BAB IV Eksperimen
BAB IV Eksperimen
penelitian disajikan berdasarkan analisis statistik yang dilakukan pada tes awal
dan tes akhir pukulan pada pemain softball. Berikut ini disajikan mengenai
hasil penelitian.
Hasil Hasil
Tes N Mean SD
Terendah Tertinggi
Tabel di atas merupakan deskripsi hasil tes pukulan bola softball, di mana
setelah diberi perlakuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.1.
40
35
30
25
pre-test
20
post-test
15
10
5
0
min maks mean std
37
38
Gambaran umum hasil pukulan pada pemain softball pada unit kegiatan
mahasiswa softball UNNES tahun 2017, dapat dilihat kategori data empirik
Range = 50 – 0 = 50
Skor Kategori
0 -≤ 17 Kurang
17 ≤ 33 Cukup
33 -≤ 50 Baik
pada unit kegiatan mahasiswa softball UNNES tahun 2017 sebagai berikut.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pukulan Pemain Softball pada unit kegiatan
Pre-Test Post-Test
(100%)
Kurang 6 30% 1 5%
Baik 0 0% 1 5%
softball pada unit kegiatan mahasiswa softball UNNES tahun 2017, diketahui
bahwa sebelum pembebanan lengan bola, hasil pukulan pemain sofball dengan
pukulan pada kategori kurang, sebesar 18 dalam kategori cukup dan sebesar 1
450%
400%
350%
300%
250% pre-test
200% post-test
150%
100%
50%
0%
kurang cukup baik
Hasil Hasil
Tes N Mean SD
Terendah Tertinggi
tabel tersebut menunjukkan adanya peningkatan saat sebelum dan setelah diberi
500
450
400
350
300
pre-test
250
post-test
200
150
100
50
0
min maks mean std
Gambaran umum hasil power lengan pada pemain softball pada unit
kegiatan mahasiswa softball UNNES tahun 2017, dapat dilihat kategori data
Gambaran kategori power lengan sebelum dan sesudah latihan sebagai berikut.
Kriteria Skor
Baik 671-791
Sedang 426-670
Cukup 305-425
Kurang 0-204
softball pada unit kegiatan mahasiswa softball UNNES tahun 2017 sebagai
berikut.
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Power lengan Pemain Softball pada unit kegiatan
Pre-Test Post-Test
Kategori Persen
f (orang) f (orang) Persen (%)
(100%)
Baik Sekali 0 0% 0 0%
Baik 0 0% 0 0%
Kurang 0 0% 0 0%
Jumlah 0 0% 0 0%
pemain softball pada unit kegiatan mahasiswa softball UNNES tahun 2017,
diketahui bahwa sebelum pembebanan lengan bola, hasil power lengan pemain
42
sofball dengan kategori baik sekali sebesar 0 responden, memiliki power lengan
baik sekali sebesar 0 responden, memiliki power lengan dengan kategori baik
50%
45%
40%
35%
30%
pre-test
25%
post-test
20%
15%
10%
5%
0%
kurang cukup sedang baik baik sekali
analisis yang meliputi uji normalitas sampel dan uji homogenitas varians
populasi.
Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan uji liliefors. Hasil uji
liliefors secara lengkap dapat dilihat pada lampiran ..., sedangkan rangkuman
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, diketahui bahwa untuk semua kelompok data
lebih besar dibandingkan dengan harga alfa atau taraf signifikasi 0,05 atau
probabilitas (p > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data dari semua
Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan uji liliefors. Hasil uji
liliefors secara lengkap dapat dilihat pada lampiran ..., sedangkan rangkuman
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, diketahui bahwa untuk semua kelompok data
lebih besar dibandingkan dengan harga alfa atau taraf signifikasi 0,05 atau
probabilitas (p > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data dari semua
perbedaan nilai rata-rata. Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji
levene. Hasil uji homogenitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran
...Rangkuman hasil uji varians populasi pada pukulan bola softball seperti pada
Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Uji Varians Populasi pada Pukulan 𝛼 = 0,05
.018 1 38 .895
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, diketahui bahwa nilai atau tingkat signifikasi atau
nilai probabilitas di atas 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari
Rangkuman hasil uji varians populasi pada pukulan bola softball seperti pada
Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Uji Varians Populasi pada Power Lengan 𝛼 = 0,05
.443 1 38 .509
Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, diketahui bahwa nilai atau tingkat signifikasi atau
nilai probabilitas di atas 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari
atau ditolak.
sebagai berikut.
Tabel 4.11. Uji Perbedaan Pretest dan Post Test Pukulan Bola Softball
Pair 1
difference
T -4,375
Df 19
46
Hasil analisis statistik uji beda di atas, di peroleh nilai t hitung sebesar -
4,375 dengan probabilitas sebesar 0,000 di mana p < 0,05, maka hipotesis
diterima yaitu ada perbedaan antara hasil pukulan pemain bola softball sebelum
dan sesudah diberi pembebanan lengan. Hal ini berarti bahwa kelompok sampel
sebelum diberi pembebanan lengan dalam penelitian ini memiliki hasil pukulan
dengan melihat selisih nilai mean akurasi pukulan pada kedua latihan. Adapun
Peningkatan 5,40
pemain softball mengalami peningkatan hasil pukulan sebesar 5,40. Jadi hasil
berikut.
Tabel 4.13. Uji Perbedaan Pretest dan Post Test Power lengan
Pair 1
47
difference
T -4,186
Df 19
Hasil analisis statistik uji beda di atas, di peroleh nilai t hitung sebesar -
4,186 dengan probabilitas sebesar 0,001 di mana p < 0,05, maka hipotesis
diterima yaitu ada perbedaan antara hasil power lengan sebelum dan sesudah
diberi pembebanan lengan. Hal ini berarti bahwa kelompok sampel sebelum
diberi pembebanan lengan dalam penelitian ini memiliki hasil power lengan yang
diketahui dengan melihat selisih nilai mean akurasi power lengan pada kedua
sebagai berikut.
Peningkatan 10,10
pemain softball mengalami peningkatan hasil power lengan sebesar 10,10. Jadi
pembebanan lengan.
4.2 Pembahasan
Memukul merupakan salah satu teknik dalam softball yang dilakukan oleh
dan memukul dengan tepat sesuai dengan arah sasaran dan berhasil mencapai
20,35 dan standar deviasi sebesar 5,324. Hasil pukulan sesudah diberi pelatihan
berada pada skor 14 sampai 38 dengan rata-rata sebesar 25,75 dan standar
deviasi sebesar 5,63. Hasil terendah pada saat sebelum diberi pelatihan dengan
statistik uji beda, diperoleh nilai t hitung sebesar -4,375 dengan probabilitas
sebesar 0,001 dimana p<0,05, maka hipotesa diterima yaitu ada perbedaan
49
antara hasil pukulan pemain softball sebelum diberi pelatihan lepas tangkap bola
dengan hasil pukulan sesudah diberi pelatihan dengan latihan pembebanan. Hal
ini menunjukkan bahwa dilihat dari nilai rata-rata hasil pukulan dan hasil uji beda
pembebanan.
yang belum diketahui, sehingga setiap pemain softball dituntut harus selalu
rentang skor antara 377 sampai dengan 490 dengan rata-rata sebesar 421,30
dan standar deviasi sebesar 7,79. Hasil power lengan sesudah diberi pelatihan
berada pada skor 380 sampai 495 dengan rata-rata sebesar 431,20 dan standar
deviasi sebesar 7,03. Hasil terendah pada saat sebelum diberi pelatihan dengan
statistik uji beda, diperoleh nilai t hitung sebesar -4,186 dengan probabilitas
sebesar 0,001 dimana p<0,05, maka hipotesa diterima yaitu ada perbedaan
dengan hasil pukulan sesudah diberi pelatihan dengan latihan pembebanan. Hal
ini menunjukkan bahwa dilihat dari nilai rata-rata hasil pukulan dan hasil uji beda
50
pembebanan.
seorang pemain softball harus memiliki ketrampilan yang baik dalam hal pukulan.
baik atlet harus memiliki kekuatan, daya tahan, kecepatan, power atau daya
Dalam olahraga softball teknik memukul memerlukan salah satu unsur yaitu
bahwa pukulan dan power lengan rata-rata masih kurang, setelah diberi
peningkatan.
Hasil pukulan dan power lengan rata-rata sebelum diberi perlakukan latihan
pembebanan masih banyak yang masuk dalam kategori kurang. Hal ini
Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Bompa (2003:29), yang
menyatakan bahwa latihan memerlukan banyak waktu untuk kerja dari setiap
atlet, dengan volume dan intensitas latihan yang terus meningkat serta
51
yang bervariasi ini diharapkan dapat mengatasi suasana latihan monoton yang
sama dari hasil latihan. Oleh karena itu, seorang pelatih harus merencanakan
lengan softball Mahasiswa Ilmu Keolahragaan, hal ini karena melalui metode
pemain akan lebih terasah dan terlatih. Latihan pembebaban menuntut pemain
untuk menggunakan power yang lebih untuk melakukan pukulan, sehingga jika
dilatih secara terus menerus akan menghasilkan power yang besar, karena saat
latihan mendapat beban dari luar, dan pada saat melakukan pukulan tanpa
beban power yang keluar lebih besar. Hasil perhitungan diketahui bahwa latihan
Penelitian ini diupayakan agar dapat memperoleh data yang akurat dari
ilmiah dan mempunyai manfaat untuk waktu yang akan datang. Namun dengan
demikian dengan adanya keterbatasan baik yang bersifat teknis maupun non
sebagai berikut:
melakukan latihan mulai dari awal sampai akhir latihan sulit diprediksi,
atau bahkan faktor utama yang menimbulkan perbedaan antara pretest dan
posttest, karena dalam program latihan tim softball ada program latihan lain
untuk meningkatkan power lengan dan hasil pukulan softball selain program
power lengan dan hasil pukulan softball. Hasil power lengan sebelum diberi
diberi perlakukan latihan lepas tangkap bola sebesar 20,35. Hal ini
lengan dan hasil pukulan softball dalam penelitian ini, namun hasil penelitian
ini kurang bisa dijadikan acuan dalam latihan peningkatan power lengan dan
hasil pukulan softball karena dalam penelitian ini tidak ada kelompok
53
pembanding, sehingga belum tentu treatmen ini lebih baik dibanding latihan
lainnya.
3) Dengan menggunakan desain penelitian ini kita tahu bahwa ada efek terlatih
pada waktu sampel melakukan posttest, sehingga penelitian ini jelas bisa
tidak ada batasan harus berapa kali repetisi dalam melakukan treatmen lepas
tangkap bola. Setiap sampel akan berbeda satu sama lain repetisi karena