Anda di halaman 1dari 4

Mineral adalah bahan anorganik, terbentuk secara alamiah, seragam dengan

komposisi kimia yang tetap pada batas volumenya, dan mempunyai struktur kristal
karakteristik yang tercermin dalam bentuk dan sifat fisiknya. Terdapat dua jenis
mineral yaitu mineral berat dan mineral ringan. Yang dimaksud dengan pengertian
mineral berat adalah mineral-mineral dengan berat jenis lebih besar dari berat jenis
kuarsa (2.62)
Mineral Berat yang biasa ditambang umumnya berupa mineral letakkan
berbentuk pasir laut, yang berdasarkan pengertian geologi adalah segala material
(sedimen) yang berukuran pasir yang karena proses transportasi akhirnya
terendapkan dan terakumulasi dalam sedimen di dasar laut.
Berikut adalah contoh-contoh mineral yang terdapat dalam endapan pantai:

Magnetit (Fe3O4), termasuk dalam grup oksida. Di saat pengamatan


mempunyai kenampakan umumnya berwarna hitam dengan kilap metalik,
agak kotor, bentuk butir membulat tanggung tak beraturan, berukuran 50 -
200 mikron, memiliki berat jenis rata-rata 5.15, nampak ciri khas saling
berkaitan antar sesamanya membentuk untaian rantai. Komposisi kimiawi
(tekstual) FeO 31% dan Fe2O3 69%. Variasi mineral ini berupa titanomagnetit
yang mengandung TiO2 dan kromomagnetit (mengandung Cr2O3).Mineral
ini merupakan mineral yang memiliki sebaran lateral sangat luas ini, tidak
mengherankan karena mineral ini merupakan mineral utama penyusun
batuan. Keterdapatan magnetit pada sedimen permukaan dasar laut yang
terbesar secara lateral dijumpai pada batuan beku atau batuan metamorf.
Epidot (Ca2Al3(SiO4)3 (OH), termasuk dalam kelompok silikat, kenampakan
di bawah mikroskop memperlihatkan berwarnakuning kusam, prismatik, tak
beraturan, membulat tanggung, berukuran 100 mikron. Mineral ini berdiri
sendiri atau hadir bersamaan dengan zoisit, kerap berasosiasi dengan albit
pada batuan metamorf derajat rendah dan menengah. Mineral-mineral
dalam grup ini merupakan mineral pembawa kalsium dan aluminium yang
penting dalam kebanyakan batuan. Keterdapatan epidot dijumpai pada
batuan metarmorf.

Piroksen (Ca, Mg, Fe (Si2) dibagi dalam dua subgrup, yaitu: monoklin dan
ortorombik piroksen. Kenampakan umum di bawah mikroskop: berwarna
hijau trankulen, prismatik, membulat tanggung, berukuran 100 hingga 600
mikron. Keterdapatan piroksen secara lateral terbesar di daerah penyelidikan
terdapat di bagian barat, tepatnya d lokasi YK-09 (45.56%) sedangkan
kandungan minimum terdapat pada sedimen pantai yang terbesar secara
lateral ditemukan di sekitar muara.
Pirit (FeS2) merupakan mineral kelompok sulfida, kenampakan secara umum
di berupa kuning metalik, kubik-membulat tanggung, besar ukuran bervariasi
50 - 250 mikron dengan komposisi kimiawi terdiri atas Fe 46.6% dan S 53.4%.
Pirit umum terdapat pada kontak metasomatik, proses metamorf,
hydrothermal dan berupa bijih dari hasil sedimentasi biasanya berasosiasi
dengan tembaga, seng juga emas. Dijumpai pada daerah sedimentasi dan
hidrotermal.
Ilmenit (FeTiO3) termasuk dalam grup oksida. Di lokasi penyelidikan, mineral
ini mempunyai kenampakan umum berupa: warna hitam metalik, bentuk
butir oktahedral, membulat tanggung, berukuran 50 200 mikron. Komposisi
kimiawi (tekstual) terdiri atas Fe 36,8%, Ti 31,6% dan O 31,6%. Mineral ini
umum terdapat dalam batuan beku basa (gabro, diabas, piroksenit, dll)
sering dijumpai berasosiasi dengan magnetit. Dijumpai pada sedimen
permukaan dasar laut.

Anda mungkin juga menyukai