02, 2016
ISSN 2502 - 4922
ABSTRAK
Seiring dengan banyaknya kegagalan mekanis yang ditemui, Salah satu contohnya
misalnya faktor kelelahan logam seperti patahnya poros kereta api, poros roda mobil, dan
peristiwa patahnya poros baling-baling kapal. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
beban-beban tersebut terhadap kekuatan lelah material poros, maka diperlukan pengujian
material menggunakan benda uji (spesimen) dan disertai dengan analisa maupun perhitungan
secara teliti. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode anova yang bertujuan
untuk mencari perbedaan pengaruh media pendingin terhadap kekerasan material. Dengan
jumlah sampel tiga media pendingin, kemudian bahan yang digunakan adalah baja ST 60
dengan temperatur 6000C. Setelah melakukan penelitian dengan metode anova didapatkan
hasil dengan nilai Fhitung -6,0560294 < Ftabel 3,88. Nilai kekerasan sebelum perlakuan panas
yaitu 112,4 HB dan yang sesudah perlakuan panas yaitu air (110,2 HB), udara (94,8 HB) dan
oli mesran SAE 40 (119,4 HB). Diantara ketiga media pendingin setelah perlakuan panas
yang paling baik dalam meningkatkan kekerasan material adalah oli mesran SAE 40 dengan
nilai rata-rata 119,4 HB.
21 |
Jurnal Teknik Mesin UNISKA Vol. 01 No. 02, 2016
ISSN 2502 - 4922
22 |
Jurnal Teknik Mesin UNISKA Vol. 01 No. 02, 2016
ISSN 2502 - 4922
yang lain. Ada beribu-ribu paduan logam, uji. cara pengujian hardnes ini dilakukan
yang mempunyai heat treatment dan dengan metode hardness vickers, rockwell
komposisi yang berbeda-beda. Sifat dan brinell. Uji kekerasan ini berupa
mekanis berbeda berdasarkan pada pembentukan lekukan pada permukaan
kandungan karbon, yang mana secara logam memakai bola baja yang dikeraskan
normal kurang dari 1.0 % berat. Sebagian kemudian ditekan dengan beban tertentu.
dari baja biasanya digolongkan menurut Beban diterapkan pada wktu tertentu,
kadar karbon, yakni ke dalam kandungan biasanya 30 detik, dan diameter lekukan
karbon rendah (< 0.25 % berat C), medium diukur dengan mikroskop, setelah beban
(antara 0.25-0.60 % berat C)., dan jenis dihilangkan. Permukaan harus relatif
karbon tinggi (antara 0.60-1.4 % berat C). halus, rata, bersih dari debu atau kerak.
Sub kelas juga ada di dalam masing-
masing kelompok menurut konsentrasi Cara pengujian Brinell dilakukan
dari campuran logam unsur-unsur dengan penekanan sebuah bola baja yang
paduanya terbuat dari baja krom yang telah
dikeraskan dengan diameter tertentu oleh
Dalam pengaplikasiannya baja suatu gaya tekan secara statis ke dalam
karbon sering digunakan sebagai bahan permukaan logam yang diuji tanpa
baku untuk pembuatan alat-alat perkakas, sentakan. Permukaan logam yang diuji
komponen mesin, struktur bangunan, dan harus rata dan bersih. Setelah gaya tekan
lain sebagainya, baja karbon dapat ditiadakan dan bola baja dikeluarkan dari
diklasifikasikan berdasarkan jumlah bekas lekukan, maka diameter paling atas
persentase komposisi kimia karbon dalam dari lekukan tersebut diukur secara teliti.
baja yakni sebagai berikut : Kekerasan ini disebut kekerasan Brinell,
yang biasa disingkat dengan HB atau BHN
1. Baja Karbon Rendah (Low Carbon (Brinell Hardness Number). Semakin
Steel) keras logam yang diuji, maka semakin
2. Baja Karbon Sedang (Medium tinggi nilai HB.
Carbon Steel)
3. Baja Karbon Tinggi (High Carbon METODELOGI PENELITIAN
Steel)
Adapun metode yang digunakan
adalah metode eksperimen dan metode
Baja St 60 dijelaskan secara umum analisi varians (ANOVA), yakni penulis
merupakan baja karbon sedang dengan mencoba beberapa tahap untuk menambah
persentase kandungan karbon pada besi kualitas baja ST 60 dengan pemanasan
sebesar 0,3% C – 0,59% C dengan titik 600oC dan didinginkan dengan media
didih 15500C dan titik lebur 29000C, pendingin air, udara, dan oli. setelah
disebut juga baja keras, banyak sekali mendapatkan data hasil pengujian
digunakan untuk tangki, perkapalan, kekerasan dan dilanjutkan dengan
jembatan, dan dalam permesinan. Baja perhitungan statistik dengan metode
karbon sedang kekuatannya lebih tinggi analisi varians (ANOVA).
dari pada baja karbon rendah. Sifatnya
sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong.
23 |
Jurnal Teknik Mesin UNISKA Vol. 01 No. 02, 2016
ISSN 2502 - 4922
Mulai
3 87 121 103
Analisis Data :
· Anova
Hipotesis pengujian :
Ha : Tidak terdapat perbedaan
pengaruh media pendingin
Hasil Ha & Ho
pada hasil penelitian yang
dilakukan terhadap sampel
Kesimpulan setelah dilakukannya
pengujian uji kekerasan
terhadap sampel baja ST 60.
Selesai
Ho : Terdapat perbedaan pengaruh
media pendingin pada hasil
penelitian yang dilakukan
HASIL PENELITIAN terhadap sampel setelah
dilakukannya pengujian
kekerasan terhadap sampel
Tabel 1. Pengujian kekerasan sebelum baja ST 60.
perlakuan
Uji Anova Satu Jalan Untuk Hipotesis
Ke Sampel :
Banyak pengujianJumlah
No. rerata (∑Xtot )2
1 2 3 4 5 (HB) 1. Jktotal = ∑Xtot2 − N
1 105 101 116 121 119 112,4 (1622)2
= 178652 − 15
Tabel 2. Data Hasil Pengujian Sampel
Dengan Uji Kekerasan = 178652-175392,3
= 3259,7
Sampel Sampel Sampel
No (∑ X1 )2 (∑ X2 )2 (∑ X3 )2 (∑ Xtotal )2
2. Jkantar = 𝑛
+
𝑛
+
𝑛
+
𝑛
Udara Air Oli
(474)2 (551)2 (597)2 (1622)2
1 82 112 129 = + + +
5 5 5 15
24 |
Jurnal Teknik Mesin UNISKA Vol. 01 No. 02, 2016
ISSN 2502 - 4922
= 44935,2 + 60720,2 + 71281,8 +175392,3 udara (94,8 HB), dan oli mesran
SAE 40 (119,4 HB). Dari ketiga
= 352329,5 media pendingin yang memberikan
hasil kekerasan lebih baik pada
3. JKdalam = JK tot − JK ant
material baja ST 60 yaitu media
pendingin oli mesran SAE 40 dan
= 3259,7 − 352329,5 didapatkan nilai kekerasan rata-
ratanya 119,4 HB
= -349069,8
JKant
4. MKantara = m−1
352329,5
= 3−1
= 176164,75
JK
dal
5. MKdalam = N−m
−349069,75
= 15−3
= -29089,15
MK
6. Fhitung = MKant
dal
176164,75
= −29089,15
= -6,0560294
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dan
analisa data, dapat disimpulkan beberapa
hal yaitu :
1. Setelah melakukan penelitian dan
menganalisis data dengan
menggunakan metode anova nilai
yang didapatkan adalah Fhitung -
6,0560294 < Ftabel 3,88, penulis
menyimpulkan bahwa terdapat
pengaruh media pendingin
terhadap kekerasan material baja
ST 60 pada temperatur 6000C
tetapi tidak disignifikan.
2. Nilai kekerasan sebelum perlakuan
panas yaitu 112,4 HB dan nilai
kekerasan sesudah perlakuan panas
dengan tiga variasi media
pendingin yaitu air (110,2 HB),
25 |
Jurnal Teknik Mesin UNISKA Vol. 01 No. 02, 2016
ISSN 2502 - 4922
26 |