Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH PRAMUKA BLOK

Oleh:

Nama : Maura Putri Najwa

Kelas : X IPS 2

SMA N 1 PAKEM
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telahmemberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalahtentang Kepramukaan Mengingat
terbatasnya kemampuan penulis dalam penyusunan makalah ini,
penulissadar bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Maka penulis
mengharapkan pembaca meberikritik dan saran. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
BAB IPENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal


yangmenyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di

Indonesia. Kata “

Pramuka

” merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Rakyat Muda yang
SukaBerkarya.

“Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi;Pramuka

Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggotayang
lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong SakaPramuka,
Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing Pramuka.Sedangkan yang dimaksud

”Kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan

keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis
yangdilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan,yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti
luhur.Kepramukaanadalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan,
kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN
A. Simpul Jerat ikat

· SIMPUL = hubungan yang dapat diterapkan antara tali dengan tali.

· IKATAN = hubungan antara tali dengan benda lain (misal kayu, balok, bambu

• JERAT = Jerat merupakan bentukan tali dari benda dengan tali.

Hasil bentukan dari tali, yaitu terdiri dari: simpul, ikat dan jerat. Simpul, ikatan, maupun jerat yang baik
dan benar adalah simpul, ikatan, dan jerat yang dapat digunakan dengan kuat

MACAM SIMPUL DAN KEGUNAANNYA

1. Simpul ujung tali Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas

2. Simpul mati Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin

3. Simpul anyam Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam
keadaan kering

4. Simpul anyam berganda Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan
dalam keadaan basah

5. Simpul erat Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan

6. Simpul kembar Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan
licin

7. Simpul kursi Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan

8. Simpul penarik untuk menarik benda yang cukup besar

9. Simpul laso

Macam Ikatan dan Kegunaannya

a. Ikatan pangkal Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu akan tetapi ikatan pangkal ini dapat
jugadigunakan untuk memulai suatu ikatan.

b. Ikatan tiang Gunanya mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa
misalnyauntuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.

c. Ikatan jangkar Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk tambat
Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk
melepaskannya kembali.
d. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk
memulai suatu ikatan.

e. Ikatan tarik Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada kemudian mudah
untukmembukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon, dsb

Macam-macam dari jerat yaitu:

1. Jerat Tiang Dua Mata

2. Jerat Bermata Tiga

3. Jerat Laso

4. Jerat Delapan

5. Jerat Tangga

6. Jerat Tambat

7. Jerat Kupu-Kupu

B. Sejarah kepeamukaan

Kepanduna yang dikenal di indonesia dikenal dengan istilah Kepramukaan, yang dikembangkan oleh
Lord Baden Powell sebagai cara membina kaum muda di Inggris yang terlibat dalam kekerasan dan
tindak kejahatan, beliau menerapkan pramuka secara intensif kepada 21 orang pemuda dengan
berkemah di pulau Brownsea selama 8 hari pada tahun 1907. Pengalaman percaya Baden Powell
sebelum dan sesudah perkemahan di Brownsea ditulis dalam buku yang berjudul “Scouting for Boy”.

Keberadaan kepanduan seperti ini tidak efektif dan tidak dapat mengimbangi perkembangan jaman
serta kurang bermanfaat dalam mendukung pembangunan Bangsa dan pembangunan generasi muda
yang melestarikan persatuan dan kesatuan Bangsa.

Melalui buku “Scouting for Boy” gangguan kepanduan termasuk di Indonesia. Pada kurun waktu tahun
1950-1960 organisasi kepanduan tumbuh semakin banyak jumlah dan ragamnya, bahkan di antaranya
merupakan organisasi kepanduan yang berafiliasi pada partai politik, tentunya hal itu menyalahi prinsip
dasar dan metode kepanduan.

Memperhatikan keadaan yang demikian itu dan atas pernyataan para tokoh kepanduan saat itu, serta
bertolak dari ketetapan MPRS No. II / MPRS / 1960, Presiden Soekarno selaku mandataris MPRS pada
tanggal 9 maret 1961 memberikan amanat kepada pimpinan Pandu di Istana Merdeka. Beliau
menyatakan berkewajiban melaksanakan amanat MPRS, untuk lebih mengefektifkan organisasi
kepanduan sebagai satu komponen bangsa yang potensial dalam pembangunan bangsa dan negara.
Meskipun Gearakan Pramuka keberadaannya ditentukan dengan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 238 tahun 1961, namun secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada
khalayak pada tanggal 14 Agustus 1961 sewaktu-waktu setelah Presiden Republik Indonesia
menganugrahkan Panji Gerakan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun
1961. Sejak itu tanggal 14 Agustus dijadikan sebagai Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka.

Perkembangan Gerakan Pramuka mengalami pasang surut dan pada kurun waktu tertentu yang kurang
dirasakan oleh kaum muda, akibatnya pewarisan nilai-nilai yang terkandung dalam falsafah Pancasila
dalam bentuk kepribadian kaum muda yang merupakan inti dari pendidikan kepramukaan tidak optimal.
Menyadari hal tersebut maka peringatan Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka ke-45 Tahun 2006,
Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Revitalisasi Gerakan Pramuka.
Pelaksanaan Revitalisasi Gerakan Pramuka antara lain dalam upaya upaya pemantapan organisasi
Gerakan Pramuka telah menghasilkan terbitnya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang
GERAKAN PRAMUKA.

C. Pengalaman Pancasila

pengamalan pancasila dituangkan dalam ketetapan No.II / MPR / 1978. Penjabaran dari Ketetapan MPR
itu adalah (Noor Ms. Bakry: 1994, 183-185):

1. Sila ketuhanan Yang Maha Esa

-Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agamanya masing-masing menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

-Mengembangkan sikap hormat menghormati dan dalam antar pemeluk agama dan penganut
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

-Mengembangkan saling menghormati menghormati kemerdekaan menjalankan ibadah sesuai dengan


agama dan kepercayaannya.

-Menghargai setiap bentuk ajaran agama, dan tidak boleh memaksakan suatu agama dan kepercayaan
kepada orang lain

2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab

-Mengakui dan memperlakukan manusia dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa.

-Memandang persamaan derajat, hak dan kewajiban antara sesama manusia tanpa perbedaan suku,
turunan dan komunitas sosial.

-Mengembangkan sesama sesama sesama sesama manusia, tepa selira dan tidak semena-mena
terhadap orang lain.
-Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang melakukan kegiatan-kegiatan-kegiatan dan mengukur
kebenaran dan keadilan.

-Merasa sebagai bagian dari seluruh umat manusia dan karena itu berkewajiban mengembangkan sikap
hormat menghormati dan dalam hubungannya dengan bangsa-bangsa lain.

3. Sila persatuan indonesia

-Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan.

-Cinta tnah air dan bangsa Indonesia, sehingga sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara
dan bangsa, diperlukan.

-Bangga sebagai bangsa Indonesia ber-Tanah air Indonesia dalam rangka kapal ketertiban dunia.

-Mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan atas dasar Bhinneka Tunggal Ika dalam memajukan
pergaulan hidup bersama.

4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat di dalam permusyawaratan perwakilan

-Sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia mempunyai tempat duduk, hak dan kewajiban
sma dalam.

-Keputusan yang kepentingan kepentingan bersama terlabih diadakan musyawarah, dan keputusan
musyawarah diusahakan secara mufakat, diliputi oleh semangat kekeluargaan.

-Menghormati dan menjunjung tinggi setiap hasil keputusan musyawarah dan melaksanakannya dengan
itikad baik dan rasa tanggungjawab.

-Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan hati nurani yang luhur, mengutamakan kepentingan dan
masyarakat, serta tidak memaksakan kehendak negara kepada orang lain.

-Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha
Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

5. Sila keadilan bagi seluruh rakyat indonesia

-Menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan
masyarakat indonesia.

-Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang menceminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan


kegotongroyongan.

-Bersikap adil dan sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati ha-hak
orang lain.
-Memupuk sikap suka memberi pertolongan kepada orang lain yang membutuhkan agar dapat berdiri
sendiri, tidak menggunakan hak milik untuk pemerasan, pemborosan, bergaya hidup mewah dan
perbuatan lain yang bertentangan dan merugikan kepentingan umum.

-Memupuk sikap suka bekerja keras dan menghargai karya orang lain yang bermanfaat, serta bersama-
sama mewujudkan kemajuan yang merata dan kesejahteraan bersama.

B. Pola pelaksanaan baru pengamalan pancasila dilakukan agar Pancasila sungguh-sungguh dihayati dan
diamalkan oleh segenap warga negara, baik dalam kehidupan orang seorang maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan. Oleh sebab itu, diharapkan lebih terarah dari usaha-usaha pembinaan manusia
Indonesia agar menjadi insan Pancasila dan pembangunan bangsa untuk mewujudkan masyarakat
Pancasila.

BAB III

KESIMPULAN

A Kesimpulan

Kelahiran Gerakan Pramuka Dunia dimulai pada Tahun 1907 ketika Robert Baden – Powell, seorang
Letnan Jendral Angkatan Bersenjata Britania Raya, dan William Alexander Smith, pendiri Boy’s Brigade,
mengadakan perkemahan Kepanduan pertama di Kepulauan Brownsea, Inggris. Ide untuk mengadakan
gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan pasukannya berjuang mempertahankan Kota
Mafeking, Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer.

Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup
pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell.

Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris.
Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan

Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting,
yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah
perkembangan Kepramukaan di Indonesia.

B Saran

Makalah ini merupakan resume dari berbagai sumber, untuk lebih mendalami isi makalah dapat dibaca
dalam website rujukan yang tercantum dalam daftar pustaka. Selanjutnya, penulis menyampaikan
permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
ataupun kekeliruan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritikan dari pembaca sangat
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa menambah wawasan
dan pengetahuan bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai