Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit batu pada salurah kemih atau urolithiasis merupakan suatu penyakit dimana
terdapat batu pada saluran perkemihan. Penyakit ini banyak diderita pada laki – laki
daripada perempuan.

Urolithiasis saat ini menjadi kasus kesehatan masyarakat yang prevalensinya di


Indonesia terus- meningkat meningkat. Hal ini berkaitan dengan faktor gaya hidup yang
saat ini banyak dijalankan oleh masyarakat luas. Kecenderungan malas bergerak atau
beraktifitas, dan konsumsi makanan yang serba berlemak dan mengandung asam urat
tinggi merupakan salah satu contoh gaya hidup tak sehat yang dapat meningkatkan
prevalensi penderita urolithiasis.

Sampai saat ini, penyakit urolithiasis menjadi salah satu kasus yang
membutuhkan perhatian perawat dalam pemberian asuhan keperawatan kesehatan
masyarakat. Hal ini dikarenakan urolithiasis tidak hanya memberikan pengaruh yang
signifikan pada kualitas hidup penderitanya, tetapi juga memberikan efek sosioekonomi
juga. Berkaitan dengan hal ini pemberian asuhan keperawatan yang benar dan tepat
perlu diberikan untuk dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan kehidupan pada
penderita.

1.2 Tujuan Penulisan


Membantu mahasiswa memahami tentang konsep dasar manajemen
keperawatan berkaitan dengan adanya gangguan pada tubuh manusia yang
diakibatkan oleh urolithiasis serta mengetahui Asuhan Keperawatannya.
1.3 Ruang Lingkup Penulisan
Ruang ligkup penulisan makalah ini antaralain mengenai trigger, pengkajian,
analisa data, prioritas diagnosa keperawatan, rencana asuhan keperawatan,
intervensi dan evaluasi dari kasus urolithiasis.
1.4 Sistematika penulisan

Sistematikan penulisan dalam makalah ini sebagai berikut:

1
i. BAB I : Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penulisan, ruang lingkup penulisan, dan sistematika penulisan.
ii. BAB II : Pembahasan, yang terdiri dari trigger, pengkajian, analisa data,
prioritas diagnosa keperawatan, rencana asuhan keperawatan, intervensi dan
evaluasi dari kasus urolithiasis.
iii. BAB III : Penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
iv. Daftar Pustaka

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 TRIGGER

Tn. Yudi usia 45 tahun, BB 68 kg, TB 158 cm, pekerjaan manajer BANK
Pemerintah mengeluh nyeri pinggang menyebar ke sekitar alat kelamin, mendadak,
mual dan muntah, BAK warna merah. Sehari-hari pasien jarang berolahraga,
kebiasaan makan jeroan. Saat ini pasien dibawa ke UGD diperoleh data hasil
pemeriksaan fisik TD 120/90 mmHg, Nadi 100x/m, RR 20x/m, Suhu 37 oC. Hasil
pemeriksaan laboratorium diperoleh Hb 9, Leukosit 20.000, asam urat 8.
Hasil pemeriksaan USG :

2.2 PENGKAJIAN
DO (DATA OBJEKTIF) DS (DATA SUBJEKTIF)
 BB=68 kg  Nama= Tn. Y
 TB= 158 cm  Usia= 45 tahun
 TD= 120/90 mmHg  Pekerjaan= manajer BANK
 Nadi= 100x/m pemerintah
 RR= 20x/m  Pasien mengeluh nyeri pinggang
 Suhu= 37oC menyebar ke sekitar alat kelamin,
 Hb= 9 mendadak, mual dan muntah, BAK
 Leukosit= 20.000 warna merah
 Asam urat= 8  Sehari-hari pasien jarang
berolahraga

3
 Kebiasaan makan jeroan.

Interpretasi hasil USG : Terdapat 1 buah batu (kalkulus) pada renal kiri, terdapat 3
buah batu pada renal kanan dan 2 buah batu pada kandung kemih.

2.3 ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
DO: Kebiasaan makan jeroan Nyeri akut
 TD= 120/90
mmHg Tingginya kadar asam urat dalam
 Nadi= 100x/m tubuh
 RR= 20x/m
 Suhu= 37oC Jarang berolahraga

 Asam urat= 8
DS: Ekskresi asam urat kurang
Pasien mengeluh nyeri
pinggang menyebar ke Tertimbun dan membentuk kristal
sekitar alat kelamin dan batu di traktus urinarius
mendadak.
Terjadi iritasi pada jaringan

Menekan saraf perifer

Nyeri pinggang
DO: Adanya batu di traktus urinarius Resiko
 BB=68 kg ketidakseimbangan
 TB= 158 cm Tingginya kadar asam urat dalam nutrisi kurang dari
 Asam urat= 8 tubuh kebutuhan tubuh
DS:
Pasien mengluh mual dan Kurangnya ekskresi asam urat
muntah.
Gangguan keseimbangan asam
basa

4
Produksi asam lambung meningkat

Mual dan muntah

Intake nutrisi turun

Resiko ketidakseimbangan nutrisi


kurang dari kebutuhan tubuh
DO: Kebiasaan makan jeroan Kurang
pengetahuan
 Asam urat= 8
 Terdapat 1 buah Tingginya kadar asam urat dalam
batu (kalkulus) tubuh
pada renal kiri,
terdapat 3 buah Jarang berolahraga
batu pada renal
kanan dan 2 buah Ekskresi asam urat kurang
batu pada
kandung kemih Tertimbun dan membentuk kristal
DS: batu di traktus urinarius
 Jarang
berolahraga Terjadi iritasi pada jaringan
 Kebiasaan makan
jeroan Nyeri pinggang menyebar ke
sekitar alat kelamin, mual dan
muntah, BAK warna merah dan
terjadi secara mendadak.

2.4 PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut b.d adanya batu/kalkulus di traktus urinarius
2. Kurang pengetahuan b.d penyebab dan proses pembentukan batu
3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual
dan muntah

5
6
2.5 Renca Asuhan Keperawatan

NO DX Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional


1 Nyeri akut b.d Tujuan: Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji keluhan nyeri pada klien dengan 1. Untuk mengetahui skala
adanya batu ginjal keperawatan selama 1 x 24 jam metode PQRST nyeri, lokasi, kualitas,
nyeri berkurang atau hilang atau 2. Kaji apakah ada riwayat keluarnya batu penyebaran, serta keadaan
teradaptasi bersama urine sebelumnya atau adanya umum pasien
Kriteria hasil : pembedahan ginjal 2. Untuk mengetahui adanya
 Secara subjektif 3. Manajemen lingkungan yang tenang riwayat penyakit
melaporkan nyeri dan batasi pengunjung sebelumnya yang
berkurang atau dapat 4. Beri kompres hangat pada pinggang berpengaruh pada kondisi
teradaptasi 5. Ajarkan teknik relaksasi pernapasan saat ini
 Dapat mengidentifikasi dalam dan teknik distraksi pada saat 3. Untuk mengurangi
aktifitas yang nyeri stimulus nyeri eksternal
meningkatkan atau atau 6. Edukasi klien mengenai sebab-sebab serta untuk menjaga
menurunkan nyeri nyeri privasi klien
 Ekspresi pasien relaks 7. Kolaborasi dalam pemberian analgesic 4. Untuk mengurangi spasme
Pain control: otot dan kontraksi otot

Indikator 1 2 3 4 5 pinggang dengan


Recognize vasodilatasi sehingga
pain onset

7
Use non menurunkan stimulus
analgesic
nyeri
relief
measures 5. Untuk memberikan rasa
Use
nyaman dan mengurangi
analgetsic as
recommender stimulus nyeri
6. Untuk membantu
Pain level: meningkatkan
Indikator 1 2 3 4 5 penegtahuan dan
Reported
pain membantu
Length of mengembangkan
pain
episode kepatuhan pasien
Facial terhadap rencana
expressions
of pain terapeutik
Respiratory 7. Untuk membantu
rate
Blood mengurangi nyeri sesuai
pressure fungsi analgesik memblok
lintasan nyeri

2 Kurang Tujuan : Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji tingkat pengetahuan dan sumber 1. Untuk mengetahui data dasar

8
pengetahuan b.d keperawatan selama 2 x 24 jam informasi yang telah diterima yang akan menjadi acuan
penyebab dan pengetahuan klien meningkat 2. Lakukan pendidikan kesehatan atau dalam pemberian pendidikan
proses Kriteria hasil: edukasi terkait proses penyakit kesehatan serta
pembentukan batu - Kebutuhan terhadap 3. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mengklarifikasi sumber yang
informasi terpenuhi mungkin diperlukan belum jelas
- Memperlihatkan 4. Diskusikan pilihan terapi 2. Untuk meningkatkan
kemampuan untuk penetahuan klien tentang
mengatur diet dan latihan proses penyakit
Knowledge : disease process 3. Untuk mencegah komplikasi
Indikator 1 2 3 4 5 di masa yang akan datang
Spesific
serta sebagai pengontrolan
disease
process perkembangan penyakit
Cause and 4. Untuk memberikan terapi
contributing
factors terbaik bagi klien
Benefit of
disease
management

Knowledge : health behavior


Indikator 1 2 3 4 5
Healthy

9
nutritional
practice
Benefits
of activity
and
exercise

3. Resiko Tujuan : 1. Monitoring mual dan muntah. 1. Mengetahui intake dan output
Setelah dilakukan tindakan
ketidakseimbangan 2. Monitoring intake nutrisi. pasien
keperawatan selama 3 x 24 jam
nutrisi kurang dari klien menunjukkan : 3. Pertahankan pemberian terapi IV line. 3. Pemberian IV line dapat
Berkurangnya mual dan muntah
kebutuhan tubuh 4.Informasikan pada klien dan keluarga membantu mencukupi kebutuhan
Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
b.d mual dan Kriteria Hasil : tentang manfaat nutrisi. nutrisi klien.
NOC :
muntah 5. Kolaborasi dengan ahli gizi. 4. Mendukung klien untuk
a. Nutritional Status : food and
Fluid meningkatkan intake nutrisi
Intake
5. Kebutuhan kalori dan nutrisi
Indikator 1 2 3 4 5
Oral food klien dapat terpenuhi
intake
Oral fluid
intake
Intravenous
fluid intake

10
2.6 Evaluasi

Setelah dilakukan asuhan keperawatan pasien menunjukkan :

1. Penurunan keluhan dan respon nyeri


2. Berkurangnya mual dan muntah
3. Intake nutrisi terpenuhi dengan baik
4. Pasien mengetahui mengenai informasi tentang proses penyakit serta
penyebab dan tanda gejala
5. Pasien dapat melakukan diet serta perubahan pola hidup untuk
mencegah komplikasi

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Urolithiasis merupakan adanya batu (kalkuli) di traktus urinarius (saluran


perkemihan). Berdasarkan trigger diatas dapat dilakukan pengkajian untuk
menentukan analisa data sehingga ditemukan masalah yang terjadi pada pasien.

Pada kasus diatas masalah keperawatan yang muncul yaitu nyeri akut, kurang
pengetahuan dan resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Berdasarkan masalah tersebut sebagai perawat harus menentukan rencana asuhan
keperawatan dan intervensi yang tepat untuk pasien. Setelah itu dilakukan evaluasi
terhadap intervensi yang dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh
perkembangan pasien.

Kesembuhan pasien tidak hanya tergantung pada obat dan treatment yang
dilakukan tetapi dukungan dari keluarga juga akan berpengaruh dalam
penyembuhan pasien yang optimal.

3.2 Saran

Sebagai seorang perawat harus dapat melakukan pengkajian dengan cermat


dalam menentukan diagnosa serta memberikan asuhan keperawatan yang optimal
untuk kesembuhan pasien.

12

Anda mungkin juga menyukai