Anda di halaman 1dari 7

I.

TOPIK
Pemberdayaan Masyarakat merupakan sebuah proses dalam memberikan
kesempatan dan memberdayakan masyarakat melalui partisipasi, alih
pengetahuan, keahlian, dan keterampilan (ISSDP, 2010). Pemberdayaan
masyarakat adalah penting karena kegiatan yang berbasis masyarakat
adalah dari, oleh, dan untuk masyarakat itu sendiri. Dimana manfaat dari
kegiatan tersebut nantinya akan dirasakan oleh masyarakat itu sendiri.
Salah satu kegiatannya dengan menjaga atau memperbaiki sumberdaya
alam yang mendukung kehidupan, dalam hal ini termasuk sungai.
Sungai memiliki peran strategis sebagai salah satu sumber daya alam yang
mendukung kehidupan masyarakat. Peranan sungai di dalam konteks
perkotaan menjadi sangat penting, khususnya dalam upaya
mempertahankan sumber daya air yang berkelanjutan. Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai (DAS) merupakan salah satu aspek dari Pengelolaan Sumber
Daya Air (PSDA) pada suatu Wilayah Pengembangan Sumber Air (WPSA)
yang merupakan upaya pendayagunaan sumber-sumber air secara terpadu
dengan upaya pengendalian dan pelestariannya (Suganda, Yatmo,
Atmodiwirjo, 2009).
Pengelolaan DAS tidak terlepas dari berbagai permasalahan, antara lain
masalah penurunan sumberdaya alamiah, polusi dari berbagai sumber, serta
konflik penggunaan lahan di sekitar DAS (Clark, 1996). Di Sungai Brantas
misalnya, saat ini Sungai Brantas merupakan salah satu sungai yang
tercemar di Indonesia. Berbagai program konservasi telah dilaksanakan
guna mengurangi dampak dari pencemaran, namun belum memberikan
hasil yang memuaskan. Salah satu alasannya adalah karena program-
program konservasi tersebut hanya mengandalkan tanggung jawab
Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Namun, dengan semakin terbatasnya
kemampuan pemerintah karena meningkatnya tuntutan sektor-sektor lain
atas pembiayaan dari anggaran pembangunan, program-program konservasi
DAS kemungkinanya akan semakin terlantar (PSDAL-LP3ES, 2005). Oleh
karena kondisi Sungai Brantas yang memprihatinkan ini sehingga,
menuntut perhatian masyarakat dari segala lapisan.
Dalam hal ini, penulis berinisiatif membuat Logical Framework Analysis
tentang pelaksanaan susur sungai dan pemantauan partisipatif
menggunakan serangga air sebagai upaya konservasi DAS Brantas.
Dimana, dalam kegiatan ini melibatkan masyarakat Desa Driyorejo, Gresik
khususnya perempuan dan anak-anak. Perempuan karena mereka
merupakan guru utama anak-anak mereka dan pelaku utama dalam
pencemaran domestik dan anak-anak karena mereka adalah korban utama
pencemaran. Konsep pemberdayaan masyarakat sejauh ini diyakini sebagai
cara yang paling efektif untuk mengajak masyarakat secara bersama-sama
melanjutkan pembangunan yang berkelanjutan.
Logical Framework (logframe) Analysis adalah suatu metoda atau teknik
baru yang dikembangkan ileh UNFPA yang sangat efektif digunakan dalam
menganalisa masalah, perencanaan, penilaian kebutuhan pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi kegiatan. Oleh karenanya diharapkan bahwa
metoda Logical Framework Analysis ini akan sangat membantu dalam
peningkatan kemampuan manajemen.

b. Analisis Komunitas Dan ikatan sosial di lokasi Kegiatan
c. Analisis sumber daya lokal (ekonomi, manusia, politik, sosial budaya, dan
kemampuan pelindung)

II. BACKGROUND ANALYSIS
a. Gambaran Umum Desa Driyorejo
Desa Driyorejo merupakan salah satu desa di Kabupaten Gresik yang
dilalui oleh sungai Brantas. Sungai Brantas merupakan sungai terbesar
dan terpanjang di Jawa setelah Sungai Bengawan Solo. Panjang sungai
utama mencapai 320 km dan DAS Sungai Brantas seluas 11.988 km
2
(Perum Jasa Tirta I, 2005).
Desa Driyorejo terletak di Tenggara Kabupaten Gresik. Membentang
dari sisi timur mulai Desa Gadung hingga Desa Karangandong di sisi
barat sepanjang lebih kurang 17 km, dengan kondisi geografis
perbukitan lahan tadah hujan.
Kawasan Desa Driyorejo meiliki kondisi wilayah yang kurang layak
untuk dijadikan kawasan pemukiman karena merupakan kawasan sentra
industri. Desa Driyorejo memiliki kurang lebih 5.000 penduduk yang
sebagian besar berprofesi sebagai petani

b. Analisis Komunitas dan Social Bond


c. Analisis Local Resources
- Economic

- Human

- Political

- Socio-cultural

- Protective Capabilities


I I I . LOGI CAL FRAMEWORK APPROACH
a. Analisis Situasi
- Stakeholder
Dalam melaksanakan sebuah kegiatan, banyak pihak yang
berperan untuk memastikan kegiatan tersebut berjalan lancar.
Pihak individu atau kelompok yang terkait dengan kegiatan ini
adalah:
Stakeholder Utama : Masyarakat Desa Driyorejo
Stakeholder Sekunder : Pemerintah Desa, Perusahaan
Swasta, LSM, Tokoh masy.
Stakeholder Tersier : masy. D spnjang das brantas diluar
desa driyorejo, desa lain yg tdk berbatasan dg das brantas
(tp:diseminasi) , pem. Pusat ,

- Permasalahan
Menggunakan pohon permasalahan. Dimulai dr kunci masalah
atau penyebab utama. Dr akar sampai pucuk

- Hasil
(konteks situasional atau tdk),
Stlah tau mslh, buat tujuan kegiatan dan dampak. Konteks nya
yg lbh luas ditentukan dg kebijakan tingkan nas. Atau regional
dan strategi lempaga pelaksana dan pendanaan termasuk
hasilnya (mempertimbangkan resiko). Pernyataan harus bersifat
objektif

b. Analisis Strategi
Analisis utk menentukan pilihan strategi dalam mencapai hasil

c. Pembuatan Matrik LF
Keterkaitan hirarki logis mulai dr input, aktifitas, output, purpose,
dan goal dr project . setiap hirarki dijelaskan dg indikator, alat
verifikator dan asumsi.

Analisis logis (2) : vertical dan horizontal

Vertical: mengapa dan bagaimana.
Horizontal: apa ygdibutuhkan spy kegiatan dpt dilakukan

d. Workplan

TABEL 1. ANALISIS STAKEHOLDERS .
URUTAN
STAKEHOLDERS
PENGALAMAN,
KEAHLIAN, DAN
SUMBERDAYA
INTEREST DAN
KEINGINAN
HAMBATAN DAN
ISU
PERAN (TERKAIT
DENGAN
KEGIATAN)
Stakeholder Utama
Stakeholder Sekunder
Stakeholder Tersier


IV. DAFTAR PUSTAKA

ISSDP. (2010). Buku Panduan: Pemberdayaan Masyarakat dengan Pelibatan Jender dan Kemiskinan dalam Pembangunan
Sanitasi Kota. Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS).

Suganda, Yatmo, Atmodiwirjo. (2009). PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN KONDISI MASYARAKAT PADA WILAYAH
HILIR SUNGAI. Makara, Sosial Humaniora, Vol. 13, No. 2, Desember 2009: 143-153.

Clark, N. (1966). Evolutionary dynamics and sustainable development: A system approach. Cambridge: Cambridge
University Press.

PSDAL-LP3ES. (2005). Program Jasa Lingkungan, PSDAL-LP3ES. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai