0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan2 halaman
Syair ini memberikan nasihat kepada para pemuda untuk mengenali diri mereka sendiri sebagai manusia yang hidup di dunia sementara untuk sementara waktu. Mereka perlu mempersiapkan bekal spiritual dan pengetahuan untuk mengarungi kehidupan agar dapat mencapai tujuan akhir yaitu kebahagiaan di akhirat. Syair ini juga menekankan pentingnya memperkuat iman dan ketakwaan serta melakukan kebajikan untuk
Syair ini memberikan nasihat kepada para pemuda untuk mengenali diri mereka sendiri sebagai manusia yang hidup di dunia sementara untuk sementara waktu. Mereka perlu mempersiapkan bekal spiritual dan pengetahuan untuk mengarungi kehidupan agar dapat mencapai tujuan akhir yaitu kebahagiaan di akhirat. Syair ini juga menekankan pentingnya memperkuat iman dan ketakwaan serta melakukan kebajikan untuk
Syair ini memberikan nasihat kepada para pemuda untuk mengenali diri mereka sendiri sebagai manusia yang hidup di dunia sementara untuk sementara waktu. Mereka perlu mempersiapkan bekal spiritual dan pengetahuan untuk mengarungi kehidupan agar dapat mencapai tujuan akhir yaitu kebahagiaan di akhirat. Syair ini juga menekankan pentingnya memperkuat iman dan ketakwaan serta melakukan kebajikan untuk
Mengarangkan syair terlalu indah Membetuli jalan tempat berpindah, Disanalah i’tikad diperbetuli sesudah Bait pertama yang berupa awal dari segala pembahasan, dapat kita lihat bahwa nilai yang terkandung yaitu berupa nasihat sosial , pendidikan dan tauhid. Yang mana nasihat berupa bagaimana kehidupan yang berjalan sesuai dengan i’tiqad , iman yang awal harus di betulkan, disanalah muara kehidupan berawal.
Wahai muda, kenali dirimu,
Ialah perahu tamsil tubuhmu, Tiadalah berapa lama hidupmu, Ke akhirat jua kekal diammu. Selanjutnya, bait ini menjelaskan insan patutlah kita mengenali siapa diri kita, manusia itu layaknya sebuah perahu yang akan terus melaju menjalani arus kehidupan layaknya perahu yang terus berlayar, perahu mempunyai tujuan , sama seperti manusia tujuan hidup kita yaitu akhirat kelak. Tidaklah lama hidup kita di dunia ini. Nilai yang terkandung pada bait ini yaitu pendidikan.
Hai Muda arif-budiman,
Hasilkan kemudi dengan pedoman, Alat perahumu jua kerjakan, Itulah jalan membetuli insan. Penyair menjelaskan bahwa kandungan dalam bait ini ialah untuk menuju ke suatu tujuan mesti adanya bekal, bekal yaitu “ pedoman “ yang di maksut dalam syair tersebut juga selain bekal juga jalan kehidupan yang bagaimana kita lalui, karena disanalah tergantung untuk memperbaiki diri kita dan menuju tujuan. Bait ini mengandung nilai sosial dan pendidikan.
Perteguh jua alat perahumu,
Hasilkan bekal air dan kayu, Dayung pengayuh taruh disitu, Supaya laju perahumu itu. Kuatkan bekal yang kita tekuni, supaya mengalir dan kuat maka jangan pula bergantung biar hidup berjalan dengan sendirinya, berjalan dengan bekal yang kita punya. Nilai sosial dan pendidikan. Sudahlah hasil kayu dan ayar Angkatlah pula sauh dan layar, Pada beras bekal jantanlah taksir, Niscaya sempurna jalan yang kabir. Dalam kehidupan, tidak hanya tujuan dengan i’tiqad yang kuat namun juga pada bekal yang lain, supaya iman kan kuat ketakwaan dan kebajikan dalam hidup di perluaskan dan di kuatkan agar tujuan hidup yang sempurna. Nilai tauhid dan pendidikan juga sosial.