DISUSUN OLEH:
RAHMI YETRI KASRI NPM. 1306503525
JENJANG DOKTOR
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS INDONESIA
JAKARTA, DESEMBER, 2014
1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kondisi Jakarta yang rawan banjir telah diketahui sejak lama, bahkan sejak
zaman kolonial Belanda. Setelah kemerdekaan, pada tahun 1960-an, untuk
mengatasi banjir Jakarta dan memitigasi dampak bencana, pemerintah
membuat rencana penanganan terintegrasi pembangunan kawasan pesisir
Jakarta. Rencana tersebut berkembang, hingga tahun 1994, pemerintah
mempertimbangkan pembuatan tanggul raksasa (Giant Sea Wall, yang
selanjutnya di dalam makalah ini akan ditulis sebagai GSW) sebagai solusi untuk
mengatasi banjir di Jakarta (Kompas, 9 Oktober 2014).
2
Mempertimbangkan lokus banjir berpusat di kawasan pesisir, pada tahun
2010, pemerintah DKI Jakarta mulai menerapkan upaya perlindungan dan
pengembangan kawasan pesisir yang secara formal diatur di dalam Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jakarta. Pada tahun 2011, pemerintah bekerjasama
dengan pemerintah Belanda membuat strategi pertahanan pesisir Jakarta (SPPJ)
yang kemudian diteruskan menjadi program Pengembangan Terpadu Pesisir
Ibukota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development
(NCICD). Program ini merekomendasikan tiga komponen pengembangan, yaitu
1) pertahanan pesisir melalui pembangunan tanggul laut dan sungai, waduk
retensi, dan stasiun pemompaan, 2) tindakan tambahan, yaitu pengelolaan
suplai air, air limbah dan limbah padat, dan resettlement, dan 3) peluang
investasi yang terdiri reklamasi lahan dan manajemen properti, transportasi
darat dan pembangunan deep seaport (Kemenko Perekonomian, 2014).
3
mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap suatu isu atau dikenal dengan
istilah agenda setting. Media bukanlah institusi yang netral di dalam suatu
pemberitaan. Media memiliki kepentingan dalam penyampaian suatu berita,
baik itu dipengaruhi oleh ideologi media, tanggung jawab media dimana salah
satunya adalah sebagai penjaga kepentingan masyarakat luas (public
watchdog), maupun kepentingan pemilik media (Hamad, 2004).
2. Tujuan
3. Metodologi
Tulisan ini didasarkan pada analisis pemberitaan GSW yang muncul di tiga
media online besar di Indonesia sepanjang bulan Oktober 2014. Bulan Oktober
dipilih karena pemberitaan terkait GSW paling banyak muncul di bulan Oktober
2014. Media online dipilih karena memiliki kemampuan menjangkau audience
lebih besar, memiliki penyimpanan data lebih lama, dan akses perolehan data
yang lebih mudah.
Adapun jenis artikel yang dianalisis hanya artikel yang berbentuk berita,
baik berupa berita keras (hardnews), berita lunak (softnews), opini pakar di
kolom opini, maupun foto. Artikel yang berupa pendapat pembaca yang
biasanya tergolong jurnalistik warga (citizen journalistic) ataupun blog di tiga
media di atas tidak dianalisis di dalam tulisan ini.
TINJAUAN PUSTAKA
5
media telah menjadi industri yang mau tidak mau harus memikirkan pasar dan
pemilik saham demi keberlangsungan medianya (Hamad, 2004).
2. Studi Kasus: Latar Belakang dan Rencana Pembangunan Giant Sea Wall
a. Banjir rob yang terjadi pada bulan November 2007. Banjir ini menyadarkan
bahwa ancaman banjir di Jakarta tidak saja bersumber dari sungai tetapi juga
dari laut,
b. Penurunan tanah di Jakarta Utara yang mencapai rata-rata 7,5 cm per tahun,
yang merupakan penyebab utama terjadinya banjir rob,
6
c. Pengambilan air tanah besar-besaran, sebagai penyebab utama penurunan
tanah, dan
d. Rusaknya dinding laut di pinggir pantai yang dibuat tahun 2007 karena
penurunan tanah.
Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah dihadapkan pada tiga pilihan, yaitu:
Pembangunan GSW akan berlangsung selama tiga tahun, dari tahun 2015
hingga 2017 dan diperkirakan akan menelan biaya antara 400 hingga 600 triliun
rupiah yang bersumber dari pemerintah pusat, pemerintah daerah DKI Jakarta,
dan investor swasta. Pemerintah pusat akan menanggung pembangunan GSW
sepanjang 24 km dan pemerintah DKI akan menanggung pembangunan
sepanjang 8 km dengan dana bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) sebesar 1,6 triliun rupiah. Adapun pihak swasta diharapkan
berkontribusi dalam pembangunan GSW sebelum mereka diizinkan melakukan
kegiatan PTPIN fase tiga yaitu pembangunan kawasan komersial berbentuk
7
burung garuda yang dibuat dengan mereklamasi 17 buah pulau. Adapun 17
pulau reklamasi itu rencananya akan dijadikan kota mandiri baru yang dirancang
untuk pembangunan apartemen (57%), perkantoran (31%), bisnis ritel (7%), dan
industri (6%) (Kompas, 9 Oktober 2014 dan Detik, 3 Oktober 2014).
8
menjadi perumahan, sulitnya nelayan mendapatkan ikan, hilangnya mata
pencarian yang terkait dengan kawasan pesisir.
1. Analisis Teks
a. Deskripsi Isi Berita di Ketiga Media
9
Pembangunan GSW dilatarbelakangi oleh upaya untuk mencegah
kebanjiran di wilayah pesisir Jakarta dan telah melalui serangkaian kajian,
diskusi, dan studi banding.
Selain manfaat mencegah banjir, pembangunan GSW memiliki potensi
keuntungan ekonomi tinggi yang menarik minat investor swasta.
Mekanisme kerjasama dengan swasta telah diatur dengan baik.
Pembangunan GSW dilakukan oleh pemerintah pusat yang mencakup
berbagai kementerian dibawah koordinasi Kementerian Koordinator
Ekonomi, pemerintah daerah DKI Jakarta, dan didukung oleh 17 investor
swasta. Namun demikian, koordinasi antara instansi tersebut tidak
berjalan dengan baik. Sebagian besar instansi belum memahami tugas
dan tanggung jawabnya. Adapun Kemenko Perekonomian terkesan
memaksakan percepatan pelaksanaan proyek.
Sosialisasi terhadap rencana pembangunan proyek ini sangat minim dan
belum melibatkan pihak-pihak terkait secara luas, seperti perwakilan
masyarakat, organisasi profesi terkait lingkungan dan tata kota,
akademisi, maupun perwakilan nelayan.
Sebagian pihak tidak sepakat dengan kemanfaatan GSW dan memandang
GSW sebagai sumber masalah baru karena tidak sesuai dengan kondisi
lingkungan.
Sebagian pihak mempertanyakan keberpihakan pemerintah dalam
pembangunan GSW, khususnya terhadap kelompok elit dan non-elit.
Pemerintah menyadari adanya kritik terhadap proyek GSW dan
menganggapnya sebagai bagian dari demokrasi, namun tetap bertekad
untuk mempercepat pelaksanaan proyek pembangunan GSW. Untuk itu,
pemerintah mengaku telah mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan.
10
b. Konstruksi Pemberitaan oleh Ketiga Media
1) Kompas
11
baik, tidak pernah mendengar rencana proyek, tidak setuju, GSW dibangun
untuk siapa?, swasta mendapat berkah, GSW tidak jelas konsepnya, terkatung-
katung, pandangan kapitalistik, dan sebagainya.
Kritik Kompas terhadap GSW terlihat lebih jelas dengan mengamati judul
pemberitaan dan ilustrasi pendukung yang disajikan. Dari 13 artikel, hanya dua
judul yang terkesan netral yaitu pembangunan tanggul laut dimulai dan ini
tahapan pembangunan tanggul laut. Adapun judul lainnya disajikan lebih negatif
seperti tanggul laut beresiko; DKI, pemerintah pusat dan swasta berbagi
penggarapan tanggul raksasa Jakarta; Yaah pusat memang begitu; Ekosistem
mangrove dan Angke Terancam Pembangunan Tanggul Laut Jakarta; GSW
meniru darimana, dibangun untuk siapa?, solusi bermasalah bagi Jakarta?
Bentengi Proyek Intiland, Dilema kota diatas tanggul? Belum Jelas Konsepnya,
mempertegas penolakan Kompas terhadap proyek GSW.
2) Antara
12
pemerintah untuk menjalankan proyek GSW, serta janji untuk tidak
menyengsarakan rakyat, menjadi soroton utama dari pemberitaan Antara.
Pilihan kata ataupun deskripsi disetting untuk menampilkan citra positif proyek
GSW, seperti desain tanggul menjadi properti masyarakat, memecahkan
masalah lingkungan, proyek ini sangat dibutuhkan, izin dicabut jika swasta tidak
berkontribusi dalam setahun, sayang baru dicanangkan, dan adanya rencana
kerjasama dengan Korea yang lebih berpengalaman untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik.
3) Detik
13
pelibatan tenaga kerja lokal, janji tidak akan menyengsarakan rakyat, jaminan
bahwa investor yang terlibat akan cepat dapat untung, keyakinan bahwa proyek
mampu mencegah banjir dan berkualitas dengan daya tahan 100 tahun, dan
penolakan terhadap kritik adalah diksi yang dipilih oleh Detik memberitakan
GSW ini.
14
2. Analisis Konteks Sosio-Kultural Media
15
Detik didirikan pada tahun 1998 dan merupakan portal berita daring
pertama dan terbesar di Indonesia. Media ini bertumpu pada model berita
pendek dan cepat (breaking news) dan dikunjungi oleh lebih dari 198 juta
kunjungan per bulan. Pada tahun 2011, Detik diakuisisi oleh Chairul Tanjung,
pemilik Transcorp dengan transaksi senilai Rp. 512,82 miliar. Di bawah
Transcorp, segmen dan layanan yang diberikan Detik bergerser, tidak hanya
berita tetapi juga hiburan dan blog pembaca (www.detik.com). Untuk berita,
informasi bisnis dan ekonomi mendapat porsi lebih besar daripada sebelumnya,
yang lebih menekankan kepada berita politik. Berbeda dengan berita Detik yang
pada umumnya hanya 200 hingga 300 kata, sebagian besar berita GSW ditulis
panjang, bahkan hingga 1000 kata dan muncul di dalam beberapa halaman. Hal
ini mengindikasikan pentingnya berita ini untuk Detik.com, baik untuk pembaca
dari segmen ekonomi, maupun untuk mengakomodir kepentingan pemilik
perusahaan yang diberita media lain disebutkan sebagai pihak yang
memaksakan percepatan implementasi proyek.
16
pemerintah, proyek GSW diharapkan dapat menjadi solusi bagi masalah banjir
di Jakarta dan menjadi kawasan ekonomis yang dapat meningkatkan
perekonomian wilayah dan meningkatkan prestise negara dengan desainnya
yang spektakuler. Informasi-informasi terkait dampak pembangunan terhadap
lingkungan kurang diakomodir media. Pertanyaannya adalah apakah karena
informasi tersebut tidak tersedia, karena orang-orang lingkungan kurang
memiliki akses ke media, atau memang media memiliki kepentingan khusus. Hal
ini agak sulit disimpulkan dalam makalah ini karena penulis tidak melakukan
wawancara mendalam dengan pihak media.
Selain di Indonesia, GSW juga dibuat oleh Belanda, Amerika Serikat, dan
Korea. Tujuan pembuatannya berbeda-beda. GSW di Belanda dibuat sebagai
sumber air bersih Belanda. GSW di Korea dibuat untuk menyediakan air baku
dan lahan pertanian baru. Adapun GSW di New Orleans dan New York, Amerika
Serikat dibuat untuk meredam tsunami dan badai besar.
17
Mengambil contoh Korea, protes dan kritik yang disampaikan lebih banyak
disajikan melalui media non-stream di negaranya dan melalui laman-laman
website organisasi pencinta lingkungan seperti www.birdskorea.org,
www.greengrants.org dan www.calpeacepower.org, yang kemudian
diakomodir oleh media besar internasional yang bermarkas di Eropa seperti BBC
(Inggris), the Independent (Inggris), Dailymai (Inggris), danl Grida (Norway).
18
Selanjutnya, agar isu lingkungan dapat menjadi lebih diarusutamakan dalam
pemberitaan di media massa, disampaikan beberapa rekomendasi, sebagai
berikut:
19
Daftar Referensi
BKSDA DKI Jakarta (2013). Aplikasi Investasi Pariwisata Alam Taman Wisata
Alam Angke Kapuk.
Eriyanto (2001). Analisis Wacana. Jakarta, LKiS
Fairclough, N. (1995). Media Discourse. Edward Arnold, London, New York,
Sydney, Auckland.
Hamad, I. (2004). Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa. Jakarta,
Yayasan Obor Indonesia.
Kementerian Koordinator Perekonomian, et. al (2014). Pengembangan Terpadu
Pesisir Ibukota Negara. Jakarta.
Kusmana, C., et.al (2005). Teknik Rehabilitasi Mangrove. Fakultas Kehutanan,
Institut Pertanian Bogor.
20
LAMPIRAN
Analisis Isi Pemberitaan Media Terkait Pemberitaan Giant Sea Wall Bulan Oktober 2014
i
dengan anggaran 1.6 membangun Diksi: sudah ok, harus
triliun, masuk ke APBD GSW selesai, ada pembagian
2015. Ada pembagian
antara pemerintah pusat,
daerah, dan developer.
3. Kom 8 Megapolit Wagub DKI, NCICD tipe A Menyampaikan Judul: Proyek Tanggul Foto: peta reklamasi Pemerintah DKI
pas Okto an sudah tidak memerlukan pertimbangan Laut Dimulai akan segera
ber kajian ulang. Kepala dan alasan DKI mengimplemnta
2014 Bappeda DKI, Andi Baso, melakukan Diksi: tidak perlu kajian si proyek, sudah
pengerjaannya dibagi- proyek tanggul ulang, pembagian ada pembagian
bagi, ada tanggung jawab raksasa yang pekerjaan, tugas dan
pemerintah pusat, provinsi, kurang menyelamatkan DKI, anggaran, dan
dan pengembang ini disosialisasikan akan sosialisasi dalam mengakui
penting untuk ke stakeholders. waktu dekat, kritik kurang
menyelamatkan DKI dari adalah konsekuensi dari mensosialisasika
bencana hidrologi, setiap demokrasi, pemerintah n dan
orang berhak berpendapat, tidak adil dan tidak mengkomunikas
tergantung cara manusiawi. ikan proyek ini
melihatnya. Deputi Gub, ke stakeholders
DKI bidang tata ruang dan luas.
lingkungan hidup,
sosialisasi proyek ini masih
kurang, dalam waktu dekat
pemprov DKI berencana
menggelar dialog dengan
mengundang pakar dan
pemangku kepentingan.
semua ini kami anggap
sebagai konsekuensi dari
demokrasi. Firdaus, ahli
hidrologi UI, perlu
mengendalikan
sedimentasi, dari hulu ke
ii
hilir. Peneliti KKP, Widodo,
rencana ini perlu dikaji lagi
dampak dan manfaatnya.
Muin cukup menanggul
pluit. Kiara, 16.855
nelayan akan tergusur,
persoalan banjir dan krisis
air tidak akan terjawab.
Ongkos pemeliharaan 1
triliun per tahun dari uang
negara, sesungguhnya
pemerintah tidak adil dan
tidak manusiawi.
4. Kom 9 Okt Megapolit Menko Perekonomian, Menampilkan Judul: DKI, Pemerintah Foto: pencanangan Kebijakan
pas 2014 an Chairul Tanjung: tokoh penting Pusat, dan Swasta : implementasi awal pemerintah
pembangunan Giant Sea pemerintahan Berbagi Penggarapan oleh Menko untuk
wall digagas tahun 1994, untuk Tanggul Raksasa Jakarta perekonomian. Latar pembangunan
namun baru terksana. menjelaskan belakang spanduk tanggul raksasa
Pembiayaan 50% kebijakan Diksi: kata kebijakan, dengan logo 4 dapat segera
pemerintah pusat, 50% pemerintah, 50% pusat, 50% DKI, instansi (Menko dimulai. Isu
DKI. Tujuannya agar Jakarta mulai dari Lebih baik terlambat Perekonomian, PU, terkait
tidak tenggelam. sejarah, tujuan, daripada tidak, kami Bappenas, dan DKI pembagian
hambatan, minta (swasta), fase Jakarta) kewenangan
Wakil Menteri PU, pembiayaan, dan pertama, akan dibangun dan pendanaan,
Hermanto Dardak: harapan resiko. revitalisasi, telah
agar tanggul yang dibangun diselesaikan
secara terpadu bisa Semua fakta yang dengan baik.
berfungsi baik. disajikan: positif
5. Kom 10 Bisnis Menko Charul Tanjung, Mengutip Judul: Ini Tahapan Foto: anak-anak Menegaskan
pas Okto keuangan tahap petama, pernyataan Pembangunan Tanggul terpaksa berjalan di bahwa investor
ber membangun tanggul, agar Menko sehari Laut Raksasa tembok karena banjir dapat bekerja
2014 warga Jakarta tidak sebelumnya, dan rob dengan latar dan izin
kebanjiran rob. nanti menegaskan amdalnya sudah
iii
disipakan infrastruktur lain, keberpihakan Diksi: silahkan bangun, mesjid yang ada and
pengembang silahkan pemerintah izin amdal sudah ada, terendam pendekatan
bangun, izin amdal sudah terhadap warga haram hukumnya pembangunan
ada Haram hukumnya Jakarta dan menyengsarakan rakyat pemerintah
pembangunan kepada investor. tidak akan
menyengsarakan rakyat menyengsaraka
n rakyat.
6. Kom 10 Megapolit Wagub DKI tidak terkejut Menggambarkan Judul: Yaah, Pusat Foto: Wagub DKI di Pusat
pas Okto an pemkot Jakarta utara tidak tidak adanya Memang Begitu ruang kerjanya memimpin
ber diinformasikan koordinasi antara pencanangan
2014 pemancangan tiang GSW, pusat dengan Diksi: yaa pusat tanpa
Yaah..pusat kan memang daerah untuk memang begitu, agar memberitahu
begitu. pembangunan dikelola DKI saja, kok DKI, sebagai
Saran ke presiden agar NCICD pusat yang nge-lead stakeholder
tidak membuat perbedaan pencanangannya utama di dalam
kewenangan antara kasus ini.
pemerintah pusat dan DKI,
semua asset pusat di DKI
agar dikelola oleh DKI saja.
selama ini pusat bilang
kalau proyek NCICD tipe A
adalah kewajban
pengembang dan DKI,
tetapi kok pusat yang nge-
lead pencanangannya
7. Kom 13 Megapolit Dirjen Perlindungan Hutan Dampak Judul: Ekosistem Gambar: peta Pembangunan
pas Okto an dan Konservasi Alam, pembangunan Mangrobe dan Angke reklamasi pantai tanggul laut
ber Kemenkhut, Sonny laut terhadap Terancam utara Jakarta. dilakukan oleh
2014 Partono, kami memberi manusia dan Pembangunan Tanggul PU dan DKI, dan
syarat harus ada sirkulasi ekosistem Laut Jakarta. tidak
laut, kalau tidak, kami tidak mangrove. Pemerintah DKI dan dikomunikasika
setuju, belum pernah ada Kementerian Kemen PU, inisiator n dengan
pengajian Amdal, kami Kehutanan dan proyek, diminta stakeholder lain
iv
tidak setuju. Pakar pakar mangrove membuka detail seperti
Mangrove, CIFOR, Daniel tidak pernah rancangan kehutanan dan
Murdiyarso, tidak pernah dilibatkan. pembangunan. pakar
mendengar presentasi Diksi: tidak pernah mangrove/lingk
tanggul raksasa secara mendengar, belum ada ungan.
formal ataupun informal kajian AMDAL, kalau
tidak setuju
8. Kom 15 Megapolit Mantan Menko Sejarah kebijakan Judul: Tanggul Laut Gambar: peta Menegaskan
pas Okto an Perekonomian, Hatta giant sea wall Jakarta, dari Fauzi Bowo, reklamasi Jakarta kebijakan
ber Rajasa, untuk giant sea sudah Hatta Rajasa, Hingga utara, dilengkapi pemerintah dan
2014 wall, dari jadwal awalnya direncanakan Joko Widodo. dengan gambar manfaatnya bagi
2020, akan ground dari dulu dan Verbal: percepatan rumah-rumah indah, banyak orang
breaking pada 2014. perlu dilakukan perlu dilakukan. kenyamanan (foto), namun
Muslim Muin, ahli percepatan, Mamfaat dan dampak berwisata, dan Kompas
oseanografi, percepatan namun ada pula pembangunan harus ekonomi yang bagus berusaha lebih
itu lebih karena minat kritik: merugikan dijelaskan kepada netral dengan
swasta. Selain untuk nelayan, publik, bukan segelintir menyajikan data
pengendali banjir, menggantungkan elit. dan fakta
menghasilkan lahan pembangunan dampak
reklamasi infrastruktur ke pembangunan
Gubernur DKI, sekaligus swasta tidak yang swasta-
Presiden terpilih, tanggul baik. centris dan
laut menarik secara bisnis terhadap
dan komersial, sehingga nelayan.
banyak yang mau terlibat.
Ketua Ikatan ahli
perencanaan Indonesia,
menggantungkan
pembangunan infrastruktur
ke swasta adalah pola pikir
keliru. Data Kiara, 16.855
nelayan akan tergusur.
v
9. Kom 15 Megapolit Muslim Muin, alhi Sejarah rencana Judul: Giant Sea Wall, Foto: Saemangeum Menyajikan
pas Okto an oseanografi Indonesia pembangunan Meniru dari Mana, seawall (GSW di fakta dampak
ber tidak memiliki badai laut. giant sea wall di Dibangun untuk Siapa? Korea) dari GSW
2014 Kepala BPPT, Widjo Indonesia terhadap
Kongko, tanggul ini bisa dibandingkan Diksi: Untuk siapa? Jakarta dan
jadi comberan raksasa. dengan di negara bagaimana
Peneliti pesisir KKP, lain. sejarah dan
Semeidi Husrin, Pertanyaannya, implementasiny
berpotensi merusak untuk siapa a di negara lain.
pesisir banten Manfaatnya
Hatta Rajasa & Jokowi: untuk siapa
kutipan yang sama dengan dipertanyakan
berita tanggal 15 Okt kompas.
10 Kom 15 Megapolit Muslim Muin, ahli Data dan fakta Judul: Giant Sea Wall, Foto: Wagub DKI GSW
. pas Okto an oseanografi, tanggul laut ilmiah Solusi Bermasalah Bagi dengan Menlu merupakan
ber raksasa bukan jawaban mengatakan Jakarta? Belanda dalam masukan asing,
2014 masalah Jakarta, tetapi bahwa GSW tidak rangka kerjasama mafaatnya
berpotensi membawa menyelesaikan Penggunaan ?, tidak peanggulangan banjir untuk Jakarta
masalah baru. masalah tetapi masuk akal, mengutip dan revitalisasi kota masih
pembangunan tanggul menimbulkan yang kontra. tua (foto tahun 2013) dipertanyakan,
lebih untuk melindungi 17 masalah baru namun
pulau reklamasi, makanya cenderung tidak
swasta yang mendapat menjadi solusi
konsesi lahan dan hanya akan
bersemangat.alasan menguntungkan
peyediaan air bersih tidak pengembang.
masuk akal.
11 Kom 23 Ekonomi/ Chief operationg officer Memaparkan Judul: Tanggul Raksasa Foto: sama dengan Sudah ada
. pas Okto Keuangan DILD, bagian dari proyek fakta-fakta Jakarta Bentengi Proyek diatas (peletakan ketentuan
ber reklamasi giant sea wall keuntungan GSW Intiland batu pertama) penggarapan
2014 dari pemda DKI untuk investor Diksi: DILD bakal proyek oleh
Analisis Trimegah sekuritas: menerima berkah, pengembang
mengerek haga tanah keuntungan bagi DILD, swasta dengan
vi
Analisis Sucorinvest, harga saham dan jumlah pemda DKI.
:menguntungkan Agung keuntungan Pembangunan
Podomoro Giant Sea Wall
akan
menguntungkan
pengembang.
12 Kom 27 Megapolit Bernardus Djonoputro, Realitas kota Judul: Dilema Kota di Gambar ilustrasi Opini mengkritik
. pas Okto an Ketua Ikatan Ahli yang bias elit dan Atas Tanggul tanggul raksasa pemaksaan
ber Perencanaan Kota dan kekuatan capital. berbentuk Garuda proyek GSW
2014 Wilayah. opini Elit, pandangan yang lebih
kapitalistik, pemilik menguntungkan
saham, berpihak pada elit dan tidak
kekuatan modal dan hak dikomunikasika
veto, kita dibuat n dengan
terbelalak dengan stakeholder,
rencana megaproyek, termasuk
teknokrasi bisa anarkis, walikota Jakarta
utopis, kajian belum Utara sebagai
maksimal, perlu pemilik wilayah.
meninjau manfaat untuk
masyarakat. Dari
gambar garuda, untuk
siapa proyek ini
dibangun? Ketika
peletakan batu pertama,
ada protes dari Walikota
Jakarta Utara, tidak ada
koordinasi antara
pemerintah pusat dan
daerah. Tidak siap,
tidak layak.
vii
13 Kom 27 Megapolit Walikota Jakarta Utara, Stakeholders, Judul: Walikota Jakarta Foto pemancangan Pembangunan
. pas Okto an Budi Hartono, sejak media dan Utara Nilai Proyek oleh Chairul Tanjung GSW terkatung-
ber pemancangan kemaren masyarakat tidak Giant Sea Wall Belum katung.
2014 tidak terlihat dikomunikasikan Jelas Konsepnya
kelanjutannya, konsepnya tentang rencana
apa, masih tergantung- GSW. Terkatung-katung,
gantung, kasihan deh lu. bubar begitu saja,
Perlu ada penjelasan kasihan deh lu
kepada masyarakat dan
media, ini enggak, bubar
saja. Belum ada koordinasi
yang jelas antar instansi
ANTARA (www.antara.com)
1. Ant 9 Makro Hermanto Dardak, Wamen Menggambarkan Judul: Kemen PU Foto: Wamen PU, NCICD terpadu,
ara Okto PU, tim kerja NCICD telah tugas PU dalam Siapkan Desain Hermanto Dardak yang memang
ber menyiapkan beberapa NCICD Keamanan Tanggul Laut sudah
2014 alternatif desain tanggul, Raksasa disepakati
yang menjadi properti Diksi: manfaat teknis, pemerintah.
masyarakat. NCICD desain, sudah dimulai
bertujuan untuk 2007, lintas
memecahkan masalah kementerian
lingkungan ibukota
pencanangan NCICD
dimulai 2007 melalui
kerjasama kementerian PU,
LH, dan kementerian
infrastruktur dan
lingkungan Belanda.
2. Ant 9 Ekonomi, Chairul Tanjung, menko Menjelaskan Judul: Inilah Tahapan Foto: Chairul Menegaskan
ara Okto Bisnis perekonomian, agar rencana Pembangunan Tanggul Tanjung, Menko rencana
ber warga Jakarta utara tidak pemerintah dan Laut Raksasa Perekonomian pemerintah dan
2014 mengalami banjir, sangat janji untuk tidak janji pemerintah
dibutuhkan karena terjadi untuk tidak
viii
penurunan muka tanah, menyengsarakan Diksi: agar warga Jakarta menyengsaraka
2050 Jakarta dan monas rakyat utara tidak mengalami n rakyat.
tenggelam. izin amdalnya banjir, izin amdal sudah
sudah ada. ada
3. Ant 9 Nasional Chairul Tanjung, Pembangunan Judul: Pemerintah - Pembangunan
ara Okto pengembang yang NCICD Wajibkan Pengembang ini telah diatur
ber mendapat konsensi harus merupakan Bangun Tanggul Laut dengan baik
2014 membangun tanggul di kerjasama Raksasa dengan adanya
wilayahnya. membangun pemerintah dan pembagian
tanggul syarat wajib swasta. Diksi syarat wajib, izin tugas dan
sebelum pengembang dicabut kewenangan.
melakukan reklamasi.
pendanaan 50%, 50%,
izin dicabut setelah
setahun tidak
berkontribusi
4. Ant 9 Foto - Judul: Pemancangan Mentri-mentri Pemerintah
ara Okto Tanggul Raksasa terlihat serius dan serius
ber semangat melihat mempersiapkan
2014 rencana pembangun pembangunan
GSW
5. Ant 9 Bisnis amat sayang baru 20 Info singkat Judul: Pembangunan Foto: Chairul Tanjung Pemerintah
ara Okto tahun dicanangkan sejak tentang NCICD Tanggul Laut Raksasa (pusat)
ber 1994, proyek yang luar yang Resmi Dimulai mendorong
2014 biasa strategis ini baru bisa pembiayaannya segera
dicanangkan, tapi tetap 50% pusat dan Diksi: sayang, baru dibangunnya
harus kita syukuri dan 50% DKI dicanangkan, tetap tanggul raksasa.
konsisten harus disyukuri dan
membangunnya, Chairul konsistem
Tanjung, Menko membangunnya
perekonomian.
ix
6. Ant 9 Nasional Jokowi, presiden terpilih Rencana Judul: Jokowi dan Menlu Foto: perahu nelayan Pemerintah
ara Okto pembangunan GSW kerjasama Korsel Bahas Tanggul melintas di kawasan berencana
ber meminta bantuan teknis dengan korea Laut Raksasa muara baru di senja meminta
2014 dari korsel. Mereka sudah untuk yang indah. bantuan teknis
berpengalaman. Yun, mendapatkan Diksi: korea sudah dari Korea
Menlu Korea, kami dukungan teknis. berpengalaman, kami
berjanji meningkatkan berjanji meningkatkan
kerjasama penting di segala kerjasama di segala
bidang karena Indonesia bidang dengan
adalah mitra penting kami Indonesia
di Asia.
7. Ant 24 Environm Walhi, menolak GSW Menjelaskan Judul: Walhi Opposes - Walaupun ada
ara Okto ent karena merusak lingkungan dampak negatif Planned Construction of nada-nada
ber dan menyebabkan ribuan dari GSW namun Jakarta Giant Seawall. menentang
2014 nelayan kehilangan diakhir Posisi WALHI misalnya dari
pekerjaan. menjelaskan berdasarkan hasil Walhi,
pentingnya investigasi, harus pemerintah
proyek ini untuk mempertimbangkan perlu
menyelamatkan konservasi ekologi dan melakukan
ibukota. lingkungan. 33 km GSW. proyek ini untuk
GSW diharapkan dapat melindungi
melindungi ibukota dari ibukota dari
banjir. banjir
DETIK
1. Deti 3 Ekonomi Rencana 9 Oktober akan Rapat persiapan Judul: 9 Oktober, Proyek Gambar: maket Pembangunan
k Okto Bisnis dilakukan pemancangan, groundbreaking Tanggul Garuda rencana melibatkan
ber ini proyek multiyear yang direncanakan Raksasa Jakarta pembangunan berbagai
2014 panjang sekali, Chairul akan dihadiri Dimulai instansi, namun
Tanjung, Menko petinggi penting tidak semua
Perekonomian. untuk instansi Diksi: bermanfaat untuk paham detail
mengatasi resiko Jakarta, nanti arahannya dari
tenggelamnya jakarta dan ke Jakarta, itu yang saya pembangunan
bermanfaat untuk tahu, akan dihadiri tersebut.
x
penyediaan cadangan air.
Aher, Gub. Jabar, NCICD
itu nanti arahnya ke
Jakarta, sebagian ke Bekasi,
dan kawasan Banten ada
Tangerang. Itu yang saya
tahu. Rapat koordinasi
pemancangan, yang
direncanakan hadir, Mentri
PU, Menteri Bappenas,
Mendagri, Plt. Menteri
Perhubungan, Gubernur
DKI, Banten, dan Jawa
Barat
2. Deti 3 Ekonomi "Developer 17 pulau itu Kawasan baru Judul: Ini Perusahaan Foto Maket GSW Kawasan baru
k Okto Bisnis adalah Jakarta Propertindo yang mandiri dan yang Akan Cipatakan 17 (Garuda) untuk
ber atau Jakpro, Ancol, dan mapan akan Pulau Baru di Utara orang yang
2014 Agung Sedayu Group," dikelola oleh Jakarta mapan dari
Deputi Tata Ruang dan developer yang Jakarta, untuk
Lingkungan Hidup DKI sudah menang Diksi: akan menjadi elit.
Jakarta, Sarwo Handayani. tender kawasan mandiri,
Dirut PT Jakarta dilengkapi dengan
Propertindo, 17 pulau
akan menjadi kota baru,
kawasan mandiri, Garuda
dirancang 57% untuk
perumahan (apartemen),
31% pusat perkantoran, 7%
bisnis ritel, dan 6% industri,
konsepnya water front city
seperti Dubai. Kawasan ini
akan dilengkapi dengan
xi
pelabuhan, bandara, dan
jalan layang.
3. Deti 3 Ekonomi Menko perekonomian, Kesiapan Judul: Aher Siap Pasok Maket GSW Pemerintah
k Okto Bisnis Jabar dan Banten saya membuat Pasir untuk Tanggul telah
ber minta bantuan penuh tanggul Gauda Raksasa di memikirkan
2014 untuk memasok timbunan Telut Jakarta sampai pasokan
pasir. Jabar yang pasir dan
diperbolehkan memasok Diksi: Jabar siap, minta menugaskan
pasir ada aturan mainnya. bantuan penuh dari Jabar untuk
Jadi ada. Saya rasa cukup, Jabar dan Banten menjadi
selama ini pembangunan pemasok. Lead
Jakarta yang banyak ini proyek ada di
pasirnya ya dari Jawa Kemenko
Barat, Aher, Gubernur Ekonomi
Jabar.
4. Deti 6 Ekonomi ya, akan dimulai Konfirmasi Judul: Proyek Tanggul Gambar: maket Ini adalah
k Okto Bisnis groundbreaking 9 Oktober, kepastian Garuda Raksasa Di rencana program
ber tapi tahap A saja, dimulainya Jakarta dipastikan pembangunan bersama
2014 Handayani, Deputi TR&LH proyek GSW Dimulai 9 Oktober pemerintah,
DKI Jakarta. harus 3 tahun dengan namun
selesai untuk tahun pembagian Diksi: harus selesai, sepertinya
berikut DKI akan pendanaan, anggaran tidak tahu instansi terlibat
berkontribusi, tahun ini PU, namun total saling tidak tahu
tapi saya tidak tahu berapa pembagian tidak detail
anggarannya, Handayani diketahui keterlibatan
satu sama lain.
4. Deti 6 Ekonomi Menteri PU, Djoko Arahan Judul: Proyek Tanggul Gambar: maket Ada koordinasi
k Okto Bisnis Kirmanto, sedang pembangunan Garuda Raksasa rencana pembangunan
ber menyelesaikan detail dari kemenke Jakarta Akan Libatkan pembangunan GSW antar
2014 proyek dan rencananya perekonomian, Insyinyur Lokal Hingga kementerian
akan melibatkan insinyur bagian PU adalah Asing. dipimpin
lokal dan ahli asing. peran mendesain detail Pemerintah memastikan kemenko
PU bagaimana membuat teknis proyek. segera membangun. perekonomian.
xii
desain yang bagus. kalau Diksi: insinyur lokal, ahli
saya dengar arahan Pak asing, arahan Pak
Menko perekonomian, Menko perekonomian
nanti baru tahun 2015 akan
dikerjakan. Diperkirakan
dibutuhkan anggaran 500
triliun untuk
menyelesaikan proyek ini
secepatnya 2022 atau
paling lambat 2030.
5. Deti 6 Ekonomi Dirjen Penataan Ruang PU, Pembangunan Judul: Selain Tanggul Gambar: maket Pemerintah
k Okto Bisnis Basuki Hadimujono, kita GSW telah Garuda Raksasa, Ini rencana telah melakukan
ber sudah melakukan melalui proses Contoh Tembok Laut pembangunan studi banding
2014 benchmarking ke Korea, studi yang yang Ada di Dunia model GSW di
Belanda, New Orleans, dan memadai negara lain.
New York. Proyek tanggul Diksi: sudah
raksasa di masing-masing benchmarking
negara mempunyai fungsi
yang berbeda. Untuk
Jakarta adalah untuk
mencegah Jakarta utara
tenggelam di 2050.
6. Deti 6 Ekonomi Menteri PU, mengapa Tujuan Judul: Proyek Tanggul Gambar: maket Manfaat
k Okto Bisnis proyek ini penting pembangunan Garuda Raksasa, rencana pembangunan
ber dibangun? Karena bisa GSW untuk Menteri PU: 40% pembangunan GSW untuk
2014 kurangi banjir di Jakarta mencegah banjir Wilayah DKI di bawah mencegah banjir
dan menambah lahan an membuat Air Laut dan membuat
kebutuhan sehat di Jakarta. kota baru kota baru.
kalau Jakarta diukur sudah Diksi: kenapa penting?
40% di bawah air laut Pemukiman bagus dan
karena banyak penyedotan baik
air, lahan muda tergerus
habis. tidak hanya
xiii
mengurangi banjir, tetapi
akan direklamasi dan
dengan lahan Jakarta yang
empet-empetan ini akan
longgal lagi, akan ada real
estate, permukiman yang
bagus dan baik
7. Deti 6 Ekonomi Menteri PU, Djoko Manfaat Judul: Investor yang Foto maket Pembanguan
k Okto Bisnis Kirmanto menjamin proyek ekonomi dari Garap Tanggul Garuda GSW akan
ber tanggul raksasa memiliki pembanguan Raksasa Jakarta menguntungkan
2014 nikai ekonomi investasi GSW Dijamin Cepat Dapat investor, namun
yang tinggi. Nilai ekonomi Untung jumlah
dari hitungan IRR lebih baik keuntungan
daripada bunga pajak. Diksi: ada keuntungan, belum dihitung.
Berapa besar keuntungan belum
keuntungannya? Belum dihitung
dihitung. Nilai komersial
kawasan cukup besar,
Dirjen Tata Ruang PU. Di
kawasan ini akan dibangun
hunian vertical yang bisa
menampung 650.000
orang, ada pulau buatan
yang bisa dihuni oleh
350.000 orang.
8. Deti 6 Ekonomi Didesain sampai 100 Manfaat GSW Judul: Dimulai 9 Foto maket GSW positif
k Okto Bisnis tahun, deputi tata ruang untuk jakarta Oktober, Tanggul untuk Jakarta
ber dan LK DKI. Opsi terbaik Garuda Raksasa
2014 untuk melindungi Jakarta Dirancang untuk 100
dari ancaman banjir. tahun
dengan GSW terbentuk
ketahanan Jakarta dalam Diksi: didesain, 100
jangka panjang. tahun, melindungi,
xiv
ketahanan jangka
panjang.
9. Deti 6 Ekonomi Lokasi groundbreaking Acara penting ini Judu: Ini Lokasi Foto Maket Pembangunan
k Okto Bisnis akan dilakukan di sekitar mendapat Groundbreaking Proyek ini diharapkan
ber waduk pluit, Handayani, dukungan Tanggul Garuda akan dihubungi
2014 deputi TR&LH DKI Jakarta. pemerintah Raksasa Jakarta menteri tetapi
groundbreaking akan pusat dan akan perlu dipastikan
dihadiri Menteri PU dan dihadiri oleh Diksi: akan dihadiri, lagi (DKI tidak
Gub, DKI, tapi kepastian menteri kepastiannya akan saya terlibat penuh).
akan saya cek ke cek
protokoler.
10 Deti 6 Ekonomi 15 tahun ke depan, Judul: Jakarta Bisa Foto Maket GWS
. k Okto Bisnis artinya tidak lama lagi, Tenggelam Lebih Cepat bermanfaat agar
ber jakarta akan tenggelam, dari Perkiraan di 2050 Jakarta tidak
2014 Dirjen Tata Ruang PU. tenggelam.
11 Deti 7 Ekonomi Deputi Tata Ruang dan 6 manfaat Judul: Serba-Serbi Foto maket Info positif,
. k Okto Bisnis Lingkungan Hidup DKI pembangunan Proyek Tanggul Laut manfaat untuk
ber Jakarta, Sarwo Handayani, Tanggung Garuda Raksasa pihak pebisnis
2014 didesain sampai 100 Raksasa
tahun. opsi terbaik untuk Diksi: Pemerintah telah
melindungi Jakarta dari memastikan, desain 100
ancaman banjir akibat tahun, ancaman banjir,
penurunan permukaan permukiman bagus,
tanah di Jakarta utara. sudah benchmark
Menteri PU, libatkan
insyinyur lokal dan asing.
membuat bendungan dan
di dalamnya ada kampung
permukiman yang bagus
Negara lain sudah lebih
dulu punya giant sea wall,
Dirjen Tata Ruang PU, kita
sudah melakukan
xv
benchmarking ke Korea,
Belanda, New Orleans, dan
New York. Tidak ada
tanggul Raksasa, Jakarta
akan tenggelam 15 tahun
lagi, dirjen penataan
ruang PU. Menteri PU,
investasi di wilayah tanggul
raksasa menguntungkan.
berapa besar, belum
selesai dihitungnya. nanti
akan dibuat rusun dan
lapangan terbang juga,
kalau diputusin, detail
desainnya akan masuk dan
menggantikan
cengkareng, Basuki, Dirjen
Tata Ruang KemenPU.
12 Deti 7 Ekonomi Sudah di bagi per Perencanaan Judul: Ahok Ambil Dana Foto: Gub, DKI Rencana
. k Okto Bisnis kilometer, kita danai (8 km) sudah cukup APBD untuk Proyek Jakarta, Basuki pembangunan
ber dari APBD 2014, ujar Ahok matang dan Tanggul Garuda Cahaya Purnama ini sudah
2014 Gub. DKI. Ada 17 sudah ada Raksasa. sedang doorstop dipersiapkan
pengembang yang ikut pembagian interview dan sudah ada
disana. Pembangunan pekerjaan dan Diksi: sudah dibagi, ada pembagian
akan dilakukan dalam 3 pendanaan pengembang, fase-fase tugas.
fase. Fase pertama,
penanggulan dengan biaya
1.9 M USD dan fase kedua
pembangunan stasiun
pompa, pintu air, restorasi
bakau dengan perkiraan
biaya 4.8M USD.
xvi
13 Deti 8 Ekonomi Aduh, kalau dengan Komentar Ahok Judul: Ahok: Bangun Foto Ahok di bus Pembangunan
. k Okto Bisnis kritikan terus, nanti kalau tentang kritik, Tanggul Laut Dikritik, dengan orang asing akan jalan terus
ber Jakarta tenggelam kritik artinya Kalau Jakarta Tenggelam walaupun
2014 juga toh, jadi pikir saja pembangunan Juga Dikritikkan? dikritik
mana yang lebih baik. jalan terus
14 Deti 9 Ekonomi Pak Gub dan Wagub tidak Yang hadir: Judul: Jokowi dan Ahok Foto jajaran menteri Dukungan
. k Okto Bisnis bisa hadir karena ada Menko Ekonomi, Batal Hadir di yang hadir di instansi
ber agenda mendesak, tidak Wamen PY, Peluncuran Tanggul peluncuran pemerintah
2014 bisa ditinggalkan, Kepala Bappenas, Raksasa Garuda tidak penuh.
Handayani, Deputi TR&LH. Menteri LH, Terlihat dilead
yang ngomong tidak Menteri Kelautan Diksi: tidak bisa hadir, oleh Kemenko
setuju tanyakan, yang dan Perikanan, agenda menesak, Ekonomi, PU
rasakan bajir saudara- dan perwakilan dan DKI tidak
saudara di sini, Chairul pengembang memberikan
Tanjung, dukungan
penuh.
15 Deti 9 Ekonomi Sekjen Koalisi Perkotaan Dari perspektif Judul: Melihat Proyek Foto maket Penyelesaian
. k Okto Bisnis Jakarta, Ubaidillah, tata kota dan Giant Sea Wall di Pantai masalah dan
ber sebenarnya bukan Cuma lingkungan, Jakarta, Benarkan Jadi solusi tidak
2014 banjir rob masalah yang penentuan Solusi Atasi Banjir? tepat, tidak ada
terjadi di teluk Jakarta, masalah dan kemauan politik
bukan pula tanggul raksasa solusi tidak tepat Diksi: sebenarnya, yang kuat.
solusinya, banjir rob hanya konsekwesi,
konsekwensi dari kesemberautan,
kesemrautan tata kelola peruntukan tidak adil,
sumberdaya dan penataan diperlukan kemauan
ruang kawasan pesisir. politik yang kuat
mengabaikan daya
dukung lingkungan dan
peruntukan ruang yang
tidak adil, Ubaidillah yang
juga Dewan Daerah WALHI
Jakarta. Diperlukan
xvii
kemauan politik yang kuat
dari pemda dan
pemerintah pusat sebagai
solusi dalam upaya
restorasi
16 Deti 9 Ekonomi Proyek dipastikan mulai 9 Pembangunan Judul: 9 Oktober - GSW yang A
. k Okto Bisnis Oktober, padahal setelah tahap 1 akan Groundbreaking, Ahok sudah oke, yang
ber kunjungan ke Korea dilanjutkan, Ingatkan Tanggul Laut B perlu dikaji
2014 Selatan, Ahok mengatakan tahap 2 perlu Perlu Dikaji ulang. Rencana
proyek perlu ditinjau kembali keseluruhan
dipertimbangkan kembali. Diksi: perlu kaji ulang belum dipahami
bukan GSW keseluruhan dan mendapat
yang perlu dikaji ulang dukungan
tetapi GSW luar yang penuh berbagai
burung garuda, Ahok. pihak
17 Deti 10 Berita Wagub mengeluhkan Adanya Judul: Pencanangan Foto: Wagub DKI DKI tidak heran
. k Okto komunikasi yang tidak komunikasi yang Proyek Tanggul Raksasa berfoto berama (dan agak
ber lancer antara pemerintah kurang harmonis Harusnya oleh Pemprov warga tersinggung)
2014 pusat dan pemda. iya, antara pusat dan DKI karena
pemerintah pusat memang DKI. Pusat pencanangan
sering begitu, Wagub, terkesan ingin diambilalih oleh
Ahok. Pencanangannya itu mengambil alih pusat.
tadinya memang DKI dan penanangan
pengembang, tiba-tiba
pusat bilang ada
pencanangan, sekarang
pusat mau lead, ya saya sih
enggak apa-apa, mau siapa
yang mencanangkan yang
penting beres
(frame diadopsi dari Hamad (2004)
xviii