dilihat dari Gambar 3, jumlah volume etil asetat, senilai 0,6090 mg/ml. Kemudian saat
pelarut etanol yang diperbesar dari 1:1 menjadi volume etanol sama dengan volume etil asetat,
2:1 ml/ml akan terlihat peningkatan yield likopen terjadi penurunan angka senilai 0,2835 mg/ml.
yang lebih besar ialah dari 6,93 mg/g menjadi Lalu, bertambahnya rasio volume etil asetat dua
19,79 mg/g dibandingkan dengan peningkatan kali lebih besar dari sebelumnya, mengalami
jumlah volume pelarut etil asetat yang diperbesar kenaikan tajam konsentrasi likopen sebesar
dari 1:1 menjadi 1:2 ml/ml. Terlihat kenaikan 1,3365 mg/ml. Hal yang sama terjadi pada suhu
yield likopen dari 6,93 mg/g menjadi 15,94 mg/g. ekstraksi 70°C. Kadar likopen saat rasio etanol
Hal tersebut sesuai dengan prinsip yang ada dua kali lebih besar dibanding etil asetat, ialah
disebabkan ikatan hidrogen yang terdapat pada senilai 0,8665 mg/ml Lalu saat volum etanol sama
etanol berikatan dengan sampel dalam melakukan dengan etil asetat, perolehan kadar konsentrasi
pemecahan dinding dan membran sel sehingga likopennya sebesar 0,3100 mg/ml.. Pada saat
menghasilkan jumlah lebih banyak daripada volum etil asetat dibuat dua kali lebih besar
penggunaan etil asetat. daripada etanol, perolehan konsentrasi yang
Lalu dari hasil yang didapatkan, diperoleh didapat sebesar 0,6105 mg/ml. Untuk suhu
pada rasio etanol:etil asetat sebesar 2:1 mL/mL ekstraksi 75°C, rasio etanol dibuat dua kali lebih
dengan yield likopen sebanyak 19,79 mg dalam besar dibandingkan etil asetat, maka kadar likopen
60 g bobot massa sampel tomat dengan suhu nya sebesar 0,7170 mg/ml. Pada rasio etanol
70°C. Menurut Pratama (21) melaporkan dalam dengan etil asetat ialah sebesar 1;1, maka kadar
100 gram tomat terdapat yield likopen sebanyak likopen yang diperoleh ialah 1,0810 mg/ml.
3-5 mg. Pada penelitian ini yield likopen Sedangkan untuk volum etil asetat dibuat dua kali
terbanyak pada rasio etanol:etil asetat 1:2 mL/mL lebih banyak, maka kadar likopen yang didapat
sebesar 33,87 mg/g dengan suhu 65°C, dimana sebesar 0,2995 mg/ml.
melampaui Pandya dkk. (19) sebesar 8,02 mg/g. Menurut Daniel dkk. (14), Likopen yang
terkandung dalam buah tomat dapat dipisahkan
Pengaruh Suhu Terhadap Konsentrasi melalui proses pemasakan. Proses pemasakan
Likopen Pada Berbagai Variasi Rasio Bisolvent adalah suatu proses pemisahan yang didasarkan
Adapun pengaruh suhu terhadap atas kelarutan tomat dalam pelarut dengan suhu
konsentrasi likopen yang diperoleh dengan rasio masak tertentu. Pada proses pemasakan tidak
sampel dan pelarut sebesar 1:4 ditampilkan pada jarang kandungan nutrisi tomat mengalami
Gambar 4. kerusakan akibat panas yang diberikan. Faktor-
Konsentrasi Likopen

faktor yang memengaruhi terjadinya degradasi


pada likopen ialah suhu. Semakin tinggi suhu dan
1.6
(mg/mL)

semakin lama pemanasan, maka semakin besar


kandungan likopen yang berada pada pericarp
1.2
luar ikut terbuang.
2:1
0.8 Berdasarkan hasil yang diperoleh
1:1 ditemukan pada rasio bisolvent 1:1 berada pada
0.4 titik stabilnya, menghasilkan yield likopen pada
1:2 masing-masing suhu ekstraksinya. Hal itu akan
0
mengalami peningkatan seiring jumlah etanol/etil
65 70 75
asetat ditingkatkan di setiap suhu ekstraksi.
Rasio Bisolvent (mL:mL) Namun, hal tersebut terjadi penyimpangan pada
suhu ekstraksi 75°C dengan rasio bisolvent
Gambar 4 Pengaruh Suhu Bisolvent Terhadap
etanol:etil asetat sebesar 1:2. Hal ini terlihat pada
Konsentrasi Likopen pada Berbagai Variasi
grafik, saat salah satu volume campuran bisolvent
Rasio Bisolvent
ditingkatkan dua kali lipat dari sebelumnya Beberapa Varietas Tomat (Lycopersicum
mengalami degradasi. Hal ini terjadi atas teori esculentum Mill.). Jurnal Bioslogos. (6:1):8.
Daniel, dkk. (14) yang menyatakan bahwa [3] Ye, X., T. Izawa and S. Zhang. 2018. Rapid
semakin tinggi suhu dan semakin lama Determination of Lycopene Content and
pemanasan, maka semakin besar kandungan Fruit Grading In Tomatoes Using A Smart
likopen yang berada pada pericarp luar ikut Device Camera. Cogent Engineering. 5:
terbuang, sehingga yield likopen yang terdapat 1504499.
pada suhu 75°C akan berkurang. Hal ini juga [4] Rizk, E. M., T. Alla, El-Kady, and A. R. El-
didukung dengan laporan Prihanto dan Irawan, Bialy. 2014. Charactrization Of Carotenoids
(22) dimana semakin meningkatnya suhu pelarut (Lyco-Red) Extracted From Tomato Peels
yang digunakan untuk ekstraksi bahkan hampir and Its Uses As Natural Colorants and
atau melebihi titik didihnya maka sebagian pelarut Antioxidants Of Ice Cream. Annals of
tersebut akan berubah fasa, dari fasa cair menjadi Agricultural Science. 59(1): 53-61.
fasa gas, dimana berkurangnya jumlah etanol dan [5] Susanti, N. M. P., Dewi, L. P. M. K.,
etil asetat dipengaruhi oleh suhu ekstraksi yang Widjaja, I. N. K., Wirasuta I. M. A. G., dan
mencapai atau mendekati titik didih pelarut Gityarani, K. G. 2016. Ekstraksi Likopen
masing-masing dalam larutan. Hal ini dari Limbah Buah Tomat (Solanum
mengakibatkan berkurangnya jumlah tumbukan lycopersicum L.). Jurnal Farmasi Udayana.
efektif untuk menghasilkan perolehan yield 4(6): 693 – 701.
ekstrak yang didapat. [6] BPS, 2019. Statistik Holtikultura.-
Oleh karena itu, disarankan untuk Holticultura Statistics. Badan Pusat Statistik
penelitian selanjutnya, mengkaji pengaruh suhu dan Direktorat Jenderal Hortikultura. BPS –
jauh di bawah suhu maksimum pelarut dengan RI. Jakarta.
rasio bisolvent yang lebih divariasikan. [7] Arifulloh, I. Oktavianawati dan I. N. A.
Kesimpulan Winata. 2016. Ekstraksi Likopen Dari Buah
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.)
dilakukan dapat disimpulkan bahwa buah tomat dengan Berbagai Komposisi Pelarut.
apel mengandung likopen ditandai dengan adanya Berkala Saintek. IV(1): 15-18.
empat komponen senyawa, diantaranya terdapat 4 [8] Mugiyanto dan H. Nugroho. 2000. Botani
komponen dominan dalam ekstrak likopen, yaitu Tanaman Tomat dalam Nurli Izhar (Ed.).
2-Pyrrolidinone (17,97%), 1-Dodecanamine,N,n- Budidaya Tomat. Badan Penelitian dan
dimethyl- (58,65%), Hexadecanoic acid, ethyl Pengembangan Pertanian. Jambi.
ester (5,10%) dan Octadecanoic acid, ethyl ester [9] Muflihunna, A. 2012. Formulasi Sari Buah
(2,37%) secara kualitatif menggunakan GC-MS. Tomat Varietas Apel (Lycopersicum
Perlakuan ekstraksi menggunakan pelarut Esculentum Mill Pyriforme) Sebagai Krim
bisolvent etanol dan etil asetat dengan metode Masker. Jurnal As-Syifaa. 4(1): 1-6.
ekstraksi cair-cair selama 60 menit adalah hasil [10] Dewi, E.S. 2018. Isolasi Likopen dari
kondisi terbaik untuk yield likopen tertinggi Buah Tomat (Lycopersicum esculentum)
diperoleh pada rasio bisolvent etanol: etil asetat = dengan Pelarut Heksana. Jurnal Agrotek.
1:2, dengan suhu ekstraksi 65oC pada kecepatan (5:2).
reaksi sebesar 500 rpm dengan perbandingan [11] Alfa, N., S. Mustofa, dan N. A. V. Irawati.
massa terhadap bisolvent (g/mL) = 1:4 ialah 2019. Likopen, Antioksidan Eksogen yang
sebesar 3,5309 mg dalam 60 g tomat apel Bermanfaat bagi Fertilitas Laki-laki.
menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Majority. (8:1).
[12] Monica, E., dan R. Rollando. 2019.
Daftar Pustaka Identifikasi dan Isolasi Senyawa Likopen
[1] Dinar dan I. Marina. 2018. Sistem dari Semangka (Citrullus Lanatus). Jurnal
Perencanaan Produksi Pada Komoditas Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik. 16(1): 80-
Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). 85.
Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan. (6:1) [13] Daniel, K., Maooiratu, dan N. K. Sumarni.
[2] Paruntu, M., O. Pinontoan dan E. Mamahit. 2017. Penentuan Masa Kadaluarsa Likopen
2016. Jenis dan Populasi Serangga Hama dari Buah Tomat (Lycopersicum pyriforme)
pada Pertumbuhan dan Perkembangan Tercampur Maltodekstrin in Capsule
Packaged. Kovalen. 3(3): 223-233. Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L..
[14] Fish, W. W., P. P. Veazie dan J. K. Collins. Jurnal Ilmiah Politeknik Harapan Bersama
2002. A Quantitative Assay for Lycopene Tegal. 1(1).
That Utilizes Reduced Volumes of Organic [21] Pratama, Y. S. A. D. 2017. Kualitas Es Krim
Solvents. Journal of Food Composition and dengan Kombinasi Tomat (Lycopersicum
Analysis. 15(1): 309-317. esculentum Mill.) dan Buah Naga Mmerah.
[15] Kalaivani, G. 2015. Extraction and Tesis. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Determination of Lycopene From Yogyakarta.
Watermelon By Different Spectral Techniqu [22] Irawan, A. 2019. Kalibrasi Spektrofotometer
(UV-VIS, FTIR,and GC-MS) For IN-Vitro Sebagai Penjaminan Mutu Hasil Pengukuran
Antioxidant Activity. Asian Journal of dalam Kegiatan Penelitian dan Pengujian.
Science and Technology. 6(1): 956-961. Indonesian Journal of Laboratory. 1(2):1-9.
[16] JECFA. 2009. Lycopene Extract From
Tomato. Essay. FAO JECFA Monographs 7.
[17] Costa, A., M. Marques, F. Congiu, A. Paiva,
P. Simoes, A Ferreirra, M. R. Bronze, J.
Marto, H. M. Ribeiro, dan S. Simnes. 2021.
Evaluating the Presence of Lycopene-
Enriched Extracts From Tomato on Topical
Emulsions: Physico-Chemical
Characterization and Sensory Analysis.
Journal of Applied Sciences. 11(5120).
[18] Namira, C.A. 2021. Ekstraksi Tanin dari
Buah Balakka (Phyllanthus embica) Dengan
Microwave Menggunakan Pelarut Aquadest:
Pengaruh Daya Microwave, Waktu Ekstraksi
dan Jumlah Pelarut. Skripsi. Fakultas
Teknik. Teknik Kimia. Universitas Sumatera
Utara. Medan.
[19] Pandya, D., S. Akbari, H. Bhatt dan J. DC.
2017. Standardization of Solvent Extraction
Process For Lycopene Extraction From
Tomato Pomace. Journal of Applied
Biotechnology and Bioengineering. 2(1): 12-
16.
[20] Sri, Y., Kusnadi dan Purgiyanti. 2019.
Pengaruh Perbedaan Pelarut Terhadap Profil
Kromatografi Lapis Tipis pada Ekstrak

Anda mungkin juga menyukai