Anda di halaman 1dari 15

PEMODELAN MATEMATIKA

KU1180 Pengantar Keilmuan MIPA

Tim Dosen PK-MIPA


Bidang Matematika
Oktober 2012
Hadiah Nobel dan Matematika

•Fisika:
Fi ik Dirac (1933)
Di
•Kedokteran: Smith (1978)
•Kesusasteraan: Russell (1950)
•Kimia:
Kimia: Hauptmann (‘85),
( 85), Pople ((‘98)
98)
•Perdamaian: ???
•Ek
•Ekonomi:i N h Kantorovitch
Nash, K t it h (1975)
Hadiah Nobel dan Matematika

Fisika: Albert Fert (2007),


Kedokteran: Fire (2006)
Ekonomi: Eric S. Maskin (2007),
Roger B. Myerson (2007)
T. Sargent
g & C. Sims ((’11))
Model Matematika

Model:
M d l realisasi
li i yang lebih
l bih sederhana
d h atau
t
pengidealan suatu realitas kompleks
Model bisa berbentuk fisik, misalnya
pesawat model atau maket, bisa pula
berbentuk game atau simulasi komputer
Model matematika menggunakan
gg obyek-
y
obyek matematika dan umumnya bersifat
mental
Proses Pemodelan Matematika

Masalah (1) Model


nyata
t matematika
t tik

(4) (2)

Prediksi / (3) Solusi


interpretasi matematika
Proses Pemodelan Matematika
(1) Abstraksi: merumuskan variabel dan relasi
antar variabel, mungkin ada penyederhanaan
(asumsi)
(2) Analisis: menggunakan matematika untuk
memperoleh kesimpulan atau solusi
((3)) Interpretasi:
p menterjemahkan
j kembali
kesimpulan matematis ke dalam situasi nyata
semula
(4) Validasi: menilai kelayakan model
Bila model masih belum layak, proses (1) – (4)
diulang kembali dengan melakukan perbaikan
seperlunya.
l
Representasi
Sebuah gagasan dapat kita nyatakan dalam
berbagai bentuk.
Fungsi: mesin atau “kotak
kotak hitam”
hitam , panah,
panah
daftar, grafik
G f
Graf
Contoh: Pegas
• Dalam memahami perilaku sebuah pegas
yang diberi beban (sehingga pegas
tersebut memanjang),
memanjang) kita dapat
melakukan percobaan untuk mengukur
besarnya pertambahan panjang pegas
tersebut (s) ketika dibebani massa (m).
Misalkan hasilnya adalah sebagaimana
dalam tabel berikut ini.
Pertambahan panjang
(m ) (s)

50 1.000
1 000
100 1.875
150 2 750
2.750
200 3.250
250 4 375
4.375
300 4.875
350 5 675
5.675
400 6.500
450 7.250
500 8.000
Pegas (lanjutan)
• Di sini tampak adanya suatu proporsional
proporsional-
itas antara massa beban dan
pertambahan panjang pegas tersebut,
tersebut
yakni s = km, untuk suatu konstanta k. Bila
kita plot titik
titik-titik
titik (m,s)
(m s) pada bidang
bidang-ms
ms,
maka kita peroleh grafik di sebelah tabel.
Data s e buah pe gas

0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550
M assa
Pegas (lanjutan)
• Masalahnya sekarang adalah berapa nilai
k? Di sini k merupakan gradien garis s =
km Namun,
km. Namun tidak ada garis lurus yang
melalui semua titik pada grafik di atas,
alias tidak ada sebuah nilai k yang cocok
untuk semua data pada tabel.
Pegas (lanjutan)
• Walaupun demikian,
demikian kita dapat
memperoleh sebuah nilai k, misalnya dari
titik (200,
(200 33.250)
250) dan (300,
(300 44.875),
875) yakni
k = (4.875 – 3.250)/(300 – 200) = 0.01625.
• Dengan
D nilai
il i k = 0.01625
0 01625 ini,
i i kita
kit plot
l t garis
i
s = km dan perhatikan bahwa garis ini
cukup
k ‘masuk
‘ k akal’,
k l’ walau
l mungkin ki bukan
b k
merupakan model yang “terbaik”.
Data pegas dan modelnya

9
8
P e r ta m b a h a n p a n j a n g

7
6
5 Data
4 Model
3
2
1
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550
Massa
Diskusi Kelompok
• Kita mengatakan garis tadi cukup ‘masuk
masuk
akal’, walau mungkin bukan merupakan
model yang “terbaik”
terbaik .
• Masalah untuk dipecahkan:
T t k garis
Tentukan i “terbaik”
“t b ik” untuk
t k data
d t pegas
pada tabel.

Anda mungkin juga menyukai