Anda di halaman 1dari 3

KONSELING OBAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSPAU /VI/2020/SPO 00 1/3
dr. S HARDJOLUKITO

Ditetapkan oleh
Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito,

Tanggal
SPO

dr. Djunadi MS.,Sp.K.P


Marsekal Pertama TNI

Pengertian Suatu aktivitas pemberian nasihat atau saran terkait terapi obat
dari Apoteker (konselor) kepada pasien dan/atau keluarganya
atas inisiatif apoteker, rujukan dokter, atau keinginan pasien dan
keluarganya.

Tujuan Mengoptimalkan hasil terapi, meminimalkan risiko reaksi Obat


yang tidak dikehendaki (ROTD), dan meningkatkan cost
effectiveness yang pada akhirnya meningkatkan keamanan
penggunaan obat bagi pasien (patient safety).

Secara Khusus Konseling obat ditujukan untuk:

1. Meningkatkan hubungan kepercayaan antara Apoteker dan


pasien
2. Menunjukkan perhatian serta kepedulian terhadap pasien
3. Membantu pasien untuk mengatur dan terbiasa dengan Obat
4. Membantu pasien untuk mengatur dan menyesuaikan
penggunaan Obat dengan penyakitnya
5. Meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan
6. Mencegah atau meminimalkan masalah terkait Obat
7. Meningkatkan kemampuan pasien memecahkan masalahnya
dalam hal terapi
8. Mengerti permasalahan dalam pengambilan keputusan
9. Membimbing pasien dalam penggunaan Obat sehingga dapat
mencapai tujuan pengobatan dan meningkatkan mutu
pengobatan pasien.
KONSELING OBAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/VI/2020/SPO 00 2/3

Dasar 1. Keputusan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara dr. S.


RSPAU dr. S Hardjolukito Nomor: Kep/276/I/2018 tentang Panduan
HARDJOLUKITO Pemantauan Terapi Obat dan Efek Samping Obat RSPAU dr.
S. Hardjolukito.

2. Permenkes RI Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.

Prosedur 1. Seleksi resep/pasien yang memenuhi kriteria :


a. Pasien kondisi khusus (pediatri, geriatri, gangguan
fungsi ginjal, ibu hamil dan menyusui)
b. Pasien dengan terapi jangka panjang/penyakit kronis
(TB, DM, HIV, epilepsi, dan lain-lain)
c. Pasien yang menggunakan obat-obatan dengan
instruksi khusus (penggunaan kortiksteroid dengan
tappering down/off)
d. Pasien yang menggunakan Obat dengan indeks terapi
sempit (digoksin, phenytoin)
e. Pasien yang menggunakan banyak Obat (polifarmasi)
f. Pasien yang mempunyai riwayat kepatuhan rendah

2. Panggil nama, alamat pasien, dpjp dan asal poli

3. Konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional lain, jika


diperlukan

4. Lakukan wawancara dengan memperhatikan lokasi,


waktu, cara memulai dan teknik wawancara antara lain :
a. Memastikan identitas pasien (verifikasi nama, no RM, dan
tanggal lahir pasien)
b. Memperkenalkan diri (nama dan profesi)
c. Menjelaskan maksud dan tujuan dilakukan wawancara
d. Mengambil posisi yang nyaman untuk wawancara
e. Dapat juga mewawancarai keluarga pasien

5. Menginventarisasi dan menganalisa permasalahan obat


pasien
KONSELING OBAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSPAU /VI/2020/SPO 00 3/3

dr. S HARDJOLUKITO
6. Memberikan pengarahan dan solusi terhadap
permasalahan obat pasien

7. Mencatat data dalam rekam konseling obat.

8. Pada akhir wawancara, pastikan bahwa informasi tentang


pasien telah lengkap dan menyampaikan bahwa setelah Ini
mungkin masih akan ada diskusi lebih lanjut.

9. Dilakukan evaluasi hasil wawancara, termasuk strategi


yang diperlukan untuk mengatasi masalah obat

1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit


Unit Terkait
2. Depo Farmasi Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai