PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa mendiskusikan definisi dari tiap gangguan pada konjungtiva
dan katarak
1.3.2 Mahasiswa mendiskusikan etiologi dari gangguan pada konjungtiva dan
katarak
1.3.3 Mahasiswa mendiskusikan epidemiologi dari gangguan konjungtiva dan
katarak
1.3.4 Mahasiswa mendiskusikan pathophysiolgy dari tiap gangguan pada
katarak
1.3.5 Mahasiswa mendiskusikan komplikasi dari gangguan pada konjungtiva
dan katarak
1.3.6 Mahasiswa mendiskusikan klasifikasi terjadinya gangguan pada
konjungtiva dan katarak
1.3.7 Mahasiswa mendiskusikan faktor resiko terjadinya gangguan pada cidera
kepala konjungtiva dan katarak
1.3.8 Mahasiswa mendiskusikan manifestasi klinis dari gangguan pada
konjungtiva dan katarak
1.3.9 Mahasiswa mendiskusikan pemeriksaan fisik dan diagnostik gangguan
pada konjungtiva dan katarak
1.3.10 Mahasiswa mendiskusikan penatalaksanaan medis dari gangguan pada
konjungtiva dan katarak
1.3.11 Mahasiswa mendiskusikan prognosis dari gangguan pada konjungtiva
dan katarak
BAB II
PEMBAHASAN
2
unilateral, sebagai lawan konjungtivitis virus yang sering dimulai pada 1 mata
dan menyebar ke yang lain. Hal ini yang mengakibatkan penyakit katarak.
3
makanan yang mengandung antioksidan dan beta-karoten oleh
vegetarian - yang dapat menunda atau kekeruhan lensa
penangkapan dapat menjelaskan prevalensi lebih rendah dari
vegetarian dalam populasi penelitian kedua asupan alkohol dan
merokok.
2.3 Epidemiologi dari Konjungtiva dan Katarak
2.3.1 Epidemologi Katarak
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia / WHO (2008) statistik, katarak
terkait usia bertanggung jawab atas 48% kasus kebutaan di seluruh dunia
(sekitar 18 juta orang).
Katarak merupakan masalah kesehatan yang penting yang bertanggung
jawab untuk sekitar 30 sampai 50 juta kasus kebutaan di seluruh dunia.
Katarak meningkat dengan usia, mengurangi ketajaman visual (VA) dan
merupakan penyebab utama kecacatan pada orang tua. Dengan lebih dari 24
juta dari 77.700.000 orang Amerika dalam generasi ini di atas usia 50 Th,
banyak yang akan beralih ke dokter mata mereka sebagai katarak dan masalah
mata lainnya mulai membatasi kemampuan mereka untuk mengemudi,
membaca koran, atau melihat bola golf. Dari 40.000 kasus, 55% adalah laki-
laki dan 45% adalah perempuan. Pasien berkisar dari usia 40-89 tahun. Data
distribusi usia menunjukkan pasien berusia 60-69 tahun menyumbang 30%
dari populasi penelitian; 42,5% lebih muda, dan 27,5% berusia 70 tahun atau
lebih.
Penelitian lain juga menunjukkan laki-laki yang terkena lebih dari perempuan,
dan mungkin estrogen yang merupakan faktor melindungi perempuan dari
pembentukan katarak.
4
b) Lensa secara bertahap kehilangan air
Metabolit larut dalam air dg BM rendah
masuk ke sel pada nukleus lensa
Lensa menjadi cembung akibat iris terdorong ke depan
Sudut bilik mata depan sempit
TIO meningkat
Komplikasi glaukoma
Resiko cedera dan infeksi
2. Blocking
Sinar yang masuk kornea
Bayangan semua yang sampai masuk ke retina
Otak memperesentasikan bayangan berkabut
Pandangan kabur
Gangguan sensori perceptual
ketakutan
5
Koretek lensa kurang terhidrasi dari pada nukleus lensa
Mata buram seperti kaca susu
6
mata dibersihkan dari pada sekret, selain itu juga diberikan penisilin
intramuskulus. Bila kuman telah resisten terhadap penisilin, dapat dipakai
antibiotika lain seperti kloramfenikol atau tertasiklin.
Katarak Juvenil ; Katarak yang lembek dan terdapat pada orang muda, yang
mulai terbentuknya pada usia kurang dari 9 tahun dan lebih dari 3 bulan.
Katarak juvenil biasanya merupakan kelanjutan katarak kongenital. Katarak
juvenil biasanya merupakan penyulit penyakit sistemik ataupun metabolik
dan penyakit lainnya.
7
dengan nucleus yang mengeras akibat usia lanjut yang biasanya mulai
terjadi pada usia lebih dari 60 tahun. (Ilyas, Sidarta: Ilmu Penyakit Mata, ed.
Katarak Senil sendiri terdiri dari 4 stadium, yaitu:
1. Stadium insipient
2. Stadium Imatur
Pada stadium yang lebih lanjut, terjadi kekeruhan yang lebih tebal tetapi
tidak atau belum mengenai seluruh lensa sehingga masih terdapat bagian-
bagian yang jernih pada lensa. Pada stadium ini terjadi hidrasi kortek yang
mengakibatkan lensa menjadi bertambah cembung. Pencembungan lensa
akan mmberikan perubahan indeks refraksi dimana mata akan menjadi
mioptik. Kecembungan ini akan mengakibatkan pendorongan iris kedepan
sehingga bilik mata depan akan lebih sempit.
3. Stadium Matur
Bila proses degenerasi berjalan terus maka akan terjadi pengeluaran air
bersama-sama hasil desintegrasi melalui kapsul. Didalam stadium ini lensa
akan berukuran normal. Iris tidak terdorong ke depan dan bilik mata depan
akan mempunyai kedalaman normal kembali. Kadang pada stadium ini
terlihat lensa berwarna sangat putih akibatperkapuran menyeluruh karena
deposit kalsium ( Ca ). Bila dilakukan uji bayangan iris akan terlihat negatif.
4. Stadium hipermatur
Terjadi proses degenerasi lanjut lensa dan korteks lensa dapat mencair
sehingga nukleus lensa tenggelam dalam korteks lensa (katarak Morgagni),
Pada stadium ini jadi juga degenerasi kapsul lensa sehingga bahan lensa
ataupun korteks yang cair keluar dan masuk ke dalam bilik mata depan,
8
Pada stadium matur akan terlihat lensa yang lebih kecil daripada normal,
yang akan mengakibatkan iris tremulans, dan bilik mata depan terbuka,
Pada uji bayangan iris terlihat positif walaupun seluruh lensa telah keruh
sehingga stadium ini disebut uji bayangan iris pseudopositif, Akibat bahan
lensa keluar dari kapsul, maka akan timbul reaksi jaringan uvea berupa
uveitis.
Bahan lensa ini juga dapat menutup jalan keluar cairan bilik mata sehingga
timbul glaukoma fakolitik.
Katarak intumesen biasanya terjadi pada katarak yang berjalan cepat dan
mengakibatkan miopi lentikularis. Pada keadaan ini dapat terjadi hidrasi korteks
hingga akan mencembung dan daya biasnya akan bertambah, yang meberikan
miopisasi. Pada pemeriksaan slitlamp terlihat vakuol pada lensa disertai
peregangan jarak lamel serat lensa.
Katarak Brunesen ; katarak yang berwarna coklat sampai hitam (katarak nigra)
terutama pada lensa, juga dapat terjadi pada katarak pasien diabetes militus dan
miopia tinggi. Sering tajam penglihatan lebih baik dari dugaan sebelumnya dan
biasanya ini terdapat pada orang berusia lebih dari 65 tahun yang belum
memperlihatkan adanya katarak kortikal posterior.
Merupakan yang paling banyak terjadi. Lokasinya terletak pada nukleus atau
bagian tengah dari lensa. Biasanya karena proses penuaan.
2. Katarak Kortikal
9
Katarak kortikal ini biasanya terjadi pada korteks. Mulai dengan kekeruhan putih
mulai dari tepi lensa dan berjalan ketengah sehingga mengganggu penglihatan.
Banyak pada penderita DM.
3. Katarak Subkapsular.
Mulai dengan kekeruhan kecil dibawah kapsul lensa, tepat pada lajur jalan sinar
masuk. DM, renitis pigmentosa dan pemakaian kortikosteroid dalam jangka
waktu yang lama dapat mencetuskan kelainan ini. Biasanya dapat terlihat pada
kedua mata.
10
terpapar zat kimia seperti hair spray, tata rias, asap rokok. Asma, demam kering
dan ekzema juga berhubungan dengan konjungtivitis alergi. Disebabkan oleh
alergen yang terdapat di udara, yang menyebabkan degranulasi sel mast dan
pelepasan histamin.. Pasien dengan konjungtivitis alergi sering memiliki riwayat
atopi, alergi musiman, atau alergi spesifik (misal terhadap kucing)
2.7 Faktor Resiko dapat Terjadinya pada Penyakit Konjungtiva dan Katarak
2.7.1 Resiko konjungtiva
2.7.2 Risiko katarak meningkat seiring bertambahnya usia
o Penyakit tertentu seperti diabetes
o Perilaku pribadi seperti merokok dan alkohol, obat - obatan
o Lingkungan seperti paparan sinar matahari berkepanjangan
o Kelainan metabolic
o Kongenital termasuk turanan
o Infeksi
2.8 Manifestasi Klinis dari Konjungtiva dan Katarak
2.8.1 Konjungtiva
o Konjungtiva merah dan bengkak. Pada konjungtivis infeksi atau alergi, kedua
mata biasanya terkena
o Fotofobia (aversi terhadap cahaya)
o Rabas Purulen (karakteristik konjungtivis bakterial). Infeksi dan rabas sering
dimulai di satu mata, kemudian menyebar ke mata yang lain
o Rabas encer dan jernih (karakteristik konjungtivis viral), konjungtivis viral
sering menyertai infeksi saluran napas atas
o Rasa panas dan gatal pada mata (karakteristik konjungtivis alergi)
o Konjungtivis akibat benda asing dikaitkan dengan ketidaknyamanan dan
perasaan seperti ada pasir atau kerikil halus pada mata. Biasanya pada
benda asing hanya satu mata yang terkena
2.8.2 Katarak
11
biasanya terbentuk secara perlahan dan menyebabkan gejala sampai
mereka terasa memblokir cahaya yang diakibatkan :
o mata yang keruh, kabur, berkabut tanpa rasa nyeri
o Rabun jauh progresif pada orang tua dan mungkin tidak perlu lagi kacamata
baca
o Perubahan dalam cara melihat warna karena lensa berubah warna
bertindak sebagai filter
o Masalah mengemudi di malam hari seperti silau dari lampu mendekat
o Masalah dengan silau di siang hari
o Penglihatan ganda (seperti gambar ditumpangkan)
o Perubahan mendadak dalam resep kacamata
o Pada bayi dapat mengakibatkan amblyopia ( kegagalan perkembangan
penglihatan normal.
3. Pemeriksaan funduskopik
Kornea, kamera okuli anterior, Korpus vitreus, retina
12
12. A-scan ultrasound (echography).
13. Penghitungan sel endotel penting untuk fakoemulsifikasi & implantasi.
14. USG mata sebagai persiapan untuk pembedahan katarak.
13
o Konjungtivis viral biasanya diobatai dengan kompres hangat, teknik
mencuci yang baik diperlikan untuk mencegah penularan
o Konjungtivis alergi diobati dengan menghindari alergen apabila mungkin
terjadi, antihistamin dapat diberikan untuk mengurangi gatal dan
inflamasi
o Konjungtivis yang disebabkan iritan diobati dengan mengeluarkan benda
asing, diikuti dengan penggunaan obat antibakteri
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14
Katarak merupakan kekeruhan, atau mengaburkan, lensa mata, menyebabkan
penurunan kejelasan dan kecerahan visi, yang dapat mengurangi kualitas hidup.
Dari berbagai penyakit tersebut tentunya harus berhati hati dan bagaimana
upaya yang harus dilakukan untuk pencegahan dan penanganan setelah terkena
3.2 Saran
Alat indra mata merupakan alat yang harus dilindungi dan diperhatikan mengenai
kegiatan keseharian nya dalam melakukan aktivitas tentu , dalam hal ini semoga
makalah ini bisa berguna bagi semua pembaca yang terutama mahasiswa dalam
bidang kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
15
http://www.allaboutvision.com/conditions/cataracts.htm
https://www.nei.nih.gov/health/cataract/cataract_facts
16