Minuman bersoda..siapa yang tidak pernah mengkonsumsinya meski hanya mencicipi aroma dan rasanya yang
sangat beragam..Siang hari yang terik, setelah beraktifitas dan berkeringat atau saat ngobrol santai bersama
teman atau sekedar merilekskan tubuh sejenak…minuman satu ini tidak jarang sering dikonsumsi, hal ini wajar
saja jika hanya sebagai variasi dalam memanjakan lidah kita untuk menghilangkan dahaga. Tapi apa jadinya jika
konsumsi minuman bersoda menjadi lifestyle minuman sehari-hari kamu? Hhmmmm..waspadai efeknya
terhadap kesehatan kamu.
Membahayakan Ginjal
Amerika Serikat melakukan penelitian mengenai bahaya tersebut terhadap 3256 pengkonsumsi minuman
bersoda. Mereka rutin mengkonsumsi minuman bersoda minimal 2 kali sehari. Hasilnya, sebanyak 30%
responden mengalami kerusakan ginjal dan penurunan fungsinya. Menurut para ahli, hal ini terkait dengan
kandungan minuman bersoda yakni pemanis buatan, pewarna buatan, kafein, dan asam fosfat.
Para penderita penyakit diabetes sangat dilarang untuk mengkonsumsi gula. Hal ini karena hormon insulin yang
ada di dalam tubuhnya tidak cukup, bahkan tidak sanggup untuk mengubah zat gula tersebut menjadi gula otot
(glikogen). Akibatnya, gula darah (glukosa) akan meningkat dan membahayakan. Ingat, diabetes juga
merupakan salah satu penyakit yang bisa memicu penyakit yang lain, misalnya stroke dan kerusakan jantung
koroner. Jika Anda banyak mengkonsumsi minuman bersoda, selain berpotensi menyebabkan diabetes, stroke
dan kerusakan jantung koroner juga bisa terjadi. Perlu dicatat bahwa penyakit diabetes timbul tak hanya karena
faktor keturunan. Orang yang asalnya normal pun bisa menderita penyakit diabetes.
Minuman bersoda kaya akan kalori. Kalori yang masuk ke dalam tubuh bisa meningkatkan risiko obesitas. Tak
hanya bagi orang yang sudah dewasa, anak-anak bisa menderita obesitas. Di Amerika Serikat, tingkat obesitas
pada anak-anak sangatlah tinggi. Salah satu penyebabnya adalah minuman bersoda. Anak-anak di Amerika
Serikat mengkonsumsi minuman bersoda layaknya meminum air putih. Setelah makan, mereka pasti minum
minuman bersoda. Hasilnya, mereka banyak yang menderita obesitas.
Salah satu kandungan minuman bersoda adalah asam fosfat. Dalam suatu penelititan, asam fosfat ini bisa
menyebabkan penyakit kerapuhan tulang. Hal ini karena asam fosfat bisa melarutkan kalsium yang ada di dalam
tulang. Akibatnya, tulang menjadi rapuh dan keropos. Universitas Harvard pernah membuat penelitian mengenai
hal ini. Mereka mengamati seorang atlet remaja pengonsumsi minuman bersoda dan yang tidak mengkonsumsi
minuman bersoda. Hasilnya, atlet remaja pengonsumsi minuman bersoda mengalami patah tulang 5 kali lebih
banyak daripada atlet remaja yang tidak mengkonsumsi minuma bersoda.
Dalam suatu penelitian, 3200 orang responden mengalami kerusakan gigi akibat mengkonsumsi minuman
bersoda. Hal ini tentu saja akibat kandungan zat gula yang ada di dalam minuman tersebut. Tak hanya itu, asam
fosfat juga turut memperburuk kerusakan gigi dengan cara melarutkan kalsium gigi.
Anda penggemar minuman berSoda, atau bahkan mungkin anda salah satu seseorang yang “kecanduan”
minuman bersoda. Artikel dibawah ini akan menuliskan beberapa efek buruk Soda bagi kesehatan anda.
1. Soda tidak punya nilai gizi selain kandungan kalori dan gulanya yang tinggi.
Jadi tidak heran jika kebanyakan penyuka soda akan mengalami kenaikan berat badan dan cenderung obesitas.
Sebagian besar minuman soda mengandung 250 kalori per 600 ml. Tak ada kandungan nutrisi atau mineral di
dalamnya, melainkan hanya gula dan kafein.
Sifat diuretik ini membuat air di dalam tubuh lebih banyak yang keluar melalui urine, jika tak diimbangi dengan
minum air putih bisa menyebabkan tubuh kehilangan cairan atau dehidrasi.
3. Kandungan asam fosfor dalam minuman soda yang menimbulkan sensasi kesegaran atau gelembung-
gelembung udara ternyata dapat mengerogoti tulang.
Jika minuman soda terus menerus dikonsumsi, maka semakin lama tulang akan makin rapuh dan berbentuk
seperti pori-pori yang bolong-bolong. Kepadatan tulang yang berkurang akan memicu risiko radang sendi dan
osteoporosis.
Minuman soda bisa merusak gigi karena mengandung kadar gula yang tinggi. Komponen asam soda memiliki
efek merusak pada email gigi dan membuat gigi lebih rentan terhadap kerusakan.
5. Minum soda dalam jangka waktu panjang bisa menyebabkan erosi pada lapisan lambung yang
mengakibatkan perut sering mulas, bergas dan masalah pencernaan lainnya.
6. Kandungan Natrium pada pada soda tidak baik untuk kesehatan jantung. Bukti dari studi penelitian ini
menunjukkan bahwa terlalu banyak minum soda dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal dan hati juga.
7. Minuman soda yang dikonsumsi secara terus menerus juga bisa menimbulkan risiko kesehatan lain
seperti diabetes tipe 2 akibat kandungan gulanya yang tinggi, memberikan efek dari kafein yang dikandung
seperti insomnia, tekanan darah tinggi dan detak jantung yang tidak beraturan.
Studi dari University of British Columbia menyatakan, hanya perlu dua porsi atau lebih dari minuman soda per
hari untuk menyebabkan asam urat di kaki. Penyebabnya adalah kandungan fruktosa yang dapat meningkatkan
asam urat.Pria peminum soda lebih tinggi mengalami risiko ini hingga 85 persen dibanding wanita.
2. Kulit mudah berkeriput
Para ahli mengatakan penyebabnya adalah toksisitas fosfat. Rutin minum soda menyebabkan kandungannya
meninggi dan memengaruhi fungsi elastisitas kulit. Entar jadi nenek nenek mau?
3. Mengeroposkan tulang
Asam fosfat pada soda menyebabkan kandungan kalsium di tulang menurunkan. Bersiaplah untuk terkena
osteoporosis jika tetap rutin mengonsumsinya.
4. Masalah kardiovaskuler
Salah satu cara paling gampang mendapatkan serangan jantung adalah minum soda sehari sekali. Porsi tersebut
sudah cukup untuk meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke sebesar 61 persen. Demikian menurut studi
dari University of Miami.
5.Merapuhkan gigi
Soda dapat mengikis lapisan enamel gigi dengan kandungan asam sitrat yang dimilikinya. Zat ini cukup asam.
Studi yang dimuat Journal British Dental mengungkapkan, empat porsi soda per hari meningkatkan pengikisan
pada gigi hingga 252 persen. Ini bisa menyebabkan gigi sensitif dan sakit. Entar gigi ompong kaya kakek kakek
hayo looo!
Wah ada apa aja tuh? Coca Cola, Fanta, Sprite, Aw, 7Up. Kelihatannya sih enak tapi jangan sering sering
minum ya teman-teman!
Peminum soda punya kecenderungan memiliki tabita yang buruh. Studi di AS mengatakan, ada hubungan antara
soda dengan perilaku kekerasan. Entar lagi jalan tiba tiba orang ditabok. Celaka kamu. Satu gelas soda per hari
pun dapat memengaruhi fungsi otak Anda.
Studi dari University of Adelaide menyebutkan, peminum soda memiliki risiko terkena asma dan penyakit paru
obstruktif kronis. Penyakit terakhir ini digadang sebagai penyakit paru-paru yang belum dapat disembuhkan.
8. Membunuh bayi
Soda dapat memengaruhi pembuluh darah tidak dapat berkembang dengan baik pada plasenta. Kondisi ini
disebut dengan pre-eclampsia. Menurut catatan kelahiran di Inggris, pre-eclampsia telah membunuh kurang
lebih 1.000 bayi prematur. Dan, kelainan ini terjadi pada 1 dari 20 kehamilan. Untuk ibu ibu yang
mengkonsumsi saat hamil berhenti mengkonsumsinya ya. Jangan sampai membunuh anak sendiri!
Tambahan: Memang minuman bersoda tampak segar untuk diminum, namun ternyata dampak buruk yang bisa
ditimbulkan bagi tubuh sangat signifikan. Mulailah berfikir bahwa air putih lebih menyehatkan dan
menyegarkan bagi tubuh ketimbang minuman bersoda.
Inilah Tujuh Efek Buruk dan Berbahaya dar Minuman Bersoda – Banyak orang menyukai minuman ringan
karena rasanya yang enak dan cukup menyegarkan. Meski tak banyak orang yang tahu, minuman bersoda juga
membuat kecanduan. Untuk itu, ada alasan bagus mengapa kita harus berhenti minum soda.
Mungkin sekarang banyak yang tidak peduli terhadap dampak dari minuman ini. Padahal, selain membuat orang
ketagihan, minuman bersoda ini juga memiliki efek buruk. Orang yang sudah kecanduan, mereka akan minum
soda hampir setiap hari dan bahkan beberapa kali dalam sehari.
Menurut International Journal of Clinical Practice, ada beberapa efek negatif yang berbahaya bagi tubuh jika
sudah kecanduan soda. Berikut adalah beberapa alasan untuk berhenti minum soda:
1. Soda tidak memiliki nilai gizi lain selain kalori dan kadar gula yang tinggi
Sehingga tidak mengherankan jika penggemar soda yang paling rentan mengalami kenaikan berat badan dan
cenderung menjadi gemuk. Sebagian besar minuman ringan mengandung 250 kalori per 600 ml. Tidak ada
konten nutrisi atau mineral di dalamnya, tetapi hanya gula dan kafein.
Sifat diuretik ini membuat cairan di dalam tubuh banyak keluar melalui urin, jika tidak diimbangi dengan
minum air putih dapat menyebabkan hilangnya cairan tubuh atau dehidrasi.
3. Kandungan asam fosfat dalam soda yang menyebabkan sensasi kesegaran ternyata dapat mengurangi
kepadatan tulang
Jika minuman ringan ini dikonsumsi terus menerus, maka tulang akan menjadi lebih rentan dan membentuk
lubang seperti pori-pori. Mengalami penurunan kepadatan tulang akan memicu risiko radang sendi dan
osteoporosis.
Minuman bersoda dapat merusak gigi karena mengandung kadar gula tinggi. Komponen asam dari soda
memiliki efek merusak pada email gigi dan membuat gigi lebih rentan terhadap kerusakan.
5. Minum minuman bersoda dalam jangka panjang dapat menyebabkan erosi pada lapisan perut yang dapat
memicu masalah pencernaan seperti perut mulas, kembung gas dan lainnya.
Bukti dari penelitian ini menunjukkan bahwa minum soda terlalu banyak dapat menyebabkan kerusakan pada
ginjal dan jantung juga.
7. Mengonsumsi minuman soda terus menerus juga dapat menyebabkan risiko kesehatan
seperti diabetes tipe 2 karena kadar gula tinggi, memberikan efek kafein yang dikandungnya, seperti insomnia,
tekanan darah tinggi dan denyut jantung tidak teratur.
Lantas, bagaimana cara menghentikan kebiasaan minum minuman bersoda? Menghentikan kebiasaan minum
soda tidak mudah karena kandungan kafein tinggi menyebabkan kecanduan. Tapi ada beberapa cara yang dapat
Anda lakukan untuk menghentikan kebiasaan tersebut, seperti:
Mulailah secara bertahap mengurangi asupan soda, jika Anda biasanya minum soda setiap hari, mulai dikurangi
dengan minum hanya 5 hari sepekan dan kemudian mengurangi hingga 4 hari sepekan berikutnya. Lakukan
selama 6 pekan sampai Anda tidak perlu minum soda sama sekali dalam sepekan.
Ketika memutuskan untuk berhenti minum soda, Anda biasanya akan mendambakan untuk minum soda.
Cobalah untuk menyampurkan banyak es batu dalam minuman soda sampai komposisi soda lebih sedikit.
Dengan cara itu konsumsi air lebih banyak dari soda.
Setiap kali ada keinginan untuk minum soda, Anda harus minum air dingin segar atau minuman sehat lain
seperti susu kedelai, susu rendah lemak, jus buah dan lainnya.
Ketika Anda mulai berhenti minum soda maka efek dari gejala penghentian kafein seperti sakit kepala akan
cukup sering terjadi. Minum secangkir teh hijau di pagi hari dapat mengurangi gejala pusing.
Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan
dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan dan / atau bahan tambahan lainnya baik alami
maupun sintetik yang dikemas dalam kemasan siap untuk dikonsumsi. Minuman ringan terdiri dari dua jenis,
yaitu: minuman ringan dengan karbonasi (carbonated soft drink) dan minuman ringan tanpa
karbonasi.
Minuman ringan dengan karbonasi adalah minuman yang dibuat dengan mengabsorpsikan
karbondioksida ke dalam air minum. Minuman soda atau bersoda merupakan salah satu jenis minuman ringan
karbonasi.
1. Karbohidrat
Suatu hal yang mustahil, kalau ada perusahaan minuman ringan yang mengatakan bahwa produknya tanpa
bahan tambahan. Jika ada perusahaan minuman ringan tidak menggunakan bahan tambahan tentunya tetap
menggunakan gula dan karbohidrat. Hanya saja jumlah karbohidrat pada minuman ringan cukup tinggi.
Sedangkan zat penting lain seperti protein, vitamin dan mineral, jarang ada pada minuman ringan. Apalagi yang
namanya minuman berkarbonasi/bersoda hampir tidak ada gizi di dalamnya. Gula ini memudahkan pengeluaran
kalsium dari tubuh, hal ini berdampak buruk pada kondisi tulang anda.
2. EDTA
Minuman karbonasi/soda banyak yang mengandung bahan tambahan dimulai dari pemberi rasa, pewarna sampai
pengawet. Agar minuman tsb tetap bisa mengeluarkan sodanya, ada suatu bahan khusus yang ditambahkan,
yakni EDTA atau ethylenediamine tetraacetate yang berfungsi memperpanjang daya tahan soda dalam minuman
tsb. Hanya saja, bila tubuh kelebihan mengkonsumsi bahan ini, bisa mengganggu fungsi tubuh. Yang pertama,
bisa menghambat penyerapan vitamin dalam tubuh. Lalu, juga mempengaruhi keseimbangan kalsium, zat yang
dibutuhkan tulang anak untuk tumbuh akan terganggu. Parahnya, jika ketidak seimbangan ini bila berlangsung
lama dan kontinyu, akan mengganggu fungsi ginjal.
3. Asam Sitrat
Minuman karbonasi/soda, kadang-kadang terasa asam/masam. Rasa inipun sebenarnya tidak asli, tapi akibat
diberi bahan tambahan. Tujuan pemberian asam dalam minuman adalah untuk memberikan rasa masam. Dengan
adanya rasa masam, maka rasa manisnya gula akan terasa lebih menggoda. Dengan adanya bahan ini inversi
(penyebaran) gula dalam minuman bisa lebih cepat. Dan dapat menyebabkan kerusakan pada gigi, serta iritasi
pada lambung.
4. Gula Cair
Untuk bahan pemanis, zat yang digunakan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu gula alami dan sintetis. Adanya
gula ini juga memudahkan terjadinya kenaikan berat badan, terutama pada anak-anak.
Dalam konsumsi yang berlebih, dapat menyebabkan sakit kepala dan diare dan juga mengiritasi lambung serta
menyebabkan orang yang kelebihan mengkonsumsi bahan ini menjadi hipersalivasi (banyak mengeluarkan air
ludah).
1.Obesitas
Mereka yang minum satu minuman soda atau lebih sehari berisiko lebih besar mengalami obesitas. Jika
meminumnya setiap hari selama sebulan, maka akan memiliki 500 gram tambahan berat badan dan sulit untuk
menghindarinya.
2.Rendah gizi
Tidak ada penelitian yang mengungkapkan soda mengadung nilai gizi. Jika mengkonsumsinya berlebih maka
hanya akan menambah racun pada tubuh.
Soda, bahkan soda diet sekali pun, berisiko memicu penyakit jantung dan diabetes. Orang dewasa yang minum
satu minuman soda atau lebih sehari berisiko 50% lebih besar mengalami sindrom metabolik (serangkaian
faktor risiko, seperti kelebihan lemak di area pinggang, kadar kolesterol baih HDL rendah, tekanan darah tinggi
dan gejala lainnya).
4.Picu osteoporosis
Saat minum soda, gigi dan tulang akan melepaskan kalsium ke aliran darah untuk membantu menyeimbangkan
asam fosfor yang dikandung soda. Selanjutnya, asam fosfor ini akan dikeluarkan dari dalam tubuh bersamaan
dengan kalsium yang telah dilepaskan tulang dan gigi. Proses ini akan terus berlangsung setiap kali Anda
minum soda, sehingga merampas persediaan kalsium tubuh dan memicu osteoporosis.
Kandungan pemanis di dalam soda tetap saja gula. Gula merusak gigi, mengganggu sistem kekebalan tubuh, dan
bisa memicu penyakit degeneratif.
Mereka yang minum soda diet sehari berisiko ganda mengalami penurunan fungsi ginjal.
Jika anda termasuk soda addict, kemungkinan akan mudah terkena ganguan maag.
8.Dehidrasi
Soda benar – benar membuat seseorang menjadi dehidrasi. Pasalnya kafein dan gula yang terkandung pada soda
dapat membuat orang merasa cepat haus.
Menurut sebuah penelitian di Denmark, Pria yang mengonsumsi minuman bersoda sekitar satu liter atau
berlebihan bisa menurunkan jumlah produksi dan kualitas sperma. Hasil penelitian itu menemukan, jumlah
sperma pria yang rutin minum minuman bersoda hampir 30 persen lebih rendah dibandingkan yang tidak
minum.
Namun, penelitian ini juga menuai kontroversi. Menurut Badan Kesehatan Dunia, WHO, minuman bersoda
tidak terlalu mempengaruhi kesehatan reproduksi pria. Meski pria memiliki jumlah sperma yang sedikit, mereka
tetap bisa memberikan keturunan.
Minuman bersoda , terutama pada minuman ringan jenis kola, memiliki kandungan utama yang disebut
phosporic acid. Asam jenis itu merupakan jenis yang digunakan para dokter gigi untuk memperhalus enamel
gigi sebelum dilakukan penambalan, fungsinya seperti ampelas untuk menghaluskan gigi.
Selain itu,
tingginya kandungan gula pada sebagian besar minuman juga memiliki pengaruh yang tidak sedikit. Ketika
bakteri plak pada gigi menyerap gula yang berasal dari makanan atau minuman, maka bakteri itu akan
mengubahnya menjadi asam yang kemudian mengikis enamel.
Para Ibu yang kerap menenggak minuman ringan bersoda mengandung pemanis buatan mengalami risiko besar
melahirkan bayi prematur. Riset yang didanai oleh Uni Eropa (UE) mengungkap hubungan antara jumlah
minuman yang dikonsumsi dengan kelahiran dini di antara 60 ribu wanita yang diikutkan dalam penelitian.
Sebuah penelitian menemukan meminum soda dapat memperbesar risiko terkena encok. Encok merupakan
peradangan yang menimbulkan rasa nyeri. Peradangan terjadi karena kadar asam urat pada arah mengalir ke
otot.
Sejumlah peneliti kemudian melakukan pengamatan selama 22 tahun kepada peminum air soda.
Mereka menemukan orang yang baru saja meminum segelas soda berpemanis langsung mendapatkan risiko
peradangan tersebut.
Semakin banyak saja alasan untuk tidak mengonsumsi minuman soda. Kali ini peneliti mengungkapkan fakta
horor tentang minuman soda. Hampir 48 persen minuman soda yang berasal dari tempat-tempat fast food atau
cepat saji mengandung bakteri yang banyak terdapat pada tinja.
Bakteri tersebut awalnya berkembang dari
kran minuman soda yang jarang dibersihkan. Bisa dibayangkan jika bakteri yang menempel pada kran minuman
soda itu masuk dan berkembang dalam tubuh manusia. Alhasil, diare, sakit perut, keracunan dan penyakit
pencernaan lainnya pun bisa mengancaman kesehatan.
Jika anda sudah benar-benar kecanduan mengkonsumsi minuman bersoda, mungkin akan kesulitan untuk
langsung menghentikan kebiasaan buruk ini. Lakukan hal ini secara bertahap, ingat bahwa masih banyak
minuman yang menyehatkan dengan rasa yang enak.
maka hentikan sedikit demi sedikit konsumsi minuman bersoda, beralihlah mengkonsumsi minuman sehat
lainnya. Perubahan ini harus dilakukan secara bertahap, dan mungkin anda akan merasakan dampaknya,
misalnya seperti penarikan fisik gula dan kafein dapat menyebabkan kelelahan, perubahan suasana hati, sakit
kepala dan tidur yang terganggu.
Jika anda sulit menghentikan kebiasaan mengonsumsi soda, coba secara perlahan ganti dengan minuman yang
diolah dari bahan alami seperti jus, atau lebih baik ganti dengan air mineral yang sehat atau jus jeruk segar. Jadi
tidak perlu lagi cemas, dengan asupan yang masuk pada tubuh.
Bagaimana pun juga, mengonsumsi sesuatu secara berlebihan akan berakibat buruk bagi tubuh anda. Tubuh
punya batas maksimum ketka menampung zat-zat makanan yang masuk, ketika berlebih, maka zat itu tidak akan
berguna dan akan diekskresikan atau disimpan dalam tubuh. Ketika terjadi kelebihan zat-zat itu, biasanya dapat
mengganggu sistem metabolisme tubuh.
Wow! Ilmuwan Ungkap Bahaya Minuman Soda Bagi Otak dan Tubuh Kita!
Riset yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa tingkat protein dalam otak bisa
berubah apabila mengonsumsi terlalu banyak gula pada minuman bersoda atau soft
drink. Minuman Ini juga berbahaya apabila dikonsumsi berlebih oleh manusia.
Minuman soda berdasarkan penelitian juga bisa meningkatkan risiko sakit jantung,
diabetes, peningkatan berat badan, kanker prostat, kanker payudara, kelemahan otot,
dan penyakit lainnya.
Studi terbaru memfokuskan pada efek otak ketimbang keseluruhan tubuh. Riset yang
dilakukan oleh peneliti dari Australia ini melibatkan tikus yang dicekoki air gula.
Penelitian menunjukkan, hewan pengerat ini menjadi hiperaktif setelah minum air
tersebut. Kemudian, jaringan yang diambil dari salah satu bagian otak tikus ini
mengalami perubahan pada 300 protein yang berbeda.
“Jika Anda haus, minumlah air. Softdrink harus dinikmati tidak berlebihan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, minum terlalu banyak minuman ringan dapat mempengaruhi kimia
otak serta pinggang pada manusia.
Penelitian oleh ilmuwan Swedia tahun 2012 lalu malah menemukan bahwa minum hanya
satu gelas soda sehari saja sudah bisa meningkatkan kesempatan seseorang
mengembangkan kanker prostat sekira 40 persen!
Sebuah studi mengungkap bahwa minuman ringan yang sarat dengan gula tambahan,
memicu kanker rahim. Penyakit ini kerap menyerang wanita berusia 50 tahun ke atas. Di
Inggris, kanker ini menduduki peringkat keempat daftar penyakit mematikan. Tercatat
sekitar 2000 orang per tahun meninggal akibat kanker rahim.
Padahal, minuman manis bisa menambah berat badan, yang memengaruhi produksi sel
lemak penghasil estrogen yang diyakini memicu kanker endometrium.
Selain itu, wanita dengan berat badan berlebih juga cenderung memproduksi insulin
yang terkait dengan berbagai penyakit.
Ia menambahkan, terlalu banyak gula dapat meningkatkan asupan kalori yang juga
menyumbangkan risiko diabetes , penyakit jantung, dan kanker. Penelitian yang
diterbitkan dalam jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention ini merupakan
penelitian terbaru tentang efek minuman ringan pada kanker rahim.
Seperti dilansir Daily Mail, pada penelitian sebelumnya disebut bahwa minuman ringan
mampu memicu serangan jantung, tulang rapuh, kanker pankreas dan prostat, lemah
otot, dan kelumpuhan!
Setelah 10 menit, sepuluh sendok teh gula yang terkandung dalam segelas Cola mulai
melakukan “serangan” yang menghancurkan organisme tubuh dan satu-satunya
penyebab alasan kenapa kita tidak muntah karena adanya asam fosfat (phosphoric acid)
yang menghambat aksi dari gula tersebut.
Setelah 20 menit, sebuah lompatan kadar insulin yang tinggi dalam aliran darah mulai
terjadi. Maka hati akan mengkonversi semua gula menjadi lemak.
Setelah 40 menit, pencernaan terhadap kafein akhirnya selesai. Pupil mata mulai
membesar. Tekanan darah naik karena hati membuang lebih banyak gula ke dalam
aliran darah. Reseptor adenosin akan diblokir, sehingga mencegah rasa kantuk.
Setelah 1 jam, asam fosfat (phosphoric acid) mengikat kalsium, magnesium dan seng
dalam saluran pencernaan yang memacu dengan cepat (supercharges) metabolisme
dalam tubuh. Pelepasan kalsium melalui urine juga meningkat.
Setelah lebih dari 1 jam, efek diuretik dari minuman mulai terjadi dalam “permainan”
ini. Kalsium, magnesium dan seng dikeluarkan dari organisme tubuh, yang merupakan
bagian dari tulang kita, seperti sodium. Pada saat ini kita telah menjadi mudah marah
atau tenang. Seluruh kuantitas air yang terkandung dalam coca cola, dihilangkan melalui
urin.
Sebenarnya, ketika anda memiliki sebotol Coke yang dingin dan menikmati
kesegarannya yang tak terbantahkan, apakah kita tahu kandungan “cocktail kimiawi”
yang telah kita tuangkan ke dalam tenggorokan kita?
Bahan aktif dari Cola adalah asam ortofosfat (orthophosphoric acid). Karena keasaman
yang tinggi, tangki air yang digunakan untuk pengangkutan konsentrat ini harus
dilengkapi dengan reservoir yang dirancang khusus untuk bahan yang sangat korosif.
Rahasia apa yang ada di sana, ketika produk itu dikenalkan kepada kita bahwa
produk ini adalah solusi lemah berefek mirip kokain dengan pengawet, pewarna,
stabilisator dan lainnya, Produk ini membuat kecanduan mirip kokain yang
disahkan, ditambah racun murni. Diet Coke bahkan lebih buruk karena aspartam di
dalamnya menggantikan gula, yang menjadi racun neurotoksik murni!!