Anda di halaman 1dari 14

BUKU PANDUAN TAMBANG

WIRA II PIT 1 COAL PROJECT

Desa Rantau Nangka, Kec.Sungai Pinang, Kab Banjar

Kalimantan Selatan
I.Pendahuluan

Buku panduan ini dibuat untuk menyamakan pengertian terhadap bagian-bagian kegiatan
penambangan di Madhani WIRA Project, bertujuan agar lebih memudahkan komunikasi dan
dapat memperlancar jalannya operasional produksi. Pertimbangan lain karena perbedaan
latar belakang pengalaman di lokasi kerja sebelumnya yang mempunyai istilah tersendiri
tetapi terkadang memiliki pengertian yang sama, sehingga diperlukan standarisasi istilah
penyebutan agar terjadi penyeragaman dalam lingkup Operasional di Pit khususnya di Site
Wira II Pit 1 & 2 Project.

II.Istilah-Istilah Material

Coal (baca: Col /Batubara)


Salah satu bahan galian yang dikelompokkan kedalam bahan galian vital, menurut UU no
11/1967, yang terjadi kira-kira sebagai berikut : berasal dari kayu atau pohon atau daun yang
tertimbun sedemikian lama hingga ribuan tahun dan sedemikian rupa mengalami proses
geologi, meliputi pemampatan pada tekanan dan temperatur yang tinggi. Biasanya batuan
sekitar yang melingkupi adalah batuan sedimen. Model batubara bermacam-macam baik
mendatar, tegak ataupun miring dengan variasi sudutnya.

Seam (baca: Sem)


Lapisan dari Batubara yang berlapis-lapis yang mempunyai bentuk & jenis yang berbeda-
beda.
Topography (baca: Topograpi)
Lapisan yang menggambarkan bentuk permukaan bumi yang masih alami

Top Soil (Tanah Pucuk)


Lapisan tanah penutup yang terletak dipermukaan dan biasanya didominasi tanah humusan,
dengan ketebalan lapisan bervariasi sampai 1,50 meter. Termasuk dalam daerah pelapukan
atau weathering zone (baca : wedering zon).

Sub Soil (Tanah Antara)


Lapisan tanah penutup yang terletak dibawah top soil. Biasanya identik dengan tingkat
kemudahan digali oleh digger (excavator) atau dengan istilah free dig. Masih termasuk dalam
weathering zone.

Overburden (baca : Obe)


Lapisan tanah penutup yang melingkupi lapisan batubara, terletak biasanya setelah
weathering zone sampai permukaan atas lapisan batubara (top of coal). Biasanya mulai
dicirikan adanya batuan sedimen (sandstone, siltstone atau mudstone) dan semakin sulit
dengan cara free dig, tetapi harus dilakukan pemberaian melalui drilling & blasting atau
ripping & pushing.

Interburden (baca : Interberden)


Lapisan material yang terletak antara dua lapisan batubara dan biasanya memiliki ketebalan
lebih dari 20 cm atau bisa juga lain, tergantung dari ketentuan suatu perusahaan.

Parting
Lapisan material yang terletak antara dua lapisan batubara dan biasanya memiliki ketebalan
kurang dari 20 cm atau bias juga lain tergantung dari ketentuan suatu perusahaan.

Boulder (Baca : Bolder)


Material yang memiliki diameter > 1 meter, biasanya material ini di dapat dari hasil blasting
yang tidak sempurna sehingga pragmentasi material yang besar-besar (boulder)

Coal ROM (Baca : Col Rum)


Batubara Run of Mine yaitu batubara hasil penambangan yang belum mengalami proses
lebih lanjut (tetapi mungkin sudah bersih dan hanya perlu di gerus dan di saring)

III.Istilah Tambang

Stripping Ratio
Biasa disingkat SR, adalah nilai perbandingan antara jumlah volume lapisan tanah yang gali
dalam BCM terhadap jumlah batubara yang digali dalam Ton. Umumnya nilai ini yang
digunakan dalam penghitungan terhadap nilai ekonomis suatu tambang batubara beroperasi.

Bank Cubic Metre (baca : Beng Kubik Meter)


Biasa disingkat BCM, adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan banyaknya volume
lapisan tanah yang digali dalam keadaan utuh diarea sebelum dilakukan pemberaian.

Loose Cubic Metre (baca : Lus Kubik Meter)


Biasa disingkat LCM, adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan banyaknya volume
lapisan tanah yang digali setelah mengalami pemberaian. Secara teoritis volume dalam LCM
akan lebih besar dibandingkan BCM karena adanya pengembangan volume (swelling) akibat
pemberaian.

Metric Tonnage (baca : metric tonase).


Biasa di singkat MT adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan berat volume barang
galian biasanya untuk ukuran berat batubara melalui timbangan.

Coal Dip (baca : Cowl Dip)


Kemiringan lapisan batubara (permukaan atas lapisan) terhadap permukaan mendatar
permukaan (surface), dinyatakan dalam derajat atau bisa dalam persen.

Coal Strike (baca : Kowl Straik)


Arah kemenerusan lapisan batubara yang tegak lurus terhadap kemiringan lapisan batubara,
dinyatakan dalam arah mata angin.

Crop (baca : Krop)


Letak lapisan batubara terhadap permukaan mendatar, dekat permukaan sekian meter
(disebut subcrop) atau tersingkap dipermukaan (disebut outcrop).

Crop Line (baca : Krop Layn)


Letak jalur lapisan batubara yang diwakili oleh batas-batas koordinat survey.
Roof/Top of Coal (baca: Rof/Top of Cowl)
Disingkat TOC, adalah batas atas lapisan batubara.

Floor/Bottom of Coal (baca: Flor/Battem og Cowl)


Disingkat BOC, adalah batas bawah lapisan batubara.

IV.Istilah Penggalian

Free Dig (baca : Fri Dig)


Penggalian secara langsung oleh excavator tanpa dibantu oleh pemberaian batuan melalui
drilling & blasting atau ripping & pushing.

Ripping (baca : ripping)


Suatu kegiatan pemberaian material dengan bantuan alat Dozer.

Pushing (baca : pasing)


Suatu kegiatan untuk mendorong material yang sudah terberai.

Bottom Loading (baca : Battem Loding)


Cara penggalian dimana posisi excavator berada selevel ukuran tinggi vessel dump truck
yang sesuai. Pada umumnya memiliki hasil lebih optimal dilihat dari produktivitas gali,
terutama jika jarak swing menumpahkan overburden ke dump truck sekitar 45 0.
Top Loading (baca : Top Loding)
Cara penggalian dimana posisi excavator berada selevel dengan posisi ban dump truck yang
sesuai. Pada umumnya kurang optimal dilihat dari produktivitas gali, dikarenakan waktu
menumpahkan overburden ke dump truck menjadi lama.

Double Bench Loading (baca : Dabel Bench Loading)


Cara penggalian dimana posisi excavator levelnya berada lebih tinggi dari dump truck tetapi
dibarengi dengan sambil menggali membuat posisi dudukan excavator itu sendiri. Pada
umunya kurang optimal dilihat dari produktivitas hasil gali.

Cut (baca : Kat)


Untuk penyebutan pemotongan atau penggalian per lapis (cut per layer) suatu overburden
tertentu. Biasanya pada suatu bench yang telah diledakkan maka identik dengan satu tinggi
flitch.

Flitch (baca : Flich)


Istilah lain untuk tinggi jenjang antara level posisi dump truck dengan level posisi excavator
duduk. Untuk excavator kelas EX2500 atau R994, ukuran flitch yang dianjurkan 4,0 m dimana
sesuai dengan kisaran tinggi vessel dump truck padanan R90 atau Cat777 atau HD785.

Fleet (baca : Flit)


Sebutan untuk rangkaian unit kerja kegiatan penggalian yang terdiri atas excavator sebagai
alat gali dan dump truck sebagai alat angkut.

Front (baca : Fron)


Tempat penggalian dimana excavator bekerja memuat batuan ke dump truck. Biasa disebut
Loading Point atau Loading Area.
V.Istilah Pit

Highwall (baca : Haiwol)


Dinding tinggi hasil bentukan penggalian yang searah dengan coal strike. Untuk highwall
yang berstatus akhir dari penggalian atau merupakan batas Pit disebut Final Highwall.

Lowwall (baca : Lowol)


Berlawanan dengan highwall, identik dengan permukaan hasil bentukan dari penggalian
lapisan batubara dari daerah crop.

Sidewall (baca : Saidwol)


Dinding tinggi hasil bentukan penggalian yang searah dengan coal dip. Untuk sidewall yang
berstatus akhir dari penggalian atau merupakan batas pit disebut Final Sidewall.

Real Level (baca : Ril Level)


Disingkat RL, sebutan untuk elevasi actual tertentu suatu permukaan kerja.

Bench (baca : Benc)


Atau disebut jenjang, adalah tempat bentukan yang terletak pada setiap RL tertentu dan
memiliki dimensi tertentu. Bisa merupakan jenjang penimbunan atau hasil penggalian yang
terletak pada highwall/sidewall.

Bench Height (baca :Benc Heit)


Tinggi suatu jenjang antara permukaan ke suatu bench atau antara dua bench yang terletak
pada highwall atau sidewall.

Bench Width (baca : Benc Wid)


Lebar suatu bench yang terletak pada highwall atau sidewall dengan RL tertentu. Biasanya
digunakan sebagai penyangga suatu highwall untuk kestabilan.

Working Bench (baca : Werking Benc)


Suatu bench yang dikondisikan masih akan berlanjut arah penggaliannya dan difungsikan
sebagai tangga antara untuk membantu memudahkan pembuatan ramp ke suatu kegiatan
diatasnya.
Slope (baca : Slop)
Kemiringan suatu dimensi tertentu dinyatakan derajat. Misalnya kemiringan final highwall
yang disebut overall slope (baca : oferol slop), atau setiap antar bench yang disebut single
slope (baca : singgel slop).

Safety Berm (baca : Seifty Berm)


Tanggul pengaman yang berfungsi sebagai penahan suatu unit untuk dipastikan aman dari
kemungkinan terjerembab, biasanya terdapat pada kedua sisi haul road atau ramp atau ujung
dumping point.

Ramp (baca : Ram)


Jalan yang menghubungkan antara dua tempat, baik antara luar pit kedalam pit atau suatu
front dengan front lain yang biasanya mempunyai perbedaan elevasi atau beda tinggi

Sump (baca : Samp)


Area tertentu didalam pit dengan elevasi terendah yang digunakan sebagai tempat
penampungan air sebelum dipompa keluar masuk ke Settling Pond.

Pit Limit (baca : Pit Limit)


Batas paling luar untuk suatu Pit, biasanya terdiri atas crest final highwall, crest final sidewall
dan bottom of coal dari lapisan batubara terbawah yang ditambang.

Crest (baca : Kres)


Batas atas pinggir suatu bench tertentu. Atau ada yang menyebut Top Slope.
Toe (baca : Tu)
Batas bawah suatu bench tertentu. Ada yang menyebut Bottom Slope.

Toe Highwall (baca : Tu Haiwol)


Batas bawah dari kemajuan penggalian yang mencapai bentukan dinding atau highwall
tertentu, atau pada final highwall.

Crest Highwall (baca : Kres Haiwol)


Batas atas dari kemajuan penggalian yang mencapai bentukan dinding atau highwall tertentu
atau pada final highwall.

Settling Pond (baca : Setling Pond)


Untuk penyebutan kolam-kolam yang dibentuk untuk perlakuan air asam tambang agar pada
gilirannya keluar tambang sudah memenuhi baku mutu lingkungan, meliputi 3 kolam pada
umumnya meliputi kolam pengendapan, perlakuan dan penjernihan.

Coal Expose (baca : Cowl Ekpous)


Batubara yang sudah terbuka dan siap untuk di loading/di muat.

Near Expose (baca : Ner Ekpous)


Batubara yang belum terbuka sempurna dan masih tertutupi OB/overburden 50 cm – 30 cm.

Coal Inventory (baca : Cowl Inventori)


Total jumlah stock batubara yang ada di Pit.

Coal Cleaning (baca : Cowl Cleaning)


Proses kegiatan pembersihan batubara dari lapisan penutupnya/OB.

Clearing (baca : Klearing)


Proses kegiatan pembersihan area pit dari pohon-pohon agar tampak bentuk topography nya.

Under Cut (baca : Ander kat)


Posisi elevasi actual belum mencapai atau di atas elevasi target.
Over Cut (baca : Over Kat)
Posisi actual surface sudah berada di bawah elevasi target yang di kehendaki.

Grade Jalan
Batas ukuran baik rencana maupun actual jalan yang di kehendaki. Misal. Grade 8%.

Sliding (baca : sleding)


Tanah yang tidak stabil & mengalami longsor.

Coal Washout (baca : Cowl Wasout).


Suatu lokasi dimana batubara tidak di ketemukan kemenerusannya baik secara Model
maupun actual di lapangan.

Mineout (baca : Minout)


Suatu lokasi dimana sudah selesainya pekerjaan tambang baik pengambilan coal & Ob.

Match Factor (baca : Mec Faktor)


Keserasian alat muat dan alat angkut. MF<1, artinya alat muat kurang sedang alat angkut
100%,sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat muat. MF = 1,artinya operating factor dari
alat muat dan alat angkut adalah 100%. MF > 1,artinya operting factor dari alat muat adalah
100%,sedangkan alat angkut kurang dari 100%,sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat
angkut .
Revegetasi
Suatu usaha /kegiatan penanaman kembali pada lahan bekas tambang.

Reklamasi (baca :reklamasi)


Suatu kegiatan pembentukan kembali area bekas tambang untuk persiapan proses
revegatasi.

Drainage (baca : drainase)


Saluran air untuk proses keluarnya air agar pola air terkonsentrasi dalam saluran tersebut.

Productivity (baca : produktifitas)


Kemampuan alat terhadap unjuk kerja unit yang bersangkutan.
Misal 1. EX2500 productivity : 790 Bcm/hour
2. PC2150 productivity : 488 Bcm/hour.

Cycle Time (baca : Ceikel Taime)


Waktu yang diperlukan bagi unit untuk melakukan satu kali pergerakan/putaran.

Haul Distance (baca : haul distanc)


Jarak angkut unit dari front loading sampai ke waste dump/disposal.

Payload (baca : pailed)


Kapasitas muatan Dump truck dalam satu kali muat.
Misal. 1. HD785 : 37 bcm/ritase
2. HD775 : 28 bcm.ritase
3. HD465 : 24 bcm/ritase
4. HD773 : 24 bcm/ritase
5. ADT740 : 16 bcm/ritase
6. Scania : 11 bcm/ritase atau 33 Ton (untuk Coal).

Idle (baca : Idel)


Waktu hilang karena sebab yang tidak dapat dikontrol manusia, seperti : Hujan, Kabut, dll.

Delay (baca : Dilai)


Waktu hilang yang dapat dikontrol / dibatasi oleh tindakan manusia, seperti : Rest Time,
Refueling, Move karena blasting, dll).

Slippery (baca : Sliperi)


Wet condition, Waktu yang hilang setelah hujan sampai dengan kering dan dapat beroperasi
kembali.

Rain (baca : Rain)


Waktu yang hilang selama hujan berlangsung.

Cross Fall (baca : kros Fal)


Kemiringan/ arah air di alirkan.
VI.Istilah Drill and Blast

Vertical Drilling (baca : Vertikal Drilling)


Pemboran lubang dimana arah pemboran tegak lurus.

Incline Drilling (baca : Inklain Drilling)


Pemboran lubang dimana arah pemboran memiliki kemiringan tertentu.

Horizontal Drilling (baca : Horisontal Drilling)


Pemboran lubang dimana arah pemboran mendatar, biasanya dilakukan untuk membuat
lubang penirisan.

Blast Hole (baca : Blas Hol)


Atau disebut lubang ledak, untuk penyebutan lubang hasil pemboran untuk tujuan peledakan
di suatu bench tertentu.

Geometri Peledakan
Penyebutan ukuran-ukuran matematis tertentu untuk keperluan peledakan. Terdapat seperti
burden, spacing, stemming, subdrill, charged column, dll.

Burden (baca : Berden)


Jarak tegak lurus terdekat suatu lubang ledak terhadap sisi bench, atau juga mengacu
dimana arah peledakan dituju.

Spacing (baca : Spasing)


Jarak antara lubang yang tegak lurus terhadap ukuran burden.

Stemming (baca : Steming)


Tinggi ukuran material pemampat dari kolom isian bahan peledak dan berada di permukaan,
berfungsi untuk membuat keadaan terkurung.

Bench Blasting (baca : Benc Blasting)


Suatu jenjang atau bench yang akan diledakkan.

Limit Blasting (baca : Limit Blasting)


Batas paling luar yang diperkirakan sebagai batas pecahnya batuan hasil ledakan. Berfungsi
agar digger dapat menggali hanya pada material ledak secara optimal. Terdapat limit
horizontal untuk batas penggalian kesamping ditandai dengan bendera dan limit vertical
untuk batas penggalian kebawah ditandai pada elevasi tertentu.

Re-Drill (baca : Re-Drill)


Penyebutan untuk pengulangan kegiatan pemboran dikarenakan hasil peledakan dianggap
gagal secara produktif. Sedangkan untuk pengulangan kegiatan peledakan disebut Re-Blast.
VII.Istilah dalam Survey

Kode Pita Survey


Simbol/Kode untuk sarana informasi survey dengan operator/pengawas tambang.

BM/ Bench Mark :


Patok Survey yang mempunyai data koordinat X,Y dan Z.

Batas Disposal :
Batas pembuangan OB/Top Soil.

Dig Limit :
Batas kegiatan operasional sementara.

Design Ramp :
Rencana Jalan yang akan di buat sebagai acuan pelaksanaan operationalnya.

Cek Elevasi :
Kontrol ketinggian tanah pada posisi-posisi tertentu di dalam pit.

Target Elevasi/On Grade :


Posisi elevasi tanah yang telah di capai sesuai design.

Blast Limit :
Batas rencana peledakan yang sesuai dengan design.
Batas Landcomp :
Batas area lahan yang sudah di bebaskan.

Titik Bor :
Posisi-posisi rencana pengeboran untuk kegiatan peledakan.
Peta :
Gambaran bentuk permukaan bumi yang digambarkan pada bidang datar yang diproyeksi
dengan proyeksi tertentu.

Contour Map (baca : kontur map).


Peta yang berisi kontur.

Contour (baca : Kontur).


Garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama.

Scale (baca : skala).


Perbandingan jarak di atas peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan.
Misal : 1:10.000

Legend (baca : legenda).


Informasi yang menjelaskan maksud dari peta.

Judul Peta.
Judul dari suatu peta di buat.

Anda mungkin juga menyukai