Anda di halaman 1dari 16

BAB XIII 13.3.

KOPELING TABU
Kopeling ini berbenrul
poros yang akan digab
pasak, seperti diperlifu

KOPELING

13.I. INTRODUKSI
Kopeling digunakan p ada perme sinan untuk berbagai tuj u at a11,tal a
lain:
a. untuk menjadikan dua poros yang dibuat terpisah menjadi satu
l.
kesatuan, seperti poros generator dan motor, untuk
rnemudahkan bongkar pasang untuk keperluan perawatan'
Gambar l
b. Memungkinkan terjadinya ketidak lurusan antata dua poros
yang disambung Proporsi ukuran Kopel
c. Mengurangi beban kejut Diameter luar tabung
d. untuk mencegah beban lebth/ kopelingnya boleh rusak tapi Panjangtabung
mesin tidak rusak
e. Untuk mengimbangi getaran a. Desain Tabung

13.2" IEMS KOPELING Desain tabung dida


T = Torsi yang ditn
Kopeling dibagi kedalam dua golongan besar yaitu Kopeling Kaku,
dan Kopeling Fleksibel t =teganganpuno
Termasuk KoPeling Kaku : Bila kopeling tabun
. Kopeling Tabung izinI4MPa
. Kopeling Jepit Untuk poros berloh
. KoPeling Flens
*- t
'- 16
Termasuk KoPeling Fleksibel :

o Kopeling selongsong dan pena (bush and pin coupling)


'-D;
Dimana k=
d
e Kopeling Universal
Dengan persamaan
' Kopeling Oldham
diperiksa.

126 ll Et..tt..tMesin
13.3. KOPELING TABUNG
Kopeling ini berbentuk tabung, yang dipasang pada ujung kedua
poros yang akan digabung, dan transmisi dayanya menggunakan
pasak, seperti diperlihatkanpada Gambar 13.1

,- lt*)

Gambar 13.1 Kopeling Tabung

Proporsi ukuran Kopeling Tabung adalah sebagai berikut:


Diameter luar tabung D = 2d + 13 mm
Panjang tabung L = 3,5 d

a. Desain Tabung

Desain tabung didasarkan pada poros berlobang


T = Torsi yang ditransmisikan oleh kopeling
r = tegatgan puntir izin untuk bahan tabung
Bila kopeling tabung terbuat dari besi tuang, tegangan puntir
rzin14MPa
Untuk poros berlobang :

7t D4
f = i, (- -d4
-) = (1-k') . ..(13-1)

Dimana k= lD
Dengan persamaan ( 13-1 ) tegarrgan puntir yang terjadi dapat
diperiksa.

ElemenMesin l! 127
b. Desain Pasak
b. Rancangan Tabur
Desain pasak sama dengan modul 12 sebelumnya. Panjang
pasak tiap poros:
Ambil diameter luar
D=2d+13mm=,
L 3,5d
mm
'22
Panjangtabung
Setelah panjang pasak tiap poros diperoleh:
L=3,5d=3,5x55
T = I x w xt xd/Z ....( terhadap geser) Ukuran yang diambill
= I x tf 2 x o,c x d/2 .. .. ( terhadap tumbukan) tegangan yang terjadi

E Dt -d'
.r----/_.
Contoh 13.1
16 (\
I L,t-
-
D
Rancanglah kopeling tabung yang mampu mentransmisikan daya
40 kW pada 350 rpm. Bahan poros adalahbaja dengan tegangan 7rl
puntir dan tumbukan izrn adalah 40 dan 80 MPa. Sedangkan bahan 1100x10,=Gr,(-
tabung adalah besi tuang dengan teganganpuntir izin 15 MPa.
to = 2,97 N/mm2
Jawab
Ukuran tabung yangd
a. Rancangan Poros yang terjadi 2,97 li/r
Diketahui : P=40 kW = 40 x 103W; n=350 rpm; = 40 MPa = 40N/ tegangan puntr vrn I

rnm2; - 80 MPa= 80 N/mm2; = 15 MPa = 15 N/mm2 c. Rancangan Pasat

Diketahui : P=40 kW = 40 x 103W; n=350 rpm; r s = 40 MPa = Dari tabel 12.1 unrukr
40N/mm2; o", = 80MPa= 80N/mm2; to= lSMPa = 15 N,/mm2 Lebar pasak w = 18 m

Karena tegangan tumt


60xP
60x40xlf
Torsi T = Zxrxn = 1100 N-m = 1100 x 103 N-mdT Tebal pasak t = *'= ll
z-ro*3so =
Pemerikasaan pasak t
Karena poros menahan puntir, maka
T =F xd/2
1T
T= 43 -r, atau = / X ll Xf,
G
1100x103=97,5xIt
16x1100x103
= 52mm, dibulatkan 55 mm t,= 22,8 N,/mm:

Pasak cukup kuat terha


hanya 22,8 N/mm: kei

128 ll rt.-.., Mesin


b. Rancangan Tabung

Ambil diarneter luar tabung:


D = 2d+ 13 mm = 2 x 55 + 13 mm = l23mm, dibulatkan 125
mm
Panjang tabung
L = 3,5 d = 3,5 x 55 mm = 192,5 mm, dibulatkan 195 mm

Ukuran yang diambilbegitu saja tersebut, harus diperiksa terhadap


tegangafi yang terjadi:

7t D4 -d'
'=G'o( o
)

n t?5+-55+
x 10, =
; rrt::;) = 370 x
11oo ro3

ro=2,97N/mm2
Ukuran tabung yang diambil cukup aman, karena tegangan puntir
yang terjadi 2,97 N/mm2 jauh lebih kecil dibandingkan dengan
tegangan puntir izin sebesar 15 N/mm2

c. Rancangan Pasak

Dari tabel 12.1 untuk diameter poros 55 mm, diperoleh:


Lebar pasakw = 18 mm

Karena tegangan tumbukan 6,, dtakalttegangan geser r, , maka:


Tebalpasakt=w= 18mm

Pemerikasaan pasak terhadap geser


T =F xd/2
= l.x w xr, xd/2
1100 x 103 = 9'7,5 x 18 xr, x55/2 = 48,2 x 103 r,

t,= 22,8 N/mm2

Pasak cukup kuat terhadap gesel karena tegatga[geser yang terjadi


hanya22,8N / mm'?kecil dibandingkan dengan tegan.gan geser lzm

ElemenMesin ll 129
sebesar 40 N,/mm2
tabung dan pasak p
sebelumnya.
Pemeriksaan pasak terhadap tumbukan
T =F xd/2 b. Merancang baut pel

= 1x tf2 x o", xd/2 Bila T = tor


110x 103 =97,5x18/2x x55/2 d =dia
do = dta
o,, = 45,6 N/mm2
n =JUtr
Jadi terhadap tubukan, pasakjuga cukup aman, karena tegangan ot = teg
tumbukan yang terjadi 45,6 N/mm2 jauh lebih kecil daripada
tegangantumbukan izin 80 N/mm2
lt =kc
L = Flar
I3.4. KOPELING JEPIT Gayayang dapat diu

Kopeling jepit ini mirip dengan kopeling tabung, hanya saja 7t


tabungnya dibelah dua, dan disatukan dengan memakai baut seperti
Pu=id;o,.
diperlihatk an pada gambar 1 3, 2 berikut:
Gayayang ditahan 6
Proporsi ukuran:
Diameter Luar D = 2d + 13 mm 7Tt
Panjangtabung/muff L= 3,5 d
P,= i d; o.;
Dan d=diameterporos Tekanan bidang alta
Pada kopeling jepit, transmisi daya melalui pasak dan gesekan
Gaya
arrtara tabung dan poros. n-
Y - luas prot'eksi -
Gaya gesek antarir pe

PP.4
I
u D-

p(ir
Gambar 13.2 Kopeling Jepit

=
= u;ii
a. Merancang tabung/muff dan Pasak
Merancang tabung dan pasak sama saja dengan cara merancang

130 ll ntemen Mesin


tabung dan pasak pada kopeling geser yang telah kita pelajari
sebelumnya.

b. Merancang baut pengikat


Bila T = torsi yang ditransmisikan oleh poros
d = diameter Poros
da = diameter kaki dari baut
, = jumlah baut
ot = tegangan tarik izin dari bahan baut
P = koefisien gesek antara tabung dengan poros
L = panjang tabung
Gaya yang dapat ditahan tiaP baut

(r3-2)
Z di
Po= o, ...

Gayayang ditahan baut untuk tiap sisi dari poros:

/l-n
,,= i di o,; ..'(13-3)

Tekanan bidang antara permukaan tabung dan poros:

GaYa 7T n...Lxd
p= lu;;-p-y"tui=(i r; o, ,)/( Z )................(13-4)

Gaya gesek altarapermukaan tabung dan poros:


F =ppA
1
= lt p
,r d L
-TrnLxdi
p((i
= oi o, ,)rl-;D(1 n d r)

lr t1
n
= ,4
Ll- dh o,
2,

ElemenMesin ll 131
7T2 .. l(
=; /, dl o,n .. (13-5) =a-
I

_-:--l6.r 1365
Torsi yang dapat ditransmisikan - \ :x*
d = 7l.1mr d
T =F *,
o2d Rancangan Tatsq
=1-Udio,n1 Diameter mt'urg :

D =2d-j_1 r-rr:
1T' d
=i p tli o, n, (13-5) Panjang totai -.abq

I)engan persamaan di atas diameter baut dapat dihitung! c. Rancangan eesat


Dari tabeli: i dS
Contoh 13.2 Lebar pasak E =
Tebal pasak r -
Rancanglah kopeling jepit untuk mentransmisikan daya 30 kw pada
100 rpm. Tegangan puntir/geser izin poros dan pasak 40 MPa' Panjang pasat = p
Jumlahbaut enam buah. Tegangan taikizinbavt 70 MPa. Koefisien
d. Rancangan ba':r pe
gesek antara tabung dan Poros 0,3
Torsi yang drr-ans
Jawab:

Diketahui:P= 30kW=30x 103W; n= 100rpm; r=40 MPa= T =*oo;)L _

40 N/mm2;n = 6; o,=70 MPa = 70 N/mm2; P=0,3


a. Rancangan Poros
2865 x lP
Torsi Yang ditransmisikan gas:
60x P
2rn
60x30x103
2n100 . 2865 -r
N-m = 2865 x 103 N-mm d,
= 2865
I 583{
Telah diketahui pula: -- 22.2 mm
1T
T^ = lo.d3T,atav
t32 !l rtemen Mesin
d

16 x2865 xlO3

= 71,4 mm, dibulatkan 75 mm

Rancangan Tabung
Diameter tabung :

D = 2 d + 13 mm= 163 rnm, dibulatkan 165 mm


Panjang total tabung L = 3,5 d= 262,5 mm

Rancangan pasak
Dari tabel 12.1 diperoleh:
Lebar pasak w =22 mm
Tebal pasak t = 14 mm
Panjang pasak = panjangtabung = 262,5 mrn

d. Rancangan baut pengikat:


Torsi yang ditransmisikan menurut peramaan (13-6) adalah:

IT,
T --*Udio,nd
1t'
2865 x ro3 =;trdlo,nd
77,
=G*olxdlx70x75
= 5$0 d:

2865 x103
db

= 22.2 mm

Elemen Mesin ll 133


Dari tabel baut diperoleh ukuran baut
standa r M 27
Diameter luar hub
panjang hub
r3.5. KOPEI,INGFLENS
Diameter lingkaran baur
Kopeling flens terdiri dari dua bagian
terbuat dari besi tuang, Diameter luar flens
masmg-masing bagian dipasang pada
duauJung poros yang akan
disambung yang d,engk api denginpasak Ketebalan flens
seperti ditunjukkan pada
Garnbar 13.3_ Terdapat beberaf,a jenis
flens tanpa pelindung, kopeling
kopeting, ;;iil, Kopeting Jumlahbaut = 3 uniul
flens pakai pelindung, dan kopeling
flens kapal (marine) _
_A
I Unrur
= 6 unrui
13.6. Kopeling Flens Tanpa pelindung
Kopeling flens tanpa proteksi diperrihatk 13.7. Kopeling Flens paka; p
an pad,a Gambar 13.3
berikut.
Pada kopeling jenis rnr
let
flens diberi selubung
seFel
Teba1 lingkaran pelinduag

-'+

Gambar 13.3 Kopeling Flens Tanpa proreksi Gambar 13.4 Kopelmg

Proporsi ukuran kopering yangbiasa digunakan


adarah sebagai
berikut: 13.8. KopelingFlens Kapal,,
\f;
Pada kopeling flens kara,
ie
134 fl ftem.nMesin
Diameter luar hub D=2d
Panjang hub L=1,5d
Diameter lingkaran baut D,=3d
Diameter luar flens Dr= 4d
Ketebalan flens tr=0,5d

Jumlah baut -3 untuk diarneter poros s,/d 40 inm


-4 untuk diameter poros s/d 100 mm
-6 untuk diarneter poros s/d i80 mm

13.7. Kopeling Flens Fakai Pelindung


Pada kopeling jenis ini letak baut pengikat terlidung oleh sisi Iuar
flens diberi selubung seperti ditunjukan pada Gambar 13.4 berik,"rt.
Tbbal lingkaran pelindung tp = 0,25 d

.:l
,',,',,,:l

=l
:.- .l

1:):

Gambar 13.4 Kopeling Flens Pakai Pelindung

13.8" Kopeling Flens Kapal / Marine


Pada kopeling flens kapal flens ditempa menjadi satu kesatuan

Elemen Mesin ll 135


denganporos
Jumlah Baut untuk Kopeling Marine:
4blah untuk d = 35 - 55 mm
6 buah untuk d = 56 - 150 mm
8 buah untuk d = 151 230 mm
-
l0 buah untuk d = 231 - 390 mm, 12 buah untuk d di atasnya

: ).Ier:r;ar3 l.sai
--'a-.a^< : :: r : :. :- -- :c
Gambar 13.5 Kopeling Flens Kapal
riL:rr;1i'
re5q---ar- --<. - 'r:;

Ukuran Proporsinal untuk Kopeling Kapal ad,alah:


Ketebalan flens = d/3
c, \lerancang F-.=-.
Flens pacia .1:Erah
Kemiringan batang baut 1:20 sampai l:40 misikan torsr
Diameter lingkaran baut D, = 1,6 d Torsi yang m;mpu
Diameter luar flens Dr= 2,2 d
T =Gryz
Kemudian ukuran tersebut diperiksa terhadap tegangan yang = Tega:
terjadi.
=?.fi
13.9. Perancangan Kopeling Flens
Perhatikan Gambar 13.3 padamodul l3
d = diameter poros
136 ll ft.m.n Mesin
Ij = iliameter iuar hub
il, - diameter notninal baut
i), = Pr^rreter lingkaran baut
a = "{urnlah baut
/r = tebal t'lens

To, !b, TkrT,-= trglngafl she:rrizin untukporos' tla.ut, p;lsakdan


tlens
5,b , fi,A = Tegatrgan tumbukan izi,t ul'tiik bhu baut dan pasai<

-r I'lii;t:,"-"rtB i{';1.

l-Jub ci:'alcang :ieperii gorr-J:s be rlui:ang

jz .i)t * ti'
- i-"i ----:----)
T = ; 5"i)
ii:asanya diarneter iuar hub diambil ,lua kail icbih besar iari
diameter poros. Persamaan (13-7) dapat digunakan ui:ituk
r.remeliksa tegangan yang ferjadt.

b. \,lerancang Pasak
fasak dirancang <lengan proporsi ;rang bic::a, ketnu-diatr pr:r';'<asit
xcgarlgan geser dan ttimbukan;laug ter;:Ci

c" Iv{erancang Fiens


Flens pada daerah perternuan dengan hub akan rneiltran:;-
rnisikan torsi.
Torsi yang mampu ditransmisikan:
T = GaYa geser x Jati-jari
= Tegangan geser x penarnpang gescr x Sari-.iari
D
= rr;rDIf j
#
/L
= -; ': t,t, (1 3_8)

::.,- t, .i r ::. i:;it,rlr. t : : l-: r.;i S.,til, l:,ii : r;rl-:r1 i.:1,i:lrij..iil t.i i.Lilla''.t' pOj:C:

Flle ."-:ei: I ii:,.!n ii f ;Z


Dari persamaan (13-8) di atas dapat dihitung tegangan geser
yang terjadi untuk dibandingkan dengan tegangan izin bahan. Tl =Tb=r.={)}
d Merancang Baut Pengikat mm2
Baut menerima beban geser saat mentransmisikan daya.
Jumlah baut tergantung dari ukuran diameter poros, dan a. Merancang H&
diameter lingkaran baut D, diambil 3d. Pertama, hrtrmgr
60r P
Beban geser yang dapatditahan tiap baut = O,' ,u
t T 2rn
Beban geser untuk seluruh baut = a,' to n, dantorsi yang 60-xl5rl(
[ 2.r9fi)
ditransmisikan :
I59.13Nr
Dl
T=i dr2 To n
2
(13-e) T^nr, 1.35 = lJ

Dengan menggunakan persamaan (13-9) diameter baut dapat ;


T,,nl' =-):-
16u ':
dihitung.
Luas penampang tumbukat antara baut dan flens = r
t)
ekuatan tumbukan untuk seluruh baut = cl- -1
D,
Torsi T = n drtr o,t, ..(13-10) Diameter luar hub D

Dengan persamaan (13-10) di atas tegangan tumbukan yang


L=1,5d=1.5x35=
terjadi dapatdihitung, dan dibandingkan dengan tegangan izin. Periksa ukuran tersd
rt D'
Contoh 13.3 T,nnk, =G
Rancanglah kopeling flens besi tuang tipe pakai pelindung untuk
"(-
r
mentransmisikan daya 15 kW pada 900 rpm. Faktor servis diambil 2l5x 103 =G
1, 35. Tegan gan izinberikut dapat digunakan:

Tegangan shear untuk poros, baut dan pasak = 40 MPa Diperoleh


Tegangan tumbukan untuk baut dan pasak = 80 MPa T"= 3,4 N/mm: = 3,1
karena itu hub cuhry
Tegatgan shear untuk besi tuang = 8 MPa

Jawab;
b. Rancangan pasat
Daritabel t2.l uu
Diketahui: P=15 kW = 15 x 103 W; n= 900 rpm; SF = 1,35;
w-- 12 mm, kareru

138 ll nt.*.r, Mesin


r,= rb- rk 40 MPa = 40 N/mm2; G,b= ork = 80 MPa =/
mm2

a. Merancang Hub
Pertama, hitung diameter poros:
6Ox P
2nn
60xl 5 x103
2n900
= 159,13 N-m
Trnk, = 1,35 = 1,35 x 159,13 = 215 N-m = 2i5 x 103 N-mm

7r
T,nk, - 16/.r3 +'s

d- =30,1 mm, dibulatkan 35 mm

Diameter luar hub D -- 2d = 2 x 35 = 70 mm, dan panjang hub


L=1,5d=1,5x35=52,5mm
Periksa ukuran tersebut terhadap puntir pada hub:

7t Do -do
Tr,u =G'r( O )

tt '''
704 -35o
215 x 103 =G ,,{ )

Diperoleh
^
T"= 3,4N/mm2 = 3,4 MPa, kecil dari tegangan izin 8 MPa, oleh
karena itu hub cukup kuat.

b. Rancangan pasak
"untuk
Dart tabel 1 2. 1 diameter poros 35 mm, maka lebar pasak
w= 72 mm, karena tegarrgan tumbukan izirt dua kali tegangan

Elemen Mesin ll Bg
geserizin, maka tebal t = w = 12 mm 7T

Panjang pasak sama dengan hub I =L = 52,5 mm =jd,-rtn


Pemeriksaan terhadap geser:
tr
T -lxwxroxd/Z 2l5xlU= ia
215 x 103 =52,5x12x ro x35/5
d.=,!!
rk = 19,5 N/mm2 = 19,5 MPa ' lJ 4950
Dari tabel baut s&rn
Pemeriksaan terhadap tumbukan:
Diameter luar flm
T =lxtfTxo,oxd/2 Dr=4d=4x35=
215 x 103 = 52,5xL2/2x ockx 35,/5, diperoleh:
13. 10. Kopeling Flekstc
o"k = 39 N/mm2 = 39MPa
Kopeling fleksrbet d
Karena tegangan geser dan tumbukan yangterjadi lebih kecil lurusan sumbu poru
dar i tegangan izin, t arc angan p as ak cukup a man. proses transmisi dr5
selongsong dan pene
c. Rancangan Flens
Ketebalan flens t, = 0,5 d = 0,5 x 35 = 17,5 mm 13.1I. KOPELING FLE
Periksa leher flens terhadap puntir: (Bushed-pin flcxl
7f Kopeling Selongsmg.
T =;Drr"t, modifikasi dan kqe
7f menjadipena, dilerrgl
215 x 103 = ;z'702 r,17,5, diperoleh : diberi lapisan karer I
selang-seling berlawr
t, = L,6 N/mm2 = 1,6 MPa
fleksibel. Detail dari I

Karena rcyangterjadi 1,6 MPa lebih kecil dair,izin 8 MPa,


Gambar 13.7
maka rancangan flens aman

d. Rancangan Baut Pengikat


Baut menerima beban geser saat mentransmisikan torsi. Jumlah
baut tergantung diameter poros tr = 3, dan diameter lingkaran
bautD,=3d=3x35=l05mm

l4O ll nt.-.., Mesin


Dl
,=io,' tonT
7T

7T 105
215 x 103 =
idi ' 40 x 3 x;= 4950 d,2

215 xl03
= 6,6 mm

Dari tabel baut standar diperoleh ukuran baut M g

Diameter luar flens:


Dr=4d=4x35=140mm

13. 10. Kopeling Fleksibel


Kopeling fleksibel ditujukan untuk dapat mengizinkan ketidak
lurusan sumbu poros pada arahaksial, tanpa menyerap dayapada
proses transmisi daya. .Ienis kopeling fleksibel adalah kopeling
selongsong dan pena, kopeling oldham, dan kopeling universal.

13. T1. KOPELING FLEKSIBEL SELONGSONG-PENA


(Bushed-pin flexible coupling)
Kopeling Selongsong-pena diperlihatkan pada Gambar 13.6, adalah
modifikasi dari kopeling flens kaku. Baur pengikat di modifrkasi
menjadi pena, dilengkapi dengan selongsong logam yang lobangnya
diberi lapisan karet. Pemasangan baut-pena dipasang dengan arah
selang-seling berlawanan, sehingga kedua belahan flens menjadi
fleksibel. Detail dari baut-pena dan selongsong ditunjukkan padi
Gambar 13.7

Elemen tvlesrn ll t4t

Anda mungkin juga menyukai