Ciri Ciri Hewan Vivipar
Ciri Ciri Hewan Vivipar
Kelas : VI (Enam)
Tugas : IPA
Berdasarkan cara berkembang biaknya, hewan dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu hewan
vivipar, hewan ovipar, dan hewan ovovivipar. Hewan vivipar adalah hewan yang
berkembang biak dengan cara beranak atau melahirkan. Beberapa contoh hewan vivipar
dapat kita temukan pada mamalia seperti kuda, kambing, sapi, monyet, dan lain sebagainya.
Sementara hewan ovipar adalah hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur.
Contoh hewan ovipar dapat kita temukan pada golongan ikan (aves), burung (pisces), reptil,
dan amfibi. Adapun hewan ovovivipar adalah hewan yang berkembang biak dengan cara
bertelur beranak. Telur hewan ovovivipar dieramkan di dalam tubuh induknya. Beberapa
contoh hewan ovovivipar di antaranya beberapa jenis ular dan kadal, ikan paus, dan ikan
pari.
Untuk mengetahui apakah suatu hewan termasuk berkembang biak dengan cara vivipar,
ovipar, atau ovovivipar, kita tidak perlu memperhatikan cara perkembangbiakannya secara
langsung. Kita dapat mengetahuinya dengan memperhatikan ciri-ciri umum dari masing-
masing jenis hewan tersebut. Ya, di kesempatan ini, kita akan membahas ciri ciri hewan
vivipar, ovipar, atau ovovivipar.
2. Gajah
Contoh hewan vivipar selanjutnya adalah gajah (Elephant maximus). Hewan
berbelalai dan bertelinga lebar ini hamil dan melahirkan anaknya. Periode hamil
pada gajah berkisar antara 18 24 bulan. Gajah betina dewasa umumnya hanya
dapat melahirkan anak sebanyak 4-5 kali. Oleh karena itulah perkembangbiakan
gajah sangat terbatas dan terancam mengalami kepunahan.
3. Kuda
Kuda (Equus caballus) adalah contoh hewan selanjutnya yang berkembang biak
dengan cara beranak. Kuda hamil selama 11-12 bulan setelah proses ovulasi. Proses
melahirkan secara umum berlangsung pada malam hari, tepatnya saat matahari
selesai terbenam. Jarang ada kuda yang melahirkan saat pagi atau siang hari.
4. Sapi
Sapi memiliki daun telinga dan kelenjar susu, dua ciri hewan vivipar. Sapi banyak
dibudidayakan manusia untuk diambil tenaga, kulit, daging, dan susunya. Hewan ini
hamil selama 270 hari jika bayinya bayi perempuan, sedangkan jika bayinya bayi laki-
laki, maka usia kehamilannya lebih dari itu.
5. Paus
Ikan paus adalah mamalia air yang termasuk contoh hewan vivipar. Meski banyak
ikan umumnya berkembang biak dengan cara bertelur, namun ikan paus justru akan
mengalami kehamilan dan melahirkan. Paus hamil atau mengandung selama 19
bulan di mana setiap periode kehamilan mereka hanya akan hamil 1 bayi saja.
6. Kambing
Kambing merupakan mamalia yang banyak dibudidayakan manusia sebagai ternak
rumahan. Kambing betina memiliki usia kehamilan selama 150 hari atau sekitar 5
bulan. Setelah melahirkan, betina dewasa akan menyusui bayinya (atau yang biasa
disebut cempe) selama 3 bulan, sebelum akhirnya dapat dikawinkan lagi.
1. Ayam
Ayam termasuk contoh hewan ovipar dari kelas aves (burung). Perkembangbiakan
ayam yang dilakukan dengan bertelur dimulai dengan proses pembuahan dalam
organ reproduksi ayam betina. Betina ayam menghasilkan telur yang kemudian
dikeluarkan olehnya melalui anus untuk kemudian dierami. Pengeraman telur ayam
oleh induk betina dilakukan selama 20-21 hari. Pengeraman dilakukan untuk
menjaga suhu di sekitar telur agar tetap hangat. Penggunaan inkubator untuk
menggantikan induk ayam betina dalam proses pengeraman dewasa ini semakin
banyak dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses perkembangbiakan
dalam skala besar.
2. Angsa
Sama seperti ayam, angsa atau soang juga berkembang biak dengan cara bertelur.
Oleh karena itu, hewan bernama latin Cygnus sp. ini juga termasuk contoh hewan
ovipar. Telur angsa umumnya berukuran lebih besar dibandingkan telur unggas
lainnya. Ia menetas pada hari ke 21 setelah induk betina mengeluarkan telur
tersebut dari tubuhnya.
3. Burung
Semua jenis burung di dunia berkembang biak dengan cara bertelur. Masing-masing
jenis burung memiliki periode perkembangbiakan yang berbeda-beda. Burung merak
misalnya, mereka dapat berkembang biak secara terbatas. Oleh karena itu,
keberadaan mereka semakin sedikit apalagi karena ditunjang oleh faktor perburuan.
4. Ikan
Berbeda dengan contoh hewan ovipar dari kelas unggas yang melakukan pembuahan
di dalam tubuh betinanya, ikan justru hanya dapat melakukan pembuahan di luar
tubuh. Betina ikan dewasa akan mengeluarkan sel telur ke perairan, sang jantan
kemudian menyemprot sel telur itu dengan sel protozoa. Kedua sel kemudian
bertemu dan menciptakan individu baru melalui proses pertumbuhan yang lamanya
berbeda-beda tergantung jenis ikannya.
5. Katak
Sama seperti ikan, hewan amfibi satu ini juga termasuk contoh hewan ovipar yang
melakukan pembuahan di luar tubuh betinanya. Yang berbeda, telur katak akan mengalami
pertumbuhan melalui proses metamorfosis. Telur katak tidak menetas, melainkan langsung
berubah menjadi zigot, kemudian berudu atau kecebong, lalu katak muda, dan terakhir
katak dewasa. Untuk mengetahui bagaimana proses metamorfosis katak, Anda bisa
membacanya di artikel ini.
5. Serangga
Semua hewan yang termasuk dalam kelas serangga berkembang biak dengan cara
bertelur. Belalang, kupu-kupu, laron, dan serangga lainnya adalah contoh hewan
ovipar. Anda bisa menemukan telur-telur mereka di dedaunan. Ulat yang
menggulung di daun pisang misalnya, mereka sebetulnya berasal dari telur kupu-
kupu yang menetas. Mereka akan bermetamorfosis menjadi serangga baru melalui
fase telur-ulat-kepompong-serangga dewasa. Fase metamorfosis masing-masing
serangga berbeda-beda.
1. Ikan hiu
Ikan hiu termasuk contoh hewan ovovivipar yang hidup di ekosistem perairan.
Perkembangbiakannya dilakukan dengan menyimpan telur hasil pembuahan di
dalam tubuhnya. Telur tersebut akan menetas dan hiu kemudian melahirkan bayinya
jika pertumbuhan embrio telah mencapai titik optimum. Embrio tidak memiliki ari-
ari, sehingga ia tumbuh dengan menggunakan cadangan makanan dalam telur.
2. Ikan pari
Contoh hewan ovovivipar dari ekosistem perairan selanjutnya adalah ikan pari. Ia
berkembang biak dengan cara bertelur, namun telur tersebut tidak dikeluarkan
sebelum menetas. Embrio tumbuh dan berkembang dengan menyerap nutrisi yang
terkandung dalam kuning telur. Induk betina baru akan mengeluarkan anaknya
(melahirkan) bila pertumbuhan embrio telah mencapai optimum. Pada setiap
periode hamil, ikan pari dapat mengandung sebanyak 5 13 anak.
3. Kadal
Secara umum, kadal sebetulnya hanya berkembang biak dengan cara bertelur
(ovipar). Akan tetapi, beberapa jenis kadal di dunia ternyata tergolong sebagai
contoh hewan ovivipar. Kadal menyimpan telur yang diperoleh dari hasil pembuahan
di dalam tubuhnya. Embrio di dalam telur tumbuh dengan memanfaatkan yolk atau
kuning telur sebagai nutrisi bagi perkembangannya. Baru setelah tumbuh sepurna,
embrio yang telah berubah menjadi individu baru akan dilahirkan induknya.
4. Bunglon
Sama seperti kadal, bunglon secara umum juga berkembang biak dengan cara
bertelur. Namun ada pula beberapa jenis bunglon di dunia yang berkembang biak
dengan menyimpan telur di dalam tubuh induknya. Induk akan melahirkan bayi
bunglon yang menetas di kemudian hari sehingga hewan ini termasuk contoh hewan
ovovivipar.
5. Platyipus
Platypus sebetulnya berkembang biak dengan bertelur seperti layaknya kelas aves.
Akan tetapi, anehnya hewan ini justru memiliki kelenjar susu dan memiliki kebiasaan
menyusui bayi-bayinya setelah menetas seperti layaknya mamalia. Ketidaklaziman
ini membuat para ahli biologi menyebut bahwa contoh hewan ovivipar ini
merupakan hewan peralihan dari evolusi yang berlangsung dari kelas burung ke kelas
mamalia. Berikut ini gambar platypus yang merupakan hewan endemik Australia ini.
6. Kuda laut
Kuda laut memiliki fisiologis tubuh dan kebiasaan yang sangat tidak lazim
dibandingkan jenis-jenis hewan lain di dunia. Jika pada hewan lain, kebiasaan hamil
dan melahirkan terjadi pada betina, pada hewan laut satu ini kebiasaan tersebut
justru terjadi pada sang jantan.
Kuda laut jantan memiliki sebuah kantung pengeraman yang berfungsi untuk
menyimpan dan mengerami sel telur di tubuhnya. Perkawinan terjadi jika betina
matang gonad dan menyemprotkan sel telurnya ke dalam kantong ini. Sang jantan
kemudian membuahi sel telur di dalam tubuhnya sehingga ovulasi pun terjadi. Telur
yang diproduksi lalu berkembang dengan memanfaatkan nutrisi dalam cangkang
hingga tumbuh besar dan terlahir dari kantung pengeraman ayahnya.