Anda di halaman 1dari 18

NOTULEN RAPAT TIM TEKNIS KOMISI

PEMBAHASAN DOKUMEN KA-ANDAL KEGIATAN PABRIK KARET REMAH KAPASITAS 168.000


TON/TAHUN DENGAN PERLUASAN LAHAN MENJADI 35,3184 HA DAN PERLUASAN
BANGUNAN MENJADI 103.330,82 M2 DI DESA KUBU KANDANG DAN SIMPANG KUBU
KANDANG KECAMATAN PEMAYUNG KABUPATEN BATANG HARI PROVINSI JAMBI OLEH PT
ANEKA BUMI PRATAMA, RABU 7 AGUSTUS 2019

Hal. Hal.
No. Saran/Masukan Tanggapan/Perbaikan
Lama Baru
1. Dr.Ir.Armen Mara, M.Si
hna. JUDUL Kegiatan pengembangan pabrik karet remah Judul Diperbaiki sesuai saran
PT. ABP dari luas lahan .....ha menjadi
35,3184 ha dan dari luas bangunan ...... M2
menjadi 103.330,82 m2 di kecamatan
pemayung kabupaten batanghari
b. Hal. Perlu ditambahkan kenapa PT. ABP harus 2-1 Karena:
Pendahulu memperluas lahan dan bangunan pada 1) Fasilitas pendukung selama ini belum
an kapasitas pabrik tidak bertambah. Apakah mencukup utk produksi sesuai kapasitas
karena adanya peningkatan penggunaan terpasang 168.000 ton/thn. Kapasitas
bahan baku dan selama ini belum memenuhi produksi saat ini baru mencapai 60%
kapasitas pabrik? 2) Luas lahan dan luas bangunan yang
akan dicapai termasuk dalam ketentuan
kegiatan yang wajib AMDAL.
c. Hal II-5 Deskripsi rencana kegiatan: 2-3 Tabel 1 menjelaskan luas lahan 316.436,12
Perlu menjelaskan bahwa pengembangan m2 atau 31,6436 ha dan luas bangunan
luas areal yang dimaksud dari ..... Ha 85.946,12 m2
menjadi 35,3184 Ha dan perluasan 2-37/39 Tabel 11 luas lahan menjadi 35,3184 ha
bangunan dari ...... M2 menjadi 103.330,82 dan luas bangunan menjadi 103.330,82 m2
M2. Uraian ada di halaman 2.36.
d. Hal II-6 Luas lahan dan luas bangunan existing 2-37/39 Overlay tabel luasan sebelum dengan
Tabel 2.4. Luas lahan dan bangunan luasan rencana pengembangan disajikan
pengembangan pertama sebaiknya di dalam Tabel 11
overlay kan dengan dengan Tabel 2.3 luas
lahan dan bangunan existing sebelum
pengembangan sehingga terlihat
pengembangan dari sebelumnya.
e. Hal II-12 Tabel 2.6 luas lahan dan luas bangunan yang Sama dengan Tabel 11
direncanakan sebaiknya dioverlay kan
dengan Tabel 2.4 sehingga terlihat lagi
rencana yang akan dikembangkan ke depan
(yang belum dilaksanakan).
f. Hal II-33 Tambahan penggunaan tenaga kerja hanya 2-21 Tenaga kerja operasi sudah disuaikan
akan terjadi pada tahap konntruksi. dengan peralatan produksi yang ada untuk
Apakah memang tidak ada tidak ada kapasitas produksi terpasang 1.680.000
tambahan tenaga kerja pada tahap ton/tahun (Tabel 4)
operasi???
2. M. SYARIF (TENAGA AHLI GEOFISIK – KIMIA)
Penting Isi dokumen awal sudah ada, namun masih 2.2 Dasar pengembangan diuraikan pada point
kurang isinya, dasar dalam pengembangan 2.a. b).....
perlu diperhatikan
II-23 Perlu di tambahkan pengelolaan limbah Pengelolaan baik limbah padat maupun
padat, terus dikelola dalam RKL dan RPL lainnya itu akan ada di dokumen RKL-RPL
nanti. Dokumen yang dibicarakan ini baru
pada tingkat Kerangka Acuan. Pengelolaan
yang disajikan dalam dokumen ini hanyalah
untuk menunjukkan sdh ada pengelolaan
sesuai dalam UKL-UPL sbelumnya.
II-34 Seharusnya Mobilisasi Peralatan dan 2-32 Uraian tentang mobilisasi peralatan
Material berubah ke halaman 2.32 point (2) lengkap

1
Beri penjelasan narasi untuk penggunaan dengan peralatannya.
alat-alat berat dalam sub bab ini
II-65 Ketinggian tempat harus dibuat satuannya,
pada pembangunan pabrik………………….
II - 34 Di tambah point sub bab Pembukaan dan Diperjelas bahwa dalam kegiatan konstruksi tidak ada
penyiapan lahan lagi pembukaan lahan. Pada bangunan pabrik ini
*) Untuk menghindari konflik, pelaksanaan sudah mencukupi untuk memposisikan pembangunan
pembukaan lahan yang berbatasan dengan fasilitas pendukung seperti tampak pada Gambar 2.xx.
milik masyarakat perlu dilakukan cek ulang Karena itu dalam uraian kegiatan tidak ada point
agar jangan sampai tumpang tindih dengan pembukaan lahan dan pematangan lahan.
lahan milik masyarakat.
**) Uraikan secara runtut dalam pembukaan
lahan pembangunan karet.
***) Beri penjelasan arah lereng dalam
pembukaan lahan pembangunan karet
****) Tampilkan jenis tanah dan hubungan
tekstur tanah
Kami mohon penjelasan per item dalam
narasi dan tabel.

Kondisi bangunan pabrik siap pengembangan


II-34 Pada kegiatan pembukaan lahan harus Dijelaska di atas tidak ada lagi kegiata pembukaan
disiapkan regu tanggap darurat dan alat lahan. Secara fisik lahan yang ada sudah dimanfaatkan
pemadam kebakaran. sesuai kebutuhan dan rencana pengembangan.
II-34 Masukkan dan jelaskan prakiraan perubahan Karena tidak ada pembukaan lahan, perubahan iklim
iklim mikro, akibat pembukaan lahan. mikro tidak terjadi. Rona awal sekarang dalam kondisi
lahan siap pakai.
II-34 Bila dalam pembukaan lahan ditemui Seluruh vegetasi yang ada di dalam lahan
tanaman yang dilindungi, tanaman tersebut pabrik jenis vegetasi yang ditanam. Tidak
jangan ditebang. Lokasi dimana ada ada jenis vegetasi dilindungi.
tanaman yang dilindungi agar diinvetarisir
II-34 Harus ada informasi banjir DAS Batanghari, Perhitungan hidrologi disajikan di dalam
Ini penting dalam dokumen RKLdan RPL ANDAL
II- Jalan yang dibuat nantinya harus dilengkapi Rambu-rambu sudah tersedia karena
pelingkupa dengan rambu-rambu yang jelas dan pabrik sudah dalam tahap operasi.
n standar.
II- Masalah konservasi, agar lebih diperhatikan Akan dinarasikan dalam RKL nantinya.
pelingkupa daerah tangkapan air
n
II- Point . Pembangunan industri karet, jelaskan Saluran drainase sudah tampak dalam
pelingkupa bentuk saluran drainase dan model gambar (dalam peta dan dalam foto)
n topografinya
II-46 Tabel 2.9. Data curah hujan di wilayah study Dperbaiki pada rona awal. Tabel 2.14 dst
masih kurang tahun 2015. Data harus
diperbaiki dan ditambahkan, kemudian
tambahkan data suhu, kelembaban dan hari
hujan selama 10 tahun sajikan dalam bentuk
tabel dan hitung nilai Q
II-57 Dampak peningkatan debit air-hidrologi perlu Dampak hidrolologi akan disajikan pada
diperhitungkan, karena dengan pembukaan ANDAL tentang prakiraan dampak.

2
lahan yang luas akan menyebabkan air larian
(run-off) meningkat yang berdampak
terjadinya banjir di daerah hilir.
II-65 Pada waktu pelaksanaan Survey, harus Ada di gambar batas wilayah studi
jelas batas wilayahnya.
II-65 Point f. Ruang, tanah dan lahan isi topografi 1) Peta topo ditambahkan
(lereng) ; jenis tanah, kesuburan tanah; 2) Data lengkap tentang jenis dan sifat fisik-
penggunaan lahan lengkapi dengan tabel- kimia tanah disajikan dalam ANDAL.
tabelnya dan narasinya.
Catatan : limbah berhubungan tekstur tanah,
sebaiknya tekstur liat > 60%.
II-65 Point f. Ruang, tanah dan lahan : no 3. Narasi mengenai tanah dan lahan
Pernyataan yang salah, diperbaiki. diperbaiki, namun tetap dalam bentuk
studdi pustaka, karena di Kerangka Acuan
ini belum sampai data primer. Hasil analisis
contoh tanah akan disajkan pada ANDAL
nanti.
II-50 s/d II- Tampilkan foto-foto dari hasil survai Foto rona lingkungan disajikan dalam
65 pendahuluan lampiran foto.
II-76 Tabel 2.28. Evaluasi dampak potensial : Ada perubahan.
tahap operasi secara runtut adalah : Runtunan kajian dimulai dengan penetapan
Sumber dampak : Mobilisasi alat dan dampak potensial yang secara profesional
material judgement diduga akan timbul.
Dampak potensial : perubahan kualitas udara Disampaikan mulai dari Bagan Alir
ambien Pelingkupan. Dari bagan alir pelingkupan
Pengelolaan lingkungan sudah direncanakan selanjutnya disajikan kesimpulan
; Belum ada sementara tentang adanya interaksi antara
Evaluasi dampak potensial : dampak dari kompone kegiatan dengan komponen
penurunan kualitas udara bersumber dari lingkungan, hasilnya adalah dampak
debu dari aktivitas mobilisasi alat dan potensial (Tabel 2.27) persis yang tampak
material.................................................. di bagan alir pelingkupan.

Dampak penting hipotetik : DPH Untuk mendapatkan dampak penting


hipotetik, (pendugaan dampak penting yang
Sumber dampak : Mobilisasi alat dan akan timbul), dilakukan evaluasi dampak
material potensial, sehingga akan didapat di antara
Dampak potensial : peningkatan kebisingan dampak-dampak potensial itu dampak
Pengelolaan lingkungan sudah di penting hipotetik (DPH) yang sifatnya positif
rencanakan ; Belum aada atau negatif tergantung sifat dampak yang
Evaluasi dampak potensial : dampak dari terjadi sebagaimana tersaji dalam Tanel
peningkatan kebisingan bersumber dari debu 2.28.
dari aktivitas alat berat yang sedang
beroperasi mobilisasi alat dan Dan untuk sementara dari hasil evaluasi
material.............................................. dampak potensial dimantapkan DPH
sebagai hasil interaksi dari masing-masing
Dampak penting hipotetik : DPH kegiatan dengan komponen lingkungan
pada masing-masing tahapan kegiatan.
Sumber dampak : Mobilisasi alat dan
material DPH pada Tabel 2.28 inilah yang nantinya
Dampak potensial : perubahan kualitas air akan dianalisis sesuai metode terpakai
tanah dalam dokumeen ANDAL, sehingga diyakini
Pengelolaan lingkungan sudah di bahwa DPH tersebut memang merupakan
rencanakan ; Belum ada dampak penting dan harus dikelola dan
Evaluasi dampak potensial : dampak dari dipantau (RKL-RPL).
perubahan topagrafi akibat mobilisasi alat
dan material...................................

Dampak penting hipotetik : DPH

3
Sumber dampak : Mobilisasi alat dan
material
Dampak potensial : kualitas air dan
sedimentasi
Pengelolaan lingkungan sudah di
rencanakan ; tanaman LCC
Evaluasi dampak potensial : dampak dari
perubahan kekeruhan air sungai dan hasil
endapan akibat mobilisasi alat dan
material...........
........................................................................

Dampak penting hipotetik : DPH

Sumber dampak : mobilisasi alat dan


material
Dampak potensial : kualitas tanah dan lahan
Pengelolaan lingkungan sudah di
rencanakan ; pemupukan dan penanaman
LCC
Evaluasi dampak potensial : dampak dari
perubahan kualitas tanah dan akibat
mobilisasi alat dan material
Dampak penting hipotetik : DPH
III-6 s/d III- Perlu dalam Tabel 3.3.2. Kualitas air 3-8
7 sumur……….. gunakan metode SNI
III-7 Tabel 3.4. Analisis kesuburan tanah. Kami 1) Untuk keperluan studi ini cukup diambil
mohon dibedakan analisis labor dan contoh tanah terganggu, pada lapisan
pengamatan lapang, perlu ditambahkan olah (0-20 cm) hanya sebagai dasar
pengambilan sampel tanah utuh, bobot isi untuk mengetahui kualitas tanah
tanah dan kemiringan lereng dikaitkan dengan rencana penanaman
Analisis labor ……… zat kimia dan alat vegetasi untuk RTH.
digunakan 2) Dari aspek lain akan diambil data faktor
Pengamatan lapang ……….. menggunakan perhitungan erosi unttuk mengetahui
buku panduan lapang dan alat-alat survai kejadian erosi persatuan waktu.
tanah
Jelaskan dalam kolom Metode pengumpulan
data
III-7 Point P Metode pengumupulan sampel tanah III-8 Saran diperbaiki, mengambil contoh tanah
: sampel tanah utuh dan sampel terganggu; terganggu.
mohon dinarasi kedua sampel tanah
Cara pengambilan sampel tanah dan berapa
…… kg
Bab III Peta pengambilan sampel belum jelas, Gambar Peta pengambilan contoh telah diperjelas.
metode kerena posisi hulu dan hilir untuk sungai, lalu 3.1 Arah aliran sungai sudah disajikan,
studi dan lintas kendaraan (masuk dan keluar) untuk sehingga terlihat bagian hulu dan hilir
peta jalan serta jenis tanah berdasarkan land unit terhadap lokasi kegiatan.
sampel setiap penggunaannya. Jenis tanah ada di peta jenis tanah
3. GINDO TAMPUBOLON
Cover Judul sebaikknya ringkas. Disarankan Cover Dipebaiki atas kesepakatan dalam rapat
menjadi “Kegiatan Pabrik Karet Remah teknis
Kapasitas 168.000 Ton/Tahun dengan luas
bangunan 103.330,82 M2 “.
II-32 Pada lay out pabrik pengolahan karet remah Gambar Lay out pabrik, no 22 dan no 37 adalah
tidak tampak IPAL dimana? Konstruksi, 2.1 bangunan IPAL dua line.
dimensi dan Prosess kerja IPA, dijelaskan. Gambar Adalah denah IPAL 2 unit melayani 2 line
2.7 dan pabrik.
2.8
II-44 Gambar 2.17 Bagan alur proses Pengolahan Gambar Gambar tersebut hanya menyajikan alur

4
Karet Remah dijelaskan secara tuntas. Dari 2.12 proses dari bahan baku hingga menjadi
bagan itu tidak tampak sumber air utk produk akhir berupa karet SIR. Untuk
pengolahan, air terproduksi diolah atau tidak, sumber air dan pengolahan air terproduksi
hasil olahan direcycle atau tidak. (air limbah) dibicarakan di bagian yang
lebih relevant.
II-45 Diuraikan secara tuntas Pengendalian air 2-9 Karena pabrik ini sudah beroperasi dengan
limbah saat ini dan dengan pengembangan desain pabrik sesuai kapasitas terpasang,
kapasitas dan bagunan. jadi pengolahan air limbah sudah
dinarasikan pada bab kondisi eksisting,
disana dibahas metode pengolahan air
limbah di IPAL seperti disajikan pada point
7
Pengutipan dan pengolahan tatal (kotoran Pengelolaan yang pernah dilakukan
pada air limbah) apakah dilakukan. Diuraikan disajikan pada Tabel 2.12. Secara khusus
pengelolaan terhadap limbah padat dar
proses (tatal) dibicarakan dalam dokumen
RKL-RPL tentu saja hasil prakiraan dampak
di dalam ANDAL.
II-50 dst Data rona lingkungan awal perlu disajikan Point Rona lingkungan disesuaikan dengan
hasil eksisting terakhir. Contoh: 2.c pedoman terbaru, karena baru di tingkat KA
1. Data kualitas udara ambien hal II-50 maka sebagian besar data berupa data
hasil uji kapan dan bersumber dari sekunder, kecuali yang diambil dari hasil
mana? pemantauan lingkungan bulan terakhir.
2. Kebisingan
3. Kebauan
4. Kualitas Air Permukaan
5. Karakteristik air limbah
6. dll
III-4 Berbeda kualitas udara dengan tingkat III Pada bab III, khusus kebauan disajikan
kebauan. Oleh karena itu Tambahkan point khusus dipisah dengan kualitas udara dan
Tingkat kebauan. Parameter Tingkat kebauan kebisingan.
HARUS mengacu pada Keputusan Menteri Dengan pendekatan winerose nantinya titik
Negara Lingkungan Hidup Nomor 50 Tahun pengamatan kebauan pada lokasi pabrik,
1996 tanggal 25 Nopember 1996 Lokasinya jarak 500 m dan 1000 m arah barat laut-
di Pabrik, pada jarak 50 m, 200 m dari pabrik tenggara (Gambar 3.1)
dan di pemukiman terdekat.
III-22 Dalam peta supaya dicantumkan titik Gambar Pada lokasi sampling U1, U2, U4 dan U5
sampling tingkat kebauan. 3.1. akan diamati kualitas udara, kebisingan dan
kebauan.
Perlu dilakukan uji air limbah yang dialirkan Gambr Pada titik LC1 dan LC2 titik pengambilan
ke perairan, memenuhi baku mutu atau tidak. 3.1 contoh air limbah out let.
Utarakan peraturan acuan baku mutunya. Baku mutu ada di Bab 3.
4. Dr. Ir. Hutwan Syarifuddin, M.P.
KATA Tertulis Oktober 2018, seharusnya Agustus Dokumen KA ANDAL ini sudah dibuat sejak
PENGANT 2019 Okt 20 Okt. 2018. Ketika sampai ke tingkat
AR final akan diganti sesuai waktunya.
II-2 Gambar 2.1. Peta Administrasi Lokasi. Gambar Pada Gambar 2.1. tertulis no 17 adalah
Tertulis Lokasi Water Pump PT. Aneka Bumi 2.1. water pump.
Pratama. Dimana posisinya dan sajikan titik
koordinatnya.
II-7 Campuran Rubber Peptizing Agent (RPA)
dengan terpentin disimpan sementara di
TPS limbah B3 selama berapa lama? Beri
penjelasan.
II-20 Kebutuhan air sebanyak 19.700 m3/hari Pengambilan air 19.700 m3/hari itu setara
apakah semuanya dapat dipenuhi dari air dengan 0,23 m3/detik. Sedangkan debit air
sungai batanghari, hal ini berkaitan dengan Sungai Batanghari terendah adalah 712,7
musim kemarau kondisi debit sungai m3/detik, tidak significant mengurangi
batanghari yang sangat berkurang. ketersediaan S. Batanghari bagi kegiatan

5
Kemudian air sisa pencucian bahan olahan lain.
karet dari kontaminasi bahan koagulan dan Dalam pengelolaan yang dilakukan selama
atau kotoran akan dibuang kemana? ini segenap air buangan proses dikelola di
2 uni IPAL. Khusus limbah padat proses
dikelola melalui dewatering, dihimpun
secara khusus tidak masuk ke sungai.
Uraian lengkap pengelolaan ini disajikan
pada RKL-RPL hasil studi ANDAL nantinya.
II-23 Proses pengolahan air limbah menggunakan
metode lumpur aktif dengan memanfaatkan
mikroba tersuspensi. Sebutkan apa saja
jenis mikroba yang akan digunakan.
Kemudian proses pengolahan aerobik yang
mengoksidasi material organik apakah
selain menjadi CO2, H2O, NH4 juga akan
menjadi N2O. Kemudian sel biomassa baru
dalam bentuk apa, perlu penjelasan.
II-27 Air limbah yang disalurkan ke sungai Untuk saran melalui kolam biologis akan
mengandung TSS terendah. Apakah diteruskan ke pemrakarsa nantinya, yang
dilakukan uji biologis dengan memelihara jelas air limbah dari outlet IPAL sudah
ikan di dalam kolam penampungan sebelum memenuhi Baku Mutu Air Limbah pabrik
air limbah disalurkan ke sungai batanghari. karet sesuai Pergub Jambi No. 20 tahun
Berapa nilai TSS, TDS, BOD, COD, DO, pH 2007 sebelum disalurkan ke S. Batanghari.
dari air limbah yang di disalurkan ke sungai
batanghari
II-33 Konsultasi publik tanggal 28 Agustus 2018 Ditambahkan dalam lampian foto.
harus dilengkapi dengan dokumentasi Pengumuman melalui berita harian
berupa fhoto dan berita acara pertemuan. dilampirkan.
Kemudian pengumuman di mediamasa
kapan dilakukan?
II-33 Penerimaan tenaga kerja harus berdasarkan Pemrakarsa mematuhi ketentuan itu
Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
II-37 Kegiatan penggantungan udara apakah Dari pelingkupan disajikan dampak
menimbulkan bau atau aroma yang bisa kebauan bersumber dari pengadaan bahan
mengganggu kesehatan masyarakat, baku dan proses pengolahan (Tabel 2.28).
seperti akumulasi gas SO2 yang bisa Dalam studi ANDAL bab prakiraan dampak
menyebabkan iritasi sistem pernapasan pada akan dibahas dampak tersebut termasuk
manusia. teknik pengelolaannya. Dalam dokumen
akan disajikan timbulan parameter kebauan
yang bila melampaui baku mutu akan
berpengaruh pada aspek kesehatan
masyarakat.
II-46 Lingkungan Fisik-Kimia belum Arah angin disajikan dalam bentuk wine
mencantumkan arah angin di lokasi proyek. rose
II-50 Hasil pengukuran di Lokasi U1 dan U2 harus U1 dan U2 itu sebenarnya hasil
disajikan titik koordinatnya dan beri pemantauan pemrakarsa sebelumnya
penjelasan mengapa memilih lokasi tersebut. (UKL-UPL) yang dijadikan rona awal pada
Kemudian keterangan **) Kepmen KLH No KA ANDAL ini. Kini diperbaiki dan diperjelas
48 tahun berapa? dan belum diinteraksikan dengan sumber
kegiatan, akan dibahas dokumen
selanjutnya.
II-55 Pengukuran kualitas udara ambient khusus Diperbaiki, menyambung jawaban
kebauan pada lokasi U1 dan U2 harus peranyan sebelumnya.
dicantumkan titik koordinatnya dan beri
alasan mengapa memilih lokasi tersebut.
Kemudian data pada Tabel 2.17 untuk hasil
1-4 harus disebutkan titik koordinat lokasi
sampel.

6
II-56 Tabel 2.18 dan Tabel 2.19 sebutkan lokasi Diperjelas, menyambung pertanyaan
pengambilan data. sebelumnya
II-58 Sebutkan titik koordinat untuk lokasi A1: Hulu Dalam KA Andal ini lokasi sampling
Sungai Batanghari dan A2: Hilir Sungai ditetapkan dari hasil survey pendahuluan.
Batanghari. Belum sampai sajian titik koordinat, karena
pada dasarnya rencana titik pengambilan
contoh akan disajikan dulu dalam Rapat
Teknis untuk mencapai kesepakatan. Nanti
setelah disepakati, dalam ANDAL baru
disajikan pada koordinat mana lokasi
sampling itu ditetapkan sesuai hasil
Kesepakatan KA ANDAL.
Khusus data yang diambil dari hasil
pemantauan (laporan pelaksanaan UKL-
UPL) yang dijadikan sebagai rona awal,
dapat dicantumkan koordinatnya, karena
sudah menjadi titik pentaatan.
II-58 Dari data pada Tabel 2.20 Bagaimana 1) Pengamatan kualitas air sungai untuk
solusi yang harus dilakukan apabila hasil mengetahui karakteristik air sungai saat
analisis contoh air sungai batanghari lebih kegiatan akan dimulai. Ini merupakan
besar dari BML, seperti TDS, Nitrit (NO2), base line studi ANDAL nantinya waktu
Besi (Fe). membahas prakiraan dampak.
2) Dalam hal kualitas air sungai sudah
melampaui baku mutu, itu di luar
tanggung jawab pemrakarsa.
3) Pemrakarsa berkewajiban
mempertahankan segenap sumber
dampak dikelola dengan baik, tetap
memenuhi baku mutu, sehingga dapat
ikut melestarikan kualitas lingkungan
seperti pada rona awal.
II-64 Data Tabel 2.21 untuk IPAL 1 dan IPAL 2 Diperbaiki.
harus dicantumkan titik koordinatnya.
II-65 Tertulis tempat-tempat yang agak tinggi Narasi rona lingkungan sudah disesuaikan
terletak di bagian utara kota. Lokasi Utara dengan lapangan.
kota ada dimana, karena kegiatan proyek
ada di Desa Simpang Kubu Kandang dan
Desa Kubu Kandang.
II-67 Apakah indikator dari + = sedikit; ++ =
Sedang dan +++ = Banyak.
II-67 Tabel 2.23 Jenis-jenis tanaman
budidaya/pekarangan yang terdapat di
sekitar pabrik karet remah. Jelaskan berapa
jumlah dari masing-masing tanaman
tersebut.
II-68 Tabel 2.24 sebutkan status dari masing-
masing satwa liar menurut IUCN, PP no 7
tahun 1999.
II-72 Tertulis PT. Aneka Bumi Pratama sejak 1-3 Terjadi perobahan format dokumen dari
puluhan tahun lalu berada di luar forma permenlh no 16/2012 ke pemenlhk
permukiman penduduk. Sebaiknya sebutkan no. 26/2018.
saja tahun berapa PT. Aneka Bumi Pratama PT ABP beroperasi sejak 2006.
pertama sekali berdiri di Desa Kubu
Kandang.
III-7 Sebutkan titik koordinat untuk lokasi A1: Koordinat lokasi disampaikan pada data
bagian hulu dari pabrik dan A2: bagian Hilir primer dalam dokumen ANDAL.
dari pabrik.
III-10 Sebutkan Metode Analisis pada Tabel 3.6
dan Tabel 3.7 menurut siapa?

7
III-11 Metode analisis yang digunakan harus
disebutkan sumber pustaka/acuannya.
III-13 Rumus untuk Nilai Penting (NP) harus
disebutkan sumber pustaka/acuannya.
III-14 Paton (1990) tidak ada dalam DAFTAR
PUSTAKA. sehingga tidak konsisten dalam
penulisan.
Kemudian mengapa jumlah sampel
sebanyak 25 responden. Apakah ke 25
responden ini yang akan terkena dampak
langsung dari kegaiatan pembangunan
pabrik.
III-16 Rumus Kepadatan Penduduk menurut
siapa?
DAFTAR Daftar Pustaka harus diperbaiki karena
PUSTAKA referensi yang tercantum dalam DAFTAR
PUSTAKA banyak tidak ada di dalam
dokumen begitu juga sebaliknya.
5. Drs. G. M. Saragih, M.Si Universitas Batanghari
---- Judul Dokumen mhn didiskusikan krn yang
menjadi topic studi AMDAL bukan perluasan
lahan tetapi pembangunan kapasitas
pendukung.
I-3 Tujuan Rencana kegiatan tidak seperti yang
dituliskan pada hal. I-3 tidak ada untuk PT
ABP, semuanya utk pemerintah. Sebaiknya
tujuannya diprioritaskan ke PT ABP,
selanjutnya ke masyarakat sekitar dan
terakhir ke Pemerintah setempat.
Hal.II-2 Peta Administrasi seharusnya dilengkapi
dengan wilayah kelurahan di sekitar lokasi
PT ABT dan diberikan warna (wilayah
Kelurahan) yg berbeda.
Hal II-10 1. Tujuan Penyusunan Amdal PT ABP
dan Hal II- adalah melegalkan bangunan seperti
12 Tabel 2.5 dan Pengembangan PT ABP
dengan membangun seperti Tabel 2.6.
2. Surat teguran pemberhentian harus
dilampirkan.
II-30 Pembangunan utk Pengembangan PT ABP
seperti Tabel 2.6., mengapa tidak sama
dengan Tabel 2.12 pd halaman II-29.
II-34 1. Dituliskan membangun fasilitas
penunjang … (Tabel 2.5 dan Tabel 2.6),
sementara pada halaman II-10 (Tabel
2.5) adalah bangunan yang dihentikan.
Agar dibuat penjelasaan bangunan yang
dihentikan dimaksud.
2. Agar dijelaskan/diuraikan tentang
pembangunan masing-masing fasilitas
pendukung dimaksud. Misalnya
membangun Dewatering System 2,
Rumah pompa hydrant, dstnya, alat
yang dipakai apa; sehingga akan
diperoleh dampak potensial seperti Tabel
2.27 (halaman II-75).
II-45 1. Pengendalian air limbah (tahap operasi),
dalam dokumen yang dijelaskan adalah
pembangunannya; seharusnya yang

8
dijelaskan adalah proses pengolahan air
limbahnya.
2. Penjelasan tentang pengelolaan limbah
padat belum ada.
II-75 Tabel 2.27 Matrik dampak potensial,
seharusnya adalah matrik identifikasi
dampak potensial, karena Tabel 2.27
merupakan hasil identifikasi ampak potensial.
II.82 Agar ditambahkan criteria yang digunakan
dalam menentukan evaluasi dampak penting
hipotetik.
II-83 Disebutkan bahwa pembangunan fasilitas
pendukung tidak menimbulkan dampak DPH,
sementara pada hala. II-34 uraian tentang
pekerjaan pembangunan fasilitas pendukung
hamper tidak ada. Seharusnya pelaksanaan
fasilitas pendukung dimaksud dijelaskan
(masing-masing unit dan alat yang
digunakan apa, sehingga dapat diperkirakan
dampak potensial, damapk potensial tersebut
akan menjadi DPH atau tidak).
II-90 1. Peta batas wilayah Studi tidak relevan
dengan peta lokasi sampel. Pada peta
lokai sampel, agar diperjelas batas
ekologi oleh media air dan oleh media
angin.
2. Sampel air tanah belum ada, sementara
pada halaman III-5 ada penjelasan
menyangkut air tanah.
III-4 Metode analisis kebauan belum ada.
III-5 Tata cara pengambilan sampel air
permukaan/teknik sampling agar disebutkan.
III-27 Bab 3.4 belum ada, yakni Penentuan
Rekomendasi kelayakan lingkungan.
6. Dr. Sukmal Fahri M.Kes.
I-1 Alasan PT ABP meningkatkan kapasitas
produksi
Saran adanya permintaan pasar dunia akan
karet Remah meningkat
Bagaimana dengan bahan baku di provnsi
jambi apakah cukup atau perlu dari daerah
lainnya
II-23 Pengendalian air limbah
Apakah dengan penambahan kapasitas
produksi bagaimana denngan IPAL lumpur
aktif
Berapa ukuran IPAL sekarang perlu kajian
neraca air dan waktu tinggal limbah cair di
dalam IPAL lumpur aktif
II-28 Lumpur 26,677 kg solid di dumping apakah
sudah dilakukan pemeriksaan kimia
II-69 Koreksi
Sesuai dengan table ratio sex 105 bukan 102
Umum Sebagai gambaran kegiatan yang telah
bab II berjalan dari kesehatan masyarakat dan K3
maupun sanitasi lingkungan hendaknya
memaparkan data sebagai telaahan data
kesehatan masarakat
a. Parameter lingkungan yang

9
diperkirakan terkena dampak
rencana pengebangan dan
pembangunan PT. ABP dan
berpengaruh terhadap kesehatan
dari data sebelumnya dapat dirujuk
dan diprediksikan ke depan
b. Proses kegiatan apa saja dan
potensi terjadinya pemajanan
c. Potensi besarnya dampak
timbulnya penyakit (angka
kesakitan & angka kematian)
d. Karakteristik spesifik penduduk
yang berisiko cantum data
penduduk
e. Sumberdaya kesehatan yang ada
disekitar wilayah studi
f. Kondisi sanitasi lingkungan (SAB,
Jaga dan Pembuangan kotoran
g. Status gizi masyarakat
h. Kondisi lingkungan yang dapat
memperburuk proses
penyebaran penyakit

saran
1. ahli kesmas harus menampilkan
data baik primer atau sekunder
sehingga tergambarkan
kesehataman masyarakat saat ini
II-22 Dalam identifikasi dampak hendaknya
tergambarkan kesehatan masyarakat
berbagai isu yang berkaitan dengan
masalah kesehatan masyarakat, melalui:
a. telaah kegiatan proyek
b. telaah data dan informasi
berdasarkan studi pustaka dan
atau bahan referensi yang relevan
c. telaah data dan informasi berdasar
pengamatan lapangan
II-72 Hasil konsultasi Publik
a. bau
b. serbuk karet (tatal) menyeabkan
ikan mati
c. banyaknya agas
agar merupakan gas
adalah serangga kecil dan terdapat
di tepi , sungai, dan kawasan
semak. Agas tergolong dalam
suborder Nematocera,
terutamanya dalam
famili Mycetophilidae, Anisopodida
edan Sciaridae. Agas ini
mengandung racun yang
menyebabkan rasa gatal. Artinya
ada pengelolaan lingkungan yang
belum baik selama ini maka
jadikan ini dampak lingkungan
II-75 Kesehatan masyarakat
Saran
Bedakan
1. kesehatan masyarakat
10
2. kesehaalatan lingkungan dan
lingkungan kerja relevan dengan
kegiatan konstruksi dan operasi di
sempunakan
II-79 Ganguan kesehatan masyarakat dari
industry crumb rubber
1. bau
2. bagaimana dengan kesehatan
pekerja
II-81 Matrik prakiraan dampak
Kesmas pada tahap pengadaan bahan baku
ada dampak kesmas

Saran
Keterangan (-) (x) tidak menjelaskan matrik

Kaji kesmas
Kaji kesehatan lingkungan dan lingkungan
kerja ini relevan dengan BAB III hal 21
adanya sanitasi lingkungan
II -86 Kegiatan pendukung gangguan kesmas bau
1 Km tergantung arah dan kecampatan angin
apakah pada konsultasi pulik tergalikan
gangguan bau ini
Dalam proses pemusatan (focussing),
penyusun aspek kesehatan masyarakat
dalam AMDAL perlu diperhatikan
prioritas kepentingannya sebagai berikut:
1. Sifat dampak (akut dan kronis)
proses penularan penyakit akibat
perubahan
interaksi antara manusia dengan habitat
vektor penyakit, parasit, dan mikroba
secara terus-menerus atau periodic
sehingga menimbulkan penyakit
3. Peningkatan jumlah penduduk yang
terkena dampak di masa depan sehingga
berpengaruh terhadap status kesehatan
melalui proses akumulasi, sinergistik, dan
kronis, yang dapat mengakibatkan
gangguan
4. Beban ekonomi Meningkatkan beban
ekonomi yang ditanggung masyarakat
akibat dampak dan rencana usaha atau
kegiatan sehingga masyarakat sulit
mendapatkan akses pelayanan
kesehatan yang optimal dan kesulitan
akses terhadap sarana kesehatan yang
ada.
BAB III hal Dasar sampel responden 25 orang perlu
21 dijelaskan desa mana saja yang masuk
wilayah social baru bisa menentukan sampel
Referensi
Kesehatan lingkungan
Kesehatan masyarakat
Sehingga mampu untuk dijadikan rujukan
bab III dalam metode dan analisis data .
BAB III
Saran

11
Kajian aspek kesehatan masyarakat dalam
studi AMDAL secara regulasi telah diatur
dalam Keputusan Kepala Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan No. Kep-
124/12/1997 tentang Panduan Kajian Aspek
Kesehatan Masyarakat dalam Penyusunan
AMDAL, dan keputusan Menteri Kesehatan
menerbitkan No. 876/MENKES/SK/VIII/2001
tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak
Kesehatan Lingkungan (ADKL)
Sehingga dapat diketahui faktor risiko

Hendaknya komponen kesehatan


masyarakat
A. Parameter yang diteliti ;
Parameter 10 penyakit terbesar, 5
penyakit berbasis lingkungan,
angka kecelakaan kerja dan akses
sarana dan prasarana lingkungan
(sanitasi)
B. Jenis data (primer dan sekunder)
C. Lokasi pengambilan
perdesa................
D. Metode pengumpulan data
Obesrvasi, wawancara dan studi
pustaka
E. Metode analsis data
1. Insidensi
2. Prevalensi
3. Tingkat pelayanan kesehatan.
Perbandingan Nakes dengan
jumlah penduduk dilakukan
juga perhitungan biaya
pemanfaatan (unit cost)
pelayanan kes oleh
masyarakat.
4. Data sanitasi dasar dan vektor
penyakit sehingga bisa di
ketahui faktor risiko. Data ini
dapat juga dilakukan dengan
observasi lapangan.

Bila dalam studi ini ada memasukan data


tentang cara penangulangan penyakit,
preventif dan kuratif seperti pada BAB III
hendaknya preventif dilihat dari PHBS dan
curatif upaya pencarian pelayanan
kesehatan dan berobat ke pelayanan
kesehatan sehingga mampu di gali
partisipasi masyarakat dalam upaya
pencarian pelayanan kesehatan
7. Prof. Dr. Muhammad Naswir, M.Si (Tim KPA)
Bab II-64 Perlu ditambahkan Analisia Kebutuhan Air
untuk Pabrik dan domestic, Data ini akan
membantu dalam proses perencanaan IPAL
dan Pengolahan Limbah
Hal II58 Data tahun berapa ?? sumbernya dari
mana ?
Hal. II.77 Tahap operasi : perlu uraian yang lebih rinci
dan jelas
12
Hal. 87 Batas Wilayah Studi : Sebaiknya dibuat yang
lebih real, tidak sebagai formalitas/ umum
saja
Hal.88 Matrik dampak : Pada tahap konstruksi
Aspek geofisik kimia sebahagian
paramternya merupakan dampak penting
yang pelru dikelola, perlu dimasukkan
Hal : III.1 Metode Studi : Sangat lemah.
Harus jelas dan dibuat lebih rinci
Hal III.2 Kualitas Udara dan Kebisingan, sebaiknya
dipisah
1. Kualitas udara Ambien
2. Kualitas udara Emisi
3. Tingkat Kebisinagan
Masing masing mempunyai patramter
yang berbeda, penjelasan yang berbeda
Kualitas Air
Untuk menghemat biaya, Tidak perlu semua
parameter di uji , dipilih saja parameter yang
urgen dan yang berkaitan dengan pabrik
yang dibangun
Metode Studinya : per;u dio;engkapi dan
dirinci
1. Datanya : Data primer atau
sekunder
2. Parameternya apa saja yang
penting
3. Sampilingnya bagaimana : titik
sampiling/koordinat dan alasan
penenetapan titik sampilngnya
(apa sudah repsentatif). Teknik
sampilingnya (Musim hujan dan
musim kemarau). Metode
samplingnya increment atau
komposit ?
4. Metode pengukuranya
Analisa Data bagaimana?
8. IR. FAZRIYAS.M.SI.IPU ( BIDANG BIOLOGI KONSERVASI DAN KEHUTANAN)
Penyusunan KA ANDAL harus berpedoman
pada permenLHK no 26 tahun 2018 tentang
pedoman penyusunan dan penilaian serta
pemeriksaan dokumen lingkungan ..........
Dalam permen LHK 26 tahun 2018 harus
ada pengisian dan pengajuan formulir KA.
Dokumen KA PT. ABP merupakan
pengembangan dokumen UKL-UPL maka
pada deskripsi kegiatan harus menguraikan
secara detail kegiatan yang sudah ada yang
didukung oleh data yang lengkap.
Deksripsi kegiatan Ruang terbuka hijau
(RTH) eksisting yang ada uraikan secara
detail.
II-68 Data rona lingkungan biota air (minimal
Nekton) karena limbah pabrik lansung ke
sungai batanghari.
II-68 Pada Rona biologi tidak terdapat tipe
vegetasi hutan/hutan sekunder namun pada
metode studi ada pengembilan sampel
vegetasi hutan, mohon konsistennya.

13
II-67 Uraikan bentuk Rona Ruang terbuka hijau
yang dilakukan pemrakarsa pada rona
lingkungan serta jenis tanaman
II-76 Inkonsisten tabel 2.27 matriks dampak
kegiatan faskung memberikan dampak
potensial pada biota perairan namun pada
uraian hal II-75 potensial dampak tidak ada
biota air.
II- 9 Metode studi setiap komponen jelaskan
paramater, jenis data, sumber data, lokasi
sampling, jumlah sampling, bahan dan alat,
alat analisis.
II-9 Komponen flora Hutan sekunder metode
trasnsek dengan nested sampling 20 x 20 utk
stadia pohon, 10 x 10 stadia tiang, 5 x 5
stadia pancang dan 2 x 2 stadia semai.
II-10 Lokasi sampli biota air dan jumlah sampel
III-22 Metode perkiraan dampak harus detail dan
rumus kuantitif ( sebelum dan sesudah
proyek)
9. Dr. Ir. ERMADANI, M.Sc.
Cover Perbaikan Judul menjadi: Kegiatan
Perluasan Lahan dan Bangunan Pabrik Karet
Remah Kapasitas 168.000 Ton/Tahun di
Desa Kubu Kandang Kecamatan Pemayung
Kabupaten Batanghari
II-46 Dihitung rata-rata bulan kering dan bulan
basah serta nilai Q untuk menntukan tipe
hujan/iklim
II-47 Data pada Tabel 2.14 harus diketik
landscape satu halaman dan jangan hanya
ditempel. Data curah hujan tahun 2018
dilengkapi dalam satu tahun
II-50 Pada Tabel 2.15 BML untuk parameter SO2,
NO2, O3 adalah unuk pengukuran selama
satu jam sedangkan TSP untuk 24 Jam.
Seharusnya semuanya dilakukan
pengukuran selama 24 jam karena untuk
TSP harus 24 Jam tidak ada satu jam.
Parameter ditambah CO, Pb dan HC
II-65 Hasil analisis sifat fsik dan kimia sampel
tanah harus dilakukan
III-7 Tabel 3.4. Tabel tidak boleh dipisah jadi dua
halaman
III-8 Parameter analisis sifat fisik tanah ditambah:
berat volume, permeabilitas. Analisis tekstur
harus empat fraksi yaitu pasir, pasir halus,
debu dan liat dan hitung perkiraan besarnya
erosi
III-22 Pada metode prakiraan dampak penting
belum ada metode penentuan besaran
dampak terhadap kualitas lingkungan tanpa
proyek dan dengan adanya. Metode
penentuan besaran dampak terhadap
kualitas lingkungan tanpa proyek dan
dengan adanya proyek harus dicantumkan
dan dijelaskan seperti menggunakan model
atau persamaan
10. Dr. Ir. MOHD. ZUHDI, M.Sc.

14
II-1  Untuk diingat dan diperbaiki. Cara
penulisan nama Kabupaten Batang
Hari, harus dipisah antara kata “Batang”
dan kata “Hari”. Sedangkan penulisan
nama sungai Batanghari harus
disambung.
 Semua peta belum memenuhi kaedah
kartografi dan standar nasional SNI.
Disini ada 5 peta yaitu :
 Peta administrasi,
 PIPPIB,
 Peta Kegiatan Lain,
 Peta Batas Wilayah
Studi,
 Peta Lokasi Pengambilan
contoh
Semuanya perlu diperbaiki dalam hal:
1. Poligon sungai Batanghari harus
diberi warna penuh (warna biru),
bukan cuma warna pada
pinggirnya saja. Demikian juga
legendanya harus berupa poligon.
2. Gratikul (bujur dan lintang) harus
dalam bahasa Indonesia. Gunakan
singkatan BT dan LS untuk bujur
timur dan lintang selatan, bukan E
atau S.
3. Mohon diperhatikan keterbacaan
peta. Tulisan (label) pada muka
peta agar diperbesar fontnya dan
warna sungai agar ditegaskan agar
lebih jelas.
4. Bedakan ukuran jalan utama (jalan
provinsi) dengan jalan desa. Jalan
desa yang di pinggir sungai
Batanghari digambarkan lebih kecil
dari pada jalan provinsi.
5. Legenda atau keterangan peta
terlalu kecil. Fontsize untuk
legenda minimal 7. Jangan
menyisakan terlalau banyak ruang
kosong pada legenda.
6. Peta inset terlalu crowded dan
terlalu kecil fontnya sehingga tidak
terbaca. Tampilkan info yg perlu
saja. Harus memuat kotak yang
menunjukkan atau mewakili area
yang dipetakan pada peta utama.
Lintang bujurnya direnggangkan
(interval 10 atau 20 menit).
7. Tanda penunjuk arah mata angin
agar di-indonesiakan hurufnya.
Gunakan U untuk utara, S untuk
selatan, T untuk timur dan B untuk
barat. Bukan N S W E.
8. Sumber peta terlalu kecil, agar
diperbesar ukuran fontnya
9. Lembar peta harus diberi nomor
halaman seperti lembar-lembar

15
lainnya
II-2 Peta administrasi
Pada halaman II-2, ditampilkan peta
administrasi, yg maksudnya untuk
memberitahu posisi administratif dan
geografis lokasi kegiatan usaha. Namun
sayangnya peta tersebut tidak diikuti
dengan penjelasan walau satu
kalimatpun. Mohon agar dijelaskan
posisi geografis dan administratif
kegiatan ini dalam Deskripsi Rencana
Usaha.
II-4  Peta Indikatif Penundaan Pemberian
Izin Baru
1. Gunakan sumber PIPPIB terbaru
yaitu revisi XV dan tuliskan pada
sumber peta
2. Kawasam moratorium yg ada pada
peta bukanlah kawasan
moratorium karena hutan primer,
melainkan karena KSA/KPA
(kawasan suaka alam/kawasan
perlindungan alam). Yaitu adalah
Tahura Sultan Thaha Syaifuddin
Tahura Senami). Perbaiki juga
penjelasan ttg PIPPIB pada
halaman II-3
3. Mengapa skala yg tertulis sama dg
skala peta Administrasi (masih
1:100.000) Padahal cakupan
petanya lebih luas.
II-73  Peta Kegiatan Lain
1. Gambarkan pada peta kegiatan
sekitar ini, kegiatan lain yang
berpotensi memberikan dampak
penting maupun tidak penting.
Seperti ; izin lokasi atau HGU
perkebunan kelapa sawit PT HAL,
PT KIS, PSM yang ada di sekitar
proyek. Izin pertambangan PT
Bara raya persada, PT Batanghari
Coal Mining. Industri, tambang
galian C atau tambang tanpa izin di
Sungai Batanghari dan lain-lain.
Peta kegiatan tidak harus
menyajikan landuse atau
penggunaan lahan.
2. Skala peta kegiatan sekitar, agar
dibulatkan menjadi bilangan
sederhana seperti 25.000 atau
50.000 atau 10.000
II-89  Peta Wilayah Studi
1. Batas administratif adalah batas
wilayah pemerintahan desa atau
kecamatan, bukan batas yang
dibuat sendiri oleh konsultan.
Adanya batas administratif pada
Peta Wilayah Studi ini untuk
melihat posisi proyek atau wilayah
kajian dampaknya mencakup
16
wilayah desa atau kecamatan yang
mana.
2. Batas ekologis bisa dibuat lebih
dari satu tergantung kontek
ekologis, misalnya ekologi air,
ekologi udara, atau ekologi tanah,
dan lain-lain.
III-22  Peta Lokasi Pengambilan Contoh
1. Simbol contoh terlalu besar
2. Mengapa Desa Tebing Tinggi tidak
diambil sebagai contoh sosekbud
kesmas, padahal termasuk dalam
wilayah batas sosial menurut Peta
Wilayah studi
3. Semua jenis sampel harus
didaftarkan kordinatnya, termasuk
sampel air dan sampel tanah dan
sampel sosekbudkesmas. Kordinat
dibuat dalam bentuk tabel, bisa
ditampilkan dalam muka peta bisa
juga tidak. Ingat gunakan kordinat
dengan bahasa Indonesia.
4. Mengapa kode sampel udara ada
2, yaitu UA dan UE, tapi yang
disimbolkan Cuma UA saja. UE-
nya tidak ada simbol.
II-7 Layout Pabrik
1. Mengapa layout yang pertama
diberinama existing. Kata eksisting
seharusnya mempunyai makna
“kondisi yang ada saat ini”. Pada
hal yang digambarkan adalah
kondisi masa lalu sebelum
dilakukan tambahan atau
pengembangan.
2. Penanda arah mata angin pada
ketiga layout menunjukkan arah
yang salah. Semestinya N pada
posisi W, E pada posisi N dan
seterusnya.
3. Gambarkan pada layout tersebut,
mana tapak areal berdasarkan
SHM. Karena pada lampiran ada
Surat Ukur SHM, tapi gambarnya
berbeda dengan layout.
4. Mengapa ada 3 gambar layout
yang sama tapi judulnya berbeda.
Semestinya layout pada masing-
masing tahapan, berbeda satu
sama lain. Atau bisa dibuat satu
gambar layout saja, tapi tunjukkan
bangunan mana yang awal, mana
yang dibangun tahap
pengembangan yang dihentikan
dan mana yang rencana akan
dikembangkan kemudian.
Lain-lain Peta-peta yang tidak ada
Ada beberapa peta yang penting harus ada
dan belum dibuat dan dilengkapi oleh
konsultan.
17
1. Peta pola ruang RTRW Kab
Batang Hari. Yaitu untuk
memastikan bahwa tapak proyek
sesuai dengan RTRW, tidak
termasuk dalam sempadan sungai
atau kawasan terlarang lainnya.
2. Peta penggunaan lahan saat ini.
Yaitu untuk memberikan gambaran
kondisi sekitar proyek yang akan
terkena dampak.
3. Peta tanah, yaitu untuk
memastikan bahwa tapak proyek
berada di atas tanah mineral yang
mempunyai daya dukung yang
kuat untuk menopang
bangunannya dan tidak terkena
banjir atau erosi tebing sungai.
4. Peta geologi, yaitu untuk
memastikan tapak proyek berapa
pada formasi geologi yang stabil,
tidak berada pada cekungan air
tanah negatif.
5. Peta Topografi, yaitu memastikan
atau menginformasikan bahwa
proyek ini berada pada permukaan
lahan yang datar atau tidak terlalu
miring atau bagian mana yang
perlu penimbunan atau
pengurugan.

18

Anda mungkin juga menyukai