Anda di halaman 1dari 4

Cara Membersihkan Hati dan Pikiran

1. Bersihkan Hati Dari Kedengkian


Sifat dengki yang diperlihara dan dibiarkan bertumbuh kembang di dalam jiwa akan
membuat hidup tidak nyaman bahkan tersiksa. Sifat dengki ini sangat buruk dan busuk,
karena sifat ini adalah tidak rela atas suatu nikmat yang diimiliki orang lain, sehingga dirinya
ingin agar nikmat yang dimiliki orang tersebut hilang.

Sifat dengki menyerang siapa pun, yang tidak peduli latar belakang pendidikan atau status
sosialnya. Sifat dengki ini menimbulkan permusuhan dan kebencian, hati yang penuh dengan
permusuhan dan kebencian justru akan membuat jiwa pelakunya menjadi tidak tenang dan
tidak bahagia.

Terlalu fanatik dan cinta berlebihan pada harta dan jabatan juga dapat mendorong timbulnya
kedengkian di dalam hati seseorang. Dimana tidak jarang kita lihat, demi ambisi untuk
meraih itu semua maka membuat orang-orang membutakan nurani dirinya sendiri.
Menghalalkan berbagai cara agar bisa mencapai hal tersebut.

Rasa dengki bisa muncul akibat berebut popularitas. Kesemua faktor penyebab timbulnya
kedengkian bermuara pada satu pangkal, yaitu terlalu berlebihannya dalam mengejar masalah
keduniwanian.

Berlebihan dalam mengejar keduniawian maksudnya yaitu berlebihan dalam mengejar hal-
hal yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan dalam kehidupan, sehingga energi yang dimiliki
habis hanya untuk hal itu saja.

Dengan begitu, sifat dengki yang juga berkaitan dengan sifat rakus, maka hanya akan
menimbulkan rasa sakit hati, perasaan gundah gulana, khawatir, dan kelelahan yang tidak ada
akhirnya. Bahkan rasa dengki akan menyebabkan pelakunya menjadi terkucilkan dari
lingkungannya.

Untuk menghilangkan penyakit hati dengki ini, caranya:

 Bersikaplah cuek pada apa yang dimiliki orang lain.


 Kita tidak perlu mengurusi apa-apa yang ada di tangan orang lain
 Berusahaah untuk membersihkan pikiran dari tingkah laku pendengki.
 Hilangkan angan-angan yang berlebihan, karena dapat membuat seseorang menjadi
buta, tuli dan hatinya tertutup.
 Hilangkan kecintaan berlebihan terhadap hal-hal yang bersifat material, jabatan, ingin
dihormati, dan ingin dipuji. Manusia tidak akan tenang jika di dalam hatinya masih
ada hal-hal tersebut.

Ingatlah pengaruh buruk dari rasa dengki terhadap diri Anda. Rasa dengki akan membuat
persahabatan yang sudah Anda jalin sekian lama menjadi terancam putus.

Selain itu rasa dengki akan menyita banyak energi Anda (yang seharusnya bisa Anda
gunakan untuk hal yang lebih positif), rasa dengki akan menyita banyak waktu Anda,
mengganggu pikiran Anda, mengubah kepribadian Anda dan memunculkan hawa negatif
dalam hidup Anda.

Ada cara lainnya yang sangat manjur agar rasa dengki ini bisa hilang, yaitu berbuat baiklah
pada orang yang Anda dengki padanya, maka hal ini sangat manjur untuk memadamkan api
kedengkian di dalam hati, tapi hal ini cukup sulit.

2. Selalu Bersyukur
Ini adalah hal yang paling penting agar bisa menghilangkan pikiran negatif, bersyukur akan
membuat Anda bisa untuk membersihkan hati. Jika selama ini seseorang sering mengeluh,
dimana yang dipikirkan adalah hal yang jelek-jelek saja, maka cobalah untuk mengingat hal-
hal baik yang telah dimiliki. Untuk mempermudah catat di kertas tentang apa saja yang telah
dimiliki.

Ada banyak hal yang kita miliki yang orang lain mungkin tidak memilikinya, maka tidak ada
asalan bagi kita untuk tidak bersyukur. Latihlah diri agar Kita bisa banyak bersyukur.

Dengan bersyukur maka tidak ada lagi pikiran negatif yang muncul, sehingga hal ini akan
membuat Anda lebih mudah untuk memiliki hati yang bersih, yang akan membuat
ketenangan dalam hidup.

Agar bisa bersyukur, maka buatlah daftar hal-hal yang bisa kita syukuri, saya yakin daftar itu
pasti panjang sekali. Lihat ke sekeliling kita, bayangkan bagaimana kalau kita hidup tanpa
hal-hal luar biasa tersebut.

Contohnya oksigen yang sedang kita hirup, mata untuk melihat, tubuh yang sehat, minuman
yang menyergkan dan segudang hal-hal lainnya, yang dimana kita tidak bisa hidup tanpanya.

Dengan memiliki kondisi tubuh yang sehat, maka hal ini sudah cukup bagi Kita agar
senantiasa bersyukur, coba bayangkan bagaimana penderitaan yang dialami orang-orang yang
sedang sakit, cobalah tengok pada orang-orang yang sedang sakit, betapa bersyukurnya kita
memiliki kondisi tubuh yang sehat.

Biasakan untuk mengucapkan terima kasih pada orang yang telah membantu Anda,
membiasakan diri untuk berterima kasih pada orang lain akan membuat Anda lebih mudah
dalam mensyukuri hidup ini.

Hal lainnya agar bisa bersyukur, maka bayangkan dan renungkan hal-hal baik yang telah
datang kepada diri Anda, dan lihatlah bahwa ada banyak orang-orang yang tidak seberuntung
Anda.

Betapa banyak orang-orang yang miskin, yang mereka tidak memiliki apa-apa. Janganlah kita
memalingkan wajah dari mereka, rasakan betapa beratnya kehidupan mereka.

Dengan merasakan apa yang telah mereka rasakan maka hal ini akan memunculkan rasa
bersyukur dan kebahagiaan dalam hidup. Bersyukur juga membuat jiwa menjadi lebih terasa
damai dan dapat membuat hati menjadi lebih bersih.

3. Sering-sering Interopeksi Diri


Tentunya kita dalam hidup pernah atau bahkan seringkali melakukan kesalahan. Sebelum kita
menyalahkan orang lain dalam sesuatu, maka hendaknya kita melihat diri kita sendiri.

Sering kita melihat kesalahan orang lain lalu jengkel padanya, sadarkah kita bahwa kita pun
sering berbuat salah.

Nah, pentingnya muhasabah atau interopeksi diri sendiri yaitu agar kita dapat memahami
kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Selain itu juga agar tidak terlau mudah dalam
menyalahkan orang lain.

Sifat yang terlau mudah menyalahkan orang lain dan malas untuk interopeksi diri, maka hal
ini bisa membuat hati menjadi kotor. Ketika kita menyalahakan orang lain padahal orang
tersebut tidak salah, maka ini sebuah kesalahan yang akibatnya bisa membuat hati menjadi
kotor.

Mungkin kita merasa sakit hati oleh tindakan atau kata-kata saudara kita, padahal bisa saja
dia tak bermaksud menyakiti, hal ini sering terjadi.

Kita juga perlu bertanya pada diri sendiri, mengapa saudara kita bersikap seperti itu, jangan-
jangan kita sendiri yang sebelumnya telah membuat kesalahan pada dirinya.

Cara melakukan interopeksi diri yaitu dengan memahami kelemahan pribadi. Introspeksi diri
diawali dengan sikap rendah hati, dimana benar-benar menyadari bahwa diri ini tidak luput
dari kekeliruan dan kesalahan.

Dengan begitu, Orang yang sombong tidak mau melakukan interopeksi diri karena merasa
dirinya selalu benar. Hal ini akibatnya tidak adanya pertumbuhan pribadi di dalam dirinya,
karena jiwanya cenderung hanya suka menyalahkan orang lain dan situasi.

Introspeksi diperlukan untuk mencegah kekeliruan agar tidak terlanjur lebih jauh lagi.
Introspeksi diri berguna untuk tindakan recovery atau perbaikan, serta bisa dijadikan
pembelajaran supaya nantinya kita tidak mengulang kesalahan yang sama.

Perlu diingat, introspeksi diri bukan berarti bersikap menghakimi atau menyalahkan diri
sendiri. Justru interopeksi merupakan kebesaran hati untuk memperbaiki dan
mengembangkan diri.

Orang yang sombong dan tidak melakukan introspeksi diri, maka dirinya akan cenderung
memiliki sikap kekanak-kanakan. Jiwa yang matang hanya bisa lahir dari keterbukaan untuk
memperbaiki diri.

4. Hindari Sifat Emosional dan Keras Hati


Ketika seseorang sedang emosi atau marah maka hal ini tidak jarang membuat seseorang
bertindak tanpa pertimbangan akal yang sehat.

Ketika kondisi akal sudah tidak berfungsi dengan baik, maka tinggallah hawa nafsu yang
menentukan, yang akhirnya hal inilah yang seringkali membuat seseorang bertindak bodoh
dan merugikan.

Amarah yang tidak bisa terbendung, seperti ketika suasana di kantor sedang kacau, mendapat
tekanan berat dari atasan, hingga tugas kantor yang menumpuk.
Banyak karyawan yang tidak mampu menanajemen emosinya dengan baik, sehingga orang-
orang yang tidak bersalah seringkali ikut 'kesemprot'.

Jika Anda memiliki sifat mudah marah, maka hal ini bukan hanya menimbulkan kekesalan
pada orang lain, tetapi reputasi Anda sebagai orang yang tukang marah akan cepat menyebar
ke seluruh penjuru lingkungan Anda berada.

Agar tidak mudah marah maka janganlah menjadi orang yang mudah menuduh dan
menyalahkan orang lain, selain itu milikilah sifat pemaaf. Menjadi orang yang pemaaf
memiliki banyak keuntungan untuk psikologis.

Hal-hal lainnya agar tidak mudah marah:

 Tenangkan diri. Dengan pikiran tenang maka Anda bisa berpikir logis dan mencari
solusi yang benar. Untuk menenangkan diri, maka tarik napas dalam-dalam secara
perlahan, bayangkan suatu pemandangan yang indah. Lakukan dua kali atau lebih
hingga bisa menurunkan emosi. Lalu lakukan hal lain agar bisa mengalihkan
perhatian seperti ke toilet untuk cuci muka, dll.
 Berempati pada kondisi. Sebagai contoh, ketika isteri Anda ngomel-ngomel maka
berempatilah. Mungkin saja dia capai karena memasak, membereskan rumah,
mengurus anak, mengepel, dll sehingga kondisi jiwanya tertekan dan tidak stabil.
 Ingat dampak negatif yang akan terjadi jika Anda marah-marah, yang justru hanya
akan merugikan diri sendiri.
 Ingat umur, karena tidak selamanya seseorang hidup, bahkan kematian tidak
mengenal umur dan bisa terjadi kapan saja. Dengan begitu maka buat apa kehidupan
diisi dengan marah-marah.
 Jangan mengungkit-ungkit masalah lama, yang malah membuat emosi meluap lagi,
lebih baik dilupakan lalu fokus menjalani kehidupan yang ada di depan mata.
 Berolahraga akan menstimulasi zat-zat kimia di dalam otak yang membuat Anda
menjadi lebih rileks dan bahagia. Olahraga juga menguras energi secara positif, yang
dapat melenturkan ketegangan syaraf.
 Membaca ta’awudz (a-‘udzu billahi minas syaithanir rajiim) yang artinya Aku
berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan membaca ta’awudz
maka kita berarti memohon perlindungan kepada Allah dari gangguan setan yang
merupakan sumber amarah.

Dengan memiliki hati yang lembut, dan menjalani hidup yang jauh dari yang namanya
marah-marah, maka Anda bisa lebih mudah untuk membersihkan hati.

Anda mungkin juga menyukai