Anda di halaman 1dari 2

KONSELING OBAT

No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halam


an
PT.FAR.20 02 01 Oktober
2006 1/2
RUMAH SAKIT Dibuat oleh Mengetahui Disetujui
UMUM DAERAH
PROF.DR.
MARGONO
Drs Deni Dr. Daliman, Dr. Hartanto,
SOEKARJO Henandar, Apt SpOG MmedSc.
PURWOKERTO Kepala Instalasi MR Direktur
Farmasi
PROSEDUR
TETAP

RUANG LINGKUP Prosedur ini mengatur tata cara konseling obat kepada pasien
yang mengalami penyulit obat antara lain:
1. Pasien yang dirujuk dokter ke apoteker
2. Pasien yang mendapatkan resep polifarmasi (5 atau lebih obat
dalam 1 resep)
3. Pasien dalam pengobatan kronis
4. Pasien yang mendapatkan obat dengan indeks terapi sempit
5. Pasien yang mendapatkan obat khusus (insulin injeksi pen,
aerosol, sitostatika)
6. Pasien yang mendapatkan obat yang berinteraksi baik dengan
obat, maupun dengan makanan/minuman
7. Pasien dengan populasi khusus yang berisiko tinggi, misalnya:
anak-anak, orang lanjut usia, wanita hamil dan menyusui,
penderita gagal ginjal, gagal hati, dll
TUJUAN Pasien dapat mencapai sasaran terapi obat dan meningkatkan
kepatuhan penggunaan obat untuk
KEBIJAKAN Konseling obat merupakan suatu proses yang sistematis untuk
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pasien yang
berkaitan dengan penggunaan
PETUGAS Apoteker
1. Seleksi resep yang berisiko
PROSEDUR
2. Memanggil pasien
3. Melakukan review terhadap dokumentasi dan informasi pasien
terpilih
4. Konsultasi dengan tenaga kesehatan professional lain, jika
dibutuhkan.
5. Melakukan wawancara dengan memperhatikan lokasi, waktu,
KONSELING OBAT
No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halam
an
PT.FAR.20 02 01 Oktober
2006 2/2
RUMAH SAKIT Dibuat oleh Mengetahui Disetujui
UMUM DAERAH
PROF.DR.
MARGONO
Drs Deni Dr. Daliman, Dr. Hartanto,
SOEKARJO Henandar, Apt SpOG MmedSc.
PURWOKERTO Kepala Instalasi MR Direktur
Farmasi
PROSEDUR
TETAP
cara memulai dan teknik wawancara, antara lain:
a. Memastikan identitas Pasien
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan wawancara
d. Mengambil posisi yang nyaman untuk wawancara
e. Dapat juga mewawancarai keluarga, jika perlu
f. Menginventarisasi dan menganalisa permasalahan obat
pasien
g. Memberikan pengarahan dan solusi terhadap
permasalahan obat pasien
h. Memberikan kartu petunjuk praktis yang dapat dibawa
kemana-mana kepada pasien
i. Mencatat data dalam rekam konseling obat
6. Pada akhir wawancara, memastikan bahwa informasi tentang
pasien telah lengkap dan menyampaikan bahwa: setelah ini
mungkin masih akan ada diskusi lebih lanjut.
7. Mengevaluasi hasil interview, termasuk strategi yang
diperlukan untuk mengatasi masalah, jika ada

Anda mungkin juga menyukai