Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan
derajat kesehatan masyarakat. Salah satu prioritas utama dalam pembangunan sektor
kesehatan sebagaimana tercantum dalam Propenas serta strategi Making Pregnancy Safer
(MPS) atau kehamilan yang aman sebagai kelanjutan dari program Safe Motherhood dengan
tujuan untuk mempercepat penurunan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir
(MDG’s, 2010)
Infeksi postpartum atau infeksinifas adalah infeksi bakteri pada traktus genitalia yang terjadi
setelah melahirkan, ditandai dengan kenaikan suhu sampai 38 derajat Celsius atau lebih
selama 2 hari dalam 10 hari pertama pasca persalinan, dengan mengecualikan 24 jam pertama
(Joint Committee on Maternal Welfare, AS).Infeksi post partum bila tidak diatasi dengan baik
dan profesional sering mengalami morbiditas dan mortalitas yang tinggi.
Selainitu, infeksinifasdapatdisebabkanoleh:
1. Streptococcus Haemolyticus Aerobic
Merupakanpenyebabinfeksi yang paling berat. Infeksiinibersifateksogen
(misaldaripenderitalain, alat yang tidaksteril, tanganpenolong, infeksitenggorokan
orang lain).
2. Staphylococcus Aerus
Cara masuk Staphylococcus Aerussecaraeksogen, merupakan penyebab infeksi
sedang. Sering ditemukan di rumah sakit dan dalam tenggorokan orang-orang yang
nampak sehat.
3. Escheria Coli
Escheria Coli berasal dari kandung kemih atau rektum. Escheria Coli dapat
menyebabkan infeksi terbatas pada perineum, vulva dan endometrium. Kuman ini
merupakan penyebab dari infeksi traktusurinarius.
4. Clostridium Welchii
Clostridium Welchii bersif atana erob dan jarang ditemukanakan tetapi sangat
berbahaya. Infeksi ini lebih sering terjadi pada abortus kriminalis dan persalinan
di tolong dukun.
C. Faktor Predisposisi
Menurut Saiffudin (2006) , dan Helen Varney (2008) faktor predisposisi dari
infeksi nifas, antara lain :
1. Kurang gizi atau malnutrisi
2. Anemia
3. Higiene
4. Kelelahan
D. Patofisiologi dan Pathway
Setelah persalinan,tempat bekas perlekatan plasenta pada dinding rahim
merupakan luka yang cukup besar untuk masuknya mikroorganisme.
Patologi infeksi puerperalis sama dengan infeksi luka. Infeksi itu dapat:
1. Terbatas pada lukanya (infeksiluka perineum, vagina, serviks, atau endometrium).
2. Infeksi itu menjalar dari luka jaringan sekitarnya (tromboflebitis, parametritis,
salpingitis, dan peritonitis). (Krisnadi, 2005).
Setelahkala III, daerah bekas insersio plasenta merupakan sebuah luka dengan
diameter kira – kira 4 cm. Permukaannya tidak rata, berbenjol – benjol karena
banyaknya vena yang di tutupi trombus. Daerah ini merupakan tempat yang baik untuk
tumbuhnya kuman –kuman dan masuknya jenis – jenis yang pathogen dalam tubuh
wanita.
E. Tanda dan Gejala Infeksi nifas
1. Peningkatan suhu tubuh (38ºC atau lebih) yang terjadi antara hari ke 2 10
postpartum
2. Tachicardia
3. Malaise umum
4. Nyeri
5. Lochea berbau tidak sedap
(Helen Varney, 2008)