SKRIPSI
OLEH
PUTRI HASANAH
NPM. 1202070206
1
ABSTRAK
i
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Maha Tinggi atas asma-Nya, serta Maha Agung dengan segala sifat-Nya. Karena
hanya berkat rahmat, hidayah serta ridha Allah, penulis mampu menyelesaikan
diselesaikan tepat pada waktunya. Semua tak lepas dari pertolongan Allah dan
peran orang-orang yang dengan ikhlas membantu menyelesaian tugas akhir ini
Penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada orang tua tercinta yang
terus mengucurkan keringat dan air mata cinta di harapan kasih sayang tanpa
orang yang terus memotivasi saya untuk terus semangat sehingga saya dapat
Proposal ini masih banyak memiliki kekurangan dan kelemahan. Untuk itu
kritik dan saran sangat diperlukan penulis guna kesempurnaan karya tulis ini.
iii
Semoga karya sederhana ini memberikan manfaat kepada kita semua dan dibalas
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR TABEL
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
vi
BAB I PENDAHULUAN
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
B. Identifikasi Masalah
.......................................................................................................
.......................................................................................................
C. Batasan Masalah
.......................................................................................................
.......................................................................................................
D. Rumusan Masalah
v
.............................................................................................................
.............................................................................................................
E. Tujuan Masalah
.............................................................................................................
.............................................................................................................
F. Manfaat Penelitian
.............................................................................................................
.............................................................................................................
A. Kerangka Teoritis
.......................................................................................................
.......................................................................................................
9
2.1. Pengertian Metode Index Card Match ........................................... . 9
2.2 Ciri- ciri Metode Index Card Match ................................................ 10
2.3 Kelebihan Dan KelemahanMetode Index Card ................................ 11
2.4 Langkah- langkah Metode Index Card Match................................... 12
3. Hasil Brelajar Akuntansi
17
3.1 Pengertian Hasil Belajar Akuntansi
vi
17
3.2 Penentuan Hasil Belajar
20
4. Pokok Bahasan
..............................................................................................................
..............................................................................................................
22
4.1 Pengertian Jurnal Penyesuaian
22
4.2 Mencatat Jurnal Penyesuaian
22
B. Kerangka Konseptual
31
C. Hipotesis
35
36
36
37
C. Defenisi Operasional
vii
.......................................................................................................
.......................................................................................................
37
D. Prosedur Penelitian
.......................................................................................................
.......................................................................................................
38
41
1. Tes
.......................................................................................................
.......................................................................................................
41
2. Observasi
43
44
48
48
48
66
D. Keterbatasan Penelitian
68
70
A. Kesimpulan
70
B. Saran
71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.2 : Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Pra Siklus......... 50
Gambar 4.5 : Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I............. 58
PENDAHULUAN
yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
masa depan.
Pembelajaran disekolah merupakan suatu kegiatan yang disenangi,
sebab itu guru bukan hanya mengajar, melainkan mempunyai tugas dan tanggung
pembelajaran. Seorang guru seharusnya mampu untuk berfikir kritis dan bertindak
yang harus diambil dalam proses belajar mengajar guna tercapainya tujuan
proses belajar mengajar. Dalam hal ini, guru membantu perkembangan siswa
Proses belajar mengajar yang sangat menarik dipengaruhi oleh guru, siswa,
1
2
metode atau cara mengajar, media yang digunakan dan faktor faktor lain yang
banyak siswa pada umumnya, khususnya bagi siswa yang duduk dalam jurusan
akunatansi. Namun pentingnya akuntansi tidak didukung oleh hasil belajar yang
diperoleh siswa. Di dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran akuntansi
berlangsung, kendala yang sering dihadapin oleh guru yaitu dengan berbagai
perilaku seperti siswa yang malas, bosan akan pelajaran, mengantuk, membolos
dan sebagainya. Dari sekian banyak persoalan dalam pelajaran akuntansi, guru
dituntut dengan segala kemampuan agar siswa mengerti terhadap materi pelajaran
yang diberikan. Salah satunya upaya guru untuk mengatasi masalah tersebut
Ibu Kartini, S.Pd sebagai guru Akuntansi di SMK YASPI LABUHAN DELI
MEDAN, bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi tergolong
rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian yang diperoleh siswa yang
nilai rata ratanya 60 dengan jumlah siswa 46 orang, hanya siswa 16 siswa atau
34,1% yang dinyatakan tuntas dan yang lainnya 30 siswa atau 65,9% tidak tuntas,
untuk mata pelajaran Akuntansi adalah 75. Tabel dibawah ini menunjukkan hasil
Tabel 1.1
3
Hasil Belajar Ujian harian Semester Ganjil siswa kelas X SMK YASPI
Labuhan Deli Medan T.A 2015/2016
Dimana dalam proses pembelajaran guru kurang melibatkan siswa secara aktif
digunakan selama ini belum efektif sehingga siswa kesulitan dalam memahami
materi yang diberikan oleh guru. Di sisi lain juga ada kecenderungan bahwa hasil
baik.
materi yang kurang memiliki kemampuan merumuskan gagasan sendiri dan siswa
belum terbiasa bersaing dalam menyampaikan pendapat terhadap orang lain. Bila
kebosanan serta menurunkan motivasi dan hasil belajar siswa sehingga pada
yang bisa diambil dengan rancangan metode yang dibuat sendiri oleh guru. Pada
penggunaan metode peran aktif siswa sangat diperlukan. Siswa yang kurang jelas
dapat belajar dari siswa yang telah paham dan siswa dapat mengetahui taraf hasil
bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik materi ajar dan karakteristik siswa,
serta latar belakang sosial siswa tersebut. Dengan adanya metode siswa dapat
belajar mandiri dan juga sebagai bahan diskusi sehingga siswa lebih mudah
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi
akuntansi
5. Rendahnya hasil belajar akuntansi
5
C. Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Hasil belajar akuntansi siswa yang diteliti adalah hasil belajar siswa
jurnal penyesuaian.
D. Rumusan Masalah
Crad Match di Kelas X-1 Akuntansi SMK YASPI Labuhan Deli Medan
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk Mengetahui bagaimana penerapan metode Index Card Match di
Pembelajaran 2015/2016.
2. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar akuntansi siswa
F. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah :
6
pendidikan.
2. Bagi guru, memberikan informasi dan masukan serta membantu dalam
A. Kerangka Teoritis
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Pada umumnya Metode adalah langkah penting yang dapat menunjang
ini guru harus menetapkan kegiatan mana yang mana perlu dan tidak perlu
pelajaran tertentu dari suatu mata pelajaran, agar siswa dapat mengetahui,
aspek melalui dari materi pelajaran, lingkungan belajar, keadaan siswa, keadaan
guru dan sebagainya. Melalui pemilihan metode ini diharapkan guru bisa
siswa yang sedang belajar. Untuk dapat menyampaikan pembelajaran dengan baik
agar siswa lebih memahami pelajaran, selaian guru harus menguasai materi, dia
pembelajaran yang tepat untuk situasi dan kondisi yang dihadapinya. Dalam
7
8
kegiatan belajar mengajar pada dasarnya meliputi tiga kegiatan yaitu kegiatan
pembelajaran. Agar kegiatan belajara dapat berjalan efektif, maka guru harus
semakin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran. Tentunya faktor- faktor lain
pun harus diperhatikan juga, seperti faktor guru, faktor anak, faktor situasi
(lingkungan belajar), media dan lain-lain. Oleh sebab itu fungsi-funsi mengajar
berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dan pembelajaran yang integral
sifat berbagai metode maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode
yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaann metode mengajar
mengajar telah berlangsung sejak lama dan hingga kini masih berjalan terus, di
usaha-usaha itu tidak teroganisasi, yang satu tak ada pertalian dengan yang satu
lagi.
9
hendaknya dapat mewujudkan hasil karya siswa. Siswa dituntut untuk berpikir
pelajaran yang disampaikan dan minat yang besar pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap hasil belajar yang akan diraihnya. Namun, terlepas dari
unsur kunci utama yang paling menentukan, sebab guru adalah salah satu unsur
utama dalam sistem pendidikan yang sangat mempengaruhi hasil belajar siswa
yang aktif karena metode pembelajaran aktif tipe Index Card Match atau mencari
sehingga anak didik mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan
karakteristik pribadi yang mereka miliki. Metode index card match merupakan
proses pembelajaran yang aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran dimana
10
siswa dituntut untuk bekerja sama dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab
siswa atas apa yang dipelajari dengan cara yang menyenangkan . Siswa saling
melemparkan pertanyaan kepada pasangan yang lain. Kegiatan belajar bersama ini
dapat membantu memacu belajar aktif dan kemampuan untuk mengajar melalui
Metode pembelajaran index card match sebagai salah satu alternatif yag
jawaban .
3. Metode ini dilakukan dengan cara berpasangan
4. Setiap pasangan membacakan pertnyaan dan jawaban
5. Fungsi metode index card match untuk meningkatkan minat belajar.
a. Agar anak- anak lebih cermat dalam pembelajaran .
b. Anak akan lebih mudah dalam memahami suatu materi.
c. Tidak merasakan kejenuhan dalam pembelajaran.
Dilihat dari aktivitas belajar siswa, siswa yang mendapat pelajaran dengan
menggunakan Index Card Match akan lebih aktif dan bergairah dalam belajar. Hal
yang sama terjadi pada indikator berbentuk pembelajaran, Index Card Match
siswa-siswa dengan guru dan siswa dengan siswa dalam kadar yang intensif serta
Metode pembelajaran index card match dapat menumpuk kerja sama siswa
sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan.
Dalam metode ini siswa harus mengerjakan banyak tugas. Mereka harus
apa yang mereka pelajari. Belajar juga harus gesit. Menyenangkan. Bersemangat
13
dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan gairah. Siswa bahkan sering
dapat melatih pola pikir siswa karena dengan metode ini siswa dilatih kecepatan
berpikirnya dalam mempelajari suatu konsep atau topik melalui pencarian kartu
learning ini adalah suatu cara pembelajaran aktif untuk meninjau ulang materi
pelajaran dengan teknik mencari pasangan kartu index yang merupakan jawaban
atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana
menyenangkan. Metode ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
dan jawaban.
7) Guru membagikan satu kartu kepada setiap siswa
8) Guru selanjutnya menjelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan
belajar.
Penilaian dilakukan bersama pengamat dan pemain
b. Kelemahan
Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan tugas
dan prestasi
Guru harus meluangkan waktu yang lebih
Lama membuat persiapan
Guru harus memiliki jiwa demokratis dan keterampilan yang memadai
sebagai berikut : pada kartu terpisah ditulis pertanyaan dan kunci jawaban.
pertanyaan dan ada yang mendapatkan kunci jawaban). Siswa yang mendapatkan
15
pertanyaan mencari pasangan kunci jawaban yang cocok, sedangkan siswa yang
mendapat kunci jawaban tetap duduk di bangkunya dan memikirkan soal yang
bagaimana yang sesuai dengan kunci jawaban yang dimilikinya. Setelah pasangan
pertanyaan dan kunci jawaban yang cocok bertemu, diminta kepada mereka untuk
menyakinkan bahwa apa itu benar-benar cocok. Bagi siswa yang dapat
mencocokkan kartunya sebelum batas waktu yang ditentukan akan diberi poin
secara bergiliran untuk memamparkan yang ada pada kartu mereka kepada
Semua siswa harus siap untuk tampil karena dipilih secara acak oleh guru.
Secara tidak langsung mereka akan berusaha untuk mengingat dengan baik materi
yang telah diajarkan oleh guru. Hal ini akan mengakibatkan siswa akan belajar
dengan aktif dan efektif. Apabila siswa yang menyelesaikan pertanyaan tidak
Kemudian kegiatan akhir dari pertemuan ini adalah guru dan siswa membuat
yang paling penting dalam menerapkan metode pembelajaran Index Card Match
yaitu menyiapkan beberapa kartu yang sesuai dengan konsep materi yang akan
Segala sesuatu usaha yang kita lakukan tentunya akan mendapatkan hasil.
Demikian juga halnya dalam dunia pendidikan, proses pembelajaran yang panjang
yang telah kita lakukan tentunya akan membuahkan hasil. Hasil yang didapat
yang diperoleh siswa setelah mengalami proses belajar yang mana tingkah laku itu
Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa
yang dapat diamati dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Perubahan tersebut diartikan adanya peningkatan dan
pengembangan yang lebih baik dibanding sebelumnya. Perubahan yang
timbul pada individu harus mengarah pada perubahan positif yang berupa
kecakapan sikap, kebiasaan dan pengertian.
Dari pendapat para ahli tersebut, maka hasil belajar merupakan nilai dari
Menurut slameto (2010:54) hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:
kelengkapan dan kesehatan indera pengelihatan dan pendengaran. Apabila hal ini
kurang baik maka hasil belajar terpengaruh . faktor psikis merupakan aspek yang
pengtahuan dan pelajaran. Kondisi sosial yaitu anatara pelajar dengan orang lain,
baik guru dengan siswa maupun siswa dengan orang tua. Keberhasilan seseorang
lain.
Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari nilai tes evaluasi pada akhir
pengajaran, yang ikut dipengaruhi oleh cara guru merancang pengajaran di kelas.
Begitu juga dengan belajar, perubahan dalam hasil belajar dapat berupa
dikatakan belajar jika dalam diri orang tersebut terjadi suatu proses yang
tersebut.
19
nilai yang dicapai siswa dalam proses belajar akuntansi dari suatu tes hasil belajar
dapat diketahui sejauh mana perubahan tingkah laku siswa setelah proses belajar
Biasanya hal ini dilakukan oleh guru secara periodik karena pembelajaran
seperti diatas disebut grade. Skor (grade) adalah symbol yang mungkin berupa
pencapaian hasil belajar selama waktu tertentu. Skor ini diberikan sebagai symbol
media laporan kepada orang tua siswa, kepala sekolah dan pihak-pihak
berkepentinganlainnya.
proses belajar mengajar melalui evaluasi. Dalam proses belajar mengajar akan
menyebabkan perubahan kearah yang lebih baik menuju pada tingkat keberhasilan
mengukur hasil belajar dan proses belajar akan dapat diketahui seberapa jauh
belajar mengajar dikelas. Dengan demikian hasil belajar adalah hasil yang
diperoleh siswaa setelah menyelesaikan satu paket belajar yang tercermin dari
kepribadian dan kemampuan yang dimiliki siswa baik dalam aspek kognitif,
4. Pokok Bahasan
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk
1) Agar pada akhir periode akun riil yaitu harta, kewajiban dan modal
senyatanya terjadi. Dua hal yang menjadikan jurnal penyesuaian diperlukan, yaitu
Pencatatan transaksi pendapatan dan biaya yang dilakukan hanya pada akhir
a. Piutang Pendapatan
b. Utang Biaya
c. Pendapatan Diterima Dimuka
d. Biaya Dibayar Dimuka
e. Kerugian Piutang
f. Penyusutan
g. Biaya Pemakaian Perlengkapan
2. Karena Kesalahan Penjurnalan
diketahui pada akhir periode maka harus dilakukan koreksi pada saat
22
a. Lupa pencatatan
b. Salah penulisan nilai rupiah
c. Salah akun
d. Kombinasi kesalahan
Contoh:
Tuan Satria Diraja mendirikan Foto Studio "Warna" pada tanggal 1 Januari
2012. Berikut ini adalah data keuangan pada akhir tahun 2012.
Data dalam neraca saldo tersebut belum seluruhnya siap dicantumkan pada
4.000,-
5. Kerugian Piutang ditaksir 1% dari pendapatan foto studio.
6. Depresiasi (penyusutan) aktiva tetap dilakukan atas dasar tarif sbb:
a. Depresiasi peralatan fotografi ditaksir 20% per tahun
b. Depresiasi peralatan kantor ditaksir 10% per tahun
c. Depresiasi gedung ditaksir 5% per tahun
7. Perlengkapan yang masih tersisa pada tanggal 31 Desember 2012 adalah
sebagai berikut:
a. Perlengkapan fotografi Rp 32.400,-
b. Perlengkapan kantor Rp 15.500,-
24
1) Piutang Pendapatan
Perhitungan bunga/ bulan :3 x 6% x Rp 10.000,- = Rp 150,-
12
dalam tahun 2003 adalah tanggal pada tanggal 1 April 2013 untuk periode 1
2012 s.d. tanggal 31 Desember tanggal 31 Maret 2013 Rp 150,- yang akan
Jurnal penyesuaian:
2) Utang Gaji
Perhitungan gaji pegawai untuk tahun 2012:
Gaji Pegawai (dalam neraca saldo) Rp 22.000,-
Utang gaji pada tanggal 31 Desember 2012 seperti yang disebutkan dalam
Jurnal penyesuaian:
Sebesar Rp 6.000,-
Jurnal penyesuaian yang dibuat tergantung pada cara yang digunakan pada
Kas Rp 36.000,- -
Jurnal penyesuaian:
di Muka
Kas Rp 36.000,- -
di Muka
Jurnal penyesuaian:
26
Premi asuransi yang menjadi biaya Premi asuransi yang belum menjadi biaya
dibayar di muka)
Jurnal penyesuaian yang dibuat tergantung pada cara yang digunakan pada
Kas - Rp 10.000,-
Jurnal penyesuaian:
Kas - Rp 10.000,-
Jurnal penyesuaian:
5) Kerugian Piutang
Taksiran Kerugian Piutang: 1% x Rp 457.650,- = Rp 4.576,50
Jurnal penyesuaian:
6) Depresiasi (Penyusutan)
a) Depresiasi Peralatan Fotografi
Penyusutan: 20% x Rp 480.000,- = Rp 96.000,-
Jurnal penyesuaian:
Jurnal penyesuaian:
c) Depresiasi Gedung
Penyusutan: 5% x Rp 1.000.000,- = Rp 50.000,-
Jurnal penyesuaian:
7) Pemakaian Perlengkapan
Jurnal penyesuaian:
Jurnal penyesuaian:
B. Kerangka Konseptual
Belajar adalah kegiatan mental yang tidak dapat diaksirkan dari luar, apa
yang sedang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar, tidak dapat
diketahui secara langsung hanya dengan mengamati saja, bahkan hasil belajar itu
tidak akan langsung terlihat tanpa sesuatu yang menampakkan kemampuan yang
29
sikap (efektif). Hasil belajar yang dicapai peserta didik tidak ada yang sama,
posisi yang sangat penting yang diperkirakan turut menentukan tercapainya tujuan
bekal guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabanya sebagai seseorang
pengajar. Menjadi tugas guru untuk menerapkan suatu metode pengajar yang
tepat agar mampu menumbuhkan semangat siswa dalam belajar dan mampu
metode ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang
(gembira, bersemangat), belajar yang berhasil harus melalui berbagai macam fisik
30
maupun psikis. Tanpa adanya, proses belajar tidak mungkin terjadi. fisik ialah
peserta didik giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermaian atau
bekerja, iya tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif.
Dengan penerapan metode pembelajaran index card match di dalam kelas maka
diharapkan siswa kembali aktif sehingga proses belajar mengajar yang menonton
proses belajar mengajar. Untuk itu, segala sesuatu yang mempengaruhi hasil
belajar harus dioptimalkan agar mencapai hasil belajar yang baik. Melalui
penerapan metode pembelajaran ini, siswa dituntut untuk belajar bersama, melatih
kecepatan berfikir dalam suasana yang menyenangkan, karena metode ini bisa
match dapat melatih pola pikir siswa karena dengan metode ini siswa dilatih
memahami dan mempelajari suatu konsep atau topik melalui pencarian pasangan
kartu yang sudah dicocokkan oleh siswa bersama-sama dengan guru. Karena
dengan baik.
index card match diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa di
Tes
Gambar . 2.1
Kerangka Konseptual
32
C. Hipotesis Tindakan
metode pembelajaran Index Card Match pada siswa X-1 Akuntansi SMK YASPI
METODE PENELITIAN
MEDAN Jln. Yos Sudarso Km. 16.8 Pekan Labuhan, Medan Labuhan Tahun
Pembelajaran 2015-2016.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2015 sampai bulan Maret
2016. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Kegiatan Pelaksanaan Penelitian
lembaga (organisasi). Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang akan dikenai
33
34
penelitian. Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X-1 Akuntansi
SMK YASPI Labuhan Deli Medan dengan jumlah siswa 46 orang, dimana siswa
Objek penelitian adalah sifat keadaan dari suatu benda, orang, atau yang
menjadi pusat perhatian dan sasaran penelitian. Sisfat keadaan dimaksud bisa
berupa sifat, kuantitas, dan kualitas yang bisa berupa perilaku, kegiatan, pendapat,
pandangan penilaian. Sikap pro- kontrak, simpati antisipati, keadaan batin, dan
bisa juga berupa proses. Adapun yang menjadi objek yang akan diteliti adalah
akuntansi siswa kelas X -1 Akuntansi SMK YASPI Labuhan Deli Medan Tahun
Pelajaran 2015-2016
C. Definisi Operasional
1. Metode pembelajaran Index Card Match adalah membuat siswa terbiasa
ini dapat melatih pola pikir siswa karena dengan metode ini siswa dilatih
pencarian kartu jawaban atau kartu soal dalam pokok bahasan ayat jurnal
penyesuaian.
2. Hasil belajar akuntansi adalah tes tertulis siswa yang telah mengikuti proses
pembelajaran akuntansi diperoleh dari tes hasil belajar yang dibuat oleh
D. Prosedur Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( classroom action
dalam dua siklus tindakan yang berurutan. Informasi dari siklus yang terdahulu
dilakukan evaluasi untuk memperoleh data hasil belajar siswa dan perubahan
belajar index card match dilaksanakan. Maka diberikan tes awal sebelum tindakan
untuk melihat kemampuan awal siswa dan setelah pembelajaran diberikan tes
direncanakan dalam dua siklus dan tiap siklus direncanakan dilaksanakan sesuai
Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan Pelaksanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pengamatan
Tindakan
Tabel 3.2
Rencana Kegiatan Tindakan kelas
setelah menerapkan metode belajar index card match. Ada pun tes yang diberikan
adalah tes berupa Transaksi atau kasus tentang Ayat Jurnal Penyesuaian. Yang
dikutip penulis dari buku Teks siswa yang dianggap sudah baku.
Tabel 3.3
Kisi kisi Instrumen Soal
Keterangan : C1 = Pengetahuan
C2 = Pemahaman
C3 = Penerapan
C4 = Analisis
C5 = Sintensis
C6 = Evaluasi
CONTOH SOAL:
39
1) asuransi dibayar dimuka (prepaid insurance) yang telah terpakai sebesar Rp.
600.000
2) pendapatan bunga belum diterima Rp 4.100.000
3) pendapatan jasa diterima dimuka (unearned Revenue) yang dipakai periode ini
Rp 800.000
4) penyusutan (Depreciation) Rp. 6.200.000
5) gaji pegawai dibayar dimingguan. hutang gaji (saleries payable) selama dua
dilakukan dalam penelitian ini adalah observer dengan menggunakan format yang
sudah disiapkan, dan memberikan tanda check list pada lembar observer.
untuk melihat dan mengamati perubahan fenomena fenomena sosial yang tumbuh
dan berkembang yang kemudian dapat dilakukan perubahan atas penilaian tersebut,
bagi pelaksana observer untuk melihat objek moment tertentu, sehingga mampu
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
bersifat uraian dan hasil wawancara dan pendidikan akuntansi. Data yang telah
deskriptif.
Menurut Patton. Moleong (2001 : 103), analisis data adalah proses
kedudukan analisis data dilihat dari segi tujuan penelitian. Prinsip pokok
Verification)
Antara display data dan penariakan kesimpulan terdapat analisis data yang
ada. Dalam pengertian ini analisis data kualitatif merupakan upaya berlanjut,
berulang dan terus menerus. Masalah reduksi data, penyajian data dan penariakan
saja.
yang ada dari berbagai sumber yang telah didapat dari lapangan dan dokumen
pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya melalui metode index card
1. Data Kualitatif
Data ini berupa informasi yang memberikan gambaran tentang ekspresi
sikap siswa efektif dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran, perhatian,
42
secara kualitatif merupakan data yang berupa informasi tentang aktivitas siswa
Kemudian dikatagorikan dalam klasifikasi sangat aktif, aktif, cukup aktif, kurang
aktif dan tidak aktif. Untuk menghitung skor tiap responden penilaian hasil
% aktivitas KBM =
Untuk mengetahui peningkat aktivitas belajar siswa dapat dilihat dari hasil
klasifikasi sangat aktif , aktif, cukup aktif, kurang aktif dan tidak aktif.
2. Data Kuantitatif
Nilai belajar siswa yang dianalisis secara deskritif, misalnya mencari nilai
(Arikunto , 2008:11)
DS =
( Arikunto,2008:11)
aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa pada materi jurnal penyesuaian kelas X-
tindakan kelas (Classroom Action Research) dan penelitian ini terdiri dari dua
siklus. Pada awal kegiatan penelitian, diobservasi nilai akuntansi siswa pada mid
semester untuk mengetahui kemampuan awal siswa tentang pokok bahasan ayat
jurnal penyesuaian dan diakhir siklus diberikan posttest sebanyak 2 kali test yaitu
posttest siklus I dan posttest siklus II. Postest yang diberikan pada setiap siklus
melihat aktivitas siswa secara individu dan secara menyeluruh digunakan lembar
observasi.
dengan menerapkan metode pembelajaran Index Card Match pada Pokok Bahasan
Ayat Jurnal Penyesuaian di Kelas X-1 Akuntansi SMK YASPI Labuhan Deli
Dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas X-1
48
49
Data-data dari tabel diatas untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dalam
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa dari 46 orang siswa kelas X-1
Akuntansi SMK YASPI Labuhan Deli Medan, hanya 16 siswa (34,78%) yang
tuntas belajar pada mata pelajaran Akuntansi, sedangkan 30 orang siswa (65,22%)
masih belum mencapai ketuntasan belajar yang telah ditetapkan sekolah. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa kemampuan awal siswa masih tergolong rendah
Untuk lebih jelasnya perbandingan jumlah siswa yang tuntas dengan siswa
Gambar 4.2 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Pra Siklus
ulangan harian diperoleh hasil ketuntansan belajar secara klasikal masih belum
tercapai. Oleh sebab itu peneliti akan melaksanakan perbaikan pengajaran dengan
melaksanakan Siklus I. Dalam hal ini peneliti akan bertindak sebagai guru dan
Medan, selama proses pembelajaran sangat jarang terjadi tanya jawab antara guru
51
dan siswa, walaupun guru telah memberikan pertanyaaan agar terjadi umpen
balik, namun kenyataanya jauh dari yang diharapkan. Peran siswa dalam proses
pembelajaran kurang aktif, hanya beberapa siswa yang hasil belajarnya baik yang
kepada guru tentang materi yang belum di pahami. Sedangkan siswa yang hasil
belajarnya kurang baik tidak berusaha menjawab dan tidak berani bertanya kepada
guru dan masih banyaknya siswa yang sibuk dengan kegiatannya sendiri dalam
(ceramah) memberikan contoh soal lalu memberikan tugas sehingga hasil belajar
Match.
1) Guru masih menerapkan metode pembelajaran konvensional (ceramah, tanya
untuk duduk berdekatan dan siswa juga diberitahukan agar mereka tidak
presentase siswa.
9) Guru menyimpulkan materi yang telah dibahas.
3. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti bersama guru bidang studi mengadakan diskusi
Card Match yang merupakan salah satu metode yang tepat untuk memecahkan
masalah yang ada dikelas tersebut, kemudian peneliti menyusun RPP sesuai
dengan metode pembelajaran Index Card Match, menyiapkan alat, bahan dan
media sumber belajar, dan menyusun instrumen penelitian berupa penyusunan tes
tertulis yang digunakan pada evaluasi. Berdasarkan hasil diskusi antara guru dan
53
peneliti disepakati bahwa materi yang dipelajari adalah tentang ayat jurnal
penyesuaian.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan dengan melaksanakan pembelajaran dimana peneliti
sebagai guru dikelas dan guru pembimbing menjadi observer selama pembelajaran
yaitu Index Card Match yang akan diterapkan pada pertemuan berikutnya.
c. Selanjutnya guru menjelaskan mengenai materi pelajaran, dalam hal ini
Match.
d. Peserta didik diberi satu kertas yang berisi soal dan jawaban
e. Setelah itu, guru membagikan kepada siswa satu kertas yang berisi soal dan
jawaban.
f. Peserta didik diminta untuk menemukan pasangan, mintalah kepada mereka
untuk duduk berdekatan dan siswa juga diberitahukan agar mereka tidak
presentase siswa dan guru memberikan reward atau pujian kepada setiap
secara individu untuk mengetahui pemahaman siswa akan materi yang telah
diajarkan.
m. Guru menyimpulkan materi yang telah dibahas dan menutup pelajaran
c. Pengamatan
Pengamatan tindakan (observasi) pertama yang dilakukan yaitu melihat
kemampuan siswa dalam menjawab soal. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh
observer pada para siklus terdapat 16 siswa yang tuntas, setelah siklus I terlihat
Selanjutnya agar lebih jelas hasil diatas dituangkan dalam bentuk grafik
berikut ini:
aktivitas belajar siswa pada siklus I terdapat 18 siswa (39,13%) siswa yang aktif,
17 siswa (36,96%) siswa yang cukup aktif dan 11 siswa (23,91%) siswa yang
kurang aktif. Oleh karena itu untuk siklus selanjutnya, peneliti akan merancang
pembelajaran untuk membuat siswa lebih aktif dalam KBM sehingga suasana
nantinya.
d. Analisis Data
Setelah diberikan soal evaluasi siklus I, maka dapat dilihat Tingkat
berikut ini:
Dari data diatas dapat diketahui bahwa dari 46 siswa yang mengikuti post
test I, terdapat 27 orang siswa yang dinyatakan tuntas dan sisanya sebanyak 19
yang dihadapi siswa pada siklus I yang berkaitan dengan penyelesaian jurnal
penyesuaian.
Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan data perbandingan ketuntasan
hasil belajar siswa yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
Tabel 4.5 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal pada Siklus I
e. Refleksi
Dari tes hasil belajar siswa pada siklus I tersebut diperoleh data sebanyak
28 orang siswa (60,87%) termasuk dalam kategori tuntas dan 18 orang siswa
(39,13%) termasuk dalam kategori tidak tuntas dengan nilai rata-rata kelas yaitu
69,67. Jika dibandingkan dengan tes awal yang telah dilakukan sebelumnya, maka
setelah diberikan tindakan pada siklus I ini dapat dikatakan bahwa terjadi
pada siklus I ini belum dapat dikatakan berhasil karena ketuntasan klasikal yang
I, terdapat beberapa kendala yang perlu diberi perhatian khusus. Yang pertama
adalah kurangnya rasa tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas yang
diberikan guru. Dan kedua, masih ada siswa yang kurang bersungguh-sungguh
dalam mengikuti pelajaran. Oleh karena itu data hasil belajar siswa pada siklus I
ini akan digunakan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pada siklus
selanjutnya.
4. Deskripsi Siklus II
58
masih di bawah nilai ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu 70%. Untuk itu
belajar siswa masih rendah dan sebagian besar siswa masih sulit memahami
konsep materi pokok bahasan ayat jurnal penyesuaian, siswa masih kurang
termotivasi dalam belajar dan cenderung menjadi ribut dan sebagian besar siswa
sukar mengemukakan pendapatnya karena siswa cenderung diam dan sulit untuk
diajak berkomunikasi ketika didepan kelas. Oleh karena itu, perlu dilanjutkan
kooperatif tipe Index Card Match yang merupakan salah satu metode yang tepat
menyiapkan alat, bahan dan media sumber belajar, dan menyusun instrument
Berdasarkan hasil diskusi antara guru dan peneliti disepakati bahwa materi yang
b. Pelaksanaan
Pada siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan dengan alokasi
materi.
3) Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan
untuk duduk berdekatan dan siswa juga diberitahukan agar mereka tidak
presentase siswa dan guru memberikan reward atau pujian kepada setiap
diajarkan.
12) Guru menyimpulkan materi yang telah dibahas dan menutup pelajaran.
c. Pengamatan
Selama pelaksanaan tindakan pada siklus II berlangsung, peneliti dibantu
rekan sejawat juga mengamati aktivitas siswa. Adapun hal yang diamati berkaitan
dengan aktivitas belajar siswa selama pembelajaran pada siklus II. Berikut adalah
Selanjutnnya, agar lebih jelas hasil diatas dituangkan dalam bentuk grafik
sebagai berikut:
aktivitas belajar siswa pada siklus II terdapat 35 siswa (76,09%) yang aktif dan 3
siswa (6,52%) yang sangat aktif. Data di atas menunjukkan bahwa kegiatan siswa
pada siklus II termasuk dalam kategori baik. Persentase aktivitas siswa di atas
menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa meningkat dari siklus I ke siklus II.
Hal ini dapat dilihat pada siklus I terdapat 18 orang (39,13%) siswa yang
Selanjutnya, agar lebih jelas hasil diatas dituangkan dalam bentuk grafik
sebagai berikut:
62
mengikuti post tes II, terdapat 38 siswa yang dinyatakan tuntas dan 8 siswa
dinyatakan tidak tuntas. Nilai rata-rata pada siklus II adalah 78,78 dengan
hasil belajar siswa yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
Tabel 4.9 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal pada Siklus II
Persentase
Ketuntasan
Nilai Rata-rata Ketuntasan
Ket.
Kelas Tidak Tidak
Tuntas Tuntas
Tuntas Tuntas
Jumlah 78,78 38 siswa 8 siswa 82,61% 17,39%
Selanjutnya, agar lebih jelas hasil diatas dituangkan dalam bentuk grafik
sebagai berikut:
63
e. Refleksi
Adapun keberhasilan yang diperoleh pada Siklus II ini adalah sebagai
berikut:
a. Meningkatnya aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran yang
mengakibatkan keaktifan belajar siswa juga meningkat dari Siklus I yang aktif
hanya 60,87%. Siklus II meningkat yang aktif menjadi 76,09% dan yang
sangat aktif menjadi 6,52% didukung oleh meningkatnya aktivitas guru dalam
dari hasil evaluasi 34,78% pada pra siklus menjadi 60,87% pada Siklus I, dan
bahwa tindakan yang diberikan pada siklus II telah meningkatkan hasil belajar
siswa baik secara individual maupun secara klasikal, sehingga tidak perlu
Index Card Match untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa
pada materi jurnal penyesuaian kelas X-1 Akuntansi Tahun Ajaran 2015/2016.
Untuk mendapatkan data yang baik dari siswa dan guru digunakan instrument test
hasil belajar akuntansi, lembar observasi keaktifn siswa dan postest untuk
64
Ketuntasan Minimum (KKM) kelas dikatakan tuntas apabila 75% siswa telah
mencapai nilai > 75. Berikut hasil penelitian ketuntasan hasil belajar siswa.
sebelum dilakukan tindakan kelas adalah 60,22 dengan tingkat ketuntasan belajar
65
klasikal sebesar 34,78%. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Akuntansi siswa kelas
75) dan 18 siswa (39,13%) lainnya masih belum mencapai tingkat ketuntasan
tersebut. Nilai rata-rata pada post test I adalah 69,67 dengan tingkat ketuntasan
belajar klasikal sebesar 60,87%. Hasil pengamatan pada kegiatan siswa adalah 18
siswa (39,13%) siswa yang aktif, 17 siswa (36,96%) siswa yang cukup aktif dan
11 siswa (23,91%) siswa yang kurang aktif.. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar siswa pada siklus pertama masih tergolong rendah, begitu pula
dengan kegiatan atau aktivitas belajar siswa. Maka dari itu peneliti merancang
ketuntasan minimal (nilai 75) dan 8 siswa (17,39%) lainnya masih belum
mencapai tingkat ketuntasan tersebut. Nilai rata-rata pada post test II adalah 78,78
pada Siklus II meningkat yang aktif menjadi 76,09% dan yang sangat aktif
hasil belajar siswa melalui metode pembelajaran Index Card Match dapat
66
Minimum (KKM) kelas dikatakan tuntas apabila 75% siswa telah mencapai nilai
> 75. Hal ini berarti terdapat peningkatan aktivitas dan hasil belajar akuntansi
siswa setelah menerapkan metode pembelajaran Index Card Match di kelas X-1
D. Keterbatasan Penelitian
waktu yang cukup lama, sehingga proses pembelajaran tidak dapat berjalan ideal
sesuai dengan RPP. Selain itu, butir-butir soal yang telah dibuat dan disusun
Kemudian, kondisi awal siswa yang sempat bingung ketika proses pembelajaran
dengan metode Index Card Match berlangsung, hal ini dikarenakan siswa belum
A. Kesimpulan
aktivitas belajar siswa. Hal ini dapat dilihat aktivitas belajar siswa pada
B. Saran
Dari kesimpulan dan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal
sebagai berikut :
Index Card Match sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran untuk
67
68
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti pada judul penelitian yang
sejauh mana metode ini dapat memberi pengaruh terhadap hasil belajar
siswa.
69
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 4
DATA HASIL BELAJAR AKUNTANSI
SISWA KELAS X-1 SMK YASPI LABUHAN DELI MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
No. Urut
Nama Siswa Nilai Keterangan
Siswa
01 ABDUL AZIS 70 Tidak Tuntas
02 AGUNG WIJAYA 60 Tidak Tuntas
03 AISYAH 50 Tidak Tuntas
04 ALDI 80 Tuntas
05 ALFIRA MAWARNI 70 Tidak Tuntas
06 ALI AKBAR 75 Tuntas
07 ANDIKA SAPUTRA 70 Tidak Tuntas
08 ARDIYANSYAH 75 Tuntas
09 ARUJI IBSAL 70 Tidak Tuntas
010 AYU NINGTIA 50 Tidak Tuntas
011 DEBY APRILIA 75 Tuntas
012 FERDIANSYAH 50 Tidak Tuntas
013 FIA JUWAINI 40 Tidak Tuntas
014 HAMBALI SUMANTRI 75 Tuntas
015 HERI WAHYUNI 60 Tidak Tuntas
016 INDAH NURHASANAH 40 Tidak Tuntas
017 IRA AFIANTI 75 Tuntas
018 IRADAWANI PUTRI 20 Tidak Tuntas
019 JANI IRAWAN 80 Tuntas
020 JULIANA 70 Tidak Tuntas
021 JULSYAH INDAH AYU PRATIWI 70 Tidak Tuntas
022 M. SYAIFUL ANWAR 60 Tidak Tuntas
023 MAHARANI SHAPUTRI 50 Tidak Tuntas
024 MUFLIHA UMMI 75 Tuntas
025 MUHAMMAD NUR RANDA ALFIAN 50 Tidak Tuntas
026 MUHAMMAD SAIL 40 Tidak Tuntas
027 NUR AINUN 75 Tuntas
028 NUR ASIYAH 75 Tuntas
029 NUR LISA 50 Tidak Tuntas
030 NURLINDA WATI 60 Tidak Tuntas
031 NURUL HUDA 75 Tuntas
032 PUTRI LESTARI 70 Tidak Tuntas
033 SILVIA SARI 30 Tidak Tuntas
034 SITI NURHALIZAH 40 Tidak Tuntas
72
X
DS = x 100 %
N
16
DS = x 100 %
46
Td DS = 34,8 %
73
Lampiran 5
DATA HASIL BELAJAR AKUNTANSI PADA SIKLUS I
No.
Urut 4 Nilai Keterangan
Siswa 1 2 3 5
A B C D
01 10 10 10 10 10 5 10 10 75 Tuntas
02 10 10 10 10 5 10 5 10 70 Tidak Tuntas
03 10 10 10 10 5 5 5 0 55 Tidak Tuntas
04 10 10 10 15 15 10 5 10 85 Tuntas
05 10 10 10 10 15 5 5 10 75 Tuntas
06 10 10 10 10 10 10 5 10 75 Tuntas
07 10 10 10 10 10 5 10 10 75 Tuntas
08 10 10 10 15 15 15 0 10 85 Tuntas
09 10 10 0 10 15 15 10 0 70 Tidak Tuntas
010 10 10 0 15 10 15 5 0 65 Tidak Tuntas
011 10 10 10 15 15 5 5 10 80 Tuntas
012 10 10 10 15 10 5 5 0 65 Tidak Tuntas
013 10 10 0 10 5 5 5 0 45 Tidak Tuntas
014 10 10 10 10 10 5 10 10 75 Tuntas
015 10 10 10 10 5 5 0 0 50 Tidak Tuntas
016 10 10 10 10 5 5 0 10 60 Tidak Tuntas
017 10 10 10 10 10 10 10 10 80 Tuntas
018 10 10 0 5 5 5 5 10 50 Tidak Tuntas
019 10 10 10 15 10 15 5 10 85 Tuntas
020 10 10 10 15 10 5 5 10 75 Tuntas
021 10 10 10 15 10 10 5 5 75 Tuntas
022 10 10 10 5 5 5 5 10 60 Tidak Tuntas
023 10 10 10 10 5 10 5 0 60 Tidak Tuntas
024 10 10 10 10 10 10 5 10 75 Tuntas
025 10 10 10 10 5 10 5 0 60 Tidak Tuntas
026 10 10 10 15 10 0 10 10 75 Tuntas
027 10 10 10 10 10 5 10 10 75 Tuntas
028 10 10 0 15 15 10 5 10 75 Tuntas
029 10 10 10 15 5 5 0 0 55 Tidak Tuntas
030 10 10 10 15 10 5 5 10 75 Tuntas
031 10 10 10 15 10 10 10 0 75 Tuntas
032 10 10 0 10 15 10 10 10 75 Tuntas
033 10 10 10 10 5 5 5 0 55 Tidak Tuntas
034 10 10 10 10 5 5 0 0 50 Tidak Tuntas
74
035 10 10 10 15 10 10 5 10 80 Tuntas
036 10 10 10 5 10 10 10 10 75 Tuntas
037 10 10 10 5 5 10 5 0 55 Tidak Tuntas
038 10 10 10 10 10 5 5 0 60 Tidak Tuntas
039 10 10 10 15 10 5 5 10 75 Tuntas
040 10 10 10 15 10 5 5 10 75 Tuntas
041 10 10 10 15 10 5 5 10 75 Tuntas
042 10 10 10 10 15 10 10 5 80 Tuntas
043 10 10 10 15 10 5 10 5 75 Tuntas
044 10 10 10 10 10 5 10 10 75 Tuntas
045 10 10 10 10 10 5 10 10 75 Tuntas
046 10 10 10 10 10 5 5 10 70 Tidak Tuntas
Jumlah 3205
Rata-rata 69,7
Tuntas 27
Tidak Tuntas 19
X
DS = x 100 %
N
27
DS = x 100 %
46
DS = 58,7 %
75
Lampiran 6
DATA HASIL BELAJAR AKUNTANSI PADA SIKLUS II
No.
Urut 4 Nilai Keterangan
Siswa 1 2 3 5
A B C D
01 10 10 10 10 15 10 5 10 80 Tuntas
02 10 10 10 15 10 5 5 10 75 Tuntas
03 10 10 10 10 10 5 5 10 70 Tidak Tuntas
04 10 10 10 10 10 10 10 10 80 Tuntas
05 10 10 10 15 10 15 5 10 85 Tuntas
06 10 10 10 15 10 10 5 10 80 Tuntas
07 10 10 10 15 10 10 5 10 80 Tuntas
08 10 10 10 15 10 15 0 10 80 Tuntas
09 10 10 10 15 15 10 5 10 85 Tuntas
010 10 10 10 10 10 5 5 10 70 Tidak Tuntas
011 10 10 10 10 10 10 10 10 80 Tuntas
012 10 10 10 15 10 10 5 10 80 Tuntas
013 10 10 10 15 10 5 5 10 75 Tuntas
014 10 10 10 15 15 10 10 10 90 Tuntas
015 10 10 10 15 10 5 5 10 75 Tuntas
016 10 10 10 15 10 10 5 10 80 Tuntas
017 10 10 10 15 15 10 10 10 90 Tuntas
018 10 10 0 15 5 5 10 10 65 Tidak Tuntas
019 10 10 10 10 10 10 5 10 75 Tuntas
020 10 10 10 15 15 10 5 10 85 Tuntas
021 10 10 10 15 10 10 5 10 80 Tuntas
022 10 10 10 15 10 5 5 10 75 Tuntas
023 10 10 10 10 10 10 5 0 65 Tidak Tuntas
024 10 10 10 10 10 10 5 10 75 Tuntas
025 10 10 10 10 10 10 5 10 75 Tuntas
026 10 10 10 15 10 5 10 10 80 Tuntas
027 10 10 10 10 10 10 10 10 80 Tuntas
028 10 10 10 15 10 5 5 10 75 Tuntas
029 10 10 10 10 5 5 5 10 65 Tidak Tuntas
030 10 10 10 15 10 10 5 10 80 Tuntas
031 10 10 10 15 10 10 5 10 80 Tuntas
032 10 10 10 10 5 10 10 10 75 Tuntas
033 10 10 10 10 5 10 5 10 70 Tidak Tuntas
034 10 10 10 10 10 5 5 10 70 Tidak Tuntas
76
035 10 10 10 15 15 10 5 10 85 Tuntas
036 10 10 10 10 10 10 10 10 80 Tuntas
037 10 10 10 10 5 10 5 10 70 Tidak Tuntas
038 10 10 10 10 10 10 10 10 80 Tuntas
039 10 10 10 15 10 10 10 10 85 Tuntas
040 10 10 10 15 10 5 5 10 75 Tuntas
041 10 10 10 15 15 15 15 10 100 Tuntas
042 10 10 10 10 15 15 15 10 95 Tuntas
043 10 10 10 15 10 5 10 10 80 Tuntas
044 10 10 10 15 10 10 10 10 85 Tuntas
045 10 10 10 15 10 10 10 10 85 Tuntas
046 10 10 10 10 10 10 10 10 80 Tuntas
Jumlah 3625
Rata-rata 78,8
Tuntas 37
Tidak Tuntas 9
X
DS = x 100 %
N
37
DS = x 100 %
46
DS = 80,4 %
77
Lampiran 7
Skor
No Aspek yang diamati Jumlah
1 2 3 4
1 Mendengarkan Penjekasan Guru 3
2 Aktif Dalam Kegiatan pembelajaran 3
3. Keberanian Bertanya dan Mengeluarkan 3
berulang- ulang
6 Mencari Alternatif Pemecahan Untuk 3
Keterangan :
29 32 = Sangat Aktif (A)
23 28 = Aktif (B)
18 22 = Cukup Aktif (C)
13 17 = Kurang Aktif ( D)
8 12 = Tidak Aktif (E)
Maka aktivitas belajar siswa pada Siklus I untuk responden nomor 1 tergolong
Lampiran 8
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA SIKLUS II
Skor
No Aspek yang diamati Jumlah
1 2 3 4
1 Mendengarkan Penjekasan Guru 4
2 Aktif dalam Kegiatan pembelajaran 3
3. Keberanian Bertanya dan Mengeluarkan 3
berulang-ulang
6 Mencari Alternatif Pemecahan Untuk 3
Keterangan :
29 32 = Sangat Aktif (A)
23 28 = Aktif (B)
18 22 = Cukup Aktif (C)
13 17 = Kurang Aktif ( D)
8 12 = Tidak Aktif (E)
Maka aktivitas belajar siswa pada siklus I untuk responden nomor 1 tergolong
Lampiran 9
DATA AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA SIKLUS I
Item Pernyataan
No Skor Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8
1 3 3 3 2 3 3 3 2 22 Cukup Aktif
2 3 3 3 2 2 3 3 3 22 Cukup Aktif
3 3 2 3 2 2 3 2 2 19 Cukup Aktif
4 3 3 3 3 2 2 3 3 22 Cukup Aktif
5 3 3 2 3 3 2 2 2 20 Cukup Aktif
6 4 4 3 3 4 3 3 3 27 Aktif
7 4 4 3 3 4 3 3 3 27 Aktif
8 4 4 3 3 4 3 3 3 27 Aktif
9 4 3 3 2 3 3 3 3 24 Aktif
10 3 3 3 2 2 3 3 3 22 Cukup Aktif
11 3 3 2 2 2 2 2 2 18 Cukup Aktif
12 3 3 3 2 3 3 3 3 23 Aktif
13 3 3 3 3 3 3 3 3 24 Aktif
14 3 2 2 1 2 2 2 2 16 Kurang Aktif
15 4 4 3 3 3 4 3 3 27 Aktif
16 3 3 3 2 2 3 3 3 22 Cukup Aktif
17 3 3 3 2 2 2 3 3 21 Cukup Aktif
18 4 3 4 4 3 3 3 3 27 Aktif
19 3 3 2 2 2 2 2 2 18 Cukup Aktif
20 3 3 2 2 2 2 2 2 18 Cukup Aktif
21 3 3 3 2 3 3 3 3 23 Aktif
22 3 3 2 2 1 2 1 3 17 Kurang Aktif
23 3 2 1 2 1 2 1 2 14 Kurang Aktif
24 3 2 1 2 1 2 2 2 15 Kurang Aktif
25 4 3 4 3 3 3 3 3 26 Aktif
26 4 3 3 3 3 3 3 3 25 Aktif
27 3 3 2 2 2 2 1 2 17 Kurang Aktif
28 3 3 3 2 2 3 3 3 22 Cukup Aktif
29 3 3 2 2 1 2 2 3 18 Cukup Aktif
30 3 3 3 3 2 3 3 3 23 Aktif
31 4 3 3 3 2 3 3 3 24 Aktif
32 3 2 2 2 2 1 2 2 16 Kurang Aktif
33 4 3 4 3 3 4 3 3 27 Aktif
34 3 3 3 2 2 3 3 3 22 Cukup Aktif
35 3 3 2 2 2 3 3 3 21 Cukup Aktif
80
36 4 4 3 3 4 3 3 3 27 Aktif
37 3 3 3 2 2 3 3 3 22 Cukup Aktif
38 3 3 2 2 2 2 2 2 18 Cukup Aktif
39 3 3 3 3 2 3 3 3 23 Aktif
40 3 3 2 2 1 2 2 2 17 Kurang Aktif
41 3 2 1 2 1 2 1 2 14 Kurang Aktif
42 3 2 2 1 2 1 2 2 15 Kurang Aktif
43 4 4 3 3 3 3 3 3 26 Aktif
44 3 3 3 3 4 3 3 3 25 Aktif
45 3 3 2 1 2 2 2 2 17 Kurang Aktif
46 3 3 2 2 1 2 2 2 17 Kurang Aktif
Siswa yang Sangat Aktif (A) 0
Siswa yang Aktif (B) 18
Siswa yang Cukup Aktif (C) 17
Siswa yang Kurang Aktif (D) 11
Keterangan :
Kriteria Penilaian
29 32 = Sangat Aktif (A)
23 28 = Aktif (B)
18 22 = Cukup Aktif (C)
13 17 = Kurang Aktif ( D)
8 12 = Tidak Aktif (E)
18
= x 100 %
46
= 39,13 %
81
Lampiran 10
DATA AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA SIKLUS II
Item Pernyataan
No Skor Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8
1 4 3 3 4 3 3 3 3 26 Aktif
2 4 3 3 3 4 3 3 3 26 Aktif
3 4 3 3 4 3 3 3 3 26 Aktif
4 4 3 3 3 4 4 3 3 27 Aktif
5 4 3 3 4 3 3 3 2 25 Aktif
6 4 3 4 4 4 4 3 3 29 Sangat Aktif
7 4 4 3 3 4 3 3 3 27 Aktif
8 4 4 4 4 4 3 4 3 30 Sangat Aktif
9 4 3 3 3 3 3 3 3 25 Aktif
10 4 4 3 4 2 3 3 3 26 Aktif
11 4 3 2 2 3 2 3 2 21 Cukup Aktif
12 4 4 3 4 3 3 3 3 27 Aktif
13 4 3 3 4 3 3 3 3 26 Aktif
14 4 3 3 1 2 3 3 2 21 Cukup Aktif
15 4 4 3 3 3 4 3 3 27 Aktif
16 4 4 4 2 4 3 3 3 27 Aktif
17 4 3 3 2 3 3 3 3 24 Aktif
18 4 4 4 4 3 3 3 3 28 Aktif
19 4 3 3 2 3 3 2 2 22 Cukup Aktif
20 3 3 3 2 2 2 2 2 19 Cukup Aktif
21 3 4 3 3 3 3 3 3 25 Aktif
22 4 3 4 4 3 2 1 3 24 Aktif
23 3 3 4 3 4 2 3 2 24 Aktif
24 4 3 4 3 1 2 4 2 23 Aktif
25 4 4 4 3 3 3 3 3 27 Aktif
26 4 4 3 4 4 3 3 3 28 Aktif
27 3 4 2 2 2 2 1 2 18 Cukup Aktif
28 4 4 3 3 4 3 3 3 27 Aktif
29 4 3 2 4 3 2 2 3 23 Aktif
30 4 3 4 4 3 3 3 3 27 Aktif
31 4 4 4 3 2 3 3 3 26 Aktif
32 3 4 3 3 2 4 3 2 24 Aktif
33 4 4 4 3 4 4 3 3 29 Sangat Aktif
34 4 3 3 3 4 3 3 3 26 Aktif
35 3 4 3 4 2 3 3 3 25 Aktif
82
36 4 4 3 3 4 3 3 3 27 Aktif
37 3 4 3 4 3 3 3 3 26 Aktif
38 4 3 4 3 2 3 2 2 23 Aktif
39 4 3 3 4 3 3 3 3 26 Aktif
40 4 3 2 3 4 2 2 2 22 Cukup Aktif
41 3 4 1 3 1 4 4 2 22 Cukup Aktif
42 3 4 3 3 3 3 3 3 25 Aktif
43 4 4 3 3 3 3 3 3 26 Aktif
44 3 3 4 3 4 3 3 3 26 Aktif
45 4 3 3 4 4 3 2 2 25 Aktif
46 3 3 3 2 2 3 3 2 21 Cukup Aktif
Siswa yang Sangat Aktif 3
Siswa yang Aktif 35
Siswa yang Cukup Aktif 8
Siswa yang Kurang Aktif 0
Keterangan :
Kriteria Penilaian
29 32 = Sangat Aktif (A)
23 28 = Aktif (B)
18 22 = Cukup Aktif (C)
13 17 = Kurang Aktif ( D)
8 12 = Tidak Aktif (E)
38
= x 100 %
46
= 82,60 %