Anda di halaman 1dari 4

Metode Reciprocal Hawkins

Metode ini dilakukan dengan intercept time dan disukai karena merupakan metoda
numeric sehingga sangat mudah diproses dengan komputer. Metode reciprocal Hawkins
digunakan pada geofisika teknik dan lingkungan. Metoda reciprocal dilakukan dengan
melakukan dua tembakan dari arah A dan B. Waktu tempuh pada titik P dari A disebut TAP,
sedangkan dari B disebut TBP, dan waktu tempuh dari A ke B harus sama yaitu TAB
sehingga delay time pada titik geophone dapat dihitung:

Gambar 1. Metode Reciprocal Hawkins. A dan B adalah shot point. P adalah salah satu
geophone. A’ dan B’ adalah proyeksi titik A dan B pada bidang batas. P’ adalah proyeksi
titik P. A” dan B” adalah proyeksi jejak sinar miring dari titik A dan B pada bidang batas.
P” adalah jejak sinar miring dari shot point A yang menuju ke titik P. P”’ adalah jejak sinar
miring dari shot point B yang menuju ke titik P (Hawkins,1961).
Besarnya time depth untuk dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

Ketebalan lapisan pertama dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

TD adalah waktu tempuh gelombang yang berkaitan dengan ketebalan medium di atas
refraktor yang disebut time depth (TD),
maka dengan h1 adalah ketebalan lapisan pertama, TD adalah time depth, v1 adalah
kecepatan lapisan pertama dan v2 adalah kecepatan lapisan kedua. Ketebalan lapisan kedua
dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

dengan dengan h2 adalah ketebalan lapisan kedua, TD adalah time depth pada shot point, v1
adalah kecepatan lapisan pertama, v2 adalah kecepatan lapisan kedua, v3 adalah kecepatan
lapisan ketiga dan h1 adalah ketebalan lapisan pertama.
Referensi : Hawkins, L.V., 1961, The Reciprocal Method of Routine Shallow Seismic Refraction
Investigation: Geophysics, volume XXVI no 6 (November 1961), pp 806 – 819.

Interpretasi seismik
Tujuan terpenting dalam interpretasi seismik adalah mengolah informasi
geologi sebanyak mungkin, terutama dalam bentuk struktur-struktur geologi.
Penampang seismik yang dihasilkan merupakan penampang waktu (time section).
Penampang ini dapat dikonversi ke kedalaman (depth section). Namun konversi ini
terkadang tidak tepat karena tidak akuratnya perhitungan yang dilakukan. Karena itu
para interpreter umumnya bekerja dengan time section. Bila informasi tentang
kedalaman dibutuhkan untuk beberapa bagian yang khusus, perhitungan tambahan
dapat dilakukan. Beberapa penampang seismik menghasilkan citra yang dapat dengan
mudah diinterpretasi.
Patahan ditunjukkan oleh refleksi yang diskontinyu. Bidang patahan umumnya
miring, yang akan terlihat jelas pada penampang seismik yang searah dengan arah
kemiringan patahan tersebut. Untuk patahan dengan kemiringan kurang dari 40°, agak
sulit dideteksi dalam penampang seismik. Patahan mendatar (strike slip fault) yang
menyebabkan perpindahan sepanjang patahan juga sulit untuk dideteksi. Hal ini baru
akan terlihat jika ada penyimpangan bentuk struktur utama. Untuk menginterpretasi
keadaan stratigrafi dari penampang seismik dibutuhkan pengetahuan tentang seismik
eksplorasi, sedimentologi, perubahan relatif muka air laut dan geomorfologi.
Kelemahan (pitfalls) dalam interpretasi seismik
Terdapat berbagai kelemahan dan ketidakpastian dalam interpretasi seismik,
terutama dalam interpretasi stratigrafi yaitu:
1. Seismik mempunyai resolusi yang kasar, dan suatu strata dalam suatu section
yang tipis tidak mungkin untuk dapat dilihat
2. Tidak setiap fenomena (misalnya suatu system tract) dapat dilihat pada satu
line seismik. Hal ini tergantung pada lintasan seismik yang diambil.
3. Adalah suatu kesalahan jika menganggap bahwa semua permukaan seismik
yang diidentifikasi oleh terminasi suatu refleksi adalah sequence boundary
4. Satu kunci untuk sukses dalam seismik stratigrafi yaitu dengan memperhatikan
pentingnya coastal onlap dan mengenalnya pada data seismik.
5. Kesusahan dalam membedakan pengikisan fluvial dengan marine canyon.
Pengikisan fluvial merupakan indikasi sequence boundary, sementara marine
canyon tidak.
6. Dalam suatu suksesi clinoform dengan suatu bottom set yang intensif, sangat
mudah untuk salah dalam identifikasi permukaan downlap. Banyak dari
clinoform akan terhenti terhadap bottomset yang lebih tua, dan permukaan
downlap yang asli adalah pada terminasi bottomset.
Referensi: Sukmono, S. 1999. Interpretasi Seismik Refleksi. Jurusan Teknik Geofisika. ITB.

Anda mungkin juga menyukai