Macam-Macam / Jenis-Jenis Kecacatan atau Kelainan Pada Manusia :
1. Buta (Tuna Netra)
Orang buta adalah orang yang tidak bisa melihat dengan kedua matanya. Orang yang buta bisasnya memiliki kemampuan mendeteksi benda-benda yang ada di sekitarnya dengan memaksimalkan kemampuan pendengarannya lewat suara atau getaran yang didengarnya. Selain buta total, ada juga orang yang mengalami kebutaan parsial yang tidak dapat mengidentifikasi tes menghitung jumlah jari dari jarak tiga meter.
2. Tuli (Tuna Rungu)
Orang tuli adalah orang yang tidak memiliki kemampuan mendengar sebagaimana orang normal pada umumnya. Orang yang mempunyai cacat pendengaran yang belum parah masih bisa menggunakan alat bantu pendengaran sehingga bisa kembali mendengar dengan baik.
3. Bisu (Tuna Wicara)
Orang bisu adalah orang yang tidak bisa berbicara dengan orang lain. Orang yang bisu biasanya disebabkan oleh masalah pendengaran sejak lahir yang tidak terdeteksi sehingga menyebabkan anak menjadi kesulitan untuk belajar berbicara dengan normal. Seseorang bisa juga mengalami bisu selektif yang hanya menjadi bisu ketika berhadapan dengan situasi dan kondisi tertentu.
4. Cacat Fisik (Tuna Daksa)
Orang yang tuna daksa adalah orang yang mengalami kecacatan fisik, cacat tubuh, kelainan, kerusakan dan lain sebagainya yang diakibatkan oleh kerusakan otak, kerusakan syaraf tulang belakang, kecelakaan, cacat sejak lahir, dan lain sebagainya. Contoh yang paling mudah dari tuna daksa adalah orang yang tangannya buntung, kakinya buntung, lumpuh, kakinya kecil sebelah, dan lain sebagainya.
5. Keterbelakangan Mental (Tuna Grahita)
Orang yang tuna grahita adalah orang yang mengalami keterbelakangan mental sehingga memiliki tingkat kecerdasan yang rendah di bawah rata-rata orang pada umumnya. Ciri mental terbelakang biasanya dapat dilihat dari kelainan fisik maupun dari perilaku abnormal yang sering ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari.
6. Cacat Pengendalian Diri (Tuna Laras)
Orang yang tuna laras adalah orang yang memiliki kesulitan dalam pendendalian diri seperti masalah pengendalian emosi, sulit bergaul, senang menyendiri, kepercayaan diri rendah, senang berbuat jahat, malu tampil di depan umum, dan lain sebagainya. Selain itu orang yang cacat suara dan nada juga termasuk ke dalam golongan tuna laras.
7. Cacat Kombinasi (Tuna Ganda)
Orang yang tuna ganda adalah orang yang mengalami kecacatan lebih dari satu. Misalnya seperti orang yang mengalami tangan buntung sekaligus mengalami kebutaan permanen, atau orang yang mentalnya terbelakang (idiot) sekaligus memiliki cacat pada pendengarannya (tuli), dan lain-lain. Beberapa istilah dalam bahasa indonesia Beberapa istilah dalam bahasa indonesia akronim : kependekan yang merupakan gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis atau dilafalkan sebagai kata yang wajar (misal mayjen mayor jenderal, rudal peluru kendali, sidak inspeksi mendadak) aliterasi : sajak awal (untuk mendapatkan efek kesedapan bunyi), pengulangan bunyi konsonan dari kata-kata yang berurutan. antonim : kata yang berlawanan makna dengan kata lain asisten : orang yang membantu seseorang dalam melaksanakan tugas profesional (dalam suatu pekerjaan). Asonansi : perulangan bunyi vokal dalam deretan kata; purwakanti. bantaran : jalur tanah pada kanan kiri sungai; antara sungai dan tanggul bende : canang biografi : riwayat hidup; buku yang menguraikan riwayat hidup seorang tokoh cagar alam : daerah kelestarian hidup tumbuh-tumbuhan dan binatang ( flora dan fauna) yang terdapat di dalamnya dilindungi oleh undangundang dari bahaya kepunahan; suaka alam dedikasi : pengoraban tenaga dan waktu untuk berhasilnya suatu usaha atau tujuan mulia; pengabdian denotasi : hubungan semantik antara satuan bahasa dan benda yang diterapi oleh satuan bahasa itu. Desentralisasi : tata pemerintahan yang lebih banyak memberikan kekuasaan kepada pemerintah daerah; penyerahan sebagian wewenang pimpinan kepada bawahan Deskripsi : pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelasdan terinci; uraian dongeng : cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadianzaman dahulu yang aneh-aneh) efektif : ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya; manjur ataumujarab (tentang obat); dapat membawa hasil, berhasil guna (tentang usaha atau tindakan); mulai berlaku efisien : tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya); mampu menjalankan tugas dengan baik dan tepat (dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya) fabel : cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang Farmasi : cara dan teknologi pembuatan obat serta cara penyimpanan, penyediaan, dan penyalurannya frasa : gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif (misalnya gunung tinggi disebut frasa karena murpakan konstruksi nonpredikatif) glamor : serba gemerlapan grafitasi : kekuatan (daya tarik) bumi horizontal : terletak pada garis atau bidang yang tegak lurus terhadap vertikal imaji : sesuatu yang dibayangkan dalam pikiran; bayangan imajinasi : daya pikir untuk membayangkan ( dalam angan-angan) atau menciptakan gambar-gambar (lukisan, karangan); khayalan instansi : badan pemerintahan umum (seperti jawatan, kantor) intensif : secara sungguh-sungguh (giat dan secara mendalam) untuk memperoleh efek yang maksimal, terutama untuk memperoleh hasil yang diinginkan dalam waktu yang lebih singkat intonasi : lagu kalimat; ketepatan penyajian tinggi rendah nada (dari seorang penyanyi) jeda : waktu berhenti sebentar; waktu istirahat; hentian sebentar dalam ujaran klinik : rumah sakit atau lembaga kesehatan tempat orang berobat; balai pengobatan khusus; oragnisasi kesehatan yang bergerak di dalam penyediaan pelayanan kesehatan kompetensi : kewenangan (kekuasaan ) untuk memutuskan sesuatu konotasi : tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan dengan sebuah kata konteks : bagian suatu uraian atau kalimat yang dapat mendukung atau menambah kejelasan makna; situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian konversi : perubahan dari sistem pengetahuan ke sistem yang lain; perubahan pemilikan atas suatu benda, tanah dan sebagainya kritis : gawat, genting, tentang suatu keadaan, keadaan yang menentukan tentang berhasil atau gagalnya suatu usaha; bersifat tidak lekas dapat percaya; bersifat selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan; tajam dalam penganalisisan latar : permukaan; halaman; rata; datar; dasar warna; keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra manuver : gerakan yang tangkas dan cepat dari pasukan (kapal dsb) dalam perang; metabolisme : pertukaran zat pada organisme yang meliputi proses fisika dan kimia, pembentukan dan penguraian zat di dalam tubuh yang memungkinkan berlangsungnya; proses perputaran, gerak berputar; mimik : peniruan dengan gerak-gerik anggota badan dan raut muka moderator : orang yang bertindak sebagai penengah (hakim, wasit, dsb); pemimpin sidang (rapat, diskusi) yang menjadi pengarah pada acara pembicaraan atau pendiskusian masalah; alat pada mesin yang mengatur atau mengontrol aliran bahan bakar atau sumber tenaga musisi : musikus; orang yang mencipta, memimpin atau menampilkan musik, pencipta atau pemain musik narasi : penceritaan suatu cerita atau kejadian; cerita atau deskripsi dari suatu kejadian atau peristiwa; kisahan narasumber : orang yang memberi (mengetahui secara jelas atau menjadi sumber) informasi; informan otoritas : hak untuk bertindak; kekuasaan; wewenang; kekuasaan yang sah yang diberikan kepada lembaga masyarakat yang memungkinkan para pejabatnya menjalankan fungsinya; hak melakukan tindakan atau hak membuat peraturan untuk memerintah orang lain polisemi : bentuk bahasa (kata, frasa, dsb) yang mempunyai makna lebih dari satu proporsional : sebanding, seimbang, berimbang, realitas : kenyataan refleksi : gerakan, pantulan di luar kemauan(kesadaran) sebagai jawaban suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar regresi : penyusutan luas (air) laut yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu; relevan : kait-mengait; bersangkut-paut relevansi : hubungan; kaitan