Data Demografi Kabupaten Bekasi
Data Demografi Kabupaten Bekasi
Oleh:
Gadis Novia Wulandari 150610090127
Lufiyanti 150610090129
Hurhayati 150610090130
Tsara Syarifah 150610090133
An nisaa Gettar S.S. 150610090136
Lilik Pratiwi 150610090140
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah ekonomi makro dengan tepat
waktu.
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Demografi Terapan. Selain itu merupakan salah satu bentuk pembelajaran untuk mencari
informasi dan memahami materi yang akan diajarkan agar diterapkan dalam analisis
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa kami masih dalam tahap belajar dimana pengetahuan
yang kami miliki masih sangat kurang, sehingga masih banyak kesalahan dan
kekurangannya. Untuk itu tidak ada salahnya jika pembaca memberi kritik dan saran
kepada kami demi kesempurnaan tugas terstuktur ini dimasa mendatang.
Terima kasih kepada dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga kami
mampu belajar lebih baik. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi orang banyak.
Demikian yang bisa kami tulis atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
PENDAHULUAN
Sebagai salah satu kawasan yang lokasinya paling dekat bahkan berbatasan
dengan timur Jakarta, Bekasi langsung terkena imbas pesatnya perkembangan ekonomi
ibukota negara. Tingginya tuntutan kebutuhan atas lahan perumahan, menyebabkan para
pengembang berlomba-lomba berburu lahan yang cocok untuk dijadikan kompleks
permukiman dan perumahan. Hingga akhirnya, lahan sawah, rawa atau kampung asli
perlahan-lahan berubah fungsi.
Kabupaten Bekasi juga dijadikan zona industri dan kawasan industri. Di kawasan
industrinya yang mencapai lebih dari enam ribu hektar, berdiri industri besar seperti
Jababeka, Puradelta Lestari dan Megapolis manunggal. Dengan visinya Unggul sebagai
Daerah Industri yang Ramah Lingkungan dan Pertanian yang Tangguh , kabupaten ini
bertekad membuat daerahnya menjadi kawasan industri yang terkemuka. Selain itu
kabupaten ini juga berusaha menjadi daerah perdagangan dan jasa yang berkembang,
daerah permukiman yang tertata serta mendapatkan hasil dari pertanian yang handal.
Kondisi wilayah dan lingkungan akan mempengaruhi kehidupan penduduknya.
Oleh Karena itu, melalui makalah ini penulis mencoba mengkaji kondisi demografi di
kabupaten Bekasi dan meganalisisnya berdasarkan data-data yang didapat.
Kata Pengantar
BAB 1 Pendahuluan
BAB2 Pembahasan
BAB3 Penutup
Daftar Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
Kelembaban : 80% .
Jumlah :
4.579
Keluarga
Jumlah desa di setiap kecamatan berkisar antara 6 sampai 13. Kecamatan dengan
jumlah desa yang paling sedikit yaitu kecamatan Cikarang Pusat, Bojongmangu dan
Muaragembong. Sedangkan kecamatan yang memiliki jumlah desa terbanyak adalah
Kecamatan Pebayuran. Kecamatan terluas adalah Muaragembong (14.009 Ha) atau 11%
dari luas kabupaten. Adapun luas wilayah dan jumlah desa per kecamatan secara rinci
dapat dilihat pada tabel berikut:
Ha %
Pada tahun 2008, penduduk Kabupaten Bekasi mencapai 2.193.776 jiwa, yang
terdiri dari 1.122.855 laki-laki dan 1.070.921 perempuan. Dari tahun 2004 hingga 2008,
Kabupaten Bekasi terus mengalami pertambahan jumlah penduduk, dari 1.950.209 jiwa
pada tahun 2004, 2.027.902 jiwa pada tahun 2005, 2.054.795 jiwa pada tahun 2006,
2.125.960 jiwa pada tahun 2007, hingga mencapai 2.193.776 jiwa pada tahun 2008.
Perkembangan sektor industri yang pesat merupakan pemicu terjadinya pertambahan
penduduk di Kabupaten Bekasi dari tahun ke tahun. Banyak tenaga kerja industri yang
datang dari luar Kabupaten Bekasi.
Pada tahun 2008, penduduk menurut umur menunjukkan bahwa penduduk usia
produktif (15 - 64 tahun) mencapai 1.513.029 orang (68,97%), sedangkan penduduk yang
belum produktif (<10 tahun) 399.134 orang (18,19%) dan yang tidak produktif lagi (65
tahun ke atas) 67.005 orang (3,05%). Beban ketergantungan masih cukup tinggi yaitu
sebesar 44,99. Angka tersebut menunjukkan bahwa setiap 100 penduduk produktif di
Kabupaten Bekasi menanggung beban kebutuhan ekonomi dari sekitar 45 penduduk usia
tidak produktif. Dibutuhkan lapangan kerja yang cukup banyak untuk menanggung beban
kebutuhan ekonomi yang tinggi.
Angka Kematian Ibu dan Anak di Kabupaten Bekasi Rendah, di Bawah Angka
Nasional
Angka kematian pada bayi dan ibu saat melahirkan di Kabupaten Bekasi dianggap
rendah jika dibandingkan dengan angka nasional yang dilansir World Health
Organization (WHO). Data WHO, angka kematian pada ibu mencapai 38 kasus per 100
ribu kelahiran. Sedangkan angka kematian pada bayi 39 kasus per 100 ribu kelahiran.
Sementara data Kabupaten Bekasi, angka kematian pada bayi 11 kasus per 100 ribu
kelahiran.
Program siaga yang dikembangkan selama ini dianggap berhasil untuk menekan
angka kematian bayi dan ibu melahirkan. Selain itu, koordinasi antara rumah sakit
dengan Dinas Kesehatan berjalan baik.
Sejauh ini langkah yang sudah dilakukan dianggap telah efektif. Sebab dengan
digandengnya rumah sakit, termasuk rumah sakit di perbatasan daerah, peluang kematian
bayi dan ibu melahirkan bisa diantisipasi.
Bursa Kerja On Line ( B.K.O.L ) oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Bekasi dengan Visi utama adalah sebagai pintu gerbang utama bagi Tenaga
Kerja untuk memperoleh informasi mengenai kesempatan kerja yang tersedia khususnya
di Kabupaten Bekasi .
B.K.O.L juga sebagai layanan bagi tenaga kerja yang bersal dari Kabupaten
Bekasi untuk mendapatkan Informasi selengkap - lengkapnya jika ingin bekerja baik di
dalam maupun luar negeri.
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Setelah kami melakukan analisis terhadap keadaan demografi Kabupaten Bekasi
propinsi Jawa Barat, kami memberikan kesimpulan sebagai berikut:
Kabupaten Bekasi adalah salah satu kabupaten di propinsi Jawa Barat yang
memiliki luas lahan 127.388 hektar dengan jumlah kecamatan sebanyak 23 dan
jumlah desa sebanyak 187.
Jumlah penduduknya adalah 1.858.925 dengan prosentase jumlah laki-laki
sebanyak 51% dan 49% perempuan.
Sebanyak kurang lebih 6.000 hektar wilayah Kabupaten Bekasi berupa zona dan
kawasan industri.
Jumlah penduduk meningkat dari tahun 2004 sampai 2008, baik wilayah di
seluruh kabupaten maupun wilayah per kecamatan.
Penyebaran penduduk Kabupaten Bekasi tidak merata. Wilayah paling padat
berada di Kecamatan Tambun Selatan dan Cikarang Utara.
Angka kematian di Kabupaten Bekasi terbilang rendah, dari angka nasional 39
kasus per seratus ribu, hanya ada 11 kasus per seratus ribu.
Kebutuhan tenaga kerja meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah
penduduk. Peningkatan jumlah penduduk sendiri dikarenakan banyaknya para
tenaga kerja dari luar kabupaten yang bermigrasi untuk bekerja di sektor industri.
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://hileud.com/angka-kematian-ibu-dan-anak-di-kab-bekasi-rendah-di-bawah-angka-
nasional.html
http://informasi-bekasi.blogspot.com/2010/04/profil-kabupaten-bekasi.html
http://www.skbkabbekasi.com/index.php?
option=com_content&view=category&layout=blog&id=1&Itemid=54
http://www.dissos.jabarprov.go.id/SITUS
%20PRBS/modul01/Kabupaten_Bekasi/Kabupaten_Bekasi.htm
http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/jabar/bekasi.pdf