Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KEPRAMUKAAN

Disusun oleh :
Nasywa Kamilah

Kelas : VIII A

Mts PUI Ciwedus


KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam Kami sampaikan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya makalah ini dapat Kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam
makalah ini, Kami akan membahas mengenai materi KEPRAMUKAAN.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan
harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, ataupun bagi kami sendiri.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas yang diberikan pembimbing. Kami
sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Meskipun Kami telah
berusaha melakukan yang terbaik dalam penulisan makalah ini, karenanya kritik dan saran
sangat Kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Kuningan, September 2022

Penyusun.
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar belakang
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata
“pramuka” merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti rakyat
muda yang suka berkarya.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota gerakan pramuka, yang meliputi: Pramuka
Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak, dan Pramuka Pendega. Kelompok
anggoota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka,
Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis pembimbing pramuka.
Sedangkan yang dimaksud kepramukaan adalah proses pendidikan diluar lingkungan
sekolah dan diluar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan,
sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan dialam terbuka dengan prinsip dasar
kepramukaan dan metode kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak,
akhlak dan budi pekerti luhur.

b. Maksud dan tujuan


Maksud dibuatnya makalah ini untuk memberikan sekedar informasi kepada pembaca
mengenai pramuka.
Tujuannya agar pembaca dapat memahami materi yang disampaikan oleh makalah ini,
diantaranya mengenai Trisatya, Dasadharma, dan memberikan biografi bapak pandu
sedunia Baden-Powell, sejarahnya, juga lambang dari pramuka sampai seragam
pramuka.
BAB II
MATERI

a. Trisatya
kode kehormatan adalah suatu norma atau nilai-nilai luhur dalam kehidupan para
anggota Gerakan Pramuka yang merupakan ukuran atau standar tingkah laku seorang
anggota Gerakan Pramuka.
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh sungguh:
1. Menjalankan kewajibanku kepada Tuhan. Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mengamalkan Pancasila.
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
3. Menepati Dasadarma.

Didalam Trisatya ada 6 kewajiban yaitu :


1. Kewajiban terhadap Tuhan YME.
2. Kewajiban terhadap NKRI.
3. Kewajiban terhadap Pancasila.
4. Kewajiban terhadap sesama hidup.
5. Kewajiban terhadap masyarakat.
6. Kewajiban terhadap Dasadharma.

Ada perbedaan Trisatya penggalang dengan Trisatya Penegak, Pandega, dan


anggota dewasa. Perbedaannya, jika pada Trisatya golongan Penggalang tercantum
kalimat mempersiapkan diri membangun masyarakat, maka pada Trisatya golongan
penegak, pandega dan anggota dewasa kalimat tersebut berubah menjadi ikut serta
membangun masyarakat.

a. Dasadharma
1. Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
Menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
Selain sebagai makhluk pribadi, kita juga sebagai makhluk sosial.
Artinya, makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri. Kita perlu bantuan orang
lain dalam kehidupan sehari-hari.
3. Patriot yang sopan dan ksatria.
patriot yaitu membela tanah air . Kesopanan melambangkan
pribadi seseorang di tengah-tengah pergaulan dalam masyarakat.Kesatria
yaitu gagah berani.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
Dalam situasi dan kegiatan apa pun,anggota Pramuka wajib taat dan patuh
terhadap aturan yang berlaku, dan selayaknya
bermusyawarah atau mengambil keputusan dengan bertukar pikiran untuk
mencapai mufakat.
5. Rela menolong dan tabah.
Pramuka senantiasa rela menolong tanpa membedakan agama, warna kulit,
suku, dan
sebagainya, dan harus didasari oleh hati yang ikhlas, tulus, tanpa ingin dipuji.
Dalam setiap perjuangan itu seorang anggota Pramuka harus tabah
menghadapi gangguan, tantangan, halangan, dan hambatan.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
Anggota Pramuka itu harus rajin melakukan sesuatu yang positif. Kegiatan
ketika ia berada dalam pembinaan Pramuka harus menerapkannya dalam
kegiatan sehari-hari. Jangan rajin diwaktu kegiatan pramuka, tetapi harus
dibuktikan ketika ia di rumah, di sekolah. Dalam melaksanakan kegiatan itu
pun harus dilaksanakan dengan senang dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja
hemat yaitu tidak menghambur-hamburkan uang dan tidak boros. Pramuka
harus cermat dalam pengeluaran uang, memprioritaskan apa yang harus
dibeli atau didahulukan, dan mana yang tidak perlu janganlah dibeli.
Meskipun ia kaya, setidaknya jangan sombong dan angkuh bersahaja atau
sopan santun dalam bergaul.
8. Disipilin, berani, dan setia
Disiplin yaitu taat dan patuh terhadap peraturan yang berlaku. Anggota
Pramuka
harus berani karena benar, tetapi takut karena salah. Pramuka harus setia
terhadap janji setianya karena itulah nilai-nilai luhur pribadi manusia.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
Setiap anggota Pramuka harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah
ia perbuat, jangan lari dari masalah,maka selesaikan masalah tanpa
memunculkan masalah baru. Ia harus
konsekuen karena ini adalah modal dari kepercayaan terhadap kita.
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Inilah pribadi manusia yang sejati, bersih pikiran, tidak
ada iri dan dengki.

a. Biografi Baden-Powell
Berikut data-data penting dari Baden-powell / BP (para pandu biasa memanggilnya) :
BP dilahirkan di kota London, Inggris, pada tanggal 22 februari 1857. Nama lengkapnya
adalah Robert Stephenson Smyth Lord Baden-Powell Of Gilwell. Tetapi para pandu biasa
memanggilnya dengan sebutkan BP. Nama kecil dari Baden-powell adalah Ste, Stephe atau
Stepheson (paling sering dipanggil dengan nama Steevie). Dipanggil dengan nama Robert
atau Sir Robert, setelah mendapat gelar kesatria dari raja Inggris.
     Ayah dari Baden-powell adalah Proff. Domine Baden-pawell seorang guru besar
Geometri di Universitas Oxford, Inggris. Beliau menikah dengan Miss Henrietta Grace
Smyth, seorang putri dari Admiral kerajaan Inggris yang terkenal yaitu William T. Smyth.
    Baden-powell dilahirkan dalam sebuah keluarga besar. Baden-powell mempunyai Sembilan
orang saudara, yaitu : Warrington, George, Agustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta, dan
Baden Fletcher.
    BP bertambah akrab dengan saudara-sudaranya sejak sepeninggalan ayahnya, yang
meninggal pada tanggal 11 Juni 1860. Pada usia tiga tahun BP telah menjadi anak yatim.
Sehingga sejak usia sangat muda, BP dituntut untuk hidup mandiri.
    BP telah berusaha untuk hidup mandiri dengan hanya dukungan oleh kekerasan hatinya
serta keteguhan ibundanya tercinta Ny. Henriette Grace.
    Ny. Henrietta Grace memasukan BP ke Charterhouse Scool di tahun 1870.
    Selain pandai belajar sehingga BP meraih besiswa, BP juga mengikuti banyak kegiatan
ekstra seperti :
a. Marching Band
b. Klub menembak (Rifle Chorps)
c. Teater, kegemarannya ini terus digeluti hingga sering tampil dalam berbagai
pementasan drama bersama sahabatnya Kenneth Mc Laren.
d. Melukis dan menggambar, gambar/illustrasi sering mengisi karya tulisnya
e. Kipper keseblasan Charterhouse.

  Di Charterhouse School inilah BP mendapat julukan lainya, yaitu “Bathing-Towel”.


Di usia 19 tahun BP menamatkan sekolah di Charterhouse School. Kemudian
memutusan untuk bergabung dengan dinas kemiliteran, atas bantuan pamannya kolonel
Henry Smyth, komandan dari Royal Military Academy di Woolwich.
Setelah lulus dari akedemi militer tersebut BP ditempatkan di India, dengan pangkat
pembantu letnan.
Pengalaman BP di ketentaraan inilah yang nantinya akan banyak mempangaruhi
perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris.
BP dikenal sebagai orang yang pandai bergaul dan banyak kawannya. Salah seoarang
sahabat terdekat adalah Kenneth Mc Laren. Kebersamaan mereka telah menghasilkan banyak
pengalamanan baik dalam kedinasan, pementasan drama, maupun berburu hewan liar (babi
hutan).
Selama bertugas di Afrika, Baden-powell banyak melakukan petualangan sehingga
pengalaman-pengalamannya makin bertambah. karena keberaniannya, Baden-Powell
mendapat julukan IMPEESA dari suku-suku setempat seperti : Zulu, Ashanti dan
Metebele. Impeesa mempunyai arti “Srigala yang tidak pernah tidur”.

Pada tahun 1908, Baden-Powell menulis buku Scouting For Boys, sebuah mahakarya yang
sangat spektakuler. Buku inilah yang mengakibatkan perkembangan kepanduan semangkin
besar. Buku ini menyebar diseluruh daratan Eropa sampai kedaerah-daerah jajahan Pada
tahun 1910, Baden-Powell meletakkan jabatanya didinas ketentaraan dengan pangkat terkhir
adalah Letnan Jendral. Mulailah Badden-Powell berkonsentrsi penuh untuk mengembangkan
kepanduan kesuruh dunia. Pada tahun 1912, Baden-Powell mengadakan perjalanan keliling
dunia untuk menemui para pandu diberbagai Negara. Baden-Powell menikah dengan Olave
St. Clair Soames (lady Baden-Powell) pada tahun tersebut, dan kemudian dikaruniai tiga
orang anak yaitu Peter, Heather dan Betty.
Pada tahun 1920, para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam
acara jamboree dunia yang pertama. Pada hari terakhir kegiatan Jambore tersebut (6 Agustus
1920) Baden-Powell diangkat sebagai Chief Scout Of The World atau bapak pandu sedunia.
Baden-Powell juga dianugrahi gelar Lord Baden-Powell Of Gilwell, dengan julukan Baron
oleh Raja George V.
Setelah keliling dunia, termasuk mengunjungi Batavia (sekarang-Jakarta) pada
tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia, BP beserta Lady
Baden-Powell menghabiskan masa-masa akhirnya di Inggris (sekitar tahun 1935-1938).
Kemudian Baden-Powell kembali ke tanah yang amat dicintainya, Afrika.
Baden-Powell menghabiskan masa tuanya di Nyeri, Kenya. Beliau akhirnya wafat
pada tanggal 8 Januari 1941 dan diantar di atas kereta yang ditarik oleh para pandu yang
sangat mencintainya ketempat peristirahatan terahir.

Tempat / Tanggal Lahir : London ( Inggris ) / 22 Februari 1857.


Wafat : Nyeri, Kenya 8 Januari 1941.
Nama Ayah                             : Prof.Domine Baden Powell.
Nama Ibu                                 : Miss Henrietta Grace Smyth.
Nama Saudara                        : Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose,
Agnes, Henrietta, Jessie dan Baden Fletcher.
Nama Istri                                : Olave St.Clair Soames ( Lady Baden Powell ).
Nama Anak                             : Peter, Heather dan Betty.
Buku – Buku Karya BP : Scouting For Boys, Aids To Scouting, Rovering to
Success dsb.

 Tingkatan Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.


 Tingkatan Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit,
Penggalang Terap
 Tingkatan Pramuka Penegak : Penegak Bantara, Penegak Laksana

b. Sejarah Baden Powell


Sejarah Baden Powell yang menjadi Bapak Pramuka Sedunia (Chief Scout of the
World) tidak bisa dipisahkan dari sejarah kepramukaan di dunia dan di Indonesia. Selain
sebagai pendiri gerakan kepramukaan sedunia, pengalaman Lord Robert Baden Powell lah
yang mendasari pembinaan remaja di Inggris yang kemudian berkembang dan diadaptasi
sebagai sistem pendidikan kepramukaan di seluruh dunia.
Robert Stephenson Smyth Baden Powell atau Baron Baden Powell I yang kemudian
terkenal sebagai Baden Powell, BP, atau Lord Baden Powell, lahir di Paddington, London
pada 22 Februari 185. Nama kecilnya Robert Stephenson Smyth Powell. Powell merupakan
nama keluarga dari ayahnya, Baden Powell yang merupakan seorang pendeta dan dosen
Geometri di Universitas Oxford. Sedangkan Smyth diambil dari nama ibunya, Henrietta
Grace Smyth. Ayah Stephenson (Baden Powell) meninggal dunia saat Stephenson masih
berusia 3 tahun.

Karena ditinggal mati oleh ayahnya sejak kecil, Robert Stephenson mendapatkan
pendidikan watak dan aneka keterampilan dari ibu kakak-kakaknya. Peran ibu bagi Baden
Powell bahkan pernah diungkap langsung oleh beliau dengan kalimat, “Rahasia keberhasilan
saya adalah ibu saya.”

Sejak kecil Baden Powell dikenal anak yang cerdas, gembira, dan lucu sehingga
banyak disukai oleh teman-temannya. Di samping itu Baden Powell pun pandai bermain
musik (piano dan biola), teater, berenang, berlayar, berkemah, mengarang, dan menggambar.

Baden Powell

Setamat sekolah di Rose Hill School, Tunbridge Wells, Robert Stephenson (Baden
Powel) mendapat beasiswa untuk sekolah di Charterhouse. Dan setelah dewasa, Baden
Powell bergabung dalam ketentaraan Inggris. Beliau sering ditugaskan di luar Inggris
seperti bergabung dengan 13th Hussars di India (1876), dinas khusus di Afrika
(1895), memimpin Pasukan Dragoon V (1897), pemimpin resimen di Zulu Afrika Selatan
(1880), Kepala Staf di Rhodesia Selatan (sekarang dikenal Zimbabwe) tahun 1896,
memimpin The Mafeking Cadet Corps di Mafeking, Afrika Selatan (1899-1900).
Selama menjadi tentara, banyak hal yang dialaminya. Pengalaman itu diantaranya:
1. Saat menjadi pembantu Letnan pada 13th Hussars yang berhasil mengikuti jejak kuda
yang hilang di puncak gunung serta melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
2. Bersama The Mafeking Cadet Corp, mempertahankan kota Mafeking, Afrika
Selatan, meskipun dikepung bangsa Boer selama 127 hari dalam kondisi
kekurangan makan. Padahal The Mafeking Cadet Corp hanyalah pasukan pembawa
pesan yang tidak berpengalaman menghadapi musuh.
3. Mengadakan latihan bersama dan bertukar kemampuan survival dengan Raja Dinizulu di
Afrika Selatan.
Berbagai pengalaman tersebut ditulis dalam buku berjudul 'Aids to Scouting' pada tahun
1899. Buku ini sebenarnya merupakan panduan bagi tentara muda Inggris dalam
melaksanakan tugas penyelidik. Buku ini kemudian terjual laris di Inggris. Bahkan tidak
hanya dibaca oleh para tentara saja tetapi digunakan juga oleh para guru dan organisasi
pemuda.

Baden Powell bersama pramuka

Melihat banyaknya pengguna buku 'Aids to Scouting', dan atas saran William
Alexander Smith (Pendiri Boys Brigade; salah satu Organisasi Kepemudaan di Inggris)
Baden Powell berniat menulis ulang buku tersebut untuk menyesuaikan dengan pembaca
remaja yang bukan dari ketentaraan. Untuk menguji ide-ide barunya, pada 25 Juli - 2 Agustus
1907 Baden Powell menyelenggarakan perkemahan di Brownsea Island bersama dengan 22
anak lelaki yang berlatar belakang berbeda. Hingga pada tahun 1908 terbitlah buku 'Scouting
for Boys' yang kemudian menjadi acuan kepramukaan di seluruh dunia.

Tahun 1910, atas saran Raja Edward VII, Baden Powell memutuskan pensiun dari
ketentaraan dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal untuk fokus pada pengembangan
pendidikan kepramukaan. 

Pada Januari 1912 Baden Powell bertemu dengan Olave St Clair Soames saat di atas
kapal dalam lawatan kepramukaan ke New York. Mereka kemudian menikah pada tanggal 31
Oktober 1912. Mereka tinggal di Hampshire, Inggris dan dianugerahi 3 orang anak (satu laki-
laki dan dua perempuan), yaitu: Arthur Robert Peter (Baron Baden-Powell II), Heather Grace
(Heather Baden-Powell), dan Betty Clay (Betty Baden-Powell).

Baden Powell bersama istrinya, Olave Soames

Tahun 1930-an Baden Powel mulai sakit-sakitan. Pada tahun 1939 Baden-Powell dan
Olave memutuskan pindah dan tinggal di Nyeri, Kenya. Hingga pada tanggal 8 Januari 1941
Baden Powell meninggal dan dimakamkan di pemakaman St. Peter, Nyeri.
Semasa hidupnya Baden Powell mendapatkan berbagai gelar kehormatan, termasuk
gelar Lord dari Raja George pada tahun 1929. Pun Baden Powell aktif menulis berbagai buku
baik tentang kepramukaan, ketentaraan, maupun bidang lainnya. Beberapa buku tentang
kepramukaan yang ditulisnya antara lain, Scouting for Boys (1908), The Handbook for the
Girl Guides or How Girls Can Help to Build Up the Empire (ditulis bersama Agnes Baden-
Powell; 1912), The Wolf Cub's Handbook (1916), Aids To Scoutmastership (1919), Rovering
to Success (1922), Scouting Round the World (1935) dll.
Itulah kisah atau sejarah Baden Powell, Sang Bapak Pramuka Sedunia yang tidak
dapat dipisahkan dari sejarah kepramukaan dunia maupun di Indonesia. Tentang Sejarah
Perkambangan Pramuka Dunia, Sejarah Perkembangan Pramuka di Indonesia, dan Daftar
Lengkap Buku Karya Baden Powell akan ditulis dalam lain kesempatan.

c. Lambang Pramuka

Lambang Gerakan Pramuka

Berikut Penjelasannya, Lambang gerakan pramuka bertumpu pada Gambar Tunas


Kelapanya, lambang ini diciptakan oleh bapak "Alm. Sumardjo Atmodipuro", Seorang
pembina yang sangat aktif bekerja sebagai Pegawai tinggi departemen pertanian pada masa
itu. Lambang ini sah digunakan pada tanggal 14 Agustus 1961. Berikut Penjelasan dan arti
dari lambang gerakan pramuka :

a. Tunas buah kelapa digunakan sebagai lambang pramuka karena buah kelapa dalam
keadaan tumbuh itu dinamakan "Cikal", dan istilah "Cikal Bakal" di indonesia berarti,
Penduduk asli yang pertama yang telah menurunkan generasi baru. Jadi buah
kelapa/Nyiur yang tumbuh itu mengandung kiasan bahwa tiap Pramuka merupakan inti
bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
b. Buah Kelapa juga dapat bertahan lama dalam keadaan seperti apapun dan bagaimanapun
juga, jadi lambang tersebut mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah seorang Rohaniah
dan jasmani sehat, kuat, ulet, serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan
dalam kehidupan ini dan menempuh segala ujian yang diberikan kepada mereka, dan
menyelesaikan segala tantangan dalam kehidupan untuk mengabdi kepada bangsa dan
tanah air.
c. Kelapa dapat tumbuh dimana saja, inilah yang membuktikan besarnya dalam upaya
menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. jadi melambangkan, bahwa tiap
anggota pramuka dapat menyesuaikan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat dimana
dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.
d. Kelapa tumbuh menjulang lurus tinggi keatas dan merupakan salah satu pohon tertinggi
yang ada di indonesia, yang melambangkan bahwa tiap anggota pramuka memiliki Cita-
cita yang tinggi dan lurus yakni mulia dan jujur, dan ia tetap tegak tidak mudah
terombang-ambingkan oleh sesuatu.
e. Akar kelapa tumbuh kuat dan erat dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan, tekad dan
keyakinan pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik,
benar, kuat dan nyata ialah tekad yang digunakannya untuk memperkuat dirinya dalam
menggapai sebuah cita-cita
f. Kelapa adalah pohon yang serba guna, dari ujung akar hingga ujung daunnya memiliki
manfaat. jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap pramuka adalah manusia yang
berguna, dan membuktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa
dan negara Republik Indonesia.

WOSM

Sekarang kita mengarah pada Lambang Kepanduan sedunia, yaitu WOSM : World
Organization Scout's Of Movement, WOSM adalah organisasi kepanduan dunia yang diluar
pemerintahan yang menaungi Organisasi Kepramukaan di Seluruh Dunia, WOSM didirikan
pada tahun 1920 yang berpusat di Genewa, Swiss. WOSM didirikan oleh Bapak Pandu
Sedunia, yaitu Lord Baden Powell. WOSM memiliki tujuan untuk mendidik kaum muda
yang berasas pada "Janji Pramuka" Dan "Hukum Pramuka" sebagai sarana untuk membantu
membangun dunia. Berikut penjelasan dari Lambang WOSM :
a. Kompas : Melambangkan sesuatu peringatan agar setiap anggota pramuka dapat
dipercaya dalam melakukan sesuatu layaknya sebuah kompas yang selalu
menunjukkan arah yang tepat, serta tetap menjaga cita-citanya dan perannya sebagai
penunjuk jalan.
b. Treefoil/Bunga dengan tiga ujung : Yang melambangkan bahwa kepanduan
memiliki tiga Janji/Asas, di Indonesia lebih dikenal dengan nama Trisatya.
c. Dua Bintang : Melambangkan Anggota Pandu/Pramuka berupaya untuk dapat
memberi penerangan dalam Menolong dan Ilmu pengetahuan.
d. Tali melingkar dengan ujung membentuk simpul mati : Melambangkan bahwa
setiap pandu diseluruh dunia dapat menjalin persahabatan dan persaudaraan antar
sesama dan bermasyarakat.
e. Warna Putih : Melambangkan Anggota Pandu yang berhati Suci dan Bersih.
f. Warna dasar ungu : Bahwa anggota pandu memiliki keterampilan, Kepemimpinan
dan suka menolong orang lain.

Logo atau lambang Saka (Satuan karya Pramuka) adalah daftar lambang atau logo
berbagai Satuan Karya Pramuka (Saka) yang ada di Indonesia. Logo Satuan Karya
Pramuka bukan hanya lambang Saka yang bersifat nasional atau sudah diakui dan ditetapkan
dengan SK Kwarnas Gerakan Pramuka dan berlaku di seluruh Indonesia saja. Namun juga
disertakan beberapa Saka yang masih bersifat lokal atau hanya berlaku di daerah tertentu dan
hanya ditetapkan melalui keputusan Kwartir daerah atau Kwartir Cabang.

Satuan Karya Pramuka yang bersifat nasional yaitu meliputi Saka Bahari, Saka Bakti
Husada, Saka Bhayangkara, Saka Dirgantara, Saka Kencana (Keluarga Berencana), Saka
Taruna Bumi, Saka Wanabakti, dan Saka Wira Kartika. Logo atau lambang dari masing-
masing Satuan Karya Pramuka tersebut adalah sebagai berikut (klik masing-masing logo
untuk memperbesar):
 Saka Bahari; Satuan Karya Pramuka Bahari adalah Saka di bidang kebaharian atau
kelautan dengan lambang atau logo:

 Saka Bakti Husada; Satuan Karya Pramuka Bakti Husada adalah saka di bidang
kesehatan dengan lambang atau logo:

 Saka Bhayangkara; Satuan Karya Bhayangkara adalah Saka di bidang ketertiban


masyarakat dengan lambang atau logo:

 Saka Dirgantara; Satuan Karya Pramuka Dirgantara adalah Saka di bidang


kedirgantaraan dengan lambang atau logo:
 Saka Kencana (Keluarga Berencana); Satuan Karya Pramuka Kencana adalah Saka di
bidang bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan
Kependudukan dengan lambang atau logo:

 Saka Taruna Bumi; Satuan Karya Pramuka Taruna Bumi adalah saka di bidang
pembangunan pertanian dengan lambang atau logo:

 Saka Wanabakti; Satuan Karya Pramuka Wanabakti adalah saka di bidang pelestarian


sumber daya alam, kehutanan, dan lingkungan hidup dengan logo:

 Saka Wira Kartika; Satuan Karya Pramuka Wira Kartika adalah Saka di bidang
kewilayahan dan bela negara dengan lambang dan logo:
Selain Saka-saka yang telah berlaku secara nasional tersebut juga terdapat beberapa Satuan
Karya Pramuka yang berlaku secara lokal di Kwartir daerah atau Kwartir Cabang tertentu
saja. Tidak menutup kemungkinan ke depannya Saka-saka tersebut pun bisa berlaku secara
nasional jika telah memenuhi persyaratan yang ditentukan. Logo dari beberapa Saka yang
masih bersifat lokal tersebut adalah :

 Saka Bina Sosial; Satuan Karya Pramuka Bina Sosial (Kwarda Jawa Tengah) adalah
saka di bidang kesejahteraan sosial dengan lambang atau logo:

 Saka Pandu Wisata; Satuan Karya Pramuka Pandu Wisata (Kwarda Jawa Tengah)
adalah saka di bidang kepariwisataan dengan logo atau lambang:

 Saka Pustaka; Satuan Karya Pramuka Pustaka (Kwarda Jawa Tengah) di bidang
kepustakaan dengan lambang atau logo:
 Saka Telematika; Satuan Karya Pramuka Telematika (Kwarda Jawa Barat) di bidang
teknologi dan informasi dengan lambang atau logo:

Itulah beberapa Satuan Karya Pramuka yang ada di Indonesia baik Saka yang bersifat
nasional (melalui penetapan Kwarnas Gerakan Pramuka) atau pun saka yang masih bersifat
lokal. Tentu masih terdapat beberapa Satuan Karya Pramuka lokal yang belum terdaftar
dalam postingan ini.

d. Seragam Pramuka
Atribut Seragam Pramuka. Seragam Pramuka adalah pakaian yang digunakan oleh
semua anggota Gerakan Pramuka. Warna Seragam Pramuka adalah coklat muda dan coklat
tua. Warna tersebut dipilih karena merupakan salah satu warna yang digunakan para pejuang
Indonesia ketika masa perang kemerdekaan. Seragam pramuka tersebut memiliki beberapa
kelengkapan (atribut) yang lain, diantaranya tanda tutup kepala, lambang pandu dunia, papan
nama, tanda lokasi, badge daerah, pita nomor, TKK, tanda pelantikan, tanda jabatan, tanda
barung/regu/sangga, setangan leher dan tanda pelantikan. Berikut ini beberapa atribut
seragam pramuka.
a. Tanda Tutup Kepala

Tanda Tutup Kepala untuk Pramuka Siaga dan Pramuka Penggalang puteri dipasang pada
bagian depan topi, tepat di tengah.
Tanda Tutup Kepala untuk Pramuka Puteri lainnya serta orang dewasa wanita, dipasang pada
pici sebelah kiri depan 2 cm dari sisi depan pici tersebut.
Tanda Tutup Kepala untuk Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang dan Pramuka Penegak
Putera, dipasang pada baret, tepat di atas bingkai baret, disebelah atas pelipis kiri
pemakainya.
Tanda Tutup Kepala untuk Pramuka Pandega dan orang dewasa pria, dipasang pada pici
hitam di sebelah kiri depan, 2 cm dari sisi depan dan 1 cm dari sisi atas pici yang
bersangkutan.

b. Lambang Pandu Dunia


WOSM atau World Organization of the Scout Movement (Organisasi Gerakan Pramuka

Sedunia) adalah organisasi internasional non-pemerintah, independen, dan non-profit yang


menaungi Gerakan Pramuka (Kepanduan) di seluruh dunia. WOSM didirikan pada tahun
1920 dengan kantor pusat di Jenewa, Swiss. Selain WOSM juga terdapat organisasi
kepanduan khusus putri sedunia yang dinamakan WAGGGS (World Association of Girl
Guides and Girl Scouts atau Asosiasi Kepanduan Putri Sedunia). Dan hingga saat ini WOSM
mengakui organisasi kepramukaan di 161 negara termasuk Indonesia yang telah bergabung
menjadi anggota WOSM sejak tahun 1953.
c. Setangan Leher
Dasar setangan leher menggunakan kain berwarna putih dengan pemberian lis berwarna 
merah pada masing-masing sisi kaki segitiga. Sisi panjang segitiga tidak menggunakan lis
warna merah. Lebar lis warna merah tersebut adalah 5 cm. Ukuran setangan leher pramuka
dibedakan berdasarkan golongan usia anggota pramuka. Yang menjadi tolok ukur pembeda
adalah panjang sisi terpanjang atau sisi alas dari segitiga sama kaki. Karena itu panjang kedua
sisi kaki akan menyesuaikan dengan panjang sisi alas.

Meskipun demikian, ukuran panjang sisi terpanjang tersebut tidak mutlak harus diikuti.
Karena yang terpenting, setelah setangan leher tersebut dilipat dan dikenakan, ujung setangan
leher bisa mencapai pinggang pemakainya. Dengan kata lain panjang setangan leher harus
disesuaikan dengan tinggi badan pemakai.

Adapun ukuran sisi terpanjang setangan leher sebagai mana disebutkan dalam PP No. 174
Tahun 2012 untuk masing-masing golongan anggota pramuka adalah sebagai berikut:
Setangan leher untuk anggota pramuka siaga putra dan putri sisi panjang berukuran 90 cm
Setangan leher untuk anggota pramuka penggalang putra dan putri sisi panjang berukuran
antara 100 - 120 cm.
Setangan leher untuk anggota pramuka penegak dan pandega putra dan putri sisi panjang
berukuran antara 120 - 130 cm.
Setangan leher untuk anggota pramuka dewasa (pembina pramuka, andalan, dan anggota
Majlis Pembimbing) putra maupun putri sisi panjang berukuran antara 120 - 130 cm.

d. Lambang Daerah
Logo kwartir daerah sekaligus merupakan badge dari Gerakan Pramuka di Propinsi. Badge
daerah merupakan salah satu tanda pengenal dalam gerakan Pramuka yang ditetapkan dalam
Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka no 055 tahun 1982 dan no 005 tahun 1989.
Sesuai dengan peraturan tersebut bagde daerah berupa bentuk perisai dan bergambar ciri
daerah tersebut. 
e. TKK
Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang menunjukkan kecakapan, keterampilan,
kemahiran, ketangkasan, atau keahlian Pramuka dalam bidang – bidang yang khusus atau
tertentu. Penggolongan TKK berdasarkan WARNA DASAR.

f. TKU
TKU (Tanda Kecakapan Umum) adalah bagian dari sistem tanda kecakapan dalam Gerakan
Pramuka di samping TKK (Tanda Kecakapan Khusus). Tanda Kecakapan Umum diberikan
setelah seorang anggota Gerakan Pramuka menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum
(SKU) dalam tingkatannya masing-masing. Tanda Kecakapan Umum hanya berlaku bagi
anggota Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
TKU tidak berlaku bagi seperti Pembina, Andalan dan anggota dewasa lainnya.
g. Tanda Pelantikan
Tanda Pelantikan adalah tanda pengenal yang diberikan kepada seorang Pramuka dan

dikenakan pada pakaian seragamnya, pada saat yang bersangkutan dilantik atau diresmikan
menjadi anggota Gerakan Pramuka secara sah. Tanda Pelantikan  disematkan pada saat
pertama kali seseorang menjadi anggota Pramuka. Selama itu pula berrlaku seumur
hidup. Jadi setiap ada Acara Pelantikan, tidak perlu harus menyematkan lagi tanda ini, dan
cukup dengan mengucapkan Ulang Janji Tri Satya/ Dwi Satya. Untuk Putra berbentuk segi
empat, sedangkan tanda pelantikan putri berbentu lingkaran.

h. Tanda Jabatan
Tanda Jabatan adalah Tanda Pengenal Gerakan Pramuka yang menunjukan jabatan seseorang
beserta hak dan kewajiban yang melekat dengan jabatan itu. Macam Tanda Jabatan adalah
sebagai berikut :
Bagi peserta didik :
Tanda Pemimpin Barung Utama (Sulung), Pemimpin Regu Utama (Pratama),

Pemimpin Sangga Utama(Pradana), Ketua Racana


Tanda Pemimpin dan Wakil Pemimpin Barung, Regu, Sangga dan Reka
Tanda Pemimpin dan Wakil Pemimpin Krida
Tanda Keanggotaan di Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega (Ranting sampai dengan
Nasional)
Bagi anggota dewasa :
Tanda Pembina dan Pembantu Pembina (Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega)
Tanda Pelatih Pembina
Tanda Majelis Pembimbing (Gugus Depan sampai Nasional)
Tanda Andalan dan Pembantu Andalan
Tanda Jabatan lainnya
Tanda Barung/Regu/Sangga
Tanda Barung Siaga
Tanda Barung berbentuk segi tiga sama sisi, dengan puncak di atas. Panjang sisi segi

tiga itu 4 cm.


Tanda Barung tidak bergambar, polos, berwarna menurut pilihan anggota barung yang
bersangkutan.
Warna tanda barung diutamakan mengambil warna dari Garuda Pancasila, yaitu merah, putih,
kuning, hijau dan hitam. Bila diperlukan dapat mengambil warna lainnya.
i. Tanda Regu Penggalang
Tanda regu berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4 cm.
Tanda regu bergambar sesuai dengan pilihan anggota regu yang bersangkutan.
Tanda regu untuk : 1) Regu putera bergambar binatang atau siluet (bayangan) binatang. 2)
Regu puteri bergambar bunga atau siluet (bayangan) bunga.
Warna dasar dan warna gambar diatur sehingga tampak sederhana, indah dan menarik.
j. Tanda Sangga Penegak
Tanda sangga berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4 cm.
Tanda sangga bergambar sesuai dengan pilihan anggota sangga yang bersangkutan.
Tanda sangga dapat mengambil : 1) nama tahap perjuangan bangsa Indonesia, seperti
Perintis, Pencoba, Penegas, Pendobrak dan Pelaksana, dengan gambar dan warna seperti
contoh terlampir. 2) angka romawi sebagai nomor sangga, berwarna hitam diatas dasar
berwarna kuning. 3) gambar siluet bunga berwarna hitam di atas dasar berwarna kuning
(khusus untuk sangga puteri). 4) gambar lain yang diciptakan sendiri oleh sangga yang
bersangkutan.
k. Tanda Reka Pandega
Tanda Reka Pandega, berbentuk bujur sangkar, dengan panjang sisi 4 cm.
Tanda reka sama dengan tanda sangga, warna dasar coklat muda.

BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
Pendidikan karakter saat ini memang harus segera dilakukan, mengingat
perkembangan masyarakat yang  berjalan. Karakter budaya Indonesia yang  sudah
dikagumi bangsa lain jangan sampai pupus oleh gesekan mental generasi muda yang
lebih menyenangi budaya asing. Namun dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia
justru menjadi motivasi untuk lebih mencintai budaya bangsa sendiri. Untuk itu
pendidikan karakter sudah tidak bisa di tunda lagi.

b. Saran
Makalah ini merupakan resume dari berbagai sumber, untuk lebih mendalami isi
makalah dapat dibaca dalam website rujukan yang tercantum dalam daftar pustaka.
Selanjutnya, penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada
pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun kekeliruan dalam
penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritikan dari pembaca sangat diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa menambah
wawasan dan pengetahuan kita terutama mengenai pendidikan karakter dalam
kepramukaan

Daftar pustaka :
http://sintacamchan.blogspot.co.id/
http://mastugino.blogspot.co.id/2013/10/atribut-seragam-pramuka.html
http://pramukaria.blogspot.co.id/2013/06/logo-atau-lambang-saka-satuan-karya.html
http://aboutdoublr.blogspot.com/2014/03/lambang-pramuka-dan-penjelasannya.html
http://paladirgawa.blogspot.co.id/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo_11.html
Buku Boyman (Andri Bob Sunar)

Anda mungkin juga menyukai