Abstrak
Permasalahan yang akan dibahas adalah mencari metoda perhitungan kebutuhan air bersih rata rata dari
Pusat Perbelanjaan dengan melakukan studi kasus pada sepuluh pusat perbelanjaan di Kota Surabaya.
Metode yang dipakai adalah dengan melakukan observasi kebutuhan air bersih rata rata selama 12 bulan
dari setiap Pusat Perbelanjaan. Dari data obeservasi ini dilakukan perhitungan kebutuhan air bersih rata-
rata bulanan dan kebutuhan air bersih rata-rata harian. Selain itu dari hasil observasi juga diperoleh luas
lantai dari setiap Pusat Perbelanjan. Dari hasil observasi disimpulkan bahwa kebutuhan air bersih rata-
rata perhari dari sepuluh Pusat Perbelanjaan di Kota Surabaya berkisar dari yang terkecil
3 3
sebesar 26 m sampai yang terbesar sebesar 922 m . Metoda perhitungan kebutuhan air bersih
rata-rata untuk Pusat Perbelanjaan di Kota Surabaya berdasarkan luas lantai masih dapat
dipergunakan untuk perhitungan kebutuhan air bersih di tahap perencanaan, misalnya untuk
keperluan studi amdal. Jika diinginkan perhitungan kebutuhan air bersih rata rata yang lebih
mendekati kenyataan, maka bisa dilakukan dengan metode analogi kebutuhan air bersih dengan
pemakaian air bersih dari Pusat Perbelanjaan yang sudah beroperasi berdasarkan kemiripan luas
bangunan dan lantai, serta aktifitas yang ada di dalam Pusat Perbelanjaan.
1
kebutuhan minimal yang harus dipenuhi. kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam
Dengan mengalikan jumlah alat parameter wajib dan parameter tambahan.
plambing dan kebutuhan setiap alat
plambing, maka diketahui kebutuhan air 2.3. Penyusunan Studi Amdal
bersih rata-rata dalam m3/hari. Perhitungan kebutuhan air bersih rata-
3. Berdasarkan unit beban alat plambing : rata ini umumnya juga diperlukan dalam
metoda ini digunakan berdasarkan penyusunan Studi Amdal untuk Pusat
pertimbangan bahwa setiap alat plambing Perbelanjaan. Sesuai dengan ketentuan UU
mempunyai besaran unit beban (fixture 32/2009 [7] dan PP 27/2012 [8] penyusunan
unit) yang berbeda, dan dengan Studi Amdal ini harus dilakukan pada tahap
menjumlahkan besarnya unit beban dari perencanaan. Oleh sebab itu menjadi penting
semua alat plambing akan diperoleh pada tahap perencanaan sudah dapat
besarnya kebutuhan air bersih rata-rata melakukan perhitungan kebutuhan air bersih
3
dalam m /hari. rata-rata dari rencana Pusat Perbelanjaan.
4. Berdasarkan luas lantai gedung : metoda Kebutuhan air bersih yang cukup besar
ini digunakan jika diketahui luas lantai untuk Pusat Perbelanjaan akan menimbulkan
gedung dan dapat diperkirakan dampak gangguan distribusi air bersih bagi
perbandingan luas lantai efektif terhadap masyarakat yang berlokasi di sekitar Pusat
luas lantai total. Dari luas lantai efektif Perbelanjaan sehingga diperlukan
ini bisa dihitung jumlah orang efektif penyusunan upaya pengelolaan dampak ini
yang mengisi lantai tersebut. Dengan sedini mungkin yang biasanya dicantumkan
mengalikan kebutuhan air bersih rata-rata dalam dolumen RKL (Rencana Pengelolaan
perorang dengan jumlah orang pemakai Lingkungan) dari Studi Amdal sesuai
air bersih perhari, maka akan diperoleh
pedoman yang berlaku [9]. Sesuai dengan
besarnya kebutuhan air bersih rata-rata
3 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No
dalam m /hari. 5/2012 [10] kegiatan Pusat Perbelanjaan
Khusus untuk tahap perencanaan Pusat termasuk kegiatan yang wajib Amdal karena
Perbelanjaan, metoda 1 sangat sulit untuk 2
luas total lantainya lebih dari 10.000 m .
dilaksanakan karena kesulitan untuk
menaksir jumlah karyawan dan jumlah 2.4. Perbedaan rencana dengan realisasi
pengunjung di tahap operasional. Metoda 2 Adanya perbedaan antara konsep rencana
dan 3 juga sulit dilaksanakan jika kegiatan yang disusun oleh perancang Pusat
perencanaan Pusat Perbelanjaan belum Perbelanjaan dengan realisasi yang
menyelesaikan tahap DED, khususnya yang diimplementasikan oleh pengelola Pusat
menyangkut perencanaan sistem plambing. Perbelanjan adalah salah satu penyebab
Oleh sebab itu yang sangat mungkin tidak samanya perencanaan kebutuhan air
dilakukan untuk Pusat Perbelanjaan adalah bersih dengan pemakaian air bersih di tahap
metode ketiga. Perhitungan kebutuhan air operasional. Masalah ini sangat sulit
bersih rata-rata ini sangat terkait erat dengan dipecahkan karena umumnya terjadi
perencanaan penggunaan air harian dan jenis perbedaan yang cukup besar antara penyewa
peralatan plambing tiap gedung [3]. stand yang direncanakan mengisi Pusat
Perbelanjaan dengan penyewa stand yang
2.2 Persyaratan Air Bersih sesungguhnya mengisi Pusat Perbelanjan
Perhitungan rata-rata kebutuhan air ditahap operasional. Sebagai contoh
bersih rata rata yang tepat diharapkan dapat misalnya direncanakan 10 restoran penyewa
meningkatkan kemampuan gedung yang akan beroperasi, tetapi faktanya ada 20
mengatasi kekurangan air [4] dan restoran penyewa yang berminat saat
meningkatkan efisiensi penggunaan air [5]. bangunan Pusat Perbelanjaan selesai
Tentu saja faktor hygienis air untuk Pusat dibangun, yang tentu saja akan
Perbelanjan perlu mendapat perhatian, mempengaruhi perubahan perhitungan
minimal memenuhi persyaratan Menteri rencana kebutuhan air bersih dengan
Kesehatan Republik Indonesia [5] dan perhitungan realisasi pemakaian air bersih.
khususnya terkait aspek mikrobiologi [6]. Masalah lain adalah terkait dengan ketepatan
Air bersih yang aman bagi kesehatan apabila asumsi unit demand yang direncanakan
memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, seperti asumsi pemakaian liter/orang/hari
atau liter/aktifitas/hari. Tentu saja yang 3.4. Perhitungan kebutuhan air
paling sulit adalah ketepatan prediksi jumlah berdasarkan rekening air bulanan
pengunjung Pusat Perbelanjaan. Untuk studi kasus sepuluh Pusat
Perbelanjaan di Kota Surabaya ini telah
3. Metode Studi diperoleh catatan rekening kebutuhan air
3.1. Penentuan Luas Lantai Efektif bersih setiap bulan selama tahun 2013. Dari
Luas lantai efektif yang dimaksudkan data ini dilakukan perhitungan rata-rata
untuk Pusat Perbelanjaan adalah luas lantai kebutuhan air bersih perbulan dan kebutuhan
yang dipakai untuk aktifitas yang berisi air bersih perhari. Hasil perhitungan ini
aktivitas manusia. Tidak masuk dalam kemudian dapat dibandingkan dengan
pengertian luas lantai efektif ini luas lantai perhitungan kebutuhan air bersih berdasrkan
yang dipakai untuk kegiatan parkir dan luas lantai.
kegiatan utilitas seperti gardu listrik, pompa,
genset, IPAL, dan Depo TPS. Dari gambar 4. Hasil dan Pembahasan
denah perencanaan, luas lahan efektif ini
bisa dihitung. Berdasarkan observasi pada 4.1. Hasil Perhitungan Kebutuhan Air
sepuluh Pusat Perbelanjaan, luas lantai Bersih berdasarkan luas lantai
efketif ini sangat bervariasi dan bisa diambil Berdasarkan hasil observasi luas lantai
rata rata sebesar 50% dari luas lantai total. dari sepuluh Pusat Perbelanjaan di Kota
Surabaya ini dapat dilakukan perhitungan
3.2. Penentuan jumlah orang efektif kebutuhan air bersih rata rata perhari yang
perluas lantai diperlihatkan di Tabel 1
Belum ada penelitian yang bisa dijadikan 3
acuan untuk jumlah orang efektif perluas Tabel 1. Perhitungan m kebutuhan air rata-
2
lantai. Umumnya untuk Pusat Perbelanjaan rata perhari berdasarkan m luas lantai
jumlah orang efektif perluas lantai lebih
besar dari Perkantoran. Pada umumnya PP Luas lantai Luas orang m3
2
Pusat Perbelanjaan dirancang dengan luas total (m ) lantai
lantai yang nyaman untuk pengunjung dan efektif
2
menghindari agar pengunjung tidak (m )
berdesakan. Jika tersedia data deret waktu 1 10584 5292 529 53
2 5641 2820.5 282 28
tentang jumlah orang (pengunjung dan
3 120000 60000 6000 600
karyawan) dari setiap Pusat Perbelanjan, 4 23372 11686 1167 117
maka sebetulnya jumlah orang efektif 5 152000 76000 7600 7600
perluas lantai bisa diteliti lebih detail. Dalam 6 80000 40000 4000 400
penelitian ini dilakukan asumsi dengan 7 81291 40645.5 4065 406
2
mengambil 10 m luas lantai untuk tiap 8 200000 100000 10000 1000
orang. 9 79597 39798.5 3980 398
10 369000 184500 18450 1845
3.3. Perhitungan kebutuhan air
berdasarkan luas lantai gedung Perhitungan di Tabel 1 diatas berdasarkan
Untuk studi kasus sepuluh Pusat asumsi : luas lantai efektif 50%, satu orang
2
Perbelanjaan di Kota Surabaya diasumsi untuk tiap 10 m luas lantai., dan kebutuhan
kebutuhan rata rata per orang per hari air 50 l/orang/hari.
sebanyak 50 liter. Besaran 50 liter berasal
dari pendekatan penjumlahan pemakaian air 4.2. Hasil Perhitungan Kebutuhan Air
untuk restoran (30 liter), gedung bioskop (10 Bersih berdasarkan rekening air bulanan
liter) dan untuk departement store, salon, Berdasarkan hasil observasi pada 10
clening service dll (10 liter). Dengan Pusat Perbelanjaan diperoleh data rekening
mengalikan kebutuhan air rata-rata perorang air bulanan selama tahun 2013 yang
dengan jumlah orang efektif perluas lantai, diperlihatkan secara grafik pada Gambar 1
maka akan diperoleh besarnya kebutuhan air sampai dengan Gambar 10.
bersih rata-rata dalam m3/hari.
PP 1 PP 5
6000 10000
4000
M M 5000
3 2000 3
PP 1 PP 5
0 0
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11
Tahun 2013 Tahun 2013
Gambar 1 Pemakaian air PP 1 Tahun 2013 Gambar 5 Pemakaian air PP 5 Tahun 2013
PP 2 PP 6
8000 15000
6000 10000
M 4000 M
3 3 5000
2000 PP 2 PP 6
0 0
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11
Tahun 2013 Tahun 2013
Gambar 2 Pemakaian air PP 2 Tahun 2013 Gambar 6 Pemakaian air PP 6 Tahun 2013
PP 3 PP 7
15000 15000
10000 10000
M M
3 3
PP 3 PP 7
0 0
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11
Tahun 2013 Tahun 2013
Gambar 3 Pemakaian air PP 3 Tahun 2013 Gambar 7 Pemakaian air PP 7 Tahun 2013
PP 4 PP 8
8000 20000
6000 15000
M 4000 M 10000
3 2000 3
PP 4 5000 PP 8
0 0
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11
Tahun 2013 Tahun 2013
Gambar 4 Pemakaian air PP 4 Tahun 2013 Gambar 8 Pemakaian air PP 8 Tahun 2013
Tabel 2 Perbandingan kebutuhan air bersih
PP 9 3
rata-rata perhari (m ) dengan metoda luas
lantai dan metoda rekening bulanan
30000 PP Dengan metoda Dengan metoda
20000 luas lantai rekening bulanan
3 3
M (m ) (m )
3 10000 1 53 26
PP 9
2 28 14
0 600
3 300
1 3 5 7 9 11 117 117
4
Tahun 2013 5 7600 380
6 400 200
Gambar 9 Pemakaian air PP 9 Tahun 2013 7 406 203
8 1000 500
PP 10 9
10
398
1845
398
922
1
Seminar Nasional Teknologi Lingkungan XI – ITS, Surabaya, 3 Desember 2014
ISBN No.xxx xxxx xxxxx