Anda di halaman 1dari 7

TENTANG STMIK DIPANEGARA

Visi dan Misi


Visi, Misi dan Tujuan Umum Pendidikan
a. Visi
Menjadikan STMIK Dipanegara sebagai perguruan tinggi berbasis teknologi informasi dan
komunikasi yang unggul dalam pengembangan sistem informasi dan teknologi informasi serta
mampu bersaing dalam skala regional, nasional di tahun 2016.
b. Misi
Memberi pelayanan kepada mahasiswa, dosen, pegawai dan pihak luar yang terkait dalam
pelaksanaan proses belajar-mengajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam
usaha mengkaji dan mengembangkan bidang sistem informasi yang berbasis komputer
Menyelenggarakan sistem belajar mengajar dengan dukungan information and
communication technology (ICT) dalam kerangka sistem pendidikan tinggi yang modern yang
berorientasi pada kemajuan ilmu dan teknologi, dan komitmen pada penerapan berbagai
instrumen untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas
Mencetak sumberdaya manusia yang unggul lewat peningkatan kualitas penelitian dan
layanan masyarakat dengan ciri inovasi teknologi dan kreatifitas pemanfaatan ilmu pengetahuan
dengan kemampuan dasar yang baik serta berorientasi pada kemaslahatan umat manusia dan
mampu menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
Menghasilkan keluaran/lulusan yang unggul dalam hal sikap dan perilaku (attitude and
character) serta mampu berperan aktif di masyarakat dan memiliki kemampuan bersaing sesuai
dengan kebutuhan jaman
. Menjalankan proses-proses penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan
prinsip quality, accountability, autonomy, dan equity, sehingga menjadi sebuah institusi
pendidikan yang sehat dan memiliki nilai kompetitif bagi bangsa
c.Tujuan Umum
Mewujudkan kampus sebagai masyarakat akademik yang handal yang didukung oleh
budaya ilmiah yang menjunjung tinggi kebenaran dan kenyataan, terbuka, kritis, kreatif,
inovatif, serta tanggap terhadap dinamika perubahan regional, nasional, dan internasional.
Mewujudkan kampus sebagai pusat konservasi dan pengembangan sistem dan teknologi
informasi yang unggul
Mewujudkan STMIK Dipanegara sebagai sekolah tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan dan pengajaran sistem dan teknologi informasi (information system and information
technology teaching university)
Menghasilkan luaran yang produktif dan berkualitas serta melahirkan insan-insan akademik
dalam bidang sistem informasi berbasis komputer yang profesional, beriman, bertaqwa dan
berbudi luhur.
Memupuk dan mengembangkan kerjasama kemitraan dengan sektor eksternal khususnya
dengan lembaga pendidikan lainnya, pihak pemerintah, dunia usaha dan industri, baik di
dalam maupun di luar negeri.
d. Sasaran
1. Terciptanya masyarakat akademik yang handal yang didukung oleh budaya ilmiah yang
menjunjung tinggi kebenaran dan kenyataan, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, serta tanggap
terhadap dinamika perubahan regional, nasional, dan internasional.
2. Terbentuknya kampus sebagai pusat konservasi dan pengembangan sistem dan teknologi
informasi yang unggul.
3. Tercapainya luaran yang produktif dan berkualitas serta melahirkan insan-insan akademik
dalam bidang sistem informasi berbasis komputer yang profesional, beriman, bertaqwa dan
berbudi luhur.
4. Tercapainya kerjasama kemitraan dengan sektor eksternal khususnya dengan lembaga
pendidikan lainnya, pihak pemerintah, dunia usaha dan industri, baik di dalam maupun di luar
negeri.

Sejarah

Asal Usul Nama Dipanegara


Dipanegara diambil dari nama salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia, yaitu Pangeran
Dipanegara. Pemilihan nama Pangeran Dipanegara atau lazim disebut dengan Diponegoro
didasarkan atas kenyataan kesejarahan dari tokoh itu dalam sejarah perjuangan negara dan bangsa
untuk membebaskan bangsanya dari pemerintahan kolonial. Putra Indonesia kelahiran Yogyakarta
pada tahun 1789 dikenal sebagai tokoh yang senantiasa menentang usaha pemerintah kolonial
Belanda dalam mencampuri urusan kenegaraan kerajaan bumiputra (khususnya Kesultanan
Yogyakarta) dan mengeksploitasi tenaga dan barang penduduk. Usaha untuk membendung
tindakan kolonial itu dapat dilakukan melalui perundingan, karena campur tangan dan eksploitasi
terus dilakukan. Keadaan itu, akhirnya melibatkan kedua belah pihak dalam penyelesaian melalui
tindakan kekerasan yang lazim dikenal dengan nama Perang Dipanegara (1825-1830). Perang ini
juga sering disebut dengan Perang Jawa, karena melibatkan banyak pihak dari luar Kesultanan
Yogyakarta dan menjangkau wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Perang ini sangat merisaukan pihak kolonial, karena bukan hanya menimbulkan kerugian personal
dan material, melainkan juga derajat keunggulannya semakin memudar. Taktik, strategi, dan
teknologi perang yang diterapkan berhasil diimbangi oleh pihak lawan yang sebelumnya
dipandang tidak mampu mengimbangi kekuatannya. Keberhasilan pihak Dipanegara dalam perang
ini jelas didukung oleh kemampuan mentransfer pengetahuan dan teknologi perang yang lebih
unggul dari lawan. Kesungguhan dalam hal ini memberi hasil yang memuaskan, karena pihak
Belanda yang sebelumnya menempatkan dirinya sebagai kelompok superior akhirnya harus
menerima kesuperioran lawan. Dalam kedudukan ini, Belanda merencanakan suatu penipuan.
Keberhasilan Kolonel Cleerens untuk mengajak Pangeran Dipanegara melakukan perundingan
penyelesai-an perang di rumah kediaman Residen Kedu tanggal 28 Maret 1830 dimanfaatkan oleh
Jenderal De Kock untuk menangkap dan menahan tokoh itu. Ia selanjutnya diasingkan ke Manado
(berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda tanggal 30 April 1830) dengan Korvet
Pollux pada tanggal 3 Mei 1830).
Ia kemudian dipindahkan di Makassar sebagai tempat pengasingan baru pada tahun 1834, karena
dipandang pengawalan di Manado kurang memadai. Ia ditempatkan dalam suatu ruangan di
Benteng Makassar (Fort Rotterdam). Di tempat pengasingan inilah ia hidup sebagai tawanan,
hingga akhir hayatnya. Ia meninggal pada tanggal 8 Januari 1855 dan dimakamkan di kota
Makassar.
Perjuangan yang dilakukan oleh tokoh ini untuk memperjuangkan dan membebaskan penduduk
dan tindakan kesewenangan pemerintah kolonial telah mendasari pertimbangan Pemerintah
Republik Indonesia menetapkan dan memberikan predikat sebagai tokoh Pahlawan Nasional untuk
daerah Sulawesi Selatan.
Penganugerahan predikat itu bukan hanya sekedar mengingatkan dan mengenang tokoh itu,
melainkan juga untuk menyimak makna yang terkandung dalam perjuangannya yang
mengisyaratkan pesan bagi kita seluruh warga negara untuk berjuang membebaskan diri dari
eksploitasi bangsa asing. Kita berjuang membebaskan diri dari eksploitasi bangsa asing. Kita
harus mampu mentransfer pengetahuan dan teknologi yang lebih unggul agar dapat diunggulkan
dan tidak dijadikan sebagai objek oleh bangsa lain. Dalam kaitan inilah yayasan pendidikan ini
diberi nama Yayasan Pendidikan Dipanegara.
Yayasan Pendidikan Dipanegara
Yayasan Pendidikan Dipanegara Makassar berdiri pada 07 Pebruari 1990 dengan susunan kepengurusan / pendiri Sebagai
Berikut :

Ketua : Huisjono

Sekretaris : Johny Soetikno, SE.,M.M.

Bendahara : Ny. Maria Josefa Tumbelaka


Anggota : Johanes Lolo

Badan Pengurus Harian (BPH)


Ketua BPH : Johannes Lolo
Wakil Ketua : Paulus Johan Lolo, S.E.,M.M.
Ketua I : Dr. Edward L. Poelinggomang, M.A.
Ketua II : Prof. Dr. Marthen Arie, S.H., M.H.
Sekretaris : Ir. M. Irsan Kasau, M.T.

Bendahara : Fransiskus Lolo, S.E.


Marwan Musa

Administrasi Umum : St. Aminah,S.Sos.


Ir. Macmud Hasan

Pengelola

Ketua STMIK Dipanegara : Drs.H.Suarga, M.Sc.,M.Math.,Ph.D.

Wakil Ketua I Bidang Akademik : Drs.I Wayan Simpen.,M.MSi

Wakil Ketua II Bidang Administrasi : Johny Soetikno.,S.E.,M.M

Ir.Andi Muhammad Syaifullah


Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan :
Burhan.,S.Kom.
Ketua jurusan Sistem Infromatika : Indra Samsi,S.Kom.,M.Kom.

Ketua jurusan Teknik Infromatika : M. Syukri Mustafa., Ssi., M.Msi.

Ketua Program Studi Manajemen


: Ir. Mirfan Syamsuddin, M.M.
Informatika (D3)

Ketua Unit Pengendalian : Cucut Susanto., S.Kom, M.si

Unit Teknologi Informasi & Komunikasi : Y. Tommy Paulus., S. Kom..

Teknik dan Jaringan : Abu B Tayyeb.,S.E

Pengelolaan Data Elektronik : Husain., S.T, M.T

Web Content : Khaddafy Tayeb Maasy., S.E.

Ketua Laboratorium Komputer : Ahmad., S.T, M.T.

Kepala UPT Perpustakaan : Yusri., S.Sos

Kepala bagian Administrasi Akademik


: Zaenal Abidin., S.E
(BAAK)

Kepala bagian Administrasi Umum dan


: Marsha., S.E.
Keuangan (BAUK)

Senat
Ketua : Drs. Suarga, M.Sc., M.Math. Ph.D.
Sekertaris Drs. Nirwan Ilyas M.Si
Anggota :

DR.Edward L. Poelinggomang.M.A
Prof.DR.Moh.Ivan asiz, M.Sc
Prof. DR. Marthen Arie, S.H., M.H.
Drs. H. Manangkasi.,M.S
Ir.M.Irsan Kasau,M.T
Drs.I Wayan Simpen, M.,MSi.
Johny Soetikno,S.E.,M.M.
Abdul Ibrahim, S.Kom.,M.MSi.
Indra Samsi,S.Kom.,M.Kom.
Ir. Mirfan Syamsuddin., M.M.
M. Syukri Mustafa, S.Si., M.MSI.
Fatmasari, S.E.,M.M.,MSi.
Erni Marlina, S.Kom.,M.Kom
Ir. Muh. Yusuf
Nur Salman, S.Kom

Arti Lambang Dipanegara

Simbol Dipanegara
Yayasan Pendidikan Dipanegara mempunyai simbol atau logo yang melambangkan nama itu sendiri
yang dilabelkan pada huruf "d" dan "p", secara beurutan (dp).
Gambaran huruf tersebut diformulasikan sedemkan rupa sehingga apabila dibalik akan tetap terbaca "dp
yang melambangkan keteguhan hati untuk tetap berpegang pada prinsip serperti yang terpancarpada diri
Pangeran Diponegoro (dipanegara) untuk memperjuangkan keinginan hati dan kepentingan rakyat,
bangsa dan negaranya.
Prinsip ini telah menjadi pedoman prinsip bagi pendiri yayasan ini yang berharap kelak menjadi
pedoman pula bagi pengelola serta alumni Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
Dipanegara dalam pengabdianna kepada nusa,bangsa dan Negara.
Makna Warna pada Simbol/ Logo
1. Merah, berakna berani dan putih bermakna tegar dalam mewujudkan cita-cita serta berkemauan
keras untuk mencapai tujuan.
2. Biru, melambangkan ketenangan jiwa yang mendalam disertai sifat kehati-hatian dengan penuh
harapan akan kehadiran hari esok yang lebih cerah
3. Garis hitam dan dasar putih bermakna keteguhan hati dan ketegaran sikap sebagaimana
peribahasa "Hitam tanpan tempa, putih tahan asah"

Anda mungkin juga menyukai