Anda di halaman 1dari 8

“KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kegawatdaruratan Meternal Dan


Neonatal

Di Susun Oleh :

Desi Komalasari (P17324414019)

Ratna Dewi (P17324414023)

Agustia Octaviani (P17324414025)

Kelas : Jalum 2 A

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG


PRODI KEBIDANAN KARAWANG
Tahun Ajaran 2015-2016
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

A.Pengertian

Kehamilan ektopik terganggu adalah kehamilan dimana setelah fertilisasi, implantasi

terjadi diluar endometrium kavum uteri. Hampir 90% kehamilan ektopik terjadi dituba uteri.

Kehamilan ektopik dapat mengalami abortus atau rupture apabila masa kehamilan berkembang

melebihi kapasitas ruang implantasi (misalnya: Tuba) dan peristiwa ini disebut sebagai

kehamilan ektopik terganggu.

Kehamilan ektopik terjadi setiap saat ketika penanaman blastosit berlangsung dimanapun,

kecuali di endometrium yang melapisi rongga uterus. Tempat yang mungkin untuk kehamilan

ektopik adalah seviks, tuba pallopi, ovarium, dan abdomen. Faktor faktor predisposisi kehamilan

ektopik meliputi infeksi pelvis, alat kontrasepsi dalam Rahim (IUD), riwayat kehamilan ektopik,

dan riwayat pembedahan tuba.

B. Jenis Jenis Kehamilan Ektopik

1. Kehamilan pada Tuba

Tanda dan gejalanya bervariasi pada masing-masing wanita, tetapi pada umumnya hampir sama

dengan aborsi atau rupture tuba. Permasalahan klasik pada rupture tuba adalah bahwa wanita

tersebut tidak menyadari bahwaia hamil dan mengira perdarahan ringan serta bercak darah yang

keluar sebagai perdarahan menstruasi. Namun tiba-tiba ia mengalami nyeri hebat pada abdomen

bawah disertai penurunan tekanan darah dan syok yang terjadi dengan cepat.

2. Kehamilan didalam Ovarium


Kehamilan ini jarang ditemukan keluhan yang mungkin muncul adalah perdarahan pervaginam.

Gejala yang muncul berhubungan dengan rupture kedalam rongga peritoneum dan sama dengan

gejala rupture tuba. Pada palpasi ditemukan pembesaran ovarium atau massa pada ovarium yang

disertai nyeri, uterus akan membesar sedikit akibat respon endometrium terhadap progesterone

dan HCG. Diagnosis ini akan ditegakkan jika peningkatan kadar B-HCG berlangsung lambat dan

pemeriksaan ultrasonografi mendukung.

3. Kehamilan didalam Abdomen

Kehamilan didalam abdomen hampir selalu diakibatkan rupture dini kehamilan pada tuba atau

aborsi kedalam rongga peritonieum. Selain tanda dan gejala pada kehamilan dengan tuba yang

rupture, akan ditemukan:

a. gangguan sistem pencernaan (diare, konstipasi, flatus, nyeri abdomen, mual dan muntah)

b. letak melintang

c. pada akhir kehamilan, gerakan janin menimbulkan nyeri yang sangat

d. bagian-bagian kecil janin mudah diraba

e. DJJ dapat didengar dengan mudah dan jelas

f. stimulasi kontraksi otot disekitar janin tidak dapat dilakukan

g. palpasi uterus pada pemeriksaan dalam bagian-bagian kecil diluar uterus dapat dilakukan

h. serviks bergeser
i. ada pembukaan serviks hingga 2 cm tetapi tanpa diserta dengan penipisan serviks sebagai

akibat persalinan palsu

4. Kehamilan didalam Serviks

Kehamilan ada serviks juga jarang ditemukan. Tanda dan gejalanya adalah perdarahan tanpa

nyeri, yang terjadi segera setelah implantasi, massa pada serviks disertai dengan distensi dan

penipisan dinding serviks, dilatasi parsial osserviks eksternal, dan sedikit pembesaran fundus

uteri. Diagnosis akan ditegakkan jika peningkatan hadar B-hCG berlansung lambat dan pada

pemeriksaan ultrasonografi yang diperoleh data yang mendukung. Kasus ini selalu perlu di rujuk.

Tanda dan Gejala

Kehamilan Ektopik Kehamilan Ektopik Terganggu

 Gejala kehamilan awal (flek atau  Pucat atau anemis

perdarahan yang irregular, mual,  Kesadaran menurun dan lemah

pembesaran payudara, perubahan warna  Syok (hipovolemik) sehingga isi dan

pada vagina dan serviks, pelunakkan tekanan denyut nadi berkurang serta

serviks, pembesaran uterus, frekuensi meningkatnya frekuensi nadi (diatas

buang air kecil yang meningkat). 112x/menit)

 Nyeri pada abdomen dan pelvis  Perut kembung (adanya cairan bebas

intra abdomen) dan nyeri tekan

 Nyeri perut bawah yang makin hebat


apabila tubuh digerakkan

 Nyeri goyang portio

C.Diagnosis Banding

Diagnosis banding tersering untuk kehamilan ektopik adalah abortus imminens. Diagnosis

banding lainnya adalah penyakit radang panggul baik akut maupun kronis, kista ovarium

(terpuntir atau rupture) dan apendisitis akut.

D. Penatalaksanaan

Penanganan Umum

 Kehamilan muda yang disertai gejala-gejala yang tidak umum, hendaknya dipikirkan

kehamilan ektopik sebagai salah satu diagnosis banding

 Upayakan untuk dapat menegakan diagnosis karena gejala hamil ektopk sangat pariatif

berkaitan dengan tahapan perkembangan penyakit

 Kehamilan ektopik belum atau sudah terganggu memerlukan penanganan segera

difasilitas kesehatan yang mempunyai sarana lengkap

 Perdarahan yang terjadi dapat mencapai jumlah yang sangat banyak

 Jenis tindakan pada tempat implantasi tuba, overium, ligamentum tergantung dari upaya

penyelamatan jiwa dan konservasi reproduksi

 Segera rujuk ke fasilitas lebih lengkap

1. Setelah diagnosis ditegakan segera lakukan persiapan untuk tindakan opratif

gawat darurat
2. Ketersediaan darah pengganti bukan syarat untuk melakukan tindakan opratif

karena sumber perdarahan harus segera dihentikan

3. Upaya stabiliasasi dilakukan dnegan segera merestorsi cairan tubuh dengan

larutan kristaloid NS atau RL 500 ml dalam 15 menit pertama atau 2L dalam 2

jam pertama

4. Bila darah pengganti belum tersedia berikan autotransfusion:

 pastikan darah yang dihisap dari rongga abdomen telah melalui alat

penghisap dan wadah penmpung yang steril

 saring darah yang tertampung dengan kain steril dan masukan ke kantung

darah

 transfusikan darah melalui selang trasnfusi yang mempunyai saringan

pada bagian tabung tetesan

5. tindakan pada tuba dapat berupa:

 parsialsalpingektomi, yaitu melakukan eksisi bagian tuba yang

mengandung hasil konsepsi

 salpingostomi, yaitu mengeluarkan hasil konsepsi pada satu segmen tuba

kemudian diikuti dengan reparasi

6. untuk kendalikan pasca tindakan dapat diberikan:

 ketoprofen 100 ml supositoria, tramadol 200 ml, petdin 50 ml IV

7. atasi anemia dengan tablet besi 600 mil/hari

8. konseling pasca tindakan

 kelanjutan fungsi reproduksi


 resiko hamil ektopik

 kontrasepsi yang sesuai

 asuhan mandiri selama di rumah

 jadwal kunjungan ruah


DAFTAR PUSTAKA

Varney.Helen.2007.Buku Ajar Asuhan Kebidanan.Jakarta:EGC.

Sarwono.2009.Pelayanan Maternal Dan Neonatal.Jakarta:PT Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

Dinkes.2010.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal.Jakarta: PT

Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Myles.2009.Buku Ajar Bidan.Jakarta:EGC.

Anda mungkin juga menyukai