Anda di halaman 1dari 64

LAMPIRAN C

PERHITUNGAN SPESIFIKASI ALAT PROSES

C.1 Tangki Penyimpanan Produk Vinil Asetat Monomer

Kode : T-02
Tipe : Cylindrical Tank with Flat Bottom and Conical Roof
Fungsi : Menyimpan produk Vinil Asetat Monomer pada kondisi suhu 300C
dan tekanan 1 bar selama 10 hari.

Tujuan Perancangan
1. Memilih tipe tangki
2. Memilih bahan konstruksi
3. Menghitung dimensi utama tangki

1. Memilih Tipe Tangki


Tipe tangki yang digunakan adalah Flat Bottom Cylindrical Vessel Conical
Roof, dengan pertimbangan :
a. Kondisi operasi tangki pada dan suhu 30º C dan tekanan 1 bar
b. Fase produk disimpan dalam kondisi cair dingin
c. Waktu tinggal produk di dalam tangki selama 10 hari.

C-1
d. Diameter tangki yang besar sehingga memerlukan penyangga untuk
menyangga atap tangki agar lebih kokoh

2. Memilih Bahan Konstruksi


Bahan konstruksi yang dipilih adalah Duplex Stainless Steel 2101 dengan
pertimbangan :
a. Memiliki kekuatan tensile minimum 650 - 767 Mpa (94274,53 – 111.243,945
lb/in2)
b. Memiliki maksimal ketebalan (thickness) sebesar 2 in
c. Dapat digunakan hingga temperature 2000 0F
d. Resistensi korosi tinggi terhadap N2 maupun O2
e. Alternatif ekonomis selain SS 304

3. Menghitung Dimensi Utama Tangki


a) Menentukan kapasitas tangki
 Menentukan densitas produk yaitu campuran vinil asetat dengan
sedikit air dan asam asetat.
Densitas
Laju mol xi .
Komponen xi (T=30C ;
(kmol/jam) Densitas
P=100 kPa)
Asam Asetat 0,02325147 0,0002635 1054,285331 0,2778404
Air 0,28089524 0,0031837 1003,566639 3,195049
Vinil Asetat 87,9252012 0,9965528 919,6400636 916,46985
919,94274

Densitas produk yaitu 919,94 kg/m3


 Menghitung kapasitas tangki
Tangki dirancang untuk menyimpan vinil asetat selama 10 hari.
Jumlah produk yang dihasilkan per jamnya sebesar 7575,8 kg.
Kapasitas tangki = 7575,8 kg/jam x 24 jam/hari x 10 hari =
1.818.192 kg
b) Menghitung volume tangki produk vinil asetat
 ρ campuran pada T = 30º C

C-2
ρ campuran = 919,94 kg/m3 = 0,91994 kg/lt
2,20462 𝑙𝑏 1 𝑙𝑡
= 0,91994 kg/lt x x
1 kg 0,0353147 ft3

= 57,415 lb/ft3
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
 Volume tangki = ρ campuran

1.818.192 kg
= = 1977 m3
919,94 kg/m3

 Mempertimbangkan faktor keamanan 10% maka volume tangki :


Volume tangki = 2174,7 m3
1 barrel
= 2174,7 m3 x
0,1589 m3
= 13.685,97 barrel
c) Menghitung Diameter dan Tinggi Tangki
Proporsi optimum diameter dan tinggi tangki menjadi hal yang
dipertimbangkan. Pada tangki tertutup (closed tank) berukuran besar,
harga atap dan harga dinding 2x harga dasar tangki per unit area,
8
sehingga hubungan diameter dan tinggi : D = 3 H

(Persamaan 3.12, Brownell hal. 43)


1
V = 𝜋 D2 H
4
1 ft3 1 8
2174,7 m3 x = 𝜋 (3)2 H
0,0283 m3 4
1 64
76.844,52297 ft3 = 𝜋 𝑥 ( 9 ) 𝑥 H3
4

H = 23,97 ft
8
D = x 23,97 ft
3

= 63,91 ft
Berdasarkan Appendix E Brownell anf Young (hal. 346), ukuran tangki
standar yang mendekati hasil perhitungan adalah :
H = 24 ft
D = 70 ft
V = 92.362,824 ft
Jumlah Course = 4

d) Menghitung tebal tangki dinding tangki

C-3
Tangki direcanakan menggunakan shell plate dengan 72 in Butt welded
courses (Appendix E item 1, Brownell, hal 346)
Untuk spesifikasi tersebut maka digunakan 4 course dengan ketebalan
berbeda. Tebal course memperhatikan tekanan cairan di dalamnya yang
yang dipengaruhi titik ketinggian cairan dari permukaan tanah.
𝑃𝑥𝐷
ts = +c (persamaan 3.16 Brownell and Young, hal. 45)
2𝑥𝑓𝑥𝐸

Keterangan :
ts : tebal shell (in)
P : tekanan dalam vessel (ft)
D : diameter dalam vessel (ft)
E : efisiensi pengelasan = 0,80
(tabel 13.2 Brownell and Young hal. 254, tipe double welded joint)
c : faktor koreksi = 0,075
f : tegangan yang diizinkan = 22.500 lb/in2
P : 𝜌 (H-1) / 144
(Persamaan 3.17, Brownell and Young, hal 46)
Dimana :
𝜌 = densitas cairan (lb/ft3)
H = tinggi cairan (ft)
𝜌 (H−1) 𝑥 12𝐷
ts = 288 𝑥 𝑓 𝑥 𝐸
+c
lb
57,415 3 (H−1)𝑥 12 𝑥 70𝑓𝑡
𝑓𝑡
= lb +C
288 𝑥 22.500 𝑥𝐸
𝑖𝑛2

= 0,0093 (H-1) + 0,075


Harga L ditentukan dengan persamaan :
π (D+ts)−𝑤𝑒𝑙𝑑𝑙𝑒𝑛𝑔𝑡ℎ
L =
12 𝑥 𝑛
Dengan :
D = diameter tangki (in)
ts = tebal shell (in)
weldlength = n x allowable weld joint
n = jumlah plate yang digunakan

C-4
Direncanakan plate yang digunakan sebanyak 10 buah plate untuk
setiap course dengan jarak sambungan antar plate 5/32 in untuk
sambungan vertical dan lebar plate 6 ft.

Course 1 (Bottom Course)


H1 = 24 ft
ts1 = 0,0093 (H-1) + 0,075
= (0,0093 x 23) + 0,075
= 0,2889
Dipilih tebal standar duplex stainless steel 2101 yang ada di pasaran
yaitu 0,3125 in
in
π ((70 ft 𝑥 12 )+0,3125in)−10(0,15625)
ft
L = 𝑖𝑛
12 𝑥 10
𝑓𝑡

L = 22,01 ft

Course 2
H2 = (24 – 6) ft = 18 ft
ts1 = 0,0093 (18-1) + 0,075
= (0,0093 x 17) + 0,075
= 0,2331
Dipilih tebal standar duplex stainless steel 2101 yang ada di pasaran
yaitu 0,25 in
in
π ((70 ft 𝑥 12 )+0,25in)−10(0,15625)
ft
L = 𝑖𝑛
12 𝑥 10
𝑓𝑡

L = 21,9735 ft

Course 3
H2 = (18 – 6) ft = 12 ft
ts1 = 0,0093 (12-1) + 0,075
= (0,0093 x 11) + 0,075
= 0,1773
Tebal shell menyesuaikan tebal standar duplex stainless steel 2101
yang ada di pasaran yaitu 0,1875 in

C-5
in
π ((70 ft 𝑥 12 )+0,1875 in)−10(0,15625)
ft
L = 𝑖𝑛
12 𝑥 10
𝑓𝑡

L = 21,972 ft

Course 4
H2 = (12 – 6) ft = 6 ft
ts1 = 0,0093 (6-1) + 0,075
= (0,0093 x 5) + 0,075
= 0,1215
Tebal shell menyesuaikan tebal standar duplex stainless steel 2101
yang ada di pasaran yaitu 0,1875 in
in
π ((70 ft 𝑥 12 )+0,1875 in)−10(0,15625)
ft
L = 𝑖𝑛
12 𝑥 10
𝑓𝑡

L = 21,972 ft
Course Height (ft) Panjang Lebar Plate Tebal Shell
Plate (ft) (ft) (in)
1 24 22,0100 6 0,3125
2 18 21,9735 6 0,25
3 12 21,9720 6 0,1825
4 6 21,9720 6 0,1825

e) Menghitung tinggi dan tebal head tangki


Menghitung 𝜃 (sudut sisi miring dengan garis horizontal)
Besar sudut pada roof dapat dicari dengan persamaan :
𝐷
Sin 𝜃 = (Persamaan 4.6 Brownell anf Young, hal 64)
430 𝑡
Dimana :
D = Diameter (ft)
t = Tebal cone standar (digunakan tebal cone 0,72 in ),
Sehingga,
70
Sin 𝜃 =
430 𝑥 0,72

C-6
= 0,2581
𝜃 = ArcSin (0,2581)
𝜃 = 14,9750

Menghitung tinggi head tangki



tg 𝜃 =
0,5 𝐷

h = tg 𝜃 x 0,5 D
= tg 14,9750 x 0,5 x 70 ft
= 9,36 ft ≈ 9,4 ft

Menghitung tebal head tangki


𝑃𝐷
th = +c
2 cos 𝛼 (𝑓𝐸−0,6 𝑃)

Dimana :
th = tebal head tanggi (in)
∝ = 900 – 𝜃
c = faktor korosi = 0,075 (in)
D = diameter tangki (in)
f = tekanan maksimum yang diijinkan (psi) = 22.500 psi
E = efisiensi pengelasan = 0,80
P = tekanan internal (psi)
∝ = 900 – 14,97500
= 75,0250
P design = P operasi + P hidrostatik
𝑔 ℎ
P design = 14,7 psi + 𝜌 ( ) ( )
𝑔𝑐 144
𝑓𝑡
32 2 30 𝑓𝑡
3 𝑠
P design = 14,7 psi + 57,415 lb/ft x 𝑙𝑏 𝑓𝑡 x( 𝑓𝑡 )
32 144 2
𝑙𝑏𝑓𝑠2 𝑖𝑛

P design = 26,66145 psi


𝑖𝑛
26,66145 𝑥 70 𝑓𝑡 𝑥 12
𝑓𝑡
th = + 0,075
2 cos(75,02750 ) ((22.500𝑥0,8)−(0,6 𝑥 26,66145 𝑝𝑠𝑖))

= 2,485 in ≈ 2,5 in

C-7
RANGKUMAN TANGKI PRODUK VINIL ASETAT MONOMER

Kode
Fungsi Menyimpan produk Vinil Asetat Monomer dalam fasa cair
selama 10 hari
Tipe Cylindrical Vessel with Flat Bottom & Conical Roof
Bahan Duplex Stainlees Steel LDX 2101
Jumlah 1 buah
Dimensi
Kapasitas 2174,7 m3 = 2174700 L = 76798,81 ft3
Tinggi Tangki 7,306 m = 23,97 m
Diameter 19,48 m = 63,91 ft
Tangki
Tinggi Head 2,865 m = 9,4 ft
Tebal Head 2,5 in = 63,55 mm
Tebal Shell 0,3125 in ; 0,25 in ; 0,1825 in ; 0,1825 in
Jumlah Course 4
Temperatur 300C
Tekanan 1,01325 bar = 1 atm

C-8
C.2 Pompa Asam Asam Asetat (P-101)

Kode : P-101

Fungsi : Memompa asam asetat dari tangki pencampur M-103 menuju vaporizer
dan menaikkan tekanan asam asetat
Tujuan:
1. Menentukan jenis pompa
2. Menentukan bahan dan konstruksi pompa
3. Menghitung tenaga pompa dan motor

I. Menentukan Jenis Pompa


Dalam perancangan ini, pompa yang digunakan adalah pompa sentrifugal
standar radial flow dengan pertimbangan sebagai berikut:
1. Konstruksinya sederhana dan murah
2. Biaya pemeliharaannya lebih murah dibandingkan jenis pompa lain
3. Viskositas fluida rendah
4. Kapasitas pemompaan rendah
5. Pressure Head pada operasi tidak terlalu besar

C-9
II. Menentukan Bahan Konstruksi
Bahan konstruksi yang dipilih adalah Stainless steel SA 204 grade C
dikarenakan cairan bersifat korosif.

III. Menghitung Tenaga Pompa dan Motor


Tenaga pompa dihitung dengan menggunakan persamaan Bernoulli
g Δv2 ∆P
-Wf = ΔZ + + +ΣF
gc 2αgc ρ
(Peters dan Timmerhaus, 1991)
Keterangan:
-Wf = kerja yang ditransfer, ft.lbf / lb
ΔZ = beda elevasi, ft
Δv = beda kecepatan linier fluida, ft / s
α = faktor koreksi energi kinetik
ΔP = pressure drop, lbf / ft2
g = konstanta kecepatan gravitasi, ft / s2
ρ = densitas, lb / ft3
ΣF = energi yang hilang akibat gesekan, lbf.ft / lbm

a. Menentukan densitas campuran dan debit pemompaan


Nilai densitas campuran (ρ) dan debit pemompaan (Qf) diperoleh dari
neraca massa dan perhitungan sebagai berikut:
Komponen Laju massa Fraksi massa Densitas Densitas x
(kg/jam) pada 358,6 fraksi
K (kg/m3)
Asam 18.730,01219 0,99789451 976,193 974,1376356
Asetat
Air 20,20661846 0,001076565 958,541 1,031931593
Vinil 19,31243801 0,001028925 835,685145 0,859857252
Asetat
Total 18.769,53124 976,0294244

C-10
Didapat nilai
ρ campuran = 976,029 kg/m3 = 60,93 lb/ft3
Qf = Total laju massa / densitas campuran
Qf = 19,23 m3/h = 0,1886 ft3/s
Faktor keamanan = 10%
Sehingga nilai debit pemompaan sebenarnya adalah:
Qf = 1,1 x 0,1886 = 0,2075 ft3/s
b. Menentukan static head (ΔZ g/gc)
Z1 =1m
Z2 =3m
ΔZ = 2 m = 6,56 ft
g/gc = 1 lbf / lbm
g
ΔZ = 6,56 ft.lbf / lbm
gc
c. Menghitung velocity head (Δv2/2αgc)
v1 = kecepatan linier fluida dari mixing point
v2 = kecepatan linier fluida menuju vaporizer
karena diameter pipa pada titik 1 dan 2 sama, maka kecepatan linier pada
titik 1 dan 2 juga sama (v1 = v2)
sehingga Δv2 = 0, dan nilai suction head = 0
d. Menghitung pressure head
Dari perancangan diketahui tekanan mixer MIX-103 sebesar 1 bar dan
tekanan pada vaporizer sebesar 6 bar.
P1 = P mixing point 1 + P hidrolik
= 1 bar + (ρ asetat x g/gc x h)
= 2088,54 lbf / ft2 + (60,93 lb / ft3 x 1 lbf / lbm x 3,28 ft)
= 2088,54 lbf / ft2 + 199,85 lbf / ft2
= 2288,39 lbf / ft2
P2 = 6 bar = 12531,3 lbf / ft2
∆P P2-P1 (12513,3-2288,39)lbf / ft2
= = = 167,81 ft.lbf/lbm
ρ ρ 60,93 lb/ft3
e. Menghitung tenaga yang hilang akibat friksi (ΣF)

C-11
Perhitungan dilakukan menggunakan persamaan Fanning:
f x v2 x ΣLe
ΣF =
2 x Di x gc
Dimana:
f = faktor friksi
Le = panjang ekuivalen fitting, ft
v = laju alir rata-rata, ft/s
Di = diameter dalam pipa, ft
gc = faktor konversi gravitasi = 32,2 lbm.ft / lbf.s2
 Menentukan diameter optimal pipa (Di opt)
Asumsi: nilai Di > 1 in, fluida tak kental ( < 10 cP)
Di opt = 3,9 x Qf0,45 x ρ0,13
Dimana:
Di opt = diameter optimum, in
Qf = debit pemompaan, ft3/s
ρ = densitas , lb/ft3
Di opt = 3,9 x (0,191 ft3/s)0,45 x (65,799 lb/ft3)0,13
Di opt = 3,279 in
Dengan menggunakan data spesifikasi pipa standar dari buku Kern hal
844 appendix tabel 11, diperoleh nilai pendekatan sebagai berikut:
 Diameter nominal = 4 in
 Schedule number = Sch. 40
 ID = 4,026 in = 0,335 ft
 OD = 4,5 in
 Flow area per pipe = 12,7 in2 = 0,088 ft2
 Menghitung kecepatan linier fluida (v)
Qf 0,2075 ft3/s
v= = = 2,358 ft/s
A 0,088 ft2
 Menentukan faktor friksi (f)
Menghitung bilangan reynold (NRe)
Di x v x ρ
NRe =
μ

C-12
Dimana:
Di = Diameter dalam, ft
v = kecepatan linier fluida, ft/s
ρ = densitas fluida, lb/ft3
μ = viskositas fluida, lb/ft.s
Berdasarkan simulasi menggunakan HYSYS, didapat nilai viskositas
fluida sebesar 0,000269 lb/ft.s, sehingga:
0,335 ft x 2,358 ft/s x 60,93 lb/ft3
NRe =
0,000269 lb/ft.s
NRe = 178671
Karena NRe > 2000, maka aliran tersebut merupakan aliran turbulen
Pada aliran turbulen dengan nilai NRe berkisar antara 5.000-200.000,
berlaku rumus:
0,184
f =
Re0,2
0,184
f =
1786710,2
f = 0,016

 Menghitung panjang ekuivalen (Le)


Pada perancangan, direncanakan sistem pemipaan sebagai berikut:
Jenis pipa/fitting Jumlah L/D Le (ft)

40
Pipa lurus horizontal

Pipa lurus vertikal 10

3 30 30,15
Elbow srandar 900

1 135 45,22
Check valve (fully open)

2 13 8,7
Gate valve (fully open)

1 20 5,5
Pipe entrance (K = 0,4)

C-13
1 55 18,425
Sharp edge exit (K = 1)
Jumlah 158

Dengan menggunakan persamaan Fanning:


f x v2 x ΣLe
ΣF =
2 x Di x gc
0,016 x (2,358 ft/s)2 x 158 ft
ΣF =
2 x 0,335 ft x 32,174 ft.lbm/lbf.s2
ΣF = 0,6677 ft.lbf/lbm

f. Menghitung tenaga mekanis pompa menggunakan persamaan Bernoulli


g Δv2 ∆P
-Wf = ΔZ + + +ΣF
gc 2αgc ρ
-Wf = 6,56 ft.lbf / lbm + 0 + 167,81 ft.lbf/lbm + 0,6677 ft.lbf/lbm
-Wf = 175,038 ft.lbf / lbm

g. Menghitung Brake Horse Power (BHP) pada pompa


Qf x ρ x -Wf
BHP =
550 x ղ
Dimana ղ adalah efisiensi dari pompa. Diasumsikan efisiensi pompa
sebesar 75%, sehingga:
0,2075 ft3/s x 60,93 lb/ft3 x 175,038 ft.lbf / lbm
BHP =
550 x 0,75
BHP = 5,4 HP

C-14
RANGKUMAN POMPA ASAM ASETAT

Kode
Fungsi Memompa asam asetat menuju vapourizer
Tipe Sentrifugal
Bahan Stainless steel SA 204 grade C
Jumlah 1 buah
Dimensi
Kapasitas 0,2075 ft3/s
Diameter 4 in
Schedule 40
Number
Inside 4,026 in
Diameter
Outside 4,5 in
Diameter
Power Motor
5,4 HP (4,44 KW)

C-15
C.3 Reaktor Asetoksilasi Etilena (R-01)

Kode : R-01
Tipe : Reaktor Fixed Bed Multitube
Fungsi : Tempat berlangsungnya reaksi asetoksilasi etilena menjadi
monomer vinil asetat

Tujuan Perancangan
1. Menentukan tipe reaktor
2. Menghitung viskositas umpan
3. Menghitung konduktivitas panas umpan
4. Menghitung jumlah dan susunan tube
5. Menghitung diameter shell
6. Menghitung koefisien perpindahan panas
7. Menghitung tinggi bed reaktor
8. Menghitung berat katalis dan volume katalis
9. Menghitung volume void bed katalis
10. Menghitung residence time
11. Menghitung tebal shell
12. Menghitung tebal head
13. Menghitung tinggi head
14. Menghitung tinggi head
15. Menghitung pressure drop
16. Menghitung volume reaktor

C-16
I. Menentukan Tipe Reaktor
Pada perancangan ini akan digunakan reaktor fixed bed multitube dengan
pertimbangan :
a. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi gas katalitik
b. Katalis yang digunakan berumur panjang
c. Reaksi asetoksilasi sangat eksotermis sehingga perlu luas perpindahan
panas yang besar untuk kontak dengan fluida pendingin
d. Pressure drop lebih kecil dibanding dengan fluidized bed
e. Reaksi kehilangan katalis kecil dibanding fluidized bed mengingat harga
katalis yang digunakan cukup mahal
f. Tidak diperlukan pemisahan katalis dari gas keluaran reaktor
(Sumber : Hill, hal. 425-431)
Data Reaktor
Suhu umpan masuk = 433,960K
Tekanan masuk = 9 bar = 900 kPa
Suhu Air pendingin = Air pendingin suhu 300C

Data Katalis
 Jenis katalis : Palladium (Bayer Company)
 Komposisi : Bahan aktif Palladium (Pd) 0,15 – 1,5% wt,
promoter Kalium Asetat 4 – 10%wt, co-promoter emas (Au) 0,2 –
1,5 %wt, support silica bulat.
 Diameter katalis : 5 mm (0,5 cm)
 Porositas : 0,4
(Dimian & Bildea, 2008)
2. Menentukan Viskositas Umpan
√𝐵𝑀. 𝑇
𝜇 = 2,6693. 10−5 .
𝜎 2 ῼ𝜇
𝑛
𝑦𝑖 𝜇𝑖
𝜇𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 = ∑ 𝑛
∑ 𝑦𝑖 𝜙𝑖𝑗
𝑖=1 𝑖=1

C-17
−1/2 1/2 1/4 2
1 𝑀𝑖 𝜇𝑖 𝑀𝑖
𝜙𝑖𝑗 = (1 + ) [1 + ( ) ( ) ]
√8 𝑀𝑗 𝜇𝑗 𝑀𝑗

T = suhu umpan masuk reaktor = 443,960C


𝜀
= 0,77. Tc
𝐾
1 1/3
𝜎 = 2,44 ( )
√8

(Bird, 1960 : 22 - 24)


Nilai ῼ𝜇 diperoleh dari tabel E.2 Collision Integral Bird (1960 : 866) dengan

membandingkan nilai K.T/ 𝜀.


Fraksi ε
Pc
Komponen Tc (K) mol BM
(bar)
(Xi) K
Etilen 282,359 50,318 0,500 28,053 217,416
Asam Asetat 592,700 57,700 0,167 60,051 456,379
Oksigen 154,770 50,800 0,070 31,998 119,173
CO2 304,100 73,700 0,261 44,009 234,157
Nitrogen 126,194 33,944 0,001 28,013 97,169
H20 647,299 221,200 0,001 18,015 498,420
Vinil asetat 525,000 43,500 0,000 86,088 404,250
Argon 150,750 48,639 0,000 39,948 116,078

T/(ε
Komponen σ ῼμ μ
/K)
Etilen 4,336 1,996 1,158 0,000135
Asam Asetat 5,304 0,951 1,656 0,000092
Oksigen 3,537 3,641 0,971 0,000259
CO2 3,914 1,853 1,208 0,000199
Nitrogen 3,780 4,466 0,946 0,000218
H20 3,490 0,871 0,170 0,001140
Vinil asetat 5,597 1,073 1,521 0,000108
Argon 3,558 3,739 0,985 0,000282

𝝁 Etilen
Komponen BMi/BMj μ i/ μ j ϕij ϕij *Yj
Etilen 1 1 0,5 0,25
Asam Asetat 0,467154 1,462633 0,916518 0,152753
Oksigen 0,876716 0,522518 0,402102 0,028147
CO2 0,637446 0,678516 0,5111 0,133572

C-18
Nitrogen 1,001419 0,621548 0,405133 0,000335
H20 1,557222 0,118689 0,242119 0,000164
Vinil Asetat 0,325864 1,249301 0,979024 0,000125
Argon 0,702242 0,479844 0,426152 0,000154
0,565249

𝝁 Asam Asetat
Komponen BMi/BMj μ i/ μ j ϕij ϕij *Yj
Etilen 2,140620 0,683699 0,292729 0,146365
Asam Asetat 1,000000 1,000000 0,500000 0,083333
Oksigen 1,876716 0,357245 0,262811 0,018397
CO2 1,364529 0,463900 0,321233 0,083952
Nitrogen 2,143658 0,424951 0,257282 0,000213
H20 3,333420 0,081147 0,177388 0,000120
Vinil Asetat 0,697552 0,854145 0,548874 0,000070
Argon 1,503233 0,328069 0,283256 0,000102
0,332551

𝝁 Oksigen
Komponen BMi/BMj μ i/ μ j ϕij ϕij *Yj
Etilen 1,140620 1,913808 0,674674 0,337337
Asam Asetat 0,532846 2,799198 1,380628 0,230105
Oksigen 1,000000 1,000000 0,500000 0,035000
CO2 0,727084 1,298549 0,678727 0,177380
Nitrogen 1,142239 1,189523 0,510411 0,000422
H20 1,776198 0,227147 0,248358 0,000168
Vinil Asetat 0,371688 2,390922 1,485745 0,000189
Argon 0,800991 0,918329 0,533774 0,000192
0,780793

𝝁 CO2
Komponen BMi/BMj μ i/ μ j ϕij ϕij *Yj
Etilen 1,568761 1,473805 0,480164 0,240082
Asam Asetat 0,732853 2,155636 0,944883 0,157480
Oksigen 1,375358 0,770091 0,380033 0,026602
CO2 1,000000 1,000000 0,500000 0,130671
Nitrogen 1,570987 0,916040 0,381649 0,000315
H20 2,442908 0,174924 0,211868 0,000143
Vinil Asetat 0,511203 1,841226 1,028237 0,000131
Argon 1,101650 0,707196 0,408200 0,000147

C-19
0,555573

𝝁 Nitrogen
BMi/BMj μ i/ μ j ϕij ϕij *Yj BMi/BMj
Etilen 0,998583 1,608887 0,652738 0,326369
Asam Asetat 0,466492 2,353211 1,297852 0,216309
Oksigen 0,875473 0,840673 0,490122 0,034309
CO2 0,636542 1,091655 0,654520 0,171054
Nitrogen 1,000000 1,000000 0,500000 0,000413
H20 1,555015 0,190957 0,255057 0,000173
Vinil Asetat 0,325403 2,009984 1,389191 0,000177
Argon 0,701247 0,772014 0,520961 0,000188
0,748991

𝝁 Air
Komponen μ i/ μ j ϕij ϕij *Yj BMi/BMj
Etilen 0,642169 8,425402 3,176657 1,588328
Asam Asetat 0,299992 12,323269 7,286877 1,214479
Oksigen 0,563000 4,402428 1,942054 0,135944
CO2 0,409348 5,716767 2,958846 0,773272
Nitrogen 0,643081 5,236789 2,077003 0,001716
H20 1,000000 1,000000 0,500000 0,000338
Vinil Asetat 0,209260 10,525863 7,719429 0,000984
Argon 0,450958 4,042877 2,060567 0,000743
3,715805

𝝁 Vinil Asetat
Komponen μ i/ μ j ϕij ϕij *Yj BMi/BMj
Etilen 3,068761 0,800448 0,255366 0,127683
Asam Asetat 1,433585 1,170761 0,448247 0,074708
Oksigen 2,690432 0,418249 0,230971 0,016168
CO2 1,956169 0,543116 0,285483 0,074609
Nitrogen 3,073116 0,497516 0,224900 0,000186
H20 4,778741 0,095004 0,153467 0,000104
Vinil Asetat 1,000000 1,000000 0,500000 0,000064
Argon 2,155013 0,384090 0,251125 0,000091
0,293611

C-20
𝝁 Argon
Komponen μ i/ μ j ϕij ϕij *Yj BMi/BMj
Etilen 1,424011 2,084012 0,623665 0,311833
Asam Asetat 0,665233 3,048144 1,297899 0,216317
Oksigen 1,248453 1,088935 0,465572 0,032590
CO2 0,907730 1,414035 0,635882 0,166183
Nitrogen 1,426032 1,295313 0,473206 0,000391
H20 2,217500 0,247349 0,229844 0,000156
Vinil Asetat 0,464034 2,603558 1,408989 0,000180
Argon 1,000000 1,000000 0,500000 0,000180
0,727829

𝝁 Campuran
yi μi
Komponen Yi μ yi ϕij
Etilen 0,500000 0,000135 0,0000682
Asam Asetat 0,166667 0,000092 0,0000111
Oksigen 0,070000 0,000259 0,0000272
CO2 0,261343 0,000199 0,0000389
Nitrogen 0,000826 0,000218 0,0000001
H20 0,000677 0,001140 0,0000098
Vinil Asetat 0,000127 0,000108 0,0000000
Argon 0,000360 0,000282 0,0000001
Argon 0,0001554

Viskositas campuran umpan masuk reaktor sebesar 0,0001554 gr/cm.s atau


0,00001554 kg/m.s

3. Menghitung Konduktivitas Panas Umpan


5 𝝁
k = (𝐶𝑝 + 4 𝑅) 𝐵𝑀
𝑛
𝑦𝑖 𝑘𝑖
𝑘𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 = ∑
∑𝑛𝑖=1 𝑦𝑖 𝜙𝑖𝑗
𝑖=1

𝑅 = 1,987 cal/mol K
(Bird, 1960 : 257 - 258)
Cp yi k i
Komponen Yi (cal/mol Cp + R μ /BM k yi ϕij
K)
Etilen 0,500000 13,20751 15,691512 0,00000482 0,000076 0,00006693
Asam Asetat 0,166667 19,73656 22,220566 0,00000154 0,000034 0,00001715

C-21
Oksigen 0,070000 7,28081 9,764814 0,00000809 0,000079 0,00000708
CO2 0,261343 10,13505 12,619052 0,00000453 0,000057 0,00002689
Nitrogen 0,000826 7,01260 9,496602 0,00000777 0,000074 0,00000008
H20 0,000677 8,26069 10,744690 0,00006327 0,000680 0,00000012
Vinil Asetat 0,000127 30,79785 33,281853 0,00000126 0,000042 0,000000018
Argon 0,000360 4,96465 7,448651 0,00000706 0,000053 0,000000026
0,00011831

Kondukstivitas panas umpan masuk reaktor 0,00011831cal/cm.s K atau


0,03219 W/m K

4. Menghitung Jumlah dan Susunan Tube


Spesifikasi Tube katalis pada umumnya :
Internal Diameter : 20 – 35 mm
Tebal dinding : 1 – 3 mm
Panjang Tube : 1,5 – 7 m
(Olbert et al. 2007. Patent US72276567)
Spesifikasi Tube yang digunakan
OD 1,5 in 38,1 mm 0,0381 m
Tebal dinding 0,095 in 2,413 mm 0,002413 m
(BWG : 13)
ID 1,31 in 33,274 mm 0,033274 m
Flow area per tube 1,35 in2 870,966 mm2 0,000870966 m2
(Tabel 10. Hal 843, Kern, 1983)

Menghitung kecepatan alir massa umpan


Batasan pressure drop untuk pipa berkatalis berdasarkan persamaan Handley
& Heggs, yaitu :
1000 < Re / (1 - 𝜀) < 5000 (Froment, Bischof & Wilde, 2011)
Dirancang untuk bilangan reynold sebesar 2950
𝐺𝑡 𝑥 𝐷𝑝 𝜇𝑓 𝑥 𝑁𝑅𝑒
NRe = ↔ Gt =
𝜇𝑓 𝐷𝑝

Dimana :
NRe : bilangan reynolds = 2950

C-22
Dp : diameter katalis = 0,005 m
𝜇f : viskositas umpan 1,554 x 10-5 kg/m s
Gt : laju volumetric umpan
Sehingga
1,554 𝑥 10−5 𝑘𝑔/𝑚 𝑠 𝑥 2950
Gt = = 9,1686 kg/m2 s
0,005 𝑚

Menentukan jumlah tube


𝐹𝑚
at =
𝐺𝑡
𝑎𝑡 𝑎𝑡
Nt = =
(0,25 𝑥 𝜋 𝑥 𝐼𝐷2) 𝑎′𝑡

Dimana
Fm : laju alir massa umpan = 70.808,40595 kg/jam = 17,3167 kg/s
Gt : laju alir volumetric umpan = 9,1686 kg/m2s
a't : flow area per tube = 0,000870966 m2
at : luas penampang seluruh tube dalam reaktor (m2)
Nt : jumlah tube
Sehingga
17,3167 kg/s
at = = 1,8887 m2
9,1686 kg/m2s

1,8887 m2
Nt = = 2168,5 tube = 2169 tube
0,000870966 m2

Menentukan susunan tube


Direncanakan tube disusun dengan pola triangular pitch dengan
pertimbangan perpindahan panas lebih baik daripada susunan square pitch
(Kern, 1983).

C-23
Pt = 1,25 x diameter luar tube
C’ = Pt – diameter luar tube
Sehingga:
Pt = 1,25 x 0,0381 m = 0,047625 m = 1,875 in
C’ = 0,047625 m - 0,0381 m = 0,009525 m = 0,375 in

3. Menghitung diameter dalam Shell


Luas segitiga = ½ Pt2 sin600
= (0,047625 m)2 = 0,002268 m2
∑ 𝑡𝑢𝑏𝑒
Luas seluruh segitiga = Luas segitiga x
3
2169
= 0,002268 m2 x = 1,639764 m2
3

1 𝜋 𝑥 (𝑂𝐷 𝑡𝑢𝑏𝑒)2 ∑ 𝑡𝑢𝑏𝑒


Luas lubang segitiga = 𝑥 𝑥
2 4 3

1 𝜋 𝑥 (0,0381)2 2169
= 𝑥 𝑥 = 0,4119 m2
2 4 3

Luas tanpa lubang = Luas seluruh segitiga - Luas lubang segitiga


= 1,639764 m2 - 0,4119 m2 = 1,22783 m2
𝜋 𝑥 (𝑂𝐷 𝑡𝑢𝑏𝑒)2
Luas shell = Luas tanpa lubang + 𝑥 ∑ 𝑡𝑢𝑏𝑒
4

2
𝜋 𝑥 (0,0381)2
= 1,22783 m + x 2169 = 3,6994 m2
4

Digunakan 10% faktor keamanan


Sehingga,
Luas shell = 1,1 x 3,6994 m2 = 4,0694 m2

C-24
4 𝑥 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠ℎ𝑒𝑙𝑙
Diameter shell = √
𝜋

4 𝑥 4,0694 𝑚2
=√ =2,2768 m = 89,6377 in
𝜋

4. Menghitung Koefisien Perpindahan Panas


4.1 Bagian Tube
Menghitung koefisien perpindahan panas bagian pipa
Berdasarkan persamaan Leva untuk mendinginkan reaksi:
3,50 𝑥 𝑘𝑔𝑎𝑠
) ( 𝐷𝑝𝜇𝑥 𝐺𝑡)0,7 x 𝑒 − 𝐼𝐷𝑡
4,6𝐷𝑝
hi = ( IDt 𝑓

(Persamaan 11.5.1-7, Froment & Bischof, 2011)


Dimana
k gas = konduktivitas panas = 0,03219 W/m K
IDt = diamater dalam pipa = 0,033274 m
Dp = Diameter katalis = 0,005 m
Gt = Laju alir volumetrik umpan = 9,1686 kg/m2s
𝜇𝑓 = Viskositas umpan = 1,475 x 10-5 kg/m s
hi = koefisien perpindahan panas pada tube
Sehingga
4,6 𝑥 0,005𝑚
3,50 𝑥 0,03219 W/m K 0,005 m 𝑥 9,1686 kg/m2s 0,7 −
hi =( )( ) x𝑒 0,033274 m
0,033274 m 1,475 x 10−5 kg/m s

hi = 472,2868 W/m2K = 1700,235 kJ/h m2 C

Koefisien perpindahan panas hi yang mengacu pada diameter luar tube


(hio)
𝐼𝐷𝑡
hio = hi x
OD𝑡
0,033274 m
hio = 1700,235 kJ/jam m2 C x = 1484,87 kJ/jam m2 C
0,0381 m

C-25
4.2. Bagian Shell
Menghitung crossflow area dan kecepatan massa air sebagai pendingin
reaktor
ID x C′ x B
as = Pt
W
Gs = 𝑎𝑠

Dimana
W = massa air pendingin reaktor = 280.000 kg/jam
B = baffle spacing
= 0,2 x IDs = 0,2 x 2,2768 m = 17,93 in
2,2768 𝑚 x 0,009525 m x 0,45536 m
as = = 0,20735 m2
0,047625 m

280.000 kg/jam
Gs = = 1.350.373,764 kg/m2 jam
0,20735 m2

Menghitung diameter ekuivalen (De)


De dihitung dengan persamaan 7.5 untuk triangular pitch pada Kern (1983),
hal 139.
𝑃𝑡 𝜋 𝑥 𝑂𝐷𝑡2
4𝑥( 𝑥 0,86 𝑃𝑡− )
2 8
De = 𝜋 𝑥 𝑂𝐷𝑡
2

(Pers. 7.5, hal 139, Kern,1983)


0,047625 𝑚 𝜋 𝑥 (0,0381 𝑚)2
4𝑥( 𝑥 0,86 𝑥 0,047625) − )
2 8
De = 𝜋 𝑥 0,0381
2

= 0,02712 m = 1,068 in

Menghitung bilangan Reynold Shell


𝐺𝑠 x 𝐷𝑒
NRe =
𝜇𝑠

Dimana
Gs = laju alir volumetrik air pendingin = 1.350.373,764 kg/m2 jam
De = diameter ekuivalen shell = 0,02712 m

C-26
𝜇s = viskositas air pendingin (T = 300C ; P = 1 bar)= 0,7972 cP =
2,86992 kg/ m jam
1.350.373,764 kg/m2 jam x 0,02712 m
NRe = = 12.760,682
2,86992

Menghitung koefisien perpindahan panas pendingin di bagian shell (ho)


Dari Fig. 28 hal 838 (Kern, 1983) dengan memplotkan bilangan Reynold
shell, diperoleh nilai jH = 62
𝑘 Cp x 𝜇 1/3
ho = jH x x ( 𝑘
)
𝐷𝑒
Dimana
ho = koefisien perpindahan panas di shell
k = konduktivitas pendingin = 0,6186 W/m K = 2,227 kJ/jam m C
Cp = kapasitas panas pendingin = 4,224 kJ/kg C
𝜇 = viskositas pendingin = 0,7972 cP = 2,86992 kg/ m jam
De = diameter ekuivalen shell = 0,02712 m
Sehingga
kJ kJ kg 1/3
2,227 4,224 x 2,86992
jam m C kg C m jam
ho = 62 x x ( kJ )
0,02712 m 2,227
jam m C

= 8.955,98 kJ/ jam m2 C

Menghitung clean overall coeeficient perpindahan panas (Uc)


ℎ𝑖𝑜 𝑥 ℎ𝑜
Uc =
ℎ𝑖𝑜 + ℎ𝑜
1484,87 𝑘𝐽/𝑗𝑎𝑚 𝑚2 𝐶 𝑥 8.955,98 kJ/ jam m2 C
Uc =
1484,87 𝑘𝐽/𝑗𝑎𝑚 𝑚2 𝐶 + 8.955,98 kJ/ jam m2 C

Uc = 1273,696 kJ/ jam m2 C

Menghitung design overall coeffiecient perpindahan panas (UD)


Uc
UD =
Uc x Rd+1

C-27
Dimana
Rd shell (cooling tower treated make up) = 0,001 ft2 jam F/BTU
= 0,00004892 m2 jam C/kJ
Rd tube (industrial organic vapor) = 0,0005 ft2 jam F/BTU
= 0,000024459 m2 jam C/kJ
(Tabel 12 hal 845, Kern, 1983)
Rd total = Rd Tube + Rd Shell
= 0,00007338 m2 jam C/kJ
Sehingga
2
1273,696 kJ/ jam 𝑚 C
UD =
1273,696 kJ/ jam 𝑚2 C x 0,00007338 𝑚2 𝑗𝑎𝑚 𝐶/𝑘𝐽 +1

UD = 1164,827 kJ/ jam m2 C

5. Menghitung Tinggi Bed Reaktor


Menentukan persamaan profil perubahan konversi terhadap panjang
tube
Jika ditinjau sebuah tube sepanjang reaktor, profil aliran gas dalam tube
adalah sebagai berikut.

Diasumsi keadaan reaktor dalam keadaan steady state, maka laju akumulasi
= 0. Sehingga neraca mol secara keseluruhan untuk zat A yang melalui
panjang reaktor ΔZ adalah:
Input – output – generasi = akumulasi
𝜋
𝐹𝐴 𝑍 - 𝐹𝐴 𝑍+ ΔZ – r’A (𝑁𝑡 × 𝐼𝐷𝑡 2 × 4 × 𝜌𝐵 × (1 − 𝜀)) ΔZ = 0
𝜋
𝐹𝐴 𝑍 − 𝐹𝐴 𝑍+ ΔZ – (−𝑟’𝐴) (𝑁𝑡 × 𝐼𝐷𝑡 2 × 4 × 𝜌𝐵 × (1 − 𝜀)) ΔZ
=0
ΔZ
𝐹𝐴 𝑍 − 𝐹𝐴 𝑍+ ΔZ 𝜋
lim = (−𝑟’𝐴) (𝑁𝑡 × 𝐼𝐷𝑡 2 × × 𝜌𝐵 × (1 − 𝜀))
ΔZ→0 ΔZ 4

C-28
−𝑑𝐹𝐴 𝜋
= (−𝑟’𝐴) (𝑁𝑡 × 𝐼𝐷𝑡 2 × × 𝜌𝐵 × (1 − 𝜀))
𝑑𝑍 4
(Fogler, 1999)
Dimana :
𝐹𝐴 = 𝐹𝐴𝑂 (1 – 𝑋𝐴 )
W = Vt × 𝜌𝐵 × (1 – 𝜀)
𝑉𝑡 = 𝑁𝑡 × At × Z
𝜋
At = 𝐼𝐷𝑡 2 × 4

Sehingga
𝑑𝐹𝐴 = 𝑑(𝐹𝐴𝑂 (1 – 𝑋𝐴 ))
𝑑𝐹𝐴 = 𝐹𝐴𝑂 × ( – 𝑑𝑋𝐴 )
Kemudian didapat persamaan :
−𝑑(𝐹𝐴𝑂 (1 – 𝑋𝐴 )) 𝜋
= (−𝑟’𝐴) (𝑁𝑡 × 𝐼𝐷𝑡 2 × × 𝜌𝐵 × (1 − 𝜀))
𝑑𝑍 4
2 𝜋
𝑑𝑋𝐴 (−𝑟’𝐴) (𝑁𝑡 × 𝐼𝐷𝑡 × 4 × 𝜌𝐵 × (1 − 𝜀))
=
𝑑𝑍 𝐹𝐴𝑂
Dimana
Reaksi yang terjadi pada reaktor yaitu :
𝑟1
Reaksi utama = C2H4 + CH3COOH + ½O2 → C2H3OOCCH3 + H2O
𝑟2
Reaksi samping = C2H4 + 3O2 → 2CO2 + 2H2O
-rA = −𝑟1 − 𝑟2 (kgmol VAM/ jam kg katalis)
1,804
−𝑟1 = 9,7 x 10-4 exp ( ) x 𝑝𝐸𝑡 𝛼1 x 𝑝𝑂𝑥 𝛽1
𝑇
2,52586
−𝑟2 = 5,13 x 10-4 exp ( ) x 𝑝𝐸𝑡 𝛼2 x 𝑝𝑂𝑥 𝛽2
𝑇

Nilai 𝛼 1 , 𝛽 2 , 𝛼1 , 𝛽 2 pada T > 433,150 K = 0,36 ; 0,20 ; -0,31 ; 0,82


(Contreras et. al., 2009)
T = suhu reaksi (K)
pEt, Pox = tekanan parsial Etilen, Oksigen (Pa)
Nt = jumlah tube = 2169
Dit = diameter internal tube = 0,033274 m
𝜌𝐵 = densitas katalis = 833 kg/m3
𝜀 = porositas katalis = 0,4

C-29
Komposisi umpan sebelum dan setelah reaksi bila konversi etilena = XA
Komponen Umpan Komposisi Komposisi produk
masuk Umpan keluar Reaktor
reaktor
(kmol/jam)
Etilen 936,4213 FA0 (1 - XA)FA0
Asam asetat 311,7055 0,333(FA0) (0,333 – 0,94XA)FA0
Oksigen 115,8257 0,124(FA0) (0,124 – 0,65XA)FA0
CO2 309,4298 0,33(FA0) (0,33 + 0,12XA)FA0
Nitrogen 0,3065 3,27 x 10-7(FA0) 3,27 x 10-7(FA0)
H2O 0,9264 9,89 x 10-7(FA0) (9,89x10-7 + 1,06XA)FA0
VAM 0,000319 3,14 x 10-7(FA0) (3,14x10-7 + 0,94XA)FA0

Menentukan persamaan profil perubahan suhu terhadap panjang tube

Diasumsikan keadaan reaktor dalam keadaan steady state, maka laju


akumulasi = 0.
Sehingga neraca panas pada reaktor adalah sebagai berikut :
panas masuk – panas keluar + panas yang dihasilkan = 0
Qin - Qout + Qdihasilkan = 0
𝑇 𝑇
0 (𝑇 )
𝑄 − 𝐹𝐴0 ∫ ∑(𝜃𝑖 𝑥 𝐶𝑝𝑖 )𝑑𝑇 − (∆𝐻𝑅𝑥 𝑅 + ∫ ∆𝐶𝑝 𝑑𝑇 )𝐹𝐴0 𝑋𝐴 = 0
𝑇𝑂 𝑇𝑂

(Fogler,1999)
Didiferensiasikan berdasarkan panjang tube, Z
𝑑𝑄 𝑑𝑇 0 (𝑇 ) 𝑇 𝑑𝑋𝐴
− (𝐹𝐴0 ( ∑(𝜃𝑖 𝐶𝑝𝑖 + 𝑋𝐴 ∆𝐶𝑝)) 𝑑𝑍 − (∆𝐻𝑅𝑥 𝑅 + ∫𝑇𝑂 ∆𝐶𝑝 𝑑𝑇 )𝐹𝐴0 =0
𝑑𝑍 𝑑𝑍

Dengan

C-30
2 𝜋
𝑑𝑋𝐴 (−𝑟’𝐴) (𝑁𝑡 × 𝐼𝐷𝑡 × 4 × 𝜌𝐵 × (1 − 𝜀))
=
𝑑𝑍 𝐹𝐴𝑂
𝑑𝑄 𝜋
= 𝑈𝐴(𝑁𝑡 𝑥 𝐷𝑜𝑡 2 𝑥 )(𝑇𝑐 − 𝑇)
𝑑𝑍 4
𝜋 𝐷𝑜𝑡 𝐿 4
𝐴= 2 =
𝐷𝑜𝑡 𝐷𝑜𝑡
(𝜋 4 ) 𝐿

Sehingga
𝜋 𝑑𝑇
𝑈𝐴 (𝑁𝑡 𝑥 𝐷𝑜𝑡 2 𝑥 4 ) (𝑇𝑐 − 𝑇) − (𝐹𝐴0 ( ∑(𝜃𝑖 𝐶𝑝𝑖 + 𝑋𝐴 ∆𝐶𝑝)) 𝑑𝑍 −
0 (𝑇 ) 𝑇 𝑑𝑋𝐴
(∆𝐻𝑅𝑥 𝑅 + ∫𝑇𝑂 ∆𝐶𝑝 𝑑𝑇 )𝐹𝐴0 =0
𝑑𝑍
𝜋 0 (𝑇 )+ 𝑇 𝑑𝑋𝐴
𝑑𝑇 𝑈(𝑁𝑡 𝑥 𝐷𝑜𝑡 𝑥 )(𝑇𝑐 −𝑇)+ (∆𝐻𝑅𝑥 𝑅 ∫𝑇𝑂 ∆𝐶𝑝 𝑑𝑇 )𝐹𝐴0
4 𝑑𝑍
⇔ 𝑑𝑍 = (𝐹𝐴0 ( ∑(𝜃𝑖 𝐶𝑝𝑖 +𝑋𝐴 ∆𝐶𝑝))

Dimana
U = koefisien perpindahan panas = 1164,827 kJ/jam m2 K
T = suhu umpan
Tc = suhu pendingin
TR = suhu referensi (298,15 0K)
Data Panas Pembentukan Standar
Komponen ∆𝐻𝑓 298 (𝑘𝐽/𝑘𝑚𝑜𝑙)
Etilen 52.500
Asam Asetat -432.300
Oksigen 0
Nitrogen 0
Vinil Asetat -315.700
H2O -241.800
CO2 -393.500

∆𝐻𝑅0 = ∆𝐻𝑓0 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 − ∆𝐻𝑓0 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛


0
∆𝐻𝑅1 = (∆𝐻𝑓0 𝑉𝐴𝑀 + ∆𝐻𝑓0 𝑎𝑖𝑟 ) − (∆𝐻𝑓0 𝑒𝑡𝑖𝑙𝑒𝑛 + ∆𝐻𝑓0 𝑎𝑠.𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡 + 0,5∆𝐻𝑓0𝑂2 )
0
∆𝐻𝑅1 = (−315700 − 241800) − (52500 − 432300) = -177700 kJ/kmol
0
∆𝐻𝑅2 = (2∆𝐻𝑓0 𝐴𝑖𝑟 + 2∆𝐻𝑓0 𝐶𝑂2 ) − (∆𝐻𝑓0 𝑒𝑡𝑖𝑙𝑒𝑛 + 3∆𝐻𝑓0 𝑂2 )
0
∆𝐻𝑅2 = (2(−241800) − 2(−393500) − (52500) = -1323100 kJ/kmol

Data Kapasitas Panas Masing – Masing Komponen

C-31
𝑘𝐽
𝐶𝑝 (𝑘𝑚𝑜𝑙 𝐾) = 𝐴 + 𝐵 𝑥 𝑇 + 𝐶 𝑥 𝑇 2 + 𝐷 𝑥 𝑇 3 + 𝐸 𝑥 𝑇 4

Komponen A B C D E
Etilena 32,083 -0,0148 2,48 x 10-4 -2,38 x 10 -7
6,83 x 10-11
Asam Asetat 34,85 0,0376 2,83 x 10-4 -3,08 x 10-7 9,26 x 10-11
Oksigen 29,526 -0,0089 3,81 x 10-5 -3,26 x 10-8 8,86 x 10-12
Nitrogen 29,342 -0,0035 1,01 x 10-5 -4,31 x 10-9 2,59 x 10-13
Vinil Asetat 27,664 0,2337 6,21 x 10-5 -1,7 x 10-7 5,79 x 10-11
H20 33,933 -0,0084 2,99 x 10-5 -1,78 x 10-8 3,69 x 10-12
CO2 37,437 0,0423 -1,96 x 10-5 4 x 10-9 -2,99 x 10-13

Data Kapasitas Panas pada Masing – Masing Reaksi


∆A ∆B ∆C ∆D ∆E
Reaksi 1 -20,1 0,207 -4,58 x 10-4 3,74 x 10-7 -1,04 x 10-10
Reaksi 2 2,08 0,109 -3,41 x 10-4 3,08 x 10-7 -8,8 x 10-11

𝑇
∆𝐻𝑅 (𝑇) = ∆𝐻𝑅0 (𝑇𝑅 ) + ∫ ∆𝐶𝑝 𝑑𝑇
𝑇𝑂
∆B ∆C ∆D
∆𝐻𝑅 (𝑇) = ∆𝐻𝑅0 (𝑇𝑅 ) + ∆A × (T − 𝑇𝑅 ) + × (𝑇 2 − 𝑇𝑅2 ) + × (𝑇 3 − 𝑇𝑅3 ) + ×
2 2 2
∆E
(𝑇 4 − 𝑇𝑅4 ) + × (𝑇 5 − 𝑇𝑅5 )
2

Menentukan persamaan profil perubahan suhu air pendingin terhadap


panjang tube
Untuk keadaan steady state
𝐹𝑐 × 𝐶𝑝𝑐 × ∆𝑇𝑐 𝑧 − 𝐹𝑐 × 𝐶𝑝𝑐 × ∆𝑇𝑐 𝑧+∆𝑧 − 𝑈 × (𝑇 − 𝑇𝑐 ) × 𝜋 × 𝐷𝑜𝑡 × 𝑁𝑡 ×
∆𝑍 = 0
𝐹𝑐 × 𝐶𝑝𝑐 × ∆𝑇𝑐 𝑧 − 𝐹𝑐 × 𝐶𝑝𝑐 × ∆𝑇𝑐 𝑧+∆𝑧 = 𝑈 × (𝑇 − 𝑇𝑐 ) × 𝜋 × 𝐷𝑜𝑡 ×
𝑁𝑡 × ∆𝑍
𝐹𝑐 ×𝐶𝑝𝑐 ×∆𝑇𝑐 𝑧 −𝐹𝑐 ×𝐶𝑝𝑐 ×∆𝑇𝑐 𝑧+∆𝑧
lim = 𝑈 × (𝑇 − 𝑇𝑐 ) × 𝜋 × 𝐷𝑜𝑡 × 𝑁𝑡
∆𝑍→0 ∆𝑍

𝑑𝑇𝑐 𝑈 × (𝑇 − 𝑇𝑐 ) × 𝜋 × 𝐷𝑜𝑡 × 𝑁𝑡
=
𝑑𝑍 𝐹𝑐 𝐶𝑝𝑐
(Davis & Davis, 2003)

C-32
Dimana
U = koefisien perpindahan panas = 1164,827 kJ/jam m2 K
T = suhu dalam tube (0K)
Tc = suhu pendingin (0K)
Dot = diameter luar tube = 0,0381 m
Nt = jumlah tube
FcCpc = laju pendingin, J/s K

Menentukan persamaan profil perubahan tekanan gas terhadap


panjang reaktor
Dari persamaan Ergun didapat :
𝑑𝑃 𝐺 1 − 𝜀 150 × 𝜇𝑓 × (1 − 𝜀)
= ( 3 )( + 1,75 𝐺 )
𝑑𝑍 𝐷𝑝. × 𝜌𝑓 𝜀 𝐷𝑝
(Fogler,1999)
Dimana :
𝜀 = porositas katalis = 0,4
Dp = diameter katalis = 0,5 cm = 0,005 m
Gt = laju alir massa dalam tube = 9,1686 kg/m2 s
𝜇𝑓 = viskositas umpan = 1,554 x 10-5 kg/m s
𝐿 = panjang pipa = 4,3 m
𝜌𝑓 = massa jenis umpan = 10,268 kg/m3

Menentukan panjang tube


Panjang pipa dapat diketahui dengan menyelesaikan persamaan – persamaan
berikut secara simultan.
𝜋
𝑑𝑋𝐴 (−𝑟’𝐴)(𝑁𝑡 × 𝐼𝐷𝑡 2 × × 𝜌𝐵 × (1 − 𝜀))
 = 4
𝑑𝑍 𝐹𝐴𝑂
𝜋 0 (𝑇 )+ 𝑇 𝑑𝑋𝐴
𝑑𝑇 𝑈(𝑁𝑡 𝑥 𝐷𝑜𝑡 𝑥 )(𝑇𝑐 −𝑇)+ (∆𝐻𝑅𝑥 𝑅 ∫𝑇𝑂 ∆𝐶𝑝 𝑑𝑇 )𝐹𝐴0
 = 4 𝑑𝑍
𝑑𝑍 (𝐹𝐴0 ( ∑(𝜃𝑖 𝐶𝑝𝑖 +𝑋𝐴 ∆𝐶𝑝))

𝑑𝑇𝑐 𝑈×(𝑇−𝑇𝑐 )×𝜋×𝐷𝑜𝑡×𝑁𝑡


 =
𝑑𝑍 𝐹𝑐 𝐶𝑝𝑐

𝑑𝑃 𝐺 1− 𝜀 150 ×𝜇×(1−𝜀)
 = ( )( + 1,75 𝐺 )
𝑑𝑍 𝐷𝑝. × 𝜌𝑓 𝜀3 𝐷𝑝

C-33
Dengan metode Runge Kutta orde 4, persamaan – persamaan diatas dapat
diselesaikan secara simultan dengan hasil sebagai berikut :
Z X T T0 P
0 0 433,95933 303,15 900
0,2 0,004558168 434,35073 303,81796 899,571
0,4 0,009116354 434,74133 304,484507 899,142
0,6 0,013674556 435,13114 305,149645 898,713
0,8 0,018232774 435,52016 305,813378 898,285
1 0,02279101 435,9084 306,475708 897,856
1,2 0,027349262 436,29585 307,136638 897,427
1,4 0,03190753 436,68252 307,796172 896,998
1,6 0,036465815 437,06842 308,454312 896,569
1,8 0,041024117 437,45354 309,111063 896,14
2 0,045582435 437,83789 309,766427 895,711
2,2 0,050140769 438,22147 310,420407 895,283
2,4 0,054699119 438,60428 311,073006 894,854
2,6 0,059257486 438,98633 311,724228 894,425
2,8 0,063815868 439,36762 312,374075 893,996
3 0,068374267 439,74815 313,022551 893,567
3,2 0,072932681 440,12792 313,669659 893,138
3,4 0,077491112 440,50693 314,315402 892,71
3,6 0,082049558 440,8852 314,959783 892,281
3,8 0,086608021 441,26271 315,602805 891,852
4 0,091166499 441,63948 316,244472 891,423
4,2 0,095724992 442,01551 316,884786 890,994
4,4 0,100283501 442,39079 317,523751 890,565
4,6 0,104842026 442,76533 318,161369 890,136
4,8 0,109400567 443,13914 318,797644 889,708
5 0,113959122 443,51221 319,432579 889,279
5,2 0,118517694 443,88455 320,066177 888,85

Berdasarkan hasil interpolasi, untuk XA (konversi etilen) = 0,1 (10%)


diperoleh:
Z (panjang tube) = 4,293742 m ≈ 4,3 m
Tout = 444,35 0K
Tc out = 317, 425 0K
Pout = 880,7797 kPa

C-34
6. Menghitung Berat Katalis dan Volume Katalis
Berat katalis dapat dihitung dengan persamaan :
𝜋
𝑊 = 𝜌𝐵 × 𝑁𝑡 × × 𝐷𝑖𝑡 2 × 𝑍 × (1 − 𝜀)
4
Dimana:
W = berat katalis
𝜌𝐵 = densitas katalis = 833 kg/m3
𝑁𝑡 = jumlah tube = 2169
𝐷𝑖𝑡 = diameter dalam pipa = 0,03274 m
𝑍 = panjang tube / panjang bed katalis = 4,3 m
𝜀 = porositas katalis = 0,4
Sehingga:
kg 𝜋
𝑊 = 833 × 2169 × × (0,03327 𝑚)2 × 4,3 𝑚 × (1 − 0,4)
m3 4
= 3922,4 kg
Volume Katalis :
𝑊 3922,4 kg
𝑉= = kg = 4,709 m
𝜌𝐵 833
m3

7. Menghitung Volume Void Bed Katalis


𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑉𝑜𝑖𝑑 𝐵𝑒𝑑 𝐾𝑎𝑡𝑎𝑙𝑖𝑠 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑉𝑒𝑠𝑠𝑒𝑙 − 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐾𝑎𝑡𝑎𝑙𝑖𝑠
𝜋
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑉𝑜𝑖𝑑 𝐵𝑒𝑑 𝐾𝑎𝑡𝑎𝑙𝑖𝑠 = ( × 𝐷𝑖𝑠 2 × 𝑍) − 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐾𝑎𝑡𝑎𝑙𝑖𝑠
4
𝜋
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑉𝑜𝑖𝑑 𝐵𝑒𝑑 𝐾𝑎𝑡𝑎𝑙𝑖𝑠 = ( × (2,2768 𝑚)2 × 𝑍) − 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐾𝑎𝑡𝑎𝑙𝑖𝑠
4
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑉𝑜𝑖𝑑 𝐵𝑒𝑑 𝐾𝑎𝑡𝑎𝑙𝑖𝑠 = 12,650 m3

8. Menghitung Residence Time


𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑣𝑜𝑖𝑑 𝑏𝑒𝑑
𝑡=
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘
12,650 m3
𝑡= = 7,501 detik
6071,018 𝑚3/𝑗𝑎𝑚

9. Menghitung Tebal Shell


Untuk menghitung tebal shell menggunakan persamaan :
𝑃×𝑟𝑠
𝑡𝑠 = +C
𝑓 ×𝐸−0,6𝑃

C-35
Dimana :
ts : tebal shell
r : radius shell = 44,68385 in
f : tegangan maksimum yang diijinkan = 18750 psia
E : faktor pengelasan = 0,9
C : faktor korosi = 0,075 in
P : tekanan operasi pada shell = 14,7 psia
faktor keamanan 10 %, maka :
P perancangan = 1,1 x 14,7 psia = 16,17 psia
16,17 𝑝𝑠𝑖𝑎 ×44,68385 𝑖𝑛
𝑡𝑠 = + 0,075 = 0,11779 in
18750 ×0,9−0,6 𝑥 16,17

Dari tabel 5.6 Brownell, diameter standar shell yang mendekati perhitungan
adalah diameter 3/16 in = 0,1875 in

10. Menghitung Tebal Head


Head yang dipilih adalah head jenis torisperical karena tekanan operasi <
200 psig (Brownell hal. 138)
Direncanakan menggunakan Stainless Steel SA-204 Tipe 304 Grade A
f : tekanan yang diijinkan = 18750 psia
E : faktor pengelasan = 0,9
C : faktor korosi = 0,075 in
Kondisi operasi
P puncak : 10 bar = 145,078 psia
P desain : 1,1 x 145,078 psia = 159,59 psia
OD shell : IDs + 2xtebal shell = 89,6377 in + 2 x 0,1875in = 90,0127 in
Dari Brownell & Young tabel 5.7 (hal 90), digunakan OD standar 96 in dan
tebal shell 3/16 in diperoleh :
7
icr = 5 8 in

rc = 96 in
1 𝑟𝑐 1 96
𝑊= (3 + √𝑖𝑟𝑐) = (3 + √5,875) = 1,7605
4 4

Tebal head dihitung dengan persamaan Brownell and Young (hal. 256):

C-36
𝑃×𝑟𝑠 𝑥 𝑊
𝑡ℎ = +C
2 𝑥 𝑓 ×𝐸−0,2 𝑃
159,59 psia × 96 in𝑠 𝑥 1,7605
𝑡ℎ = + 0,075 in = 0,87493 in
2 𝑥 18750 × 0,9−0,2 𝑥 159,59

Dari tabel 5.6 Brownell, maka digunakan tebal head standar yaitu 7/8 in =
0,875 in

11. Menghitung Tinggi Head

(Brownell and Young Fig 5.8. hal 87)


Dari gambar didapatkan persamaan :
𝐼𝐷𝑠
a=
2

AB = a – icr
BC = rc – icr
AC = √𝐵𝐶 2 − 𝐴𝐵 2
b = rc – AC
OA = th + b + sf
(Brownell & Young, hal 87)
Dari tabel 5.6 Brownell untuk tebal head = 7/8 in, diperoleh data :
sf : 1,5 – 4 in, pada perancangan ini dipilih nilai sf sebesar 2,5 in nilai
icr : 2,625 in.
Sehingga,
𝐼𝐷 89,6377 𝑖𝑛
AB = − 𝑖𝑐𝑟 = − 2,625 𝑖𝑛 = 47,44 in
2 2

BC = r - 𝑖𝑐𝑟 = 89.6377 in – 2,625 in = 87,0127 in

C-37
b = r - √𝐵𝐶 2 − 𝐴𝐵 2 = 89,6377 in - √87,0127 2 − 47,442 = 16,695 in
Tinggi head = t h + b + sf
= 0,875 in + 16,695 in + 2,5 in
= 20,07 in

12. Menghitung Tinggi Reaktor


Tinggi reaktor = tinggi bed + 2 x tinggi head
Tinggi reaktor = 4,3 m + 2 x 0,5098 m = 5,31955 m

13. Menghitung Pressure Drop


a. Shell side
𝑓. 𝐺𝑠2 . 𝐼𝐷𝑠 . (𝑁 + 1)
∆𝑃𝑠 =
5,22 . 1010 . 𝐷𝑒. 𝑠. ∅𝑠
(Kern, 1965 hal. 147)
Dimana :
∆𝑃 = pressure drop dalam shell
𝐿 = panjang pipa = 4,3 m = 14,1076 ft
𝑓 = faktor friksi terhadap tube = 0,002 ft2/in2 (Kern, Fig 29, 1965: 839)
Gs = kecepatan alir massa di shell = 276.578,347 lb/ft2 jam
B = baffle spacing = 0,45536 m = 1,49396 ft
IDs = diameter dalam shell = 2,2768 m = 7,4698 ft
De = diameter ekuivalen = 0,02712 m = 0,088976 ft
s = spesific gravity air = 1
∅𝑠 = faktor koreksi = 1

𝐿 14,1076 ft
(N + 1) = 𝐵 = = 9,443
1,49396 ft

ft2 lb
0,002 in2 𝑥 (276.578,347 jam)2 𝑥 7,4698 ft x 9,443
∆𝑃𝑠 = ft2
5,22 . 1010 𝑥 0,088976 ft
= 2,32 psi = 0,16 bar

C-38
b. Tube Side
Pressure drop pada bagian tube dapat diselesaikan denga persamaan
Ergun.
𝑑𝑃 𝐺 1 − 𝜀 150 × 𝜇𝑓 × (1 − 𝜀)
= ( 3 )( + 1,75 𝐺 )
𝑑𝑍 𝐷𝑝. × 𝜌𝑓 𝜀 𝐷𝑝
Dari hasil penyelesaian secara simultan dengan dXA/dZ, dT/dZ dan dTc/dZ
pada nilai Z = 4,3 m didapat pressure drop sebesar 9,2203 kPa atau 1,3373
psi.
Pressure drop yang diijinkan :
∆𝑆ℎ𝑒𝑙𝑙 = 10 psi
∆𝑇𝑢𝑏𝑒 = 2 psi

14. Menghitung Volume Reaktor


Volume reaktor = volume vessel + 2 x volume head
𝜋
Volume reaktor = 4 × 𝐼𝐷𝑠2 × 𝑍 + 2 × 𝐼𝐷𝑠3
𝜋
Volume reaktor = ( 4 × 2,27682 × 4,3 𝑚 ) + (2 × 2,2768 𝑚3 )

Volume reaktor = 41,103 m3

C-39
RANGKUMAN REAKTOR ASETOKSILASI ETILEN

Kode
Fungsi Tempat berlangsungnya reaksi asetoksilasi etilen menjadi
vinil asetat monomer
Tipe Fixed Bed Multitubes dengan pendingin air
Bahan Stainless steel SA 204 grade C
Tekanan Operasi 900 kPa = 9 bar
Suhu Operasi 160,810C = 433,9590K
Fase Gas dengan katalis padat (spherical shape)
Spesifikasi Katalis
Jenis Palladium (Bayer)
Bentuk Sphere
Diameter 5 mm
Densitas 800 kg/m3
Berat Katalis 3922,4 kg
Porositas 0,4
Spesifikasi Tube
Jumlah tube 2169
Diameter luar 1,5 in = 0,0381 m
Diameter dalam 1,31 in = 0,033274 m
Panjang tube 4,3 m
Waktu tinggal 7,501 detik
Pressure Drop 1,3373 psi = 0,09233 bar
Spesifikasi Shell
Diameter dalam 89,6377 in
Tebal 0,1875 in

C-40
Pressure Drop 2,32 psi = 0,16 bar
Spesifikasi Head
Tebal Head 0,875 in
Tinggi Head 20,07 in
Tinggi Reaktor 5,31955 m
Volume Reaktor 41,103 m3

C-41
C.4 Kolom Distilasi (D-101)

Kode : D-101
Fungsi : Memisahkan asam asetat dari campuran vinil asetat-air
Tujuan : 1. Menentukan jenis kolom
2. Menentukan bahan konstruksi kolom
3. Menghitung jumlah tray dan menentukan lokasi umpan masuk
4. Menentukan dimensi kolom

1. Menentukan Jenis Kolom


Dalam perancangan kolom destilasi dipilih jenis tray dengan pertimbangan:
a. Perkiraan awal diameter kolom > 3ft
b. Rentang batas alir yang cukup besar tanpa menimbulkan flooding
c. Mudah dalam pembersihan dan perawatan (memungkinkan pembuatan
manhole)
Jenis tray yang digunakan adalah sieve tray dengan pertimbangan:

C-42
a. Ringan, murah, dan mudah pembuatannya
b. Kapasitas uap dan cairannya lebih besar
c. Pressure Drop rendah dan efisiensinya tinggi
d. Mudah dibersihkan dan konstruksinya sederhana sehingga biaya
perawatan menjadi lebih murah

2. Menentukan Bahan Konstruksi Kolom


Bahan konstruksi yang digunakan pada perancangan kolom adalah Stainless
Steel SA-204 tipe 304 grade A dengan pertimbangan ketahanan terhadap korosi dan
karakteristik pengelasan yang baik.

3. Menentukan Jumlah Tray


Dari perhitungan neraca panas menara distlasi, diperoleh R = 0,6141 dan R
R-Rmin
min = 0,4724. Dengan metode grafik Gilliland, dari nilai = 0,088 diperolah
R+1
N-Nmin
nilai sebesar 0,5
N+1
Untuk mencari Nmin digunakan rumus:
Xlk Xhk
Log { ( )D ( )W }
Xhk Xlk
Nmin =
Log (αlk-αhk)avg
0,148 0,994
Log { ( )( ) }
0,001 0,005
Nmin =
Log 1,86

Nmin = 16,411
Sehingga diperoleh N = 33,85 , dibulatkan menjadi 34 stage ideal
A. Menghitung efisiensi kolom
Diketahui suhu umpan masuk kolom = 390,748 K, suhu dasar kolom =
402,022 K dan suhu atas kolom 387,44 K. Dengan menggunakan data viskositas
Yaws, akan didapatkan nilai viskositas pada suhu rata-rata puncak dan dasar
kolom yaitu 394,73 K.
Viskositas Asam asetat = 0,364 cP
Viskositas Vinil asetat = 0,1916 cP
Viskositas Air = 0,229 cP
Viskositas rata-rata = 0,260 cP

C-43
Dari perhitungan sebelumnya diketahui nilai α rata-rata sebesar 1,86. Dari
grafik korelasi O’Connell, didapat nilai Efisiensi kolom sebesar 60% dari nilai
αavg x μavg = 0,48.
B. Menghitung jumlah plate aktual
Jumlah plate aktual = Jumlah plate ideal / efisiensi kolom
= 34 / 0,6 = 56,67, dibulatkan menjadi 57
C. Menentukan lokasi umpan
Letak umpan pada menara destilasi dapat ditentukan dengan metode Fenske:
𝑋𝑙𝑘 𝑋ℎ𝑘
𝑁𝑟 log[ ( )𝐷 . ( )𝐹 ]
𝑋ℎ𝑘 𝑋𝑙𝑘
= 𝑋ℎ𝑘 𝑋𝑙𝑘
𝑁𝑠 log[ ( )𝑊 . ( )𝐹 ]
𝑋𝑙𝑘 𝑋ℎ𝑘

Nr = Jumlah tray dihitung dari atas


Ns = Jumlah tray dihitung dari bawah
0,148 0,367
𝑁𝑟 log[ ( )𝐷 . ( )𝐹 ]
0,001 0,156
= 0,998 0,156 = 1,295
𝑁𝑠 log[ (0,0007)𝑊 . (0,,267)𝐹 ]

Nr + Ns = 56
Nr = 1,295 Ns
2,295 Ns = 56
Ns = 24,4
Jadi, umpan masuk pada plate ke 24 dihitung dari dasar kolom
4. Menentukan Dimensi Menara Destilasi
A. Diameter menara
a. Diameter puncak menara
Dari hasil perhitungan neraca panas menara destilasi, didapat data kondisi
pada puncak kolom sebagai berikut:
P = 100 kPa = 1 bar
T = 387,44
 Menghitung densitas cairan
Komponen Xi densitas ρ x xi
(gr/cm3)
Asam Asetat
0,0011 0,934 0,001027
Air
0,148 0,9328 0,138

C-44
Vinil Asetat
0,85 0,792 0,674
Jumlah
0,813494

ρL = 813,494 kg/m3
 Menentukan densitas uap
yi BM Tc (K) Pc (bar) Zc ω
(fraksi (g/mol)
mol)
Asam 0,001 60,053 592,71 57,86 0,201 0,462
Asetat
H2O 0,24446 18,015 647,13 220,55 0,229 0,345
Vinil 0,7545 86,09 525,2 625,17 0,263 0,338
Asetat
Sumber: Yaws (1999)

yi x BM yi x Tc yi x Pc yi x ω
Asam Asetat 0,060123142 0,593402285 0,05792758 0,00046254
H2O 4,403967635 158,1981446 53,91590685 0,084339097
Vinil Asetat 64,95814896 396,2831901 471,714322 0,255033736
Total 69,42223973 555,074737 525,6881565 0,339835373

P 1
Pr = = = 0,0019
Pc 525,69
T 387,44
Tr = = = 0,698
Tc 555,07
0,422 0,422
B0 =0,083 - 1,6
= 0,083 - = -0,667
Tr 0,6981,6
0,172 0,172
B1 =0,139 - 4,2
= 0,139 - = -0,6396
Tr 0,6984,2

B = B0 + (ω. B1) = -0,667 + (0,339835373. -0,6396) = -0,8845


Pr 0,0019
Z = 1 + (B x ) = 1 + (-0,8845 x ) = 0,99758
Tr 0,698

R = 83,14 cm3 bar/mol.K


P x BM 1 bar x 69,42 g/mol
ρ gas = = = 0,00216 g/cm3
ZxRxT 0,99758 x 83,14 cm3 bar/mol.K x 387,44 K

C-45
ρ gas = 2,16 kg/m3
 Menentukan laju alir volumetrik (QL dan QV)
Dari perhitungan neraca panas menara distilasi diketahui:
Rectify vapour flow = 659,64 kmol/jam
Vapour mass flow (V) = rectify vapour flow x BM
= 659,64 kmol/jam x 69,42 kg/kmol
= 45793,7 kg/jam
Rectify liquid flow = 1813,532442 kmol/jam
Liquid mass flow (L) = rectify liquid flow x BM
= 250,977 kmol/jam x 75,974 kg/kmol
= 19067,73 kg/jam
L 19067,73 kg/jam
QL = = = 23,44 m3/jam = 0,0065 m3/s
ρL 813,4942 kg/m3

V 45793,7 kg/jam
QV = = = 21197,00188 m3/jam = 5,888 m3/s
ρ gas 2,16 kg/m3

 Menentukan nilai Flv


Berdasarkan gambar 11.27 (Sinnott, 2005), dapat dicari nilai K1 dengan
faktor Flv dan panjang tray spacing.
𝐿 ρ gas 0,5
Flv = x( )
V ρ cair
19067,73 kg/jam 2,16 kg/m3
Flv = x( )0,5 = 0,021
45793,7 kg/jam 813,4942 kg/m3

Menara akan dirancang dengan tray spacing sebesar 0,6 m. Berdasarkan


gambar, diperoleh nilai K1 = 0,14
 Menghitung kecepatan flooding gas (Vf)
ρ cair - ρ gas 0,5
Vf = K1 x ( )
ρ gas
813,4942 - 2,16 0,5
Vf = 0,14 x ( )
2,16

Vf = 2,713 m/s
Campuran yang dipisahkan tidak menimbulkan buih (prosentase flooding
80%), sehingga:
Vf = 2,713 m/s x 0,8 = 2,17 m/s

C-46
 Menghitung luas permukaan aktif (An) dan luas penampang sirkular
kolom (At)
QV
An =
Vf
5,888 m3/s
An = = 2,713 m2
2,17 m/s

Berdasarkan tabel 6.1 Treybal (1981), dipilih panjang weir adalah 0,7T,
dengan luasan tray yang ditempati satu downspout adalah 8,8%, sehingga
nilai At dapat dirumuskan:
2,713 m2
At = = 2,975 m2
1-0,088

 Menghitung diameter puncak menara


4 x At 0,5
D=( )
π
4 x 2,975 0,5
D=( ) = 1,9466 m = 76,64 in
3,14

b. Diameter dasar menara


Dari hasil perhitungan neraca panas menara destilasi, didapat data kondisi
pada puncak kolom sebagai berikut:
P = 140 kPa = 1,4 bar
T = 402,022
 Menentukan densitas cair
Komponen Xi Ρ (kg/m3) ρ x xi
Asam Asetat 0,994 921,293 915,7763
Air 0,00499 924,784 4,6147
Vinil Asetat 0,00099 780 0,778
Jumlah 921,1694

ρL = 921,1694 kg/m3
 Menentukan densitas uap
yi (fraksi BM Tc (K) Pc Zc ω
mol) (g/mol) (bar)
Asam 0,989490286 60,053 592,71 57,86 0,201 0,462
Asetat

C-47
H2O 0,009294781 18,015 647,13 220,55 0,229 0,345
Vinil 0,001225607 86,09 525,2 625,17 0,263 0,338
Asetat
Sumber: Yaws (1999)

yi x BM yi x Tc yi x Pc yi x ω
Asam Asetat 59,42186015 586,4807874 57,25190795 0,457144512
H2O 0,16744548 6,014931629 2,04996395 0,003206699
Vinil Asetat 0,105512507 0,643688796 0,766212728 0,000414255
Total 59,69481813 593,1394078 60,06808463 0,460765467

P 1,4
Pr = = = 0,0233
Pc 60,068
T 402,022
Tr = = = 0,6777
Tc 593,139
0,422 0,422
B0 = 0,083 - 1,6
= 0,083 - = -0,703
Tr 0,67771,6

0,172 0,172
B1 = 0,139 - = 0,139 - = -0,7419
Tr4,2 0,67774,2

B = B0 + (ω. B1) = -1,045


Pr
Z = 1 + (B x ) = 0,964
Tr
R = 83,14 cm3 bar/mol.K
P x BM 1,4 bar x 59,695 g/mol
ρ gas = = = 0,00259 g/cm3
ZxRxT 0,964 x 83,14 cm3 bar/mol.K x 402,022 K

ρ gas = 2,5936 kg/m3


 Menentukan laju alir volumetrik (QL dan QV)
Dari perhitungan neraca panas menara destilasi diketahui:
Stripping vapour flow = 659,64 kmol/jam
Vapour mass flow (V) = stripping vapour flow x BM
= 659,64 kmol/jam x 59,695 kg/kmol
= 39377,09 kg/jam
Stripping liquid flow = 898,77 kmol/jam

C-48
Liquid mass flow (L) = stripping liquid flow x BM
= 898,77 kmol/jam x 59,869 kg/kmol
= 53808,65 kg/jam
L 53808,65 kg/jam
QL = = = 58,41 m3/jam = 0,016 m3/s
ρL 921,1694 kg/m3

V 39377,09 kg/jam
QV = = = 15182,55 m3/jam = 4,217 m3/s
ρ gas 2,5936 kg/m3

 Menentukan nilai Flv


Berdasarkan gambar 11.27 (Sinnott, 2005), dapat dicari nilai K1 dengan
faktor Flv dan panjang tray spacing.
𝐿 ρ gas 0,5
Flv = x( )
V ρ cair
53808,65 kg/jam 4,217 kg/m3
Flv = x( )0,5 = 0,0725
39377,09 kg/jam 921,1694 kg/m3

Menara akan dirancang dengan tray spacing sebesar 0,6 m. Berdasarkan


gambar, diperoleh nilai K1 = 0,095
 Menghitung kecepatan flooding gas (Vf)
ρ cair - ρ gas 0,5
Vf = K1 x ( )
ρ gas
921,1694 - 4,217 0,5
Vf = 0,095 x ( )
4,217

Vf = 1,788 m/s
Campuran yang dipisahkan tidak menimbulkan buih (prosentase flooding
80%), sehingga:
Vf = 1,788 m/s x 0,8 = 1,43 m/s
 Menghitung luas permukaan aktif (An) dan luas penampang sirkular
kolom (At)
QV
An =
Vf
4,217 m3/s
An = = 2,95 m2
1,43 m/s

Berdasarkan tabel 6.1 Treybal (1981), dipilih panjang weir adalah 0,7 T,
dengan luasan tray yang ditempati satu downspout adalah 8,8%, sehingga
nilai At dapat dirumuskan:
2,95 m2
At = = 3,233 m2
1-0,088

C-49
 Menghitung diameter dasar menara
4 x At 0,5
D=( )
π
4 x 3,233 0,5
D=( ) = 2,029 m = 79,99 in
3,14

B. Tebal Shell
Bahan konstruksi yang digunakan adalah Stainless Steel SA-204 type 304
Grade A. Diketahui:
Allowable working stress (f) = 18750 psia (Tabel 13.1 Brownell)
Efisiensi pengelasan (E) = 0,9 (Tabel 13.2 Brownell)
Faktor korosi (C) = 0,125 in

a. Tebal shell puncak menara


Kondisi puncak menara adalah sebagai berikut:
P = 1 bar = 14,5038 psia
T = 387,44 K
D = 1,9466 m = 76,64 in
ri = 0,973 m = 38,32 in
Faktor keamanan dianggap sebesar 10%, sehingga:
P = 1,1 x 14,5038 psia = 15,95 psia
Ketebalan shell (ts) dapat dihitung dengna menggunakan persamaan 13.1 dari
buku Brownell, yaitu:
P x ri
ts =
f.E-0,6P
15,95 psia x 38,32 in
ts =
(18750 psia x.0,9) - (0,6 x 15,95 psia)

ts = 0,036 in
Dari tabel 5.7 buku Brownell, berdasarkan pertimbangan diameter menara,
digunakan tebal standar 0,3125 in.

b. Tebal shell dasar menara


Kondisi dasar menara adalah sebagai berikut:
P = 1,4 bar = 20,3 psia
T = 402,022 K

C-50
D = 2,029 m = 79,9 in
ri = 1,015 m = 39,95 in
Faktor keamanan dianggap sebesar 10%, sehingga:
P = 1,1 x 20,3 psia = 22,33 psia
Ketebalan shell (ts) dapat dihitung dengna menggunakan persamaan 13.1 dari
buku Brownell, yaitu:
P x ri
ts =
f.E-0,6P
22,33 psia x 39,95 in
ts =
(18750 psia x.0,9) - (0,6 x 22,33 psia)

ts = 0,053 in
Dari tabel 5.7 buku Brownell, berdasarkan pertimbangan diameter menara,
digunakan tebal shell standar 0,3125 in.

C. Tebal Head Kolom


Dalam perancangan ini dipilih head jenis torispherical flanged and dished
head karena tekanan operasi kurang dari 200 psi.
a. Tebal head puncak kolom
Tebal head (th) dihitung menggunakan persamaan 7.77 dari buku
Brownell, yaitu:
P.rc.W
th = +C
(2.f.E)-(0,2.P)

OD = ID + 2ts = 76,64 + (2 x 0,3125) = 77,263 in


Dari tabel 5.7 buku Brownell digunakan:
OD standar = 78 in
ts = 0,3125 in
icr = 4,75 in
rc = 78 in
Faktor stress (W) dihitung menggunakan persamaan 7.76 dari buku
Brownell, yaitu:
W = 0,25 x (3 + √𝑟𝑐/𝑖𝑐𝑟 )

W = 0,25 x (3 + √78/4,75 ) = 1,763 in


Sehingga tebal head puncak adalah:

C-51
15,95 psia x 78 in x 1,763 in
th = + 0,125
(2 x 18750 psia x.0,9) - (0,2 x 15,95 psia)

th = 0,19 in
Berdasarkan tabel 5.8 dari buku Brownell, digunakan tebal head standar
0,3125 in, dengan nilai straight flange (sf) = 2,5 in
Koreksi nilai ID = OD standar – (2 x tebal shell)
= 78 – (2 x 0,3125)
= 77,375 in
b. Tebal head dasar kolom
Tebal head (th) dihitung menggunakan persamaan 7.77 dari buku
Brownell, yaitu:
P.rc.W
th = +C
(2.f.E)-(0,2.P)

OD = ID + 2ts = 79,9 + (2 x 0,3125) = 80,5 in


Dari tabel 5.7 buku Brownell digunakan:
OD standar = 84 in
ts = 0,3125 in
icr = 5,125 in
rc = 84 in
Faktor stress (W) dihitung menggunakan persamaan 7.76 dari buku
Brownell, yaitu:
W = 0,25 x (3 + √𝑟𝑐/𝑖𝑐𝑟 )

W = 0,25 x (3 + √84/5,125 ) = 1,762 in


Sehingga tebal head dasar kolom adalah:
22,33 psia x 84 in x 1,762 in
th = + 0,125
(2 x 18750 psia x.0,9) - (0,2 x 22,33 psia)

th = 0,223 in
Berdasarkan tabel 5.8 dari buku Brownell, digunakan tebal head dasar kolom
standar 0,25 in, dengan nilai straight flange (sf) = 2 in
Koreksi nilai ID = OD standar – (2 x tebal shell)
= 84 – (2 x 0,3125)
= 83,375 in

C-52
D. Tinggi Head Kolom
a. Tinggi head puncak kolom

Dari gambar 5.8 buku Brownell, diperoleh persamaan-persamaan sebagai


berikut:
ID = 76,64 in
sf = 2 in
th = 0,3125 in
icr = 4,75 in
ID
AB = – icr = (76,64 / 2) – 4,75 = 33,57 in
2
BC = r – icr = 78 – 4,75 = 73,25 in
b = r - √(BC)2 – (AB)2 = 78 - √(73,25)2 – (33,57)2
= 12,895 in
Tinggi head = th + b + sf
= 15,145 in = 0,385 m

C-53
b. Tinggi head dasar kolom
Dari gambar 5.8 buku Brownell, diperoleh persamaan-persamaan sebagai
berikut:
ID = 79,9 in
th = 0,25 in
icr = 5,125 in
ID
AB = – icr = (79,9 / 2) – 5,125 = 34,82 in
2
BC = r – icr = 84 – 5,125 = 78,875 in
tinggi head dinyatakan dengan notasi “b” pada gambar, sehingga:
b = r - √(BC)2 – (AB)2 = 84 - √(78,875)2 – (34,82)2
= 13,23 in
Tinggi head dasar = b + th + sf
= 15,48 in = 0,393 m

E. Menghitung tinggi total kolom destilasi


Tinggi ruang dasar = Tinggi head dasar = 0,393 m
Tinggi ruang puncak = Tinggi head puncak = 0,385 m
Tinggi menara = (N-1) x tray spacing
= (57-1) x 0,6 m = 33,6 m
Tinggi total kolom = tinggi menara + tinggi head puncak + tinggi head dasar
= 33,6 m + 0,393 m + 0,385 m
= 34,38 m

C-54
RANGKUMAN MENARA DISTILASI

Kode D-101
Fungsi Memisahkan asam asetat dari campuran azaetrop vinil
asetat monomer dan air
Jenis tray Sieve tray
Bahan Stainless steel SA 304 grade C
Jumlah plate 34
Lokasi Umpan Stage ke-24, dihitung dari atas kolom
masuk
Diameter Menara Diameter puncak = 76,64 in = 1,9466 m
Diameter bawah = 79,9 in = 2,029 m
Tebal Shell Puncak menara = 0,3125 in
Dasar Menara = 0,3125 in
Tebal Head Puncak Kolom = 0,25 in
Dasar Kolom = 0,25 in

C-55
C.5 Vaporizer Asam Asetat (VP-01)

Kode : VP-01
Tipe : Shell and Tube Heat Exchanger
Fungsi : Menguapkan dan menaikkan suhu asam asetat sebelum dicampur
dengan reaktan lain

Tujuan Perancangan
1. Menentukan tipe vaporizer yang digunakan
2. Menentukan peletakan fluida masuk pada vaporizer
3. Menentukan bahan konstruksi
4. Menentukan spesifikasi pipa vaporizer

1. Menentukan tipe Heat Exchanger yang digunakan

 Spesifikasi aliran
Fluida Dingin Fluida Panas
Fluida Campuran Steam
Massa 18769,53 kg/jam 2180,7657 kg/jam
41379,68 lb/jam 4807,76 lb/jam
Suhu masuk 201,8 0F 392 0F
Suhu keluar 368,76 0F 392 0F

C-56
 Menghitung ΔT LMTD

Steam inlet
392 0F

Campuran inlet Vaporizer Campuran outlet


201,8 0F VP-01 368,76 0F

Steam outlet
392 0F

Fluida Panas, 0F Fluida Dingin, 0F ΔT, 0F


392 T tinggi 368,76 190,2
392 T rendah 201,8 23,24

ΔT2-ΔT1
ΔT LMTD = ΔT2
ln
ΔT1

23,24-190,2
ΔT LMTD = 23,24
ln 190,2

ΔT LMTD = 79,42 0F

 Menentukan harga Ud
Dari tabel 8 appendix Kern hal. 840, untuk fluida dingin senyawa organik dan
viskositas < 2 cP dan steam sebagai fluida pemanas, nilai Ud berkisar antara
100-200 Btu/jam.(ft2).ft. Pada perhitungan ini diambil nilai tebakan Ud yaitu
100 Btu/jam.(ft2).ft.

C-57
 Menghitung luas permukaan perpindahan panas (A)

Q
A=
Ud x LMTD
3868901
A=
100 x 79,42
A = 487,1352 ft2
Berdasarkan perhitungan, vaporizer yang digunakan adalah heat exchanger
dengan tipe shell and tube karena nilai luas permukaan perpindahan panas >
200 ft2

2. Menentukan peletakan fluida masuk pada vaporizer


Fluida yang ditempatkan di tube adalah asam asetat, dengan pertimbangan
sebagai berikut:
a. Laju alir massa besar
b. Sifat korosif
c. Viskositas kecil
d. Fluida dingin (suhu rendah)
e. Tube mudah dibersihkan dan diganti bila kotor
Fluida yang ditempatkan di shell adalah steam pemanas, dengan pertimangan
sebagai berikut
a. Fluida panas (suhu tinggi)
b. Fluida tidak korosif
c. Tingkat fouling rendah
d. Laju alir massa kecil

3. Menentukan bahan konstruksi


Bahan konstruksi yang dipilih adalah carbon steel jenis SA 285 grade C dengan
pertimbangan sebagai berikut:
a. Struktur kuat
b. Tahan korosi
c. Harga relatif murah

C-58
4. Menentukan spesifikasi pipa vaporizer
 Menentukan jumlah tube
Asumsi panjang tube 8 ft dan tube yang digunakan memiliki diameter luar
(OD) ¾ in, nilai BWG = 16, dan nilai surface per linear ft (a”) = 0,1963 ft2
A
Nt =
L x a"
487,1352
Nt =
8 x 0,1963
Nt = 310,2
Dari tabel 9 apendiks Kern, diambil harga Nt yang paling mendekati yaitu
314, dengan pitch yang digunakan adalah triangular pitch 15/16 in, nilai
diameter dalam (Di) shell sebesar 21,25 in, outside diameter (OD) ¾ in dan
vaporizer diasumsikan memiliki 4 tube passes.
 Koreksi nilai A
A = Nt x L x a”
A = 314 x 8 x 0,1963
A = 493,1 ft2

 Menghitung temperatur kalorik (Tc dan tc)

T1+T2 392+392
Tc = = = 392 0F
2 2

t1+t2 201,8 + 368,76


tc = = = 285,28 0F
2 2

Berdasarkan perhitungan dan pertimbangan yang telah dlakukan, maka data


konstruksi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
 Shell Side, Steam : Fluida Panas
Jumlah pass = 1 pass
ID shell = 23,25 in
Pitch = 15/16 in, triangular pitch
Baffle space = 31 in (asumsi maksimum)
C’ = Pitch-OD = 0,1875 in
De = 0,55 in = 0,046 ft (Fig.28 appendix Kern hal 838)

C-59
 Tube Side, Asam Asetat : Fluida Dingin

OD = ¾ in
BWG = 16
ID tube = 0,62 in
Flow area, at = 0,302 in2
a” = 0,1963 ft2
Jumlah tube = 314
Jumlah pass = 4 tube pass
Panjang tube (L) = 8 ft

 Menentukan nilai hi dan hio (tube side, fluida dingin, asam asetat)
Data yang diperlukan:
Flow area tiap tube (at’) = 0,302 in2 [Kern, tabel 10]
Jumlah tube (Nt) = 314
Jumlah tube pass (n) = 4
Laju alir massa (wt) = 41379,68 lb/jam
Temperatur kalorik (tc) = 285,28 0F
Viskositas fluida (μ) = 0,27 cP x 2,42 = 0,6534 lb / ft.jam [Kern, Fig.14]
Pada pemanas steam, nilai hi = 1500 Btu / jam.ft2. 0F
D = 0,62 in = 0,189 ft [Kern, tabel 10]
 Menghitung luas aliran (at)
Nt x at'
at =
144 x n
314 x 0,302
at = = 0,165 ft2
144 x 4
 Menghitung mass velocity Gt
wt
Gt =
at
41379,68 lb/jam
Gt = = 251346,6 lb/jam.ft2
0,165 ft2
 Menghitung bilangan reynold (Ret)
Gt x D
Ret =
μ

C-60
251346,6 x 0,189
Ret = = 72703,57
0,6534

 Menghitung hio
Untuk pemanas menggunakan steam dapat diasumsi nilai hi = 1500 Btu /
jam.ft2. 0F
ID
hio = hi x
OD
0,62
hio = 1500 x = 1240 Btu / jam.ft2. 0F
0,75

 Menentukan nilai ho (shell side, fluida panas, steam pemanas)


Data yang dibutuhkan:
Temperatur kalorik (Tc) = 392 0F
ID shell = 21,25 in
C’ = 0,1875 in
Baffle space (B) = 31 in
Pitch (Pt) = 15/16 in
Laju alir massa (Ws) = 4807,76 lb/jam
Diameter ekuivalen (De) = 0,55 in
Viskositas fluida (μ) = 0,016 cP x 2,42 = 0,0387 lb/ft.jam [Kern, Fig.15]
 Menghitung luas aliran (as)
ID x C' x B
as =
144 x Pt
21,25 x 0,1875 x 31
as = = 0,915 ft2
144 x 0,9375

 Menghitung mass velocity Gs


ws
Gs =
as
4807,76 lb/jam
Gs = = 14440,768 lb/jam.ft2
0,915 ft2
 Menghitung bilangan reynold (Res)
Gs x De
Res =
μ
14440,768 x 0,0458
Res = = 17102,546
0,0387

C-61
 Menentukan tw (suhu dinding)
Asumsi ho = 200 Btu/jam.ft2. 0F dan nilai hio dari perhitungan sebelumnya
= 1240 Btu / jam.ft2. 0F, maka:
ho
tw = tc + (Tc-tc)
hio+ho
200
tw = 285,28 + (392-285,28) = 300,1 0F
1240 + 200
Δtw = tw-tc = 300,1-285,28 = 14,82 0F
Dari grafik 15.11 buku Kern, untuk nilai Δtw = 14,82 0F, didapat nilai ho
sebesar 500 Btu/jam.ft2. 0F

 Menghitung clean overall coefficient (Uc)


hio x ho
Uc =
hio + ho
1240 x 500
Uc = = 356,3 Btu/jam.ft2. 0F
1240 + 500

 Menghitung design overall coefficient (Ud)


Q
Ud =
A x LMTD
3868901
Ud =
493,1 x 79,42

Ud = 98,78 Btu/jam.(ft2). 0F
 Menghitung faktor kekotoran (Rd)
Uc - Ud
Rd =
Uc x Ud
356,3 - 98,78
Rd = = 0,0073 jam.ft2. 0F /Btu
356,3 x 98,78

 Menghitung pressure drop


a. ΔP pada Shell side (ΔPs)
Untuk Res = 13212,3:
f = 0,002 ft2/ in2 [Kern, fig. 29]
s=1 [Kern, tabel 6]
Ds = 21,25/12 = 1,77 ft
Jumlah cross (N+1) = 12L/B = 12.8/31 = 3
f x Gs2 x Ds x (N+1)
ΔPs =
5,2.1010 x De x s

C-62
0,002 x14440,7682 x 1,77 x 3
ΔPs = = 0,00093 psi
5,2.1010 x 0,0458 x 1

b. ΔP pada Tube side (ΔPT)


Untuk Ret = 72703,57:
f = 0,00017 [Kern, fig.26]
s = 1,05 [Kern, tabel 6]
f x Gt2 x L x n
ΔPt =
5,2.1010 x D x s
0,00017 x 251346,62 x 8 x 4
ΔPt = = 0,033176 psi
5,2.1010 x 0,189 x 1,05

Pada Gt = 251346,6 lb/jam.ft2, diperoleh nilai V2/2g dari grafik 27 buku


Kern sebesar 0,008
4xn V2
ΔPr = x
s 2g
4x4
ΔPr = x 0,008
1,05

ΔPr = 0,122 psi


ΔPT = ΔPt + ΔPr
ΔPT = 0,033176 + 0,122 = 0,155 psi

C-63
RANGKUMAN VAPOURIZER ASAM ASETAT

Kode
Fungsi Menguapkan dan menaikkan suhu asetat sebelum dicampur
dengan reaktan lain
Tipe Shell and Tube Heat Exchanger (STHE)
Bahan Carbon steel SA 285 grade C
Spesifikasi Tube
Jumlah tube 314
Diameter luar 0,75 in
Diameter dalam 0,62 in
BWG 13 (wall thickness = 0,065 in)
Panjang tube 8 ft
Jumlah Pass 4
Pressure Drop 0,155 psi
Spesifikasi Shell
Diameter dalam 21,25 in
Jumlah Pass 1
Jenis Pitch Triangular-pitch 15/16 in
Pressure Drop 0,00093
Spesifikasi Lain
2
A 493,1 ft
Uc 356,3 Btu/jam.ft2.0F
Ud 98,78 Btu/jam.(ft2). 0F

C-64

Anda mungkin juga menyukai