Anda di halaman 1dari 7

PERAWATAN PAYUDARA SELAMA HAMIL

A. Pengantar
Tubuh manusia bisa diibaratkan seperti mesin, dimana mesin memiliki
bagian-bagian kecil yang membentuk suatu sistem dan memiliki fungsi masing-
masing. Untuk dapat megoperasikannya dengan baik atau mengajarkan orang lain
untuk mengoperasikannya, sebaiknya kita tahu bagian-abgian mesin tersebut
sehingga pada saat kita menemui hambatan kita tahu pada bagian mana dari mesin
tersebut yang rusak atau yang tidak menjalankan fungsinya. Seperti halnya
payudara, agar dapat menyusui dengan baik sebaiknya kita tahu bagian-bagian dari
payudara dan fungsinya masing-masing.
Laktasi terjadi dibawah pengaruh berbagai kelanjar endokrin, terutama
hormon-hormon hipofisis prolaktin dan oksitosin.Keadaan ini dipengaruhi oleh
isapan bayi dan emosi ibu. Lakatasi mempunyai dua pengertian yaitu ;
 Pembentukan produksi air susu
 Pengeluaran air susu
Buah dada merupakan sumber air susu ibu (ASI) yang akan menjadi sumber
nutrisi utama bagi bayi, karena itu jauh sebelumnya harus sudah dilakukan
perawatan. Bra yang dugunakan harus sesuai dengan pembesaran buah dada,
yang sifatnya adalah menyokong payudara dari bawah bukan menekan dari
depan.Pada usia kehamilan 2 bulan terakhir dilakukan pemijatan, kolostrum
dikeluarkan untuk mencegah penyumbatan. Untuk mencegah puting susu kering
dan mudah pecah, maka puting susu (nipple) dan areola (bagian lingkaran hitam
yang mengelilingi puting) payudara dirawat baik-baik dengan dibersihkan
menggunakan baby oil/biocream/air sabun/sejenisnya. Bila puting susu masuk ke
dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik puting ke arah luar (dilakukan
minimal satu bulan sebelum melahirkan dan jika tidak ada indikasi).

B. Anatomi payudara ibu


Dalam istilah medik, payudara disebut glandulla mammae yang berasal dari
bahasa latin yaitu mammae. Payudara berkembang sejak usia 6 minggu kehamilan
dan cepat emmbesar karena pengaruh kadar hormon yang tinggi, yaitu estrogen
dan progesteron. Estrogen meningkatkan pertumbuhan duktus-duktus dan saluran
penampung.Progesteron merangsang pertumbuhan tunas-tunas alveoli. Hormon-
hormon lain seperti prolaktin, growth hormone, adenokortikosteroid dan tiroid juga
diperlukan dalam kelenjar susu.
Payudara tersusun dari jaringan kelenjar, jaringan ikat dan jaringan lemak.
Bila dilihat dari luar, payudara terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu :
 Korpus (badan), yaitu bagian yang besar
 Areola, yaitu bagian tengah yang berwarna kehitaman
 Papilla atau nipple atau puting susu, yaitu bagian yang menonjol di puncak
payudara
Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit, sub kutan (jaringan
dibawah kulit) dan corpus mammae.Corpus mammae terdiri dari parenkim dan
stroma. Parenkim merupakan suatu struktur yang terdiri dari : duktus lactiferus
(duktus), duktulus (duktuli), lobus dan alveolus.
Pada 15-25 duktus laktiferus.Tiap-tiap duktus bercabang menjadi 20-40
duktuli.Duktuli bercabang-cabang menajdi 10-100 alveolus yang berfungsi sebagai
satu kesatuan kelenjar. Dengan demikian, sebenarnya payudara merupakan
kumpulan dari sejumlah kelenjar susu tunggal.
Masing-masing duktus akan membentuk lobus, dan duktulus akan
membentuk lobulus. Struktur lobulus dan duktus berpusat ke arah puting susu.
Sebelum bermuara pada puting susu, mesing-masing duktus melebar membentuk
ampullaatau sinus yang akan berfungsi sebagai gudang air susu ibu. Sinus, duktus
dan alveolus dikelilingi oleh mioepitel (otot polos) yang dapat berkontraksi untuk
memompa ASI. Alveolus juga dikelilingi pembuluh darah yang memberi zat-zat gizi
pada sel-sel kelenjar air susu untuk proses pembentukan atau sintesis ASI.

C. Masalah yang sering muncul dalam pemberian ASI


 Puting susu lecet yang disebabkan oleh kesalahan teknik menyusui, monoliasis,
pemakaian sabun dan sebagainya, saat menghentikan menyusui tidak hati-hati.
 Payudara bengkak disebabkan ASI tidak disusukan dengan adekuat
 Sumbatan pada duktus disebabkan adanya tekanan internal atau eksternal
D. Tujuan breast care
 Memelihara kebersihan payudara
 Melenturkan dan menguatkan puting susu
 Mengeluarkan puting susu yang masuk kedalam atau datar
 Mempersiapkan produksi ASI

E. Prinsip
 Dikerjakan dengan sistematis dan teratur
 Menjaga kebersihan sehari-hari
 Nutrisi harus lebih baik dari sebelum hamil
 Memakai bra yang bersih dan menopang payudara
 Dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 6 bulan

F. Beberapa keadaan yang berkaitan dengan teknik dan saat perawatan payudara
 Pada ibu dengan puting susu yang sudah menonjol dan tanpa riwayat abortus,
perawatnnya dapat dimulai pada usia kehamilan 6 bulan keatas
 Ibu dengan puting susu yang sudah menonjo dengan riwayat abortus,
perawatannya dapat dimulai pada usia kehamilan diatas 8 bulan
 Pada puting susu yang mendatar atau masuk kedalam, perawatannya harus
dialkukan lebih dini, yaitu usia kehamilan 3 bulan, kecuali bila ada riwayat
abortus dilakukan setelah usia kehamilan setelah 6 bulan.

G. Cara perawatan puting susu datar atau masuk ke dalam


 Puting susu diberi minyak
 Letakkan kedua ibu jari diatas dan dibawah puting
 Pegangkan daerah areola dengan menggerakan kedua ibu jari kearah atas dan
kebawah ± 20 kali (gerakannya kerah luar)
 Letakkan kedua ibu jari disamping kiri dan kanan puting susu
 Pegang daerah areola dengan menggerakan kedua ibu jari kearah kiri dan
kekanan ± 20 kali (gerakannya ke arah luar)
H. Tips Untuk Merawat Payudara Pada Saat Hamil
1. Umur 3 bulan
Periksa puting susu untuk mengetahui apakah puting susu datar atau
masuk ke dalam dengan cara memijat dasar puting susu secara perlahan. puting
susu yang normal akan menonjol keluar. Apabila puting susu tetap datar atau
masuk kembali ke dalam payudara, maka sejak hamil 3 bulan harus dilakukan
perbaikan agar bisa menonjol. Caranya adalah dengan menggunakan kedua jari
telunjuk atau ibu jari, daerah di sekitar puting susu diurut ke arah berlawanan
menuju ke dasar payudara sampai semua daerah payudara. Dilakukan sehari
dua kali se-lama 6 menit.
2. Usia kehamilan 6-9 bulan
Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa, kemudian puting
susu sampai areola mamae (daerah sekitar puting dengan warna lebih gelap)
dikompres dengan minyak kelapa selama 2-3 menit. Tujuannya untuk
memperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu agar mudah
dibersihkan. Jangan membersihkan dengan alkohol karena dapat menyebabkan
puting susu lecet.Selanjutnya kedua puting susu dipegang lalu ditarik, diputar ke
arah dalam clan ke arah luar (berlawanan jarum jam). Pangkal payudara
dipegang dengan kedua tangan, lalu diurut ke arah puting susu sebanyak 30 kali
sehari. Lalu pijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetas. Setelah itu, puting
susu dibersihkan dengan handuk kering clan bersih.

I. Teknik perawatan payudara


1. Pengurutan payudara
 Licinkan telapak tangan dengan sedikit minyak/baby oil
 Kedua tangan diletakkan diantara kedua payudara ke arah atas, samping,
bawah, dan melintang sehingga tangan menyangga payudara
 Lakukan 30 kali selama 5 menit
2. Pengurutan kedua
 Licinkan telapak tangan dengan minyak/baby oil
 Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan kanan saling
dirapatkan
 Sisi kelingking tangan kanan memegang payudara kiri dari pangkal payudara
kearah puting, demikian pula payudara kanan
 Lakukan 30 kali selama 5 menit
3. Pengurutan ketiga
 Licinkan telapak tangan dengan minyak
 Telapak tangan kiri menopang payudara kiri
 Jari-jari tangan kanan dikepalkan, kemudian tulang kepalan tangan kanan
mengurut payudara dari pangkal ke arah puting susu
 Lakukan 30 kali selama 5 menit
a) Rangsang payudara dengan menggunakan air hangat dan dingin
b) Siram/kompres payudara dengan air hangat terlebih dahulu kemudian air
dingin
c) Kompres bergantian selama 5 menit
d) Membersihkan puting susu dengan minyak/baby oil agar kotoran-kotoran
keluar tidak bertumpuk dan tidak terhisap oleh bayi yang ingin menetek,
minyak ini juga dapat melemaskan puting susu sehingga kulitnya tidak
mudah lecet
SOP Perawatan Payudara Selama Hamil

Waktu Tahap K e g i a t an
kegiatan Penyuluh Sasaran
5 menit Pembukaan  Membuka acara  Menjawab salam
dengan
mengucapkan salam
kepada sasaran  Memperhatikan
 Perkenalan  Mendengarkan
 Menyampaikan topik penyuluh
dan tujuan penkes menyampaikan topik
kepada sasaran dan tujuan.
 Menyetujui
 Kontrak waktu untuk kesepakatan waktu
kesepakatan pelaksanaan penkes
pelaksanaan penkes
dengan sasaran
15 Kegiatan inti  Mengkaji ulang  Menyampaikan
menit pengetahuan pengetahuannya
sasaran tentang tentang materi
materi penyuluhan. penyuluhan

 Menjelaskan materi  Mendengarkan


penyuluhan kepada penyuluh
sasaran menyampaikan materi
 Mendemonstasikan  Memperhatikan
tentang cara
perawatan payudara.
 memberikan  menanyakan hal-hal
kesempatan pada yang tidak dimengerti.
klien untuk bertanya.
10 Evaluasi/  Memberikan  Menjawab pertanyaan
menit penutup pertanyaan kepada yang diajukan
sasaran tentang penyuluh
materi yang sudah  Mendemonstrasikan
disampaikan cara perawatan
penyuluh. payudara
 menyuruh  Mendengarkan
mendemonstrasikan penyampaian
cara perawatan kesimpulan
payudara.  Mendengarkan
penyuluh menutup
 Menyimpulkan acara dan menjawab
materi penyuluhan salam
yang telah
disampaikan kepada
sasaran
 Menutup acara dan
mengucapkan salam
serta terima kasih
kepada sasaran.

Anda mungkin juga menyukai