Ketika judul sebuah skripsi sudah dimiliki, alangkah baiknya mahasiswa dianjurkan atau dibiasakan membuat
rancangan isi skripsi dengan menggunakan outlline.
Menurut Richards and Schmidt di Longman Dictionary of Language Teaching and Applied Linguistics (2002),
kata outline didefenisikan sebagai berikut.
outline n outlining v (in composition) a plan for an essay or piece of writing which presents the main points
the essay will cover and the order in which they will be mentioned.In an outline, main points are distinguished
from supporting details, sometimes using systems of numerals and letters.
Dengan kata lain, outline merupakan rancangan, skema atau bagan sebuah tulisan yang berisikan point-point
atau topik dan sub-topik penting yang akan dibahas. topik dan sub-topik tersebut bisa disajikan dengan
angka.
3. Biarkan semua subtopik/ide itu bermunculan begitu saja, tidak usah terburu mengurutkannya secara logis-
kronologis,
4. Setelah semua subtopik/ide dituangkan (sementara), cermati satu per satu berdasarkan cakupan dan
urutan. Bisa dikonsultasikan dengan dosen,
5. Cakupan dimaksudkan sebagai satu subtopik dan sub-subtopik yang menjadi bawahannya yang memang
berkaitan secara logika. Atau, satu subjudul dengan subjudul-judul yang mendukungnya,
6. Urutkan tiap subjudul dan sub-subjudul ke dalam pengurutan yang menunjukkan alur pemikiran yang logis-
kronologis,
7. Setelah pengurutan subjudul dan sub-subjudul secara logis-kronologis selesai, cermati sekali lagi: Mungkin
ada yang perlu ditambahkan, dibuang, atau dipindah letaknya ke bagian yang yang lebih sesuai,
8. Tiap subjudul dan sub-subjudul harus secara jelas mendukung tema karangan,
9.Susunkah outline untuk Background of the Study secara utuh per paragraph dengan metodefrom General to
Specific,
10. Setelah selesai, editlah bagian atau paragraph mana yang dianggap tidak perlu. Seringkali dalam
penulisan skripsi terjadi penulisan topic sentence yang berulang-ulang.
Selamat mencoba dan semoga posting kali ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Membuat Outline
Outline, atau biasa disebut kerangka karangan, adalah inti dari sebuah tulisan. Pendek
ataupun panjang, fiksi ataupun non-fiksi, cerita lepas ataupun buku, selalu mengutamakan
outline dalam prosesnya. Mengapa? Karena dengan outline, kita dapat mengetahui apa
yang kita tulis, dan membuat tulisan kita itu lengkap.
Mind mapping yang telah dibahas pada posting sebelumnya, sangat mempengaruhi
outline yang akan dibuat. Dengan mind mapping, kita dapat mengetahui apa saja yang
berhubungan dengan tulisan kita. Dan, mind mapping masih dapat dan terus
dikembangkan. Karena dengan pengembangan, kita dapat menentukan outline yang ideal
untuk tulisan kita.
Cara terbaik untuk membuat outline, adalah dengan sistematika berikut ini,
Judul Tulisan
I. Bab I
a. Keterangan Bab I
b. Keterangan Bab I
II. Bab II
a. Keterangan Bab II
b. Keterangan Bab II
III. Bab III
a. Keterangan Bab III
b. Keterangan Bab III
IV. Bab IV
a. Keterangan Bab IV
b. Keterangan Bab IV
V. Bab V, dst
Bagi orang-orang yang pernah menyusun karangan ilmiah seperti skripsi, tugas akhir,
laporan penelitian, dan sebagainya, pastinya sudah mengetahui sistematika seperti itu.
Akan tetapi, bagi yang belum pernah menyusun, sistematika tersebut bisa dijadikan acuan.
Untuk jenis tulisan apa sistematika tersebut digunakan? Jawabannya adalah, untuk tulisan
jenis apa saja. Dalam artian, fiksi, maupun non-fiksi bisa menggunakan sistematika outline
tersebut. Harap diingat, jenis tulisan yang berbeda, bukan berarti penyusunan outline juga
berbeda. Susunan akan sama, mind mapping untuk menyusun outline pun sama, yang
berbeda hanyalah isi dari outline, dan isi dari tulisan tersebut.
Oiya, satu lagi yang harus diperhatikan ketika menyusun outline. Biasanya, keterangan
yang diisikan pada Keterangan Bab..., akan berbeda untuk fiksi dan non-fiksi. Hal itu bisa
terjadi, dikarenakan isi dari tulisan tersebut pun berbeda.
4 comments:
http://muhammad-fauzil-adhim.com
http://trisnowlaharwetan.co.cc
Berikut adalah contoh outline skripsi dengan judul Penerapan Metode Latihan Terbimbing Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas I SMP Negeri I Taliwang Sumbawa Barat Pada Pokok
Bahasan Segitiga Tahun Pelajaran 2005/2006.
A. Latar Belakang
Melalui pendidikan, manusia dapat mengembangkan potensi dirinya. Hal itu terkait dengan
tujuan pendidikan yang menitikberatkan pada pembentukan dan pengembangan kepribadian.
Pembentukan dan pengembangan kepribadian tersebut dapat dicapai melalui latihan dan
pengajaran-pengajaran yang terencana dan terarah. Contoh Outline Skripsi Terkait dengan hal
tersebut, Sardiman (1996:57) menyatakan bahwa pendidikan dan pengajaran merupakan suatu
proses yang sadar tujuan. Artinya kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan, terikat dan
terarah pada tujuan yang ingin dicapai
Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan
dalam cara-cara tingkah laku yang baru, berkat pengalaman dan latihan. Tingkah laku yang baru
itu, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, serta timbul dan
berkembangnya sifat-sifat sosial, susila, dan emosional (Aqib, 2002:42).
Pada hakekatnya belajar merupakan proses pembentukan hubungan antara stimulus (soal) dan
respons (jawab) dan pengulangan terhadap materi untuk memperbesar peluang timbulnya
respons benar. Seperti pepatah latihan menjadikan sempurna (Edward L. Thordike dalam
Dimyati, 2002:46). Lebih lanjut Thordike mengemukakan beberapa dalil atau hukum yang
mengakibatkan munculnya stimulus respons ini, yaitu kesiapan, hukum latihan, dan hukum
akibat. Teori tersebut dinamakan teori stimulus respons.
Para guru perlu mengenal cara-cara memotivasi siswa untuk belajar. Motivasi belajar pada
mulanya adalah suatu kecenderungan alamiah dalam diri umat manusia, tetapi kemudian
terbentuk sedemikian rupa dan secara berangsur-angsur, tidak hanya sekedar menjadi penyebab
dan mediatur belajar tetapi juga sebagai hasil belajar itu sendiri (Jaynes, 2004 : 19)
Pendidikan matematika terkenal sulit dan menyebalkan. Hal itulah yang menjadi Pekerjaan
Rumah (PR) bagi seorang calon guru matematika untuk membuktikan keprofesionalannya bahwa
tanggapan semua itu salah. Guru matematika perlu senantiasa meningkatkan usahanya agar
berbagai nilai luhur yang terkandung dalam matematika dapat disampaikan kepada siswanya
dengan baik. Nilai-nilai itu perlu diwarisi, dimiliki, dan dikembangkan demi kepentingan
masyarakat dan pribadinya. Salah satu diantaranya adalah minat untuk mempelajarinya,
sehingga nilai-nilai luhur matematika dapat tertanam dalam kebiasaan dan kehidupannya.
Sebagai ilmu dasar, Matematika seharusnya menjadi suatu pelajaran yang diminati dan
disenangi oleh siswa. Contoh Outline Skripsi Namun kenyataannya bahwa rata-rata prestasi
siswa pada mata pelajaran Matematika selalu rendah. Demikian halnya di SMP Negeri 1
Taliwang Sumbawa Barat, khususnya siswa kelas I5 yang prestasi belajar Matematikanya selalu
rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian pada setiap pokok bahasan yang
menunjukkan tidak tercapainya ketuntasan belajar siswa, yaitu minimal 85% siswa mendapat
nilai minimal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini
adalah : Apakah penerapan Metode Latihan Terbimbing dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas I SMP Negeri I Taliwang Sumbawa Barat pada pokok bahasan segitiga Tahun
Pelajaran 2005/2006 ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas Metode
Latihan Terbimbing dalam meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas I SMP Negeri I
Taliwang Sumbawa Barat pokok bahasan segitiga tahun pelajaran 2005/2006.
D. Hipotesis
Hipotesis penelitian yang dapat dirumuskan adalah metode latihan terbimbing dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas I SMP Negeri I Taliwang pada pokok bahasan segitiga.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua orang, terutama bagi orang-orang
yang terlibat dalam dunia pendidikan seperti siswa, guru, dan orang tua. Bagi siswa, hasil
penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan refleksi terhadap hal-hal yang telah
dan akan dilakukan. Sedangkan bagi guru, hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif
cara pembelajaran matematika yang dapat diterapkan di sekolah. Selain itu dapat memotivasi
siswa untuk mengembangkan cara-cara atau pendekatan-pendekatan lain dalam pembelajaran
matematika guna meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa.
Demikian informasi tentang outline skripsi yang baik dan benar semoga membantu dan
jangan lupa untuk membca informasi yang lain yang berhubungan dengan skripsi di bawah ini.
Tag : contoh outline skripsi manajemen pemasaran, contoh outline skripsi hukum,
contoh outline skripsi akuntansi, contoh outline skripsi komunikasi, contoh outline
skripsi sistem informasi, contoh out line, outline skripsi manajemen sumber daya
manusia, contoh outline skripsi download
Agar tulisan atau cerita atau buku lebih enak dibaca dan tidak ngalor ngidul kemana mana, maka
sebaiknya kita membuat kerangkanya terlebih dahulu, berikut hasil copast dari web lain
Membuat Outline
Outline, atau biasa disebut kerangka karangan, adalah inti dari sebuah tulisan. Pendek ataupun panjang, fiksi ataupun non-
fiksi, cerita lepas ataupun buku, selalu mengutamakan outline dalam prosesnya. Mengapa? Karena dengan outline, kita
dapat mengetahui apa yang kita tulis, dan membuat tulisan kita itu lengkap.
oleh
Mind mapping yang telah dibahas pada posting sebelumnya, sangat mempengaruhi outline yang akan dibuat. Dengan
mind mapping, kita dapat mengetahui apa saja yang berhubungan dengan tulisan kita. Dan, mind mapping masih dapat
dan terus dikembangkan. Karena dengan pengembangan, kita dapat menentukan outline yang ideal untuk tulisan kita.
Cara terbaik untuk membuat outline, adalah dengan sistematika berikut ini,
Judul Tulisan
I. Bab I
a. Keterangan Bab I
b. Keterangan Bab I
II. Bab II
a. Keterangan Bab II
b. Keterangan Bab II
IV. Bab IV
a. Keterangan Bab IV
b. Keterangan Bab IV
V. Bab V, dst
Bagi orang-orang yang pernah menyusun karangan ilmiah seperti skripsi, tugas akhir, laporan penelitian, dan sebagainya,
pastinya sudah mengetahui sistematika seperti itu. Akan tetapi, bagi yang belum pernah menyusun, sistematika tersebut
Untuk jenis tulisan apa sistematika tersebut digunakan? Jawabannya adalah, untuk tulisan jenis apa saja. Dalam artian,
fiksi, maupun non-fiksi bisa menggunakan sistematika outline tersebut. Harap diingat, jenis tulisan yang berbeda, bukan
berarti penyusunan outline juga berbeda. Susunan akan sama, mind mapping untuk menyusun outline pun sama, yang
berbeda hanyalah isi dari outline, dan isi dari tulisan tersebut.
Oiya, satu lagi yang harus diperhatikan ketika menyusun outline. Biasanya, keterangan yang diisikan pada Keterangan
Bab..., akan berbeda untuk fiksi dan non-fiksi. Hal itu bisa terjadi, dikarenakan isi dari tulisan tersebut pun berbeda.
Raja Indonesia
I. Mitos
c. Pernikahan antar-saudara
III. Visi
a. Kerajaan Indonesia harus bangkit
V. Politik
Dan seterusnya...
I. Latar Belakang
a. Pengertian Yoghurt
b. Asal-muasal Yoghurt
c. Penemu Yoghurt
a. Kegunaan Yoghurt
b. Konsumen Yoghurt
a. Susu
b. Bibit Yoghurt
c. Pabrikasi Yoghurt
VI. Dst...
sumber:http://belajarmenuliskreatif.blogspot.com/2008/10/membuat-outline.html
Dikirim pada 18 September 2011 di Dari Luar
0 Comments